BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan tujuan pembangunan Millennium

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan selalu menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat di suatu daerah, negara bahkan di dunia, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk bisa menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs), menyepakati bahwa kemiskinan di suatu negara harus mengalami penurunan hingga setengahnya pada tahun 2015 (Todaro dan Smith, 2006: 29). Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap Negara akan berusaha keras untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan menurunkan angka kemiskinan. Di banyak negara di dunia syarat utama bagi terciptanya penurunan kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi. Namun, kondisi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia pertumbuhan ekonomi yang dicapai ternyata juga diiringi dengan munculnya permasalahan meningkatnya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bappenas (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak dapat menikmati segala macam pilihan dan kesempatan dalam pemenuhan 1

2 kebutuhan dasarnya, seperti tidak dapat memenuhi kesehatan, standar hidup, kebebasan, harga diri dan rasa dihormati seperti orang lain. Pembangunan adalah suatu proses dinamis yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya kesenjangan pendapatan antarpenduduk, antardaerah dan antar sektor. Tujuan utama dari usahausaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggitingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan tingkat pengangguran (Todaro, 2003:20). Data pada bulan Maret 2009 hingga Maret 2010 menunjukkan bahwa 14,7 juta penduduk keluar dari garis kemiskinan, tetapi 13,2 juta lainnya jatuh kembali ke bawah garis kemiskinan. Hal ini berarti bahwa secara absolut hanya sekitar 1,5 juta penduduk yang keluar dari kemiskinan. Kelompok individu/penduduk yang berada dekat dengan garis kemiskinan atau hampir miskin merupakan kelompok yang rentan terhadap berbagai goncangan (shock) (TNP2K, 2011: 3). Dilihat dari Gambar 1.1, bahwa tahun 2000 jumlah penduduk miskin di Indonesia sejumlah 38,7 juta (19,14%), tahun 2001 menunjukkan tren yang membaik sampai tahun 2005 dengan penurunan yang cukup signifikan yaitu sejumlah 35,1 juta (15,9%). Di tahun 2006 keadaan semakin memburuk, terjadi guncangan ekonomi cukup dahsyat di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya jumlah kemiskinan sekitar 39,3 juta (17,75%), hal itu terjadi karena pemerintah menaikkan harga BBM (BPS, 2011). Tetapi keadaan semakin lama semakin membaik, terbukti di tahun 2007 ditandai dengan jumlah penduduk miskin menurun cukup signifikan hingga Bulan Maret Di sisi lain, ternyata usaha pemerintah 2

3 untuk mengurangi angka kemiskinan sangat berhasil di Negara Indonesia, terbukti semakin bertambahnya angka pertumbuhan penduduk semakin setiap tahun, maka angka kemiskinan trennya semakin menurun signifikan setiap tahunnya. Gambar 1.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Sumber : BPS 2014 (diolah) Permasalahan kemiskinan bukan hanya masalah nasional saja, tetapi juga merambah ke setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di Provinsi Bali. Dapat dilihat dalam Tabel 1.1, bahwa dari tahun secara umum megalami tren yang menurun. Tetapi, dalam periode tersebut, hanya dari tahun saja yang menunjukkan kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 0,36 % atau jiwa, dari angka sebelumnya sebesar 6,72 % menjadi 7,08 %. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin di tahun 2006 ternyata disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintah. Setelah tahun 2007 sampai 2013, angka kemiskinan di Provinsi Bali menunjukkan tren yang menurun cukup signifikan. 3

4 Berdasarkan Gambar 1.2, bila dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional, angka kemiskinan di Provinsi Bali ternyata masih jauh lebih kecil dengan angka kemiskinan nasional, meskipun demikian tetap saja Provinsi Bali menjadi menarik untuk diteliti karena keberhasilannya dalam menurunkan angka kemiskinan. Tabel 1.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Bali tahun Periode Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase Penduduk Miskin Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa Sumber : BPS 2014 (diolah) Gambar 1.2 Persentase Penduduk Miskin Provinsi Bali dan Nasional tahun Sumber : BPS 2014 (diolah) 4

5 1.2 Rumusan Masalah Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di berbagai wilayah di Indonesia. Maka dari itu penelitian ini akan membahas bagaimana pengaruh PDRB perkapita, indeks pembangunan manusia dan pengangguran mempengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Bali pada tahun Dari pernyataan di atas muncul pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh PDRB per kapita terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode ? 2. Bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode ? 3. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode ? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh PDRB per kapita terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode Untuk menganalisis bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode Untuk menganalisis bagaimana pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode

6 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Bali untuk pengambilan keputusan terkait permasalahan kemiskinan. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh PDRB perkapita terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode Untuk mengetahui bagaimana pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengangguran terhadap tingkat kemiskinan di Bali dalam periode Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Bali dalam periode Variabel yang digunakan dalam menganalisis kemiskinan di Bali adalah PDRB perkapita, indeks pembangunan manusia dan pengangguran. Untuk alat analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Sehingga judul untuk skripsi ini adalah Analisis Pengaruh Pendapatan Domestik Regional Bruto per kapita, Indeks Pembangunan Manusia dan Pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bali tahun