JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
|
|
- Iwan Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING By. Dr. Sitti Hartinah DS, MM.
2 KONSEP-KONSEP POKOK Konsep-konsep pokok yang perlu dipahami dan didalami lebih lanjut yang terdapat pada bab ini adalah: Layanan orientasi Layanan informasi: Layanan penempatan dan penyaluran; Layanan bimbingan belajar; Layanan konseling perorangan; Layanan bimbingan kelompok Layanan konseling kelompok Instrumentasi bimbingan dan konseling teknik tes dan tenik non tes Himpunan data; Konferensi kasus Kunjungan rumah Alih tangan
3 A. LAYANAN ORIENTASI Layanan Orientasi di Sekolah Adalah layanan bimbingan yg dilakukan utk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yg baru dimasukinnya. Allan & McKean (1984) menegaskan bahwa tanpa program-program orientasi, periode penyesuaian utk sebagian besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau empat bulan. Dalam kaitan itu, penelitian Allan & McKean menunjukkan beberapa hal yg perlu mendapat perhatian, yaitu: Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi, dan juga memberikan kemudahan utk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Murid-murid yg mengalami mslh penyesuaian ternyata kurang berhasil di sekolah. Anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yg rendah memerlukan waktu yang lebih lama utk menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosioekonomi yg lebih tinggi.
4 Individu yg msk lingkungan br perlu segera dan secepat mungkin memahami lingkungan barunya. Hal yg perlu diketahui pd garis besarnya adl: a. keadaan lingkungan fisik (gedung-gedung, peralatan, kemudahan-kemudahan fisik) b. Materi dan kondisi kegiatan (jenis kegiatan, lamanya kegiatan berlangsung, syarat-syarat bekerja, suasana kerja) c. Peraturan dan berbagai ketentuan lainnya (disiplin, hak & kewajiban) d. Jenis personal yang ada e. Tugas masing-masing f. Hubungan diantara siswa baru
5 Utk lingkungan sekolah, materi orientasi yg dpt penekanan adalah: a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pd umumnya; b. Kurikulum yg ada; c. Penyelenggaraan pengajaran; d. Kegiatan belajar siswa yg diharapkan; e. Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas; f. Fasilitas dan sumber belajar yg ada; g. Fasilitas penunjang; h. Staf pengajar dan tata usaha; i. Hak dan kewajiban siswa; j. Organisasi siswa; k. Organisasi orang tua siswa; l. Organisasi sekolah secara menyeluruh.
6 2. Metode Layanan Orientasi Sekolah Keluasan dan kedalaman masing-masing pokok materi di atas yg disampaikan kpd siswa disesuaikan dg jenjang sekolah dan tingkat perkembangan anak. Utk anak-anak yg br masuk kelas 1 SD, materi tersebut tdk perlu (dan tidak dapat) disampaikan kepada anak-anak yg masih sangat muda. Pokok-pokok materi tersebut sebaiknya disampaikan kepada orang tua murid. Pemahaman orang tua thdp berbagai materi akan membantu mrk memberikan kemudahan dan pelayanan kepada anak-anak mereka utk dpt mengikuti pendidikan di SD dg sebaik-baiknya.
7 Untuk anak-anak yang segera akan memasuki SMP, Allen & McKean menyarankan beberapa kegiatan: a. Kunjungan ke SD pemasok b. Kunjungan ke SMP pemesan c. Malam pertemuan dg orang tua d. Staf konselor bertemu dengan guru membicarakan siswa-siswa baru e. Mengunjungi kelas f. Memanfaatkan siswa senior
8 3. Layanan Orientasi di Luar Sekolah Individu-individu yg memasuki lingkungan baru di luar (pegawai baru, anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana, dan pengantin baru) memerluka orientasi tentang lingkungan barunya. Dengan orientasi proses penyesuaian diri atau penyesuaian diri kembali akan memperoleh sokongan yg amat berarti. Cara penyajian orientasi di luar sekolah sangat tergantung pada jenis orientasi yg diperlukan dan siapa yg memerlukannya. Lembaga-lembaga seperti Badan Penasihat Perkawinan, Pusat Rehabilitasi Narapidana, Pusat Orientasi Tenaga Kerja, dan lain-lain dpt dibentuk dan konselor menjadi tenaga ahli serta penggerak lembaga bantuan khusus di masyarakat tersebut.
9 B. LAYANAN INFORMASI Secara umum, bersamaan dg layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada individu-individu yg berkepentingan ttg berbagai hal yg diperlukan utk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau utk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yg dikehendaki. Alasan utama perlunya memberikan layanan informasi: 1. Membekali individu dg berbagai pengetahuan ttg lingkungan yg diperlukan utk memecahkan masalah yg dihadapi berkenaan dg lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial-budaya.
10 2. Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya kemana ia ingin pergi. Syarat dasar utk dpt menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa (informasi) yg hrs dilakukan serta bgmn bertindak secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yg ada. 3. Setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawa pola-pola pengambilan keputusan dan bertindak yg berbeda-beda disesuaikan dg aspekaspek kepribadian masing-masing individu.
11 1. Jenis-jenis informasi a. Informasi Pendidikan Dlm bidang pendidikan bnyk individu yg berstatus siswa atau calon siswa yg dihadapkan pada kemungkinan timbulnya masalah atau kesulitan. Masalah-masalah tersebut berhubungan dengan (a) pemilihan program studi, (b) pemilihan sekolah, fakultas dan jurusannya, (c) penyesuaian diri dg program studi, (d) penyesuaian diri terhadap suasana belajar, (e) putus sekolah.
12 b. Informasi Jabatan informasi jabatan/pekerjaan yg baik sekurangkurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Struktur dan kelompok-kelompok jabatan/pekerjaan utama. 2) Uraian tugas masing-masing. 3) Kualifikasi tenaga yg diperlukan utk masing-masing jabatan. 4) Cara-cara atau prosedur penerimaan. 5) Kondisi kerja. 6) Kesempatan-kesempatan utk pengembangan karir. 7) Fasilitas penunjang utk kesejahteraan pekerjaan, seperti kesehatan, olahraga dan rekreasi, kesempatan pendidikan bagi anak-anak.
13 c. Informasi Sosial-Budaya Utk memungkinkan setiap warga negara Indonesia dapat hidup berdampingan antara yang satu dengan yg lain, sejak dini mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman isi informasi tentang keadaan sosial-budaya berbagai daerah. Hal ini dapat dilakukan melalui penyajian informasi sosial budaya yg meliputi: 1) Macam-macam suku bangsa 2) Adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan 3) Agama dan kepercayaan-kepercayaan 4) Bahasa, terutama istilah-istilah yg dpt menimbulkan kesalahpahaman suku bangsa lain 5) Potensi-potensi daerah 6) Kekhususan masyarakat atau daerah tertentu.
14 2. Metode Layanan Informasi di Sekolah Ceramah Diskusi Karyawisata Buku panduan Konferensi karier
15 3. Layanan Informasi di Luar Sekolah Layanan informasi juga banyak diperlukan oleh warga masyarakat di luar sekolah. Jenis-jenis informasi yang diperlukan pada dasarnya sejalan dengan informasi yg telah diuraikan di atas, yaitu perikehidupan beragama, berkeluarga, bekerja, bermasyarakat dan bernegara. Cara penyajian informasi kpd masyarakat, tergantung pada jenis informasi yang diperlukan dan siapa yg memerlukannya. Diantaranya adalah LBH, Puskesmas, biro perjalanan, kursus-kursus, pusat-pusat pengembangan keterampilan dan pemberian jasa.
16 C. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN Individu sering mengalami kesulitan dlm menentukan pilihan, shg tdk sedikit individu yg bakat, kemampuan minat, dan hobinya tdk tersalurkan dgn baik. Individu seperti itu tdk mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama konselor, dlm meyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
17 1. Penempatan dan Penyaluran Siswa di Sekolah a. Layanan Penempatan di dalam Kelas Penyelenggaraan layanan penempatan sangatlah mudah, tetapi tidak boleh diabaikan karena memiliki beberapa keuntungn: 1) Bagi siswa yg bersangkutan, yaitu memberikan penyesuaian dan pemeliharaan thd kondisi individual siswa (kondisi fisik, mental,sosial); 2) Bagi guru, khususnya dlm kaitannya dengan pengelolaan kelas, dgn penempatan yg tepat menjadi lebih mudah menggerakkan dan mengembangkan semangat belajar siswa
18 b. Penempatan dan Penyaluran ke dalam Kelompok Belajar Pembentukan kelompok belajar mempunyai dua tujuan pokok: Pertama, utk memberikan kesempatan bagi siswa utk maju sesuai dgn kemampuannya masing-masing. Tujuan ini biasanya diterapkan dalam pelaksanaan proses belajar megajar yg menggunakan sistem maju berkelanjutan. Kedua, utk wadah belajar bersama. Dalam pengelompokkan ini dilakukan tidak menurut kemampuan siswa, melainkan dilakukan sedemikian rupa sehingga di dalam suatu kelompok belajar akan terdapat siswa-siswa yg kemampuannya pandai, sedang, dan kurang.
19 c. Penempatan dan Penyaluran ke dalam Kegiatan Ko/Ekstra Kurikuler Kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan bagian dari kurikulum. Tetapi sangat disayangkan, kegiatan ini masih dipandang sebagai hiasan tambahan, sebagai kegiatan yg tdk begitu menentukan perkembangan siswa. Pada kenyataannya sebagian siswa enggan ikut serta dalam kegiatan ko/ektra kurikuler. Sering keengganan mrk disebabkan mereka tidak memiliki keterampilan yg memadai.
20 d. Penempatan dan Penyaluran ke Jurusan/Program Studi Setiap awal tahun ajaran, banyak siswa SMA yg menghadapi masalah, jurusan/program apa yg sebaiknya saya ikuti? Sebagian siswa dapat merencanakan atau menentukan sendiri jurusan/program studi apa yg akan diambilnya. Namun, banyak jg siswa siswa yg tdk bisa membuat rencananya secara realistis. Terhadap siswa-siswa yg seperti ini perlu diberikan bantuan agar mereka dapat membuat rencana-rencana dan mengambil keputusan bijaksana.
21 2. Penempatan dan Penyaluran Lulusan a. Penempatan dan Penyaluran ke dalam Pendidikan Lanjutan Penempatan dan penyaluran siswa pada pendidikan lanjutan tidak dpt dilakukan secara acak, tetapi memerlukan perencanaan yang matang sebelum siswa tamat dari bangku sekolah. Rencana yg baik ialah rencana yg disusun berdasarkan atas pertimbangan tentang kekuatan dan kelemahan siswa dari segi-segi yg amat menentukan keberhasilan studi pd program pendidikan lanjutan itu, terutama segi kemampuan dasar, bakat, dan minat, serta kemampuan keuangan.
22 b. Penempatan dan Penyaluran ke dalam Jabatan/Pekerjaan Sekolah juga membantu para siswanya yg akan memasuki dunia kerja. Walaupun disekeliling siswa terdapat berbagai lapangan kerja, tetapi tidak semua lapangan kerja dapat dengan mudah atau cocok utk dimasuki. Sama halnya dg dunia pendidikan, maka masingmasing bidang pekerjaan memiliki sifat dan ciriciri tersendiri.
23 D. LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR Tahap-tahap layanan bimbingan belajar: 1. Pengenalan Siswa yang Mengalami Masalah Belajar Masalah belajar memiliki bentuk yg banyak ragamnya, yg digolongkan atas: a) Keterlambatan Akademik, yaitu keadaan siswa yg diperkirakan memiliki inteligensi yg cukup tinggi, tetapi tdk dpt memanfaatkannya secara optimal. b) Ketercepatan dalam belajar, yaitu keadaan siswa yg memiliki bakat akademik yg cukup tinggi atau memiliki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas khusus utk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yg amat tinggi.
24 c) Sangat lamban dalam belajar, yaitu keadaan siswa yg memiliki bakat akademik yg kurang memadai dan perlu dipertimbangkan utk mendapat pendidikan atau pengajaran khusus. d) Kurang motivasi dalam belajar, yaitu keadaan siswa yg kurang bersemangat dalam belajar; mereka seolah-olah tampak jera dan malas. e) Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar, yaitu kondisi siswa yg kegiatan atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan yg seharusnya.
25 Siswa yg mengalami masalah belajar dapat dikenali melalui prosedur pengungkapan: 1. Tes Hasil Belajar 2. Tes Kemampuan Dasar 3. Skala Sikap dan Kebiasaan Belajar 4. Tes Diagnostik 5. Analisis Hasil Belajar atau Karya
26 2. Upaya Membantu Siswa yang Mengalami Masalah Belajar Siswa yg mengalami masalah belajar perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yg nantinya akan mempengaruhi proses perkembangan siswa. Beberapa upaya yg dapat dilakukan adalah dengan: a. Pengajaran Perbaikan b. Kegiatan pengayaan c. Peningkatan motivasi belajar d. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yg baik
27 E. LAYANAN KONSELING PERORANGAN 1. Layanan Konseling Diselenggarakan Secara Resmi Konseling merupakan layanan yg teratur, terarah, dan terkontrol, serta tdk diselenggarakan secara acak ataupun seadanya. Sasaran (subjek penerima layanan), tujuan, kondisi dan metodologi penyelenggaraan layanan telah digariskan dengan jelas.
28 Sifat resmi layanan konseling ditandai dengan adanya ciri-ciri yg melekat pada pelaksanaan layanan itu, yaitu bahwa: a. Layanan merupakan usaha yg disengaja b. Tujuan layanan tidak boleh lain daripada untuk kepentingan dan kebahagiaan klien. c. Kegiatan layanan diselenggarakan dlm format yg telah ditetapkan. d. Metode dan teknologi dalam layanan berdasar teori yang telah teruji. e. Hasil layanan dinilai dan diberi tindak lanjut.
29 2. Pengentasan Masalah Melalui Konseling Melalui konseling klien mengharapkan agar masalah yang dideritanya dapat dientaskan. Langkah-langkah umum upaya pengentasan masalah melalui konseling pada dasarnya adalah: a) Pemahaman masalah; b) Analisis sebab-sebab timbulnya masalah; c) Aplikasi metode khusus; d) Evaluasi; e) Tindak lanjut.
30 3. Tahap-tahap Keefektifan Pengentasan Masalah Melalui Konseling Penerapan konseling 4 5 Partisipasi aktif dalam proses bantuan konseling 3 Usaha mencari bantuan Kesadaran akan perlunya bantuan orang lain 2 Kesadaran & pemahaman masalah 1 Individu
31 4. Pendekatan dan Teori Konseling a) Konseling direktif b) Konseling non-direktif c) Konseling eklektik 5. Konseling di Lingkungan Kerja yang Berbeda a) Konseling di sekolah dasar b) Konseling di sekolah menengah c) Konseling di perguruan tinggi d) Konseling di masyarakat
32 F. LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK Layanan bimbingan kelompok Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (terutama guru pembimbing). Layanan konseling kelompok Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok.
LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)
LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK) Pelayanan Pendidikan di Sekolah Administratif / Manajemen Pembelajaran Perkembangan individu yang optimal dan mandiri Konseling (Naskah Akademik ABKIN, 2007)
Lebih terperinciKEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN
KEMAMPUAN KHUSUS INDIVIDU & ANTISIPASI PENDIDIKAN I. Pendidikan Anak Berbakat A. Pengalaman Mancanegara & Indonesia Amerika Serikat - 1958 diadakan konferensi ttg pendidikan yg b tuj utk menemukan org
Lebih terperinciBIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA
BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA Dra. Gantina Komalasari, M.Psi Email : gantina_komalasari@yahoo.com Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta I. Pendahaluan Meskipun
Lebih terperinciOleh : Sugiyatno, M.Pd
Oleh : Sugiyatno, M.Pd Dosen PPB/BK- FIP- UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA sugiyatno@uny.ac.id Sugiyatno. MPd Jln. Kaliurang 17 Ds. Balong, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Hp. 08156009227 Beriman
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistem sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciSebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta
Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta 1. BK Komprehensif muncul berdasar evaluasi thp sistim sebelumnya 2. Sistem yang lama berorientasi tradisional/konselor 3. Sistim yang lama
Lebih terperinciBAB IX LAYANAN ORIENTASI
BAB IX LAYANAN ORIENTASI A. Pengertian Layanan Orientasi Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan peserta didik baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta,
Lebih terperinciBAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis
BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Kompetensi Dasar Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu
Lebih terperinciUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENILAIAN PEMBELAJARAN (SMP / SMA) OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 KONSEP DASAR PENILAIAN PENILAIAN PENDIDIKAN: KEGIATAN MENILAI YG TERJADI DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN PENILAIAN
Lebih terperinciKonseling Kelompok. Pertemuan ke-13
Konseling Kelompok Pertemuan ke-13 Pengantar Konseling kelompok memungkinkan konselor menghadapi bbrp konseli - dg keuntungan biaya yg lebih murah dmn proses kelompok jg memiliki keuntungan dg tjdnya keunikan
Lebih terperinciPENYUSU S NA N N KTSP
PENYUSUNAN KTSP 2006 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/20062006 tentang Standar Isi Permendiknas
Lebih terperinciPsikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi. Kompetensi konselor & Karakteristik klien
Psikologi Konseling Adhyatman Prabowo, M.Psi Kompetensi konselor & Karakteristik klien KEPRIBADIAN KONSELOR 1. Spontanitas Kemampuan konselor untuk merespon peristiwa dalam situasi seperti yang dilihat
Lebih terperinciSugiyatno, M.Pd Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY
Sugiyatno, M.Pd Prodi Bimbingan dan Konseling FIP UNY sugiyatno@uny.ac.id Penilaian Kegiatan BK adl segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia.
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia. Dari manusia artinya pelayanan
Lebih terperinciKONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA SEJARAH KEPERAWATAN JIWA DILUAR NEGERI Sblm th 1860 perawatan klien jiwa dgn costudial care (tertutup & isolatif) Th 1873 Linda Richards mengembangkan
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING
BIMBINGAN DAN KONSELING Apa yang dimaksud bimbingan & konseling? Mengapa ada BK di sekolah? Bagaimana pelaksanaan BK? PENGERTIAN BIMBINGAN Jones (1963) membantu seseorang agar yang dibimbing mampu membantu
Lebih terperinciKata Kunci: Bimbingan Konseling, Manajemen Berbasis sekolah
PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Oleh: G. Rohastono Ajie FIP IKIP PGRI SEMARANG Abstrak Sekolah Dasar yang selanjutnya dipaparkan dengan singkatan SD adalah
Lebih terperinciINSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING Pengantar : Di bawah ini terdapat pernyataan - pernyataan yang berhubungan dengan penyelengaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Anda diminta untuk
Lebih terperinciPersepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir
Konselor Volume 5 Number 2 June 2016 ISSN: Print 1412-9760 Received April 19, 2016; Revised May 19, 2016; Accepted June 30, 2016 Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir Amrina Asfarina, Indra
Lebih terperinciORGANISASI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Kompetensi mrpkn pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dlm kebiasaan berfikir dan bertindak yg bersifat dinamis, berkembang dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berfikir
Lebih terperinciLampiran 1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling. Tugas Guru dan Pengawas (Depdiknas, 2009: 12-13) meliputi:
LAMPIRAN 113 Lampiran 1. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling Jenis layanan bimbingan dan konseling menurut Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas (Depdiknas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan dikategorikan sebagai penelitian survei. Furchan (1982) menyatakan bahwa penelitian deskriptif dirancang
Lebih terperinciORIENTASI PESERTA DIDIK BARU
ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU LATAR BELAKANG Setiap peserta didik atau siswa saat memasuki lingkungan baru akan mengalami kesulitan, baik disebabkan oleh situasi maupun karena praktik dan prosedur yang
Lebih terperinciWawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,
Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip, asas-asas Definisi Bimbingan Konseling Definisi bimbingan : 1.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya
22 BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Kata layanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara melayani atau sesuatu
Lebih terperinciSOFT SKILLS. Rizqie Auliana
SOFT SKILLS Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Apa yang membuat sukses? IP 4? Wajah menarik? Keberuntungan? Calon mertua kaya?. 3 Hasil survei National Association of Colleges and Employers (NACE)
Lebih terperinciKemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k
FOKUS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Dr. Suherman, M.Pd. Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah
Lebih terperinciPENDIDIKAN PROFESI GURU. Oleh: Dr. H. KAMIN SUMARDI, M.Pd.
PENDIDIKAN PROFESI GURU Oleh: Dr. H. KAMIN SUMARDI, M.Pd. TUGAS POKOK GURU 1. Membantu peserta didik utk mengembangkan seluruh potensinya sehingga tumbuh dan berkembang dengan total dan sempurna. 2. Membantu
Lebih terperinciPENYUSUNAN PENYUSUN KTSP
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar
Lebih terperinciMetode Penugasan. Sumijatun Maret 2008
Metode Penugasan Sumijatun Maret 2008 Penugasan / ( Care Delivery Methode ) Metode yg digunakan pemberian asuhan keperawatan kpd klien Didesain mewujudkan pelayanan keperwatan yg aman, efektif dan efisien
Lebih terperinciSebagai pengalaman baru
Sebagai pengalaman baru Sekurang2nya ada 6 macam pengalaman baru yg diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu : 1. Mengenal konflik internal 2. Menghadapi realitas 3. Mengembangkan konsep diri
Lebih terperinciKelayakan Proyek dan Keputusan Investasi
Kelayakan Proyek dan Keputusan Investasi Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta Manajemen Proyek (TKE 3101) oleh: Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
Lebih terperinciKURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM ERA UU GURU DAN DOSEN
KURIKULUM PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM ERA UU GURU DAN DOSEN Disusun oleh AS ARI DJOHAR DOSEN JURUSAN PEND TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UPI PENGERTIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciDAFTAR SISWA ASUH SMA NEGERI 7 YOGYAKARTA. Guru Pembimbing : Drs. Bandono, MM.
Lampiran: 8 DAFTAR SISWA ASUH Tahun Pelajaran : 2006-2007 Kelas : I - A : No. urut No.Buku Pokok No. Kode *) Nama Siswa Asuh Keterangan *) Nomor Kode siswa membuat tahun pelajaran (2002), kelas I-A, dan
Lebih terperinciKONSELING KELOMPOK.
KONSELING KELOMPOK http://kajianpsikologi.guru-indonesia.net Latar Belakang Konseling kelompok (salah satu prosedur terapeutik) menjadi metode kelompok yang semakin populer Atkinson (1991), keuntungan
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciPENGENDALI HUBUNGAN KESESUAIAN ANTARA MINAT DENGAN HASIL KERJA
PENGENDALI HUBUNGAN KESESUAIAN ANTARA MINAT DENGAN HASIL KERJA (Moderator of Interest Congruence- Occupational Outcome Relation) Oleh KELOMPOK 4 Amin Budiamin, Asmangiah, Budi Astuti, Sunardi PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBIMBI B N I GA G N K ONSE S LI L N I G DI SD ( S 1 - PGSD ) APR P I R LI L A T INA L
BIMBINGAN KONSELING DI SD ( S1 - PGSD ) APRILIA TINA L HAKEKAT BK (SD) LATAR BELAKANG Mengembangkan manusia Indonesia sesuai dg hakikat kemanusiaannya (individualitas, sosial, moralitas, dan keberagamaan)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan adalah suatu proses sadar tujuan, artinya bahwa kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dilaksanakan dari, untuk, dan oleh manusia, berisi hal-hal yang menyangkut perkembangan dan kehidupan manusia serta diselenggarakan dalam hubungan
Lebih terperinciTUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Tuntutan peningkatan mutu PT Laju pertumbuhan iptek Persaingan utk memperoleh kesempatan kerja Mutu
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Das Salirawati, M.Si PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana pokok suatu bangsa dalam peningkatan kualitas masyarakatnya dan penyesuaian diri terhadap
Lebih terperinciBimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah
Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini Muthmainnah Pengertian Bimbingan proses pemberian bantuan (psikologis) dari konselor kepada konseli baik secara langsung maupun tidak langsung baik individual maupun
Lebih terperinciPANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI
PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Landasan Pengembangan Diri UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas: Pasal 1 butir 6 tentang pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan,
Lebih terperinciKEPALA SEKOLAH GURU WALI KELAS KONSELOR PARA SISWA
BIMBINGAN KONSELING Herry Kusmiharto FBS Univ. Wijaya Kusuma Surabaya Konsep dasar Bimbingan dan konseling Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dlm keseluruhan sistem pendidikan khususnya
Lebih terperincikeunikan masing-masing yang terlibat didalamnya.
14 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan pada hakikatnya adalah suatu proses pemberian bantuan. Pemberian bantuan ini tentunya diberikan oleh seorang
Lebih terperinciMenjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas
1 Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas Menjelaskan manfaat penilaian kelas Menjelaskan Fungsi penilaian
Lebih terperinciPROGRAM KERJA BULANAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Lampiran : 5 PROGRAM KERJA BULANAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Sekolah : SMA Negeri 7 Yogyakarta Bulan/Sem./tahun : Januari / Dua/ 2006-2007 Guru Pembimbing : Drs. Bandono, MM. c:\prg.sem.1\ex.\s.2\smu.07\bks.prg.th\06-07
Lebih terperinciLAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH I. Struktur Pelayanan Bimbingan dan Konseling Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan
Lebih terperinciIndividu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat Pertumbuhan Individu Individu berasal dari kata latin, individiuum artinya yang tak terbagi Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
Lebih terperinciKONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful Kadafi
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING By: Asroful Kadafi Kelima belas kekeliruan pemahaman itu adalah: 1. Bimbingan dan Konseling Disamakan atau Dipisahkan Sama Sekali dari Pendidikan 2. Menyamakan Pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM
Lebih terperinciLandasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas
PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang
Lebih terperinciASSALAMU ALAIKUM WR.WB.
ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. PENDIDIKAN BERMUTU efektif atau ideal harus mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergis, yaitu (1) bidang administratif dan kepemimpinan, (2) bidang instruksional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM
BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama merupakan seluruh kegiatan pengalaman pembelajaran peserta didik SMP baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke satu tujuan saja.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu baik anak-anak, remaja maupun orang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Kajian Tentang Layanan Penempatan dan penyaluran Siswa. 1. Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Tentang Layanan Penempatan dan penyaluran Siswa 1. Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran Retno Tri Hariastuti mengemukakan bahwa layanan penempatan dan penyaluran adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, secara fitrah manusia telah dibekali potensi untuk tumbuh dan berkembang serta mempunyai kecenderungan
Lebih terperinciBAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD
BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR EVA IMANIA ELIASA, M.Pd PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD FAKTOR UTAMA LAYANAN BIMBINGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dan mengembangkan kepribadian dan potensi (bakat, minat
Lebih terperinciIta Juwitaningrum, S.Psi
Siti Wuryan Indrawati, M.Pd, Psi Ita Juwitaningrum, S.Psi Hani Yulindrasari, S.Psi, M.StatGend Diah Z Wyandini, M.Si Seorang diagnostikus tidak bebas dalam menyelenggarakan pemeriksaan psikologi banyak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 5 Pengembangan dan Pemanfaatan LKS Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG LKS?? Pengertian LKS Lembaran yg berisi pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :
POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) : 1. Konsep dasar bimbingan dan konseling pribadi - sosial : a. Keterkaitan diri dengan lingkungan sosial b. Pengertian BK pribadi- sosial c. Urgensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan layanan konseling di sekolah-sekolah sangatlah penting bahkan diperlukan. Sebab keberadaan layanan konseling merupakan bagian integral dalam Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013
BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013 Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Lebih terperinciPELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR
PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR Oleh: Zul Amri Abstrak Tujuan kegiatan ini adalah untuk membimbing siswa agar dapat bertingkah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN
84 BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN Analisis data pada penelitian ini mengenai Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Tentang Penggunaan Buku Kerja Layanan Informasi. Menurut Sujarwas, buku pelajaran sebagai salah satu sumber belajar,
BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Penggunaan Buku Kerja Layanan Informasi Dalam layanan Informasi, media merupakan pendukung yang dapat mempermudah proses pemberian layanan oleh guru pembimbing kepada
Lebih terperinciPengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang
Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada
Lebih terperinciApa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik?
MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH Oleh: Pujianto Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah??? pujianto@uny.ac.id Mahasiswa Lebih matang Serius Penuh pertimbangan Apa bedanya? o
Lebih terperinciDisarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan
Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling. pelayanan bimbingan dan konseling dalam periode tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Program Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling, guru bimbingan konseling harus berpanduan pada program
Lebih terperinciISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)
ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah) Petunjuk Pengisian : 1. Setiap Pertanyaan hanya bisa diisi satu pilihan 2. Pilihan ditandai dengan Membubuhkan tanda centang
Lebih terperinciF I R D A N A B I L A H I J R A H S O F I A A Z I Z A H
KLASIFIKASI PELAYANAN GIZI INSTITUSI F I R D A N A B I L A H I J R A H S O F I A A Z I Z A H MACAM PELAYANAN GIZI INSTITUSI BERDASARKAN KLASIFIKASINYA DAPAT DIBAGI MENJADI : 1.Pelayanan Gizi Institusi
Lebih terperinciDIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)
DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) Perbedaan-perbedaan yg dimiliki warga masyarakat kedudukan Diferensiasi sosial Diperankan melalui profesi masing-masing Perbedaan yang dimiliki warga masyarakat a.l. seperti
Lebih terperinciSEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN Hasil penelitian m buktikan t dapat kesamaan antara praktek pengajaran kuno dgn pengajaran modern dewasa ini. Hal ini diperkuat dgn beberapa pendapat yg dikemukakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir. 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Layanan Bimbingan Karir 1. Pengertian Layanan Bimbingan Karir Secara umum bimbingan adalah istilah yang mencakup pengertian umum proses layanan bantuan kemanusian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah pasti akan menghadapi penjurusan sesuai dengan yang ada di sekolahnya masingmasing. Pemilihan
Lebih terperinciKONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KONTEKS TUGAS
Lebih terperinciBimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd
Bimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd sugiyatno@uny.ac.id Sugiyatno. MPd Jln. Kaliurang 17 Ds. Balong, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Hp. 08156009227 Isi Layanan Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam
15 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pengembangan
Lebih terperinciPeran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran
Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran Hal apa saja yang perlu dipahami oleh guru mengenai siswa? Aspek perkembangan anak sekolah dasar (SD) 1. Perkembangan motorik dan persepsi. Proses
Lebih terperinciUU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:
www.uny.ac.id MEDIA TRANSPARANSI / BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR / 2004 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh Nama : Putri Indah Kurniawati NIM : 3401409075 Prodi : Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 1 UNGARAN Disusun oleh Nama : Cahya Dewi Rizkiwati NIM : 1301409045 Jurusan : Bimbingan dan Konseling FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun anak-anak. Kata remaja sendiri berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja merupakan waktu di mana seseorang berada di dalam umur belasan tahun. Pada masa remaja seseorang tidak bisa dikatan sudah dewasa maupun anak-anak. Kata
Lebih terperinciKemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens
BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI LAYANAN PENGEMBANGAN PRIBADI MAHASISWA Dr. Suherman, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Susiwi S Pengantar Kurikulum nasional perlu terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya individu dalam
Lebih terperinciMASA DEWASA Dewasa Awal ( tahun ) Dewasa Madya ( tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )
MASA DEWASA Dewasa Awal ( 18-40 tahun ) Dewasa Madya ( 41-60 tahun ) Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun ) BATASAN MEMASUKI MASA DEWASA SEGI HUKUM : orang dewasa itu telah dapat dituntut tanggung jawabnya
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik B. Tujuan Praktik
BAB I PENGANTAR A. Alasan Praktik Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler. Kegiatan ini diselenggarakan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara legalitas keberadaan bimbingan dan konseling di Indonesia tercantum dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era global ini pendidikan masih dianggap sebagai kekuatan utama dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI
BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana kegiatan bimbingan dan konseling
Lebih terperinciPENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG
PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN ETIKA BERLALU LINTAS PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciRESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor
Nama : Nella Andriyani NIM : 1002423 Kelas : Biologi B 2010 RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan
Lebih terperinciPROSIDING Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling dan Konsorsium Keilmuan BK di PTKI Batusangkar, November 2015
PENGEMBANGAN MODUL LAYANAN INFORMASI KARIER DI SMK UNTUK PERSIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA Oleh: Dra. Rafsel Tas adi, M.Pd. Sisrazeni, S.Psi.I., M.Pd. (Pogram Studi BK Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar)
Lebih terperinci