BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, inflasi, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya

BAB I PENDAHULUAN. Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi banyak dilakukan di beberapa daerah dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah masalah pengangguran (Sukirno,1985). Menurut Nanga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan proses pembangunan yang. dilaksanakan oleh suatu daerah atau negara dalam rangka memakmurkan warga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang sering dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. lapangan atau peluang kerja serta rendahnya produktivitas, namun jauh lebih

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari pembangunan ekonomi adalah terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatan pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Terbesar di Dunia. Setelah China, India, dan Amerika Serikat. Di tambah dengan

dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2011). pemerataan, akan terjadi Ketimpangan wilayah (regional disparity), terlihat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya serta

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidakstabilan ekonomi yang juga akan berimbas pada ketidakstabilan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan jumlah penduduk

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh upah atau keuntungan. Pengangguran umumnya disebabkan karena

ABSTRAK. Kata kunci: non labor income, mutu sumber daya manusia, tingkat upah, lama menganggur, pengangguran terdidik

Abstrak. Kata kunci: modal, tenaga kerja, lama usaha, jam kerja, dan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian kebijakan-kebijakan. yang diambil pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang akan mempercepat pemulihan ekonomi dan memperkuat ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

Pengaruh pendidikan, upah dan kesempatan kerja terhadap pengangguran terdidik di Provinsi Jambi

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

I. PENDAHULUAN. mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. memungkinkan berlangsungnya pertumbuhan ekonomi secara terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. masalah ketenagakerjaan hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi angka

I. PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat memperluas

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia ( Sadono Sukirno, 1996:33). Pembangunan ekonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas nasional yaitu menciptakan lapangan pekerjaan bagi rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Perencanaan berfungsi sebagai alat koordinasi antar lembaga pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan penduduk Indonesia. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. dinantikan serta diinginkan oleh rakyat Indonesia. Harapan dan cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses multidimensional

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

sehingga mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah pembangunan Indonesia seutuhnya. Kemiskinan merupakan

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk

I. PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). Salah satu indikator kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Problema kemiskinan terus menjadi masalah besar sepanjang sejarah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

PENDAHULUAN. Keadaan pasar kerja yang dualistik dengan kelebihan penawaran tenaga kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. (growth). Pembangunan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yaitu apabila tingkat

BAB I PENDAHULUAN. terkandung dalam analisis makro. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN TEORI. Tenaga Kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. antar daerah dan struktur perekonomian yang seimbang (Sukirno, 2005).

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. nasionalnya memiliki satu tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

I. PENDAHULUAN. setiap negara, terutama di negara-negara berkembang. Negara terbelakang atau

BAB I PENDAHULUAN. dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kesempatan kerja yang ada. Kondisi yang demikian akan menjadi. kebutuhan masyarakat termasuk penyediaan kesempatan kerja.

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. tahap awal pembangunan, disparitas regional menjadi lebih besar dan

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan tujuan pembangunan Millennium

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pembangunan daerah, karena wilayah Indonesia terdiri atas provinsi-provinsi, kabupaten/kota serta daerah-daerah yang lebih kecil. Kegiatan pembangunan yang direncakan dan dilakukan haruslah mampu menyentuh dan dirasakan hingga masyarakat kecil. Pembangunan memiliki arti yang luas yaitu suatu proses multi dimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur sosial, akselerasi pertumbuhan ekonomi, kesenjangan, penggangguran dan pemberantasan kemiskinan (Todaro, 2000:10). Tujuan inti dari proses pembangunan adalah: meningkatnya ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kehidupan pokok, meningkatnya standar hidup (pendapatan, penyediaan lapangan pekerjaan, dan perbaikan kualitas pendidikan) dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial (Arsyad, 2010:11). Faktor tenaga kerja sebagai bagian dari sumber daya manusia di masa pembangunan nasional merupakan faktor yang teramat penting bagi terselenggaranya pembangunan nasional di Negara Republik Indonesia. Pemanfatan jumlah angkatan kerja tentu akan mampu mempercepat pembangunan dan pertumbuhan nasional. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar menunjukkan ukuran pasar domestiknya lebih besar. 1

Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan memiliki kompetensi yang baik dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan masyarakat madani. Sumber daya manusia mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa sumber daya manusia adalah kualitas atau karakteristik yang perlu dimiliki oleh seseorang atau individu untuk menghasilkan barang dan jasa. Kedua, bahwa sumber daya manusia menyangkut kelompok masyarakat yang mampu bekerja dan memberi kontribusi terhadap perekonomian secara keseluruhan, dengan demikian pengertian sumber daya manusia khususnya tenaga kerja mencakup aspek kuantitas dan kualitas atau karakteristik manusia itu sendiri untuk melaksanakan proses itu sendiri. Indonesia yang merupakan negara berkembang adalah salah satu dari sekian banyak negara yang memiliki masalah mengenai tenaga kerja. Masalah yang dimaksud adalah masalah mengenai tingginya jumlah pengangguran. Seperti yang kita tau pengangguran merupakan masalah yang menghambat proses pembangunan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapat pekerjaan. Secara umum, pengangguran didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang masuk dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan (Nanga, 2005:249). Masalah ketenagakerjaan adalah masalah yang sangat luas dan kompleks. Masalah pengangguran muncul akibat tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan jumlah pekerjaan yang ada. Pengangguran yang jumlahnya bertambah 2

terus menerus tentunya akan menambah beban perekonomian daerah dan mengurangi kesejahteraan rakyat (Hadi Hasana, 2009), jika hal ini tidak dengan cepat diatasi maka akan menyebabkan masalah kesejahteraan dan kerawanan sosial yang nantinya berpotensi mengakibatkan kemiskinan (Cang dan Wu, 2012). Kesulitan dalam mengendalikan peningkatan pengangguran merupakan masalah serius bagi pemerintah dan juga bagi masyarakat. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk menangani masalah pengangguran melalui pembangunan yang telah dilaksanakan terkadang masih tidak sanggup menyediakan kesempatan kerja kepada angkatan kerja yang ada, perlu dirumuskan kebijakan yang memberi dorongan kepada perluasan kesempatan kerja agar alat alat kebijakan ekonomi dapat mengurangi pengangguran. Keberhasilan sebuah pemerintahan dalam hal pembangunan salah satunya dapat dilihat dari seberapa jauh pemerintah mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi jumlah pengangguran, dengan penciptaan lapangan pekerjaan yang tinggi akan berdampak pada terserapnya tenaga kerja yang ada sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan peningkatan daya beli yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Paramitha Purwanti, 2009:1). Akan tetapi, perlu juga disadari kenyataan yang ada bahwa kesempatan kerja tidak selalu terjelma menjadi penyerapan tenaga kerja dan tenaga kerja yang terserap bisa memiliki pekerjaan lebih dari satu (Passay dan Taufik, 1990). 3

Tabel 1.1 Kondisi Umum Ketenagakerjaan di Provinsi Bali Tahun 1994-2013 Tahun Jumlah Penduduk Angkatan Penduduk Yang Pertumbuhan Usia Kerja Kerja Bekerja (%) (orang) (orang) (orang) 1994 2.379.424 1.679.968 1.620.632 1995 2.391.171 1.663.334 1.603.993-1,03 1996 2.420.073 1.646.406 1.584.827-1,19 1997 2.432.689 1.691.281 1.645.408 3,82 1998 2.465.645 1.674.454 1.597.179-2,93 1999 2.517.091 1.765.779 1.702.941 6,62 2000 2.598.942 1.752.769 1.712.954 0,59 2001 2.568.784 1.629.917 1.583.917-7,53 2002 2.654.395 1.777.909 1.715.452 8,30 2003 2.773.628 1.910.054 1.765.317 2,91 2004 2.514.701 1.924.805 1.835.165 3,96 2005 2.569.445 2.002.171 1.895.741 3,30 2006 2.607.821 1.990.476 1.870.288-1,34 2007 2.661.913 2.059.711 1.982.134 5,98 2008 2.696.136 2.009.278 2.029.730 2,40 2009 2.728.747 2.123.588 2.057.118 1,35 2010 2.902.573 2.246.149 2.117.358 2,93 2011 2.952.545 2.257.258 2.204.874 4,13 2012 3.008.973 2.316.033 2.268.708 2,90 2013 3.073.019 2.315.379 2.273.897 0,23 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Tabel 1.1 menunjukkan data mengenai kondisi umum ketenagakerjaan di Provinsi Bali tahun 1994-2013. Krisis moneter yang mulai melanda Indonesia sejak tahun 1997 berdampak pada menurunnya pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 1998 yaitu sebesar -2,93 persen. Namun pada tahun berikutnya, pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja di Bali justru bertambah dengan cukup siginifikan yaitu sebesar 6,62 persen, dimana hal ini menunjukan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Bali dapat pulih dengan cepat pasca krisis moneter. Pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja kembali turun secara berturut turut pada tahun 2000 dan 2001 dimana penurunan yang terjadi pada 4

tahun 2001 cukup drastis yaitu sebesar -7,53 persen, hal ini diduga disebabkan akibat naiknya harga bbm sehingga harga-harga faktor produksi ikut naik yang akhirnya juga berdampak pada penurunan penyerapan tenaga kerja. Pada tahun-tahun berikutnya pertumbuhan jumlah penduduk yang bekerja mengalami fluktuasi hingga pada akhirnya Bali dihadapkan pada kejadian bom bali satu pada tahun 2002 yang berdampak pada penurunan pertumbuhan penduduk bekerja pada tahun 2003 dan bom Bali kedua pada tahun 2005 yang berdampak pada penurunan penduduk bekerja pada tahun 2006. Pertumbuhan penduduk bekerja yang tertinggi terjadi pada tahun 2002 yaitu 8,30 persen dan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar -7,53 persen. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap dan bekerja di Provinsi Bali diduga dipengaruhi oleh terkendalinya tingkat inflasi, bertambahnya jumlah produk domestik regional bruto dan besar kecilnya pertumbuhan upah minimum provinsi yang ditentukan. Sebaliknya berkurangnya jumlah penyerapan tenaga kerja diduga dipengaruhi oleh turunnya produktifitas yang disebabkan tingkat inflasi yang tak terkendali, berkurangnya jumlah PDRB dan terlalu besarnya pertumbuhan UMP yang ditentukan. Kondisi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali periode tahun 1994-2013 yang cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun menjadi ketertarikan tersendiri untuk dijadikan sebagai bahan penelitian, serta perlu juga diteliti sejauh mana peran inflasi, PDRB dan upah minimum berpengaruh terhadap fluktuasi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. 5

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan sejumlah pokok permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Apakah inflasi, PDRB dan upah minimum secara simultan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 1994-2013? 2) Bagaimanakah pengaruh inflasi, PDRB dan upah minimum secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali tahun 1994-2013? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh inflasi, PDRB dan upah minimum secara simultan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali periode tahun 1994-2013. 2) Untuk mengetahui pengaruh inflasi, PDRB dan upah minimum secara parsial terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali periode tahun 1994-2013. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara teoritis maupun praktis. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini merupakan penerapan ilmu dan teori-teori yang diperoleh selama kuliah.hasil dari penelitian yang penulis buat ini diharapkan dapat 6

memberikan informasi, refrensi, dan wawasan ilmu pengetahuan berupa tambahan bukti empirissehingga dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini merupakan peluang bagi mahasiswa untuk dapat terjun langsung kelapangan kerja dan memperoleh pengetahuan dan ilmu praktis tentang bidang kerja yang dialami. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas dan teratur sehingga penelitian ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan mengenai landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, dan rumusan hipotesis yang digunakan sebagai dasar penelitian. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan mengenai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. 7

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum wilayah penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan simpulan yang didapat dari hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada simpulan yang ada. 8