Pelajaran 12 Surat Pendengar Kalau Anda tidak mengerti sesuatu, bertanya kembali adalah pemecahan terbaik. Profesor menjawab pertanyaan pendengar tentang cerita sebelumnya: ini kesempatan yang baik sekali untuk mengulang dan mendalami isi cerita. Pendengar bertanya, Profesor menjawab. Ia akan menjawab dengan rinci. Untuk para pendengar, ini merupakan kesempatan terbaik untuk mengulang isi cerita dan mendalami ilmu pengetahuan atau kalau hanya sekedar ingin menanyakan hal-hal yang selalu ingin diketahui. Pertanyaan dari pendengar: Kata sapaan / Anrede mana yang sesuai dengan situasi apa? Dengan siapa saya berbicara, dengan "kamu (du)" atau "Anda (Sie)"? Bagaimana cara memperkenalkan diri? Kapan saya menggunakan nama depan / Vornamen atau nama belakang / nama keluarga / Nachnamen? Apa arti Modalpartikel "karena (denn)", "toh/namun/tetapi (doch)" dan "sebenarnya (eigentlich)"? Apa perbedaan antara "tidak/bukan (nicht)" dan "bukan apa-apa (nichts)"? Naskah Episode 12 Hallo, liebe Hörerinnen und Hörer. Willkommen...... bei Radio D. (mit unterlegter Titelmusik) Radio D... (mit unterlegter Musik Hörerpost )... Hörerpost Deutsche Welle dan Goethe-Institut mempersembah-kan Radio D karangan Herrad Meese sebuah kursus bahasa Jerman melalui radio bagi pemula, yang melengkapi kursus Redaktion D. Selamat berjumpa dalam bagian kedua belas kursus bahasa Radio D. Hari ini kami menyuguhkan hal istimewa: kami menjawab surat pendengar, tepatnya yang akan menjawab adalah Pak Profesor. Seite 1 von 9
Baiklah, kita langsung mulai dengan pertanyaan pertama, yang diajukan oleh seorang wanita. Pendengar itu bertanya mengenai pemakaian sapaan dalam bahasa Jerman: kamu DU atau Anda SIE? Was machen Sie hier? Pertanyaan yang menarik memang. Supaya jelas apa yang dipersoalkan, mari dengarkan contoh berikut dan coba membedakan antara SIE dan DU. Was machst du hier? Dr. Gudden (im Wasser kämpfend) Was machen Sie denn? Berikut ini akan kami putarkan cuplikan dari beberapa adegan yang mengandung kedua bentuk sapaan itu. Barangkali Anda masih ingat contoh pertama, siapa yang bicara dan siapa yang disapa? Kalau begitu Anda sudah dapat menduga, kapan dipakai DU dan kapan dipakai SIE. Itu tadi dokter pribadi dari Raja Ludwig II. Ayhan, was machst du da? Tentu sang dokter bergaya bahasa sangat sopan kalau berbicara dengan raja. Ya, bentuk sapaan yang sopan dalam bahasa Jerman adalah SIE. Itu tadi yang ingin tahu dari Ayhan, apa yang sedang dikerjakannya. dan Ayhan masih muda, mereka saling mengenal dan sering bertemu di tempat kerja, maka mereka saling menyapa dengan DU. Dengarkan dua contoh lagi dan perhatikan kembali lagi peran yang dimainkan oleh peserta dialog yang bersangkutan. Entschuldigung. Entschuldigung: Wer sind Sie? Schauspieler König Ludwig. Also, : Das ist Ayhan. Seite 2 von 9
Wie heißt du? Ayhan? Ayhan? Kesimpulannya: Kalau kita mau bersikap sopan dan hormat, dan kalau menyapa orang tak dikenal atau orang yang lebih tinggi kedudukannya, kita memakai sapaan SIE. Di antara teman dan orang yang dikenal, dipergunakan sapaan DU. Tunggu dulu, hal itu tidak berlaku secara umum. Orang yang sudah dikenal pun sering disapa dengan SIE sebaliknya orang muda sering kali langsung memakai DU, biarpun mereka tidak saling mengenal. Sebagai pegangan untuk para pendengar ingin saya tekankan bahwa pemakaian sapaan SIE tidak pernah salah. Sebaliknya kalau kita langsung memakai DU, ada kemungkinan orang yang disapa menganggap kita kurang sopan. Jadi awal pembicaraan tidak begitu menguntungkan bagi kita. Benar. Lagi pula kalau kita menyapa orang dengan SIE yang sudah biasa dipanggil DU, ia pasti akan mengatakannya. Surat berikut dikirim oleh pendengar yang memiliki nama depan dan nama famili. Pertanyaannya: Kalau memperkenalkan diri, cukup kita sebutkan nama depan saja, atau nama depan dan nama keluarga? Mengenai hal itu sudah kami berikan petunjuk dalam salah satu siaran sebelumnya. Faktor yang menentukan adalah konteks sosial. Para pendengar kita perlu mengetahui bahwa tidak ada yang salah kalau kita menyebutkan nama keluarga saja terutama dalam acara resmi atau kalau bertemu dengan orang yang baru dikenal. Mein Name ist Müller. Mein Name ist Meyer. Biasanya kita memperkenalkan diri kepada orang lain, atau kita yang diperkenalkan. Tentu saja ada tanggapan juga. Seite 3 von 9
Dr. Gudden Majestät, wie geht es Ihnen? Jelas. Orang berbasa-basi dengan senang bertemu dan sebagainya, yang agak formil dan berbau kuno. Biasanya orang bereaksi dengan memperkenalkan dirinya saja. Sering diajukan juga pertanyaan Apa kabar Anda? atau Apa kabar? WIE GEHT S? Tag, Hanne. Wie geht s? Rasanya pertanyaan itu tidak sepenuhnya serius, kan? Dalam konteks kita baru berkenalan dengan orang lain, kalimat itu memang hanya ungkapan kosong yang cukup dijawab dengan perkataan sejenis, seperti Baik, terima kasih atau Terima kasih, kabar Anda bagaimana?. Jadi tidak pada tempatnya kalau kita menerangkan keadaan kita secara panjang lebar. Kita beralih kepada pertanyaan lain pertanyaan yang cukup sulit. Seorang pendengar meminta penjelasan mengenai sebuah kata kecil yang sering dipakai dalam bahasa Jerman, tetapi tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, yaitu kata DENN. Susah? Menurut saya tidak. Yang bertanya itu orang pintar. Saya senang sekali. Pendengar itu bertanya mengenai fungsi DENN. Kata itu tidak berubah dan tergolong jenis partikel PARTIKEL. Memang dalam bahasa Indonesia ada partikel juga. Tetapi supaya pengertian itu tidak terlalu abstrak bagi pendengar kita, bagaimana kalau kita memberikan contoh pemakaiannya, Pak Profesor? Wer bist du denn? Was machen Sie denn? Saya yakin Anda mengerti kedua pertanyaan tadi: Siapa kamu? Apa yang Anda kerjakan? Tergantung dari konteks dan dari situasi yang berlaku pada saat pertanyaan itu diucapkan, aksentuasinya akan berbeda. Seite 4 von 9
Wer bist du? Pada pertanyaan Siapa kamu?, aksen atau tekanan dapat diberikan umpamanya pada kamu DU, kalau si penanya ingin tahu siapa lawan bicaranya. Wer bist du denn? Compu Ich bin Compu. Rasa ingin tahu atau rasa heran diperkuat oleh partikel DENN. Contohnya pertanyaan yang penuh keheranan, ketika ia mendengar suara Compu untuk pertama kali. Dengan partikel DENN kita tanggapi sesuatu yang dikatakan atau diperbuat sebelumnya. Reaksi itu dapat mengungkapkan keheranan atau rasa jengkel. Dengarkan sekali lagi kalimat contoh dengan tekanan yang terletak pada verba MACHEN. Was machen Sie denn? Dr. Gudden Was machen Sie denn? Halt! Halt! Dapat dimengerti kalau dokter pribadi Raja Ludwig sangat marah ketika sang raja mencoba menariknya masuk ke air danau. Sama halnya seperti semua partikel, kata kecil DENN tidak mengubah makna ungkapan secara mendasar. Akan tetapi ungkapan itu dimodifikasi olehnya, jadi atau diperkuat atau dihaluskan. Dengan demikian makna ungkapan tetap sama lalu untuk apa para pendengar kita harus direpotkan dengan pengetahuan itu? Di satu pihak Anda benar, kalimat-kalimat itu dapat dimengerti tanpa adanya partikel, maknanya tidak perlu dicari-cari. Namun para pendengar kita perlu mengetahui pula, bahwa partikel sering sekali dipakai dalam bahasa Jerman, khususnya dalam bahasa lisan. Berkat partikel, bunyi kalimat jauh lebih luwes, tidak begitu kering. Mari dengarkan dua contoh lagi. Seite 5 von 9
Sisi Was ist denn das? König Ludwig Ein Tisch, liebe Sisi. Hilfe, wer ist das denn? Compu Eulalia. Das ist doch. Apakah kita pernah mendengar partikel lain pula? Ya, yang masih ingin saya bicarakan ialah partikel kan DOCH. Partikel DOCH itu dapat kita pakai dalam pembicaraan untuk memperoleh persetujuan lawan bicara. Kita memperingatkan mitra tentang hal yang seharusnya diketahuinya contohnya ada burung hantu di Radio D. Wie bitte? Wer ist das denn? Eine Eule. Das siehst du doch! Hallo, Eule, du bist auch noch da? Compu Das ist eine Eule, aber sie heißt Eulalia. Das weißt du doch. Justru kalau ada hal yang dianggap berlaku dengan sendirinya, orang sering suka memakai partikel DOCH, juga untuk mengungkapkan rasa kurang senang. Akhirnya ingin saya perkenalkan partikel kesayangan saya yang berarti sebenarnya. Partikel EIGENTLICH itu boleh dikatakan agak licik. Wo ist? Wo ist eigentlich? Licik bagaimana? Seite 6 von 9
Ayhan Wo ist eigentlich? Begitu, partikel itu kedengaran adem-adem saja, tetapi jelas dapat mempertajam tuduhan. Bagaimana menurut Anda? Pertanyaan yang diajukan Ayhan biasa saja, ataukah mengandung juga tuduhan karena absen dari redaksi? In München. Compu Nein, im Stau. ist im Stau. Belum habis juga pertanyaan pendengar kita. Ini misalnya: Kapan dipergunakan tidak NICHT dan kapan dipakai padanan istilah tak sesuatu pun NICHTS? Berbeda dengan kebiasaan, saya tidak akan mulai dengan menyodorkan kalimat contoh, melainkan memberikan nasihat kepada para pendengar: Dalam bahasa Jerman kedua kata ingkar NICHT dan NICHTS sangat mirip bunyinya. Oleh karena itu kita gampang keliru. Jadi apa yang patut dilakukan? Cara paling baik, mempelajari contoh-contoh dalam konteksnya sambil membayangkan situasi: Dalam keadaan sama sekali tidak mengetahui apa yang dibicarakan, kemungkinan besar orang akan mengatakan, Saya tidak mengerti apa-apa. Ich verstehe nichts. Situasi seperti itu dialami Ayhan pada saat kembali dari perjalanan riset mengenai Raja Ludwig. merasa jengkel karena suatu hal yang sama sekali tidak dapat dimengerti oleh Ayhan. Ayhan, ich verstehe nichts. Ich verstehe überhaupt nichts. Du verstehst nichts? Ach! Seite 7 von 9
Jadi kata NICHTS berfungsi sebagai pengingkar untuk hal umum, misalnya bahwa kita sama sekali tidak mengerti, atau tidak tahu, tidak dapat, atau... Dugaan saya, dalam semua bahasa di dunia ini ada cara untuk membedakan apakah orang mengetahui tak sesuatu pun atau tidak mengetahu hal tertentu. Yang terakhir itu diungkapkan dengan kata NICHT dalam bahasa Jerman. Kata itu selalu mengacu pada hal konkret. Frau Frisch Mein Name ist Frisch, Hanne Frisch. Ist da? Umpamanya pada fakta bahwa tidak berada di redaksi Radio D ketika ibunya menelepon. Nein, der ist nicht da. Kalau boleh, saya ingin beralih sepintas lalu kepada lawannya NICHTS kata semuanya ALLES. Du verstehst alles? Itulah reaksi yang terheran ketika menyadari, bahwa Eulalia mengerti semua. O, Entschuldigung, du verstehst alles? ALLES dan NICHTS menyebutkan hal yang sangat umum, yang satu positif, yang lainnya negatif. Jalan tengah di antara mengetahui semuanya dan mengetahui tak sesuatu pun adalah tidak mengetahui semuanya. Kalau sudah begitu, sebenarnya kita serba tahu, bukan? Eulalia, Eulalia woher kommt dein Name? Eulalia Ich bin klug und weise, aber ich weiß nicht alles. Sayang waktu untuk menjawab surat pendengar sudah habis untuk kali ini. Terima kasih banyak, Pak Profesor. Seite 8 von 9
Liebe Hörerinnen und Hörer, bis zum nächsten Mal. Ayhan Und tschüs. Saya ucapkan terima kasih kepada para pendengar yang mengajukan pertanyaan yang berbobot. Dalam siaran berikutnya dan mendapat tugas investigasi kasus baru. Herrad Meese Seite 9 von 9