PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. lesaikan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kulon Progo Tahun 2013.

LKjIP BAPPEDA 2014 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO


KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. Jl. Perwakilan No. 1 Wates, Kulon Progo, Telp. (0274)773247, Fax.

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Perubahan Rencana Kerja (Renja) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PROFIL KINERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA KERJA (RENJA)

Profil Kinerja. Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

Rencana Strategis BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN GALUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

KATA PENGANTAR. Wassalamu alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Serang, Januari 2013 KEPALA,

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PENDAHULUAN. erencanaan pembangunan daerah adalah proses

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAPPEDA

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERUBAHAN RENSTRA KELURAHAN WATES TAHUN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PENYUSUNAN PEDOMAN NOMENKLATUR BAPPEDA BERDASARKAN PP 18/2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN TAHUN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BLITAR 1

KATA PENGANTAR. Sumedang, 15 Juni 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG. ttd

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR: /24/VIII/2017 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Fax : (0717) 92534

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Jln. Perwakilan No.1 Wates, Kabupaten 55611, Telp.(0274) 773247, 773010 Psw.1202, Fax.(0274) 774126 Email: bappeda@kulonprogokab.go.id, Website: bappeda.kulonprogokab.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 050.13/14/VIII/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 050.13/06.A/2012 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011-2016 KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2014 telah ditetapkan Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016; b. bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 320 tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 175 Tahun 2012 tentang Pengesahan Rancangan Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, perlu disahkan Rancangan Perubahan Rencana Strategis SKPD; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tentang Pengesahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011-2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa Timur/Tengah/ Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

2 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 14 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016; 13. Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nomor 050.13/06.A/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT : Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2011-2016; : Perubahan Renstra Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaim mana dimaksud dalam Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. : Renstra Strategis Badan Perencanaan Pembangunan pedoman Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Rencanaa Kerja (Renja) Tahunan. : Keputusan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Daerah menjadi dalam menyusun Ditetapkan di Wates pada tanggal 19 Agustus 2014

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 ini dapat diselesaikan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Perubahan Renstra Bappeda ini menjabarkan Perubahan RPJMD Kabupaten Tahun 2011-2016 sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2014 yang disebabkan dalam terdapat asumsi kerangka ekonomi daerah yang tidak sesuai terkait kemampuan keuangan daerah, adanya perubahan kelembagaan dan kebijakan pemberdayaan penguatan ekonomi lokal di daerah. Selain itu dalam rangka akuntabilitas kinerja kepada masyarakat, perubahan Renstra ini juga dilakukan perumusan indikator kinerja yang lebih terukur dan rasional guna akselerasi pencapaian kinerja Bupati sesuai visi dan misi yang ditetapkan pada akhir masa jabatan. Indikator kinerja yang terukur akan lebih mudah dipahami, mudah dalam evaluasi capaiannya secara periodik sehingga juga memudahkan pengukuran keberhasilan pencapaiannya. Akhirnya dokumen ini akan menjadi acuan pelaksanaan program dan kegiatan Bappeda guna mencapai visi dan misi melalui Indikator Kinerja Bappeda dalam rangka pencapaian visi misi daerah sesuai RPJMD. Segala kekurangan dalam Renstra ini, kami menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya. Wates, 19 Agustus 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO Kepala, Ir. AGUS LANGGENG BASUKI Pembina Utama Muda; IV/c NIP. 19610801 198903 1 005 i

ii

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 3 1.4 Sistematika Penulisan... 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD... 7 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Bappeda... 7 2.2 Sumber Daya Bappeda... 13 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda... 14 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda... 20 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 23 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda... 23 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih... 27 3.3 Telaahan Rencana Strategis PPN/Bappenas dan Renstra Bappeda DIY... 28 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah... 32 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis... 33 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 35 4.1 Visi dan Misi... 36 4.2 Tujuan dan Sasaran... 36 4.3 Strategi dan Kebijakan... 37 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF... BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 57 39 BAB V PENUTUP 59 Lampiran 60 iii

iv

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Halaman Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten menurut golongan pangkat tahun 2014... 13 Tabel 2.2 Kondisi aset tahun 2011-2013... 14 Tabel 2.3 Pencapaian kinerja pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten... 15 Tabel 2.4 Tabel 2.7 Tabel 3.1 Anggaran dan realisasi belanja pendanaan pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten... 18 Anggaran dan realisasi program pendanaan pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten... 19 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD Bappeda Kabupaten... 24 Tabel 3.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal)... 26 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD terhadap pencapaian visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah... 28 Permasalahan pelayanan SKPD Bappeda berdasarkan sasaran Renstra Bappenas beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya... Permasalahan pelayanan SKPD Bappeda berdasarkan sasaran Renstra Bappeda DIY beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya... 31 Tabel 3.6 Permasalahan pelayanan SKPD Bappeda berdasarkan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilanpenanganannya... 33 Tabel 4.1... Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Bappeda... 36 Tabel 4.2 Tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan... 37 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 6.1 Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan Indikatif SKPD Bappeda Kabupaten (tahun 2012-2014)... 40 Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan Indikatif SKPD Bappeda Kabupaten (tahun 2015-2016)... 50 Indikator kinerja SKPD Bappeda yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD... 57 Tabel 6.2 Indikator kinerja program yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD... 58 30 v

vi

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten... 12 Gambar 2.2 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten menurut golongan pangkat tahun 2014... 13 Gambar 2.3... Tingkat pendidikan pegawai Bappeda Kabupaten tahun 2014... 14 Gambar 4.1 Target Indikator Sasaran Jangka Menengah Bappeda Tahun 2011-2013... 37 vii

viii

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I berisi : 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Tahapan perencanaan pembangunan terdiri dari empat tahapan yakni: (1) penyusunan rencana;(2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana; dan(4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Perencanaan Pembangunan Daerah menghasilkan: a. rencana pembangunan jangka panjang daerah; b. rencana pembangunan jangka menengah daerah; dan c. rencana pembangunan tahunan. Rencana strategis (Renstra) Bappeda adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Bappeda untuk periode 5 (lima) tahun, yang merupakan dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat visi, misi, tujuan strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang di susun sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda yang merupakan penjabaran RPJM Daerah untuk jangka waktu lima tahunan. Renstra Bappeda juga mempertimbangkan sejumlah dokumen yang terkait, seperti RTRW, Renstra Kementerian PPN/Bappenas, Renstra Bappeda DIY, dan sejumlah dokumen terkait lainnya. Kebijakan umum dan program pembangunan jangka menengah daerah serta indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan yang telah disepakati kepala daerah dan DPRD menjadi acuan kepala SKPD merumuskan kegiatan dalam rancangan rencana strategis SKPD. 1

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten, Nomor 16 Tahun 2012, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengkoordinasian, penyusunan perencanaan pembangunan, pembinaan, dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang perencanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan fungsi tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan pembangunan ekonomi; b. Menyusun perencanaan pembangunan prasarana wilayah, tata ruang dan lingkungan hidup; c. Menyusun perencanaan pemerintahan; d. Menyusun perencanaan kesejahteraan rakyat; e. Melaksanakan perencanaan, pengendalian pembangunan, dan kegiatan penelitian pengembangan dan statistik; dan f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan. RPJMD Kabupaten Tahun 2011-2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2012, telah memasuki pelaksanaan tahun ketiga pada tahun 2014. Dalam perkembangannya terdapat asumsi kerangka ekonomi daerah yang sudah tidak sesuai terkait kemampuan keuangan daerah, adanya perubahan kelembagaan dan kebijakan pemberdayaan penguatan ekonomi lokal. Selain itu, terdapat indikator kinerja program yang sifatnya bukan merupakan outcome dan indikator kinerja kegiatan yang sifatnya bukan output, dan target kedua indikator kinerja tersebut ada yang belum terukur (kuantitatif), sehingga pada tahapan evaluasi mengalami kesulitan pengukuran pencapaian target. Demikian juga terdapat ketidaktegasan keterkaitan kegiatan dengan pencapaian program, sehingga tidak secara signifikan bisa diketahui apakah kegiatan dapat memberikan kontribusi secara langsung terhadap pencapaian target program. Dengan pertimbangan tersebut maka dilakukan perubahan terhadap RPJMD Kabupaten yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tahun 2011-2016. Dengan adanya perubahan RPJMD tersebut, maka sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 perlu dilakukan perubahan Renstra SKPD. Berdasarkan perubaan RPJMD dilakukan penyusunan perubahan rencana strategis demikian juga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten. 2

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 1.2 Landasan Hukum Peraturan perundangan yang menjadi landasan hukum disusunnya Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten adalah sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; e. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 14 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten ; f. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025; g. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tahun 2012-2032; h. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2016; i. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 16 Tahun 2012tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah; j. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tahun 2011-2016; k. Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Pada Unsur Organisasi Terendah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; l. Keputusan Kepala Bappeda Nomor 050.13/06.A/2012 tentang Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tahun 2011-2016. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Renstra Bappeda Kabupaten Tahun 2011-2016 adalah memberikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya pada tahun 2011-2016 yang dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan. 3

Perubahan Renstra Bappeda disusun untuk menyesuaikan perubahan sasaran, strategi, kebijakan dan program yang tertuang pada Perubahan RPJMD 2011-1016 sesuai Peraturan Daerah Kabupaten No. 7 Tahun 2014, dalam upaya percepatan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan karena perubahan kondisi dan permasalahan yang dihadapi daerah. Tujuan disusunnya Rencana strategis Bappeda adalah: a. Sebagai pedoman bagi Bappeda untuk menyusun program dan kegiatan jangka waktu lima tahun. b. Sebagai dokumen untuk mewujudkan sasaran-sasaran dalam dokumen RPJMD Tahun 2011-2016. c. Menjadi alat untuk mengukur kinerja pelayanan Bappeda. Perubahan Renstra Bappeda disusun dengan tujuan sebagai pedoman penyusunan perencanaan tahunan Bappeda tahun 2015 dan 2016, dan sebagai evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2015 dan 2016, sehingga dapat memberikan pencapaian pengukuran kinerja Bappeda. 1.4 Sistematikan Penulisan Perubahan Rencana strategis Bappeda disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda 2.2 Sumber Daya Bappeda 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Rencana strategis Kementerian PPN/Bappenas dan Renstra Bappeda DIY 4

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV BAB V BAB VI BAB VII VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Bappeda 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 4.3 Strategi dan Kebijakan Bappeda RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PENUTUP 5

6

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA BAB II berisi : 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Bappeda 2.2 Sumberdaya Bappeda 2.3 Kinerja Pelayanan Bappeda 2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bappeda mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengoordinasian, penyusunan perencanaan pembangunan, pembinaan, dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang perencanaan pembangunan daerah. Bappeda dalam melaksanakan fungsi tersebut mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan pembangunan ekonomi; b. Menyusun perencanaan pembangunan prasarana wilayah, tata ruang dan lingkungan hidup; c. Menyusun perencanaan pemerintahan; d. Menyusun perencanaan kesejahteraan rakyat; e. Melaksanakan perencanaan, pengendalian pembangunan, dan kegiatan penelitian pengembangan dan statistik; dan f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan. Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Bappeda menyelenggarakan 3 urusan wajib pemerintahan yaitu Urusan Penataan Ruang, Urusan Perencanaan Pembangunan dan Urusan Statistik. Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten adalah sebagai berikut : 7

a. Kepala Badan; b. Sekretariat terdiri dari: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Perencanaan c. Sub Bagian Keuangan c. Bidang Perekonomian terdiri dari: 1) Sub Bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi Pariwisata dan Penanaman Modal 2) Sub Bidang Pertanian Kehutanan Perikanan dan Kelautan d. Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Hidup terdiri dari: 1) Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan 2) Sub Bidang Tata Ruang dan Perhubungan 3) Sub Bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup e. Bidang Pemerintahan terdiri dari: 1) Sub Bidang Pemerintahan Umum 2) Sub Bidang Kepegawaian Keuangan dan Politik Dalam Negeri f. Bidang Kesejahteraan Rakyat terdiri dari: 1) Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 2) Sub Bidang Sosial dan Kesehatan g. Bidang Perencanaan Pengendalian Penelitian Pengembangan dan Statistik terdiri dari: 1) Sub Bidang Perencanaan; 2) Sub Bidang Pengendalian; dan 3) Sub Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik h. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu; i. Unit Pelaksana Teknis Badan Uraian tugas untuk tiap struktur adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Sekretariat mempunyai fungsi pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian, perencanaan serta administrasi keuangan. a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan, perlengkapan, ketatausahaan, kehumasan serta administrasi kepegawaian. 8

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 b. Sub Bagian Perencanaan Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja dan laporan. c. Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan dalam rangka pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Badan. 2. Bidang Perekonomian Bidang Perekonomian mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah, pariwisata, penanaman modal, pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perikanan dan kelautan. a. Sub Bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi Pariwisata dan Penanaman Modal Sub Bidang Perindustrian Perdagangan Koperasi Pariwisata dan Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah urusan perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah, pariwisata, dan penanaman modal. b. Sub Bidang Pertanian Kehutanan Perikanan dan Kelautan Sub Bidang Pertanian Kehutanan Perikanan dan Kelautan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan Daerah urusan pertanian, ketahanan pangan, kehutanan, perikanan dan kelautan. 3. Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perhubungan, pertanahan, komunikasi dan informatika, serta energi sumber daya mineral dan lingkungan hidup a. Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan pekerjaan umum dan perumahan. b. Sub Bidang Tata Ruang dan Perhubungan Sub Bidang Tata Ruang dan Perhubungan mempunyai tugas mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan penataan ruang. 9

c. Sub Bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup Sub Bidang Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah pada urusan energi sumber daya mineral dan lingkungan hidup. 4. Bidang Pemerintahan Bidang Pemerintahan mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kependudukan dan catatan sipil, kearsipan dan bidang pelayanan perizinan terpadu. a. Sub Bidang Pemerintahan Umum Sub Bidang Pemerintahan Umum mempunyai tugas mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan kependudukan dan catatan sipil, kearsipan, sub urusan otonomi daerah, pemerintahan umum, perangkat daerah, persandian dan bidang pelayanan perizinan terpadu. b. Sub Bidang Kepegawaian Keuangan dan Politik Dalam Negeri Sub Bidang Kepegawaian, Keuangan dan Politik Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah sub urusan kepegawaian, keuangan, serta urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri. 5. Bidang Kesejahteraan Rakyat Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah bidang pendidikan dan kebudayaan serta sosial dan kesehatan. a. Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah urusan pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga serta perpustakaan. b. Sub Bidang Sosial dan Kesehatan Sub Bidang Sosial dan Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan masyarakat dan desa. 10

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 6. Bidang Perencanaan Pengendalian Penelitian Pengembangan dan Statistik Bidang Perencanaan Pengendalian Penelitian Pengembangan dan Statistik mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengendalian, penelitian, pengembangan, pendataan, pengolahan dan pelaporan statistik. a. Sub Bidang Perencanaan Sub Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pembangunan daerah, penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan daerah. b. Sub Bidang Pengendalian Sub Bidang Pengendalian mempunyai tugas pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. c. Sub Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik Sub Bidang Penelitian Pengembangan dan Statistik mempunyai tugas menyelenggarakan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan kegiatan pembangunan Daerah serta pengolahan dan pelaporan Statistik. Adapun bagan struktur organisasi dapat dilihat di bawah ini: 11

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bappeda KEPALA Ir. Agus Langgeng Basuki Kelompok Jabatan Fungsional SEKRETARIAT Ir. Adnan Widodo, M.T. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Sri Sumarsih, S.H. SUB BAGIAN PERENCANAAN Diana Puspitasari, S.Si., M.Ec.Dev. SUB BAGIAN KEUANGAN Adi Mindarta, S.E. BIDANG PEREKONOMIAN Hesti Suryandari, SP., M.Si. BIDANG PRASWIL, TR & LH Taufik Prihadi, S.E. BIDANG PEMERINTAHAN Dra. Siti Mukhodimah BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT Triyanto R,S.Sos., M.Si. BIDANG PERENCANAAN,PENGENDALIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN STATISTIK Ir. Maria Indrati Andayani 12 SUBID PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, PARIWISATA, DAN PENANAMAN MODAL Endah Dwilestari, S.Si., M.Ec.Dev. SUBID PERTANIAN, KEHUTANAN, PERIKANAN, & KELAUTAN Sri Wijayanti, S.Hut., M.Si. SUBID PU & PERUMAHAN Bambang Susilo, S.Si., M.Eng. SUBID TR & PERHUBUNGAN Eko Setyo Nugroho, S.Hut., M.Sc. SUBID ESDM & LH C. Susy Setyo Cahyani, S.T., M.Eng. SUBID PEMERINTAHAN UMUM Budi, S.IP., M.M. SUBID KEPEGAWAIAN, KEUANGAN, & POLDAGRI Tristijanti, S.IP., M.Si. UPTB SUBID PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN Arif Martono,S.Si.,M.Si. SUBID SOSIAL & KESEHATAN Eny Sulistyawati, S.H. SUBID PERENCANAAN Atik Zuniastuti, S.Sos., M.T. SUBID PENGENDALIAN Sutarman,S.STP., M.Eng. SUBID PENELITIAN PENGEMBANGAN STATISTIK Agus Setiawan, S.Hut.

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 2.2 Sumberdaya Bappeda Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bappeda didukung oleh PNS dengan kondisi sebagai berikut: Gambar 2.2 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten menurut Jenis Kelamin tahun 2014 Bidang Perencanaan Pengendalian Penelitian Pengembangan & Statistik Bidang Pemerintahan Bidang Kesejahteraan Rakyat Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 2 2 2 3 4 5 5 7 Bidang Perekonomian Sekretariat Kepala 0 1 2 4 4 11 Perempuan Laki-laki Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Bappeda Kabupaten menurut Golongan Pangkat tahun 2014 Unit Gol.II Gol.III Gol.IV Jumlah Kepala - - 1 1 Sekretariat 4 10 1 15 Bidang Perekonomian - 3 3 6 Bidang Prasarana Wilayah Tata Ruang dan Lingkungan Hidup - 6 1 7 Bidang Kesejahteraan Rakyat - 4 2 6 Bidang Pemerintahan - 3 2 5 Bidang Perencanaan Pengendalian Penelitian Pengembangan dan Statistik - 10 2 12 Jumlah 4 36 12 52 13

Gambar 2.3 Tingkat pendidikan pegawai Bappeda Kabupaten tahun 2014 S-2 28% SLTA 30% S-1 36% D-3 6% Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas Bappeda adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Kondisi Aset Bappeda Tahun 2011-2013 2011 2012 2013 No. Jenis Asset Jumlah Kondisi Jumlah Kondisi Jumlah Kondisi % % (unit) Baik (unit) Baik (unit) Baik % 1 Gedung 2 1 1 100 1 1 100 1 1 100 lantai 2 Kendaraan 3 3 100 3 3 100 3 3 100 Dinas roda 4 3 Kendaraan 10 4 40 14 8 57,14 11 8 72,73 Dinas roda 2 4 Wireless 1 1 100 1 1 100 1 0 0 5 Mesin Ketik 8 8 100 8 8 100 8 8 100 6 Telepon 2 2 100 2 2 100 2 2 100 7 Laptop 17 17 100 18 18 100 21 17 80,95 8 Komputer 15 15 100 15 15 100 16 16 100 9 Proyektor 2 2 100 2 2 100 2 2 100 LCD 10 Ruang Rapat 1 1 100 1 1 100 2 2 100 11 AC 3 3 100 3 3 100 11 11 100 12 TV 0 0 0 0 0 0 1 1 100 13 Kamera 1 1 100 2 1 50 3 2 66,7 14 Sound system 0 0 0 0 0 0 1 1 100 15 Aset lainnya 470 468 99,57 459 459 100 397 392 98,74 JUMLAH 534 526 86,89 529 523 87,15 480 466 97,05 2.3 Kinerja pelayanan Bappeda Pencapaian kinerja pelayanan Bappeda selama 2 periode RKPD dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut ini: 14

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 Tabel 2.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD Satuan Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A Urusan Penataan Ruang Standar Pelayanan Minimal 1 Informasi Tata Ruang (kabupaten) % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Informasi Tata Ruang (kecamatan) % 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Informasi Tata Ruang (kelurahan/desa) % 100 100 100 100 100 100 1,14 100 1,14 100 Indikator Kinerja Kunci 1 Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber % 20 20 20 20 20 20 13,79 13,80 68,95 69 HPL/HGB Indikator Kinerja SKPD 1 Terlaksananya peninjauan kembali RTRW Daerah dokumen 1 0 0 0 0 1 0 0 - - (dokumen) 2 Tersusunnya rencana rinci tata ruang 12 perkotaan RDTR 20 3 4 4 5 4 2 4 67 100 dan 6 kawasan strategis 3 Terlaksananya sosialisasi kebijakan, norma, standar, Kali 16 1 2 4 4 5 1 0 100 0 prosedur dan manual pemanfaatan ruang 4 Terselenggaranya koordinasi dan fasilitasi Koordinasi 5 1 1 1 1 1 1 1 100 100 pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Kulon Progo B Urusan Perencanaan Pembangunan Indikator Kinerja Kunci 1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 100 ditetapkan dgn PERDA 2 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Ada/Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 100 15

No. Indikator Kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD Satuan Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 3 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah Ada/ Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 100 ditetapkan dgn PERKADA 4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD % 100 100 100 100 100 100 100 92,78 100 92,78 Indikator Kinerja SKPD 1 Jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian yang Dokumen 75 15 17 16 13 14 15 15 100 88 disusun 2 Jumlah dokumen perencanaan dan peraturan Dokumen 5 1 1 1 1 1 1 1 100 100 perundangan yang disosialisasikan 3 Jumlah koordinasi dan fasilitasi pembangunan daerah Koordinasi 26 3 5 6 6 6 2 4 67 80 4 Tersusunnya data base spasial kabupaten (peta digital Tema 4 0 1 1 1 1 0 2-200 tematik) (paket) 5 Jumlah dokumen kerjasama pembangunan daerah Kerjasama 23 6 2 5 7 3 3 4 50 200 dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya C Urusan Statistik Indikator Kinerja Kunci 1 Buku kabupaten dalam angka Ada/ Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 100 2 Buku PDRB kabupaten Ada/ Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 100 Indikator Kinerja SKPD 1 Jenis data/informasi /statistik daerah Jenis data 11 11 11 11 11 11 9 9 82 82 16

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar target SPM sudah tercapai 100%. Hanya untuk tahun 2012, capaian SPM informasi tata ruang untuk lingkup kelurahan/desa masih 1,14%. Hal itu dikarenakan baru Kelurahan Wates yang menerima informasi mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, mengingat RTRW kabupaten Kulon Progo baru disahkan tahun 2012. Target Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagian besar sudah tercapai 100%, terkecuali IKK Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB dimana capaiannya masih berada di bawah 70%. Sedangkan untuk indikator kinerja SKPD, terlihat bahwa 3 target telah tercapai baik pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Beberapa target yang tidak tercapai adalah sebagai berikut: a. Indikator tersusunnya rencana rinci tata ruang 12 perkotaan dan 6 kawasan strategis pada sampai tahun 2012 tercapai 67%, hal itu disebabkan hanya 2 RDTR yang tersusun, yaitu RDTR Kawasan Strategis Bandara dan RDTR Kawasan Perkotaan Dekso. b. Indikator terlaksananya sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur, dan manual pemanfaatan ruang pada tahun 2013 belum terlaksana, hal itu disebabkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah tersusun belum di-perda-kan, sehingga belum dapat disosialisasikan. c. Indikator jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian yang disusun pada tahun 2013 tidak tercapai sesuai target, hal itu disebabkan adanya keterbatasan anggaran yang mempengaruhi prioritas kegiatan yang didanai oleh Pemda, sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun yang bersangkutan. d. Indikator jumlah koordinasi dan fasilitasi pembangunan daerah dalam 2 tahun tidak tercapai sesuai target, hal itu disebabkan adanya keterbatasan anggaran yang mempengaruhi prioritas kegiatan yang didanai oleh Pemda, sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak dilaksanakan di tahun yang bersangkutan. e. Indikator jumlah dokumen kerjasama pembangunan daerah dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya pada tahun 2012 tidak tercapai sesuai target, hal itu disebabkan beberapa kerjasama yang habis masanya tidak segera ditindaklanjuti atau diperpanjang oleh perguruan tinggi. f. Indikator jenis data/ informasi/ statistik daerah dalam 2 tahun tidak tercapai sesuai target, hal itu disebabkan adanya keterbatasan anggaran yang mempengaruhi prioritas jenis data yang disusun oleh Bappeda bekerja sama dengan BPS. Anggaran dan realisasi belanja pendanaan pelayanan Bappeda serta anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Bappeda secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan Tabel 2.7. 17

Tabel 2.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Pendanaan Pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2012 2013 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Belanja Tidak Langsung 0,99 0,95 2,03-1,95 2.764.815.860 2.810.455.984 2.878.279.517 2.734.664.046 2.681.209.995 Belanja Pegawai 0,99 0,95 2,03-1,95 2.764.815.860 2.810.455.984 2.878.279.517 2.734.664.046 2.681.209.995 Belanja Langsung 0,90 0,83 23,31 46,66 2.184.858.800 3.468.725.405 2.352.007.809 1.968.255.188 2.886.647.069 Belanja Pegawai 0,96 0,83 13,41 13,90 779.922.500 1.026.299.500 595.672.500 752.010.650 856.510.500 Belanja Barang dan Jasa 0,86 0,83 29,86 64,27 1.363.874.800 2.342.775.905 1.627.110.309 1.176.775.138 1.933.097.569 Belanja Modal 0,96 0,97 26,36 145,86 41.061.500 99.650.000 129.225.000 39.469.400 97.039.000 18

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 Uraian Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Program Pendanaan Pelayanan SKPD Bappeda Kabupaten Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan (%) 2012 2013 2014 2012 2013 2012 2013 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Urusan Penataan Ruang 382.171.100 716.944.000 553.041.275 351.362.300 632.192.025 0,92 0,88 32,37 79,93 Program Perencanaan Tata Ruang 323.607.100 593.800.000 508.116.275 302.860.400 512.695.675 0,94 0,86 34,53 69,28 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 58.564.000 123.144.000 44.925.000 48.501.900 119.496.350 0,83 0,97 23,38 146,37 Urusan Perencanaan Pembangunan 1.483.694.900 2.402.873.655 2.038.167.749 1.323.845.738 1.952.838.344 0,89 0,81 23,39 47,51 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 259.155.480 444.753.775 313.914.825 232.523.797 366.749.799 0,90 0,82 21,10 57,73 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 175.687.720 248.908.000 247.007.999 131.602.291 213.308.519 0,75 0,86 20,46 62,09 Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 10.000.000 24.189.000 10.000.000 9.600.000 21.143.900 0,96 0,87 41,62 120,25 Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 5.479.000 11.749.950 11.749.950 5.216.750 11.213.850 0,95 0,95 57,23 114,96 Program Penyusunan Dokumen Perencanaan 3.433.750 2.000.000 4.905.450 2.346.750 1.991.200 0,68 1,00 51,76-15,15 SKPD Program Pengawasan dan Pengendalian 2.495.200 1.999.950 1.999.800 1.934.550 1.936.150 0,78 0,97-9,93 0,08 Program Program Kerjasama Pembangunan 80.315.600 78.099.880 128.654.960 69.969.000 75.061.650 0,87 0,96 30,99 7,28 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 947.128.150 1.591.173.100 1.319.934.765 870.652.600 1.261.433.276 0,92 0,79 25,48 44,88 Urusan Statistik 318.992.800 348.907.750 650.289.700 293.047.150 301.616.700 0,92 0,86 47,88 2,92 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 318.992.800 348.907.750 650.289.700 293.047.150 301.616.700 0,92 0,86 47,88 2,92 19

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan pada Bappeda dari Tahun 2012-2013 menunjukkan perubahan fluktuatif didalam realisasi keuangan. Fluktuasi capaian realisasi anggaran tersebut terjadi karena terjadi ketidakoptimalan didalam realisasi keuangan yang disebabkan karena masih terdapatnya efisiensi anggaran akibat dari tidak terlaksananya sebagian sub kegiatan, terdapat sisa lelang dari komponen pihak ke-3 akibat penawaran yang lebih rendah dari pagu awal, serta penyesuaian antara Standarisasi Harga Barang dan Jasa dengan harga di pasaran. Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya perlu dilakukan telaah lebih lanjut didalam mekanisme penganggaran untuk dapat disusun solusi optimasi pelaksanaan anggaran dan belanja. 2.4 Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Bappeda Dengan kedudukan dan fungsinya serta urusan pemerintahan yang diselenggarakan Bappeda memiliki lingkup pelayanan yang luas. Sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah Bappeda memberikan pelayanan dalam proses perencanaan pembangunan daerah. Sebagai lembaga dengan fungsi perumusan kebijakan teknis perencanaan, penyusunan perencanaan pembangunan daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah maka Bappeda memberikan pelayanan dalam wujud kebijakan teknis perencanaan, menyusun dokumen perencanaan pembangunan, pembinaan di bidang perencanaan. Fungsi penyusunan perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dengan penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah jangka panjang, jangka menangah dan tahunan.bappeda juga melaksanakan penyusunan dokumen rencana tata ruang berupa rencana umum dan rencana rinci. 2.4.1 Tantangan dan Peluang Tantangan yang dihadapi Bappeda dalam jangka waktu 5 tahun mendatang adalah: - Meningkatkan kinerja perencanaan dan monitoring evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Secara kuantitatif banyak dokumen perencanaan yang harus disusun sebagai penjabaran dokumen rencana jangka menengah dan rencana umum tata ruang untuk mewujudkan visi dan misi dan tujuan pembangunan. Secara kualitatif kualitas dokumen rencana harus ditingkatkan. 20

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 - Meningkatnya kebutuhan untuk pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengawasan, perumusan kebijakan, bimbingan, konsultasi dan koordinasi, monitoring dan evaluasi. Sedangkan peluangdalam pengembangan pelayanan Bappeda adalah: - Adanya komitmen SKPD untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan. - Harapan masyarakat akan tercapainya tujuan pembangunan. - Penguatan kelembagaan yang didukung peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan mengamanatkan pemerintah untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional melalui perencanaan pembangunan di tingkat pusat dan daerah. 2.4.2 Macam pelayanan Bappeda Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 dan Peraturan DaerahNomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah maka dalam lingkup urusan Perencanaan Pembangunan, Urusan Penataaan Ruang dan Urusan Statistik macam pelayanan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Urusan Perencanaan - Perumusan kebijakan teknis perencanaan berupa penyusunan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan dan pengendalian pelaksanaan program pembangunan. - Bimbingan, konsultasi dan koordinasi berupa sosialisasi dokumen perencanaan, pendampingan penyusunan rencana pembangunan, koordinasi perencanaan pembangunan. b. Urusan Statistik - Koordinasi statistik antar sektoral - Pengembangan jejaring statistik - Penyelenggaraan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik di daerah - Pemberian dukungan penyelenggaraan statistik dasar di Daerah - Pemberian dukungan penyelenggaraan Survei Antar Sensus di Daerah - Penyelenggaraan statistik sektoral di Daerah c. Urusan Penataan Ruang - Perencanaan tata ruang, pengendalian pemanfaatan ruang Lingkup penerima pelayanan Bappeda meliputi seluruh SKPD dan pemangku kepentingan pembangunan daerah di wilayah Kabupaten. 21

22

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III berisi : 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas dan Renstra Bappeda DIY 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah 3.5 Penentuan Isuisu Strategis 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Sebagai unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah Bappeda memiliki fungsi: (1) perumusan kebijakan teknis perencanaan (2) penyusunan perencanaan pembangunan Daerah (3) pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan Daerah (4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang perencanaan pembangunan Daerah. Fungsi perumusan kebijakan teknis perencanaan dilaksanakan melalui perumusan sistem perencanaan pembangunan daerah, sistem pengendalian pembangunan. Fungsi penyusunan perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan melalui penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan.fungsi pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dilaksanakan melalui koordinasi, fasilitasi dan asistensi perencanaan pembangunan. Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD Bappeda dan identifikasi isu-isu strategis dapat dilihat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut: 23

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Bappeda Kabupaten Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD Gambaran pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Pelayananpe rmohonan rekomendasi tata ruang UU No. 26 Tahun 2007 PP No. 8 Tahun 2013 Permen PU No.11/PRT/M/ 2009 Permen PU No.20 Tahun 2011 Permen PU No.01/PRT/M/ 2013 Perda DIY No. 2 Tahun 2010 Perda KP No. 1 Tahun 2012 Kecepatan agenda rakor BKPRD Kecermatan telaah Ketentuan Peraturan Perundangan Ketersediaan Dokumen pendukung (RDTR) Kelengkapan info/dokumen pemohon Kesesuain lokasi eksisting dengan dokumen (sertifikat) Kurangnya dokumen pendukung (RDTR) Penyusunan perencanaan daerah tahunan dan 5 tahunan UU No. 25 Tahun 2004 PP No. 8 Tahun 2008 Permendagri No.54 Tahun 2010 Perda No. 14 Tahun 2007 Perda No.16 Tahun 2007 Perda Kulon Progo No.1 Tahun 2012 Perda Kulon Progo No.2 Tahun 2012 Perda No.16 Tahun 2012 Perbup No.69 Tahun 2012 Ketersediaan E-Plan Ketersediaan Sarana prasarana kerja Kecermatan verifikasi Kemampuan aparatur perencana Kejelasan arahan unsur pimpinan Bappeda Koordinasi antar Bidang/Sub Bidang Pemahaman stakeholder akan arti penting perencanaan perbedaan antara data Sektoral dan data dari BPS Keterbatasan informasi mengenai dana APBN dan APBD DIY Informasi kebijakan dari pemerintah dan pemerintah DIY Ketepatan dan Kecermatan Belum optimalnya hasil perencanaan Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program pembangunan 24

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 Faktor yang Mempengaruhi Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Penyediaan data statistik memberikan ijin KKN UU No.14 Tahun 2008 PP No.61 Tahun 2010 Permendagri No. 8 Tahun 2014 Perda No.16 Tahun 2012 Perbup No.69 Tahun 2012 Kecermatan aparatur Kejelasan arahan unsur pimpinan Bappeda Ketersediaan SIM data statistik daerah Ketersediaan sarana kerja Kecepatan menanggapi permohonan Inventarisasi ijin yang sudah dikeluarkan Data Kebutuhan lokasi KKN dari Kecamatan Data dan Usulan Akurasi dan Ketepatan waktu data SKPD dan BPS Ketersediaan data base SKPD Konsistensi data Kelengkapan permohonan Belum tersedianya data secara lengkap, akurat dan up to date Data belum bisa diakses secara mudah oleh stakeholders - Memfasilitas i penelitian pengembang an IPTEK kepada institusi dan masyarakat Perda No.16 Tahun 2012 Perbup No.69 Tahhun 2012 Inventarisasi penelitian/pen emuan yang ada di Kulon Progo Kemampuan masyarakat dalam mengaplikasik an IPTEK untuk penelitian Belum optimalnya pemanfaatan IPTEK di masyarakat Kajian terhadap Renstra SKPD Bappeda DIY Koordinasi dengan Bappeda DIY Pelaporan ke Bappeda DIY tepat waktu UU No. 25 Tahun 2004 PP No. 8 Tahun 2008 Permendagri No.54 Tahun 2010 Koordinasi antar Bidang/Sub Bidang Keterbatasan informasi mengenai dana APBD DIY Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan Kajian terhadap Renstra Kementerian Kesesuaian produk perencanaan dengan UU No. 25 Tahun 2004 PP No. 8 Tahun Kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundangan Informasi kebijakan dari pemerintah pusat Masih adanya perbedaan antara data sektoral dan 25

Aspek Kajian PPN/ Bappenas Kajian terhadap RTRW Capaian/ Kondisi Saat ini Standar yang Digunakan Faktor yang Mempengaruhi INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) Permasalahan Pelayanan SKPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) peraturan di atasnya Telah memiliki Perda RTRW Telah tersusun 9 materi teknis RDTRK Perkotaan dan Strategis Telah dicapai kesesuaian tata ruang 78,69% 2008 Permendagri No.54 Tahun 2010 UU TR No.26 Tahun 2006 Perda Kulon Progo No.1 Tahun 2012 Keterbatasan SDM Belum optimalnya proses legislasi RDTR Kondisi eksisting pemanfaata n tata ruang Inkonsistensi penegakan Perda Kurangnya pemahaman masyarakat Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) data statistik dari BPS Belum tersusunnya SOP Pelayanan Informasi Pemanfaatan Tata Ruang Isu Strategis No Dinamika Dinamika Internasional Dinamika Nasional Regional/Lokal Lain-lain (1) (2) (3) (4) (5) 1 Globalisasi semakin berpengaruh dalam proses pembangunan di Indonesia (perdagangan, perkembangan Teknologi Informasi, dan lain-lain) - Penyusunan rencana pembangunan daerah tidak terlepas dari landasan atau acuan hukum yang berlaku di pemerintahan pusat. Adanya perubahan landasan atau acuan hukum yang mendasari, mengakibatkan peraturan perundang undangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik sehingga dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah. Terbatasnya SDM di bidang perencanaan pembangunan di lingkungan Pemda yang memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan pembangunan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan secara baik dan akuntabel. 26

Perubahan Renstra Bappeda 2011-2016 Kebijakan moratorium PNS yang telah menghentikan penerimaan PNS mengakibatkan semakin berkurangnya kuantitas SDM disamping alasan alamiah yaitu berkurangnya PNS karena memasuki usia pensiun. Kualitas SDM perencana yang belum merata di SKPD SKPD mengakibatkan beban tugas perencanaan menjadi overload. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten tahun 2011-2016 adalah: Terwujudnya Kabupaten yang sehat, mandiri, berprestasi, adil, aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa Misi untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut adalah: 1. Mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas tinggi dan berakhlak mulia melalui peningkatan kemandirian, kompetensi, ketrampilan, etos kerja, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan kualitas keagamaan. 2. Mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih (cleangovernment and good governance). 3. Mengembangkan keunggulan ekonomi daerah berbasis pada sektor pertanian dalam arti luas, industri dan pariwisata yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. 4. Meningkatkan pelayanan infrastruktur wilayah. 5. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara optimal dan berkelanjutan. 6. Mewujudkan keamanan dan ketertiban melalui kepastian, perlindungan dan penegakan hukum. Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD 2011-2016 serta urusan pemerintahan yang diselenggarakan Bappeda maka fungsi dan tugas Bappeda terkait erat dengan pencapaian misi ke-2 yaitu mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih (clean government and good governance) dan misi ke-5 yaitu 27

mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara optimal dan berkelanjutan. Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Bappeda terhadap pencapaian visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: Terwujudnya Kabupaten yang sehat, mandiri, berprestasi, adil, aman dan sejahtera berdasarkan iman dan taqwa No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Penghambat Faktor Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 2 Mewujudkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pemerintahan yang berorientasi pada prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih (clean government and good governance) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Kerjasama Pembangunan Daerah Program Pengembangan Data/ Informasi/ Statistik 2 Misi 5 Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara optimal dan berkelanjutan ProgramPerencanaan Tata Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Belum optimalnya perencanaan dalam rangka mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik Belum optimalnya perencanaan dalam rangka mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan Belum optimalnya perencanaan yang berprinsip pada transformasi birokrasi Belum optimalnya perencanaan yang berprinsip pada pembangunan berkelanjutan Telah tersedia instrumen untuk menilai kinerja program/kegiatan yang implementatif Motivasi kerja yang kuat dengan pola kerja yang sistemik dan terjadwal Kualitas SDM memadai Telah disusunnya dokumen RTRW tahun 2012-2032 Kualitas SDM memadai 3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian PPN/Bappenas dan Renstra Bappeda DIY Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, terdapat 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu: a) untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, 28