R.Fitri 1, S.Novani 1, M.Siallagan 1

dokumen-dokumen yang mirip
Optimasi Penjadwalan Ujian Menggunakan Algoritma Genetika

PENEMPATAN MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH UMUM DENGAN ALGORITMA GENETIK DI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

Keywords Algoritma, Genetika, Penjadwalan I. PENDAHULUAN

OPTIMASI PENJADWALAN CERDAS MENGGUNAKAN ALGORITMA MEMETIKA

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMASI PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN ALGORITMA GENETIK

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

PERFORMANCE ALGORITMA GENETIKA (GA) PADA PENJADWALAN MATA PELAJARAN

PENJADWALAN UJIAN AKHIR SEMESTER DENGAN ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNESA)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

TAKARIR. algorithm algoritma/ kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. kesalahan program

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

Satrio Agung Wicaksono 1, R. Arief Setiyawan 1, Budi Darma Setiyawan 1, Ari Hernawan 1, Rizal Setya Perdana 1

ALTERNATIF MODEL PEMAMPATAN MATRIKS JARANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM WITH PRECEDENCE CONSTRAINTS (TSPPC)

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

KONSEP ALGORITMA GENETIK BINER UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PERKULIAHAN

PENGENALAN ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Penjadwalan kegiatan merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena dalam. penyusunannya memerlukan perencanaan yang matang agar kegiatan tersebut

Arif Munandar 1, Achmad Lukman 2 1 Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta, Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

Lingkup Metode Optimasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

Denny Hermawanto

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas.

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Algoritma Genetika

Implementasi Sistem Penjadwalan Akademik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Menggunakan Metode Algoritma Genetika

BAB II LANDASAN TEORI

Crossover Probability = 0.5 Mutation Probability = 0.1 Stall Generation = 5

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Kediri)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut Univesitas Timetabling Problems (UTP). Permasalahan ini dilihat dari sisi

Generator Jadwal Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM MENENTUKAN SPESIFIKASI PC BERDASARKAN KEMAMPUAN FINANSIAL KONSUMEN

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI OPTIMASI PENYUSUNAN IKLAN GAMBAR DENGAN ALGORITMA GENETIKA ABSTRAK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. genetik yang dibuat. Dalam mengimplementasi program aplikasi diperlukan syarat

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Dengan Algoritme Genetika (Studi Kasus: SMA Negeri 3 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

PENYELESAIAN MASALAH JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Penyelesaian Puzzle Sudoku menggunakan Algoritma Genetik

PENJADWALAN MESIN BERTIPE JOB SHOP UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA (STUDI KASUS PT X)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG

ISSN IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI PENJADWALAN KULIAH

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN TATA LETAK MESIN

Bab II Konsep Algoritma Genetik

DAFTAR ISI. viii. LEMBAR PENGESAHAN... i. PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...

Optimasi Fungsi Tanpa Kendala Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Kromosom Biner dan Perbaikan Kromosom Hill-Climbing

PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN ALGORITME GENETIKA

MODEL PENYELESAIAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM MENGGUNAKAN METODE LOCAL SEARCH ALGORITHM DENGAN CROSS OVER

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

M. Ainul Yaqin 1,Totok Lisbiantoro 2, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

Penerapan Algoritma Genetika dalam Job Shop Scheduling Problem

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Khowarizmi. Algoritma didasarkan pada prinsiup-prinsip Matematika, yang

PEMAKAIAN ALGORITMA GENETIK UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP DINAMIS NON DETERMINISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

MENGUKUR KINERJA ALGORITMA GENETIK PADA PEMAMPATAN MATRIKS JARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

ALGORITMA GENETIK SEBAGAI FUNGSI PRUNING ALGORITMA MINIMAX PADA PERMAINAN TRIPLE TRIAD CARD.

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PENENTUAN MATCHING MAKSIMUM PADA GRAPH BIPARTISI BERBOBOT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENCARIAN RUTE PALING OPTIMUM

PENYELESAIAN KNAPSACK PROBLEM MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

PENYELESAIAN MINIMUM SPANNING TREE (MST) PADA GRAF LENGKAP DENGAN ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN TEKNIK PRUFER SEQUENCES

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENJADWALAN UJIAN TUGAS AKHIR PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Bab III Metode Perancangan Sistem

Penjadwalan Mata Kuliah Menggunakan Algoritma Genetika di Jurusan Sistem Informasi ITS

PENJADWALAN PERKULIAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS S-1 ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ) SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : Algoritma Genetik, Penjadwalan. i Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

ALGORITMA GENETIKA Suatu Alternatif Penyelesaian Permasalahan Searching, Optimasi dan Machine Learning

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PENERAPAN METODE ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN PENJADWALAN PERAWAT (Nurse Schedulling Problem)

Transkripsi:

Abstract Penjadwalan Perkuliahan Dengan Pengujian Tabel Waktu (Time-Table) Menggunakan Algoritma Genetika Studi Kasus Sistem Perkuliahan Jurusan Teknik Infomatika Universitas Komputer Indonesia R.Fitri 1, S.Novani 1, M.Siallagan 1 1 Jurusan Teknik informatika, FT, Jl. Dipati Ukur Bandung Abstract Arrangement problem of schedule often appear in academic activity especially in arrangement of lecturing university schedule that support by some lecturing element that is lecturer, subject, class, room and time which is purpose in order not to be happen at conflict between one schedules with others. To finish that problem we use genetic algorithm. This algorithm can solve problem with generate an initially chromosome randomly, evaluate fitness function and use a genetic operator like reproduction, crossover and mutation operator. This purpose is to solve a problem of lecturing university schedule which is evaluated lecturing of decreasing a fitness value each chromosome.. Keyword : lecturing university schedule, genetic, fitness. Abstrak Permasalahan dalam pengaturan jadwal sering muncul dalam aktivitas akademis khususnya pengaturan jadwal perkuliahan, yang didukung oleh beberapa unsur perkuliahan yaitu dosen, mata kuliah, kelas, waktu dan ruang yang tujuannya agar tidak terjadi bentrok antara jadwal yang satu dengan yang lain. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut digunakan algoritma genetik. Algoritma ini dapat memecahkan masalah dengan membentuk suatu kromosom pada populasi awal secara acak, mengevaluasi fungsi fitness dan menggunakan operator genetik. Operator genetik ini bertujuan memecahkan permasalahan penjadwalan perkuliahan yang ditinjau dari penurunan nilai fitness setiap kromosom. Kata kunci : penjadwalan perkuliahan, genetik, fitness. 1. Pendahuluan. 1.1. Masalah Penjadwalan Perkuliahan. Penjadwalan perkuliahan merupakan suatu proses pengalokasian ruang dan waktu serta dosen untuk mengajar mata kuliah kepada mahasiswa. Mata kuliah yang ada disusun ke dalam sebuah kurikulum berdasarkan jurusannya masingmasing, dan jadwal disusun pada setiap awal semester baru serta dibedakan atas jadwal semester ganjil dan jadwal semester genap. Tetapi penjadwalan yang dipergunakan pada penelitian ini merupakan jadwal semester ganjil. Dalam penyusunan jadwal ini diharapkan tidak terjadi bentrok antara dosen, kelas, ruang, mata kuliah serta waktu yang dipergunakan. 1.2. Algoritma genetik Algoritma genetik, menggunakan mekanisme seleksi alam dan ilmu genetik. Hal ini berarti bahwa istilah-istilah yang terdapat pada algoritma genetik akan bersesuaian dengan istilah-istilah pada seleksi alam dan ilmu genetik. Dalam ilmu genetik kromosom terdiri dari susunan gengen. Tiap gen mengandung nilai atau sifat tertentu yang disebut allele, sedangkan posisi gen dalam kromosom disebut locus. Selanjutnya, satu atau beberapa kromosom bergabung membangun paket genetik yang disebut genotif. Interaksi genotif dengan lingkungannya disebut fonotif.

Tabel 1 : Istilah Ilmu genetik dan Algoritma genetik Natural Kromosom Gen Allele Locus Genotif Fenotif Populasi Fitness function Algoritma genetik String Karakter, feature Nilai karakter Posisi dalam string Struktur Parameter Kumpulan string Fungsi tujuan Algoritma ini dapat dipakai untuk mendapatkan solusi optimal dari satu variabel atau multi variabel. Algoritma genetik sangat tepat digunakan untuk penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan menggunakan metode yang konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menganalisa kemampuan algoritma genetika dalam memecahkan permasalahan penjadwalan perkuliahan yang ditinjau dari penurunan nilai fitness setiap kromosom 2. Metodologi Dalam pelaksanaannya, penelitian dilakukan di Jurusan Teknik Informatika UNIKOM, dimana data yang penulis gunakan dalam penyusunan jadwal perkuliahan ini adalah jadwal kuliah semester I dan semester III tahun ajaran 2002/2003. Metodologi yang dipergunakan dalam pembuatan analisis dan implementasi program untuk penyusunan skripsi ini mempunyi urutan sebagai berikut : 1. Metode Study Lapangan, dilakukan untuk mendapatkan data-data seperti data dosen yang mengajar mata kuliah tertentu, data mata kuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa, data kelas yang mengambil mata kuliah tertentu, data ruang kelas yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar dan waktu pelaksanaan belajar mengajar. 2. Metode Study Pustaka, digunakan untuk mendapatkan teori tentang algoritma genetik dan metode-metode yang digunakan oleh algoritma ini. 3. Implementasi dengan bahasa pemrograman tertentu. Alat penelitian yang dibutuhkan yaitu satu unit computer AMD Atlon 950 Mb, memori 128 Mb, VGA 64 Mb, hardisk 40 Gb, monitor, meyboard dan mouse, system operasi yang digunakan microsoft windows 98 SE, dan perangkat lunak Microsoft access dan Borland delphi 5.0. 3. Hasil dan Pembahasan Proses genetik memiliki parameter yang digunakan untuk memberikan suatu probabilistik (kemungkinan atau peluang) yang berupa presentase. Probabilitas yang ada dalam algoritma ini adalah probabilitas crossover, probabilitas mutasi. Probabilitas ini ditentukan terlebih dahulu yang nantinya yang dijadikan patokan untuk melakukan proses genetik. Algoritma genetik memiliki tahapantahapan proses dalam menyusun system penjadwalan ini, tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada flowchart berikut ini :

Gambar 1. Diagram Alir Penjadwalan Perkuliahan Langkah awal dari proses penjadwalan ini adalah membuat populasi awal yang terdiri dari beberapa kromosom dengan menempatkan penugasan dosen yang didalamnya terdapat kode dosen, kode mata kuliah dan kode kelas yang diwakili oleh nomor penugasan yang ditempatkan kedalam kromosom secara acak. Setelah itu dilakukan perhitungan nilai fitness dimana fungsi fitness didapatkan ketika terjadi pelanggaran terhadap kendala yang termasuk dalam hard constraints. Pelanggaran terhadap kendala-kendala ini dapat diketahui dengan melakukan penelusuran terhadap semua kromosom yang ada, jika ditemukan pelanggaran maka nilai fitness akan bertambah sesuai dengan bobot, kendala-kendala yang termasuk kedalam hard constraints tersebut adalah : 1. Kelas hanya dijadwalkan satu kali untuk setiap mata kuliah. 2. Kelas yang sama tidak dapat belajar pada ruang yang berbeda dalam satu waktu. 3. Dalam satu hari tidak diperkenankan terdapat lebih dari 2 mata kuliah yang diajarkan kepada mahasiswa. 4. Pada Kelas yang sama tidak boleh belajar dua mata kuliah berbeda dan diajar oleh dosen yang berbeda dalam satu waktu. 5. Dosen tidak dapat mengajar dua kelas yang berbeda dalam suatu waktu yang sama. 6. Setiap dosen tidak boleh mengajar lebih dari satu mata kuliah berbeda di satu kelas yang sama. Perhitungan nilai fitness dari setiap kromosom dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kromosom (n) = (BBK+BBD+KT3K)* W BBK = (N_BBK) BBD = (N_BBD) KT3K = (N_ KT3K) Dimana : BBK : Banyak bentrok kelas. BBD : Banyak bentrok Dosen. KT3K : Kelas dijadwalkan tiga kali. N_BBK : Pelanggaran banyak bentrok kelas. N_BBD : Pelanggaran banyak bentrok dosen. N_KT3K : Pelanggaran kelas terjadwal 3 kali. Kromosom (n) : Nilai fitness kromosom ke-n (n=1,2,..,popsize) Sedang perhitungan nilai fitness dari populasi adalah sebagai berikut : Fitness Populasi (P) = n= p 1 kromosom( n) Nilai fitness ini akan dipergunakan untuk tahap berikutnya yaitu tahap reproduksi, crossover dan mutasi. a. Reproduksi Operator reproduksi yang akan dipergunakan elitism generational reproduction, operator reproduksi ini mencegah hilangnya kromosom terbaik pada generasi selanjutnya. Penggunaan operator reproduksi pada skripsi ini adalah setelah proses sebelumnya telah mendapatkan nilai fitness dari setiap kromosom, maka kromosom dengan nilai terbesar dipindahkan keurutan teratas, kemudian dengan menggunakan operator ini dilakukanlah penyimpanan kromosom dengan nilai fitness terbaik menjadi kromosom 1 (satu) sehingga kromosom tersebut tidak diikutkan dalam proses crossover dan mutasi, sedangkan kromosom selain kromosom terbaik, diikutkan ke proses berikutnya yaitu proses crossover dan mutasi, operator ini bertujuan agar kromosom dengan nilai terbaik tidak hilang disebabkan proses genetik. Implementasi operator ini pada program dapat dilihat pada algoritma dibawah ini yaitu : terkecil pop[1].kromosom[1].fitness for i:=1 to maxgen do begin for k:=1 to bk do begin for j:=1 to maxpop do begin if terkecil > pop[j].kromosom[k].fitness then terkecil pop[j].kromosom[k].fitness end end end Gambar 2. Algoritma Operator Reproduksi

b. Crossover Setelah proses reproduksi selesai, maka proses crossover dilakukan pada kromosom selain kromosom terbaik. Operator crossover yang akan digunakan adalah one point crossover. Proses persilangan dengan metode satu titik pada skripsi ini dilakukan dengan langkahlangkah berikut : - Tentukan kromosom yang akan menjadi induk-1, dengan melakukan pengacakan kromosom yang diikutkan proses crossover - Tentukan kromosom yang akan menjadi induk-2, dengan cara yang sama. - Jika terjadi kesamaan kromosom antara induk-1 dengan induk-2, maka ulangi langkah 2, sampai tidak terjadi kesamaan dengan induk-1. - Tentukan baris yang akan dilakukan crossover pada induk-1, dengan pengacakan baris yang terdapat pada timetable. - Pilih kolom yang berhubungan dengan baris tersebut secara acak sebagai titik acuan. - Swap titik acuan + 1 sampai kolom terakhir dengan posisi yang sama pada induk-2. c. Mutasi Dalam proses mutasi ini operator yang akan dipergunakan adalah mutasi nilai gen secara acak dengan mengacu pada probabilitas mutasi. Artinya jika sebuah fungsi pembangkit menghasilkan nilai di bawah probabilitas mutasi, maka akan dilakukan proses mutasi sebaliknya jika di atas probabilitas mutasi maka tidak dilakukan proses mutasi. Dalam proses algoritma genetik mutasi juga diperhatikan sehingga tidak terjadi pengisian nilai yang sama di sebuah kromosom. Proses untuk mutasi pada skripsi ini adalah sebagai berikut : - Pilih kromosom secara acak. - Pilih baris secara acak. - Pilih kromosom yang berhubungan dengan baris tersebut secara acak. - Pilih nomor mengajar (sebagai gen) secara acak. Gen yang diacak selain gen yang terdapat pada kromosom terbaik yang telah disimpan sebelumnya. - Tukar gen asli dengan gen yang telah dipilih, kemudian pindahkan gen asli ketempat yang memiliki nilai sama dengan gen yang telah dipilih. 4. Pengujian Program Selanjutnya dilakukan 8 (delapan) kali pengujian program dengan parameter-parameter yang berbeda sehingga dari hasil pengujian tersebut didapatkan rata-rata nilai fitness dari setiap kromosom. Dari seluruh pengujian ini peluang mutasi adalah 0.02 dan banyak kromosom adalah 4. Tabel nilai fitness rata-rata dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Tabel Nilai Fitness Rata-rata Setiap Kromosom Generasi Populasi Kromosom 1 Kromosom 2 Kromosom 3 Kromosom 4 150 4 13,2 7,3 21,2 37,3 30 7 6,7 10 19,4 53,6 30 4 13,5 13 28,3 78 50 4 2,2 11,5 15,4 78,3 80 8 3,2 4,8 10 46 100 8 3,3 6,3 11 30,8 100 5 6,5 5,2 13,5 66 150 5 10 4,9 7,1 37,4 Grafik dari nilai fitness terbaik kromosom hasil pengujian ini dapat dilihat dari gambar 3.

Fitness 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5 Uji 6 Uji 7 Uji 8 0 1 2 3 4 Kromosom Gambar 3. Grafik Kromosom dengan Nilai Fitness Terbaik Dari pengujian diatas maka dapat disimpulkan bahwa : a. Nilai fitness kromosom terus menurun atau tetap tidak terjadi perubahan sampai ke generasi terakhir. b. Setelah dilakukan pengujian secara berulang-ulang dengan menggunakan populasi yang sama, hasil nilai fitness kromosom dapat mencapai nilai sama dengan 1 (satu) akan tetapi tidak dapat mencapai nilai sama dengan 0 (nol). Hal ini dapat dilihat pada pengujian kedua dan keempat. c. Kromosom terakhir memiliki nilai fitness paling besar dibandingkan dengan kromosom yang lainnya, karena kromosom tersebut melakukan pelanggaran terbesar terhadap kendala-kendala yang telah ditetapkan. d. Dari pengujian ini rata-rata nilai fitness masing-masing kromosom dengan jumlah generasi dan jumlah populasi yang berbeda tidak memiliki perbedaan yang jauh walaupun jumlah generasi percobaan pertama lebih besar dibandingkan percobaan kedua, hal ini dapat dilihat pada tabel 5.7 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pada sistem penjadwalan perkuliahan algoritma genetika dapat menurunkan nilai fitness dari setiap kromosom, akan tetapi penurunan nilai fitness tersebut hanya sampai pada nilai 1 (satu) saja karena untuk mendapatkan nilai fitness sama dengan nol atau pada kromosom tidak terjadi pelanggaran satupun terhadap kendala yang telah ditetapkan mengalami kesulitan, hal ini terjadi karena sampai ke generasi terakhir pelanggaran tersebut terus terjadi. Perangkat lunak yang dipergunakan pada penelitian menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu Borland Delphi 5.0 dengan software MDBS (Manajemen Database System) yaitu Microsoft Access XP belum dapat memberikan hasil yang maksimal kerena software MDBS ini memiliki kapasitas maksimum menyimpan data yang sangat kecil sehingga sebelum mencapai nilai fitness minimal yaitu nilai fitness sama dengan nol, program ini sudah tidak dapat dijalankan. Sehingga pada penelitian ini algoritma genetika belum dapat dipergunakan untuk menyusun suatu system penjadwalan yang dapat dipergunakan di jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Algoritma genetika membutuhkan waktu yang lama jika dilakukan secara manual untuk menghasilkan jadwal yang optimal, karena didalamnya terdapat proses penggenerasian, akan tetapi hal tersebut tidak masalah jika dikerjakan oleh komputer, karenanya sangat penting jika algoritma genetika diimplementasikan dalam bahasa pemrograman.

Daftar Pustaka Afrianto, Irawan, S.T (2002). Perbandingan Algoritma Konvensional dan Algoritma Genetik dalam Pemecahan Masalah Minimum Spanning Tree, Tugas Akhir Teknik Informatika UNIKOM, Bandung. Bambrick, Leon (1997). Lecture Timetabling Using Genetik Algorithm. Thesis Bachelor of Computer Systems Engineering The University of Queensland. Goldberg, David E. (1998). Genetik Algorithm, in Search of Optimisation and Machine Learning, Addison Wesley. Fathansyah. Ir (1999). Basis Data, Informatika Bandung, Edisi Pertama. Horman, Simon J.K (1998). Using Genetik Algorithm to Scedule The University of Wales Examination Timetable. Thesis of Computer Science and Engineering The University of New South Wales Hsiao-Lang Fang (1994). Genetik Algorithm in Timetabling and Scheduling. Thesis of Artificial Intelligence The University of Edinburg. Kadir,Abdul (1999). Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Offset, Edisi Pertama. Kusumadewi,Sri (2003). Artificial Inteligent, Graha Ilmu, Edisi Pertama, (P.278-332) Meinelina, Enta, S.T (2002). Efisiensi Algoritma Genetik pada Masalah Penjadwalan Flow Shop, Tugas Akhir Teknik Informatika UNIKOM, Bandung. Zbigniew, Michalewicz (1995). Genetik Algorithms+Data Structures= Evolution Programs,Second Extended Edition, Springer-Verlag.