PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh terhadap besaran komponen APBN yaitu penerimaan, pengeluaran serta pembiayaan. Volatilitas rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2007 sekitar 1,4%, sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata tahun 2006 sekitar 1,3%. Meskipun demikian, secara keseluruhan rata-rata nilai tukar rupiah mencapai Rp9.135 per dolar AS atau menguat 0,3% jika dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya. Pergerakan nilai tukar rupiah di tahun 2008 pada awalnya relatif stabil di level Rp 9.100 hingga Rp9.300 per US$1. Namun, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi secara tajam sejak terjadi krisis pasar keuangan keuangan di Amerika Serikat yang mulai berdampak terhadap pasar keuangan global pada September. Rp/USD 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 9074 9067 9169 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah 9,103 8,968 9,250 9,238 9,258 9,259 9,221 9093 8838 8985 Rata-rata Bulanan Rata-rata Triwulanan 9071 9372 9305 9101 Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 Jul-07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 Jan-08 Feb-08 Mar-08 Apr-08 May-08 Jun-08 Jul-08 Aug-08 9271 9354 9405 9181 9174 9209 9282 9288 9,160 9,152 9,347 9998.0 10,892 11,594 11,396 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 1
Volatilitas Nilai Tukar Rupiah 12500 Rp/US$ % 30.00 12000 11500 11000 10500 10000 9500 9000 8500 8000 Sumber : Bank Indonesia Tekanan terhadap Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2008 lalu cukup berat.. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa hingga Desember 2008 neraca pembayaran mengalami defisit US$ 2,2 miliar. Ini berarti aliran modal lebih banyak yang ke luar negeri daripada yang masuk ke dalam negeri. Berdasarkan pengamatan BI, sebagian besar uang yang mengalir keluar adalah dana yang semula diinvestasikan pada Surat Utang Negara (SUN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 25.00 Kurs Harian Vol Harian Vol Tahunan 20.00 15.00 3.79 1.44 Banyaknya arus modal keluar sudah terlihat sejak triwulan ketiga 2008. Hot money terus berkurang hingga triwulan keempat. Karenanya, cadangan devisa yang tersisa di BI hingga akhir Desember 2008 sebesar US$ 51, 6 miliar. 4.29 Jan-06 May-06 Sep-06 Jan-07 May-07 Sep-07 Jan-08 May-08 Sep-08 10.00 5.00-2
Berikut angka cadangan devisa RI sepanjang 2008: Bulan Cadangan Devisa Januari US$ 55,999 Miliar Pebruari US$ 57,125 Miliar Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember US$ 58,987 Miliar US$ 58,770 Miliar US$ 57,464 Miliar US$ 59,453 Miliar US$ 60,563 Miliar US$ 58,358 Miliar US$ 57,108 Miliar. US$ 50,580 Miliar US$ 50,181 Miliar. Desember US$ 51, 6 Miliar Selain keluarnya arus modal, Ekonom PT BRI Tbk. Djoko Retnadi menilai, salah satu penyebab defisit neraca pembayaran tersebut adalah nilai ekspor yang turun akibat melemahnya harga komoditas. Sebaliknya nilai impor terus meningkat yang berarti permintaan terhadap dollar juga meningkat. Hal ini juga menjadi salah satu faktor berkurangnya cadangan devisa Indonesia dan melemahnya nilai tukar rupiah. Prakiraan Nilai Tukar Rupiah 2009 BI memperkirakan, tekanan terhadap neraca pembayaran Indonesia masih belum berkurang hingga tahun 2009. BI menyebutkan beberapa indikator pendukung asumsinya antara lain penurunan nilai ekspor akan terus berlanjut, sementara permintaan impor meski turun tetapi tidak sedalam melemahnya ekspor. Kondisi tersebut akan menyebabkan neraca pembayaran Indonesia kembali tertekan pada tahun 2009. BI memperkirakan akan terjadi defisit neraca pembayaran sebesar 0,11% dari PDB dan cadangan devisa tertahan di US$ 51 miliar. Dengan adanya tekanan terhadap neraca pembayaran, adalah akan sulit 3
bagi BI untuk memperkuat nilai tukar rupiah. Konsekuensinya, angka asumsi nilai tukar dalam APBN akan sangat sulit untuk terwujud. Asumsi nilai tukar rupiah yang digunakan dalam APBN 2009 adalah Rp9.400 per dolar AS padahal saat ini sekitar Rp 11.000 per dollar AS. Kalangan ekonom memprediksi nilai tukar rupiah pada 2009 akan melampaui asumsi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara yang disepakati pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat pada 30 Oktober yaitu sebesar 9.400 per dolar Amerika Serikat. Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Ikhsan Modjo memperkirakan nilai tukar rupiah rata-rata pada 2009 akan berada di kisaran 12.500 per dolar Amerika. Karena itu, Bank Indonesia akan tetap menjaga suku bunga di kisaran 9 persen sampai Juli-Agustus 2009. Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk A. Tony Prasetiantono memperkirakan nilai tukar rupiah sulit untuk kembali ke level 10 ribu, apalagi 9.000 per dolar. Menurutnya, ada dua titik ekstrem rupiah. Titik pertama adalah nilai tukar yang kredibel, artinya nilai ini secara psikologis mencerminkan kewibawaan rupiah. Nilainya sekitar 8.000 per dolar. Adapun titik kedua adalah nilai tukar kompetitif yang menyenangkan para eksportir. Nilainya sekitar 15 ribu per dolar. Namun, pada kenyataannya, rupiah akan memantul di antara dua titik tersebut. Jika variabel penghitungan ditambah dengan selisih inflasi Indonesia dan Amerika serta perkiraan lebih banyak dana yang ke luar negeri daripada dana yang masuk, diperhitungkan nilai tukar rupiah berada di kisaran 10.500 per dolar. Pengamat valas Farial Anwar menilai bahwa nilai tukar uang rupiah di tahun 2009 akan sangat ditentukan oleh pergulatan faktor penurunan harga minyak versus rencana penerbitan surat utang Amerika Serikat (AS).Di satu sisi, rupiah punya peluang menguat dengan penurunan harga minyak. Di sisi lain, rupiah bisa melemah tajam dengan penerbitan surat utang AS. 1 Namun dengan adanya aturan BI yang berlaku sejak Desember lalu, misalnya penerapan underlying transaction, pembatasan dan pengaturan yang lebih ketat di pasar valas, juga 1 Detik Finance, Selasa, 9 Desember 2008 4
transaksi structure product, dan bentuk spekulasi lainnya, tekanan jauh berkurang. Untuk menjaga stabilitas rupiah, BI sebaiknya menjaga peredaran mata uang itu di pasar domestik dan siap melakukan intervensi pasar apabila diperlukan. Namun, meski ada sentimen positif, rupiah sulit untuk bisa ke angka Rp10.000 per dolar AS, karena rupiah saat ini sedang mencari titik keseimbangan baru. Sumber Prediksi Nilai Tukar 2009 M. Ikhsan Modjo I 12.500 A.Tony Prasetiantono > 10.000 Farial Anwar > 10.000 5