BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji mikrobiologi - Bagian 1: Penentuan coliform dan Escherichia coli pada produk perikanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni - Agustus 2013 yang meliputi kegiatan di

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

Tes Pendugaan 216/B/AM

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA MINUMAN AIR TEBU

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

ABSTRAK. DETEKSI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA SUSU KEDELAI YANG DIJUAL DI KAWASAN KECAMATAN BANJARMASIN UTARA

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI COLIFORM

Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E.coli) Pada Air Galon Reverse Osmosis (RO) dan Non Reverse Osmosis (Non RO)

yang sama. Adapun uji foto mikroskop dilakukan untuk mengetahui perkembangan biofilm pada permukaan pasir. lalu selanjutnya menguji sampel air

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A : Bagan Uji Pendugaan, Penegasan dan Sempurna. Di Pipet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala. 38 Tujuannya untuk

dengan semakin mahalnya air minum dalam kemasan galon berlabel pabrik. Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH SEDUHAN BERBEDA MERK BERDASARKAN NILAI MPN COLIFORM DI KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

UJI BAKTERIOLOGIS SUSU KEDELAI PRODUK RUMAH TANGGA YANG DI JUAL DIPASARAN. Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 3(1),

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB III. METODE PENELITIAN

UJI BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALITANJUNG, KEJAKSAN, SUNYARAGI DENGAN METODE MPN TAHUN 2016

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

INTISARI ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

KONTAMINASI BAKTERI Escherichia coli PADA DAGING SE I SAPI YANG DIPASARKAN DI KOTA KUPANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 bertempat di Kelompok Pengolahan. Ikan Mina Mulya Desa Pulosari, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

Lampiran 1. Alat dan Satuan yang Dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan.

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo kemudian diteruskan dengan pemeriksaan bakteri Salmonella sp. di

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Umum Lokasi Pengolahan Sampel. pada setiap Kelurahan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Jamu beras kencur 250 ml. Sampel yang telah homogen

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI DAN PARAMETER TOTAL DISSOLVED SOLID AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KARTASURA, SUKOHARJO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Mikrobiologi. 1.1 Pengujian E. coli dengan Metode TPC (BAM, 2002)

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

III. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Teknobiologi Pangan dan

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

Uji Kualitas Air Sumur Dengan Menggunakan Metode MPN (Most Probable Numbers)

III. BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan vermicomposting dilakukan di rumah plastik FP Unila. Perhitungan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian ini memperoleh hasil dalam uji pendugaan, uji penegasan serta perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : 1.1.1 Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan Tabel 4.1 Hasil Uji Pendugaan Kode Sampel Ikan Bandeng (Chanos chanos) 01 02 03 Pengenceran Coliform Group LTB A B C 10-1 + + + 10-2 + + + 10-3 + + + 10-1 + + + 10-2 + + + 10-3 + + + 10-1 + + + 10-2 + + + 10-3 + + + Sumber : Data Primer Hasil Pengamatan yang Diolah, 2012

1.1.2 Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Penegasan Tabel 4.2 Hasil Uji Penegasan Kode Sampel Ikan Bandeng (Chanos chanos) 01 02 03 Pengenceran Coliform Group BGLB A B C 10-1 1 1 0 10-2 1 1 0 10-3 1 1 0 10-1 1 1 1 10-2 1 1 0 10-3 1 1 0 10-1 1 1 0 10-2 1 0 0 10-3 1 0 1 Sumber : Data Primer Hasil Pengamatan yang Diolah, 2012 Keterangan : 1 = Tabung positif 0 = Tabung negatif 1.1.3 Perhitungan Tabung Positif Sesuai Indeks MPN (Most Probable Number) Tabel 4.3 Hasil Perhitungan dengan indeks MPN Kode Sampel Ikan Bandeng ( Chanos chanos) Tingkat Pengenceran Kombinasi Tabung Positif MPN/g 10-1 10-2 10-3 01 2 2 2 2, 2, 2 35 g 02 3 2 2 3, 2, 2 210 g 03 2 1 2 2, 1, 2 27 g Sumber : Data Primer Hasil Pengamatan yang Diolah, 2012

1.2 Pembahasan Pada pengamatan uji penentuan coliform ikan bandeng (Chanos chanos) sampel yang diuji berasal dari tempat pelelangan ikan di Kelurahan Pohe Kota Gorontalo. Pengambilan sampel diambil secara acak sesuai populasi penjualan ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu terdiri dari penjual 1, penjual 2 dan penjual 3. Untuk mengetahui jumlah bakteri coliform yang ada pada sampel ikan masingmasing, digunakan metode MPN (Most Probable Number) atau APM (angka paling memungkinkan) dengan berbagai kombinasi dari 3 seri tabung pengenceran 10-1, 10-2, 10-3 Melalui dua tahapan pemeriksaan yaitu uji dugaan/sangkaan dan uji penegasan/kepastian. Untuk uji dugaan menggunakan media LTB (Lauryl Tryptose Broth), kemudian untuk uji kepastian/penegasan media yang digunakan adalah BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth). Proses pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Pengambilan Sampel

1.2.1 Persiapan Sampel Persiapan sampel ikan bandeng dengan menulis kode yaitu (01, 02 dan 03) dipotong kecil-kecil menggunakan pisau dengan mengambil bagian perut, punggung dan ekor. Sampel yang akan ditimbang Sesuai dengan preparasi contoh adalah untuk berat ikan sebesar 1 4,5 kg, sampel yang akan diuji diambil sebanyak 25 g. Kemudian dimasukkan dalam wadah atau plastik steril yang selanjutnya ditambahkan larutan sebanyak 300 ml dengan komposisi 9 ml BFP (Butterfield s Phosphate Buffered) yang diencerkan dalam aquades. Teknik sampling ini dilakukan pada 3 sumber bahan baku yaitu penjual 1, penjual 2, penjual 3 yang selanjutnya diberi kode 01, 02 dan 03. Proses penimbangan sampel dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Penimbangan Sampel 1.2.2 Uji Pendugaan Media LTB (Lauryl Tryptose Broth) Media LTB (Lauryl Tryptose Broth) digunakan dalam tahap awal pengujian yaitu uji pendugaan. Penggunaan LTB bertujuan menumbuhkan bakteri pada setiap tabung reaksi. Media LTB yang digunakan adalah sebanyak 10,86 g. Jumlah ini berdasarkan perhitungan dari tetapan LTB pada kemasan yaitu

35,6/1000 dikali dengan 300 ml aquades. Larutan ini ditempatkan pada wadah erlenmeyer yang dibungkus dengan aluminium foil untuk proses sterilisasi dalam autoclave selama 1 jam. Setelah proses sterilisasi selesai, media dimasukkan dalam waterbath 45,5 C untuk menstabilkan suhu. Uji dugaan dengan media LTB (Lauryl Tryptose Broth) yaitu pengenceran BFP (Butterfield s Phosphate Buffered) menggunakan pipet steril sebanyak 1 ml dari setiap pengenceran kedalam setiap tabung Lauryl Tryptose Broth (LTB) yang berisi tabung durham. ( pada setiap seri tabung reaksi terbagi 3 grif yaitu grif A, B dan C setiap tabung 10-1, 10-2, 10-3 ). Melihat hasil tabung yang sudah di inkubasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 C ± 1 C, semua tabung ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham maka semua tabung tersebut positif. Proses pengenceran BFP dalam tabung LTB dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Pengenceran BFP dalam Tabung LTB

1.2.3 Uji Penegasan Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) Media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) digunakan setelah uji pendugaaan dimana tabung tersebut dikatakan positif. Media BGLB yang digunakan adalah sebanyak 12 g. Jumlah ini berdasarkan perhitungan dari tetapan BGLB pada kemasan yaitu 40/1000 dikali dengan 300 ml aquades. Larutan ini ditempatkan pada wadah erlenmeyer yang dibungkus dengan aluminium foil untuk proses sterilisasi dalam autoclave selama 1 jam. Setelah proses sterilisasi selesai, media dimasukkan dalam waterbath 45,5 C untuk menstabilkan suhu. Uji untuk penanaman pada uji kepastian/penegasan dengan media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth). Penegasan BGLB ini dilakukan dengan menginokulasikan tabung-tabung LTB (Lauryl Tryptose Broth) yang positif ke tabung-tabung BGLB Broth berisi tabung durham dengan menggunakan jarum ose. Setelah dimasukkan ke tabung-tabung BGLB, masukkan ke Inkubasi BGLB Broth yang telah diinokulasi selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 35 C ± 1 C. Hasil inkubasi tabung-tabung BGLB menghasilkan beberapa tabung positif yang ditandai dengan kekeruhan dan gas dalam tabung durham. Proses inokulasi LTB yang positif dalam tabung BGLB dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Inokulasi LTB Positif dalam Tabung BGLB

1.3 Perhitungan Metode MPN (Most Probable Number) Tabel 4.4 Indeks MPN dengan tingkat kepercayaan 95% untuk berbagai kombinasi hasil positif dari 3 seri tabung pada pengenceran 10-1, 10-2 dan 10-3 MPN/g Tabung Positif MPN/g Tabung Positif 10-1 10-2 10-3 10-1 10-2 10-3 0 0 0 <3,0 2 2 0 21 0 0 1 3 2 2 1 28 0 1 0 3 2 2 2 35 0 1 1 6,1 2 3 0 29 0 2 0 6,2 2 3 1 36 0 3 0 9,4 3 0 0 23 1 0 0 3,6 3 0 1 38 1 0 1 7,2 3 0 2 64 1 0 2 11 3 1 0 43 1 1 0 7,4 3 1 1 74 1 1 1 11 3 1 2 120 1 2 0 11 3 1 3 160 1 2 1 15 3 2 0 93 1 3 0 16 3 2 1 150 2 0 0 9,2 3 2 2 210 2 0 1 14 3 2 3 290 2 0 2 20 3 3 0 240 2 1 0 15 3 3 1 460 2 1 1 20 3 3 2 1100 2 1 2 27 3 3 3 >1100 Sumber : SNI 01-2332.1-2006. Food and Drug Administration Bacteriological Analytical Manual. 8th edition, 1998. Hasil perhitungan MPN (Most Probable Number) menunjukan bahwa kode sampel 01 untuk pengenceran 10-1 dengan 3 seri tabung terhitung adalah 2 tabung positif, pengenceran 10-2 terhitung adalah 2 tabung positif dan 10-3 terhitung adalah 2 tabung positif. Kode sampel 02 untuk pengenceran 10-1 dengan 3 seri tabung terhitung adalah 3 tabung positif, pengenceran 10-2 terhitung adalah 2 tabung positif dan pengenceran 10-3 terhitung adalah 2 tabung positif. Kode sampel 03 untuk pengenceran 10-1 dengan 3 seri tabung terhitung adalah 2 tabung

positif, pengenceran 10-2 terhitung adalah 1 tabung positif dan pengenceran 10-3 terhitung adalah 2 tabung positif. Jika dilakukan perhitungan dengan sistem indeks MPN, jumlah bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yang terhitung untuk kode sampel 01 sebanyak 35 g, kode sampel 02 sebanyak 210 g dan kode sampel 03 sebanyak 27 g. Berarti sampel ikan bandeng (Chanos chanos) yang didapat dari ketiga penjual ini terkandung bakteri coliform. Hasil bakteri coliform yang didapatkan pada ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu mencocokkan dengan melihat tabel indeks MPN (Most Probable Number), artinya perhitungan hasil tabung penegasan media BGLB sudah didapatkan melalui indeks MPN (lihat tabel 4.4 hal.24 indeks MPN). Proses perhitungan bakteri coliform dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Perhitungan Bakteri Coliform Keberadaan bakteri coliform disebabkan cara penanganan yang kurang bersih atau sanitasinya rendah. Sumber bakteri coliform dari pencemaran air yang kotor, kotoran manusia dan hewan. Semakin banyak jumlah bakteri coliform yang dicerna oleh manusia maka dapat mengakibatkan muntaber dan kurang enak badan bahkan menyebabkan kematian. Salah satu faktor yang menyebabkan

adanya bakteri coliform pada ikan yaitu pemakaian air kotor yang biasanya digunakan sebagai tambahan pemakaian es balok. Jika dilakukan perbandingan tingkat sanitasi antara penjual 1, 2 dan 3 dengan hasil penentuan coliform pada ikan bandeng (Chanos chanos) ini menentukan bahwa sistem penanganan tingkat sanitasi penjual 3 cukup baik cara penanganannya dari pada penjual 1 dan 2 tingkat sanitasinya rendah. Sesuai dengan SNI 01-2332.1-2006 bahwa standar keberadaan coliform pada produk perikanan tidak boleh lebih dari >1100 bakteri. Dengan demikian jumlah coliform pada ikan bandeng (Chanos chanos) yang diuji baik kode sampel 01, 02, dan 03 masih dibawah standar keberadaan coliform yang diijinkan susunan SNI (Standar Nasional Indonesia). Oleh sebab itu dapat dinyatakan bahwa ikan bandeng (chanos chanos) yang diuji masih layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi.