Pengujian Pengendalian Persediaan Barang Dagang di CV. Kamdatu Palembang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

EVALUASI PROSEDUR PEMBELIAN BARANG DAGANG PADA PT CLTM BANDAR LAMPUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Makalah. Tugas E-Learning Administrasi Bisnis Tentang. Internal Control Yang Meliputi :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGUJIAN PENGENDALIAN AKTIVA TETAP DALAM MENDETEKSI KEHILANGAN AKTIVA TETAP PADA STIKES PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORETIS

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

DAFTAR ISI. Hal ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN. viii

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN PADA PT. ARTA BOGA CEMERLANG CABANG MAJALENGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai prosedur pengendalian

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT PULAU BINTAN DJAYA DI BINTAN ISMIATUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai kemajuan yang dampaknya tentu sangat berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

Dita Septyansari Moch. Dzulkirom Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

A. Prosedur Pemesanan dan

Instruksi Kerja PURCHASING PT GITA MANDIRI TEHNIK. No. Langkah Kerja Ilustrasi Dokumen Terkait

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

MODUL-3 INTERNAL AUDITING

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK MENCEGAH KECURANGAN PADA FUNGSI PEMBELIAN DI PT. UACJ-INDAL ALUMINUM GRESIK

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

Transkripsi:

Pengujian Pengendalian Persediaan Barang Dagang di CV. Kamdatu Palembang Oktaviani Prihatiningsih (oktaviani_menik@yahoo.co.id) Lili Syafitri, SE.Ak.,M.Si (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi S1 STIE MDP Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan pada CV. Kamdatu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Kamdatu Palembang, mengetahui kepatuhan pengendalian internal persediaan barang dagang yang berlaku di CV. Kamdatu Palembang. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian diketahui bahwa prosedur pengelolaan persediaan barang dagang pada CV. Kamdatu sudah efektif. Namun dengan menganalisis aktivitas pelaksanaan prosedur diketahui masih kurangnya kepatuhan karyawan dalam menjalankan pengendalian intern pengelolaan persediaan barang dagang yang telah ditetapkan CV. Kamdatu. Berdasarkan temuan kelemahan ini, kemudian diberikan rekomendasi dan saran perbaikan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan pada prosedur pengelolaan persediaan pada CV. Kamdatu Palembang. Kata Kunci : Pengujian Pengendalian, Persediaan Barang Dagang Abstract : This research is a descriptive study with a qualitative approach to the CV. Kamdatu. The purpose of this study was to determine how the merchandise inventory management procedures in the CV. Kamdatu Palembang, determine compliance with internal controls applicable merchandise inventory at CV. Kamdatu Palembang. The research method used was a qualitative research method. The results revealed that the merchandise inventory management procedures in the CV. Kamdatu been effective. However, by analyzing the activity of the implementation of procedures known to the lack of compliance with the internal control employees in carrying merchandise inventory management established CV. Kamdatu. Based on the findings of this weakness, then provided recommendations and suggestions for improvements that can be used as consideration to improvements in inventory management procedures on the CV. Kamdatu Palembang. Key Words : Testing Control, Merchandise Inventory I PENDAHULUAN Suatu perusahaan harus kreatif dan inovatif guna menghadapi persaingan dunia bisnis yang dari waktu ke waktu kian kompetitif. Hal ini juga dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut terlebih dahulu, dan tujuan penjualan ini untuk memperoleh keuntungan. Diperlukan pengelolahan dan pemeriksaan yang memadai terhadap persediaan barang dagang. Pengelolaan dapat meliputi pencatatan yang baik dan akurat sesuai dengan kebutuhan. Pemeriksaan persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena pemeriksaan atas persediaan ini banyak melibatkan investasi rupiah dan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, audit atas persediaan barang dagang sangat diperlukan untuk mengurangi resiko terjadinya selisih, kehilangan, mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan memastikan bahwa prosedur telah dilakukan dengan baik sehingga kemudian dapat dibuatlah perbaikan. Hal - 1

Sebelum melakukan audit terhadap pengelolaan persediaan, diperlukan pemahaman yang memadai atas pengendalian intern untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2006,h.235) Pengendalian intern (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Dalam proses pemahaman pengendalian intern, auditor melakukan pengujian terhadap efektivitas pengendalian intern dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Pengujian ini disebut dengan istilah pengujian kepatuhan (compliance test) atau sering disebut dengan pengujian pengendalian (test of control). CV. Kamdatu yang beralamat di jalan Jendral Sudirman No. 444 Palembang, merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang dan jasa. Di bawah ini merupakan daftar persediaan barang dagang hasil observasi awal di CV. Kamdatu. Tabel 1.1 Contoh Daftar Persediaan Barang Dagang di Gudang CV. Kamdatu Palembang No Nama Barang Jumlah Kondisi 1 Meja Goshen 2 unit cacat 2 Kursi Arsenal 6 unit cacat 3 Sofa Santiago 2 set sudah diservice 4 Kursi UB-420 3 unit cacat 5 Kursi UB-420 1 unit cacat 6 Filling Eratech 2 unit tidak lengkap 7 Lemari Elite 1 unit tidak lengkap 8 Kursi SF-310 4 unit cacat 9 Kursi Futura 2 unit cacat 10 Sofa Paolo 1 set sudah diservice 11 Sofa Incountry 1 set cacat 12 Meja ½ Biro 2 unit sudah diservice Sumber : Laporan Persediaan Barang CV. Kamdatu (2012) Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penumpukan barang di gudang CV. Kamdatu sehingga mengakibatkan masa aktif barang di gudang habis. Hal tersebut dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian antara lain di aspek perawatan (service) yang harus diupayakan agar barang dagangan dapat diperbaiki untuk dijual kembali. Dengan memperhatikan fenomena di atas, penulis tertarik dan bermaksud untuk melakukan penelitian tentang pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang dagang pada CV. Kamdatu dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: Pengujian Pengendalian Persediaan Barang Dagang di CV. Kamdatu Palembang. II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pengujian Pengendalian (Test of Control) Pengujian pengendalian menurut Arens yang diterjemahkan oleh Wibowo (2008, h.399) yaitu prosedur untuk menguji efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian risiko pengendalian yang lebih rendah. Pengujian pengendalian ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai: (1) Frekuensi pelaksanaan aktivitas pengendalian yang ditetapkan, (2) Mutu pelaksanaan aktivitas pengendalian tersebut, (3) Karyawan yang melaksanakan aktivitas pengendalian tersebut. 1. Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian Menurut Mulyadi (2008, h.5) mengatakan bahwa auditing pada dasarnya merupakan audit sistematik terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yang merupakan hasil dari sistem informasi akuntansi. Karena itu diperlukan pemahaman yang memadai terhadap sistem informasi akuntansi dalam perancangan program audit untuk pengujian pengendalian. 2. Jenis Pengujian Pengendalian Pengujian pengendalian ditujukan untuk menilai efektivitas pengendalian intern suatu perusahaan. Karena itu diperlukan prosedur untuk mencari tahu dan memahami Hal - 2

pengendalian intern suatu perusahaan. Dalam pelaksanaan pengujian Mulyadi (2009, h.231) mengungkapkan ada empat jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor antara lain : (1) Permintaan keterangan, (2) Pengamatan, (3) Inspeksi, (4) Pelaksanaan kembali 3. Definisi dan Tujuan Pengendalian Intern Dalam Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319. par 06 dikemukakan bahwa pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut ini : (1)Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas, (2)Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan, (3)Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2006, h.235) mengatakan: Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Menurut Mulyadi (2009, h.200) ada tiga cara yang biasanya digunakan auditor untuk mendokumentasikan informasi mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan: (1) Kuesioner pengendalian intern baku, (2) Uraian tertulis (written description), (3) Bagan alir sistem (system flowchart) 4. Unsur-unsur Pengendalian Intern Berikut uraian unsur-unsur pengendalian internal menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2006, h.237) yang meliputi : Lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, pemantauan (pengawasan), dan informasi komunikasi 5. Keterbatasan Pengendalian Intern Pengendalian intern setiap perusahaan memiliki keterbatasan bawaan. Menurut Mulyadi (2009, h.181) keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern antara lain : Kesalahan dalam pertimbangan, gangguan, kolusi, pengabaian oleh manajemen, dan biaya lawan manfaat. 6. Definisi Persediaan Menurut Warren yang diterjemahkan Farahmita (2006, h.452) menyatakan Persediaan (inventory) digunakan untuk mengindikasikan (1) barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam bisnis perusahaan dan (2) bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu 2.2 Penelitian Sebelumnya. Pada penelitian pertama oleh Tengku Nurmailiza yang berjudul Analisis Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Dagang Pada PT. Sabda Cipta Jaya tahun 2009. Hasil penelitian ini secara umum adalah belum terdapat fungsi internal auditor, yaitu bagian khusus yang secara independen melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan prosedur dan pencatatan yang ada dalam perusahaan, sehingga tidak ada standar pengendalian internal yang memadai terhadap persediaan barang dagang perusahaan. Penelitian kedua oleh Kartika Megasari yang berjudul Pengujian Kepatuhan (Compliance Test) Untuk Menilai Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Pada PT. Madu Baru Yogyakarta tahun 2010. Hasil penelitian ini yaitu penerapan sistem pengendalian intern pengeluaran kas pada PT. Madu Baru dapat dikatakan efektif meskipun masih terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut diantaranya masih terdapat kesalahan dalam penjumlahan matematis dan input data di komputer dan tidak dimilikinya flowchart pada tiap bagian. Sedangkan pada penelitian ketiga oleh Nafisah yang berjudul Tinjauan atas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada Pusat Pelayanan Kesehatan ITB Bumi Medika Ganesa tahun 2010, hasil penelitian secara umum adalah penulis memperoleh data dan informasi mengenai sejarah singkat perusahaan dan kegiatan perusahaan mengenai pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagang di perusahaan. III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal - 3

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan cara melakukan observasi langsung, melakukan wawancara dan mengumpulkan data berupa dokumen yang berhubungan dengan prosedur pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Kamdatu. 3.2 Objek dan Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah CV. Kamdatu. Objek dalam penelitian ini adalah catatan,dokumen-dokumen yang berhubungan dengan audit persediaan barang dagang dan pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Kamdatu. 3.3 Pemilihan Informan Kunci Yang dimaksud informan kunci disini adalah orang dalam pada latar penelitian artinya orang yang akan memberikan informasi tentang kondisi dan situasi latar penelitian. Pemilihan informan kunci ini karena informan ini dinilai mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Informan dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari subjek lainnya. Adapun yang menjadi informan kunci dari penelitian ini adalah Ibu Vironica selaku kepala bagian gudang CV. Kamdatu. 3.4 Jenis data Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan berupa hasil wawancara serta observasi langsung dengan kepala bagian gudang. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur yang berhubungan dengan pengujian pengendalian, dokumentasi perusahaan, bukti keluar masuk barang, memo pesanan barang, laporan stok persediaan barang dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Di dalam melakukan ada beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian yang kita lakukan. Menurut Sugiyono (2006, h.130-138) teknik pengumpulan data terdiri dari: a. Interview (Wawancara) b. Observasi c. Wawancara Adapun prosedur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur wawancara, dan observasi dimana peneliti melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis adalah suatu teknik yang digunakan sebagai alat bantu bagi peneliti untuk mengambil kesimpulan atas sejumlah data penelitian yang telah terkumpul. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan memperhatikan prosedur pemahaman pengendalian intern melalui pengujian pengendalian, kemudian mendokumentasikan informasi pengendalian intern perusahaan tersebut dengan menggunakan bagan alir dokumen (document flowchart), untuk kemudian dianalisa dan dibuat kesimpulan. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Aktivitas Usaha CV. Kamdatu CV. Kamdatu merupakan perusahaan dagang yang menjual barang - barang furniture seperti sofa, springbed, lemari pakaian dan kebutuhan kantor seperti kursi kerja, meja kerja, filling cabinet dan lemari arsip. Barang dagangan dipesan melalui pabrik distributor di Jakarta dan dikirim melalui ekspedisi Ratu Berlian. Aktivitas dari CV. Kamdatu adalah aktivitas penjualan barang yang pembayarannya berdasarkan jatuh tempo atau cash (tunai). Kegiatan penawaran dilakukan via telepon, fax dan e-mail dikarenakan CV. Kamdatu tidak mempunyai sales. Pencatatan keluar masuk barang di tempat ini masih menggunakan sistem manual, karena itu Hal - 4

terdapat bagian gudang yang berfungsi mencatat transaksi keluar masuk barang di buku persediaan. 4.2 Prosedur Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagang 1) Prosedur Permintaan Pembelian dan Pemesanan Barang Langkah-langkah pengesahan formulir permintaan pembelian (PP) di CV. Kamdatu melibatkan bagian Gudang, dan Bagian Pembelian. Formulir PP dibuat oleh bagian gudang setelah mengetahui ada beberapa barang dagang yang perlu dipesan karena jumlahnya yang sedikit serta tidak mencukupi jumlah yang diminta bagian penjualan. Hal ini dilakukan bagian gudang untuk menjamin bahwa barang-barang itu benar-benar diperlukan dan jumlah barang yang diminta tidak berlebihan. 2) Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Barang Dalam CV. Kamdatu pihak yang berwenang menerima barang adalah Bagian Gudang yang sekaligus merangkap sebagai seksi penyimpanan. Perusahaan tidak menyediakan lembar laporan penerimaan barang (LPB), namun tanggung jawab kelengkapan jumlah dan kondisi barang yang diterima, diserahkan sepenuhnya kepada Bagian Gudang. Apabila ada masalah dalam proses penerimaan, misalnya barang yang diterima kurang atau cacat, maka Bagian Gudang akan menambahkan catatan atau keterangan di lembar surat jalan. 3) Prosedur Pengeluaran Barang Dalam prosedur ini jumlah barang yang dikeluarkan haruslah sesuai dengan surat jalan pengiriman barang. Setiap hari bagian gudang CV. Kamdatu mencatat transaksi keluar barang dalam buku harian keluar masuk barang kemudian baru mempostingnya ke kartu persediaan. Selain itu barang yang dikeluarkan diutamakan barang yang merupakan persediaan yang lebih dahulu masuk, hal ini untuk mencegah persediaan tersimpan terlalu lama agar tidak rusak. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pemahaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi untuk Pelaksanaan Transaksi Pada tahap awal program audit yang dilakukan untuk pengujian pengendalian atas pengelolaan persediaan barang dagangan yaitu dengan menetapkan tujuan audit, dan tujuannya adalah untuk menilai efektivitas pengendalian intern dalam mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan, kemudian merencanakan perbaikan yang diperlukan penulis telah membuat langkah kerja dalam rangka proses pengumpulan informasi yang berhubungan dengan prosedur pengelolaan persediaan barang dagang, antara lain: 1. Melakukan pengamatan atau observasi pada kegiatan pengelolaan persediaan barang dagang pada CV. Kamdatu Palembang. 2. Melakukan wawancara atau interview kepada bagian gudang. 3. Mengumpulkan informasi yang tertulis yang berhubungan dengan pengelolaan persediaan barang dagang perusahaan. Dengan mengetahui semua informasi yang berhubungan dengan pengelolaan barang dagang pada CV. Kamdatu Palembang, maka penulis dapat lebih mudah melakukan audit dan menganalisis pengelolaan persediaan barang dagang. Pada tahap awal ini penulis hanya memperoleh informasi yang meliputi data organisasi, prosedur permintaan pembelian, pemesanan barang dagang, penerimaan dan penyimpanan barang, pengiriman barang, dan pengamatan fisik secara langsung serta wawancara dengan bagian gudang. 4.3.2 Penentuan Kemungkinan Salah Saji Potensial dalam Setiap Tahap Pelaksanaan Transaksi Dari hasil pengujian ini, penulis dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada CV. Kamdatu sehingga lebih mudah mengetahui potensi potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Kuesioner pengendalian intern terdiri dari lima kolom yaitu kolom pertama adalah nomor urut, kolom kedua pertanyaan, kolom ketiga dan keempat jawaban untuk ya dan tidak, kolom terakhir adalah keterangan. Hal - 5

namun berdasarkan kuesioner pengendalian internal, terdapat beberapa kelemahan di dalam pelaksanaan intern atas pengelolaan persediaan antara lain bagian gudang CV. Kamdatu tidak membuat formulir permintaan pembelian sesuai dengan prinsip titik pesan kembali, tidak adanya pemeriksaan mendadak ke gudang, tidak ada pedoman baku penentuan waktu pemesanan barang, fungsi penerimaan dan penyimpanan barang dipegang oleh satu orang, perancangan layout gudang yang tidak dilakukan secara rutin yang dapat mengakibatkan tidak terjaminnya kondisi barang di gudang, dan tidak ada pedoman tertulis untuk pengambilan barang di gudang. 4.3.3 Penentuan Aktivitas Pengendalian yang Diperlukan untuk Mendeteksi dan Mencegah Salah Saji Potensial dalam Setiap Tahap Pelaksanaan Transaksi Aktivitas pengendalian ini diperlukan untuk mencegah salah saji material yang dapat terjadi dalam proses pengelolaan persediaan. Karena aktivitas persediaan barang dagang begitu kompleks, sehingga diperlukan pengendalian yang memadai. Setelah aktivitas pengendalian ditentukan, maka penulis dapat merancang prosedur audit untuk pengujian pengendalian. Berikut ini disajikan penjelasan aktivitas pengendaliaan yang diperlukan dalam pengelolaan persediaan barang dagang. Sumber : penulis (2012) Dari hasil evaluasi terhadap pengendalian internal atas pengelolaan persediaan barang dagang di CV. Kamdatu dapat diketahui bahwa pengendalian intern yang telah ditetapkan perusahaan cukup memadai, Hal - 6

Berikut penjelasan aktivitas pengendalian dari masing-masing kondisi yang ada antara lain : Permintaan Pembelian Review kinerja secara periodik untuk fungsi permintaan pembelian. Bagian gudang di CV. Kamdatu merangkap fungsi sebagai fungsi permintaan pembelian, juga pencatatan persediaan barang dagang. Fungsi yang kompleks ini mendorong terjadinya manipulasi laporan jumlah persediaan di buku persediaan dan menutupi selisih jumlah fisik yang ada, sehingga apabila pemesanan terus dilakukan berlebih maka selisih yang ada akan lebih sulit dideteksi. Karena itu perlu pengawasan dalam permintaan pembelian terutama untuk barang dagang yang termasuk fast moving. Otorisasi umum dan khusus untuk setiap barang yang akan dibeli. Bagian keuangan CV. Kamdatu yang bertugas membuat anggaran perusahaan, mempunyai otorisasi umum dalam membentuk anggaran pembelanjaan barang. sedangkan bagian pemesanan barang (pembelian) mempunyai otorisasi bersifat khusus dimana setiap kali anggaran akan direalisasikan untuk proses pembelian barang, harus mendapat persetujuan dari bagian beberapa bagian, termasuk bagian keuangan. pelaksanaan otorisasi ini melalui penggunaan formulir permintaan pembelian. Pemesanan Barang Membuat pedoman baku penentuan waktu pemesanan barang Pemasok yang dipakai oleh CV. Kamdatu mayoritas berada di Jakarta, sedangkan pengiriman dilakukan melalui ekspedisi Ratu Berlian. Membutuhkan waktu seminggu bahkan tiga minggu sampai barang masuk ke Palembang. Karena itu pedoman baku diperlukan untuk barang yang sulit sampai ke Palembang dapat dipesan segera setelah formulir permintaan pembelian diterima. Setiap order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi. Order pembelian di CV. Kamdatu berupa memo yang bernomor urut cetak kemudian di fax ke pabrik. Memo ini harus dikeluarkan sesuai dengan formulir permintaan pembelian yang telah diotorisasi dari bagian gudang dan bagian keuangan (anggaran). Setiap penerimaan barang harus terdapat surat order pembelian yang telah diotorisasi. Tidak ada barang dan jasa yang diterima tanpa adanya order pembelian yang dilakukan oleh perusahaan. Karena itu fungsi penerimaan barang CV. Kamdatu tidak diperbolehkan untuk menerima barang jika fungsi tersebut tidak menerima tembusan order pembelian dari fungsi pembelian. Aktivitas ini untuk menjamin asersi keberadaan atau keterjadian transaksi pembelian. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulam Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Prosedur pengendalian intern persediaan barang dagang pada CV. Kamdatu sudah efektif. Hal ini terlihat dari bagan alir sistem (system flowchart) dan kuesioner pengendalian intern persediaan barang dagang yang berlaku di CV. Kamdatu, meskipun masih terdapat beberapa kelemahan. 2. Belum adanya kepatuhan karyawan CV. Kamdatu dalam menjalankan prosedur pengendalian intern persediaan barang dagang yang telah ditetapkan CV. Kamdatu. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas yang belum berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan antara lain : a. Pada prosedur permintaan pembelian : bagian gudang belum melakukan perhitungan persediaan akhir secara teratur b. Pada prosedur penerimaan dan penyimpanan barang masih terdapat barang yang sudah diterima tetap berada di transit area sampai ada pegawai yang Hal - 7

memindahkan barang ke rak penyimpanan yang dapat beresiko hilangya barang. c. Pada prosedur pengeluaran barang teridentifikasi barang yang dikeluarkan tidak disesuaikan dengan ketentuan bahwa barang yang masuk pertama harus dikeluarkan terlebih dahulu. Sehingga barang yang disimpan pertama kali beresiko mengalami kerusakan karena tersimpan terlalu lama di gudang. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas berikut saran yang dapat diberikan bagi perbaikan pengelolaan persediaan barang dagang di CV Kamdatu 1. Penggunaan sistem komputerisasi dalam pencatatan agar pembuatan laporan persediaan barang yang kosong dapat tepat waktu. 2. Untuk barang yang tergolong first moving, pemesanan dapat segera dilakukan 1 bulan sebelumnya agar tidak terjadi kekosongan barang. 3. Harus ada bagian penerimaan barang tersendiri agar tidak terjadi rangkap tugas antara bagian penerimaan dan penyimpanan persediaan yang dilakukan oleh bagian gudang. 4. Menetapkan waktu khusus untuk prosedur pemindahan barang dari transit area agar barang yang sudah selesai diterima tidak terlalu lama berada di area tersebut. 5. Usahakan barang disimpan berdasarkan urutan masuk barang. Barang yang pertama masuk usahakan selalu berada di posisi depan atau paling atas agar bagian pengambilan barang dapat dengan mudah mengambil barang yang merupakan stok awal. 6. Penambahan area gudang karena kapasitas gudang yang tidak memadai, disertai pembuatan layout gudang secara berkala 7. Membuat ketentuan tertulis bagaimana prosedur pengambilan barang yang tepat. Misalnya saat proses pengiriman barang usahakan mengirimkan barang yang lebih dahulu masuk (stok awal). 8. Perlu adanya auditor internal agar dapat menyelidiki dan menilai efektivitas pelaksanaan unsur-unsur pengendalian intern persediaan. 9. Mengadakan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A, et.,al 2008, Auditing dan Jasa Assurance, Edisi 12, Jilid 2, Terjemahan Herman Wibowo, Erlangga, Jakarta. Brigham, Eugene F, dan Houston, Joel F. 2006, Fundamentals of Financial Management Dasar- dasar Manajemen Keuangan, Edisi 10, Terjemahan Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta. Emzir 2008, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Rajawali Pers, Jakarta. Hermawan, Budi 2005, Metodogi Penelitian Bisnis, Edisi 1, Fakultas Ekonomi Universitas Putra Indonesia, Cianjur. Megasari, Kartika 2010, Pengujian Kepatuhan (Compliance Test) Untuk Menilai Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas Pada PT. Madu Baru Yogyakarta. Mulyadi 2009, Auditing. Edisi 6, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi 2008, Auditing. Edisi 6, Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Nafisah 2010, Tinjauan atas Pengendalian Intern Persediaan Barang Dagangan Pada Pusat Pelayanan Kesehatan ITB Bumi Medika Ganesa Nurmailiza, Tengku 2009, Analisis Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Dagang pada PT. Sabda Cipta Jaya. Sugiyono 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Hal - 8