Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH METODE DISKUSI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBUANG LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2010 NOMOR RESPONDEN : PUSKESMAS :.. TGL. SURVEY :. A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :.. 2. Umur :.. 3. Jenis Kelamin :. 4. Pendidikan terakhir :. 5. Masa kerja :. B. ALAT UKUR PENGETAHUAN Petunjuk : Dibawah ini ada pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan denganpengetahuan tentang limbah medis. Beritanda silang (X) pada jawaban yang paling benar. 1. Yang dimaksud dengan limbah layanan kesehatan adalah : a. Limbah yang mencakup semua hasil buangan yang hanya berasal dari pemeliharaan bangunan pada instalasi kesehatan. b. Limbah yang mencakup semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas penelitian dan laboratorium. c. Limbah yang mencakup semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan dan rumah tangga. 2. Limbah layanan kesehatan terdiri dari : a. Limbah cair, limbah gas dan limbah semi padat. b. Limbah cair dan limbah padat. c. Limbah cair, limbah gas dan limbah padat. 3. Limbah padat layanan kesehatan terdiri dari : a. Limbah medis padat. b. Limbah medis padat dan limbah semi padat. c. Limbah medis padat dan limbah padat non-medis.
4. Limbah medis padat adalah : a. Limbah padat yang hanya dihasilkan dari tindakan diagnosis terhadap pasien. b. Limbah padat yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. c. Limbah padat yang dihasilkan dari aktifitas perkantoran fasilitas kesehatan. 5. Limbah medis padat terdiri dari : a. Hanya limbah infeksius, limbah patologis, limbah benda tajam dan limbah farmasi. b. Limbah sitotoksik, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. c. Limbah dapur, limbah taman, dan limbah administrasi 6. Di bawah ini yang termasuk limbah infeksius : a. Kultur laboratorium; kapas, perban, pembalut, sarung tangan yanag tersentuh pasien yang terinfeksi. b. Termometer dan alat pengukur tekanan darah yang rusak. c. Obat-obatan, vaksin dan serum yang kadaluarsa. 7. Yang termasuk limbah benda tajam di bawah ini adalah : a. Termometer dan alat pengukur tekanan darah yang rusak. b. Jarum suntik, pisau bedah, peralatan infus, pecahan ampul obat. c. Tabung gas anestesi, tabung oksigen, kaleng aerosol. 8. Obat-obatan, vaksin dan serum yang sudah kadaluarsa termasuk : a. Limbah farmasi. b. Limbah non medis. c. Limbah kimia. 9. Merkuri yang berasal dari bocoran peralatan kedokteran yang rusak seperti termometer, alat tekanan darah termasuk : a. Limbah medis. b. Limbah non medis. c. Bukan termasuk limbah. 10. Limbah medis sangat berbahaya, dapat menimbulkan : a. Gangguan kesehatan, gangguan genetik dan reproduksi saja. b. Gangguan kesehatan, gangguan kenyamanan dan estetika, kerusakan harta benda. c. Hanya gangguan kesehatan..
11. Mereka yang beresiko terhadap limbah medis adalah : a. Medis, paramedis dan pegawai layanan kesehatan. b. Medis, paramedis, pegawai layanan kesehatan, pasien dan pengunjung. c. Medis, paramedis, pegawai layanan kesehatan, pasien dan pengunjung termasuk pemulung. 12. Limbah dari hasil perawatan yang dilakukan di rumah seperti melakukan suntikan insulin, perawatan luka, dll termasuk : a. Limbah medis. b. Limbah umum. c. Limbah rumah tangga. 13. Limbah medis yang mengandung berbagai macam organisme patogen, memasuki tubuh manusia melalui beberapa jalur : a. Hanya akibat tusukan, lecet atau luka di kulit. b. Melalui membrane mukosa dan melalui pernafasan saja. c. Akibat tusukan, lecet atau luka di kulit, membrane mukosa dan melalui pernafasan. 14. Penularan HIV/AIDS, Hepatitis B dan C dapat ditimbulkan oleh limbah medis : a. Limbah benda tajam. b. Limbah farmasi. c. Limbah kimia 15. Bagaimana cara pengelolaan limbah medis padat : a. Minimisasi limbah, pemilahan, daur ulang. b. Pembuangan langsung ketempat pembuangan akhir limbah domestik. c. Pembuangan dapat dicampur dengan limbah umum. 16. Pilihlah pernyataan yang benar tentang pemilahan limbah medis padat : a. Pemilahan limbah tidak perlu dimulai dari sumber yang menghasilkan limbah. b. Pemilahan limbah perlu dimulai dari sumber yang menghasilkan limbah. c. Pemilahan limbah dilakukan pada saat akan dimusnahkan di tempat pembuangan akhir. 17. Pilihlah pernyataan yang benar tentang pewadahan limbah medis padat: a. Terbuat dari bahan yang cukup kuat, anti bocor, ringan dan kedap air. b. Tempat pewadahan tidak terpisah dengan limbah padat non-medis. c. Pewadahan limbah tidak tergantung pada jenis limbah medis padatnya.
18. Warna pewadahan limbah medis infeksius dan benda tajam adalah : a. Hitam. b. Merah. c. Kuning. 19. Insinerasi dengan menggunakan insinerator dalam pengolahan limbah layanan kesehatan dioperasikan pada suhu : a. 600 0 C - 800 0 C. b. 800 0 C - 1000 0 C. c. 1000 0 C - 1200 0 C. 20. Limbah yang tidak dapat dibakar menggunakan insinerator : a. Limbah infeksius, limbah benda tajam, limbah patologis. b. Limbah bahan kimia, limbah farmasi, limbah sitotoksik. c. Limbah kontainer bertekanan, limbah yang mengandung logam berat. C. ALAT UKUR SIKAP Petunjuk: Dibawah ini ada pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan sikap tentang pembuangan limbah medis. Beritanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda. Jawaban tidak harus sama dengan orang lain, karena setiap orang mempunyai kebebasan untuk memilih sesuai dengan pendapatnya. Pilihan jawaban: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No. PERNYATAAN JAWABAN 1. Limbah medis padat yang berasal dari perawatan luka dan suntikan insulin yag dilakukan di rumah, tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. 2. Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah. No. PERNYATAAN JAWABAN 3. Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang tidak dimanfaatkan kembali.
4. Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah dengan memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. 5. Wadah limbah benda tajam harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak dapat membukanya. 6. Jarum dan syringes yang sudah digunakan harus dipisahkan ketika memasukkan ke wadah pembuangan limbah medis yang telah ditentukan. 7. Limbah medis padat yang akan dimanfaatkan kembali harus melalui proses sterilisasi. 8. Pewadahan limbah medis padat harus memenuhi persyaratan dengan penggunaan wadah dan label yang telah ditentukan untuk masing-masing jenis dari limbah padat tersebut. 9. Pengumpulan limbah medis dari sumber-sumbernya harus dilaksanakan secara rutin dan teratur. 10. Limbah medis padat dan limbah umum atau domestik boleh dicampur. 11. Jika limbah medis padat dan limbah umum tercampur, maka keseluruhan campuran tersebut diperlakukan sebagai limbah umum yang tidak berbahaya. 12. Agar limbah layanan kesehatan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan efek yang merugikan kesehatan manusia maka pemilahan limbah sangat diperlukan. No. PERNYATAAN JAWABAN 13. Limbah layanan kesehatan harus dipastikan telah menjalani proses pemilahan yang tepat dan dikemas secara aman, terutama limbah benda tajam yang harus dikemas dalam wadah kuat dan tahan tusukan.
14. Limbah medis padat dapat menimbulkan bahaya/resiko bagi kesehatan dan lingkungan sehingga limbah medis padat tersebut harus dibuang pada wadah dan label yang telah ditentukan. 15. Kontainer yang berisi limbah medis padat harus selalu dalam keadaan tertutup dan penempatannya tidak boleh dekat dengan jangkauan pasien atau tempat penyiapan makanan. 16. Jika terjadi kekeliruan dalam pembuangan limbah medis padat, tindakan seperti mengeluarkan limbah medis padat yang ada dalam sebuah kantong atau kontainer atau memasukkan sebuah kantong ke kantong yang lain dengan warna yang berbeda, boleh dilakukan. 17. Proses insinerasi dengan menggunakan insinerator dapat dilakukan dengan suhu dibawah 900 0 C karena dengan suhu tersebut sudah dapat memusnahkan semua limbah medis padat dan dapat menekan pencemaran udara. 18 Limbah medis padat tidak boleh dibuang pada lokasi pembuangan terbuka karena dapat memperbesar resiko penularan penyakit, dan membuka akses bagi pemulung dan binatang. 19. Proses desinfeksi kimia dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme patogen pada peralatan medis. 20. Proses desinfeksi kimia tidak dapat digunakan untuk mengolah limbah medis.
Lampiran 2 MATERI LIMBAH MEDIS PADAT DEFINISI Limbah layanan kesehatan adalah limbah yang mencakup semua hasil buangan yang berasal dari instalasi kesehatan, fasilitas penelitian dan laboratorium. Selain itu, limbah layanan kesehatan juga mencakup limbah yang berasal dari sumber-sumber kecil misalnya limbah hasil perawatan yang dilakukan di rumah (suntikan insulin). Sekitar 75-90% limbah yang berasal dari instalasi kesehatan merupakan limbah yang tidak mengandung resiko atau limbah umum dan menyerupai limbah rumah tangga. Limbah tersebut kebanyakan berasal dari aktivitas administratif dan keseharian instalasi, disamping limbah yang dihasilkan selama pemeliharaan bangunan instalasi tersebut. Sisanya yang 10-25% merupakan limbah yang dipandang berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai jenis dampak kesehatan. Kepmenkes Republik Indonesia No.1204/Menkes/SK/X/2004 mengatakan Limbah Rumah Sakit ada 3 macam, yakni: 1. Limbah cair artinya semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan. 2. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari insinerator, dapur, perlengkapan generator, anestesi dan pembuatan obat sitotoksik.
3. Limbah padat adalah semua limbah yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan limbah padat non medis. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. Limbah padat non medis artinya limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya. Limbah padat non medis meliputi kertas-kertas pembungkus atau kantong dan plastik yang tidak berkaitan dengan cairan tubuh. Pewadahan limbah padat non medis dipisahkan dari limbah medis padat dan ditampung dalam kantong plastik warna hitam khusus untuk limbah padat non medis. PENGARUH LIMBAH MEDIS TERHADAP LINGKUNGAN dan KESEHATAN Pengaruh limbah medis terhadap lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti: 1. Gangguan kenyamanan dan estetika. 2. Kerusakan harta benda. 3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang. 4. Gangguan terhadap kesehatan manusia. 5. Gangguan genetik dan reproduksi.
PERAN PERAWAT DALAM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS Semua orang yang terpajan limbah berbahaya dari fasilitas kesehatan kemungkinan besar menjadi orang yang beresiko, termasuk yang berada dalam fasilitas penghasil limbah berbahaya, dan mereka yang berada di luar fasilitas serta memiliki pekerjaan mengelola limbah semacam itu, atau yang beresiko akibat kecerobohan dalam sistem manajemen limbahnya. Dengan demikian, peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan termasuk perawat didalam keseluruhan program pengelolaan harus diterapkan dengan seksama, konsisten, dan menyeluruh sehingga dapat menggugah kesadaran terhadap permasalahan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang berkaitan dengan limbah layanan kesehatan. PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT Persyaratan pengelolaan limbah medis padat pada layanan kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004: a. Minimisasi limbah b. Pemilahan, pewadahan, pemanfaatan kembali dan daur ulang c. Tempat penampungan sementara d. Transportasi e. Pengolahan, pemusnahan dan pembuangan akhir limbah padat TEKNOLOGI PENGOLAHAN dan PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS Beberapa pilihan teknologi pengolahan dan pembuangan limbah medis yang dapat digunakan sebagai berikut:
1. Insinerasi. 2. Insinerasi pirolitik. 3. Rotary klin. 4. Desinfeksi kimia. 5. Autoclaving. 6. Sanitary landfill. 7. Encapsulation (pembungkusan). 8. Inertisasi.
Lampiran 3 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGARUH METODE DISKUSI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DALAM MEMBUANG LIMBAH MEDIS PADAT DI PUSKESMAS KOTA MEDAN TAHUN 2010 I. Pengetahuan Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p1 13,85 30,555,716,908 p2 13,90 30,305,690,908 p3 14,30 29,905,624,909 p4 13,80 31,747,504,912 p5 14,05 29,839,657,909 p6 14,25 30,408,519,912 p7 13,95 29,839,732,907 p8 13,75 32,197,529,913 p9 14,00 30,316,590,910 p10 14,25 30,408,519,912 p11 13,80 31,011,725,909 p12 13,95 30,155,663,909 p13 14,20 30,589,482,913 p14 14,00 30,105,632,909 p15 13,95 30,576,573,911 p16 14,10 30,200,568,911 p17 14,00 30,000,654,909 p18 14,00 30,737,505,912 p19 13,80 33,011,137,918 p20 14,55 34,050,139,923 p21 14,00 30,000,654,909 p22 14,25 30,092,578,911 Case Processing Summary N % Cases Valid 20 100,0 Excluded( a) 0,0 Total 20 100,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items,926 20 Item Statistics Mean Std. Deviation N p1,85,366 20 p2,80,410 20 p3,40,503 20 p4,90,308 20 p5,65,489 20 p6,45,510 20 p7,75,444 20 p8,95,224 20 p9,70,470 20 p10,45,510 20 p11,90,308 20 p12,75,444 20 p13,50,513 20 p14,70,470 20 p15,75,444 20 p16,60,503 20 p17,70,470 20 p18,70,470 20 p21,70,470 20 p22,45,510 20 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted p1 12,80 30,379,714,920 p2 12,85 30,134,687,920 p3 13,25 29,671,634,921 p4 12,75 31,566,502,924 p5 13,00 29,684,651,921 p6 13,20 30,168,529,924 p7 12,90 29,674,729,919 p8 12,70 32,011,528,924 p9 12,95 30,155,585,922 p10 13,20 30,168,529,924 p11 12,75 30,829,724,921 p12 12,90 29,989,660,921 p13 13,15 30,345,494,925 p14 12,95 29,945,628,921 p15 12,90 30,411,569,923 p16 13,05 29,945,582,922 p17 12,95 29,839,650,921 p18 12,95 30,576,500,924 p21 12,95 29,839,650,921 p22 13,20 29,853,589,922 Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items 13,65 33,397 5,779 20
II. Sikap Item-Total Statistics s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 s13 s14 s15 s16 s17 s18 s19 s20 s21 s22 Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted 53,20 53,958,845,944 53,00 54,947,740,946 52,95 55,208,734,946 53,15 54,239,801,945 53,10 54,726,737,946 53,15 54,239,801,945 53,25 53,671,900,943 52,95 56,050,609,947 52,90 56,200,624,947 53,10 55,253,664,947 53,15 54,976,699,946 53,20 53,853,860,944 53,20 55,958,568,948 53,00 57,895,325,951 53,10 54,726,737,946 52,95 55,208,734,946 53,25 54,618,765,945 53,40 59,832,019,959 53,00 55,895,604,947 53,10 54,726,737,946 53,30 54,642,784,945 53,25 55,987,574,948 Case Processing Summary Cases N % Valid 20 100,0 Excluded( a) 0,0 Total 20 100,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,962 20
Item Statistics Mean Std. Deviation N s1 2,45,510 20 s2 2,65,489 20 s3 2,70,470 20 s4 2,50,513 20 s5 2,55,510 20 s6 2,50,513 20 s7 2,40,503 20 s8 2,70,470 20 s9 2,75,444 20 s10 2,55,510 20 s11 2,50,513 20 s12 2,45,510 20 s13 2,45,510 20 s15 2,55,510 20 s16 2,70,470 20 s17 2,40,503 20 s19 2,65,489 20 s20 2,55,510 20 s21 2,35,489 20 s22 2,40,503 20
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted s1 48,30 50,853,857,958 s2 48,10 52,200,695,960 s3 48,05 52,366,701,960 s4 48,25 51,039,826,959 s5 48,20 51,537,758,960 s6 48,25 51,039,826,959 s7 48,35 50,555,916,957 s8 48,05 53,208,572,962 s9 48,00 53,368,584,962 s10 48,20 51,958,698,960 s11 48,25 51,776,720,960 s12 48,30 50,642,888,958 s13 48,30 52,642,601,962 s15 48,20 51,537,758,960 s16 48,05 52,366,701,960 s17 48,35 51,608,761,959 s19 48,10 53,147,556,962 s20 48,20 51,537,758,960 s21 48,40 51,411,813,959 s22 48,35 52,555,624,961 Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items 50,75 57,355 7,573 20 Lampiran 4
Frequency Table Hasil Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kategori umur responden kelompok ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 30-35 tahun 7 46.7 46.7 46.7 36-40 tahun 8 53.3 53.3 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori umur responden kelompok diskusi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 30-35 tahun 6 40.0 40.0 40.0 36-40 tahun 9 60.0 60.0 100.0 Total 15 100.0 100.0 Jenis Kelamin responden kelompok ceramah Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Perempuan 15 100.0 100.0 100.0 Jenis Kelamin responden kelompok diskusi Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Perempuan 15 100.0 100.0 100.0 Masa kerja responden kelompok ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3-6 tahun 4 26.7 26.7 26.7 7-10 tahun 11 73.3 73.3 100.0 Total 15 100.0 100.0 Masa kerja responden kelompok diskusi
Masa kerja responden kelompok ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 3-6 tahun 4 26.7 26.7 26.7 7-10 tahun 11 73.3 73.3 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 3-6 tahun 3 20.0 20.0 20.0 7-10 tahun 12 80.0 80.0 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori pengetahuan sebelum ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (15-20) 4 26.7 26.7 26.7 sedang (8-14) 11 73.3 73.3 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori pengetahuan sebelum diskusi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (15-20) 3 20.0 20.0 20.0 sedang (8-14) 12 80.0 80.0 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori sikap sebelum ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (41-60) 6 40.0 40.0 40.0 sedang (21-40) 9 60.0 60.0 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori sikap sebelum diskusi
Masa kerja responden kelompok ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 3-6 tahun 4 26.7 26.7 26.7 7-10 tahun 11 73.3 73.3 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (41-60) 7 46.7 46.7 46.7 sedang (21-40) 8 53.3 53.3 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori pengetahuan sesudah ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (15-20) 11 73.3 73.3 73.3 sedang (8-14) 4 26.7 26.7 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori pengetahuan sesudah diskusi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (15-20) 14 93.3 93.3 93.3 sedang (8-14) 1 6.7 6.7 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori sikap sesudah diskusi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (41-60) 14 93.3 93.3 93.3 sedang (21-40) 1 6.7 6.7 100.0 Total 15 100.0 100.0 Kategori sikap sesudah ceramah
Masa kerja responden kelompok ceramah Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 3-6 tahun 4 26.7 26.7 26.7 7-10 tahun 11 73.3 73.3 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid baik (41-60) 10 66.7 66.7 66.7 sedang (21-40) 5 33.3 33.3 100.0 Total 15 100.0 100.0 Lampiran 5 Hasil Dependent Samples T-Test Pengetahuan dan Sikap Responden Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Pengetahuan sebelum ceramah 13.93 15 1.387.358 Pengetahuan sesudah ceramah 15.07 15 1.387.358 Pair 2 Pengetahuan sebelum diskusi 13.67 15 2.193.566 Pengetahuan sesudah diskusi 16.73 15 1.981.511 Pair 3 Sikap sebelum ceramah 40.93 15 4.284 1.106 Sikap sesudah ceramah 43.33 15 3.811.984 Pair 4 Sikap sebelum diskusi 40.33 15 4.670 1.206 Sikap sesudah diskusi 46.60 15 4.748 1.226
Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pengetahuan sebelum ceramah & Pengetahuan sesudah ceramah Pengetahuan sebelum diskusi & Pengetahuan sesudah diskusi Sikap sebelum ceramah & Sikap sesudah ceramah Sikap sebelum diskusi & Sikap sesudah diskusi 15.968.000 15.978.000 15.903.000 15.915.000 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper T df Sig. (2- tailed) Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pengetahuan sebelum ceramah - Pengetahuan sesudah ceramah Pengetahuan sebelum diskusi - Pengetahuan sesudah diskusi Sikap sebelum ceramah - Sikap sesudah ceramah -1.133.352.091-1.328 -.938-12.475 14.000-3.067 2.120.547-4.241-1.893-5.602 14.000-2.400 1.844.476-3.421-1.379-5.041 14.000
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Mean Deviation Mean Lower Upper Sig. (2- T df tailed) Pair 1 Pair 2 Pair 3 Pair 4 Pengetahuan sebelum ceramah - Pengetahuan sesudah ceramah Pengetahuan sebelum diskusi - Pengetahuan sesudah diskusi Sikap sebelum ceramah - Sikap sesudah ceramah Sikap sebelum diskusi - Sikap sesudah diskusi -1.133.352.091-1.328 -.938-12.475 14.000-3.067 2.120.547-4.241-1.893-5.602 14.000-2.400 1.844.476-3.421-1.379-5.041 14.000-6.267 1.944.502-7.343-5.190-12.482 14.000
Lampiran 6 Hasil Independent Samples T-Test Pengetahuan dan Sikap Responden Group Statistics Nilai Pengetahuan Nilai Sikap Metode yang digunakan ceramah diskusi ceramah diskusi Std. Error N Mean Std. Deviation Mean 15 1,13,352,091 15 3,07 2,120,547 15 2,40 1,844,476 15 6,27 1,944,502 Nilai Pengetahuan Nilai Sikap Equal varian assumed Equal varian not assumed Equal varian assumed Equal varian not assumed Levene's Test for quality of Variance F Sig. Independent Samples Test t-test for Equality of Means Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailedDifferenceDifference Lower Upper 20,477,000-3,484 28,002-1,933,555-3,070 -,797-3,484 14,771,003-1,933,555-3,118 -,749,042,839-5,588 28,000-3,867,692-5,284-2,449-5,588 27,921,000-3,867,692-5,284-2,449