Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan

dokumen-dokumen yang mirip
JAUH PA D A P E R G U R UAN

PELATIHAN PENGEMBANGAN E-LEARNING

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DOSENJAGA UNTUK MENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Abstrak

Sisdiknas No. 20/2003. Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. PP No. 66/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (perbaikan atas PP 17/2010)

Oleh Amat Jaedun Nuryadin ER.

PANDUAN PELATIHAN E LEARNING DASAR

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY

Pengenalan elearning. Untuk Mahasiswa Angkatan Baru Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Mercu Buana Pusat Bahan Ajar dan elearning

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY

Hak Cipta 2014 DIREKTORAT SISTEM INFORMASI Halaman 2 dari 15

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Amat Jaedun (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY)

M E M U T U S K A N:

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning

Apa itu elearning? E-learning adalah proses pembelajaran yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi dan internet.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

Analisis E-Learning Sebagai Media Bantuan Pengajaran di Lingkungan Kampus

Petunjuk Penggunaan Moodle Bagi Pengajar

MEMBANGUN DIMENSI MANUSIA-TUGAS DALAM PENGEMBANGAN E-LEARNING

untuk mengembangkan kualifikasi tenaga kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. persiapannya lebih singkat. E-Learning menjawab semua tantangan tersebut.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI SARJANA (S1) BAGI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH (DUAL

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEDIA AJAR ONLINE (E-LEARNING)

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara

PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)

BAB I PENDAHULUAN. nasional dan muatan lokal. Dan dibuatlah Suplemen Kurikulum berbagai macam sumber ilmu, tidak hanya dari guru kelas saja.

Panduan Penggunaan. Elearning Universitas Almuslim untuk Mahasiswa. M. Rezeki Muamar

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS DI SMA. Tri Indri Hardini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 13 PALEMBANG. Deviyarti Siregar Mia Karina Utami

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Pengembangan Aplikasi E learning dengan Menggunakan PHP Framework Prado BAB 1 PENDAHULUAN

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)

APLIKASI KOMPUTER. Pokok Bahasan : Pengenalan E-Learning. Anggun Puspita Dewi, S.Kom., MM. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Sistem pembelajaran e- learning

Metode Belajar di MEDIU

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada

TUTORIAL E-LEARNING MAHASISWA PASCASARJANA.

PEDOMAN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) Untuk Peserta. Disajikan pada PJJ untuk Peserta Diklat Tahun 2012

PANDUAN KOLOKIUM MAHASISWA PROGRAM EKSTENSI SARJANA ILMU KOMPUTER, FMIPA IPB

IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

Panduan Elearning UNTUK MAHASISWA STMIK IM & STIE STAN IM. Patah herwannto JL. JAKARTA NO 79 BANDUNG 40272,

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

MATERI PELATIHAN ELEARNING PETUNJUK BAGI PENGAJAR PADA E-LEARNING. Muhamad Ali, MT.

PROPOSAL HIBAH PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ONLINE BERBASIS E-LEARNING

PENGEMBANGAN WEB BASED LEARNING DALAM MATAKULIAH ALGORITMA PEMROGRAMAN 1 DI STMIK PRADNYA PARAMITA MALANG

User Manual Distance Learning Panduan Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Jarak Jauh (Dosen) Versi 1.1 (17 Juni 2014)

Variasi Bahan Ajar pada Pembelajaran E-Learning Guna Menunjang Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ARTIKEL ILMIAH

EVALUASI PERKULIAHAN TAHUN AKADEMIK

Oleh Dr. Rusman, M.Pd. TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UPI KONSENTRASI GURU TIK

PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA

1 P edo m a n P J J S 2 A p t i k o m T e k n o l o g i P e m b e l a j a r a n

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) TEKNOLOGI INFORMASI. - Dosen memberikan uraian. - Dosen membagikan fotocopy garis besar

APRESIASI E-LEARNING

Kata kunci: Penelitian Tindakan Kelas, komputasi fisika, bahan ajar berbasis web *)

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

Panduan Hibah E Learning UGM 2015 Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademik UNIVERSITAS GADJAH MADA

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Pedoman Pengembangan Materi e- Pembelajaran

PELATIHAN. Perkuliahan elearning Untuk Dosen Pengampu Internal

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran

RANCANGAN SISTEM INFORMASI SBJJ UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Oleh : Tim Pengembang Sistem Informasi SBJJ UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BLENDED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA

PERTEMUAN III. Kode Mata Kuliah Semester. 4 (empat) SKS. 2 (dua) Prodi/Fakultas. S1 Informatika / F.T. Febrian

INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI LOaDED IPB : POB-SJSK-004

STMIK MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN ONLINE PADA SMA NEGERI 5 PALEMBANG

Materi Pembelajaran Bina Nusantara. Induksi Dosen Baru

PELATIHAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR ONLINE UNTUK PEMBELAJARAN DI KELAS

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

KUISONER UNTUK ALUMNI

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

Pada halaman ini, kita dapat memasukan Username dan password sesuai dengan siswa

Lampiran Pertanyaan Wawancara dengan Ketua STAB Nalanda. 1. Menurut Bapak, Apakah akreditasi daripada STAB Nalanda dan apa saja aspek

B AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ganjar Candra S, 2014 Kualitas Pembelajaran Berbasis TIK Berdasarkan Tingkat Persepsi Mahasiswa

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

PANDUAN SELEKSI PENYUSUNAN MODUL E-LEARNING

Sistem Informasi Akademik. Direktorat Teknologi Informasi

PENDAHULUAN. Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

Manual Book. Student Desk SISFOKAMPUS PROJECT TEAM

Referensi PJJ Konsorsium Aptikom Standar Teknologi Pembelajaran Versi Maret 2014 disusun oleh Konsorsium APTIKOM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPI Bandung. Tugas Kuliah Komputer Masyarakat

Tipe A: pengembangan bahan ajar multimedia, dengan dana hibah sebesar Rp ,00 bagi 15 pemenang

Transkripsi:

Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web pada Perkuliahan Purwono Hendradi 1, Kanthi Pamungkas Sari 2, Sutejo 3 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik 2 Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam 3 Program Studi Teknik Informatika 1,2 Universitas Muhammadiyah Magelang 3 STMIK Himsya Semarang Abstrak Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pembelajaran semakin marak, baik untuk membuat media pembelajaran maupun sebagai sarana pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan TIK sebagai sarana pelaksanaan pembelajaran sering dikenal dengan e-learning. Keuntungan dari e-learning diantaranya dapat digunakan sebagai pembelajran jarak jauh. Penerapan e- learning dalam perkuliahan harus mengadaptasi sistem kredit semester (SKS). Dalam penulisan ini akan dikembangan model pembelajaran jarak jauh yang mengadaptasi sistem perkuliahan, yaitu mengedepankan ekuivalensi antara SKS dan model yang dikembangkan. Kata kunci : e-learning, perkuliahan, SKS Pendahuluan Sejak Kurikulum Berbasis Kompetensi di perguruan tinggi dipublikasikan melalui SK Mendiknas Nomor 045/U/2002, saat ini telah terjadi perubahan paradigma dalam proses pembelajaran. Proses mengajar (teaching) yang dulu hanya disampaikan dengan kuliah tatap muka, bergeser menjadi proses pembelajaran (learning) yang mendorong peserta didik belajar aktif dan menyenangkan. Terlebih lagi dengan adanya bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin berkembang memungkinkan dosen dan peserta didik terpisah tempat, namun masih tetap dapat melakukan pembelajaran secara berkualitas. TIK dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan kesempatan belajar yang lebih luas kepada peserta didik, dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan tinggi di Indonesia. Peningkatan kualitas pendidikan menjadi prioritas dengan kesadaran bahwa keberhasilan suatu bangsa di masa depan sangat tergantung pada kualitas pendidikan. Melalui misinya yang dikenal dengan 5 K yaitu Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas dan Relevansi, Kesetaraan dan

Kepastian. Salah satu cara untuk merealisasikan misi tersebut yaitu dengan cara menyediakan sumber belajar yang terjangkau tanpa batas ruang dan waktu, dan terjaga kualitas pembelajarannya, serta memberikan kepastian atas ketercapaian kompetensinya. Dalam penulisan ini akan dipaparkan pengembangan model pembelajaran non konvensional yang memadukan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan model e-learning. Model Pembelajaran non Konvensional Program Pengembangan Model Pembelajaran non Konvensional yang dilakukan ini merespon terbitnya Peraturan Menteri Nomer 24 tahun 2012 tentang Pendidikan Jarak Jauh. Batasan model pembelajaran non konvensional yang dilakukan adalah berupa model pembelajaran tanpa tatap muka secara penuh. Dalam model pembelajaran non konvensional diatas, tetap menggunakan konstruksi pembelajaran konvensional, seperti kurikulum, silabi dan mekanisme tes, namun hanya pada tatap muka yang ditiadakan atau dikurangi. E-Learning Clark Adrich dalam bukunya yang berjudul Simulations and the Future of Learning menekankan definisi e-learning pada kerangka berpikir penggunaan jaringan komputer. Ia menyatakan bahwa e-learning merupakan sebuah kombinasi antara proses, materi dan infrastruktur dalam penggunaan komputer dan jaringannya dalam rangka meningkatkan kualitas pada satu atau lebih bagian signifikan dari aspek-aspek rangkaian kegiatan pembelajaran, termasuk diantaranya adalah aspek manajemen dan aspek pendistribusian materi pelajaran. Derek Stockley, seorang ahli pendidikan dari Australia dalam situs webnya (derekstockley.com.au) memberikan definisi bahwa e-learning adalah proses penyampaian program pembelajaran, pelatihan atau pendidikan secara elektronik. e-learning melibatkan penggunaan komputer atau alat elektronik (misalnya telepon seluler) dalam berbagai cara untuk menyediakan bahan-bahan pelatihan, pendidikan atau pembelajaran. Organisasi Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan

(The American Society for Training and Development/ASTD) memberikan definisi umum yang lebih spesifik terhadap metode maupun media yang digunakan dalam proses e-learning. Definisi ini dimuat dalam situs web about-elearning.com. Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web (web-based learning). Dari ketiga pendapat tersebut, akan dijadikan acuan dalam mengadaptasikan model pembelajaran non konvensional yang dikembangkan dengan e-learning yang menitikberatkan pada kolaborasi perkuliahan jarak jauh dengan tatap muka. Karena ada beberapa hal dalam pembelajaran yang harus dilakukan dengan tatap muka. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Web Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, khususnya perkembangan teknologi komputer dengan internetnya. Sehingga internet dapat menjadi media yang tepat dalam pembelajaran jarak jauh karena mampu menembus batas waktu dan tempat atau diakses kapan saja, dimana saja, siapa saja dan memberikan kemudahan. Pembelajaran jarak jauh akan efektif dibandingkan pembelajaran konvensional jika sebelumnya membuat suatu web based distance learning yang mempertimbangkan berbagai aspek yang perlu serta trade-off-nya. Pembelajaran jarak jauh akan efektif jika melibatkan interaksi antara pembelajar dengan pengajar, pembelajar dengan pembelajar, pembelajar dengan media (termasuk fasilitas) pembelajaran. Pola interaksi pembelajaran berlangsung secara aktif dan interaktif. Media pembelajaran atau trade-off teknologi yang digunakan dalam interaksi face-to-face langsung antara pembelajar dan pengajar seperti halnya dalam pembelajaran konvensional dapat dicapai atau setidaknya mendekati. Penggunaan teknologi dalam menunjang pembelajaran jarak jauh harus diperhatikan untuk membantu pendidikan. Dalam web based distance learning pengajar dan pembelajar memerlukan fasilitas internet untuk tetap menjaga konektivitasnya sehingga dapat menentukan kesinambungan suatu pembelajaran jarak jauh. Web based distance learning sebagai suatu internet based community dapat memfasilitasi bertemunya atau berinteraksinya pembelajar dan pengajar.

Pengajar seharusnya mampu memindahkan apa yang biasa dilakukan oleh pengajar di depan kelas kepada suatu bentuk web atau materi pembelajaran online. Web ini harus mampu memberikan informasi kepada pembelajar dengan selalu dapat diakses oleh pembelajar, dan pengajar selalu ter-update setiap waktu (Muhammad Adri, 2008). Sistem pembelajaran jarak jauh mempunyai karakteristik yang berbeda dengan praktik pembelajaran konvensional secara tatap muka. Menurut Keegan (1980) sistem pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik yaitu (1) pemisahan antara pengajar dan pembelajar; (2) pengaruh institusi/organisasi pendidikan; (3) penggunaan media yang menghubungkan guru dan pembelajar; (4) berlangsungnya komunikasi dua arah; (5) memperhatikan pembelajar sebagai individu yang belajar; dan (6) pendidikan sebagai suatu industri. Bentuk Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran jarak jauh ada beberapa bentuk, antara lain: a. Program pendidikan mandiri b. Program tatap muka diadakan di beberapa tempat pada waktu tertentu c. Program tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu tempat. Pembelajaran jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pembelajar adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri, dan berusaha sendiri di tempat mereka sendiri. d. Pembelajaran jarak jauh dengan e-learning, yaitu pembelajaran online berbasis teknologi informasi via internet. Sistem pembelajaran ini dapat dilengkapi dengan modul atau buku-buku pelengkap. e. Pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi yang diatur dalam KEPMEN 107/U/2001. harus mendapat ijin dari Dikti dalam pasal 2 disebutkan, tujuan penyelenggaraan program pendidikan tinggi jarak jauh adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi serta terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi. Kemudian dalam pasal 4 ayat 2 dinyatakan bahwa sudah mempunyai ijin penyelengaraan program studi secara tatap muka dalam bidang studi yang sama dan telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan nilai A atau U (Unggulan). Dalam point j dinyatakan:

Bekerja sama dengan perguruan tinggi lain yang sudah mempunyai ijin penyelenggaraan program studi yang sama untuk memfasilitasi kegiatan pengembangan program dan materi pembelajaran, pemberian layanan bantuan belajar, layanan perpustakaan dan pelaksanaan praktikum dan pemantapan pengalaman lapangan, serta penyelenggaraan evaluasi hasil belajar secara jarak jauh. Perkuliahan Perkuliahan adalah kegiatan belajar mengajar yang menggunakan sistem kredit semester (SKS) untuk menentukan alokasi waktu dan perhitungan beban kelulusan dari proses belajar. Dalam satu SKS dapat diimplementasikan dalam satu Minggu menjadi : 1. Untuk Mahasiswa a. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar. b. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur tidak terjadwal (misal pekerjaan rumah, menyelesaikan soal-soal) yang direncanakan oleh tenaga pengajar. c. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri (misal persiapan sendiri berupa belajar, ke perpustakaan dan lain-lain). 2. Untuk Tenaga Pengajar a. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa. b. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur. c. 60 menit pengembangan materi kuliah. Pengembangan Model Hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan model ini adalah, pengembangan e-learning dengan menggunakan pendekatan sistem yang sudah ada, yaitu Sistem Kredit Semester (SKS). Berdasarkan uraian sebelumnya tentang SKS, maka hal yang perlu diperhatikan adalah pengguna dan pengelola sistem ini. Untuk pengguna terdapat dua macam pengguna, yaitu pengajar (dosen) dan peserta perkuliahan (mahasiswa). Untuk pengelola bertugas mengelola dan memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik. Berikut ini use case untuk menggambarkan hubungan pengguna dan pegelola :

Dosen upload memberikan download Mengikuti/ mendapatkan materi RPP, Kuliah, Evaluasi, Nilai mengelola mengelola Pengelola Mahasiswa Gambar 1. Use Case sistem Sistem pembelajaran non konvensional yang dikembangkan dalam pelaksanaannya menggunakan pendekatan SKS yaitu : Tabel 1. Tabel aktor use case dalam sistem Aktor Aktifitas Keterangan Dosen Memberikan Materi Interaksi terjadwal Melakukan evaluasi Memberikan Nilai Untuk meimberikan materi, seorang dosen harus login sesuai dengan set up dari pengelola sistem. Dosen hanya bisa memberikan materi pada perkuliahan yang sesuai. Begitu juga dengan RPP, soal ujian, tugas dan materi diskusi. Nilai hanya diberikan kepada mahasiswa yang terdaftar dalam perkuliahan. Mahasiswa Download materi Untuk download materi, mahasiswa Mengikuti interaksi tidak harus login, karena materi Mengikuti evaluasi perkuliahan dalam e-learning haruslah

Mendapat nilai bersifat gratis. Login digunakan saat mahasiswa memasuki area perkuliahan, yaitu interaksi, evaluasi dan penilaian. Pengelola Mengelola sistem Pengelola mengelola sistem yaitu menyiapkan fasilitas dalam sebuiah perkuliahan dan menyiapkan akses pengguna terhadap sistem sesuai dengan perannya masing-masing. Untuk mengimplementasikan model pembelajaran non konvensional ini, diujicobakan pada sistem e-learning di Universitas Muhammadiyah Magelang dengan nama ELMU (e-learning Universitas Muhammadiyah Magelang). Berikut ini adalah bentuk tabel ekuivalen antara pembelajaran konvensional dan non konvensional. Tabel 2. Ekuivalen Learning pada e-learning elmu No Kegiatan Konvensional e-lmu Kelebihan 1 Peyampaian Tatap muka Ada tiga bentuk : Mahasiswa Materi dikelas dan a. Text base (doc dapat belajar materi tertulis dan pdf) dengan mandiri dalam bentuk b. Presentasi (ppt) dan tidak diktat c. Animasi dan bergantung ke Video Dosen 2 Interaksi Dosen dan siswa Chatting terjadwal Mahasiswa langsung berinteraksi di Dosen menentukan berinteraksi (Syncronous) kelas jadwal chatting dan dengan dosen di-publish melalui tanpa harus halaman home e- hadir di kampus learning 3 Interaksi tidak Sebagian Interaksi lewat Semua langsung mahasiswa forum mahasiswa berinteraksi Dosen menuliskan diminta untuk

dengan dosen di luar jam kulian 4 Tugas Kuliah Tugas diberikan oleh dosen pada saat perkuliahan dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya sebuah topik dan mahasiwa wajib memberikan komentar yang mekanismenya telah diatur. Komentar mahasiswa dapat di equivalen-kan dengan kehadiran Tugas diberikan melalui chatt room adan atau forum. Tugas dikerjakan secara offline dan di kirim ke e-mail dosen memberikan komentar pada topik yang dikeluarkan oleh dosen. Mahasiswa mengerjakan secara off-line dan mengirikan secara on-line ke dosen Kesimpulan : 1. Pengembangan e-learning dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu materi pembelajaran dan mekanisme pembelajaran. 2. Penerapan e-learning dalam perkuliahan harus mempertimbangkan ketentuan pada sistem kredit semester (SKS). 3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan e-learning perkuliahan. Pustaka : 1. Muhammad Adri, 2008. Pengembangan Model Belajar Jarak Jauh FT UNP dengan P4TK Medan dalam Rangka Perluasan Kesempatan Belajar, Disampaikan dalam Seminar Nasional Kontribusi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam Pencapaian Milenium Development Goals (MDGs), Universitas Terbuka, Tanggerang Banten, 10 Maret 2008.

2. --------, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis TIK. UPI: Bandung 3. Keegan, D.1980. On defining distances education. Distances Education: 1(1) 4. Keputusan Menteri Nomor 107/U/2001 tentang Pembelajaran jarak jauh di perguruan tinggi 5. Suparman, A., dan A. Zuhairi. 2004. Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka: Jakarta.