PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN DI PENENGAHAN LAMPUNG SELATAN. Sudarmaji Dosen STKIP PGRI Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah,

Rinendah Sihwinedar 16

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE PENEMUAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI SIKLUS ACE PADA PEMBELAJARAN KIMIA Oleh I Wayan Soma 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Hasil observasi dan Kondisi Real Pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Metro Pusat.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tumbuhan Dan Fungsinya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Lemo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan temuan-temuan hasil penelitian, maka

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

PENGARUH MOTIVASI PENILAIAN K-13 TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP NASIONAL KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

I. PENDAHULUAN. Hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia kelas XI SMA YP Unila Bandar

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF JURNAL. Oleh. SULIHAWATI Siswantoro Sowiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menuntut guru lebih inovatif dalam merancang pembelajaran, artinya

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGURANGAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 05 BIRUGO

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

OLEH DESRIYANTI A1C309009

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

Pardomuan N.J.M. Sinambela Afrodita Munthe. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Pembelajaran Matematika Realistik.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE JURNAL. Oleh. Rani Rahmawati Ahmad Sudirman Siti Rachmah Sofiani

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi kimia di

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

METODE TUTOR SEBAYA DALAM KERJA KELOMPOK DAPAT MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PEMAHAMAN STATISTIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH KALKULUS DIFERENSIAL MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

I. PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Sains berkaitan dengan cara mencari

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA

Transkripsi:

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN DI PENENGAHAN Sudarmaji Dosen STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN Taman Baru, SDN Banjarmasin, dan SDN Gedong Harta tergolong rendah sehingga mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini, diduga karena bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang mudah tetapi membosankan sehingga siswa tidak termotivasi untuk mendengarkan penjelasan guru. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas III di ketiga SD tersebut adalah Media Gambar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penggunaan media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia kelas III SD Negeri di Penengahan, Lampung Selatan. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang menerapkan konsep KTSP. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan media gambar lebih efektif jika dikombinasikan dengan metode pembelajaran lain. Kata Kunci: Pengaruh, Media Gambar, SD Negeri. PENDAHULUAN Saat ini Indonesia tengah menggalakkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tingkat satuan pendidikan di sekolah masingmasing, yang sekarang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum tersebut lebih mengutamakan siswa belajar secara aktif dan mandiri di bawah bimbingan guru sebagai fasilitator. Pembelajaran di kelas tidak lagi berpusat kepada guru sebagai pengajar namun kepada siswa yang belajar. Siswa dituntut untuk mampu menemukan atau merumuskan sendiri materi pelajaran yang diberikan, sementara guru memfasilitasi semua kebutuhan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dijelaskan oleh Sidi (2006) dan Mulyasa (2006) bahwa KTSP dibuat dalam rangka menyiapkan lulusan dalam bidang pendidikan siap memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian, sehingga diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Sebagian besar sekolah dasar (SD) yang ada di Penengahan Lampung Selatan, KTSP belum dilaksanakan secara optimal. Guru masih terpengaruh dengan pola mengajar yang lama. Secara umum, guru masih mendominasi

proses pembelajaran. Hal ini, dapat dimaklumi mengingat KTSP masih menjadi hal baru bagi para guru, khususnya guru-guru yang berada di daerah yang masih dalam proses sosialisasi. Berdasarkan informasi di lapangan, minat dan motivasi belajar siswa kelas III di SDN Taman Baru, SDN Banjarmasin, dan SDN Gedong Harta tergolong rendah sehingga mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Kenyataan tersebut, diduga karena bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang mudah namun membosankan sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar dan mendengarkan penjelasan guru. Dilihat dari sisi guru, peran guru masih sangat dominan di kelas. Guru belum puas kalau belum menjelaskan materi pelajaran secara detil kepada siswa. Model pembelajaran ini bertentangan dengan konsep KTSP, sebagaimana yang disampaikan oleh Nasruddin (2007) bahwa model belajar bahasa Indonesia yang berfokus pada guru diharapkan dapat dikurangi. Sebaliknya, kita harus melaksanakan strategi yang dapat lebih melibatkan siswa aktif belajar, baik secara mental, intelektual, fisik, maupun social (dalam http://www.indomedia.com/sripo/2007/07/02/0207/kot2.htm) Berdasarkan hasil diskusi dengan guru-guru kelas III di ketiga SD tersebut, permasalahan utama sebagai penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa adalah karena metode yang digunakan guru tidak bervariasi. Guru lebih suka menjelaskan langsung materi pelajaran dan kurang memberi kesempatan kepada siswa-siswanya untuk menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi. Akibatnya, pembelajaran menjadi pasif, siswa merasa bosan, dan malas dalam belajar. Hal semacam ini, banyak ditemui di beberapa SD di Penengahan Lampung Selatan. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas III di ketiga SD tersebut adalah Media Gambar. Media Gambar merupakan bentuk kartun yang mengungkapkan karakter satu atau beberapa tokoh yang diperankan dalam suatu cerita dan secara implisit memuat konsep-konsep atau pelajaran bahasa Indonesia. Media Gambar yang menarik dan menyenangkan dapat memotivasi siswa dalam belajar. Hal ini sudah dibuktikan oleh Iqbal (2002) dan Muliyardi (2002). Hanya saja kedua peneliti tersebut masing-masing melakukannya pada siswa-siswa SLTP dan SD kelas I. Menurut Iqbal (2002), proses penciptaan Media Gambar sebagai media pembelajaran pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan penciptaan Media Gambar-Media Gambar pada umumnya, namun pada Media Gambar 2

pembelajaran cenderung mengandung nilai plus, artinya selain memuat persoalan dan pelajaran (matematika, bahasa, ataupun pelajaran yang lain) juga harus mengandung sense of humor. Adanya humor dapat melahirkan kesan positif dan rasa menyenangkan anak dalam belajar, tanpa merasa adanya beban. Media Gambar menjadi pilihan karena adanya kecenderungan banyak siswa, terutama siswa SD, lebih menyenangi bacaan media hiburan seperti Media Gambar dan majalah jika dibandingkan dengan membaca buku pelajaran. Jika Media Gambar disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka Media Gambar dapat dijadikan teman yang baik dalam belajar sehingga dapat menjadi sumber ilmu. Ide penciptaan Media Gambar bukan berarti siswa dibawa ke situasi aktivitas hiburan dan bermain semata, melainkan dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar bahasa Indonesia mereka. Jika siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar bahasa Indonesia melalui Media Gambar, maka diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mereka. Aktivitas siswa dalam belajar mempunyai peranan yang sangat penting. Ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2004 : 90) bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak mungkin proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Paul B. Diedrich dalam Nasution (1997 : 79) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang antara lain digolongkan dalam 8 kelompok aktivitas. Dalam penelitian ini, aktivitas yang banyak disorot adalah aktivitas mental (menanggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan), dan aktivitas oral (menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, dan interupsi). Sementara itu, hasil belajar siswa senantiasa dipantau dalam setiap pertemuan. Oleh karena penelitian menggunakan pendekatan berbasis kompetensi siswa dengan KTSP, maka hasil belajar siswa yang diamati meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini, sesuai dengan aspek cara penilaian yang diberikan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2006:9). Khusus untuk ranah afektif dan psikomotor, hal-hal yang dinilai disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Media gambar merupakan motivator belajar bagi siswa untuk menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi. Selain itu, penggunaan media gambar dapat mengurangi peran guru sebagai 3

pengajar karena dalam penyusunannya dapat dimasukkan pertanyaanpertanyaan yang dapat menggiring siswa pada penemuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia kelas III sekolah dasar negeri di Penengahan, Lampung Selatan. Indikator adanya pengaruh yang dimaksud meliputi timbulnya aktivitas belajar, respon, dan hasil belajar siswa. Pemilihan SD Negeri dalam penelitian ini disebabkan karakteristik siswa di SD Negeri cenderung heterogen, terutama dari segi latar belakang ekonomi dan pendidikan keluarga. Heterogenitas ini sangat menarik perhatian terlebih lagi jika dikaitkan dengan aktivitas dan hasil belajar siswa di sekolah. Sementara pemilihan SDN Taman Baru, SDN Banjarmasin, dan SDN Gedong Harta dilakukan semata-mata demi kemudahan dalam memperoleh data karena ketiga SD tersebut berlokasi tidak berjauhan antara satu dengan yang lain. Disamping itu, ketiga SD tersebut memiliki ciri dan karakteristik hampir sama dalam tindak berbahasa, yakni mayoritas siswanya berbahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD semester ganjil tahun pelajaran 2006/2007. Pemilihan SDN Taman Baru, SDN Banjarmasin, dan SDN Gedong Harta dilakukan dengan teknik purposif sampling karena ketiga sekolah tersebut berlokasi tak berjauhan. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang menerapkan konsep-konsep pembelajaran berdasarkan KTSP. Penelitian ini menggunakan tiga siklus untuk melihat tingkat kemajuan dari variabel-variabel yang diteliti. Sementara itu, penerapan konsep-konsep pembelajaran berdasarkan KTSP dalam penelitian ini adalah untuk mempertajam maksud penggunaan media gambar berikut penilaian hasil belajar dan aktivitas siswa. Urutan tindakan yang ditempuh diambil dari langkah-langkah pembelajaran menurut Hopkins (1993:48) dan Elliot (1993:58), terdiri dari : 1. Perencanaan, yaitu menyusun silabus, rencana pembelajaran, format dan skenario Media Gambar, Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi Guru, Lembar Observasi Aktivitas Siswa, dan Tes Hasil Belajar Siswa 2. Tindakan, yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang terdiri dari tiga siklus dengan menggunakan Media Gambar. Setiap siklus terdiri dari satu materi pokok. Setiap siklus terdiri dari 3-4 kali pertemuan, dan setiap selesai materi pokok diadakan tes formatif untuk mengetahui tingkat 4

pemahaman siswa terhadap materi pokok yang bersangkutan. Siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar diremidi sampai mencapai standar yang dimaksud. 3. Evaluasi tindakan, yaitu proses observasi terhadap aktivitas dan respon siswa saat pelaksanaan tindakan, dengan menggunakan lembar observasi, dan wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai respon siswa. 4. Refleksi, yaitu merinci kendala berdasarkan lembar observasi. Dari data hasil observasi, peneliti merefleksi diri mengenai keberhasilan dan kekurangan yang ada pada tiap tahap tindakan. Selain itu, hasil analisis data ini digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki siklus berikutnya. Tabel 1: Indikator Ketercapaian Pengaruh Pembelajaran No. Aspek Skor Indikator 1. Aktivitas Siswa a. Kurang Aktif b. Aktif a. 0 % 59 % b. 60 % 100 % 2. Respon Siswa a. Negatif b. Netral c. Positif 3. Hasil belajar Siswa a. Kurang Sekali b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Baik Sekali a. 0 % -- 40 % b. 41 % -- 60 % c. 61 % -- 100 % a. 0,0 5,0 b. 5,1 6,0 c. 6,1 7,4 d. 7,5 8,4 e. 8,5 10,0 (Rentang skor: 0,0 10,0 ) Pembelajaran dengan menggunakan Media Gambar dikatakan efektif jika memenuhi kriteria bahwa ratarata 75% atau lebih siswa: 1. tergolong aktif 2. memberi respon positif 3. meraih hasil belajar cukup, baik, atau baik sekali. 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 2: Tabel Hasil % Rata-Rata Jumlah Siswa dari 3 Siklus di: Aspek Penilaian SDN Taman SDN Gedong SDN Banjarmasin Baru Harta Aktif Belajar 94.3% 88.2% 70.87 % Respon Positif 100% 100% 100 % Hasil Belajar : cukup, baik, atau 77,5% (dengan nilai 92% (dengan nilai ratarata 72,1% (dengan nilai baik sekali rata-rata kelas kelas 8,4) rata-rata kelas (sebelum diremidi) 7,4) 7,83) Pembahasan Berdasarkan Tabel 2, tampak bahwa penggunaan media gambar dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Hal ini, disebabkan respon siswa sangat positif terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran di kelas. Siswa sangat senang belajar melalui Media Gambar. Bahkan, mereka cenderung berebut untuk dapat membaca Media Gambar yang disediakan. Di SDN Taman Baru dan SDN Banjarmasin aktivitas belajar siswa dapat mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi baik dan baik sekali. Di kedua SD tersebut, penggunaan media gambar dapat dikatakan efektif karena sudah memenuhi kriteria yang diberikan. Hanya saja terjadi perbandingan terbalik antara aktivitas belajar dan hasil belajar di kedua SD tersebut. Persentase jumlah siswa yang aktif belajar di SDN Taman Baru lebih tinggi dibandingkan di SDN Banjarmasin. Akan tetapi, persentase jumlah siswa yang memenuhi keberhasilan dalam belajar dan nilai rata-rata yang diperoleh di SDN Banjarmasin lebih tinggi dibandingkan di SDN Taman Baru. Sementara itu, Media Gambar di SDN Gedong Harta dinyatakan kurang efektif. Hal ini, disebabkan tidak semua kriteria yang diberikan dapat dipenuhi. Adapun kriteria yang dipenuhi di SD ini hanyalah persentase jumlah siswa yang aktif belajar dan jumlah siswa yang memberikan respon positif, sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai keberhasilan dalam belajar tidak sampai memenuhi kriteria yang diminta. 6

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ketiga SD tersebut, dapat diketahui bahwa Media Gambar dapat membuat siswa aktif belajar. Siswa senang dengan pembelajaran yang menggunakan Media Gambar. Dengan kata lain, Media Gambar dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar. Akan tetapi, aktivitas belajar yang tinggi belum tentu menghasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Hal ini, menunjukkan bahwa penggunaan media gambar perlu dikombinasikan dengan metode-metode pembelajaran lain untuk dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan kompetensi dan pengalaman belajar yang diharapkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di sekolah dasar, khususnya sekolah dasar negeri, yakni: 1. dapat menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar. 2. dapat membuat siswa aktif dalam belajar; 3. perlu dikombinasikan dengan metode-metode pembelajaran lain agar dapat mencapai hasil belajar yang tinggi. Saran 1. Oleh karena penggunaan media gambar dapat meningkatkan minat, motivasi, dan aktivitas belajar siswa, ada baiknya setiap guru SD dapat menjadikan media gambar sebagai sebuah media alternatif yang baik dalam pembelajaran di kelas. 2. Untuk dapat mencapai hasil belajar siswa yang diinginkan, ada baiknya setiap guru SD dapat mengombinasikan berbagai metode pembelajaran dengan Media Gambar yang digunakan. Hal ini, disebabkan penggunaan media gambar belum menjamin keberhasilan belajar siswa jika digunakan sebagai satu-satunya alternatif. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Puji. 2006. Studi Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Pendekatan Praktik Berbahasa di Kelas III SDN 1 Sukaraja Bandar Lampung. Skripsi. Dentiria. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV Semester Genap SD Negeri 4 Sawah Lama Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. 7

Departemen Pendidikan Nasional.2006. KTSP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Modul). Jakarta. Elliot, J. (1993). Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press. Hopkins, D. 1993. A Teacher Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press. Iqbal, Muhammad. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika yang Effektif dan Menyenangkan dengan Menggunakan Media Media Gambar. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, Tahun VIII, Edisi Khusus, Juli 2002 Muliyardi. 2002. Penggunaan Komik dalam Pembelajaran Matematika di SD. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, Tahun VIII, Edisi Khusus, Juli 2002 Mulyasa, E. 2006. KTSP : Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1997. Asas-Asas Mengajar. Bandung: C.V. Jemmars. Naurita, Reni. 2007. Studi Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Pendekatan Kontekstual di Sekolah Dasar Kartika II-5 Bandar Lampung (Studi pada Kelas III A Semester Ganjil Tahun Ajaran 2006/2007). Skripsi Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada Sidi, Indra Djati. 2001. Menuju Masyarakat Belajar : Menggagas Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta : PARADINA dan LOGOS WACANA ILMU Biodata Penulis: Drs. Sudarmaji, M.Pd. adalah Dosen Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Bandar Lampung. Lahir di Metro Pada Tanggal 19 September 1962. Menempuh pendidikan S-1 Pendidikan Bahasa indodesia di Universitas Lampung, kemudian menyelesaikan S-2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. 8