No. 59/11/14/Th. XV, 5 November 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Riau pada Agustus 2014 mencapai 2.695.247 orang. Jika dibandingkan dengan total penduduk usia 15 tahun keatas yang berjumlah 4.257.120 orang, maka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Riau sebesar 63,31 persen. Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Riau pada Agustus 2014 sebanyak 2.518.485 orang, dengan rincian sebanyak 949.043 orang di bekerja di daerah perkotaan dan sebanyak 1.569.442 orang bekerja di daerah pedesaan. Jumlah pengangguran pada Agustus 2014 sebanyak 176.762, dengan demikian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Riau mencapai sebesar 6,56 persen, yang berarti naik jika dibandingkan dengan TPT di tahun 2013 yang mencapai 5,48 persen. Jika dilihat menurut tipologi daerah, sebanyak 94.700 orang pengangguran berada di daerah perkotaan dan sebanyak 82.062 orang berada di daerah pedesaan. TPT di perkotaan sebesar 9,07 persen sedangkan TPT di pedesaan hanya sebesar 4,97 persen. Tingkat pengangguran yang tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru, yaitu sebesar 11,76 persen, dan yang terendah di Kabupaten Pelalawan sebesar 3,42 persen. Sektor pertanian masih mendominasi penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau. Pada periode Agustus 2014, tercatat 44,28 persen tenaga kerja bekerja di sektor pertanian. Tetapi jika dibandingkan menurut daerah, maka akan terlihat bahwa di daerah pedesaan sektor pertanian sangat dominan dengan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 64,84 persen, sementara di daerah perkotaan hanya sebesar 10,29 persen. Status pekerjaan yang mendominasi tenaga kerja di Provinsi Riau pada periode Agustus 2014 adalah buruh/karyawan, yaitu sebesar 40,87 persen, hal yang sama terjadi baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan, sedangkan persentase status pekerjaan yang terendah adalah tenaga kerja yang berstatus pekerja bebas di non pertanian yaitu sebesar 2,47 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 59/11/14/Th.XV, 5 November 2014 1
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Angka Pengangguran Situasi ketenagakerjaan di Provinsi Riau pada Agustus 2014 menunjukkan arah yang kurang baik, karena Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK turun 0,13 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,56 persen, yang berarti naik jika dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2013 yang mencapai 5,48 persen. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Agustus 2013 -Agustus 2014 Kegiatan Utama 2013 2014 Perubahan 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (jiwa) 4.135.186 4.257.120 121.934 2. Angkatan Kerja (jiwa) 2.623.310 2.695.247 71.937 a. Bekerja 2.479.493 2.518.485 38.992 b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 143.817 176.762 32.945 3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa) 1.511.876 1.561.873 49.997 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK (%) 63,44 63,31-0,13 5. Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%) 5,48 6,56 1,08 Seperti dapat dilihat pada Tabel 2, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Provinsi Riau pada Agustus 2014 sebanyak 4.257.120 orang. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2.518.485 orang, dimana sebanyak 949.043 orang bekerja di daerah perkotaan, dan sisanya sebanyak 1.569.442 orang bekerja di daerah pedesaan. Jika dilihat menurut daerah, maka TPT untuk daerah perkotaan cukup tinggi, yaitu mencapai 9,07 persen, sedangkan untuk daerah pedesaan hanya sebesar 4,97 persen. Penciptaan pertumbuhan ekonomi yang memadai dengan orientasi pada perluasan lapangan kerja akan sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran. Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Agustus 2014 KegiatanUtama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (jiwa) 1.693.149 2.563.971 4.257.120 2. Angkatan Kerja (jiwa) 1.043.743 1.651.504 2.695.247 a. Bekerja 949.043 1.569.442 2.518.485 b. Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 94.700 82.062 176.762 3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa) 649.406 912.467 1.561.873 4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/TPAK (%) 61,65 64,41 63,31 5. Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%) 9,07 4,97 6,56 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 59/11/14/Th.XV, 5 November 2014
Dengan angka TPT sebesar 6,56 persen ini, menunjukkan fenomena terus bertambahnya jumlah penduduk yang mencari pekerjaan, disamping disebabkan karena dorongan ekonomi, yaitu tuntutan untuk mendapatkan penghasilan, juga disebabkan semakin terbukanya kesempatan kerja terutama di wilayah perkotaan. Hal ini semakin diperkuat dengan naiknya angka TPAK yang berkaitan dengan semakin tingginya persentase penduduk 15 tahun keatas yang masuk ke dunia kerja. 2. Lapangan Pekerjaan Utama Di Provinsi Riau, pada Agustus 2014, sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu mencapai 44,28 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Tabel 3 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja (usia 15 tahun ke atas) menurut lapangan pekerjaan utama. Jika dilihat menurut daerah, maka terdapat perbedaan yang cukup signifikan, yaitu di daerah perkotaan sektor yang dominan menyerap tenaga kerja adalah perdagangan, mencapai 34,23 persen, diikuti oleh sektor jasa kemasyarakatan sebesar 24,61 persen, sementara itu sektor pertanian penyerapan tenaga kerjanya hanya10,29 persen. Hal yang sebaliknya terjadi di daerah pedesaan, dimana sektor pertanian mampu menyerap 64,84 persen tenaga kerja, dan penyerapan terkecil adalah sektor listrik, gas, dan air minum sebesar 0,39 persen. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Agustus 2014(%) Lapangan Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa 1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan & Perikanan 10,29 64,84 44,28 2. Pertambangan dan Penggalian 2,77 1,33 1,87 3. Industri 8,78 5,13 6,51 4. Listrik, Gas dan Air Minum 0,56 0,39 0,45 5. Konstruksi 8,15 3,15 5,04 6. Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 34,23 13,09 21,05 7. Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 6,09 2,28 3,71 8. Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa Perusahaan 4,52 0,87 2,25 9. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 24,61 8,92 14,83 Total 100,00 100,00 100,00 3. Status Pekerjaan Dari tujuh pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) dapat diidentifikasi 2 (dua) kelompok utama yang terkait kegiatan ekonomi, yakni formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu. Berdasarkan Tabel 4 tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan di Provinsi Riau memiliki persentase yang cukup tinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 40,87 persen, baik untuk daerah perkotaan maupun untuk daerah pedesaan, masing-masing sebesar 55,96 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 59/11/14/Th.XV, 5 November 2014 3
persen dan 31,75 persen. Selanjutnya di Provinsi Riau status pekerjaan berusaha sendiri sebesar 22,56 persen. Jika dilihat menurut daerah maka untuk perkotaan sebesar 18,77 persen dan 24,86 persen untuk daerah pedesaan. Status pekerjaan yang terkecil di daerah perkotaan adalah pekerja bebas, sebesar 4,73 persen, sementara itu di daerah pedesaan yang terkecil adalah yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/buruh di bayar sebesar 4,02 persen. Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Agustus 2014 (%) Status Pekerjaan Utama Perkotaan Pedesaan Kota + Desa 1. Berusaha sendiri 18,77 24,86 22,56 2. Berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar 6,94 14,07 11,39 3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 5,80 4,02 4,69 4. Buruh/karyawan 55,96 31,75 40,87 5. Pekerja bebas 4,73 9,22 7,53 6. Pekerja tidak dibayar 7,80 16,07 12,95 Total 100 100 100 4. Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran menurut Kabupaten/Kota Jika dilihat lebih mendalam pada Tabel 5, dari 12 Kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau, TPT tertinggi yang besarnya mencapai 11,76 persen terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti dan yang terendah di Kabupaten Pelalawan yaitu 3,42 persen. Sementara itu, TPAK tertinggi terjadi di Kabupaten Bengkalis sebesar 70,61 persen dan terendah di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 59,70 persen. Tabel 5 Penduduk yang Termasuk Angkatan Kerja, Bekerja, dan Tingkat Pengangguran menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2014 Kabupaten/Kota Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran TPAK (%) TPT (%) (6) (7) 1. Kuantan Singingi 137.480 129.046 8.434 62,89 6,13 2. Indragiri Hulu 175.055 168.100 6.955 63,04 3,97 3. Indragiri Hilir 292.361 279.889 12.472 59,70 4,27 4. Pelalawan 172.931 167.016 5.915 67,61 3,42 5. Siak 175.043 168.808 6.235 61,45 3,56 6. Kampar 328.545 308.517 20.028 62,78 6,10 7. Rokan Hulu 239.138 220.254 18.884 63,37 7,90 8. Bengkalis 257.808 238.979 18.829 70,61 7,30 9. Rokan Hilir 254.261 238.366 15.895 61,76 6,25 10. Kepulauan Meranti 87.386 77.113 10.273 68,82 11,76 11. Pekanbaru 449.694 408.331 41.363 61,30 9,20 12. Dumai 125.545 114.066 11.479 65,26 9,14 Provinsi Riau 2.695.247 2.518.485 176.762 63,31 6,56 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 59/11/14/Th.XV, 5 November 2014
Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk yang bekerja di kabupaten/kota Provinsi Riau bekerja pada Sektor Pertanian, sedangkan penduduk di Kota Pekanbaru dan Dumai bekerja di sektor Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan Sektor jasa. Tabel 6 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Propinsi Riau Menurut Kabupaten/Kota, Agustus 2014 (%) Kabupaten/Kota A Pertanian M Manufaktur S Jasa Total (5) 1. Kuantan Singingi 57,20 1,71 41,08 100,00 2. Indragiri Hulu 56,50 1,36 42,14 100,00 3. Indragiri Hilir 76,32 5,63 18,05 100,00 4. Pelalawan 55,19 4,45 40,36 100,00 5. Siak 42,26 15,98 41,77 100,00 6. Kampar 43,65 6,16 50,19 100,00 7. Rokan Hulu 61,61 1,88 36,51 100,00 8. Bengkalis 35,98 12,03 51,98 100,00 9. Rokan Hilir 57,18 2,74 40,08 100,00 10. Kepulauan Meranti 54,75 4,71 40,55 100,00 11. Pekanbaru 4,72 8,11 87,17 100,00 12.Dumai 13,31 12,38 74,31 100,00 Provinsi Riau 44,28 6,51 49,21 100,00 Berita Resmi Statistik Provinsi Riau No. 59/11/14/Th.XV, 5 November 2014 5