SIMPUSDAS KOTA TEGAL (PROGRAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT KOTA TEGAL)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djojosoegito dalam Hatta (2008) rumah sakit merupakan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di suatu

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat, dan tuntutan akan pencapaian MDGs (Milenium

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, tenaga ahli kesehatan lainnya. menurut Permenkes RI No.

VISI PUSAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG BERMUTU DENGAN FOKUS KEPADA PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan secara

BAB 3 ANALISIS BASIS DATA YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENPASAR KOTA LAYAK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. diolah tidak memungkinkan dilakukan dengan menggunakan cara-cara manual.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan, ditambah dengan adanya teknologi informasi yang semakin

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASEP, S.Kep. Ns. BANDUNG, 2 JUNI 1965

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu RS Umum dan RS Khusus (jiwa, mata, paru-paru, jantung, kanker, tulang, dsb)

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

PELAYANAN DI RUANG REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, kini menjadi semakin diperlukannya kebutuhan akan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Puskesmas Seyegan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas kecamatan X Koto Singkarak adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. usaha-usaha yang ada demi kelancaran usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Dokter Spesialis, dimana dokter spesialis yang tersedia diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing. Kewajiban lainnya adalah melakukan administrasi. medis yang tertib yaitu dengan sistem dan prosedur yang efisien dan

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dimiliki oleh manusia. Kesadaran akan arti pentingnya. apa yang mereka inginkan dan butuhkan (Mudayana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK Judul Inovasi : Penerapan Sistem Manajemen Absensi Real Time (SMART) melalui Face Scan.

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin untuk menghadapai perkembangan IPTEK. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi juga kehidupan

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Menganti Gresik, peneliti

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Surabaya. Berkembang dari APIKES PENA HUSADA SURABAYA, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi menurut Hendi Haryadi dalam bukunya Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bersifat strategis. Aplikasi basis data merupakan bagian dari teknologi

BAB I PENDAHULUAN. International Standar Organizaton (ISO) sebagai sebuah standard

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

I. Daftar pertanyaan untuk Informan Staf bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan a. Identitas Informan

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 48 PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 48 TAHUN 2009

Setelah keputusan dibuat untuk pengenalan EHR, dan semua masalah dan tantangan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah membentuk Komite Pengarah

[ SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ] Periode Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. komputer menjadi salah satu alat pengolahan data yang wajib dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. terutama informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan, hutang dagang,

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA

Rightsizing Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Pukesmas Cikalapa merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten

Tata laksana dan metoda survey akreditasi

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai pelayan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISI SK KAK SPO TELUSUR

Sistem Pembayaran Online Pajak Daerah Kota Cimahi

dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang

Transkripsi:

SIMPUSDAS KOTA TEGAL (PROGRAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT KOTA TEGAL) ABSTRAK Puskesmas adalah merupakan unit pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang menyelenggarakan pelayanan medic dasar. Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar, Puskesmas memiliki SDM yang sangat terbatas baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Keterbatasan kualitas SDM terlihat dari kurang aktifnya tenaga medis, para medis dan staf di puskesmas dalam penggunaan teknologi berbasis komputerisasi, sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan dasar menjadi terhambat dan banyak membuang waktu baik bagi pasien dan juga para tenaga medis. Lalu, bagaimana agar puskesmas dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Kota Tegal, ternyata penggunaan teknologi berbasis komputerisasi jika dibuat dalam bentuk aplikasi yang mudah akan sangat membantu SDM puskesmas dalam melakukan pembenahan pengelolaan manajemen pelayananan secara efektif. Inovasi Program SIMPUSDAS Kota Tegal atau Program Layanan Kesehatan Dasar Berbasis IT Kota Tegal merupakan terobosan baru bagi Pemerintah Kota Tegal untuk mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang lebih efektif. Adapun strategi yang dilakukan oleh Kota Tegal dalam Inovasi SIMPUSDAS Kota Tegal dapat diunduh pada file terlampir..(diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2014, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY)

SIMPUSDAS KOTA TEGAL (PROGRAM LAYANAN KESEHATAN BERBASIS IT KOTA TEGAL) PENDAHULUAN Kota Tegal sebagai tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk dari kawasan Jawa Tengah bagian Barat, dengan usaha kecil dan menengah yang cukup pesat di bidang industri logam rumahan di kawasan Jalan Cempaka dan kerajinan Batik Tegalan di Kelurahan Kalinyamat, menjadika Kota Tegal sebagai kota yang mengandalkan dua sector utama bagi perekonomiannya, yaitu perdagangan dan jasa. Dalam rangka mendukung denyut perekonomian, Pemerintah Kota Tegal telah membangun Pusat Promosi dan Informasi Bisnis (PPIB), begitu juga pembangunan di bidang pelayanan kesehatan Pemerintah Kota Tegal, dimana pemerintah kota telah menyiapkan 1 rumah sakit yakni RSUD KARDINAH, 8 puskesmas, 21 puskesmas pembantu, 1 Balai Pengobatan Paru, serta 1 Laboratorium Kesehatan Lingkungan, di samping beberapa layanan kesehatan oleh pihak swasta. Khusus di bidang pelayanan kesehatan, dari 8 Puskesmas, 21 Puskesmas Pembantu, 1 Balai Pengobatan Paru, dan 1 Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Pemerintah Kota Tegal masih dihadapkan pada berbagai permasalahan pelayanan kesehatan dasar, diantaranya yaitu: antrian pasien di puskesmas selalu lama, tingkat penularan penyakit tinggi karena antrian yang lama, terlalu banyak pekerjaan administrasi yang dilakukan oleh petugas, sebagian besar pukesmas kekurangan tempat untuk mengarsip kartu pasien, sering dijumpai hilangnya kartu medis pasien, serta persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan dasar yang diselenggarakan puskesmas/pemerintah kurang berkualitas, sehingga memberikan kesan bahwa puskesmas hanya untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sebagai kota yang memiliki sector perdagangan dan jasa sebagai sector utama perekonomian kota, tidak dapat membiarkan kondisi tersebut berlarut-larut sebagai permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat Kota Tegal, sehingga menjadi factor penghambat bagi masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan dasar puskesmas. Oleh karena itu Pemerintah Kota Tegal melakukan pembenahan pelayanan

kesehatan melalui Sistem Komputerisasi Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas (Prgram Layanan Kesehatan Berbasis IT SIMPUS Kota Tegal) atau SIMPUSDAS Kota Tegal. INOVASI Pelayanan kesehatan dasar menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat khususnya masyarakat Kota Tegal, namun bagaimana agar pelayanan kesehatan dasar dapat diperoleh secara merata bagi masyarakat kota. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kota Tegal untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang merata bagi seluruh masyarakat kota. Untuk itu inovasi program SIMPUSDAS Kota Tegal dianggap sebagai program ampuh untuk mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan dasar. Program SIMPUSDAS Kota Tegal merupakan program pelayanan kesehatan dasar berbasis IT yang diselenggarakan oleh Puskesmas. Program ini merupakan perbaikan mekanisme pelayanan kesehatan dasar puskesmas, mulai dari dari kondisi yang berjalan secara manual menjadi berbasis IT Simpus (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas), yaitu dengan menjadikan pelayanan di puskesmas menggunakan sistem komputerisasi, dengan memusatkan seluruh pelayanan terhadap pasien yang dilakukan secara komputerisasi online (elektronik). Inovasi SIMPUSDAS Kota Tegal dilakukan dengan: 1. Memperbaiki manajemen waktu antrian; Antrian pada puskesmas yang semula 5 menit, maka setelah SIMPUSDAS diterapkan pelyanan antrian menjadi 5 detik untuk pasien lama dan 3 detik untuk pasien baru. Informasi terhadap urutan antria/ queue system diperoleh oleh pasien masing-masing unit layanan melalui monitor di ruang tunggu. Kecepatan pelayanan dan keakuratan data lebih meningkat, sehingga efisien waktu dan efektivitas kerja meningkat. 2. Pendaftaran pasien dengan ID card (kartu identitas/ KTP) dan barcode scanner; Barcode scanner di kartu pasien dapat mempercepat proses pelyanan di loket pendaftaran, dan penggunaannya memberikan kemudahan bagi petugas medis dan para medis lainnya,

karena dengan hanya meng klkik pada item pemerinksaaan yang sudah tersedia lengkap pada SIMPUDAS termasuk kode penyakit dengan International Code Diagnostic / ICD X (laporan audit internal ISO Puskesmas Margadana Kota Tegal 2011) 3. Resep dokter dengan PIN dan ter print out otomatis di apotek/ obat; Dengan adanya Barcode scanner di kartu pasien maka secara otomatis pula akan terkoneksi dengan apotek/ obat. 4. Layar daftar antrian dan ruang tunggu pasien yang terpusat; Memusatkan ruang tunggu pasien dalam satu lokasi dengan menyediakan layar daftar antrian di setiap posisi duduk antrian pasien. Pada saat awal pelaksanaan program, satu puskesmas yaitu Puskesmas Margadana menjadi Pilot Project selama 2 (dua) tahun dan mendapat pendampingan dari Republik Korea, sebagai projek kerjasama dengan KOICA (korea International Cooperation Agency). Tujuh puskesmas dan puskesmas pembantu lainnya kemudian murni dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Kesehatan bersama puskesmas. STRATEGI Program SIMPUSDAS Kota Tegal, merupakan program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal dalam rangka melakukan perbaikan pelayanan kesehatan dasar pada Puskesmas Kota Tegal. Adapun program ini dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1. Tahap Perumusan; a. Melakukan identifikasi masalah melalui analisis problem dari hasil telaah tim audit internal Puskesmas Margadana serta masukan dan keluhan masyarakat berkaitan dengan waktu tunggu memperoleh pelayanan; b. Proses pengambilan keputusan yang diolah oleh Tim Mutu Puksesmas dan KOICA serta Tim Dinas Kesehatan Kota Tegal dan diserahkan kepada Walikota Tegal; c. Hasil telaah tim dibuat proposal dan rencana kegiatan. 2. Tahap Pelaksanaan. a. Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Kesehatan menyusun proposal rencana anggaran bersama Korea Junior Expert (KJE); b. Survey lapangan oleh manajemen KOICA; c. Melakukan rapat tim; d. Melakukan penyiapa hardware dan software bersama konsultan yang telah ditunjuk oleh pihak KOICA; e. Mempersipkan alokasi anggaran dari sumber lainnya; f. Membentuk tim akselerasi SIMPUSDAS, tim pengajar dan tim pemantau oleh Kepala Dinas Kesehatan agar seluruh puskesmas sudah menggunakan sistem berbasis IT; g. Menyiapkan ikebijakan Walikota Tegal dalam bentuk Intruksi Walikota Tegal tentang e- government untuk memperkuat pelaksanaan program;

h. Menyiapkan sarana dan prasarana serta SDM yang menangani aplikasi di puskesmas dan Dinas Kesehatan; i. Melakukan koordinasi dengan tim pemantau untuk mengatasi permasalahan yang muncul; j. Melakukan koordinasi dengan tim pengajar, pemantau, dan pihak yang terlibat dalam program selaku pelaku dan mitra; k. Menyusun laporan pelakasanaan program secara berkala; Inovasi SIMPUSDAS Kota Tegal dengan Puskesmas Margadana sebagai pilot project nya, di topang oleh kerjasama KJE/ KOICA yang juga sebagai pelaku penyedia anggaran yang sesuai ddengan kebutuhan sistem, namun anggaran yang disediakan hanya berlaku selama dua tahun, sementara pembiayaan operasional dan pengembangan puskesmas lainnya senilai kurang lebih Rp. 700 juta yang ditanggung oleh Pemerintah Kota Tegal. KENDALA Selama pelaksanaan Program SIMPUSDAS Kota Tegal tidak luput juga dari kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya: 1. Belum adanya Puskesmas di Indonesia yang menggunakan sistem komputerisasi, sehingga tidak ada contoh sebagai perbandingan/acuan (pada saat awal pelaksaanaan program Tahun 2008); 2. Banyaknya alur atau tahapan yang harus dilalui para pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; 3. Banyaknya petugas medis (paramedis) yang belum mengenal dan paham penggunaan perangkat computer. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tegal untuk menghadapi kendala tersebut: 1. Menciptakan kerangka alur sistem (application architecthture) yang biasa digunakan dalam pelayanan di puskesmas; 2. Membuat rancangan diagram alur/ mekanisme (application system flow) yang akan digunakan di puskesmas; 3. Tim akselerasi pengembangan SIMPUSDAS Dinas Kesehatan Kota Tegal bekerjasama dengan konsultan IT mengumpulkan dan menerjemahkan bahasa laporan manual yang biasa di gunakan di puskesmas ke dalam bahasa program computer; 4. Tim pengajar memberikan pelatihan penggunaan sistem komputerisasi kepada seluruh tenaga medis, para medis, dan seluruh staf puskesmas; 5. Tim pemantau melaksanakan fungsi monitoring dan evaluasi perkembangan SIMPUSDAS. HASIL YANG DICAPAI Selama program SIMPUSDAS Kota Tegal, adapun hasil yang telah dicapai adalah: 1. Perubahan manajemen waktu antrian menjadi lebih efektif;

2. Penggunaan barcode scanner di kartu pasien memberikan kemudahan bagi petugas medis dan para medis dalam pencarian data riwayat pasien dan rekam medis pasien yang berobat ke puskesmas; 3. Penggunaan SIMPUSDAS pada Puskesmas Kota Tegal menjadi percontohan dan diadopsi oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai pelayanan kesehatan dasar berbasis IT ; 4. Memberikan kemudahan pelayanan mulai dari antrian pasien hingga pengambilan obat di apotek; 5. Memperoleh hasil IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) tahun 2012 di kisaran 76,76-88,75 (Kategori baik dan sangat baik), pada kecepatan dan ketelitian pelayanan seluruh Puskesmas di Kota Tegal berkategori baik dan sangat baik (90-97%). Untuk hasil tertinggi (97%) berdasarkan Laporan survei IKM Dinas Kesehatan Kota Tegal Tahun 2012 adalah Puskesmas Margadana, hal ini dikarenakan puskesmas ini merupakan penggunaan Simpus paling lama (Tahun 2008); 6. Standar pelayanan yang sudah diakui ISO 9001:2008 (16 Desember 2009) mengenai rujukan antar unit, pemasangan KB implant 6 kapsul, dan palayanan lansia. KEBERLANJUTAN Untuk menjamin keberlanjutan dari inovasi SIMPUSDAS Kota Tegal ini, maka ditindaklanjuti melalui kebijakan Pemerintah Kota melalui Peraturan Walikota tentang pembentukan Tim Akselerasi SIMPUSDAS, Tim Pengajar, dan Tim Pemantau oleh Kepala Dinas Kesehatan, dan ditindaklanjuti dengan Intruksi Walikota Tegal no. 1 tahun 2008 tentang Penerapan Elektronik E-government (e-gov) untuk memperkuat pelaksanaan program, serta Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal no. 050/001 tahun 2012

tentang Pembentukan Tim Akselerasi Implementasi Sistem Informasi manajemen Berbasis Informasi dan Teknologi di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Tegal. LESSON LEARN Program SIMPUSDAS Kota Tegal dapat berjalan secara efektif disebabkan oleh adanya komitmen kuat dan kolaborasi antar semua pihak. KEMAMPUAN TULAR Inovasi SIMPUSDAS Kota Tegal berbasis elektronik dapat direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya dengan cara memperhatikan kondisi sebagai berikut: 1. Sistem rancangan yang sederhana, operasional dan penerapannya mudah untuk dipelajari, sehingga pengoperasian aplikasi dapat diikuti oleh seluruh SDM yang ada di setiap puskesmas Kota Tegal; 2. Dukungan Pemerintah Kota Tegal, Dinas Kesehatan dan komitmen puskesmas untuk menerapkan kualitas pelayanan berbasis elektronik. (diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2014, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY)