Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Menilai Pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
Intel Teach Program Assessing Projects

Garis waktu (timeline)

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects

Intel Teach Program Assessing Projects

Desain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Mengajarkan Berbagai Keyakinan dan Sikap

Rencana Proyek untuk Unit Air

Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Petunjuk Terbuka dalam Berpikir

Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Lingkungan yang Mendorong Pemikiran

Desain Proyek Efektif: Keyakinan dan Sikap Kebiasaan Berpikir

Intel Teach Program Assessing Projects

MENJADI TEACHER JAMAN NOW

Umpan Balik. Memberi Umpan Balik kepada Siswa

Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Gaya Belajar

Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Taksonomi Bloom: Sebuah Tampilan Baru dari Cadangan Lama

Desain Proyek Efektif: Kerangka Kerja Kecakapan Berpikir Taksonomi Baru Marzano

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

Pencarian Bilangan Pecahan

1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR

BAB I. PENDAHULUAN BAB. II PANDUAN CRITICAL BOOK REVIEW / REPORT

ASESMEN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Biografi. Jadwal Penilaian

PANDUAN PELAKSANAAN PENUGASAN CRITICAL BOOK REPORT

Memanfaatkan Data Terbuka untuk Peningkatan Keterbukaan Fiskal

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT SEBAGAI BENTUK PENILAIAN BERKARAKTER KIMIA

METODE DAN JENIS PELATIHAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR IPA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMANFAATAN MICROSOFT ACCESS SEBAGAI PEREKAM KINERJA AKADEMIK MAHASISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

THE SMART SOLUTION BOOK

Prosiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL

2. Memberikan informasi untuk memperoleh pengaruh tertentu. 3. Menggunakan keterampilan kelompok dalam memimpin suatu kelompok

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS. Pertemuan ke-2 Pertemuan ini membahas dan mendiskusikan tentang peranan formatif asesmen dan sumatif asesmen pada proses pembelajaran sejarah

KAMUS KOMPETENSI. 1. Mendengarkan ucapan orang lain Berupaya mendengarkan ucapan atau perkataan orang lain dengan seksama.

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

Metakognisi. Lihat beberapa cara dimana lakukan untuk memulai. guru menggabungkan Saya dapat membuat sebuah daftar hal yang harus saya lakukan.

Pengembangan E-Academic Record Sebagai Implementasi Alternative Assesment Dalam Pembelajaran. Sri Andayani, Kuswari Hernawati.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ismi Rakhmawati, 2013

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. salah satunya adalah teknik Numbered Head Together (NHT). Menurut

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

PANDUAN LATIHAN PEMBUATAN RUBRIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruggiero (Johnson, 2007:187) mengartikan berfikir sebagai segala aktivitas mental

Lima Karakteristik dalam Diri Pemimpin Hebat

MEMBUKA DATA DARI BAWAH TUJUH LANGKAH UNTUK MEMBUKA DATA PEMERINTAH DENGAN SUKSES PANDUAN PELAKSANAAN JAKARTA

Membuka Data. Tujuh Langkah untuk Membuka Data Pemerintah dengan Sukses. 25 Agustus 2015 JAKARTA

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

Desain Proyek Efektif: Menggunakan Pengetahuan Pemecahan Masalah

Pengembangan Solusi Content Management. Pertemuan 3

BAB I PENDAHULUAN. No. 20 tahun 2003: 33). Hal ini disesuaikan dengan dunia pendidikan yang

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

E. Metode Pembelajaran Diskusi Demonstrasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pendekatan Pembelajaran Multiple Representations. umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pendekatan pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia

Program Pelatihan Intel R. Essentials Course. Version10.1

Peta Kompetensi Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

PENJELASAN FAKTOR-FAKTOR EVALUASI JABATAN (PERMENPAN DAN RB NO.34 TAHUN 2011) FAKTOR 1 RUANG LINGKUP DAN DAMPAK PROGRAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV PENERAPAN TEORI INSIGHT IN LEARNING PRESPEKTIF WOLFGANG KOHLER DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) EMPAT DISIPLIN MENJADI ORGANISASI YANG SEHAT

Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika

Teknik Presentasi Informasi, meliputi ceramah/kuliah, konferensi/diskusi, media audiovisual, pembelajaran jarak jauh/kursus korespondensi, internet

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI)

TEKNIK-TEKNIK ASESMEN YANG DIKEMBANGKAN DALAM PENDIDIKAN GURU BIOLOGI

Most Energizing. Personal Dewasa

Efektivitas Program Pembekalan Kemampuan Calon Guru Kimia dalam Bidang Penilaian Pembelajaran

Transkripsi:

Desain Proyek Efektif: Mengajar Berpikir Menilai Pemikiran Metode-Metode Penilaian Nah, anda telah merencanakan dengan hati-hati berbagai proyek yang meminta para siswa untuk melatih berbagai macam kecakapan berpikir. Anda telah mengidentifikasi berbagai macam kecakapan tertentu untuk ditekankan dan telah melakukan petunjuk terbuka terhadap berbagai kecakapan tersebut. Pertanyaan besarnya kemudian adalah, bagaimana anda dan para siswa anda tahu jika mereka telah mencapai tujuan dari peningkatan pemikiran mereka? Situs Web, The Thinking Classroom*, merekomendasikan beberapa strategi untuk penilaian yang efektif dari pemikiran siswa: Menjelaskan kepada para siswa pemikiran macam apa yang anda harapkan dari mereka. Berdiskusi dan memberi berbagai contoh seperti apap tampaknya pemikiran yang baik dalam berbagai proyek dan mata pelajaran yang berbeda. Meminta para siswa untuk berkontribusi pada kriteria dan standar yang akan anda gunakan dalam menilai pemikiran mereka. Berikan para siswa masukan ke dalam jenis penilaian yang paling sesuai untuk berbagai proyek dan unit pelajaran. Berikan para siswa petunjuk dan latihan dengan menilai diri mereka sendiri melalui berbagai alat bantu yang akan anda gunakan. Menilai berbagai proses berpikir seperti juga berbagai hasil pemikiran. Berikan para siswa berbagai umpan balik terhadap pemikiran mereka dan bekali mereka berbagai pengalaman untuk memberi umpan balik satu sama lain. Menilai Berbagai Hasil Pemikiran Cara yang paling nyata untuk menilai pemikiran para siswa adalah dengan menganalisa berbagai produk yang mereka buat. Sudah barang tentu seluruh tujuan pengajaran adalah untuk membantu para siswa menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Hasil pemikiran yang paling umum di sekolah, secara tradisional adalah tulisan, misalnya karangan atau laporan penelitian. Dalam pelajaran berbasis proyek, bagaimanapun juga, para siswa dapat menunjukkan apa yang telah mereka pelajari dalam berbagai macam cara, dimana kebanyakan menggunakan teknologi. Menilai pemikiran siswa melalui berbagai hasil karya adalah suatu tugas yang kompleks. Di kebanyakan kasus, rubrik lebih banyak digunakan untuk menilai pemikiran tingkat tinggi dalam berbagai proyek dibandingkan dengan metode penilaian tradisional lainnya. Rubrik yang efektif tidka hanya mengevaluasi kualitas sebuah produk, ia juga berlaku sebagai panduan untuk melakukan pekerjaan berkualitas tinggi pada produk. Untuk alasan ini, semakin spesifik bahasa sebuah rubric, semakin banyak arahan yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan proyek dengan sukses. Contoh-Contoh Rubrik yang Membahas Berbagai Kecakapan Berpikir Dalam proyek menyelematkan Bumi, siswa kelas empat dan lima membuat brosur untuk menunjukkan kepada keluarga mereka apa yang dapat mereka lakukan di rumah untuk menjaga. Bagian rubrik berikut ini digunakan untuk menilai brosur secara jelas sebagai usaha untuk membuat prioritas pemikiran, tetapi bahasanya samar-samar dimana hanya sedikit digunakan oleh para siswa dan guru. Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 1

Informasi tentang Isi 4 3 2 1 Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan pemahaman pemahaman pemahaman yang yang baik terhadap mendalam terhadap terhadap Menunjukkan sedikit pemahaman terhadap Sebagai contoh, istilah pemahaman yang mendalam dapat bermakna hampir segalanya bagi siapa saja. Para siswa dan orang tua akan menyukai pekerjaan dengan pemahaman seperti ini tanpa mempedulikan seperti apa bentuknya. Saat para guru membuat berbagai macam rubrik sebelum memulai sebuah proyek, ini membantu merekak mengidentifikasi berbagai kecakapan dan strategi tertentu untuk diajarkan selama unit. Berhubung pemahaman yang mendalam selalu menjadi tujuan dari pelajaran, ada baiknya untuk memikirkan apa makna ungkapan itu sesungguhnya dan mencari tahu bagaimana ia dapat dijelaskan dengan penuh manfaat dalam sebuah rubrik. Bagaimana sebuah pemahaman yang mendalam berbeda dengan sekedar pemahaman yang baik? Kecakapan berpikir seperti apa yang akan memimpin siswa menuju pemahaman yang mendalam? Bagaimana kecakapan berpikir tersebut ditunjukkan? Menunjukkan pemahaman yang mendalam dapat meliputi: Membahas berbagai sudut pandang mata pelajaran Menunjukkan bagaimana perbedaan berbagai aspek mata pelajaran berhubungan satu sama lain Mengartikan berbagai fakta dari sebuah pandangan etika Menggunakan informasi yang akurat dan teliti Faktor terkenal sedikit dipertimbangkan, tetapi yang penting, informasinya sebaik fakta yang diterima. Membangun Rubrik yang Menilai Pemikiran Meskipun sebuah bagian daftar, seperti yang dibawah ini, dapat memberi anda tempat untuk memulai sebuah rubric yang akan memberi arahan pada para siswa bagaimana membangun dan mendemonstrasikan pemahaman yang seksama mengenai sebuah mata pelajaran. Langkah selanjutnya, tentu saja, adalah mencocokan harapan-harapan ini dengan para siswa anda. Kelas 1-3 Menjelaskan berbagai sudut pandnag yang berbeda mengenai Menyatakan sebuah opini tentang apa yang harus dilakukan terhadap Mendukung opini dengan fakta-fakta dari berbagai sumber terpercaya Menjelaskan bagaimana berbagai tindakan manusia mempengaruhi bumi dan semua makhluk hidup lainnya. Kelas 4-5 Menjelaskan berbagai isu penting mengenai dan Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 2

bagaimana orang-orang yang berbeda melihat berbagai isu tersebut secara berbeda Menyatakan sebuah opini mengenai apa yang harus dilakukan terhadap yang mempertimbangkan lebih dari satu titik pandang. Mendukung opini dengan fakta-fakta dari berbagai sumber terpercaya pada sisi masalah yang berbeda-beda Menjelaskan bagaimana bumi, manusia, hewan dan tumbuhan berinteraksi satu sama lain. Kelas 6-8 Menyatakan sebuah opini mengenai yang membahas berbagai masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Mendukung opini dengan informasi yang terpercaya dari beberapa sumber. Menjelaskan berbagai cara yang rumit dimana manusia, hewan dan tumbuhan berinteraksi dengan bumi dan apa peran para individu dan keluarha yang harus dimainkan dalam interaksi ini. Kelas 9-12 Menyatakan sebuah opini tentang yang membahas berbagai masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan konsisten secara etika. Mendukung opini dengan informasi yang terpercaya dari sumbersumber dengan berbagai pandangan yang berbeda, termasuk pandangan ilmiah, politik dan ekonomi Menarik berbagai kesimpulan mengenai akibat dari berbagai tindakan terhadap manusia, hewan, tumbuhan dan bumi. Menentukan jenis-jenis pemikiran yang dibutuhkan sebuah proyek tidak hanya membantu para siswa mengetahui apa yang harus mereka lakukan untuk memenuhi berbagai persyaratan, tetapi juga membantu para guru menentukan berbagai kecakapan yang harus mereka ajarkan. Marzano dan kolega-kolega nya (1993) menjelaskan dengan detil berbagai tingkat kinerja yang berhubungan dengan kecakapan-kecapakan yang berbeda yang dijelaskan dalam model Dimensi Belajar. Berbagai penjelasan ini dapat membantu guru mulai memikirkan bagaimana menggambarkan pemikiran dalam berbagai produk. Contoh-contoh Rubrik Generik Marzano Strategi Pertimbangan: Menganalisa berbagai Pandangan. Menentukan sebuah masalah dimana terdapat ketidaksetujuan. Tingkat Penjelasan Kinerja Kinerja 4 Menentukan dan mengartikan hal-hal terselubung dari ketidaksepakatan yang tidak terlihat tetapi merupakan dasar penyebab konflik. 3 Menentukan dan mengartikan hal-hal terbuka dari ketidaksepakatan yang menyebabkan konflik. 2 Menentukan dan mengartikan berbagai isu yang bukan merupakan halhal yang tidak disepakati sebagai isu penting dari ketidaksepakatan. 1 Mengabaikan hal-hal terbuka dan terselubung dari ketidaksepakatan (Marzano, 200, h.75) Strategi Pertimbangan: Membuat Keputusan. Membuat sebuah pilihan yang cukup memenuhi kriteria keputusan dan menjawab pertanyaan awal keputusan. Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 3

Tingkat Penjelasan Kinerja Kinerja 4 Memilih sebuah alternative yang memenuhi atau melampaui kriteria dan yang mewakili jawaban yang mendukung pertanyaan keputusan awal. Memberikan diskusi yang berguna atas berbagai masalah dan wawasan yang muncul selama proses yang dipilih. 3 Menjawab dengan sukses pertanyaan keputusan dengan memilih sebuah alternative yang memenuhi atau melampaui kriteria yang telah ditentukan. 2 Memilih sebuah alternative yang tidak dipatuhi secara penuh untuk penilaian siswa terhadap berbagai alternative. 1 Membuat sebuah pilihan yang tidak tampak beralasan atau tidak dapat diterima oleh pengujian siswa terhadap berbagai alternative (h.77) Menilai Berbagai Proses Berpikir Pemikiran saat ini terhadap penilaian menyarankan agar siswa harus dinilai dalam berbagai cara melalui sebuah proyek, tidak hanya dengan ujian akhir. Hal ini masuk di akal bahwa jika para siswa menerima umpan balik saat mengerjakan sebuah proyek, mereka akan lebih terpacu untuk membuat hasil karya berkualitas lebih tinggi. Menilai pemikiran pada prakteknya sulit karena seringkali pemikiran tersebut terjadi di dalam kepala siswa. Untuk mengetahui bagaiman para siswa berpikir, para guru harus merancang berbagai situasi dimana berbagai proses berpikir siswa dibuat terlihat. Ada beberapa cara untuk dikatakan jika para siswa mempelajari berbagai macam kecakapan yang diajarkan pada mereka. Mengamati siswa sepanjang waktu dan menyimpulkan sebaik apa mereka menggunakan berbagai kecakapannya. Minta siswa untuk mengatakan pada anda bagaimana mereka menyelesaikan sebuah tugas baik secara oral maupun tertulis melalui catatan pelajaran, jurnal dan permenungan. Mendengarkan para siswa saat mereka berpikir keras, menjelaskan proses berpikir mereka saat mereka bekerja, sendiri-sendiri atau dengan teman. Menguji berbagai artifak yang ditinggalkan siswa saat mereka mengerjakan sebuah proyek, seperti grafik organizer, outline, rencana dan catatan. Portofolio dapat menjadi cara yang sangat baik bagi para guru dan siswa untuk menilai perkembangan pemikiran, khususnya jika mereka disimpan dalam jangka waktu yang lama. Portofolio elektronik memudahkan dalam pencarian berbagai proyek berbeda dan menyampaikan informasi kepada guru dan orang tua. Menyimpan proses berbagai portofolio adalah cara yang baik untuk melatih siswa berpikir mengenai apa yang mereka pelajari dan kecakapan apa yang mereka gunakan. Semakin baik mereka mengartikan proses berpikir mereka, semakin banyak kontrol yang dapat mereka lakukan terhadap proses berpikir tersebuit dan dapat menggunakan berbagai pengalaman masa lalu untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan. Kunci untuk menilai berbagai proses berpikir adalah untuk menentukan di awal kebiasaan-kebiasaan apa saja yang ingin anda lihat untuk mengindikasi bahwa para siswa menggunakan berbagai kecakapan dalam cara yang anda harapkan. Jika mereka belajar untuk mencocokkan berbagai obyek atau ide, mereka harus Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. 4

menyadari berbagai kesamaan dan perbedaan yang nyata, begitu juga hal-hal yang harus disimpulkan. Sekali anda menentukan berbagai cara untuk mendemonstrasikan kecakapan, anda dapat melihat mereka dalam berbagai kebiasan dan artifak. Berbagai rubric generic dalam Assessing Student Outcomes (1993, pp. 67-89) adalah penjelasan yang baik terhadap berbagai strategi dan kecakapan yang dapat diamati. Kita mengetahui bahwa para siswa mempelajari apa yang menurut mereka akan dinilai (Marzano, Pickering & McTighe, 1993). Semua usaha kita dalam mengajar siswa untuk berpikir secara kritis akan sia-sia jika mereka dinilai secara konvensional, menggunakan format yang mudah untuk dinilai dengan berbagai item seperti pilihan berganda, benar/salah, dan mencocokkan pertanyaan. Sementara jenis-jenis penilaian ini dapat, tak terbantahkan, membutuhkan pemikiran tingkat tinggi, mereka sangat berbeda dengan tugas-tugas sesungguhnya dimana mereka menunjukkan sedikit kepada kita bagaimana para siswa berpikir dalam situasi kehidupan sesungguhnya. Merancang berbagai penilaian yang menggambarkan pelajaran sesungguhnya adalah komponen penting dari mengajarkan cara berpikir. Referensi Andrade, A. (1999). The thinking classroom. Cambridge, MA: Harvard Project Zero. http://learnweb.harvard.edu/alps/thinking/index.cfm* Marzano, R. J., D. J. Pickering, & J. McTighe. (1993). Assessing student outcomes: Performance assessment using the dimensions of learning model. Alexandria, VA: ASCD. Programs of the Intel Education Initiative are funded by the Intel Foundation and Intel Corporation. Page 5 of 5 Copyright 2007, Intel Corporation. All rights reserved. Intel and the Intel logo are trademarks or registered trademarks of Intel Corporation or its subsidiaries in the United States and other countries. *Other names and brands may be claimed as the property of others.