Studi Komparatif Brand Loyalty Air Minum Dalam Kemasan Yeh Buleleng Dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha Tahun 2015/2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pasar membuat konsumen menjadi semakin kritis dan teliti dalam membeli sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal pada merek

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi

BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis detergen di Indonesia, mempunyai pesaing pasar yang begitu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

Moech Nasir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

BAB I PENDAHULUAN. pergantian merek dalam satu produk yang mempunyai spesifikasi manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. menuju kebebasan dalam memilih, perusahaan sudah tidak mampu lagi memaksa

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

PENGUKURAN LOYALITAS MEREK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

ANALISIS LOYALITAS PELANGGAN TERHADAP PRODUK POND S (STUDI KASUS PADA MAHASISWI POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pergerakan menuju the era of choice pada masa sekarang ini, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. lama (non-durable consumer goods) sangat ketat. Hal ini disebabkan karena

MEMBANGUN CITRA MEREK YANG POSITIF DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2002) adalah Studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Tjiptono (2006: 2), pemasaran memiliki definisi :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. satu wilayah pemasaran dari produk chewy candy rasa buah. Responden yang

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

4. Brand harus korisisten dalam-menyampaikan kepuasan dan membuat konsumennya senang dan bangga.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT

Harry Christian Barus

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN. Adi Santoso 1. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I. diwakili oleh merek. Merek merupakan nama, istilah tanda, simbol desain,

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

II. LANDASAN TEORI. pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan, menetapkan harga, maka produk atau jasa tersebut mudah dijual.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT BRAND LOYALTY MOTOR MEREK SUZUKI PADA CV TURANGGA MAS MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

IV. METODE PENELITIAN

Digest Marketing Vol. 1 No.1 Juli, 2015 ISSN:

NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK BENIH JAGUNG HIBRIDA MEREK DK979 DI DESA TRAYANG, KECAMATAN NGRONGGOT, KABUPATEN NGANJUK

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan persaingan dalam dunia usaha akan dapat. apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan

DAVID SANTOSO ABSTRACT. Keywords: Brand Awareness; Brand Image; Brand Loyalty; Brand Extention; Parent Brand. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. peningkatan taraf hidup masyarakat yang semakin tinggi, sehingga menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. terstandarlisasi namun sesuai dengan kemampuan. Merek itu sendiri adalah sebuah. dan seterusnya (Tjiptono, Chandra, Adriana, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

ANALISIS TINGKAT BRAND LOYALTY PADA PRODUK PEMBERSIH WAJAH MEREK PONDS

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

Transkripsi:

Studi Komparatif Brand Loyalty Air Minum Dalam Kemasan Yeh Buleleng Dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Undiksha Tahun 2015/2016 Fevi Anggraeni, NIM 1214011022 Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: anggraenifevi@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan loyalitas merek air minum dalam kemasan Yeh Fakultas Ekonomi Undiksha ditinjau dari dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengkonsumsi Yeh Buleleng dan Aqua berjumlah 641. Sampel berjumlah 246 orang, dan diambil dengan teknik proportionate area random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner, dan dianalisis menggunakan teknik analisis Independent-Sample T-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan tentang loyalitas merek air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Undiksha ditinjau dari dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). Kata kunci : Loyalitas Merek ABSTRACT This study aims to determine differences in brand loyalty bottled water Yeh Buleleng and Aqua at the Faculty of Economics Undiksha terms of dimension Switcher Buyer (buyer nomadic), dimensions Habitual Buyer (buyer habitual), dimensions Satisfied Buyer (buyer satisfied with the transition costs), dimensions liking the brand (like the brand), and the dimensions Commited buyer (buyer commits). This type of research is a quantitative study using the comparative method. The population in this study were students of the Faculty of Economics who consume Yeh Buleleng and Aqua totaled 641. The sample was 246 people, and was taken to the area proportionate random sampling technique. Data were collected using a questionnaire and analyzed using analysis of the Independent-sample T-test. The results of this study indicate that there are significant differences on brand loyalty bottled water Yeh Buleleng and Aqua at the Faculty of Economics Undiksha terms of dimension Switcher Buyer (buyer nomadic), dimensions Habitual Buyer (buyer habitual), dimensions Satisfied buyer (buyer is satisfied with the costs of switching), dimensions liking the brand (like the brand), and the dimensions Commited buyer (buyer commits). Key words : Brand Loyalty

PENDAHULUAN Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya mampu mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama-nama merek perusahaan yang ditawarkan. Salah satu keputusan pemasaran yang penting dalam strategi produk adalah keputusan tentang merek. Hal ini dikarenakan pada saat ini aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, tapi akan lebih fokus pada pertempuran merek (Edris, 2008). Konsep pemasaran menempatkan pembeli sebagai pusat kegiatan pemasaran. Hal ini berarti bahwa kebutuhan dan keinginan pembeli harus dimasukkan ke dalam produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Sedangkan pembeli dengan sumber-sumber yang terbatas akan memaksimalkan kepuasan mereka. Bagi perusahaan, pemasaran tidak hanya sekedar menjual dan memasang iklan atau mencari keuntungan semata, tetapi lebih mengarah pada pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen. Seiring dengan majunya peradaban manusia dan perubahan lingkungan yang terjadi setiap saat maka akan membawa perubahan terhadap perilaku kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial. Termasuk membawa pengaruh terhadap perilaku dan pola hidup konsumen dalam memilih barang dan tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Persaingan yang semakin ketat saat ini menjadikan konsumen semakin penting bagi kehidupan sebagian besar perusahaan. Sekarang konsumen dihadapkan pada pilihan berbagai jenis produk yang lebih banyak. Beragamnya produk, baik barang maupun jasa yang ditawarkan dalam berbagai merek oleh perusahaan dewasa ini, telah meningkatkan keinginan konsumen untuk mencoba produk tersebut. Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu produk barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing (Kotler dan Amstrong, 2006:275). Merek (brand) diyakini mempunyai kekuatan yang dahsyat untuk memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra yang ditampilkan serasa menyihir setiap sasarannya untuk membeli. Sebenarnya merek merupakan nilai tangible dan intangible yang terwakili dalam sebuah merek dagang yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri bila diatur dengan tepat. Merek memegang peranan sangat penting, yaitu menjembatani harapan konsumen terhadap janji-janji yang ditawarkan oleh perusahaan, sehingga akan terdapat ikatan emosional antara konsumen dengan perusahaan sebagai penghasil produk melalui merek, para pesaing menawarkan produk yang sama tetapi tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama kepada konsumen. Dengan pemberian merek lalu konsumen membeli, menggunakan produk merek tersebut kemudian mengalami perasaan positif (Positive felling), maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Produk dengan ekuitas merek (brand equity) yang kuat dapat membentuk landasan merek (brand platform) yang kuat dan mampu mengembangkan keberadaan suatu merek dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang lama. Brand Loyalty yang telah diperkuat merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan para pesaing dan hal ini akan menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap produk yang akan dipasarkan secara kuantitas maupun kepuasan yang dirasakan oleh para pemakai produk atau konsumen (Darmadi Durianto, dkk, 2004:6). Semakin kuat ekuitas merek (brand equity) suatu produk maka semakin kuat pula daya tariknya dimata konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut, yang selanjutnya membuat konsumen melakukan pembelian dan mengantarkan perusahaan untuk meraih keuntungan dari waktu ke waktu. Berbagai merek air minum ditawarkan oleh produsen. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut berpacu untuk memproduksi air minum yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Perusahaan juga bersaing dalam mempromosikan produknya dengan menonjolkan kelebihannya. Berbagai jenis produk air minum yang beredar di pasaran adalah merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng, Aqua, Cleo, Ades, Club, Le Minerale, air mineral Indomart, Aguaria, dan lain-lain. Merek Aqua merupakan air minum terbesar pertama di Indonesia, Merek Aqua dapat menguasai pasar hingga saat ini karena merupakan merek pionir untuk air dalam kemasan di Indonesia. Nilai merek (brand value) dari Aqua berada di posisi pertama sebagai merek yang diakui kualitasnya oleh konsumen. Berdasarkan survey pendahuluan peneliti tentang brand air minum yang dikonsumsi mahasiswa Ganesha dapat terlihat bahwa Aqua memperoleh persentase sebesar 75,56%, Yeh Buleleng memperoleh persentase sebesar 10,02%, Club memperoleh persentase sebesar 5,20%, Cleo memperoleh persentase sebesar 2,81%, Ades memperoleh persentase sebesar 2,40%, air mineral Indomart memperoleh persentase sebesar 4,01%. Dapat disimpulkan brand Aqua dan Yeh Buleleng merupakan dua brand air minum yang diminati oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Selain itu peneliti juga melihat bahwasanya dalam setiap serangkaian kegiatan atau acara yang dilaksanankan di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha pasti memerlukan konsumsi, konsumsi dalam bentuk makanan dan minuman, konsumsi dalam bentuk minuman ini biasanya yang digunakan adalah merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Alasan dipilihnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha adalah disamping peneliti adalah mahasiswa Ganesha, peneliti mengetahui bagaimana keadaan lingkungan sekitar di Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, selain itu Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dirasa tempat yang tepat untuk mendapatkan data karena mahasiswa Fakultas Ekonomi seharusnya lebih efektif dan efisien dalam melaukakan pembelian suatu produk, maka dari sinilah peneliti ingin melihat bagaimanakah loyalitas mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Untuk mempertahankan kedua eksistensi produk air minum tersebut, maka perlu diadakan penelitian tentang tingkat loyalitas konsumen dari setiap merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua sehingga dapat membentuk citra merek (brand image) dalam benak konsumen dari produk air minum tersebut tetap terjaga. Fenomena persaingan yang ada pada air minum Yeh Buleleng dan Aqua mengarah ke sistem perekonomian dimana mekanisme pasar memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Salah satu cara untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek (brand). Loyalitas merek (brand Loyalty) merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Dengan kata lain, ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan baik menyangkut harga ataupun atribut yang lain (Durianto Darmadi, 2001:126) Adapun fungsi dari brand loyalty bagi perusahaan, menurut Durianto Darmadi (2001:127) sebagai berikut. 1. Mengurangi biaya pemasaran. Apabila brand loyalty meningkat, maka biaya pemasaran akan semakin mengecil. Hal ini disebabkan mempertahankan pelanggan lama lebih murah dibanding mencari pelanggan baru. 2. Meningkatkan perdagangan. Loyalitas konsumen yang kuat terhadap suatu merek akan memperkuat keyakinan para perantara pemasaran sehingga mampu meningkatkan volume perdagangan. 3. Menarik minat pelanggan baru. Pelanggan yang puas akan suatu merek produk, umumnya akan merekomendasikannya kepada orang lain

sehingga secara tidak langsung akan menciptakan pelanggan baru. 4. Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing. Apabila ada produk pesaing yang unggul, pelanggan yang loyal akan memberikan waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produknya. Terdapat beberapa tingkatan brand loyalty yang masing-masing tingkatannya menunjukkan tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus assets yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan dari brand loyalty tersebut adalah sebagai berikut (Durianto Darmadi, 2001:128): a. Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pelanggan untuk memindahkan pembeliannya dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan mereka sebagai pembeli yang sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik pada merek tersebut. Ciri-ciri yang paling nampak dari jenis pelanggan ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya yang murah. Instrumen dari Swicther Buyer (pembeli yang berpindahpindah) adalah sebagai berikut. 1. Harga / Variasi 2. Promosi 3. Ketersediaan / kemudahan membeli 4. Performasi b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau paling tidak mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi merek tersebut. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pembeli ini dalam membeli suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini. Instrumen dari Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) adalah sebagai berikut. 1. Kebiasaan 2. Tidak Kecewa 3. Pembeli pasif 4. Efisiensi c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Pada tingkatan ini, pembeli masuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi suatu merek tertentu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka akan memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan menanggung biaya peralihan (switching cost). Bagi pesaing yang ingin menarik minat pelanggan dari kategori ini perlu mengatasi biaya peralihannya dengan menawarkan berbagai manfaat yang cukup besar sebagai kompensasinya. Instrumen dari Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) adalah sebagai berikut. 1. Perbandingan merek 2. Kepuasan kualitas 3. Kemudahan dalam menggunakan 4. Kepuasan pelayanan d. Liking The Brand (menyukai merek) Pelanggan yang berada pada tingkatan ini dikatakan sebagai pelanggan yang sungguhsungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkat ini dijumpai perasaan emosional yang terkait pada merek. Instrumen dari Liking The Brand (menyukai merek) adalah sebagai berikut. 1. Rasa suka 2. Rasa bangga terhadap merek 3. Preferensi / selera e. Commited Buyer (pembeli yang komit) Pembeli pada tingkat ini merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan merek tersebut menjadi sangat penting dipandang dari segi fungsi dan nilainya. Mereka juga tidak segan-segan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut pada orang lain. Instrumen dari Commited Buyer (pembeli yang komit) adalah sebagai berikut. 1. Rasa bangga sebagai pengguna 2. Merek sebagai alat pengekspresian diri 3. Rekomendasi ke orang lain 4. Partisipasi aktif / interaksi 5. Keterikatan emosional

Berdasarkan masalah dan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan penelitian yaitu (1) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah). (2) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). (3) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan). (4) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek). (5) Untuk mengetahui Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). METODE Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha yang beralamat di Jalan Udayana No. 11, Singaraja, Buleleng, Bali. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Swicther Buyer (pembeli yang berpindahpindah), (2) Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), (3) Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), (4) Liking The Brand (menyukai merek), (5) Commited Buyer (pembeli yang komit). Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dalam penelitian ini disebarkan kepada 641 responden yang merupakan populasi mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Mengingat jumlah populasi yang cukup banyak maka dari sekian banyak jumlah populasi diambil sebagian untuk dijadikan sampel, untuk menentukan jumlah sampel dari sautu populasi digunakan rumus Slovin ( Husein Umar: 2005) adalah sebagai berikut. Keterangan: N = ukuran populasi n = ukuran sampel e = persentase kelonggaran ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir, dalam hal ini 5% (0.05). Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dihitung sebagai berikut. N = 641 e = 5% n = n = n = 246,53 Setelah dilakukan perhitungan, maka dari jumlah populasi sebanyak 641 orang, diperoleh sampel sebanyak 246,53 ( dibulatkan menjadi 246 orang ). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik proportional area random sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data yang diperoleh dari responden (mahasiswa) Ganesha mengenai loyalitas merek air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden dari mahasiswa Ganesha. Data sekunder dalam penelitian ini berupa jumlah data mahasiswa Fakultas Ekonomi dan literatur yang mendukung penelitian penulis dari karya ilmiah lain yang

topiknya hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan metode kuisioner dan dokumentasi. Kuisioner digunakan untuk memperoleh data mengenai brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data jumlah data mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Statistik Komparatif, analisis ini dimaksudkan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini menggunakan analisis Independent-Sample T-Test, yaitu analisis yang digunakan untuk membandingkan dua rata-rata dua group yang tidak saling berhubungan dan dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows (Wahyono, 2009). Keputusan Pengujian Adapun keputusan pengujian t-test Ho diterima atau ditolak, maka digunakan kreteria uji tabel sebagai berikut. (a) Apabila > ( α = 0,05 ), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. (b) Apabila < ( α = 0,05 ), maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada perbedaan yang signifikan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan kemudian analisis menggunakan analisis Independent Sample T-Test melalui SPSS 16.0 for windows menunjukan Brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Bulelng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha dapat diukur dengan menggunakan 5 (lima) dimensi variabel penelitian, yaitu dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). 1. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) Adapun hasil penelitian perbedaan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) Group Statistics Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Aqua 217 21.9032 4.43417.30101 Yeh Buleleng 29 20.9655 3.64968.67773 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa ratarata brand loyalty air minum dalam kemasan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 21,9032 dan Buleleng sebesar 20,9555. 2. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) Adapun hasil penelitian perbedaan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) Group Statistics Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Aqua 217 22.3502 4.49865.30539 Yeh Buleleng 29 19.5517 3.67021.68154 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa ratarata brand loyalty air minum dalam kemasan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 22,3502 dan Buleleng sebesar 19,5517. Adapun hasil penelitian perbedaan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) dapat dilihat pada Tabel 3. 3. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)

Tabel 3 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Group Statistics Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Aqua 217 26.6083 4.93462.33498 Yeh Buleleng 29 23.1034 3.53902.65718 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa ratarata brand loyalty air minum dalam kemasan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 26,6083 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 23,1034. 4. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Liking The Brand (menyukai merek) Adapun hasil penelitian perbedaan Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek) dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Liking The Brand (menyukai merek) Group Statistics Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Aqua 217 19.5576 3.68526.25017 Yeh Buleleng 29 16.0345 2.93358.54475 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa ratarata brand loyalty air minum dalam kemasan Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 19,5576 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 16,0345. 5. Perbedaan Brand Loyalty Air minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Ditinjau dari Dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit) Adapun hasil penelitian perbedaan Ganesha ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit) dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Group Statistic Brand Loyalty Air Minum dalam Kemasan Yeh Buleleng dan Aqua ditinjau dari Dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit) Group Statistics Merk N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Hasil Aqua 217 28.9954 5.40190.36670 Yeh Buleleng 29 23.7241 3.40059.63147 Sumber: Lampiran 10 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa ratarata brand loyalty air minum dalam kemasan Ganesha ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit) yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua sebesar 28,9954 dan Buleleng sebesar 23,7241. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah), dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan), dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan), dimensi Liking The Brand (menyukai merek), dan dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit) menunjukan bahwa terdapat perbedaan. Adapun hasil penelitian dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 21,9032 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 20,9555. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Buleleng (21,9032 > 20,9555). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah).perbedaan ini bisa disebabkan karena pelanggan yang mengkonsumsi air minum dalam kemasan Aqua lebih mempertimbangkan kualitas, dan pada umumnya akan tetap melanjutkan pembelian pada produk tersebut meskipun dihadapkan pada banyak alternative produk pesaing. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Hermawan Kartajaya (2004) yang menyebutkan bahwa loyalitas merek adalah loyalitas yang diberikan pelanggan kepada merek, loyalitas merek ini menjadi ukuran seberapa besar kemungkinan pelanggan akan pindah ke merek lain. Konsumen yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek produk pesaing. Dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 22,3502 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 19,5517. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Buleleng (22,3502 > 19,5517). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). Perbedaan ini bisa disebabkan karena air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan tersendiri kepada konsumen,

sehingga konsumen dapat melakukan pembelian secara berulang-ulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Olson (1993) dalam penelitian Musanto (2004) yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang tersebut. Dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 26,6083 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 23,1034. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan Buleleng (26,6083 > 23,1034). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).perbedaan ini bisa disebabkan air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen meskipun mereka harus menanggung biaya peralihan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Durianto (2001) yang menyatakan bahwa loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merek, ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek yang lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lain.dimensi Liking The Brand (menyukai merek)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 19,5576 dan Buleleng sebesar 16,0345. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng (19,5576 > 16,0345). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang Ganesha ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek).perbedaan ini bisa disebabkan karena air minum dalam kemasan Aqua mampu memberikan kepuasan pada konsumenya secara konsisten.hasil penelitian ini sesuai sesuai dengan pendapat Humadiana (2005) dalam penelitian Robertus (2005) yang menyatakan bahwa suatu basis pelanggan yang puas dan suka pada suatu brand tertentu dapat menimbulkan keyakinan bagi pelanggan. Kelompok pelanggan yang puas akan memberikan suatu citra bahwa merek tersebut merupakan produk yang diterima luas, berhasil, beredar dipasaran dan mampu memberikan nilai tambah bagi konsumen sehingga tercipta loyalitas terhadap brand. Dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit)yaitu menunjukkan bahwa brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua diperoleh skor rata-rata sebesar 28,9954 dan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng sebesar 23,7241. Dari nilai rata-rata yang diperoleh tersebut bahwa nilai rata-rata brand loyalty air minum dalam kemasan Aqua memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng (28,9954>23,7241). Dengan demikian, dapat ditarik simpulan bahwa ada perbedaan tentang brand loyalty air minum dalam kemasan Yeh Buleleng dan Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha ditinjau dari dimensi Commited Buyer(pembeli yang komit).perbedaan ini bisa disebabkan karena merek air minum dalam kemasan Aqua merupakan merek yang memiliki suatu kebanggan tersendiri dimata konsumen dibandingkan merek air minum dalam

kemasan Yeh Buleleng, sehingga loyalitas konsumen akan tetap setia pada produk tersebut dan bisa ditunjukkan melalui tindakan merekomendasikan merek Aqua kepada pihak lain. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Bowen dan Chen (2001) yang menyatakan bahwa konsumen yang loyal adalah konsumen yang memiliki perilaku yang mendukung suatu perusahaan, memiliki komitmen untuk membeli kembali produk atau jasa perusahaan tersebut dan merekomendasikan produk atau jasa tersebut ke pihak lainya sehingga dapat dikatakan merupakan alat marketing yang luar biasa bagi perusahaan. Mereka dapat menyediaakan rekomendasi dan dapat meningkatkan penjualan dengan membeli produk-produklainya dari perusahaan tersebut serta hanya membutuhkan biaya yang lebih kecil untuk memuaskan mereka karena mereka telah mengenal produk tersebut dan membutuhkan informasi lebih sedikit mengenai produk tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Terdapat perbedaan yang signifikan Brand loyalty air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Swicther Buyer (pembeli yang berpindah-pindah). 2) Terdapat perbedaan yang signifikan Brand loyalty air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan). 3) Terdapat perbedaan yang signifikan Brand loyalty air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan). 4) Terdapat perbedaan yang signifikan Brand loyalty air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Liking The Brand (menyukai merek). 5) Terdapat perbedaan yang signifikan Brand loyalty air minum dalam kemasan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2015/2016 ditinjau dari dimensi Commited Buyer (pembeli yang komit). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut. 1) Bagi Perusahaan Yeh Buleleng a. Dalam mempertahankan tingkat loyalitas merek yang sudah ada ataupun meningkatkannya, berdasarkan teori dan penelitian ini maka sebaiknya menerapkan metode brand loyalty untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap produknya. b. Untuk mengurangi tingkat perpindahan pelanggan ke merek lain perlu adanya usaha agar jumlah konsumen yang loyal dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan keterkaitan konsumen terhadap merek yang digunakan dari segi fungsional dikarenakan tingkatan brand loyalty mewakili tantangan pemasaran yang berbeda. 2) Bagi Akademik Untuk peneliti selanjutnya hendaknya lebih memperluas lagi penelitian tentang tingkat loyalitas konsumen dan memperluas wilayah penelitian karena semakin luas wilayah penelitian maka akan didapatkan hasil yang lebih kongkrit dari suatu wilayah.

DAFTAR PUSTAKA Bowen,J.T and Chen, S.L. 2001. The Relationship Between Customer Loyalty and Customer Satisfaction. Internasional Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol.13 No.5, pp. 213-7. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Edris, Mochamad. 2008. Dasar Dasar Pemasaran. Fakultas Muara Universitas Muria Kudus. Humadiana. 2005. Analisis Elemen-Elemen Ekuitas Merek Produk Rokok Merek Djarum Black. Jakarta. Kartajaya, Hermawan. 2004. Positioning, Deferensiasi, and Brand. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jilid I. Jakarta: Erlangga. Olson, Petter. 1993. Consumer Behavior and Marketing Strategy Edisi Keenam. McGraw. Hill. New York. Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wahyono, Teguh. 2009. Membuat Sendiri Program Akuntansi dengan Microsoft Visual Foxpro 9.0. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo. Yamin, Sofyan dan H. Kurniawan.2009. SPSS Complete. Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Selembar Infotek.