IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

dokumen-dokumen yang mirip
10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

Tabel IV.B.11.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

7. URUSAN PERDAGANGAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 16,244,287, BELANJA LANGSUNG 29,878,722,000.00

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KATA PENGANTAR. Blitar, 17 Juni 2015 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM DAERAH KOTA BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kota Ambon. Rencana Tahun Target Capaian Kinerja

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

URAIAN sebelum perubahan

Kode Rekening Program Kegiatan Anggaran Setelah Belanja Pegawai Belanja Barang Jasa Belanja Modal Penyerapan

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI URUSAN PEMERINTAHAN DINAS KOPERASI, UMKM DAN PASAR JUMLAH DASAR HUKUM URAIAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU 2016 DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA PADANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan anggaran dan realisasi Triwulan IV 2012

14. Anggaran program dan kegiatan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Mukomuko

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN DINAS SOSIAL KOTA SALATIGAA TAHUN 2017

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat berperan penting dalam

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SEKRETARIAT DPRD KAB. BLORA

Meningkatkan Aksesibiltas usaha Koperasi dan UMKM

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

PEGUKURAN KINERJA KEGIATAN

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN PULANG PISAU. Target Capaian Kinerja

Transkripsi:

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dalam hal ini pemberdayaan Koperasi dan UMKM berkaitan langsung dengan kehidupan dan peningkatan kesejahteraan bagi sebagian besar rakyat (pro poor). Selain itu, potensi dan peran strategisnya telah terbukti menjadi penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomi (pro growth). Keberadaan Koperasi dan UMKM yang dominan sebagai pelaku ekonomi nasional juga merupakan subyek vital dalam pembangunan khususnya dalam rangka perluasan kesempatan berusaha bagi wirausaha baru dan penyerapan tenaga kerja serta menekan angka pengangguran (pro job). Keberadaan Koperasi dan UMKM terbukti merupakan pelaku usaha yang mandiri, kukuh dan fleksibel, dalam kondisi normal maupun krisis sekalipun. Bahkan tidak dapat disangkal oleh siapapun bahwa Koperasi dan UMKM merupakan leader perekonomian Indonesia, menjadi jantung ekonomi rakyat dan pelopor tumbuhnya ekonomi kerakyatan. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil. Dengan demikian pengembangan Koperasi dan UMKM merupakan prioritas dan menjadi sangat urgen dan vital, upaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro maupun mikro. Selaras dengan hal tersebut program prioritas yang berpihak terhadap koperasi dan UMKM sesuai RPJMD 2010-2015 adalah 1) Peningkatan, perluasan dan pengembangan kesempatan kerja, melalui pengembangan kelembagaan, produktivitas dan pelatihan kewirausahaan. 2) Pengembangan usaha masyarakat, melalui peningkatan kemampuan usaha mikro, kecil dan menengah untuk mengelola produk-produk potensial daerah baik dalam bidang permodalan, produksi maupun pemasaran. 3) Kerjasama pembangunan, melalui penguatan kerjasama antara Wonosobo Perguruan Tinggi Pelaku Usaha / BIG Partnership dalam pengembangan produk-produk potensial daerah (pertanian, industri, pariwisata). Dengan prioritas pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2012 adalah 1) Meningkatnya akses pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM. 2) Terwujudnya iklim usaha yang kondusif bagi perkembangan koperasi dan UMKM. 3) Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2012 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap memfokuskan pada tujuan utama meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 telah dialokasikan sebesar Rp. 7.250.434.500,- atau sebesar 0,70% dari total APBD Tahun 2012. Dari alokasi tersebut terealisasi Rp. 7.137.331.970 atau 98,54%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 112

Tabel IV.B.10.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Koperasi dan UKM Tahun 2012 Program Alokasi Realisasi (Rupiah) (Rupiah) A Belanja Langsung 5.214.406.500 5.166.960.233 1. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan 4.620.000.000 4.580.963.350 Kompetitif Usaha Kecil Menengah 2. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 195.000.000 194.545.000 3. Program Peningkatan Kualitas 191.965.000 195.000.000 Kelembagaan Koperasi 4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 134.337.500 131.161.271 5. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 70.069.000 68.325.621 B Belanja Tidak langsung 2.036.028.000 1.970.371.737 1 Belanja Pegawai 1.832.028.000 1.970.371.737 Belanja Gaji dan Tunjangan 1.651.928.000 1.610.196.737 Belanja Tambahan Penghasilan PNS 180.100.000 156.175.000 2 Belanja Hibah dan Sosial 204.000.000 204.000.000 3 Belanja Tak Terduga - - Jumlah total 7.250.434.500 7.137.331.970 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2012 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Program ini bertujuan untuk mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan dan meningkatkan daya saing UMKM sehingga pengetahuan serta sikap wirausaha semakin berkembang, produktivitas meningkat, wirausaha baru berbasis pengetahuan dan teknologi meningkat jumlahnya dan ragam produk-produk unggulan UMKM semakin berkembang. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa: Pelatihan Kewirausahaan (DBHCHT), untuk 80 orang/12 kelompok Pelatihan Manajemen bagi UMKM Komoditi Unggulan Daerah, bagi 20 kelompok UMKM. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil, untuk 30 orang/22 kelompok. Peningkatan Daya Saing dan Pengembangan Jaringan Usaha, untuk 60 UMKM/56 kelompok Penguatan Kelompok UMKM, untuk 30 UMKM/28 kelompok Pelatihan Kelompok Ekonomi Produktif, untuk 25 UMKM/22 kelompok. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 113

Kemitraan UMKM dengan Perusahaan Potensial (DBHCHT), berupa kegiatan pertemuan 30 UMKM dengan buyer potensial. Pemberdayaan Kelompok Ekonomi Produktif Buruh Gendong/Kuli/Pemuda Putus Sekolah (DBHCHT), untuk 60 orang buruh gendong/kuli/pemuda putus sekolah melalui fasilitasi permodalan dan peralatan usaha. Penguatan Kapasitas Industri Anyaman Bambu (DBHCHT) Dukungan Penguatan Kapasitas Usaha bagi Sektor Informal (DBHCHT) Promosi Potensi Daerah yang Berdaya Saing (DBHCHT), melalui pameran Wonosobo Expo. Pameran Skala Nasional-Regional, melalui pameran Batam dan Jakarta Inacraft. Pelatihan dan Sosialisasi Produsen Sertifikat Halal bagi UMKM (DBHCHT) Pengembangan Sistem Usaha bagi UMKM Lomba Makanan Khas se Jawa Tengah serta Pameran Koperasi dan UMKM Festival ke-10 Tahun 2012 Pelatihan Teknis dan Penyediaan Dukungan Sarana Usaha bagi UMKM Pengembangan Jaringan Kemitraan UMKM dengan Pembiayaan Produktif Pelatihan Kelompok Usaha UMKM dengan Fasilitasi Penguatan Modal Usaha (DBHCHT) Penguatan Manajemen dan Pengembangan Koperasi dan Kelompok Usaha Masyarakat Pengembangan Usaha One Village One Product Perluasan Pelayanan Pembiayaan bagi UMKM Pelatihan Packaging Produk UMKM Gelar Kreatif dan Inovatif Produk UMKM Pelatihan Manajemen Perkoperasian (DBHCHT), dengan peserta 60 orang dari 30 koperasi se Kabupaten Wonosobo. Fasilitasi Pengembangan Pembentukan Koperasi Baru dan Penguatan Modal Usaha, dengan peserta 12 pra koperasi yang terfasilitasi badan hukum koperasi dan penguatan modal. Pelatihan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi, dengan peserta 15 orang/koperasi yang nantinya mampu menggunakan sistem aplikasi akuntansi koperasi untuk menyusun pembukuan keuangan. Pengembangan Sarana Prasarana Produksi Usaha Mikro Kecil Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program ini bertujuan untuk mempermudah, memperlancar dan memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif agar mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya lokal serta menyesuaikan skala usahanya sesuai dengan tuntutan efisiensi. Sistem pendukung dibangun melalui pengembangan LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 114

lembaga pendukung/penyedia jasa pengembangan usaha yang terjangkau, semakin tersebar dan bermutu untuk meningkatkan akses UMKM terhadap pasar dan sumberdaya produktif, seperti sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi dan informasi, termasuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi lembaga-lembaga keuangan bagi UMKM. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa : Bintek Peningkatan Mutu dan Desain Kemasan Produk Pelatihan Manajemen Usaha Kecil Industri Rumah Tangga Peningkatan Kualitas Produk dengan Peralatan Teknologi Tepat Guna Bintek Peningkatan Kompetensi dan Penguatan Produk Unggulan OVOP (DBHCHT) Pembuatan WEB dan Toko On Line UMKM (DBHCHT) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi agar koperasi mampu tumbuh dan berkembang secara sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif, sehingga citra koperasi menjadi semakin baik. Dengan demikian diharapkan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat primer dan sekunder akan tertata dan berfungsi dengan baik, infrastruktur pendukung pengembangan koperasi semakin lengkap dan berkualitas, lembaga gerakan koperasi semakin berfungsi efektif dan mandiri, serta praktek berkoperasi yang baik semakin berkembang di kalangan masyarakat. Melalui progam ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu : Fasilitasi Pengembangan Koperasi Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi, utuk 80 koperasi se Kabupaten Wonosobo di mana yang mendapat penilaian dengan predikat sehat sebanyak 22 KSP/USP koperasi dan cukup sehat 68 KSP/USP koperasi. Peningkatan Kualitas Administrasi Koperasi, dengan peserta 20 orang dari 10 koperasi. Penyuluhan Pembentukan Koperasi (LKM menjadi Koperasi) Pelatihan Akutansi Dasar bagi Pengawas/Karyawan Koperasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Sarana Usaha bagi UMKM Makanan di Daerah Penghasil Tembakau Sosialisasi dan Fasilitasi Sarana UMKM Dalam melaksanakan urusan Koperasi dan UMKM, didukung oleh alokasi anggaran untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana prasarana aparatur dengan uraian sebagai berikut : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kualitas administrasi perkantoran yang tertib dan lancar serta terlaksananya tugas kedinasan dengan cepat dan akurat yaitu melalui : Penyediaan Jasa LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 115

Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor Kota dan Pasar. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan melalui : Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kantor. c. CAPAIAN KINERJA URUSAN KOPERASI DAN UMKM Tabel IV.B.10.2 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2012 Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Indikator Kinerja Kunci (IKK) 1 Koperasi aktif Jumlah koperasi aktif / Jumlah seluruh koperasi x 100% 2 Usaha Mikro dan Kecil Jumlah usaha mikro dan kecil / Jumlah seluruh usaha mikro dan kecil x 100% Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Capaian Kinerja 2011 2012 200 ------ x 100% 57,27% 339 = 59,00% 57,18 ------- x 100% 99,98% 57,19 = 99,98% Tabel IV.B.10.3 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2012 Berdasarkan Indikator RPJMD 2010-2015 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian Pembangunan 2011 2012 1 Jumlah UMKM 55.909 57.192 2 Jumlah Koperasi 330 339 3 Jumlah Koperasi aktif 189 200 4 Jumlah aset koperasi (juta) 560 748 5 Jumlah asset UMKM (juta) 29,35 32,21 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 116

Capaian kinerja urusan Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari jumlah koperasi dan jumlah UMKM. Sampai tahun 2012 perkembangan Koperasi di Kabupaten Wonosobo sebanyak 339 unit dengan rincian kategori aktif 200 koperasi atau 59,00%, tidak aktif 139 koperasi. Jumlah koperasi aktif pada tahun 2012 berjumlah 200 dari 339 koperasi, kondisi ini mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 sebesar 5,82% Demikian pula untuk asset koperasi pada tahun 2012 sejumlah 748 juta sehingga ada peningkatan sebesar 33,57% dibanding tahun 2011. Peningkatan ini terjadi karena pengelolaan sumber daya manusia dan sistem pengelolaan koperasi sudah meningkat lebih baik serta sebagian besar 82,60% merupakan koperasi non pertanian yang sebagian besar merupakan koperasi simpan pinjam. Sedangkan jumlah UMKM Kabupaten Wonosobo tahun 2012 sebanyak 57.192 di mana yang terbanyak adalah UMKM sektor pertanian diikuti industri, perdagangan dan jasa/aneka usaha. Jumlah UMKM tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 yaitu bertambah 1.273 UMKM atau 2,31% dengan jumlah asset UMKM tahun 2012 sebesar 32,21 milyar. Nilai asset UMKM ini sudah melebihi target indikator RPJMD 2010-2015. Berikut adalah data perkembangan jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten Wonosobo : Tabel IV.B.10.4 Data Perkembangan Koperasi dan UMKM di Kabupaten Wonosobo Jumlah Jenis Koperasi, UMKM 2011 2012 Koperasi 1 KUD 13 13 2 Kop. Pertanian 46 46 3 Kop. Non Pertanian 271 280 Jumlah 330 339 UMKM berdasarkan sektor 1 Perdagangan 12.362 13.139 2 Industri 14.429 14.517 3 Jasa / Aneka Usaha 2.423 2.845 4 Pertanian 26.705 26.691 Jumlah 55.919 57.192 Jumlah UMKM dibina 14.984 15.996 UMKM belum dibina 40.935 41.196 Asset (Rp Juta) 29.354 32.213 Omset (Rp Juta) 56.988 67.422 Tenaga Kerja (Orang) 173.480 176.445 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 117

d. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan umum yang muncul pada urusan koperasi dan UMKM antara lain : Masih rendahnya daya saing koperasi dan UMKM dalam mengakses pasar. Masih lemahnya kemampuan koperasi dan UMKM dalam penguasaan teknologi dan informasi. Belum optimalnya promosi dan pemasaran serta terbatasnya informasi pasar mengenai produk unggulan daerah. Belum optimalnya pelaksanaan kemitraan usaha antara koperasi dan UMKM dengan pelaku usaha lainnya. Akses koperasi dan UMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan dan permodalan masih lemah. Upaya yang perlu dilakukan dalam menangani pembangunan urusan koperasi dan UMKM adalah : Peningkatan kapasitas dan produktivitas koperasi dan UMKM dalam rangka pengembangan produk yang berkualitas, inovatif dan kreatif yang bersaing baik di pasar domestik maupun mancanegara. Peningkatan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi yang kaya inovasi produk. Fasilitasi promosi produk Koperasi dan UKM di pasar domestik maupun internasional, melalui promosi produk unggulan, menyediakan informasi pasar, dan menyediakan sumber daya manusia untuk menjalankan fungsi pemasaran. Fasilitasi pengembangan kemitraan yang melibatkan koperasi dan UMKM dalam pengembangan produk-produk unggulan yang berbasis rantai nilai, subkontrak, alih teknologi, pemasaran/ekspor, atau investasi Mendorong adanya regulasi yang mampu mendukung aksesibilitas koperasi dan UMKM pada lembaga keuangan (sejenis KUR/KKPE dsb). Peningkatan akses Koperasi dan UMKM kepada sumber daya produktif terutama berkaitan dengan jangkauan dan jenis sumber pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Koperasi dan UMKM, khususnya melalui KUR, dan berbagai bentuk skim lainnya yang berkesesuaian dengan kondisi dan kebutuhan Koperasi dan UMKM, termasuk pembiyaan setelah sertifikasi tanah. LKPJ 2012 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 118