EXIT STRATEGY, KOMPLEMENTARITAS, DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH

LAPORAN SEKRETARIS EKSEKUTIF DALAM RAPAT PLENO TNP2K TENTANG PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

MEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI

PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

SINERGI PUSAT-DAERAH DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

2017, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Le

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

USULAN KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM: PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

BAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Oleh Bambang Mulyadi Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat DITJEN PEMBERDAYAAN SOSIAL

IDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

PROSEDUR PERMINTAAN DAN PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU OLEH PEMERINTAH DAERAH

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT

Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan dengan metodologi ilmiah, memperhatikan keberagaman antar daerah dan terbuka untuk perbaikan.

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

2018, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang P

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

PENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH

Pemberdayaan masyarakat desa melalui padat karya

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

Peningkatan Kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Dalam Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMANFAATAN DATA DAN INOVASI UNTUK PENAJAMAN KINERJA PROGRAM BANTUAN SOSIAL:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUATAN PERAN TKPK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM TUGAS PENGENDALIAN PROGRAM. Rapat Koordiansi TKPK Provinsi Jawa Timur

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co

2016, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pe

Materi Sosialisasi. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

Basis Data Terpadu 2015 Untuk Memilah Penerima Manfaat Program Penanganan Fakir Miskin berdasarkan Kriteria Program

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN

Pendataan Program Perlindungan Sosial PPLS 2008

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA

BUPATI POLEWALI MANDAR

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

BAGAIMANA CARANYA AGAR PROGRAM BANTUAN SOSIAL DI INDONESIA LEBIH RAMAH ANAK?

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUKU KERJA PENDAMPING DAN OPERATOR PKH

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

KESEHATAN ANAK. Website:

KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat

MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN TNP2K ATAS PELAKSANAAN UJI COBA MEKANISME BARU PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

TINGKAT KAPASITAS ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PROVINSI GORONTALO BERDASARKAN KISI-KISI PENILAIAN KAPASITAS MCKINSEY ABSTRAK

Panduan Pemantauan Program Penanggulangan Kemiskinan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

ORIENTASI RAKORNAS BAP PAUD DAN PNF TAHUN 2017

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

Transkripsi:

EXIT STRATEGY, KOMPLEMENTARITAS, DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN BAMBANG WIDIANTO SEKRETARIS EKSEKUTIF (TNP2K) RAPAT KOORDINASI PKH, JAKARTA, 17 JANUARI 2014

KERANGKA PAPARAN I. Pendahuluan: II. Exit Strategy: Transformasi, Transisi, Graduasi III. Komplementaritas Program PKH IV. Perluasan PKH 2

I. PENDAHULUAN

PESERTA PKH MENURUT TAHUN KEPESERTAAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Target 500.000 642.000 720.000 816.000 1.116.000 1.516.000 2.400.000 3.200.000 Realisasi 387.974 620.848 726.376 774.293 1.052.201 1.492.473 2.326.523 - Tambahan Peserta Sumber Data Sumber: UPPKH, Program Profile, 2013 232.874 105.528 47.917 277.908 440.272 834.050 - PSE 2005 / SPDKP 2006 Basis Data Terpadu PPLS 2011 Realisasi Cakupan PKH masih di bawah target, namun terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2014 ditargetkan cakupan sebesar 3,2 juta keluarga. Total Peserta tiap tahun meningkat terus Membutuhkan kesiapan implementasi program Sumber Daya Manusia (Staff Pusat dan Daerah; Korwil, Pendamping dan Operator) Penguatan SIM (Management Data) Kemungkinan Pemanfaatan Tenaga Non Organik 4

II. EXIT STRATEGY: TRANSFORMASI, GRADUASI, DAN TRANSISI

LATAR BELAKANG Setelah 6 tahun kepesertaan PKH, Peserta PKH akan memasuki PROSES EXIT/TRANSFORMASI PKH, yang terdiri atas: GRADUASI: Kelompok Peserta PKH yang telah dianggap mampu dan/atau tidak lagi memenuhi syarat kepesertaan PKH. Kelompok ini tidak lagi akan menerima bantuan tunai. TRANSISI: Kelompok Peserta PKH yang masih dianggap miskin dan memenuhi syarat kepesertaan PKH. Kelompok ini akan menerima bantuan tunai lagi selama 3 tahun. Penentuan status transformasi PKH dilakukan melalui kegiatan Resertifikasi yang seharusnya secara rutin dilaksanakan pada tahun ke-5 untuk setiap kohor Peserta PKH. 6

ALUR KEGIATAN RESERTIFIKASI TAHUNAN YANG AKAN RUTIN DILAKSANAKAN SETIAP TAHUN UNTUK SETIAP KOHOR PESERTA PKH TAHUN 2013 TELAH DILAKUKAN RESERTIFIKASI UNTUK KOHOR 2007 DAN PENCACAHAN UNTUK KOHOR 2008, PADA TAHUN 2014 AKAN DILAKUKAN UNTUK KOHOR PESERTA 2009 PERENCANAAN: TOT,TOF ANALISIS DATA PELAKSANAAN PENYAMPAIAN HASIL DAN PENGADUAN RESERTIFIKASI PENCACAHAN PESERTA PKH PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PENYAMPAIAN HASIL KE PEMERINTAH DAERAH PELAKSANAAN PENANGANAN PENGADUAN DAN KEPUTUSAN AKHIR 7

PROSES PENCACAHAN PESERTA PKH TAHUN 2013 Menggunakan kuesioner setara PPLS 2011, SPDKP 2006 Pencacahan dilakukan terhadap Peserta PKH Kohor 2007 dan 2008 meliputi variabel sebagai berikut: Identitas Responden Karakteristik Anggota Rumah Tangga Karakteristik Rumah Tangga Harta Rumah Tangga Bantuan Sosial Kapasitas Ekonomi dan Sosial 8

CAKUPAN DAN PELAKSANA RESERTIFIKASI TAHUN 2013 Pelaksanaan Resertifikasi Tahun 2013 dilakukan TNP2K bersama Kemensos dan Bappenas, untuk kemudian kegiatan selanjutnya dilakukan oleh Kemensos. Cakupan wilayah: 13 Propinsi (Aceh, Sumut, Sumbar, DKI Jakarta, Banten, Jabar, Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalsel, Sulut, dan Gorontalo), Meliputi 72 Kabupaten, 631 Kecamatan Cakupan Peserta: 626.386 Rumah Tangga PKH Kohor 2007 & 2008 Dipandu oleh Tim Desain Resertifikasi (Bappenas, Kemensos/UPPKH, TNP2K), dengan melibatkan Tim Peneliti dari Akademika & LPEM-FEUI (Melalui Proses Tender) 16 Koordinator Wilayah PKH, 26 Koordinator Lapangan (Korlap), 501 Supervisors & Editors/Key-punchers 2.730 Pendamping/fasilitator PKH Kohor 2007 & 2008 sebagai Enumerator Pencacahan dilakukan oleh Pendamping PKH dengan rotasi antarpendamping: Waktu efektif 30-45 hari Beban Pendamping PKH: 250-300 RT per pendamping Pemantauan Independen yang dilakukan terhadap proses pencacahan menunjukan bahwa data Resertifikasi dikumpulkan dengan kualitas yang bagus. 9

ANALISIS DATA DATA RESERTIFIKASI DICOCOKKAN DENGAN BEBERAPA HAL SYARAT (ELIGIBILITY) KEPESERTAAN PKH Memberi tanda Peserta yang masih memenuhi persyaratan PKH Memiliki ibu hamil/nifas Memiliki anak balita atau anak pra sekolah Memiliki anak usia SD sederajat dan/atau SLTP sederajat dan/atau anak 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar KARAKTERISTIK NEGATIF Identifikasi RT dengan aset/karakteristik tertentu yang menandakan bukan RT miskin, meliputi: Karakteristik Rumah Tangga: Karakteristik Individu KK: Kepemilikan Mobil status pekerjaan (PNS/TNI/ Kepemilikan Kapal Motor POLRI) Kepemilikan Perahu Motor Kepemilikan Hewan Ternak Kuda/Sapi/Kerbau KARAKTERISTIK POSITIF Identifikasi RT dengan aset/karakteristik tertentu yang menandakan potensi deprivasi sehingga berpotensi menjadi RT miskin, meliputi: Adanya ART cacat atau menderita penyakit kronis RT dengan kepala RT perempuan RT dengan Kepala atau Pasangan Kepala RT berpendidikan SD atau sederajat RT yang seluruh ART-nya tidak memiliki keahlian (skill) 10

HASIL ANALISIS DATA KOHOR 2007 Total Peserta PKH Awal Kohor 2007 Total Peserta PKH Diresertifikasi Total Peserta PKH Yang Masih Menerima Pembayaran Total Peserta PKH Yang Sudah Keluar Alamiah (Juni 2013) KOMPOSISI RT KOHOR 2007 HASIL RESERTIFIKASI : 389.579 RT : 388.751 RT : 302.813 RT : 85.938 RT PERSEN GRADUASI 186.338 RT 47,9 TRANSISI 202.413 RT 52,1 TOTAL 388.751 RT 100,0 Foto: Kuesioner hasil pencacahan 11

HASIL ANALISIS RUMAH TANGGA PESERTA PKH KOHOR 2007 BERDASARKAN PROVINSI (%) GORONTALO SULAWESI UTARA NUSA TENGGARA TIMUR JAWA TIMUR JAWA BARAT DKI JAKARTA SUMATERA BARAT 0 10 20 30 40 50 60 70 Graduasi Transisi 12

KARAKTERISTIK UTAMA DARI RUMAH TANGGA PESERTA PKH KOHOR 2007 (%) 80 70 60 50 40 30 20 10 Graduasi Transisi 0 Memiliki Anak SD (%) Memiliki Anak SMP (%) Memiliki Anak SD - SMP (%) Memiliki Ibu Hamil (%) Menggunakan KB (%) Memiliki Anggota Memiliki Anggota Cacat (%) Mengidap Penyakit Kronis (%) Memiliki Balita (%) Sebagian Rumah Tangga Graduasi masih memiliki syarat Kepesertaan PKH (anak SD/SMP/Balita/Hamil) Karena itu penting untuk memastikan bahwa Peserta Graduasi tetap mendapatkan Raskin, BSM, dan JKN 13

PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI KOHOR 2007 KE PEMERINTAH DAERAH 1. Konsultasi dengan Pemda Wilayah PKH Kohor 2007 2. Lokakarya Finalisasi Penyampaian Hasil dengan Tim Teknis (UPPKH/Kemensos, Bappenas, Set. TNP2K) di Bogor 3. Finalisasi Hasil Resertifikasi dengan Eselon 1 (Kemensos, Bappenas, Set. TNP2K) di Jakarta 4. Pertemuan dengan Pemda (Bappeda/TKPK dan Dinas Sosial) Pelaksana PKH Kohor 2007 (51 kabupaten/kota) di Bandung dan Surabaya (November 2013): Sosialisasi Mekanisme Penyampaian Hasil Resertifikasi PKH Sosialisasi Mekanisme Penanganan Pengaduan Hasil Resertifikasi PKH Penyampaian data agregat Hasil Analisis per kab/kota Pemetaan program daerah bagi Peserta Graduasi 14

PELAKSANAAN PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI 1. Surat Deputi III Bappenas, Nomor: 7307/D3/12/2013 kepada Kepala Daerah wilayah PKH Kohor 2007, tanggal 6 Desember mengenai Sosialisasi Transformasi PKH dan Pemetaan Program Daerah kepada SKPD Terkait serta Penyiapan Serah Terima Data Hasil Resertifikasi. 2. Penyampaian Data Hasil Analisis lengkap kepada UPPKH/Kemensos: nama, alamat, status kepesertaan dan indikator lainnya (RT dan individu) 3. Pelaksanaan Awal Penyampaian Hasil di dua kecamatan (Plered Kabupaten Cirebon dan Bone Pantai, Kota Bone Bolango) 1. Pelatihan kepada Fasilitator dalam Penyampaian Hasil 2. Ujicoba mekanisme penyampaian hasil dan penanganan pengaduan 3. Penyampaian data hasil analisis dengan amplop tertutup dan surat Direktur Jamsos kepada UPPKH Kab/Kota, fasilitator didampingi Korwil 4. Pemantauan pelaksanaan penyampaian hasil kepada Peserta PKH 15

PELAKSANAAN PENANGANAN PENGADUAN DAN KEPUTUSAN AKHIR MEKANISME: 1 Pertemuan kelompok reguler 2 Peserta yang mengajukan pengaduan mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan 3 Pertemuan kelompok khusus pengaduan Unsur Eksternal (Bila diperlukan) 5 UPPKH Berita Acara Pertemuan khusus pengaduan 4 3b FasDik A T A U 3a FasKes Data Entry Mekanisme ini sedang diujicobakan di dua kecamatan: Plered, Kabupaten Cirebon dan Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango. Hasil uji coba ini akan menjadi input dari Mekanisme yang berlaku secara Nasional. 16

1 PERTEMUAN REGULER Pertemuan kelompok reguler digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan hasil resertifikasi. Dalam pertemuan, Pendamping melakukan: Penjelasan kembali mengenai pengertian Resertifikasi, Alur Resertifikasi Penyerahan surat hasil Resertifikasi Penjelasan mengenai Mekanisme Pengaduan 17

2 Syarat Kepesertaan PKH PENGADUAN HASIL RESERTIFIKASI Peserta PKH yang (oleh hasil analisis resertifikasi) dinyatakan memasuki Graduasi dapat mengajukan keluhan agar masuk kelompok Transisi, karena: Memiliki kondisi/status sosial ekonomi yang membutuhkan PKH, dan Memenuhi syarat kepesertaan PKH Kondisi/Status Sosial Ekonomi JENIS PENGADUAN DOKUMEN PENDUKUNG DOKUMEN TAMBAHAN Ibu Hamil/Nifas/Anak Balita Surat Keterangan ibu hamil/nifas dari Puskesmas/Posyandu/Polindes (KIA); Kartu Menuju Sehat Balita (KIA) Anak usia 5-7 tahun yang belum Fotokopi Kartu Keluarga dari semua masuk pendidikan dasar (anak pra keluarga di rumah tangga PKH sekolah bersangkutan Anak SD/MI/Paket A/SDLB (usia 7- Fotokopi rapor Fotokopi kartu kepesertaan PKH 12 tahun) Anak SLTP/MTs/Paket B/SMLB (usia Fotokopi rapor 12-15 tahun) Anak usia 15-18 tahun yang belum Fotokopi rapor menyelesaikan pendidikan dasar Fotokopi Kartu Keluarga dari semua keluarga di rumah tangga PKH bersangkutan Fotokopi kartu kepesertaan PKH 18

3 PERTEMUAN KHUSUS PENGADUAN Pihak yang diharapkan hadir dalam Pertemuan Khusus Pengaduan 1. Peserta PKH yang mengajukan pengaduan 2. Pendamping PKH 3. Perwakilan aparat desa/kelurahan 4. Tokoh di Lingkungan Setempat (tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dll.) dengan kriteria: Mengetahui kondisi sosial ekonomi Rumah Tangga Peserta PKH Disegani dan mempunyai pengaruh dalam Lingkungan Diutamakan mengetahui dan memahami tentang pelaksanaan PKH di Lingkungan 19

HASIL SEMENTARA PELAKSANAAN AWAL Lokasi Bone Pantai Plered Total RT 501 369 337 255 Transisi (RT) Graduasi (RT) Jumlah Menerima Mengadu Jumlah Menerima Mengadu 369 (100%) 254 (99,6%) 0 (0) 1 (0,4%) 132 82 44 (33%) 47 (57%) Seluruh hasil pengaduan akan direkomendasikan kepada UPPKH pusat untuk ditelaah kembali dan ditentukan hasilnya Diharapkan pada Januari minggu ke-2 hasil sudah didapatkan untuk kemudian dapat menjadi pembelajaran implementasi selanjutnya. Terdapat kendala terhadap sistem data entry yang menyebabkan keterlambatan dalam proses rekomendasi dan persetujuan. 88 (67%) 35 (43%) 20

DINAMIKA PENYAMPAIAN HASIL RESERTIFIKASI DAN PENGADUAN Pertemuan penyampaian hasil resertifikasi: Banyak peserta PKH tidak memahami isi surat (karena tidak bisa membaca) Hasil implementasi awal menunjukkan: Peserta PKH yang masuk TRANSISI menerima hasil resertifikasi Masih banyak Peserta PKH yang masuk GRADUASI masih bingung menyikapi surat hasil resertifikasi Pertemuan pengaduan: Keterlibatan Kepala Desa sangat tinggi Peserta PKH yang mengadu umumnya kurang memahami dokumen yang harus disiapkan sebagai syarat pengaduan Peran Tokoh Lingkungan Setempat (TLS) tidak optimal Pengaduan berjalan relatif aman, meskipun beberapa pengaduan ditolak dalam pertemuan.

PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN AWAL MEKANISME PENGADUAN ATAS HASIL RESERTIFIKASI (1) Diperlukan dukungan dan peran serta aktif dari pemerintah daerah (UPPKH Kabupaten/Kota) untuk sosialisasi dan pelaksanaan distribusi hasil dan penanganan pengaduan; Peran aktif dari Bappenas dan Kemensos penting untuk memastikan dukungan dan peran serta aktif dari pemerintah daerah Pentingnya pemahaman Pendamping dan Koordinator Wilayah PKH atas mekanisme pengaduan untuk kelancaran pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi; Dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pendamping terkait dengan mekanisme penyampaian hasil dan penanganan pengaduas atas hasil resertifikasi; 22

PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN AWAL MEKANISME PENGADUAN ATAS HASIL RESERTIFIKASI (2) Kelancaran pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi bervariasi sesuai dengan kapasitas, beban kerja dan pemahaman pendamping serta kondisi geografis daerah; Diperlukan kebijakan khusus terkait sinergitas antara aktifitas reguler PKH dan implementasi pelaksanaan pengaduan atas hasil resertifikasi. Kepastian keberadaan program graduasi baik nasional maupun daerah dalam sosialisasi mengenai kebijakan transformasi PKH; Peran aktif dan Kemenkokesra, Bappenas dan Kemensos dalam identifikasi dan memastikan ketersedian program graduasi. 23

KEBUTUHAN PROGRAM GRADUASI Dibutuhkan ketersedian program, nasional dan daerah, bagi Peserta PKH graduasi; Program graduasi ini disesuaikan dengan karakteristik rumah tangga hasil resertifikasi Program Nasional BSM, JKN, Raskin, KUBE dan Program Peningkatan Kapasitas Lainnya. Program Daerah BSM Daerah, Jamkesda, Raskinda, dan Program Daerah Lainnya. Kepastian atas ketersediaan program graduasi sebaiknya diperoleh sebelum penyampaian hasil resertifikasi Kesepakatan antar Kementerian serta antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengenai Program yang diprioritaskan untuk Peserta PKH Graduasi; 24

DOKUMENTASI RESERTIFIKASI PKH 2013 Data Resertifikasi Kohor 2007 Data Resertifikasi Kohor 2007 Hasil Analisis Resertifikasi Kohor 2007 Hasil Analisis Resertifikasi Kohor 2008 Laporan Pencacahan dan Analisis Hasil Laporan Pelaksanaan Penyampaian Hasil dan Penanganan Pengaduan Laporan Hasil Identifikasi Program Komplementaritas Pusat dan Daerah Buku Panduan: Buku Pedoman Umum Resertifikasi Buku Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Buku Petunjuk Teknis Analisis Data Buku Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pengumpulan Data Lapangan Buku Pedoman MIS-PIP Pengumpulan Data Buku Pedoman Umum Transformasi Buku Pedoman Teknis Penanganan Pengaduan Buku Kerja Pendamping Buku Petunjuk Teknis MIS 25

III. KOMPLEMETARITAS PROGRAM PKH

LATAR BELAKANG PKH ditujukan bagi Rumah Tangga Sangat Miskin yang memenuhi syarat kepesertaan PKH; Peserta PKH seharusnya juga layak menjadi penerima manfaat program-program perlindungan sosial lainnya sesuai dengan karakteristik setiap rumah tangga; Masih terdapat kesulitan bagi Peserta PKH untuk menjadi penerima manfaat program bantuan sosial lainnya: Beberapa Peserta PKH berada pada tingkat kesejahteraan diatas 25% Exclusion error 27

UPAYA PEMENUHAN KOMPLEMENTARITAS PROGRAM TNP2K dengan persetujuan dari UPPKH Kemensos menyerahkan data siswa anggota rumah tangga PKH kepada Kemendikbud dan Kemenag sebagai calon Penerima BSM; UPPKH Kemensos menyerahkan data anggota rumah tangga Peserta PKH ke Kemenkes sebagai calon Penerima PBI; Peserta PKH non-kps diprioritaskan sebagai Rumah Tangga Pengganti Penerima KPS 2013 melalui mekanisme mudes/muskel; 28

KOMPLEMENTARITAS ANTAR PROGRAM UNTUK PESERTA PKH KOHOR 2007(%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 BSM RASKIN JAMKESMAS BSM & RASKIN BSM & JAMKESMAS RASKIN & JAMKESMAS GRADUASI BSM, RASKIN & JAMKESMAS TRANSISI RT SD-SMP MENERIMA BSM Dari total Rumah Tangga Graduasi: hanya 20% yang pernah menerima ketiga program BSM, Raskin dan Jamkesmas Dari total Rumah Tangga Graduasi yang memiliki anak SD atau SMP: hanya 11.4% yang pernah menerima BSM

KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN JAMKESMAS/PBI Sebelum 2014, Peserta PKH non Jamkesmas, dapat menggunakan Kartu PKH sebagai pengganti Kartu Jamkesmas. Setelah Pemberlakuan JKN, Kartu PKH tidak lagi bisa digunakan untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Padahal; Hanya sekitar 69.3% (6.979.189 ART Peserta PKH dari seluruh kohor kepesertaan) yang masuk menjadi Peserta PBI; Masih ada 30.7% (3.090.098 ART Peserta PKH dari seluruh kohor kepesertaan) yang belum menjadi Peserta PBI; Dibutuhkan koordinasi antar Kementrian serta antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memastikan bahwa 30.7% anggota rumah tangga Peserta PKH non-pbi dapat memperoleh Jaminan Kesehatan; 100 80 60 40 20 0 PKH DAN JAMKESMAS GRADUASI TRANSISI Hasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, sekitar 80% Peserta PKH memperoleh program Jamkesmas. 30

KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN RASKIN Rumah Tangga Peserta PKH sebagian besar sudah menjadi penerima manfaat Raskin. Program PKH seharusnya juga ikut memastikan agar Peserta PKH menerima Raskin Tepat Jumlah, Tepat Harga dan Tepat Waktu. Dibutuhkan peran Pendamping PKH untuk memastikan komplementaritas PKH dan Raskin tercapai. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 PKH DAN RASKIN GRADUASI TRANSISI Hasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, sekitar 90% Peserta PKH memperoleh program Raskin, namun perlu dipastikan jumlah yang diterima, harga yang dibayarkan dan waktu penerimaan. 31

KOMPLEMENTARISTAS PKH DAN BSM Siswa dari Rumah Tangga Peserta PKH seharusnya juga mendapatkan program Bantuan Siswa Miskin (BSM) telah ada di dalam Pedum BSM Kemendikbud dan Kemenag. Tingkat komplementaritas program PKH dan BSM saat ini masih relatif rendah kurangnya sosialisasi ke rumah tangga maupun sekolah Pendamping PKH seharusnya dapat mendampingi siswa dari rumah tangga PKH menyerahkan Kartu PKH ke sekolah untuk didaftarkan sebagai calon Penerima BSM. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 GRADUASI PKH DAN BSM TRANSISI Hasil Resertifikasi PKH Kohor 2007, hanya 30% Peserta PKH yang memperoleh program BSM. 32

KOMPLEMENTARITAS PESERTA PKH 2007-2012 DAN KPS 2013 Peserta PKH 2007-2012 1.454.655 Rumah Tangga Laporan dari UPPKH: Peserta PKH Tidak Menerima KPS 178.513 Rumah Tangga Ditemukan BDT (proses matching) 44.836 Rumah Tangga (25.1%) Tidak ditemukan di BDT (proses matching) 133.677 Rumah Tangga (74,9%) Rumah Tangga PKH yang ada di dalam daftar penerima KPS (bawah 25%) 29.368 Rumah Tangga (66%) Rumah tangga PKH yang tidak termasuk di dalam daftar penerima KPS dari TNP2K 15.468 Rumah Tangga (34%) 33

IV. PERLUASAN PKH: MENUJU 3,2 JUTA KELUARGA PADA 2014 34

PERLUASAN PKH MEMERLUKAN PERUBAHAN ORGANISASI DAN PENAMBAHAN JUMLAH STAF Mulai 2012 PKH telah menjadi program nasional dengan sasaran perluasan program mencapai 3,2 juta Peserta pada 2014 Mulai 2014, dilaksanakan program Graduasi dan Transisi serta Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Tidak dapat dilaksanakan dengan organisasi seperti pelaksanaan awal PKH (ujicoba) Jumlah Peserta PKH tahun 2013 sebanyak 2,4 juta RTSM/KSM mencakup 10,6 juta Individu. Jumlah staf di UPPKH Pusat berjumlah 50 orang. Jumlah staf pendukung termasuk pendamping sebanyak 9.948 orang dan operator 1.056 orang. Rata-rata rasio pendamping terhadap jumlah RTSM selama tahun 2007-2013 sebesar 215. 35

STRUKTUR ORGANISASI DAN SDM PERBANDINGAN DENGAN STRUKTUR PANTAWID PAMILYANG PILIPINO PROGRAM Struktur organisasi harus mencerminkan fungsi-fungsi yang harus dijalankan agar PKH dapat mencakup 3,2 juta Peserta pada 2014, antara lain: Program Director Program Manager Targeting & Registration Unit Supply Side Assessment Unit Beneficiary Data Management Unit: Compliance Verification System/CVs Beneficiary Updates System/BUS Financial Management Unit Grievance Redress System (GRS) Unit Monitoring and Evaluation Unit Human Resource and Capacity Building Unit Advocacy and Social Marketing Unit Menggunakan benchmark internasional, pelaksanaan fungsi untuk menangani 3,2 juta Peserta membutuhkan sekitar 200 orang staf di tingkat Pusat dengan 12.800 Pendamping dan 1.600 Operator di Lapangan. 3630

HAMBATAN DALAM KEBIJAKAN TERKAIT SUMBER DAYA MANUSIA DI UPPKH PUSAT UPPKH tidak dapat menambah jumlah staf organik (PNS) karena keterbatasan aturan terkait penerimaan PNS Ketidakmampuan untuk bersaing dengan pihak swasta dalam mempekerjakan tenaga handal untuk bidangbidang yang dibutuhkan (seperti: MIS, Manajer) Beberapa fungsi dari PKH tersebar di beberapa direktorat sehingga membatasi intervensi dari Direktur Jamsos Kemensos tidak memiliki kantor di Kabupaten/Kota sehingga membatasi fungsi-fungsi pemantauan dan pengawasan pendamping dan operator di lapangan. 37

USULAN KEBIJAKAN ORGANISASI TERKAIT SUMBER DAYA MANUSIA UPPKH menyerahkan beberapa fungsi ke pihak ketiga yang profesional seperti kegiatan yang berkaitan dengan Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen, Pelaksanaan Validasi dan Verifikasi. Beberapa fungsi utama akan tetap dibawah kendali UPPKH : UPPKH tetap membawahi Pendamping PKH untuk memastikan bahwa mereka menjalankan fungsi pendampingan ke Rumah Tangga Peserta PKH; UPPKH bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembayaran ke Rumah Tangga terkait sesuai dengan pemenuhan kewajiban kepesertaan PKH; UPPKH melakukan Pemantauan dan Evaluasi atas pelaksanaan PKH 38

TERIMAKASIH