PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

II. TINJAUAN PUSTAKA. apa yang sedang dipelajarinya dalam proses pembelajaran. LKS juga

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting yang dikembangkan oleh guru untuk siswa. Pemanfaatan bahan ajar

TEKNIK PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

PENGEMBANGAN INSTRUMEN BAKU PENILAIAN KUALITAS LEMBAR KERJA SISWA TEMATIK SUBSAINS SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas belajar melalui praktik atau penerapan hasil-hasil belajar untuk mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembentukkan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar

BAB II. dengan menggunakan media. Karena media adalah salah satu sumber belajar. dalam menyampaikan pesan kepada siswa.

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN SISWA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS MASALAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII UNTUK AHLI MEDIA

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ajar Diknas 2004 (Prastowo, 2012 : 203), lembar kegiatan siswa (student

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN SAINS KIMIA UNTUK SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN SAINS KIMIA UNTUK SMP KELAS VII, VIII, dan IX 1)

PENYUSUNAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) SEBAGAI PANDUAN BELAJAR UNTUK MATERI SISTEM REGULASI PADA SUBMATERI SISTEM INDRA DI SMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan profesional, serta memiliki kompetensi di berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut.

Edu Geography

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengembangan ini adalah (1) pembelajaran matematika; (2) perangkat

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil dari pedoman siswa mengenai aspek buku-buku pegangan di

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

AlphaMath of Mathematics Education, 2(2) November 2016 ABSTRACT: Keyword: Pengembangan, LKS, Komunikasi Matematis PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

BAB IV. pengembangan ADDIE dengan langkah-langkah, (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation, dan (5) Evaluation.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Oleh RAHMAH NIM Telah diperiksa dan telah disetujui

Keterampilan Dasar Mengajar (Generic Teaching Skill) Oleh : Susiwi S.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA KELAS XII SEMESTER 1 BERBASIS LEARNING CYCLE 5 FASE

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI)

BAB II LANDASAN TEORI. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development

BAB III METODE PENGEMBANGAN. ADDIE (Analysis-Design-Development-Implementation-Evaluation). Model

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing yang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

BENTUK LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

seperti adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah seperti bangunan sekolah yang baik, juga tersedia alat atau media pendidikan.

PENILAIAN & PENYARINGAN DALAM PROGRAM PRA SEKOLAH Merupakan alat bantu dalam memperbaiki pendidikan di dalam kelas Brewer : Penilaian adl penggunaan s

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diperlukan untuk hidup layak dan meningkatkan kualitas. Wujud nyata dari kompetensi tersebut adalah kemampuan guru

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

PENYUSUNAN LKS PEMBELAJARAN MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pemanfaatan buku teks dalam proses pembelajaran PKn di kelas VIII D SMP

BAB I PENDAHULUAN. masalah itu sendiri sehingga pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa untuk

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Matematika dan Pembelajaran Matematika. Secara khusus (μαθηματικὴ τέχνη atau mathēmatikḗ

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI TITRASI ASAM BASA BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sarina Hanifah, 2013

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemui kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran. IPA diajarkan

TEKNIK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DWI BAHASA UNTUK KELAS INTERNASIONAL VINTA A. TIARANI

I. PENDAHULUAN. Seorang guru memiliki peran utama dalam keberhasilan peserta didik

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

Dibuat oleh : Nuryadi 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PTK di Kelas II SDN Cipayung 01 Pagi, Jakarta Timur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan aturan lama dan

I. PENDAHULUAN. terbangunnya sebuah peradaban suatu bangsa. Pendidikan di Indonesia banyak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiono (2009: 297) penelitian R&D

MERANCANG MODUL, LKS, MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM HUBUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN IPA DI SD. Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Pendidikan

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

BAB II LANDASAN TEORI. pengalaman. Pendapat tersebut diperkuat oleh Muhibbin Syah (2002:92)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

Transkripsi:

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Das Salirawati, M.Si PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan kualitas masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap pesatnya perubahan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pendidikan senantiasa mengalami perkembangan dalam usahanya meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil suatu proses pendidikan. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui penyempurnaan kurikulum yang berlaku., agar pendidikan di negara kita dapat mengikuti perkembangan jaman, IPTEK, dan teknologi. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kurikulum 2004 yang sedang berlaku saat ini menganjurkan adanya aktivitas aktif siswa dalam proses pembelajaran. Namun kondisi pembelajaran selama ini dimana siswa hanya sebagai objek pembelajaran yang menerima informasi dari guru merupakan kendala yang relatif sulit untuk diubah. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk dapat mengaktifkan siswa, salah satunya dengan melallui penggunaan LKS. Penggunaan LKS diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berperan menentukan apa yang dipelajari menjadi bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Pengalaman belajar siswa dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain. Penyajian pembelajaran kimia dengan menggunakan LKS menuntut adanya partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan daya tarik kepada siswa untuk mempelajari kimia. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan. Pada kenyataannya, meskipun di lapangan banyak ditemukan berbagai bentuk LKS, namun guru kurang mengetahui bagaimana kriteria LKS yang baik yang dapat digunakan dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian LKS, bagaimana cara menyusun, mengembangkan, dan menilai LKS yang baik. 1

PENGERTIAN LKS Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis (1992 : 40), LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan keterlibatan atau aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar. Pada umumnya, LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan yang bisa dilakukan di rumah, materi untuk diskusi, Teka Teki Silang, tugas portofolio, dan soal-soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak siswa beraktivitas dalam proses pembelajaran. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Surachman (1998 : 46) yang menyatakan LKS sebagai jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah (guided discovery activities). Hal ini berarti melalui LKS siswa dapat melakukan aktivitis sekaligus memperoleh semacam ringkasan dari materi yang menjadi dasar aktivitas tersebut. MANFAAT LKS Mengajar dengan menggunakan LKS ternyata semakin populer terutama pada masa dekade terakhir ini. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 : 40), antara lain : 1. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari suasana guru sentris menjadi siswa sentris. 2. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. 3. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. 4. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar. CARA MENYUSUN / MEMBUAT LKS YANG BAIK Penggunaan LKS sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran, sehingga seolah-olah penggunaan LKS dapat menggantikan kedudukan seorang guru. Hal ini dapat dibenarkan, apabila LKS yang digunakan tersebut merupakan LKS yang berkualitas baik. LKS dikatakan berkualitas baik bila memenuhi syarat (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 : 41-46) sebagai berikut : 1. Syarat-syarat Didaktik LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya PBM haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya LKS harus mengikuti asas-asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu : 2

a. Memperhatikan adanya perbedaan individual. b. Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep. c. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. d. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa. e. Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran. 2. Syarat-syarat Konstruksi Syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna yaitu siswa. a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa. b. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. c. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. d. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. e. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa. f. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menuliskan jawaban atau menggambar pada LKS. g. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. h. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. i. Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang cepat. j. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi. k. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. 3. Syarat-syarat Teknis a. Tulisan 1) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi. 2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah. 3) Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris. 4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa. 5) Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. 3

PENGEMBANGAN LKS Pengembangan LKS dapat dilakukan dengan dengan mengadaptasi langkahlangkah pengembangan Modul / Paket Belajar (B. Suryobroto, 1986 : 155). Berdasakan langkah-langkah pengembangan Modul dan Paket Belajar tersebut, maka LKS dapat dikembangkan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) merupakan TPU pada Kurikulum 1994, sedangkan indikator merupakan TPK. 2. Menganalisis dan menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Merumuskan kompetensi dasar yang ingin dicapai. b) Memilih dan menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang ingin dicapai. c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar. Kriteria indikator yang baik (Tim Peneliti Program Pascasarjana, 2001 : 2), adalah a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur. b) Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur. c) Berkaitan erat dengan materi yang diajarkan. d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal. 3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan misi Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. 4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yang dapat memberikan peluang yang optimal kepada siswa untuk mengembangkan keterampilanketerampilan proses sains di dalam dirinya. 5. Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber yang sesuai dengan kemampuan dasar yang akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas (sarana dan prasarana), dan karakteristik lingkungan siswa. 6. Menyusun LKS yang lengkap, yaitu menuangkan hasil-hasil yang telah dilakukan menjadi sebuah LKS. PENILAIAN KUALITAS LKS Menurut T. Raka Joni (1983 : 43-45), penilaian LKS dapat diadaptasi dari cara penilaian Paket Belajar, yaitu : 4

1. Penilaian pra input, yaitu penilaian yang dilakukan segera setelah LKS selesai disusun dengan tujuan untuk pemantapan / penyempurnaan sebelum LKS disebar luaskan. Penilaian ini dilakukan oleh tim pengembang dengan cara menganalisis LKS berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan bantuan instrumen penilaian yang merupakan terjemahan dari kriteria tersebut. 2. Penilaian input, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui peran LKS dalam keseluruhan program uji coba. Penilaian ini dilakukan sebelum LKS diterapkan di dalam kelas. Penilaian dilakukan oleh personel yang terlibat dalam uji coba, seperti : tim pengembang, dosen, dan administrator. Cara penilaian sama dengan penilaian pra input. 3. Penilaian proses, yaitu penilaian yang bertujuan mengetahui seberapa jauh LKS tersebut sesuai dengan kondisi kelas yang sebenarnya, yang akhirnya akan dipakai untuk penyempurnaan atau merevisi LKS. Penilaian ini dilakukan ketika LKS sedang diterapkan. Caranya dapat dengan mengadakan observasi kelas dan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat. Beberapa hal yang juga sangat perlu diperhatikan dalam penilaian kualitas LKS adalah : 1. Gambar Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan / isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS. Gambar fotografi yang berkualitas tinggi belum tentu dapat dijadikan gambar LKS yang efektif. Oleh karena itu, yang lebih penting adalah kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara keseluruhan. 2. Penampilan Penampilan adalah sangat penting dalam LKS. Pertama-tama siswa akan tertarik pada penampilan LKS, bukan isinya. Apabila suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa, hal ini menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan dan tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan gambar saja, itu tidak mungkin karena pesan / isinya tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan tulisan. Kriteria penilaian kualitas LKS dapat pula dijabarkan dalam beberapa aspek yang berkaitan dengan : pendekatan penulisan, kebenaran konsep, kedalaman 5

konsep, keluasan konsep, kejelasan kalimat, kebahasaan, evaluasi belajar, kegiatan / percobaan kimia, keterlaksanaan, dan penampilan fisik. Aspek-aspek ini perlu didefinisikan agar arti dari aspek yang dimaksud jelas. Kemudian dari tiap-tiap aspek ini perlu dijabarkan dalam bentuk kriteria-kriteria yang mengarah kepada aspek yang dimaksud. Untuk keperluan penilaian, maka kriteria lebih lanjut dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator yang mengarah pada penilaian sangat baik, baik, cukup, kurang, maupun sangat kurang. Penjabaran dari aspek ke kriteria, lalu ke indikator ini selanjutnya disusun dalam bentuk instrumen penilaian. Penilaian kualitas LKS dapat dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang penyusunan LKS atau ahli media (karena LKS adalah media), guru bidang ilmu yang sesuai dengan materi dalam LKS, maupun siswa sebagai pengguna LKS. Melalui penilaian ini diharapkan LKS yang telah tersusun dengan baik secara teoretis akan baik pula secara empiris berdasarkan data penilaian dari para penilai (reviewer). PENUTUP Kurikulum 2004 menginginkan adanya perubahan dari teacher centered ke student centered. Secara praktik berarti guru harus lebih banyak mengadakan aktivitas pembelajaran yangl mengarah pada keterlibatan dan partisipasi siswa di kelas maupun di luar kelas. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebuit adalah melalui penggunaan LKS. Pada kenyataannya, di lapangan banyak LKS tetapi guru tidak mengetahui berkualitas tidaknya suatu LKS, maka perlu bagi guru memperoleh bekal tentang bagaimana menilai LKS yang baik berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang mengacu pada pendapat para ahli pendidikan, khususnya ahli di bidang LKS. Harapannya dengan bekal pengetahuan ini, guru mampu memilih LKS yang baik, sehingga penggunaannya benar-benar tepat guna, dan efektif membantu mencapai tujuan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA B. Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam Proses Belajar-Mengajar. Yogyakarta : Amarta Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta : Depdikbud Tim Peneliti Program Pascasarjana. (2001). Pedoman Khusus Pengembangan Sistem Pengujian Hasil Belajar Berbasis Kemampuan Dasar Siswa SMU. Mata Pelajaran Kimia. Yogyakarta : Program Pascasarjana UNY T. Raka Joni. (1983). Pengembangan Paket Belajar. Jakarta : Depdikbud 6

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDAHULUAN Kurikulum 2004 Teacher centered ke student centered Siswa aktif & partisipatif Perlu sarana / media Lembar Kerja Siswa salah satunya PENGERTIAN LKS Bgmn menyusun, mengembangkan, & menilai LKS yg baik? LKS : sarana pembelajaran yg dpt digunakan guru dlm meningkatkan keterlibatan / aktivitas siswa dalam PBM (Hendro D & Kaligis). LKS : jenis hand out yg dimaksudkan utk membantu siswa belajar secara terarah (guided discovery activities) (Surachman) Scr umum, LKS berisi petunjuk praktikum, percobaan, materi utk diskusi, kuis, tugas portofolio, & soal-soal latihan, maupun segala bentuk petunjuk yg mampu mengajak siswa beraktivitas dlm proses pembelajaran. MANFAAT LKS Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. 7

Dapat digunakan utk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. Memudahkan guru memantau keberhasilan siswa mencapai sasaran belajar. CARA MENYUSUN / MEMBUAT LKS YANG BAIK Syarat-syarat Didaktik Mengikuti asas-asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu : Memperhatikan adanya perbedaan individual. Tekanan pada proses untuk menemukan konsep-konsep. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri siswa. Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran. Syarat-syarat Konstruksi Syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa-kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikat-nya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pengguna yaitu siswa. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan siswa. Menggunakan struktur kalimat yang jelas. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka. Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa. Menyediakan ruangan yg cukup utk menuliskan jawaban / menggambar pd LKS. Menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek. Menggunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. 8

Dapat digunakan untuk semua siswa, baik yang lamban maupun yang cepat. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Syarat-syarat Teknis a. Tulisan Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf Latin atau Romawi. Gunakan huruf tebal yg agak besar utk topik, tdk huruf biasa dgn garis bawah. Gunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris. Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa. Usahakan perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi. PENGEMBANGAN LKS 1.Menetapkan SK, judul, dan tujuan pembelajaran (KD) yang ingin dicapai. 2. Menganalisis & menjabarkan KD menjadi indikator dgn langkah-langkah sbb : a) Merumuskan KD yang ingin dicapai. b) Memilih & menjabarkan materi pembelajaran berdasarkan KD yg ingin dicapai. c) Membuat indikator pencapaian kompetensi dasar. Kriteria indikator yang baik : a) Memuat ciri-ciri tujuan yang hendak diukur. b) Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur. c) Berkaitan erat dengan materi yang diajarkan. d) Dapat dibuat evaluasinya sebanyak 3-5 butir soal. 9

3. Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas sesuai dengan misi Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. 4. Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) yg dpt memberikan peluang yg optimal kpd siswa utk mengembangkan keterampilanketerampilan proses sains di dalam dirinya. 5. Menetapkan & mengembangkan bahan / media / sumber yg sesuai dgn kemampuan dasar yg akan dicapai, karakteristik siswa, fasilitas & karakteristik lingkungan siswa. 6. Menyusun LKS yg lengkap. PENILAIAN KUALITAS LKS Penilaian pra input Penilaian yg dilakukan segera setelah LKS selesai disusun utk pemantapan/ penyempurnaan sebelum LKS disebarluaskan. Penilaian input Penilaian yg bertujuan mengetahui peran LKS dalam keseluruhan program uji coba. Penilaian proses Penilaian yg bertujuan mengetahui seberapa jauh LKS sesuai dgn kondisi kelas yg sebenarnya (digunakan utk penyempurnaan / merevisi LKS). Gambar Dpt menyampaikan pesan / isi dari gbr tsb secara efektif kpd pengguna LKS. Bukan kualitas gbr, tetapi kejelasan pesan / isi dari gambar itu secara keseluruhan. Penampilan Mempengaruhi ketertarikan siswa thd LKS. LKS yg baik memiliki kombinasi antara gambar & tulisan serasi, indah, dan jelas, sesuai dgn pesan y ingin disampaikan. 10

Kriteria penilaian kualitas LKS : pendekatan penulisan, kebenaran konsep, kedalaman konsep, keluasan konsep, kejelasan kalimat, kebahasaan, evaluasi belajar, kegiatan / percobaan kimia, keterlaksanaan, dan penampilan fisik. Penilaian kualitas LKS Ahli media, guru, siswa PENUTUP Banyak LKS Guru hrs punya bekal pength LKS yang baik tentang Penggunaannya tepat guna & efektif Lbh baik lagi : dpt menyusun & mengembangkan LKS sendiri PROSEDUR PENGEMBANGAN LKS Menetapkan standar kompetensi, judul, dan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang ingin dicapai Menganalisis dan menjabarkan tujuan pembelajaran menjadi indikator 11

Menetapkan prosedur, jenis, dan alat penilaian berbasis kelas yang sesuai dengan misi Kurikulum 2004 yang Menetapkan alternatif kegiatan (pengalaman belajar) Menetapkan dan mengembangkan bahan / media / sumber Menyusun LKS yang lengkap Menilai kualitas LKS KRITERIA KATEGORI PENILAIAN IDEAL No Rentang skor (i) Kategori 1. > M i + 1,5 SB i Sangat Tinggi 2. M i + 0,5 SB i < X M i + 1,5 SB i Tinggi 3. M i 0,5 SB i < X M i + 0,5 SB i Cukup 4. M i 1,5 SB i < X M i 0,5 SB i Rendah 5. M i 1,5 SB i Sangat Rendah Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SBi = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = Σ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = Σ butir kriteria x skor terendah DESAIN PENILAIAN PRODUK Produk awal : LKS Sains Kimia Tahap I Tahap II 12

Tinjauan Dosen Pembimbing Tinjauan Ahli Media Tinjauan Peer Reviewer Revisi II Revisi I Produk Revisi I Produk Revisi II Tahap III Penilaian Guru Kimia SMA Analisis Revisi III Produk akhir : LKS Sains Kimia INSTRUMEN PENILAIAN KUALITAS LKS No Aspek Penilaian SB B C K SK 1. Pendekatan Penulisan 2. Kebenaran Konsep 3. Kedalaman Konsep 4. Keluasan Konsep 5. Kejelasan Kalimat 6. Kebahasaan 7. Evaluasi Belajar 8. Kegiatan/Percobaan Kimia 9. Keterlaksanaan 10. Penampilan Fisik 13