BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat
|
|
- Ridwan Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi individu dengan hidup yang sehat maka individu akan mampu melaksanakan aktifitas sehari-hari untuk bekerja sehingga mampu melanjutkan hidup. Kesehatan merupakan faktor utama yang perlu dijaga sehingga mampu meningkatkan produktifitas hidup. Dengan meningkatnya kesadaran individu untuk menjaga kesehatannya maka pembangunan kesehatan Indonesia juga akan meningkat. Permasalahan kesehatan tidak terlepas dari kemampuan ekonomi individu, sehingga tidak jarang ada stigma yang mengatakan bahwa orang miskin dilarang sakit. Hal tersebut dimaksudkan karena biaya pelayanan kesehatan yang sangat mahal membuat sebagian orang yang termasuk dalam keluarga miskin atau sangat miskin menjadi susah untuk mengakses pelayanan kesehatan. Kemisikinan merupakan masalah yang dialami oleh banyak negara tidak hanya negara berkembang dan terbelakang saja bahkan di negara maju kemiskinan juga merupakan suatu permasalahan. Masalah kemiskinan akan menjadi semakin rumit apabila suatu negara tidak memiliki kemampuan untuk mengatasi hal tersebut. Suatu negara tidak akan mampu menghapus kemiskinan secara sendirian sehingga memerlukan kerjasama antar lembaga pemerintahan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang dialami. Kemiskinan itu bisa digambarkan dengan kondisi seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan akibat kurangnya pendapatan keluarga yang mengakibatkan seseorang memiliki kualitas hidup yang rendah. Kemiskinan telah membatasi hak masyarakat untuk
2 memperoleh pendidikan yang layak, mengakses pelayanan kesehatan yang terjamin, mendapatkan pekerjaan yang memadai (Syamsir, 2014). Untuk meminimalisir permasalahan kesejahteraan sosial, khususnya kemiskinan yang terus menerus bertambah dari hari kehari maka pemerintah Indonesia melalui Kementrian Sosial mengeluarkan Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial yang merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang sosial. Program ini berupaya untuk mengembangkan sistem perlindungan sosial terhadap warga miskin di Indonesia. PKH dijalankan sebagai pelaksanaan dari UU No. 40 Tahun 2004 tentang Jaminan Sosial, UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, Inpres No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan, Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Syamsir, 2014). Program Keluarga Harapan merupakan program yang memberikan bantuan kepada masyarakat yang terletak pada cluster 1 yaitu kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan catatan mengikuti persyaratan yang diwajibkan. Persyaratan itu terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu kesehatan dan pendidikan. Sasaran dari program ini adalah ibu hamil, ibu menyusui, bayi / balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah SD-SMP-SMA. Penerima bantuan ini adalah ibu atau wanita dewasa yang mengurus anak pada rumah tangga yang bersangkutan. Salah satu tujuan akhir PKH bidang kesehatan adalah meningkatkan angka partisipasi Posyandu bagi anak balita RTSM dan pemeriksaan Ibu Hamil secara rutin ke pelayanan kesehatan terdekat. Untuk mencapai tujuan itu maka PKH Kesehatan berupaya memotivasi RTSM agar rutin membawa anak balita ke Posyandu
3 untuk memenuhi komitmen kehadiran Posyandu setiap bulannya serta untuk mengetahui bagaimana kondisi balita serta kehamilannya (Sosial, 2013a) PKH pertama kali diimplementasikan di sejumlah negara Amerika Latin dan Karibia seperti Meksiko, Brazil, Kolumbia, Honduras, Jamica dan Nikaragua yang dikenal dengan program Conditional Cash Transfer (CCT) atau Bantuan Tunai Bersyarat. Program ini tergolong berhasil menurunkan angka kemiskinan karena program ini berusaha untuk mengubah perilaku hidup RTSM dengan cara memberikan bantuan tunai untuk membiayai kebutuhan rumah tangganya, akan tetapi penerima diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu atau layanan kesehatan bagi ibu hamil dan anak balita serta meningkatkan kehadiran sekolah secara rutin/teratur bagi anak-anak RTSM yang memiliki usia SD-SMP-SMA (Syamsir, 2014). Di Indonesia PKH mulai dilaksanakan di 7 provinsi yang diluncurkan di Provinsi Gorontalo pada Juli 2007 sebagai tahap uji coba dengan harapan program ini berkesinambungan sampai pada Tahun 2015 dan mampu untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs). Bali merupakan salah satu provinsi yang mendapatkan PKH yang dimulai pada tahun Pada tahun 2012 Kabupaten Tabanan mendapatkan giliran untuk melaksanakan PKH. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tabanan pada tahun 2011 mencapai orang sementara pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi orang, kemudian periode tahun 2013 tercatat sebanyak orang yang mengalami peningkatan dan pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan menjadi orang. PKH dialokasikan ke daerah yang telah memenuhi syarat
4 yang telah ditentukan. Kabupaten Tabanan memiliki peserta PKH pada Tahun 2014 berjumlah RTSM yang tersebar di 10 Kecamatan. Tabel 1.1 Hasil Rekapitulasi Data RTSM Penerima PKH di Kabupaten Tabanan Tahun 2015 No Kecamatan Jumlah RTSM 1 Baturiti Kediri Kerambitan Marga Penebel Pupuan Selemadeg Selemadeg Barat Selemadeg Timur Tabanan 224 JUMLAH Sumber : Laporan Tahunan UPPKH Kabupaten Tabanan Tahun 2014 Kecamatan Kediri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tabanan yang memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Tabanan pada tahun 2011 disebutkan bahwa jumlah penduduk miskin Kecamatan Kediri orang dan pada tahun 2014 menjadi orang. Semakin berkurangnya angka kemiskinan di Kecamatan Kediri ini merupakan suatu kemajuan yang positif karena itu berarti semakin meningkatnya kemampuan ekonomi masyarakat yang berjalan seiringan
5 dengan meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan (Tabanan, 2014) Program ini telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, namun demikian tidak terlepas dari hambatan / hal-hal yang tidak sesuai dengan program ini. Adapun persoalan yang berkenaan dengan PKH selama ini adalah mengenai kevalidan data RTSM dimana masyarakat menilai peserta PKH dinilai sebagai keluarga yang berkecukupan sementara masih banyak warga yang jauh lebih membutuhkan tidak terdata sebagai peserta PKH artinya sasaran dari program ini belum tepat. Permasalahan lainya yaitu adalah mengenai besaran bantuan yang diperoleh berbeda pada masing-masing tahap tergantung dari komitmen terhadap kewajiban dan kategori yang ada dalam keluarga tersebut. Setiap Kecamatan yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki petugas pendamping yang menjadi koordinator bagi peserta penerima bantuan PKH di Kecamatan tersebut. Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh pendamping PKH Kecamatan Kediri menyebutkan bahwa kerap kali tenaga kesehatan yang bertugas di masingmasing Posyandu atau fasilitas kesehatan yang tercatat mengeluhkan adanya kerja tambahan berupa verifikasi kehadiran balita di Posyandu dan kehadiran ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan. Dengan adanya tambahan beban kerja dalam proses verifikasi menyebabkan seringnya pelaporan verifikasi kesehatan menjadi kurang valid. Terkait dengan diberlakukannya PKH bidang kesehatan di Kecamatan Kediri maka perlu ada koordinasi dari pihak terkait agar dalam pelaksanaanya dapat menjaring kelompok sasaran yang tepat dan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Bantuan PKH ini diharapkan dapat membantu RTSM di wilayah kerja Kecamatan Kediri agar mampu mengakses pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan kebutuhan mereka.
6 Evaluasi terhadap PKH sudah pernah dilakukan pada tahun 2013 oleh Direktorat UPPKH Pusat. Evaluasi tersebut dilakukan untuk melihat hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh PKH di Kabupaten Tabanan dan mendapatkan hasil bahwa PKH bidang kesehatan masih memerlukan koordinasi yang lebih baik sehingga prosedur program dapat dilaksanakan dengan baik, namun sampai tahun 2015 hal tersebut masih menjadi permasalahan bahkan ditambah dengan penurunan pemenuhan komitmen oleh peserta PKH bidang kesehatan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap proses pendampingan untuk mencari penyebab penurunan pemenuhan komitmen peserta PKH. Penelitian ini juga merupakan salah satu upaya monitoring agar diketahui masalahmasalah dalam pelaksanaan program sehingga nantinya dapat diatasi dan tujuan program dapat tercapai. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa Dinas Sosial Kabupaten Tabanan sudah melaksanakan PKH sejak tahun 2012 yang dilaksanakan untuk menanggulangi kemiskinan yang ada khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Namun dalam pelaksanaannya masih belum dapat diimplementasikan sesuai dengan prosedur program yang benar. Pendamping sebagai kunci pelaksana program tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan aturan sehingga seringkali pelaporan verifikasi tidak sesuai dan besarnya angka ketidakpatuhan peserta dalam pemenuhan komitmen PKH bidang kesehatan. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian terkait dengan evaluasi dari proses pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015.
7 1.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan pada penelitian ini adalah bagaimana evaluasi proses pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan yang dilaksanakan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun 2015? 1.4 Tujuan Tujuan Umum Untuk melakukan evaluasi/ penilaian terhadap proses pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan yang dilaksanakan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Tahun Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan proses validasi data calon peserta Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. 2. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan proses pemutakhiran data Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. 3. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan proses verifikasi komitmen peserta Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. 4. Untuk mengetahui gambaran proses pendampingan saat melaksanakan pembayaran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.
8 5. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat pelaksanaan proses pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) bidang kesehatan di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentang PKH serta merupakan salah satu persyaratan bagi mahasiswa dalam memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Manfaat Praktis 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelaksana program PKH bidang kesehatan. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dokumentasi oleh Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana yang bisa dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan penelitian serupa dikemudian waktu. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang administrasi dan kebijakan kesehatan, dimana melakukan penelitian tentang evaluasi proses pendampingan PKH bidang kesehatan yang dilaksanakan di kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan.
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penduduk miskin di Indonesia antar waktu. Kemiskinan sering menjadi topik yang dibahas dan diperdebatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan isu globalmaupun nasional sehingga masih akan tetap merupakan keprihatinan banyak pihak. Untuk keperluan perencanaan, monitoring, dan
Lebih terperinciIDA YUNANI DESTIANTI. Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan oleh
PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN OLEH UPPKH KECAMATAN DI DESA CILIANG KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN IDA YUNANI DESTIANTI ABSTRAK Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan klasik yang dihadapi bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Sejak zaman kemerdekaan bangsa Indonesia sudah dihadapkan dengan permasalahan ini dan sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu permasalahan dunia yang dialami oleh seluruh Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun. Permasalah ini sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga kemiskinan pun tak dapat dihindari. Masalah kemiskinan merupakan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, pendidikan, kesehatan dan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terbelakang, melainkan juga dialami oleh negara-negara maju.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan sudah menjadi masalah global yang dialami oleh semua negara di dunia. Kemiskinan tidak hanya berada di negara-negara berkembang dan terbelakang, melainkan
Lebih terperinciBAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA
66 BAB VI UPAYA IBU MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KELUARGA 6.1 Penguatan Kapasitas Rumah Tangga Penerima PKH Mutu sumberdaya manusia bukan semata-mata ditentukan oleh seberapa kadar pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah yang bersifat kompleks dan multidimensial yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Adapun masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi negara yang berkembang memang sangat kompleks. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia telah merdeka hampir mencapai 69 tahun, tetapi masalah kemiskinan masih tetap menjadi masalah fenomenal yang masih belum dapat terselesaikan hingga
Lebih terperinciSyarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
50-54 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM UPAYA MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI KELUARGA SANGAT MISKIN (KSM) DI DESA PAYA CUT KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN Syarifah Maihani
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 Erna Fidyatun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ABSTRAK Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Jumlah penduduk Indonesia meningkat terus dari tahun ke tahun. Sensus penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kemiskinan yang dihadapi, terutama, oleh negara-negara yang sedang berkembang, memang sangatlah kompleks. Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan
Lebih terperinciPertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial. khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan?
Pertanyaan Untuk Kepala Bidang Perlindungan Dan Jaminan Sosial 1. Apa saja permasalahan utama yang dihadapi pemerintah kabupaten kerinci khusus nya Dinas Sosial terhadap masalah kemiskinan? 2. Dalam mengurangi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 2. PKH New Initiatives Pedoman Pelaksanaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi diseluruh provinsi di
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan yang dihadapi diseluruh provinsi di Indonesia termasuk Provinsi Lampung. Kemiskinan seringkali dipahami sebagai gejala rendahnya tingkat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari serta berkelanjutan. Diantara kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia agar bisa hidup sehat dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari serta berkelanjutan. Diantara kebutuhan yang lainnya, pangan
Lebih terperinciBAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.
BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia Outline 1. Latar Belakang 3. Tujuan PKH 6. Pendampingan 9.
Lebih terperinciJAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
JAMINAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Masalah Di negara yang sedang berkembang, daftar pelayanan sosial mencakup pelayanan-pelayanan sosial personal yang tergolong sebagai pelayanan kesejahteraan sosial
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bantuan. Bantuan tersebut diwujudkan melalui bantuan tunai bersyarat yang diberik an
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu bentuk kebijakan perlindungan sosial dengan basis keluarga sangat miskin sebagai peserta peneriman bantuan. Bantuan tersebut
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018)
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)- PERENCANAAN (2018) 1. OPD : Bappeda 2. Kegiatan : Program Keluarga Harapan/PKH (54) 3. Latar Belakang a. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus pengembangan kebijakan dibidang perlindungan sosial, tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah yang sampai saat ini masih terus dicari langkah yang tepat untuk menanggulanginya. Kemiskinan merupakan masalah multi dimensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2013 belum dapat memenuhi target Millenium Depelopment Goals (MDGs) 2015. Dimana angka kematian bayi (AKB) di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia menjadi masalah yang berkepanjangan.kemiskinan tidak dipahami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks bagi setiap negara, terutama negara besar seperti Indonesia.Sampai saat ini, masalah kemiskinan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciMEKANISME PELAKSANAAN. Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI
MEKANISME PELAKSANAAN Referensi Pedoman Pelaksanaan PKH Tahun 2016, Bab III - VI Outline 5. Pengembangan Kepesertaan 1. Alur Pelaksanaan PKH 6. Pengelolaan Sumber Daya 2. Penetapan Sasaran 7. Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar favorit. Pada lembaga persekolahan ini tidak cukup ruang bagi masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, ada kecenderungan bahwa program pendidikan dasar yang bermutu hanya diorientasikan untuk orang dan kelompok tertentu, terutama pada institusi pendidikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih termasuk ke dalam kategori negara berkembang. Ilmu pengetahuan dan perekonomian menjadi tolak ukur global sejauh mana suatu negara berkembang.
Lebih terperinciBAB V. keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat
BAB V KESIMPULAN Proses monitoring dan evaluasi menjadi sangat krusial kaitannya dengan keberlangsungan program atau kebijakan. Tak terkecuali PKH, mengingat terdapat berbagai permasalahan baik dari awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kemiskinan dalam pembangunan di Indonesia merupakan salah satu masalah utama yang ditandai oleh masih besarnya jumlah penduduk miskin, pengangguran,
Lebih terperinciOleh : Nidya Putri Astari . Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. RE.Martadinata No 150 Ciamis.
IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) OLEH PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PPKH) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PENDIDIKAN (Studi di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis) Oleh : Nidya Putri Astari
Lebih terperinciJumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun
Jumlah Penduduk Kabupaten Tabanan berdasarkan SP2010 sebanyak 420.370 ora dengan laju pertumbuhan pendu sebesar 1,12 persen per tahun Sekapur Sirih Sesuai amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis dan Demografis Desa Petir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Jumlah penduduk Desa
Lebih terperinciPROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEBAGAI INVESTASI SOSIAL MURAH Dosen FKIP Universitas Gunung Rinjani Selong-Lombok Timur email : yusufmurah@gmail.com ABSTRAK (PKH) adalah program yang memberikan bantuan
Lebih terperinciTENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN
TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN A. PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN DAN SYARAT PROGRAM Penerima bantuan PKH adalah rumahtangga sangat miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil temuan penelitian yang telah dianalisis oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PENDAMPINGAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN BIDANG KESEHATAN DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015
UNIVERSITAS UDAYANA EVALUASI PROSES PENDAMPINGAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN BIDANG KESEHATAN DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015 LUH GEDE RINI PUSPITA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 43 /PB/2007 TENTANG PETUNJUK PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM KELUARGA
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SEKRETARIAT (TNP2K) RAKORNAS TKPK JAKARTA, 13 MEI 2014 PROGRAM KELUARGA HARAPAN - PKH BANTUAN TUNAI BERSYARAT
Lebih terperinci9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
9 PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH): ANTARA PERLINDUNGAN SOSIAL DAN PENGENTASAN KEMISKINAN Oleh: Syahputra Adisanjaya Suleman & Risna Resnawaty syahputraasuleman@yahoo.com; risna.resnawaty@unpad.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciKONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KONSOLIDASI KELEMBAGAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN PUSAT DAERAH DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemiskinan adalah kondisi dimana ketidakmampuan seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan. Masalah kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh Negara Indonesia adalah kemiskinan. Dari tahun ke tahun masalah ini terus menerus belum dapat terselesaikan, terutama sejak
Lebih terperinci(DAMPAK TERHADAP PENYEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN)
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (DAMPAK TERHADAP PENYEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN) LAPORAN AKHIR DIREKTORAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN KEDEPUTIAN BIDANG KEMISKINAN, KETENAGAKERJAAN DAN USAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciPROGRAM KELUARGA HARAPAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA PELANGI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sebanyak 189 negara mendeklarasikan Millenium Development Goals (MDGs) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsabangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat
Lebih terperinciTINGKAT KAPASITAS ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PROVINSI GORONTALO BERDASARKAN KISI-KISI PENILAIAN KAPASITAS MCKINSEY ABSTRAK
Tingkat Kapasitas Organisasi Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Gorontalo Berdasarkan Kisi-Kisi Penilaian Kapasitas Mckinsey ORGANISASI PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PROVINSI
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 16 JANUARI 2014 Tema Prioritas Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 14,1% pada 2009 menjadi 8 10% pada akhir 2014, yang diikuti dengan: perbaikan distribusi perlindungan sosial, pemberdayaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Evaluasi 1.1.1 Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kader kesehatan telah menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, karena banyak program kesehatan dunia menekankan potensi kader kesehatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN
BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PKH di Desa Petir, baik itu faktor internal
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA
BAB V PELAKSANAAN PKH DI KELURAHAN BALUMBANG JAYA 5.1 Kelembagaan PKH Pemilihan rumah tangga untuk menjadi peserta PKH dilakukan berdasarkan kriteria BPS. Ada 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin
Lebih terperinciMengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.
Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang berada di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan. sumber daya manusia. Karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan sumber daya manusia. Karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Masih tingginya angka kemiskinan, baik secara absolut maupun relatif merupakan salah satu persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini. Kemiskinan
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT BAMBANG WIDIANTO DEPUTI BIDANG KESRA KANTOR WAKIL PRESIDEN RI APRIL, 2010 KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH
Lebih terperinciKertasari. Dengan mewajibkan peserta program untuk menggunakan. persalinan) dan pendidikan (menyekolahkan anak minimal setara SMP),
PENGARUH IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PESERTA PROGRAM DI KELURAHAN KERTASARI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012 Oleh : Teguh Setiadi Abstrak : Penelitian ini ingin mengkaji
Lebih terperinci2018, No Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang P
No.187, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Program Keluarga Harapan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut window
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah terpenting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya, kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di dunia ini. Meskipun
Lebih terperinciPARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM)DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN
PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM)DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN NIM. I
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Integrasi Bimbingan Manajemen Keuangan Keluarga dalam Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan di Indonesia 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan kesejahteraan sosial yang kompleks dan multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran, keterbelakangan
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017
BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI KECAMATAN SEWON, KABUPATEN BANTUL TAHUN 2017 A. Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Pelaksanaan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KETEPATAN SASARAN DALAM PENYALURAN PKH KELUARGA PETANI KELURAHAN MERAS KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO
AgriSosioEkonomi Unsrat, ISSN 907 98, Volume Volume Nomor, September 07 : 5 56 EFEKTIVITAS KETEPATAN SASARAN DALAM PENYALURAN PKH KELUARGA PETANI KELURAHAN MERAS KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Rahasia Meyssel
Lebih terperinciKEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH
KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH BAMBANG WIDIANTO DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESRA DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN/ SEKRETARIS EKESEKUTIF TNP2K TANGERANG,
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya Kondisi Geografis
25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Balumbang Jaya 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Balumbang Jaya merupakan salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah administratif
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian memegang peran strategis dalam upaya peningkatan perekonomian di Bali. Sektor ini menyumbang sebesar 14,64% dari total Produk Domestik Regional Bruto
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
27 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam siklus hidup manusia gizi memegang peranan penting. Kekurangan gizi pada anak balita akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP RUMAH TANGGA MISKIN
PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP RUMAH TANGGA MISKIN (Studi pada Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri) Dedy Utomo, Abdul Hakim,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu persoalan utama pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan salah satu persoalan utama pembangunan yang sifatnya kompleks dan multidimensial yang di alami oleh hampir seluruh negara maupun daerah,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL RAKYAT BANTEN BERSATU DI PROVINSI BANTEN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakatnya. Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat tersebut,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak. pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda.
Lebih terperinciSASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL
1 SASARAN PROGRAM BIDANG SOSIAL a. Membangun 22 Jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial (PMKS) b. Mengoptimalkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS) GOAL ( TUJUAN UMUM ) MENINGKATKAN KUALITAS
Lebih terperinciDISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012
DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak orang di dunia ini. Suharto (2009) menegaskan bahwa meskipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan patologi sosial yang tidak akan pernah habis untuk didiskusikan dan kenyataannya kemiskinan sendiri merupakan masalah sosial yang bersifat global.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya seperti Indonesia. Kemiskinan seharusnya menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah lama yang pada umumnya dihadapi hampir di semua negara-negara berkembang, terutama negara yang padat penduduknya seperti Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Angka kematian balita hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 40 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Provinsi Gorontalo jumlah balita
Lebih terperinciBAB IV TUGAS PEMBANTUAN
BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang atau rumah tangga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuah dasar, sementara lingkungan pendukungnya kurang memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peran serta masyarakat di bidang kesehatan sangat besar. Wujud nyata bentuk peran masyarakat antara lain muncul dan perkembangan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
Lebih terperinciP O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS
P O L I C Y B R I E F GAMBARAN PELAKSANAAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS I Gambaran Umum Generasi Sehat dan Cerdas selanjutnya disebut GSC, mulai dilaksanakan sejak tahun 2007, sebagai salah satu program nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh bangsa tersebut. SDM yang baik adalah SDM yang memiliki mental
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terbesar kedua setelah sektor pariwisata (perdagangan, hotel, dan restoran).
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian di Bali merupakan sektor penyumbang pendapatan daerah terbesar kedua setelah sektor pariwisata (perdagangan, hotel, dan restoran). Berdasarkan data
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
35 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis Desa Tegal merupakan salah satu desa dari 8 desa lainnya yang terletak di Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Secara wilayah, Desa Tegal memiliki luas sekitar
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti dapat mengambil kesimpulan penelitian tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis
Lebih terperinci