429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang

dokumen-dokumen yang mirip
1 % 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain.

KEMAJUAN PELAKSANAAN (%) - Sosialisasi Pedum - Kawasan di Papua belum dapat dilaksanakan karena PPK harus koordinasi dan gubernur

(%) 1% 1,73% Data capaian penduduk rawan pangan tergambar pada akhir tahun dan capaian tersebut tergantung pada instansi lain

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan I Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan II Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan III Tahun 2016

Matrik Pemantauan Capaian Kinerja Berdasarkan PK Badan Ketahanan Pangan Triwulan IV Tahun 2016

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

DUKUNGAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017 TERHADAP INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

RENCANA KEGIATAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN TA.2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) : MEWUJUDKAN JAWA TIMUR LEBIH SEJAHTERA, BERDAYA SAING MELALUI KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN TA.2015

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

Oleh : Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016

PELAPORAN DATA STOCK GABAH DAN BERAS DI PENGGILINGAN. Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Jakarta, 7 April 2016

Revisi ke 01 Tanggal : 16 Januari 2017

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

RENCANA KINERJA TAHUN 2015

LAPORAN TAHUNAN. Badan Ketahanan Pangan Tahun Kementerian Pertanian

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

Revisi ke 01 Tanggal : 13 Maret 2018

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. OLEH : Dr. Ir. Gardjita Budi, M.Agr.St KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2016

PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN NILAI TUKAR PETANI

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DAERAH

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2015

Andalan Ketahanan Pangan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERKEMBANGAN HARGA DAN PASOKAN PANGAN DI PROVINSI SUMATERA BARAT PERIODE BULAN MARET TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara agraris di dunia, dimana sektor

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN Indikator Kinerja Program Tolok Ukur. Target (Vol & Satuan)

EVALUASI 2015 & RENCANA 2016 SUBID PENGOLAHAN & PENGANEKARAGAMAN PANGAN

PROGRAM PRIORITAS PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2018

Revisi ke 01 Tanggal : 29 Februari 2016

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan. Dr. Benny Rachman

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun A. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Badan Ketahanan Pangan Prov Kalimantan Selatan

LAPORAN KINERJA BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2017

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

KEGIATAN PRIORITAS PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN

Satuan / Unit Kerja : Kantor Ketahanan Pangan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Analisis Harga Gabah Maret 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN KETAHANAN PANGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

( EVALUASI 2016, PELAKSANAAN 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN UPAH BURUH

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

Lampiran 1 Perkembangan indeks harga konsumen (IHK) dan pengeluaran per kapita sebulan atas dasar harga berlaku dan konstan

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

KEBIJAKAN PERBERASAN DAN STABILISASI HARGA

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) DAN PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH

KATA PENGANTAR. Padang, Desember 2016 KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA BARAT

KEBIJAKAN MENYANGGA ANJLOKNYA HARGA GABAH PADA PANEN RAYA BULAN FEBRUARI S/D APRIL 2007

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKJ) BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

Kinerja Anggaran Tahun 2012 Prakiraan Maju Rencana Tahun 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

LAPORAN AKHIR CADANGAN PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

RATA-RATA HARGA GABAH (GKP) DI PETANI NAIK 1,32 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI NTB

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

Transkripsi:

A PENETAPAN KINERJA Penurunan Penduduk Rawan Pangan Per Tahun 1 % 10 % - Rakor/pertemuan dengan instansi terkait Mengingat capaian penurunan penduduk rawan pangan per tahun, sangat tergantung dengan instansi terkait, maka pada saat pengumpulan dan pengolahan data sangat tergantung dari capaian kinerja instansi terkait. Berkoordinasi dengan instansi terkait baik secara regular yang dilaksanakan oleh BKP maupun melalui Dewan Ketahanan Pangan. 1 Pengembangan Desa dan Kawasan Mandiri Pangan - Mengingat capaian penurunan penduduk rawan sangat tergantung dari data kemiskinan dan kerawanan pangana dari BPS. Data tersebut baru tergambar pada Triwulan IV/akhir tahun. 429 Desa 80% - Sosialisasi Pedum - Di Prov Banten ada perubahan lokasi dari kab pandeglang ke kota serang - Mengirimkan surat ke prov Banten mengenai pemindahan lokasi kawasan - Apresiasi Aparat dan pendamping - Data dasar rumah tangga kawasan dr prov maupun kab terlambat mengirimkan ke BKP Pusat - Belum semua kelompok mengirimkam RUK ke Badan Ketahanan Pangan Pusat dan Bansos kawasan blm semuanya dimanfaatkan oleh kelompok - Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan telah mengirimkan surat ke daerah mengenai DDRT dan RUK 192 Kawasan thp III; (pengembangan) & Kawasan thp I (persiapan) 98 150 80% - Perguliran dana bansos di LKD Desa Mapan utk usaha produktif - Lokasi kawasan dr provinsi ke kab maupun ke kelompok jauh sekali, sehingga pembinaan membutuhkan anggaran yg cukup besar utk transportasi - Memberikan saran ke setiap kab/prov agar kegiatan kawasan mandiri pangan digunakan untuk usaha produktif

- Pemanfaatan bansos thp I dan II utk kegiatan kawasan lama - Pemahaman aparat kabupaten, pendamping, Lembaga Keuangan Kelompok (LKK) dan Forum Komunikasi Kawasan tentang kegiatan Kawasan Mandiri Pangan msh kurang - Penyusunan Database desa dan kawasan - Kelompok afinitas yang menjalankan usaha sebagian besar menjalankan usaha dengan sistem simpan pinjam - Proses penumbuhan kelompok & kelembagaan LKK, FKK, penyusunan RPWK di kawasan 2 Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi 456 Lokasi 206 207 60% - Pertemuan tim pokja SKPG pusat bln Mei 2015 - Pergantian PPK daerah yg menghambat cairnya dana keg shg laporan terhambat - Koordinasi dan peran aktif dari dinas provinsi - Pendampingan SKPG - Data dari enumerator penyedia data di tingkat kec. Terhambat - Koordinasi secara rutin dgn tim pokja khususnya terkait ketepatan data yang berasal dari kecamatan 3 Penyusunan FSVA 35 Laporan 10 % Penyusunan FSVA - masih paham tentang metode penyusunan FSVA khususnya di tingkat kabupaten - Penyusunan Juklak/Juknis FSVA di - Kekurangan SDM yang menguasai IT mengingat dalam penyusunan FSVA diperlukan keahlian tersendiri. 4 Kajian Ketersediaan Pangan, Kerawanan Pangan dan Akses Pangan 35 Laporan 10 % - Rapat Persiapan Kajian

B PENETAPAN KINERJA Harga Gabah kering panen (GKP) di tingkat produsen (Rp/Kg) HPP Rp. 4.224/ kg atau 14,17% diatas HPP Rp. 4.010/kg atau 8,39% diatas HPP 100,00% - Data harga gabah kering panen (GKG) diambil dari data harga di 22 provinsi sentra produksi padi (panel harga pangan BKP) - Beberapa wilayah msh ada kejadian harga GKP tingkat petani dibawah HPP (Rp. 3.700/kg), terbanyak pd bln April dan menurun jumlahnya sampai dengan bulan Juni 2015 Meningkatkan informasi harga gabah di bawah HPP ke Perum Bulog untuk di lakukan penyerapan gabah/beras; - Berdasarkan data panel harga pangan BKP, TW II (April-Juni 2015), rata-rata harga GKP tingkat petani mencapai Rp. 4.050/kg atau 8,39% diatas HPP (Rp. 3.700)sampai dengan bulan maret 2015 (TW I), harga GKP tingkat petani mencapai Rp. 4.224/kg atau 14,17% diatas HPP (Rp. 3.700) - Pada TW II jumlah wilayah (9 prov) yang harga GKP di bawah HPP lbh banyak dibandingkan pd TW I (2 Provinsi) Dibandingkan dengan TW I harga GKP pada TW II turun sebesar 5,06%. Penurunan harga pd TW II dikarenakan memasuki musim panen raya (Mei-Juni) Harga GKP dibawah HPP pd bln April terjadi di 9 Wilayah : Banten (Rp.3.606/kg), DIY (Rp 3.559/kg), Gorontalo (Rp. 2.750/kg), Jateng (Rp. 3.456/kg), Jatim (Rp. 3.674/kg), Lampung (Rp. 3.509/kg), NTB (Rp. 3.375/kg), Sulsel (Rp. 3.665/kg), Sumsel (Rp. 3.613/kg) yg kemungkinan terjadi krn pd April msh ada beberapa wilayah yg masih panen sehingga harga msh rendah

- Pada TW II rata-rata harga GKP tertinggi di Prov Kalsel Rp. 4.665/kg (26,07% diatas HPP) dan terendah di Gorontalo Rp. 3.387/kg (8,46% dibawah HPP) - Pada Bln Mei, lokasi harga GKP di bawah HPP berkurang menjadi 6 Lokasi yakni DIY (Rp. 3.598/kg), Gorontalo (Rp.3.411/kg), Jateng (Rp. 3.648/kg), NTB (Rp. 3.373/kg), Sulsel (Rp. 3.688/kg) dan Sumsel (Rp. 3.678/kg), di bln Juni harga GKP dibawah HPP hanya terjadi di DIY (Rp. 3.616/kg) 1 Penguatan Lembaga 358 Gapoktan 295 Distribusi Pangan 80,40% Penumbuhan 163, Pengembangan 15, Mandiri 117 3 Pengendalian Kondisi Harga Pangan 35 Laporan 33 35 100 - Laporan kondisi harga tersedia sebanyak 33 yang terdiri dari 32 laporan Provinsi dan 1 laporan kondisi harga nasional (pusat) ; - Belum semua kabupaten/kota dari provinsi mengirimkan data perkembangan harga pangan secara rutin (mingguan) ke Pusat; Meningkatkan monitoring harga yang dikirimkan enumerator; - Terjadinya peningkatan laporan kondisi harga pangan pada TW II. - Masih adanya data yang kurang valid sehingga perlu diolah kembali; dan Meningkatkan pengetahuan pemantauan harga kepada petugas lain; dan

- Data Kondisi harga pangan strategis yang diperoleh dari enumerator ditingkat konsumen (pasar) dan ditingkat produsen (petani/penggilingan) dilaporkan secara mingguan. - Masih sering terjadi keterlambatan pengiriman laporan dari daerah. Kunjungan petugas harga BKP Pusat ke daerah/ lapangan. C Koefisien Variansi Pangan (beras) di tingkat konsumen CV<5% CV = 2,64 % 52,80% - Berdasarkan data panel harga pangan BKP, periode TW II (Mei-Juni 2015), koefesien variasi harga beras medium ditingkat konsumen (eceran) sebesar 1,08%. - Meskipun secara nasional - Meningkatkan informasi harga koefesien variasi (CV) harga < beras; 5 % (stabil), namun di beberapa provinsi masih ada CV di atas 5% (tidak stabil) yakni DKI sebesar 5,72% Dibandingkan dengan periode TW I, CV harga beras TW II relatif turun dari 2,64% menjadi 1,08% - Terjadi disparitas harga beras yang cukup besar antar wilayah/provinsi. - Meningkatkan kelancaran arus distribusi beras antar wilayah terkait dengan stabilitas harga beras tingkat konsumen 1 Penguatan Lembaga 358 Gapoktan 295 Distribusi Pangan 80,40% Penumbuhan 163, Pengembangan 15, Mandiri 117 2 Pemberdayaan Lumbung Pangan Masyarakat 1.702 Lokasi 920 1,385 1,643 95,30% - Pencairan Bansos - terhambat - karena ada masalah dengan aplikasi SPAN di KPPN 3 Pengendalian Kondisi Harga Pangan 35 Laporan 33 35 100 - Laporan kondisi harga tersedia sebanyak 35 yang terdiri dari 34 laporan Provinsi dan 1 laporan kondisi harga nasional (pusat) ; - Belum semua kab/kota dari provinsi mengirimkan data perkembangan harga pangan secara rutin (mingguan) ke pusat - Meningkatkan monitoring harga yang dikirimkan enumerator; - Terjadi peningkatan laporan kondisi harga pangan pada triwulan II - Masih adanya data yang kurang valid sehingga perlu diolah kembali - Meningkatkan pengetahuan pemantauan harga kepada petugas lain; dan

- - Masih sering terjadi keterlambatan pengiriman laporan dari daerah. D Konsumsi Energi 2.004 Kkal/kap/hr Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2553 Desa 67% - Kunjungan petugas harga BKP Pusat ke daerah/ lapangan. 2015 (Triwulan IV) - Sosialisasi Pedum - Administrasi - Sudah dilakukan pemantauan - Apresiasi Aparat dan pendamping - Pergantian Pejabat - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos - Diupayakan akhir bln Juli bisa tercapai 70 % - Pencairan Bansos sudah cair di 46 desa 2 Promosi P2KP 35 Laporan 17% - Sudah melaksanakan pameran Anggaran di daerah baru akan digunakan pd bln Okt pada saat HPS dan Lomba Cipta Menu 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 35 Laporan - Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan - Sosialisasi Pedum

E Konsumsi Protein 56,1 Gram/kap/hr Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (Triwulan IV) 1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2553 Desa 67% - Sosialisasi Pedum - Administrasi - Sudah dilakukan pemantauan - Apresiasi Aparat dan pendamping - Pergantian Pejabat - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos - Diupayakan akhir bln Juli bisa tercapai 70 % - Pencairan Bansos sudah cair di 46 desa 2 Promosi P2KP 35 Laporan 17% - Sudah melaksanakan pameran Anggaran di daerah baru akan digunakan pd bln Okt pada saat HPS dan Lomba Cipta Menu 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 35 Laporan 10 % Penyusunan Juklak/Juknis di Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan 10 % - Sosialisasi Pedum F Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 84,1 Data Konsumsi (Energi, PPH dan Protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (Triwulan IV)

1 Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 3.810 Desa 46 Desa 2553 Desa 30 % - Sosialisasi Pedum - Pergantian Pejabat yang - Sudah dilakukan pemantauan - Apresiasi Aparat dan pendamping berdampak pada keterlambatan proses administrasi - Pengecekan ke provinsi untuk segera mencairkan bansos - Penyusunan Juklak/Juknis di - Pencairan Bansos sudah cair di 46 desa 2 Promosi P2KP 35 Laporan 30 % - Sudah melaksanakan pameran 3 Situasi Konsumsi Pangan Penduduk 35 Laporan 10 - Penyusunan Juklak/Juknis di - Rapat dengan instansi terkait 4 Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) 31 Laporan 10 % - Sosialisasi Pedum - Penyusunan Juklak/Juknis di -