EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume IX, Nomor 3/Maret 2015

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 3/Maret 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 10/Oktober 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 9/September 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 12/Desember 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 5/Mei 2014

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 6/Juni 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VII, Nomor 12/Desember 2013

Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 4/April 2014

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2014

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2015

Ekonomi Pertanian di Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH APRIL 2015

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH JUNI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN TENGAH OKTOBER 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR, IMPOR, DAN NERACA PERDAGANGAN

OUTLOOK KOMODITAS PERTANIAN SUBSEKTOR PETERNAKAN SUSU

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2012

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI LAMPUNG NOVEMBER 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Juli 2012

V. KERAGAAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN BUAH DUNIA DAN INDONESIA

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2017 (dalam US$ juta)

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2012

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

KUTUKAN FISKAL DARI NEGERI KANGGURU Oleh: Rendra Wasita, S.P. Abstrak

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Oktober 2014

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara. encapaian PDB sektor pertanian sempit (tanaman

Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : **) Angka sangat sementara ***) Angka sangat sangat sementara

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JUNI 2015

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU

BPS PROVINSI JAWA BARAT A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2015 MENCAPAI US$ 2,23 MILYAR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Oktober 2017

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Timur

Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Neraca Perdagangan Komoditas Pertanian, Semester I 2014 Ekspor Impor Neraca

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2014

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MODEL PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA. Oleh :

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu negara dan diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

NILAI EKSPOR IMPOR PROVINSI JAMBI BULAN NOVEMBER 2009 MENGALAMI PENURUNAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI SELATAN MEI 2017

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Perkembangan Ekspor dan Impor Bulan Agustus 2017 Provinsi Bali

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR MEI 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

Analisis PDB Sektor Pertanian Tahun 2013

Tabel 1. Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara Untuk Beberapa Periode Tahun

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JANUARI 2010

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Ir. Rumonang Gultom 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

Transkripsi:

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 BULETIN TRIWULANAN EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL - KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

Buletin Triwulanan EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Gambar Kulit : Sehusman, SP Pengarah: Ir. M. Tassim Billah, MSc Penanggungjawab: Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM Penyunting : Ir. Sabarella, MSi Ir. Efi Respati, MSi Penyusun : Ir. Efi Respati, M.Si Ir. Wieta B. Komalasari, M.Si Sri Wahyuningsih, S.Si Megawaty Manurung, SP Sekretaris: Heri Dwi Martono Alamat Redaksi : Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan Telp./Fax (021) 780-5305, Email : dewa@pertanian.go.id ; sabarella@pertanian.go.id Website : http://pusdatin.setjen.pertanian.go.id/ atau http://www.pertanian.go.id

KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2014 kembali menerbitkan Buletin Triwulanan Ekspor Impor Komoditas Pertanian yang berisi ulasan dan perkembangan data ekspor dan impor komoditas pertanian. Pada Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 ini diulas data ekspor impor komoditas pertanian periode Januari September 2014 yang dijabarkan menurut komoditas, subsektor serta negara tujuan/asal. Data yang disajikan dalam buletin ini diolah oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Pertanian bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Semoga buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun para pengguna lainnya. Kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang. Jakarta, Desember 2014 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc i

ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR... 1 II. EKSPOR IMPOR PERTANIAN MENURUT KOMODITAS... 3 III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA... 6 IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA... 10 V. EKSPOR - IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA TUJUAN/ASAL... 13 iii

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 I. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT SUB SEKTOR Pencapaian ekspor komoditas pertanian selama bulan Januari September 2014 sebesar US$ 23,10 milyar, yang sebagian disumbang dari ekspor komoditas perkebunan sebesar US$ 22,12 milyar, sementara sub sektor lainnya hanya menyumbang tidak lebih dari US$ 500 juta. Pada sisi impor, sub sektor tanaman pangan memberi sumbangan terbesar terhadap total impor komoditas pertanian, yakni mencapai US$ 5,8 milyar, diikuti oleh sub sektor peternakan sebesar US$ 2,9 milyar, sub sektor perkebunan sebesar US$ 2,04 milyar dan sub sektor hortikultura sebesar US$ 1,26 milyar. Total impor komoditas pertanian pada periode tersebut mencapai US$ 11,15 milyar (Tabel 1). Tabel 1. Ekspor, impor, dan neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor, Januari - September 2014 No Sub Sektor Volume (Ton) Nilai (US$ 000) Volume (Ton) Nilai (US$ 000) Volume (Ton) Nilai (US$ 000) 1 Tanaman Pangan 246,595 146,136 13,282,435 5,802,791-13,035,840-5,656,655 2 Hortikultura 321,741 387,016 1,290,353 1,257,377-968,612-870,361 3 Perkebunan 24,906,800 22,124,439 914,670 2,038,577 23,992,130 20,085,863 4 Peternakan 171,948 444,511 1,091,448 2,855,878-919,500-2,411,367 TOTAL 25,647,084 23,102,102 16,578,906 11,954,623 9,068,178 11,147,479 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Ekspor Impor Neraca Berdasarkan keragaan data ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan komoditas pertanian selama bulan Januari - September 2014 mengalami surplus sebesar US$ 11,15 milyar. Seluruh surplus neraca perdagangan komoditas pertanian diperoleh dari sumbangan sub sektor perkebunan sebesar US$ 20,09 milyar, sementara sub sektor lainnya mengalami defisit. Sub sektor tanaman pangan mengalami defisit sebesar US$ 5,66 milyar, sub sektor hortikultura sebesar US$ 870,36 juta, dan sub sektor peternakan sebesar US$ 2,41 milyar (Gambar 1). Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 1

Volume VI No. 4 Tahun 2014 Gambar 1. Neraca perdagangan komoditas pertanian menurut sub sektor, Januari - September 2014 Berdasarkan persentase nilai ekspor komoditas pertanian bulan Januari September 2014, maka ekspor pertanian didominasi oleh komoditas perkebunan yang mencapai 95,77%. Sub sektor lainnya mempunyai kontribusi yang jauh lebih kecil, yakni : sub sektor peternakan sebesar 1,92%, sub sektor hortikultura sebesar 1,68% dan sub sektor tanaman pangan merupakan sub sektor dengan kontribusi terkecil yakni sebesar 0,63% (Gambar 2). Gambar 2. Kontribusi sub sektor terhadap ekspor sektor pertanian, Januari - September 2014 2 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 Berdasarkan nilai impor komoditas pertanian pada bulan Januari September 2014, kontribusi impor sub sektor tanaman pangan menduduki peringkat pertama terhadap total impor komoditas pertanian, yakni sebesar 48,54%. Posisi berikutnya adalah kontribusi impor sub sektor perternakan sebesar 23,89%, sub sektor perkebunan sebesar 17,05%. Kontribusi terkecil adalah dari impor komoditas hortikultura sebesar 10,52% (Gambar 3). Gambar 3. Kontribusi sub sektor terhadap impor sektor pertanian, Januari - September 2014 II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN MENURUT KOMODITAS Andalan ekspor utama komoditas tanaman pangan bulan Januari - September 2014 adalah kedelai yang mencapai US$ 39,13 juta, diikuti kemudian oleh Gandum/meslin sebesar US$ 33,18 juta, dan ubi kayu sebesar US$ 24,33 juta. Ekspor kedelai dan gandum/meslin dominan dalam wujud olahan, sementara ubi kayu diekspor dalam bentuk segar. Dari sisi impor, gandum/meslin memberikan kontribusi yang cukup besar yakni mencapai US$ 1,90 milyar yang didominasi oleh gandum/meslin segar. Impor berikutnya adalah kedelai utamanya dalam wujud segar sebesar US$ 2,73 milyar, jagung sebesar US$ 598,34 juta dan kacang Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 3

Volume VI No. 4 Tahun 2014 tanah US$ 247,25 juta. Gambaran keragaan ekspor dan impor tersebut, menyebabkan neraca perdagangan komoditas kedelai mengalami defisit selama bulan Januari - September 2014 sebesar US$ 2,69 milyar, yang merupakan defisit terbesar pada sub sektor tanaman pangan. Surplus neraca perdagangan komoditas tanaman pangan pada bulan Januari September 2014 dicapai dari komoditas ubi jalar sebesar US$ 6,20 juta (Tabel 2). Andalan utama ekspor sub sektor hortikultura bulan Januari September 2014 adalah nenas yang mencapai US$ 140,08 juta, disusul kemudian oleh cabe yang mencapai US$ 19,38 juta, manggis US$ 5,76 juta dan kentang US$ 4,67 juta. Nenas dan manggis merupakan komoditas hortikultura yang mengalami surplus neraca perdagangan yakni masing-masing sebesar US$ 139,76 juta dan US$ 5,76 juta. Sementara, neraca perdagangan yang mengalami defisit terbesar adalah bawang putih yang mencapai US$ 292,53 juta, diikuti oleh jeruk yang mencapai US$ 151,25 juta, apel sebesar US$ 140,33 juta, anggur sebesar US$ 109,24 juta, dan kentang sebesar US$ 55,28 juta. Sub sektor perkebunan merupakan sub sektor yang memberikan kontribusi surplus neraca perdagangan komoditas pertanian, utamanya disumbang dari komoditas kelapa sawit sebesar US$ 14,30 milyar. Komoditas lainnya yang memberikan kontribusi positif bagi neraca perdagangan komoditas perkebunan adalah karet sebesar US$ 3,77 milyar, kelapa sebesar US$ 1,04 milyar, kopi sebesar US$ 706,57 juta dan kakao sebesar US$ 633,53 juta. Sementara itu, komoditas kapas dan tembakau merupakan komoditas yang mengalami defisit terbesar yakni masing-masing mencapai US$ 1,01 milyar dan US$ 261,55 juta. Sub sektor peternakan mempunyai komoditas unggulan yang menyumbang surplus terhadap neraca perdagangan yakni lemak dan daging kodok dengan surplus masing-masing sebesar US$ 53,21 juta dan US$ 16,36 juta. Sementara itu, komoditas yang memberikan kontribusi defisit cukup besar bagi neraca perdagangan sub sektor ini adalah susu dan kepala susu, sapi hidup, serta daging & jeroan lembu masing-masing sebesar US$ 679,41 juta, US$ 479,08 juta dan US$ 335,10 juta. 4 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 Keragaan ekspor, impor, dan neraca perdagangan komoditas pertanian periode Januari September 2014 secara lengkap tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai ekspor, impor dan neraca perdagangan komoditas pertanian, Januari - September 2014 No Sub Sektor /Komoditi Ekspor Nilai (US$ 000) Impor Neraca (US$ 000) A. Tanaman Pangan 146,136 5,802,791-5,656,655 1 Gandum, Meslin 33,181 1,902,406-1,869,225 2 Beras 897 175,827-174,930 3 Kedelai 39,125 2,725,541-2,686,417 4 Jagung 7,970 598,344-590,374 5 Ubi Kayu 24,330 99,712-75,383 6 Kacang Tanah 10,234 247,250-237,016 7 Ubi Jalar 6,236 39 6,197 8 Lainnya 24,164 53,671-29,507 B. Hortikultura 387,016 1,257,377-870,361 1 Kentang 4,665 59,945-55,280 2 Bawang Merah 1,048 24,434-23,386 3 Bawang Putih 2,969 295,497-292,527 4 Bawang Bombay 1,610 38,800-37,190 5 Cabe 19,377 23,627-4,251 6 Mangga 374 582-208 7 Manggis 5,756 0 5,756 8 Jeruk 856 152,110-151,254 9 Anggur 1,524 110,760-109,236 10 Apel 55 140,389-140,334 11 Nenas 140,080 318 139,762 12 Lainnya 208,703 410,916-202,213 C. Perkebunan 22,124,439 2,038,577 20,085,863 1 Kelapa Sawit 14,305,409 5,658 14,299,751 2 Karet 3,806,824 36,703 3,770,121 3 Kakao 939,706 306,179 633,526 4 Kelapa 1,041,560 1,370 1,040,190 5 Kopi 748,808 42,237 706,571 6 Tembakau 138,005 399,556-261,550 7 Kapas 35,914 1,047,015-1,011,102 8 Gula Tebu 84,762 59,765 24,997 9 Lainnya 1,023,451 140,093 883,359 D. Peternakan 444,511 2,855,878-2,411,367 1 Susu dan kepala susu 66,746 746,159-679,413 2 Sapi hidup 0 479,080-479,080 3 Daging dan jeroan lembu 4 335,107-335,103 4 Telur unggas 1 6,186-6,185 5 Mentega 13,107 256,775-243,667 6 Lemak 60,211 6,998 53,213 7 Obat hewan 7,360 35,431-28,071 8 Kulit dan Jangat 94,025 374,860-280,834 9 Daging kodok 16,492 133 16,359 10 Wol 31 8,498-8,467 11 Makanan olahan lain 20,759 445,276-424,517 12 Lainnya 165,774 161,376 4,399 Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan : Neraca bernilai + = surplus; - = defisit semua komoditas termasuk wujud segar dan olahan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 5

Volume VI No. 4 Tahun 2014 III. NEGARA TUJUAN EKSPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA Selama periode Januari Negara-negara lainnya yang menduduki 10 besar negara tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia selama bulan Januari September 2014 September 2014, Indonesia melakukan ekspor komoditas pertanian ke berbagai negara. Tujuan utama ekspor komoditas pertanian Indonesia adalah India, dengan nilai ekspor mencapai US$ 3,17 milyar atau sebesar 13,72% dari total ekspor pertanian Indonesia. Negara tujuan ekspor berikutnya adalah China sebesar US$ 2,52 milyar atau sebesar 10,91% dari total nilai ekspor pertanian Indonesia. adalah Amerika Serikat di posisi ketiga dengan kontribusi 8,56%, Belanda (5,42%), Pakistan (5,17%), Italia (4,14%), Malaysia (3,80%), Jepang (3,72%), Singapura (3,55%), Banglades (3,06%) dan 37,94% ekspor Indonesia ditujukan ke negara-negara lainnya. Negaranegara utama tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia periode Januari September 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 3 dan Gambar 4. Tabel 3. Negara utama tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia, Januari - September 2014 No. Negara Nilai (US$ 000) Kontribusi (%) 1 India 3,170,309 13.72 2 Cina 2,520,906 10.91 3 Amerika Serikat 1,977,922 8.56 4 Belanda 1,253,284 5.42 5 Pakistan 1,194,713 5.17 6 Italia 955,508 4.14 7 Malaysia 878,550 3.80 8 Jepang 859,223 3.72 9 Singapura 819,479 3.55 10 Banglades 707,604 3.06 11 Lainnya 8,764,604 37.94 TOTAL 23,102,102 100.00 Sumber : BPS, diolah Pusdatin 6 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 Gambar 4. Negara tujuan utama ekspor komoditas pertanian Indonesia, Januari - September 2014 India merupakan negara tujuan utama ekspor komoditas pertanian Indonesia terutama untuk komoditas perkebunan yang mencapai US$ 3,15 milyar pada periode Januari September 2014. Komoditas utama yang diekspor ke India adalah kelapa sawit senilai US$ 2,68 milyar, diikuti oleh karet sebesar US$ 287,66 juta. Berikutnya, sumbangan devisa dari ekspor ke India adalah berasal dari sub sektor peternakan, walaupun dalam nominal jauh lebih kecil dibandingkan sumbangan devisa dari sub sektor perkebunan, yakni hanya sebesar US$ 15,25 juta. Komoditas utama peternakan yang diekspor ke India adalah kulit & jangat sebesar US$ 14,19 juta dan lemak hanya sebesar US$ 65 ribu. Sementara, total nilai ekspor sub sektor hortikultura ke India pada bulan Januari - September 2014 sebesar US$ 5,46 juta dengan komoditas utama cabe. Komoditas sub sektor tanaman pangan yang diekspor ke India adalah kedele olahan sebesar US$ 338 ribu. Komoditas pertanian utama yang diekspor ke India pada periode Januari September 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 4. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 7

Volume VI No. 4 Tahun 2014 Tabel 4. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke India, Januari - September 2014 No Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000) A. Tanaman Pangan 1,541 923 1 Kedalai 500 338 2 Beras 792 269 3 kacang tanah 64 237 4 Lainnya 185 79 B. Hortikultura 1,955 5,457 1 Cabe 383 2,934 2 Turmeric 921 954 3 Nenas 145 194 4 Lainnya 505 1,375 C. Perkebunan 3,631,503 3,148,677 1 Kelapa Sawit 3,358,370 2,682,515 2 Karet 153,369 287,664 3 Kakao 11,699 36,363 4 Pinang 26,125 26,594 5 Gambir 9,532 21,252 6 Kopi 9,748 17,617 7 Lainnya 62,659 76,672 D. Peternakan 1,004 15,252 1 Kulit Dan Jangat 506 14,185 2 Lemak 82 65 3 Lainya 416 1,002 PERTANIAN 3,636,003 3,170,309 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Negara tujuan ekspor komoditas pertanian kedua adalah China, dimana sub sektor perkebunan kembali memberikan kontribusi nilai ekspor terbesar mencapai US$ 2,47 milyar. Komoditas utama sub sektor perkebunan yang diekspor ke China adalah kelapa sawit yang mencapai US$ 1,60 milyar dan karet sebesar US$ 564,20 juta. Komoditas perkebunan lainnya yang juga banyak diekspor ke China adalah kelapa dan kakao walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu besar, yakni masing-masing sebesar US$ 145,14 juta dan US$ 45,70 juta. Sementara, ekspor komoditas sub 8 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 sektor lainnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan ekspor komoditas perkebunan. Ekspor sub sektor peternakan ke China hanya menyumbang devisa Indonesia sebesar US$ 25,42 juta dengan komoditas utamanya adalah kulit dan jangat. Sub sektor hortikultura menyumbang devisa dari ekspor ke China dengan urutan juta, dengan komoditas utamanya adalah Pisang. Komoditas tanaman pangan yang diekspor ke China sebesar US$ 10,94 juta dengan komoditas utamanya adalah ubi kayu sebesar US$ 10,21 juta. Komoditas pertanian utama yang diekspor ke China pada periode Januari - September 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 5. berikutnya, yakni sebesar US$ 18,45 Tabel 5. Ekspor komoditas pertanian Indonesia ke China, Januari - September 2014 No Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000) A. Tanaman Pangan 40,992 10,936 1 Ubi Kayu 40,643 10,211 2 Kacang Tanah 190 562 3 Kedelai 37 70 4 Lainnya 122 93 B. Hortikultura 22,150 18,447 1 Pisang 14,006 9,015 2 Nenas 2,639 2,581 3 Salak 459 1,280 4 Lainnya 5,046 5,571 C. Perkebunan 2,741,215 2,466,106 1 Kelapa Sawit 2,159,994 1,603,314 2 Karet 291,364 564,197 3 Kelapa 211,529 145,136 4 Kakao 12,845 45,696 5 Lainnya 65,482 107,764 D. Peternakan 9,876 25,417 1 Kulit Dan Jangat 634 15,796 2 Lemak 6,986 5,548 3 Obat Hewan 38 819 4 Lainnya 2,218 3,254 PERTANIAN 2,814,233 2,520,906 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 9

Volume VI No. 4 Tahun 2014 IV. NEGARA ASAL IMPOR KOMODITAS PERTANIAN INDONESIA Mitra dagang utama komoditas pertanian Indonesia untuk impor adalah Amerika Serikat, Australia dan China. Amerika Serikat merupakan negara utama yang mengimpor komoditas pertaniannya ke Indonesia. Nilai impor komoditas pertanian yang berasal dari Amerika Serikat pada bulan Januari - September 2014 mencapai US$ 2,14 milyar atau 17,90% dari total impor komoditas pertanian Indonesia. Negara asal impor komoditas pertanian berikutnya adalah Australia dengan nilai ekspor ke Indonesia sebesar US$ 1,66 milyar atau berkontribusi sebesar 13,90% dan China sebesar US$ 1,07 milyar atau 8,91%. Negara lainnya yang mengekspor komoditas pertaniannya ke Indonesia adalah Brazil, Argentina, India, New Zealand, Thailand, Kanada, dan Vietnam. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia selama periode Januari September 2014 secara lengkap tersaji pada Tabel 6 dan Gambar 5. Tabel 6. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia, Januari - September 2014 No. Negara Nilai (US$ 000) Kontribusi (%) 1 Amerika Serikat 2,139,993 17.90 2 Australia 1,661,876 13.90 3 Cina 1,065,271 8.91 4 Brazil 1,042,049 8.72 5 Argentina 1,016,446 8.50 6 India 912,789 7.64 7 New Zealand 467,863 3.91 8 Thailand 419,418 3.51 9 Canada 381,648 3.19 10 Viet Nam 200,138 1.67 11 Lainnya 2,647,133 22.14 TOTAL 11,954,623 100.00 Sumber: BPS, diolah Pusdatin 10 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 Gambar 5. Negara asal impor komoditas pertanian Indonesia, Januari - September 2014 Komoditas yang banyak diimpor dari Amerika Serikat pada Januari - September 2014 adalah komoditas tanaman pangan (US$ 1,28 milyar), dan utamanya adalah impor kedelai sebesar US$ 978,55 juta. Urutan berikutnya berasal dari impor komoditas peternakan yang mencapai US$ 433,33 juta, utamanya adalah susu dan kepala susu sebesar US$ 152,72 juta, mentega US$ 29,56 juta serta keju dan dadih susu US$ 16,21 juta. Berikutnya adalah komoditas perkebunan sebesar US$ 314,30 juta, dengan komoditas utama adalah kapas dan tembakau masingmasing sebesar US$ 280,61 juta dan US$ 23,86 juta. Total impor komoditas hortikultura sebesar US$ 109,68 juta, utamanya adalah komoditas apel, kentang, anggur dan jeruk masingmasing sebesar US$ 41,04 juta, US$ 16,95 juta, US$ 16,12 juta dan US$ 13,12 juta. Komoditas utama yang diimpor dari Amerika Serikat pada periode Januari September 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 7. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 11

Volume VI No. 4 Tahun 2014 Tabel 7. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Amerika Serikat, Januari - September 2014 No. Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000) A. Tanaman Pangan 2,464,167 1,282,685 1 Kedelai 1,610,423 978,548 2 Gandum/meslin 755,600 265,127 3 Jagung 96,846 32,788 4 Lainnya 1,297 6,222 B. Hortikultura 61,527 109,683 1 Apel 26,366 41,040 2 Kentang 13,415 16,953 3 Anggur 5,010 16,117 4 Jeruk 6,697 13,127 6 Lainnya 10,040 22,445 C. Perkebunan 133,456 314,297 1 Kapas 128,771 280,605 2 Tembakau 2,921 23,864 3 Lainnya 1,764 9,828 D. Peternakan 283,696 433,328 1 Susu Dan Kepala Susu 34,592 152,717 2 Mentega 12,771 29,555 3 Keju Dan Dadih Susu 3,258 16,206 4 Lainnya 233,074 234,849 PERTANIAN 2,942,846 2,139,993 Sumber: BPS, diolah Pusdatin Australia menduduki peringkat kedua sebagai negara yang banyak melakukan ekspor ke Indonesia pada periode bulan Januari - September 2014. Nilai impor sub sektor tanaman pangan Indonesia dari Australia mencapai US$ 1 milyar dengan komoditas paling banyak diimpor adalah komoditas gandum/meslin sebesar US$ 999,31 juta. Impor komoditas peternakan dari Australia mencapai US$ 949,66 juta dengan komoditas utama sapi hidup sebesar US$ 479,08 juta. Selanjutnya, impor komoditas perkebunan dari negara ini sebesar US$ 118,44 juta dengan komoditas utama kapas sebesar US$ 109,85 juta. Sementara impor 12 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 komoditas hortikultura dari negara ini sebesar US$ 76,04 juta dengan komoditas utama anggur sebesar US$ 32,91 juta. Komoditas pertanian utama yang diimpor dari negara Australia pada periode Januari - September 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Impor komoditas pertanian Indonesia dari Australia, Januari - September 2014 No. Sub Sektor /Komoditas Volume (Ton) Nilai (US$ 000) A. Tanaman Pangan 3,093,716 1,000,173 1 Gandum/meslin 3,093,157 999,312 2 Kacang sapi/tunggak 360 490 3 Kedelai 105 199 4 Lainnya 93 172 B. Hortikultura 55,021 76,041 1 Anggur 11,998 32,908 2 Jeruk 9,037 12,934 3 Polong-polongan 14,848 10,186 4 Kentang 10,524 7,094 6 Lainnya 8,612 12,919 C. Perkebunan 55,751 118,439 1 Kapas 50,559 109,846 2 Gula Tebu 4,500 3,058 3 Kakao 429 3,011 4 Lainnya 263 2,525 D. Peternakan 362,712 949,662 1 Sapi Hidup 174,706 479,080 2 Daging Lembu 44,398 201,973 3 Susu Dan Kepala Susu 27,003 131,853 4 Lainnya 116,604 136,756 PERTANIAN 3,567,200 2,144,314 Sumber: BPS, diolah Pusdatin V. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN UTAMA MENURUT NEGARA TUJUAN/ASAL Ekspor utama komoditas pertanian Indonesia bulan Januari September 2014 meliputi kedelai (tanaman pangan), nenas (hortikultura), kelapa sawit dan karet (perkebunan), kulit dan jangat serta susu dan kepala susu (peternakan). Ekspor kedelai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 13

Volume VI No. 4 Tahun 2014 dengan wujud olahan/segar senilai US$ 39,13 juta dengan tujuan utamanya adalah Jepang sebesar US$ 17,19 juta. Pada sub sektor hortikultura, komoditas nenas merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia dengan tujuan utamanya adalah Amerika Serikat sebesar US$ 38,38 juta. Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan perkebunan banyak diekspor ke India diikuti China. Nilai ekspor kelapa sawit ke India mencapai US$ 2,68 milyar dan China senilai US$ 1,60 milyar. Disamping itu juga diekspor ke Pakistan, Belanda dan Italia. Komoditas perkebunan lainnya yang juga menopang surplus neraca perdagangan adalah karet, dengan negara tujuan utamanya adalah Amerika Serikat senilai US$ 854,21 juta, Jepang senilai US$ 573,27 juta dan China senilai US$ 564,20 juta. Kulit dan jangat merupakan komoditas unggulan peternakan yang banyak diekspor, dan sebagian besar ditujukan ke Hongkong senilai US$ 18,22 juta. Komoditas lainnya menopang surplus neraca perdagangan adalah susu dan kepala susu, dengan negara tujuan utamanya adalah Malaysia senilai US$ 21,49 juta, Algeria senilai US$ 18,34 juta dan Singapura senilai US$ 5,61 juta. Ekspor komoditas utama pertanian Indonesia ke negara tujuan secara rinci tersaji pada Tabel 9. Dari sisi impor, selama bulan Januari September tahun 2014, komoditas pertanian yang dominan diimpor untuk masing-masing sub sektor adalah gandum/meslin (tanaman pangan), bawang putih dan jeruk (hortikultura), kapas dan tembakau (perkebunan) serta susu dan kepala susu (peternakan). Impor gandum/meslin Indonesia pada bulan Januari September 2014 senilai US$ 1,9 milyar, dengan pemasok utama adalah Australia sebesar US$ 999,31 juta. Bawang putih dan jeruk merupakan komoditas hortikultura yang banyak diimpor oleh Indonesia, dimana negara pemasok utamanya adalah China. Bawang putih dipasok dari China sebesar US$ 293,12 juta. Sementara jeruk dipasok dari China senilai US$ 84,12 juta. Negara-negara berikutnya yang memasok bawang 14 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Volume VI Nomor 4 Tahun 2014 putih ke Indonesia adalah Amerika Serikat, Taiwan, Viet Nam dan Jerman. Sementara, negara lainnya sebagai pemasok jeruk adalah Pakistan, Amerika Serikat, Australia dan Brazil. Komoditas perkebunan yang banyak diimpor Indonesia selama bulan Januari - September 2014 adalah kapas yang mencapai US$ 1,05 milyar. Kapas diimpor oleh Indonesia sebagian besar berasal Amerika Serikat senilai US$ 280,61 juta. Negara berikutnya sebagai pemasok kapas ke Indonesia adalah Brazil, Australia, India dan Burkina Faso. Tembakau merupakan komoditas perkebunan yang juga banyak diimpor. Pada periode Januari September 2014 nilai impor tembakau mencapai US$ 399,56 juta. Negara pemasok terbesar tembakau ke Indonesia adalah China yaitu sebesar 186,61 juta. Negara lainnya yang memasok tembakau adalah Turki, Brazil, Amerika Serikat dan Itali. Impor komoditas peternakan pada periode Januari - September tahun 2014 sebesar US$ 746,16 juta adalah susu dan kepala susu. Pemasok utama komoditas ini adalah Selandia Baru senilai US$ 211,99 juta, Amerika Serikat senilai US$ 152,72 juta dan Australia senilai US$ 131,85 juta. Negara lainnya pemasok susu dan kepala susu adalah Perancis dan Belgia. Ekspor dan impor beberapa komoditas utama pertanian Indonesia menurut negara tujuan/asal pada periode bulan Januari September tahun 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 9. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 15

Volume VI No. 4 Tahun 2014 Tabel 9. Ekspor dan impor komoditas utama pertanian Indonesia menurut negara tujuan/asal, Januari - September 2014 Komoditas/ Negara Tujuan Ekspor Komoditas/Negara Asal Impor Volume (Ton) Nilai (US$ 000) Volume (Ton) Nilai (US$ 000) Kedelai 53,522 39,125 Gandum/Meslin 5,645,478 1,902,406 Jepang 27,551 17,189 Australia 3,093,157 999,312 Pakistan 9,200 4,940 Kanada 880,195 306,286 Singapura 6,164 4,764 Amerika Serikat 755,600 265,127 Saudi Arabia 1,462 1,990 India 388,524 121,417 Australia 1,153 1,980 Ukraina 176,692 51,648 Lainnya 7,992 8,261 Lainnya 351,310 158,617 Nenas 142,614 140,080 Bawang Putih 402,278 295,497 Amerika Serikat 40,384 38,378 Cina 399,748 293,118 Belanda 19,645 18,136 Amerika Serikat 247 1,125 Spanyol 12,327 13,746 Taiwan 1,958 783 Singapura 8,319 6,518 Viet Nam 290 203 Saudi Arabia 4,985 6,310 Jerman 7 80 Lainnya 56,954 56,992 Lainnya 28 188 Kelapa Sawit 19,609,903 14,305,409 Jeruk 118,201 152,110 India 3,358,370 2,682,515 Cina 64,574 84,124 Cina 2,159,994 1,603,314 Pakistan 16,542 16,418 Pakistan 1,390,628 1,068,874 Amerika Serikat 6,697 13,127 Belanda 1,748,172 896,746 Australia 9,037 12,934 Italia 1,065,117 838,195 Brazil 6,677 9,376 Lainnya 9,887,621 7,215,765 Lainnya 14,673 16,130 Karet 2,017,190 3,806,824 Kapas 510,046 1,047,015 Amerika Serikat 454,112 854,211 Amerika Serikat 128,771 280,605 Jepang 306,525 573,269 Brazil 73,906 151,790 Cina 291,364 564,197 Australia 50,559 109,846 India 153,369 287,664 India 52,341 99,834 Korea Selatan 114,339 215,882 Burkina Faso 28,507 56,282 Lainnya 697,480 1,311,602 Lainnya 175,962 348,658 Kulit dan Jangat 3,725 94,030 Tembakau 67,415 399,556 Hong Kong 769 18,217 Cina 34,717 186,605 Viet Nam 488 15,908 Turki 4,826 38,967 Cina 634 15,796 Brazil 5,408 34,427 India 506 14,185 Amerika Serikat 2,921 23,864 Jerman 180 7,187 Itali 2,427 14,199 Lainnya 1,148 22,737 Lainnya 17,116 101,493 Susu dan Kepala Susu 28,587 68,385 Susu dan Kepala Susu 161,299 746,159 Malaysia 5,566 21,491 Selandia Baru 44,043 211,993 Algeria 3,192 18,341 Amerika Serikat 34,592 152,717 Singapura 5,759 5,614 Australia 27,003 131,853 Vietnam 1,249 4,659 Prancis 15,996 67,411 Filipina 2,510 4,082 Belgia 10,625 46,733 Lainnya 10,312 14,199 Lainnya 29,040 135,451 Sumber: BPS, diolah Pusdatin 16 Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian