Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN MUTU ORGANISASI MITRA PENDIDIKAN MASYARAKAT DAN TATACARA MEMPEROLEH BANTUAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

Daftar Isi. KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Membaca Huruf. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menulis Huruf

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan Tahun 2017

BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN TAHUN 2017

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Petunjuk Teknis Peningkatan Mutu Organisasi Mitra Pendidikan Masyarakat dan Tatacara Memperoleh Bantuan

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PROPOSAL PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :..

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :..

Petunjuk Teknis Bantuan Penguatan Kapasitas Organisasi Mitra dan Prosedur Pengajuan Bantuan Tahun 2016

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN DANA DALAM RANGKA PENYIAPAN AKREDITASI LEMBAGA PAUD

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

PETUNJUK TEKNIS PENGUATAN PKBM MELALUI PERMAGANGAN DAN TATA CARA MEMPEROLEH BANTUAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN. Oleh: Fitta Ummaya Santi

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

Draf. No. Tanggal Jenis Belanja Volume Harga Satuan Jumlah. Total dana yang digunakan Rp. jika ada

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (BOP-LKP)

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

P Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

Bantuan Operasional Penyelenggaraaan Lembaga Kursus dan Pelatihan (BOP-LKP) Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan dan Kapasitas Pendidik LKP.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN TEMU KOORDINASI PENYELENGGARA PROGRAM PENDIDIKAN MASYARAKAT

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Jumlah Uang KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Waktu

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Pedoman Bantuan Sosial bagi Organisasi Mitra dan Asosiasi Profesi

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 Tahun 2016 di Sekolah Dasar

PETUNJUK TEKNIS Bantuan Operasional Pembinaan Organisasi Mitra (BOP-ORMIT)

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

1 Petunjuk Teknis Bantuan Sosial Komunitas Budaya KATA PENGANTAR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Daftar Daerah Tertinggal

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN KELEMBAGAAN PKBM

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

BIMTEK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA, DAN PENGUATAN PELAKU PENDIDIKAN KELUARGA

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Petunjuk Teknis Bantuan Sarana SKB dan Prosedur Pengajuan Bantuan Tahun 2016

Daftar Isi KEGIATAN BELAJAR 1 Terampil Menghitung Satuan Panjang. KEGIATAN BELAJAR 2 Terampil Menghitung Satuan Berat

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH SEHAT

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

Pendidikan Desa Vokasi menciptakan masyarakat terampil, berkarakter, siap kerja, dan berdaya saing.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Transkripsi:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Memasuki tahun 2015, perhatian dunia tentang program pendidikan tertuju pada capaian akhir dari program Pendidikan untuk Semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang dideklarasikan di Dakar Senegal tahun 2000 oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific, Cultural Organization). Terdapat enam target capaian program PUS yang harus dicapai pada tahun 2015 yaitu: pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan kecakapan hidup, pemberantasan buta aksara, pengarusutaman gender, peningkatan mutu pendidikan. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Ditjen PAUD dan DIKMAS) memiliki komitmen tinggi untuk mencapai target tersebut. Untuk itu, Ditjen PAUD dan DIKMAS mengembangkan kebijakan dan program/kegiatan pendidikan masyarakat dalam skema besar pendidikan orang dewasa dan berkelanjutan (adult learning and continuing education). Layanan PAUD dan DIKMAS sangat penting dan strategis dilakukan karena masih terdapat penduduk usia 15-59 tahun sebesar 3,86% atau sebanyak 6.165.404 orang (Pusat Data dan Statistik Pendidikan, Kemdikbud, 2014). Penduduk buta aksara tersebut mayoritas perempuan sebesar 66,39% dan laki-laki sebesar 33,61%. Kondisi perekonomian mereka tergolong miskin, bekerja serabutan, buruh tani, nelayan, kuli bangunan, dan pedagang kecil atau hanya sebagai ibu rumah tangga bagi kaum perempuannya. Selain itu, masih terdapat pula penduduk usia muda usia SD/MI (7-12 tahun) yang tidak dapat mengikuti pendidikan dasar (SD/MI) karena berbagai faktor yang rentan menjadi buta-aksarawan baru yang sekaligus akan menjadi target layanan pendidikan kesetaraan untuk tetap memberi kesempatan mereka dalam memenuhi hak-hak pendidikannya. Dengan spektrum layanan pendidikan alternatif dan solutif tersebut, Direktorat Jenderal PAUD dan DIKMAS berupaya memperluas layanan dan peningkatan mutu layanan pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan orang dewasa dan pendidikan berkelanjutan yang terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup, peningkatan budaya baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga, dan pengarusutamaan gender, serta penataan kelembagaan pendidikan masyarakat. Untuk menjamin terselenggaranya program pendidikan masyarakat oleh semua pemangku kepentingan maka perlu disusun berbagai pedoman, panduan, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan masyarakat. Saya menyambut baik diterbitkannya pedoman, panduan, petunjuk teknis, dan bahan ajar penyelenggaraan program/kegiatan pendidikan masyarakat. Semoga dokumen tersebut dapat bermanfaat bagi terselenggaranya program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat efektif dan efisien untuk mewujudkan masyarakat belajar yang dilandasi semangat revolusi mental guna meraih kemajuan masyarakat yang berkarakter dan berintegritas. Jakarta, April 2015 Direktur Jenderal, Dr. Ir. Taufik Hanafi, M.U.P. NIP. 196308281990031002 ii Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri iii

KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DAFTAR ISI Pengembangan program pendidikan masyarakat terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan, sebagai penambah, pelengkap, dan pengganti. Berbagai rujukan penting dalam pengembangan pendidikan masyarakat mengacu kepada program UNESCO antara lain: program Education for All (Pendidikan Untuk Semua), Education for Sustainable Development atau pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, Life Skills (Pendidikan Kecakapan Hidup), Literacy Initiative For Empowerment atau Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan, dan program lainnya. Program pendidikan masyarakat telah menjadi bagian penting dari isu pendidikan di tingkat global yang harus diterapkan dalam konteks lokal. Berbagai layanan pendidikan masyarakat bagi para remaja, orang dewasa, dan komunitas dikemas dalam berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat yaitu: pendidikan keaksaraan, peningkatan minat baca masyarakat, pemberdayaan perempuan, pendidikan kesetaraan orang dewasa, pendidikan kecakapan hidup, dan program lainnya. Dalam rangka pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan masyarakat maka perlu dirumuskan norma, standar, pr osedur, kriteria (NSPK) dalam bentuk panduan, petunjuk teknis, bahan ajar, dan perangkat lainnya sebagai acuan di lapangan. Kami memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah menyusun dokumen tersebut untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang lebih berkualitas. Semoga panduan, petunjuk teknis, dan perangkat pembelajaran tersebut dapat menjadi acuan dan menjamin pelaksanaan kegiatan pendidikan masyarakat yang efektif, efisien dan akuntabel.. Jakarta, April 2015 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dr. Wartanto NIP. 196310091989031001 KATA SAMBUTAN... ii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 1 C. Tujuan Penerbitan Petunjuk Teknis... 2 BAB II HAKEKAT PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI... 4 A. Pengertian... 4 B. Tujuan Program... 4 C. Ruang Lingkup Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 4 1. Lembaga Penyelenggara... 4 2. Peserta Didik... 5 3. Pendidik/Tutor/Nara Sumber Teknis (NST)... 5 4. Sarana dan Prasarana... 6 5. Standar Kompetensi Lulusan... 6 6. Bahan Ajar... 11 7. Proses Pembelajaran... 11 8. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) 12 9. Pendampingan... 12 BAB III DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI. 13 A. Pengertian Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan... 13 B. Tujuan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan.. 14 C. Jumlah Dana yang Disediakan... 14 iv Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri v

D. Alokasi Sasaran dan Pemanfaatan Dana... 14 1. Alokasi Sasaran... 14 2. Pemanfaatan Dana... 18 BAB IV PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI... 19 A. Kriteria dan Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan 19 B. Mekanisme Pemberian Dana Bantuan... 20 BAB V MONITORING... 23 A. Monitoring... 23 B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan... 23 BAB VI PELAPORAN... 25 A. Pembukuan... 25 B. Dokumen Pendukung Pembukuan... 25 C. Jenis Laporan... 26 BAB VII PENUTUP... 27 Lampiran Lampiran... 28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Penduduk Indonesia penyandang buta aksara pada tahun 2013 usia 15-59 tahun sebanyak 6.165.406 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah pedesaan dan termasuk masyarakat yang tertinggal, miskin seperti petani kecil, buruh, nelayan dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. 2. Penduduk buta aksara dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 5.02% pada tahun 2010 menjadi 3,86% pada tahun 2013. Agar peserta didik yang telah bebas buta aksara tersebut tidak kembali buta aksara, maka diperlukan program lanjutan salah satunya adalah program keaksaraan usaha mandiri (KUM). B. Dasar Hukum Bantuan operasional Penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri ini didasari oleh beberapa peraturan perundangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); vi Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 1

2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Sistem Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 5. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian dan Kebudayaan 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal. 8. Daftar Iisian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023.05.1.666866/2015 tanggal 14 November tahun 2014. C. Tujuan Penerbitan Juknis 1. Memberikan gambaran tentang tata cara/prosedur pengajuan dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun 2015 bagi lembaga, Kelompok Belajar (kejar), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan yang akan menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2. Memberikan acuan bagi lembaga yang ingin memperoleh bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dari pemerintah khususnya dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2015. 2 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 3

BAB II HAKEKAT PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI A. Pengertian Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri adalah kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan usaha yang dapat meningkatkan produktivitas perorangan maupun kelompok secara mandiri bagi peserta didik yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar. B. Tujuan Program Program pendidikan keaksaraan usaha mandiri bertujuan untuk: 1. Memelihara dan mengembangkan keberaksaraan peserta didik yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar 2. Meningkatkan kemampuan usaha mandiri untuk mengembangkan dan mewujudkan berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. 3. Meningkatkan keberdayaan peserta didik melalui peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berusaha secara mandiri. C. Ruang Lingkup Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 1. Lembaga Penyelenggara Lembaga yang akan mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri (KUM) adalah lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar/keaksaraan dasar layanan khusus melalui dana APBN tahun 2014 yang memenuhi syarat dan ketentuan yang tertuang dalam petunjuk teknis KUM tahun 2015. 2. Peserta Didik Peserta didik keaksaraan usaha mandiri (KUM) adalah peserta didik lulusan keaksaraan dasar/keaksaraan dasar layanan khusus melalui dana APBN tahun 2014. yang telah memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA). 3. Pendidik/Tutor/Nara Sumber Teknis (NST) Pendidik/tutor adalah setiap orang yang mampu, bersedia dan berkomitmen membantu membelajarkan peserta didik sedangkan narasumber teknis (NST) adalah seseorang yang mempunyai kompetensi dalam bidang usaha dan/atau keterampilan tertentu dan sanggup membelajarkan peserta didik. Persyaratan Tutor/Narasumber Keterampilan Program KUM, yaitu: a. berpengalaman melaksanakan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri; b. mampu mengelola pembelajaran dengan kaidah-kaidah pembelajaran orang dewasa; c. memiliki kompetensi keaksaraan dan pengetahuan dasar tentang substansi materi yang akan dibelajarkan; d. bertempat tinggal dekat dengan lokasi pembelajaran dan atau menyesuaikan kondisi lapangan; e. khusus untuk NST, memiliki keterampilan teknis untuk mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik. 4 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 5

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL), KOMPETENSI INTI (KI), DAN KOMPETENSI DASAR (KD) KURIKULUM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI DIMENSI SKL KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) Sikap Memiliki perilaku dan Menghayati dan 1.1. Meningkatkan rasa syukur dan keimanan kepada etika yang mencerminkan mengamalkan ajaran agama Tuhan Yang Maha Esa atas potensi diri yang sikap orang beriman dan kepercayaan yang dimiliki dan bertanggungjawab dianutnya sehingga dapat 1.2. Menunjukkan sikap jujur sebagai dasar dalam menjalankan peran dan berperilaku dan memiliki membangun hubungan sosial fungsi dalam kemandirian etika sebagai warga berkarya di masyarakat masyarakat yang baik 1.3. Menunjukkan komitmen untuk membangun untuk meningkatkan kebersamaan dalam mengembangkan peran kualitas hidupnya dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat Pengetahuan Menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang pengembangan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memperkuat cara berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan berhitung untuk meningkatkan kualitas hidup Menguasai pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tentang cara meningkatkan peran dan fungsi dalam kehidupan di masyarakat dengan memanfaatkan peluang sumber daya yang ada melalui aktivitas membaca, menulis, berbicara, dan berhitung dalam bahasa Indonesia 2.1 Menggali informasi dari teks penjelasan tentang jiwa kewirausahaan untuk kemandirian minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 2.2 Menggali informasi dari teks penjelasan tentang pemetaan peluang dan perintisan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 2.3 Menggali informasi dari teks khusus dalam bentuk formulir dan kuitansi sederhana yang berkaitan dengan kegiatan usaha 1.4 Mengenal operasi bilangan tentang produk barang atau jasa, dan uang atau usaha lainnya 1.5 Menggunakan konsep pecahan sederhana dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan pada kegiatan usaha 4. Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana yang harus/wajib dimiliki sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan teknis baik dari segi jumlah maupun kualitasnya, diantaranya: a. Sarana dan prasarana pembelajaran: 1) Tempat pembelajaran; 2) Papan nama penyelenggara 3) Papan tulis; 4) Alat tulis; 5) SKL, Silabus, bahan ajar KUM. b. Sarana administrasi pembelajaran yang perlu disediakan antara lain : 1) Buku induk peserta didik; 2) Daftar hadir peserta didik; 3) Daftar hadir tutor; 4) Buku rencana pembelajaran; 5) Buku laporan perkembangan kemajuan dan hasil belajar peserta didik; 6) Buku lain yang dibutuhkan. c. Sarana administrasi keuangan yang harus disediakan : 1) Buku kas umum 2) Buku pajak d. Sarana administrasi umum 1) Buku tamu 2) Buku inventaris 5. Standar Kompetensi Lulusan Kegiatan pembelajaran keaksaraan usaha mandiri (KUM) dilakukan minimal 86 jam @60 menit dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan KUM berikut. 6 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 7

DIMENSI SKL KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) 1.6 Menggali informasi dari teks tabel atau diagram sederhana yang berkaitan dengan ragam pencatatan keuangan melalui aktivitas berhitung pada kegiatan usaha 1.7 Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang sederhana dari berbagai benda/produk barang dan jasa sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan penyimpanan dan pengemasan produk 1.8 Menggali informasi dari teks petunjuk atau arahan yang berkaitan dengan kegiatan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 1.9 Menggali informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan kemitraan usaha dalam kegiatan usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana 1.10 Menggali informasi dari teks laporan yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran suatu produk usaha minimal dalam 7 (tujuh) kalimat sederhana DIMENSI SKL KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) Keterampilan Mampu menggunakan Mampu mengolah, 3.1 Mengolah informasi dari teks penjelasan Bahasa Indonesia dan menalar, dan menyaji tentang jiwa kewirausahaan untuk keterampilan berhitung pengetahuan yang kemandirian dalam bahasa Indonesia secara efektif dalam diperoleh dalam praktik minimal 5 (lima) kalimat sederhana secara melakukan pengembangan untuk kemandirian lisan dan tertulis peran dan fungsi untuk berkarya dalam 3.2 Mengolah teks penjelasan tentang pemetaan kemandirian berkarya menjalankan peran dan di masyarakat serta fungsi di masyarakat peluang dan perintisan usaha yang meningkatkan kualitas melalui aktivitas membaca, dikembangkan dalam bahasa Indonesia minimal hidup menulis, berbicara, dan 5 (lima) kalimat sederhana secara tertulis berhitung dalam bahasa 3.3 Mengolah teks khusus dalam bentuk formulir Indonesia dan kuitansi sederhana yang berkaitan dengan kegiatan usaha 3.4 Mempraktikkan kegiatan usaha dengan memanfaatkan peluang dan sumber daya yang ada di sekitarnya 3.5 Menggunakan sifat operasi hitung dalam menyederhanakan atau menentukan hasil penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan 3.6 Menggunakan uang dalam kegiatan usaha maupun kehidupan sehari-hari 3.7 Memperkirakan suatu produk (lama produksi, berat, dimensi/ukuran) untuk menentukan biaya produksi dan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha 8 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 9

6. Bahan Ajar Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu tenaga pendidik/tutor/nara sumber teknis (NST) dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan praktik keterampilan. Bahan yang dimaksud bisa berupa: bahan cetak yang meliputi bukubuku teks, majalah, booklet, artikel brosur (leafl et), poster, vcd, dan lain sebagainya. 7. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri merupakan uraian mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai SKL pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Komponen proses pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri meliputi: a. Perencanaan proses pembelajaran Perencanaan proses pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan proses pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disepakati bersama antara pendidik dan peserta didik. Perencanaan proses pembelajaran dimuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menguraikan tentang: 1) Identitas lembaga 2) Kompetensi dasar 3) Materi pokok 4) Alokasi waktu 5) Tujuan pembelajaran 6) Indikator pencapaian kompetensi 7) Metode pembelajaran 8) Kegiatan pembelajaran 9) Media, alat, dan sumber belajar 10) Penilaian pembelajaran b. Pelaksanaan proses pembelajaran Pelaksanaan proses pembelajaran memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar dan rasio jumlah pendidik terhadap peserta didik yang sesuai dengan situasi dan DIMENSI SKL KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD) 3.8 Menerapkan pecahan sederhana ke bentuk pecahan desimal dan persen pada perhitungan produk barang, jasa, dan uang pada kegiatan usaha 3.9 Menggunakan satuan pengukuran luas, panjang, waktu, volume, berat, dan suhu yang berkaitan dengan kegiatan pembuatan, penyimpanan, dan pengemasan produk. 3.10 Menggunakan hasil pengolahan dan penafsiran data dalam bentuk teks tabel, diagram, dan grafik sederhana untuk memprediksi dan merencanakan jumlah produksi, penjualan, dan pembelian pada kegiatan usaha untuk menentukan laba rugi 3.11 Mengolah informasi dari teks narasi yang berkaitan dengan kemitraan usaha dalam kegiatan kewirausahaan 3.12 Mempraktikkan kerjasama dengan mitra usaha di wilayahnya 3.13 Mempraktikkan pengemasan produk usaha secara kreatif dan menarik 1.14 Mengolah informasi teks laporan yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran dari suatu produk usaha 1.15 Mempraktikkan beberapa strategi penjualan 10 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 11

kondisi serta proses pembelajaran melalui tatap muka dan/ atau tutorial. Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa(andragogi). c. Penilaian hasil pembelajaran 1) Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan cara tutor/ NST mengadakan penilaian terhadap peserta didik secara periodik untuk mengetahui perkembangan kemampuan peserta didik sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan menggunakan berbagai cara seperti kuis, tes tertulis, portofolio (kumpulan hasil karya), dan penugasan. 2) Penilaian akhir dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik terhadap Standar Kompetensi Lulusan KUM. Penilaian akhir dilakukan oleh Tim Penilai yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 8. Surat Keterangan Melek Aksara Lanjutan (SUKMA-L) SUKMA-L adalah sertifikat yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai kompetensi lulusan KUM. SUKMA-L diterbitkan oleh lembaga penyelenggara program KUM dan ditandatangani ketua lembaga. 9. Pendampingan Pendampingan dilakukan oleh penyelenggara dan didukung oleh Tutor/NST maupun pemangku kepentingan terkait. Pendampingan dilakukan untuk memelihara kelangsungan kemampuan keberaksaraan peserta didik serta dapat mengembangkan usaha dan kemitraan dalam bidang usaha dan/atau keterampilan tertentu. Langkah-langkah pendampingan usaha meliputi: a. Merumuskan rencana pendampingan b. Melakukan penjadwalan, pengorganisasian dan pendampingan c. Menetapkan pendekatan, strategi, dan teknik pendampingan d. Membantu mengenalkan pada akses dan mitra usaha e. Melakukan evaluasi dan refleksi Pendampingan dilakukan minimal 2 (dua) bulan setelah program pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri selesai. BAB III DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI A. Pengertian Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan 1. Belanja bantuan sosial di bidang pendidikan dan kebudayaan yang selanjutnya disebut belanja bantuan sosial adalah pengeluaran berupa transfer uang, barang atau jasa yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan dan kebudayaan (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2013). 2. Bantuan dana operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri adalah pemberian sejumlah dana untuk menyelenggarakan pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri untuk meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan usaha produktif bagi peserta didik yang telah mencapai kompetensi keaksaraan dasar sesuai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan keaksaraan dasar, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan. 12 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 13

B. Tujuan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan 1. Membelajarkan penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun yang telah mencapai SKL KD (memiliki SUKMA) untuk memperoleh layanan pendidikan keaksaraan usaha mandiri; 2. Memberikan kesempatan kepada Kelompok Belajar, lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan untuk berpartisipasi dalam memelihara dan meningkatkan keberaksaraan peserta didik yang telah mengikuti dan/ atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar; C. Jumlah Dana yang Disediakan Jumlah dana yang disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun 2015 untuk bantuan operasional penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri sebesar Rp. 47.600.000.000 (empat puluh tujuh milyar enam ratus juta rupiah) untuk membelajarkan sebanyak 95.200 orang peserta didik. D. Alokasi Sasaran dan Pemanfaatan Dana 1. Alokasi Sasaran Pada tahun 2015 dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri didistribusikan ke- 14 (empat belas) provinsi tertinggi buta aksara dan mengakomodir provinsi/kabupaten lainnya yang masih terdapat peserta didik lulusan Keaksaraan Dasar yang telah memperoleh Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) melalui dana APBN tahun 2014. Alokasi Sasaran dan Anggaran Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Tahun 2015 Alokasi Sasaran Alokasi Anggaran No Provinsi Kabupaten (orang) (Rp) 1 Sumatera Utara 1 Kab. Nias Selatan 1,700 850,000,000 2 Banten 1 Kab. Tangerang 1,300 650,000,000 3 Jawa Barat 15,100 7,550,000,000 1. Kab. Bekasi 1,700 850,000,000 2. Kab. Bogor 5,100 2,550,000,000 3. Kab. Ciamis 500 250,000,000 4. Kab. Cirebon 1,700 850,000,000 5. Kab. Indramayu 3,000 1,500,000,000 6. Kab. Karawang 2,500 1,250,000,000 7. Kab. Pangandaran 300 150,000,000 8. Kab. Sukabumi 150 75,000,000 9. Kab. Garut 150 75,000,000 4 Jawa Tengah 7,100 3,550,000,000 1. Kab. Brebes 2,650 1,325,000,000 2. Kab. Pati 500 250,000,000 3. Kab. Sragen 2,250 1,125,000,000 4. Kab. Tegal 1,700 850,000,000 5 Jawa Timur 25,600 12,800,000,000 1. Kab. Bangkalan 1,500 750,000,000 2. Kab. Banyuwangi 1,300 650,000,000 3. Kab. Bojonegoro 1,300 650,000,000 4. Kab. Bondowoso 3,400 1,700,000,000 5. Kab. Jember 3,000 1,500,000,000 6. Kab. Lumajang 1,700 850,000,000 7. Kab. Malang 2,500 1,250,000,000 8. Kab. Pamekasan 1,700 850,000,000 9. Kab. Pasuruan 1,250 625,000,000 10. Kab. Probolinggo 1,250 625,000,000 11. Kab. Sampang 2,100 1,050,000,000 12. Kab. Situbondo 1,250 625,000,000 13. Kab. Sumenep 2,100 1,050,000,000 14. Kab. Tuban 1,250 625,000,000 14 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 15

No Provinsi Kabupaten Alokasi Sasaran Alokasi Anggaran (orang) (Rp) 6 Kalimantan Barat 3,350 1,675,000,000 1. Kab. Ketapang 300 150,000,000 2. Kab. Kubu Raya 1,350 675,000,000 3. Kab, Melawi 900 450,000,000 4. Kab. Mempawah 100 50,000,000 5. Kab. Sambas 700 350,000,000 7 Nusa Tenggara Barat 3,750 1,875,000,000 1. Kab. Lomnok Barat 1,250 625,000,000 2. Kab.Lombok Tengah 1,250 625,000,000 3. Kab. Lombok Timur 1,250 625,000,000 8 Nusa Tenggara Timur 1,000 500,000,000 1. Kab. Belu 150 75,000,000 2. Kab. Ende 100 50,000,000 3. Kab. Kupang 300 150,000,000 4. Kab. Manggarai Barat 100 50,000,000 5. Kab. Rote Ndao 100 50,000,000 6. Kab. Sikka 150 75,000,000 7. Kab. Timor Tengah Selatan 100 50,000,000 9 Sulawesi Barat 1,200 600,000,000 1. Kab. Mamasa 600 300,000,000 2. Kab. Mamuju 150 75,000,000 3. Kab. Mamuju Utara 300 150,000,000 4. Kab. Polewali Mandar 150 75,000,000 10. Sulawesi Selatan 4,000 2,000,000,000 1. Kab. Enrekang 100 50,000,000 2. Kab. Gowa 2,200 1,100,000,000 3. Kab. Jeneponto 400 200,000,000 4. Kab. Luwu Timur 100 50,000,000 5. Kab. Pangkep 100 50,000,000 6. Kab. Sidenreng Rappang 100 50,000,000 7. Kab. Takalar 1,000 500,000,000 11. Sulawesi Tengah 2,050 1,025,000,000 1. Kab. Banggai Kepulauan 250 125,000,000 2. Kab. Banggai Laut 350 175,000,000 3. Kab. Donggala 800 400,000,000 4. Kab. Morowali 100 50,000,000 5. Kab. Sigi 400 200,000,000 6. Kab. Tojo Una-una 150 75,000,000 No Provinsi Kabupaten Alokasi Sasaran Alokasi Anggaran (orang) (Rp) 12. Sulawesi Tenggara 3,450 1,725,000,000 1. Kab. Buton 300 150,000,000 2. Kab. Buton Utara 250 125,000,000 3. Kab. Kolaka Timur 700 350,000,000 4. Kab. Konawe 150 75,000,000 5. Kab. Konawe Selatan 550 275,000,000 6. Kab.Konawe Utara 300 150,000,000 7. Kab. Muna 1,000 500,000,000 8. Kab. Wakatobi 200 100,000,000 13. Papua 21,700 10,850,000,000 1. Kab. Biak Numfor 100 50,000,000 2. Kab. Dogiai 800 400,000,000 3. Kab. Jayapura 200 100,000,000 4. Kab. Jayawijaya 3,600 1,800,000,000 5. Kab. Keerom 500 250,000,000 6. Kab. Kepulauan Yapen 400 200,000,000 7. Kab. Lani Jaya 2,800 1,400,000,000 8. Kab. Memberamo Raya 150 75,000,000 9. Kab. Memberamo Tengah 600 300,000,000 10. Kab. Merauke 50 25,000,000 11. Kab. Nabire 400 200,000,000 12. Kab. Nduga 600 300,000,000 13. Kab. Paniai 2,200 1,100,000,000 14. Kab. Puncak 3,000 1,500,000,000 15. Kab. Tolikara 1,600 800,000,000 16. Kab. Intan Jaya 700 350,000,000 17. Kab. Yahukimo 3,000 1,500,000,000 18. Kab. Yalimo 800 400,000,000 19. Kota Jayapura 200 100,000,000 14 Papua Barat 3,900 1,950,000,000 1. Kab. Manokwari 1,500 750,000,000 2. Kab. Sorong 800 400,000,000 3. Kab. Sorong Selatan 800 400,000,000 4. Kab. Teluk Bintuni 800 400,000,000 Jumlah 95,200 47,600,000,000 Catatan: Apabila sasaran pada provinsi tersebut di atas tidak terserap, maka akan dialihkan ke wilayah lain 16 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 17

2. Pemanfaatan Dana Pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri mengorganisir peserta didik dalam rombongan belajar (Rombel), setiap rombongan belajar terdiri dari 10 orang peserta didik, sehingga dana yang disediakan setiap rombel adalah 10 org x Rp 500.000,- = Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah). Dana tersebut merupakan dana stimulan yang digunakan untuk membiayai komponen-komponen seperti tabel berikut: No Komponen yang Dibiayai Perincian Proporsi Biaya 1. 2. 3. 4. 5. Identifikasi calon peserta didik ATK peserta didik dan penyelenggaraan Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan Transportasi tutor/pelatih keterampilan Penyelenggaraan penilaian pembelajaran untuk 10 orang peserta didik 6 Pengendalian program Pendataan identitas/profil dan kebutuhan belajar/usaha calon peserta didik Pensil, pulpen, penghapus, buku tulis, dan lain-lain Penyusunan/pengadaan/ pembelian bahan pembelajaran, bahan praktik keterampilan dan modal usaha Transportasi 1 orang tutor dan 1 orang pelatih keterampilan selama program berlangsung Penggandaan soal, pengolahan hasil tes, dan penulisan STSB Transportasi penyelenggara, evaluasi kegiatan, dan pelaporan Maksimal 5% (Rp 250.000) Maksimal 7% (Rp 350.000) Minimal 35% (Rp 1.750.000) Maksimal 40% (Rp 2.000.000) Maksimal 3% (Rp 150.000) Maksimal 10% (Rp 500.000) Jumlah satu rombongan belajar untuk 10 orang peserta didik Rp 5.000.000 BAB IV PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI A. Kriteria dan Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan Lembaga yang berhak untuk mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun anggaran 2015, harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Kriteria Lembaga Penerima Dana Bantuan Lembaga yang akan mengelola dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri adalah lembaga seperti: Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Majelis Taklim, Sekolah, Perguruan Tinggi, Organisasi Keagamaan, Tim Penggerak PKK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang sudah menjadi satuan pendidikan nonformal, Rumah Pintar, dan lembaga swadaya masyarakat yang meyelenggarakan pendidikan keaksaraan dasar melalui dana APBN tahun 2014 serta telah mencapai kompetensi Keaksaraan Dasar. 2. Persyaratan Lembaga Penerima Dana Bantuan a. Persyaratan administrasi: 1) Memiliki izin operasional dari instansi yang relevan; 2) Memiliki legalitas organisasi/lembaga dari pihak yang berwenang; 3) Memiliki nomor rekening bank yang masih aktif atas nama lembaga (bukan nomor rekening pribadi); 18 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 19

4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga (bukan NPWP pribadi). b. Persyaratan teknis 1) Memiliki data sasaran peserta didik pendidikan keaksaraan usaha mandiri (lulusan Keaksaraan Dasar dari dana APBN 2014 yang dibuktikan dengan SUKMA); 2) Memiliki tutor keaksaraan usaha mandiri. 3) Memiliki prasarana pembelajaran yang memadai; 4) Memiliki sarana pembelajaran yang memadai; 5) Menandatangani Pakta Integritas; 6) Menandatangani Surat Kesanggupan Melaksanakan Program; 7) Memiliki kurikulum pembelajaran keaksaraan usaha mandiri; 8) Memiliki bahan ajar yang memadai; 9) Memliki struktur organisasi; 10) Memiliki program kerja; 11) Memiliki pengalaman menyelenggarakan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. B. Mekanisme Pemberian Dana Bantuan 1. Sosialisasi dan koordinasi oleh pusat dan daerah Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun petunjuk teknis dan melakukan sosialisasi serta koordinasi ke Dinas Pendidikan Provinsi. Sosialisasi dan koordinasi dapat melalui surat, pertemuan, buku, dan laman/website. 2. Dinas Pendidikan Provinsi memverifikasi data peserta didik keaksaraan dasar dari lembaga penyelenggara melalui dana APBN tahun 2014 (surat direktur Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat No. 271/B4.2/MS/2015 tanggal 12 Februari 2015) 3. Dinas Pendidikan Provinsi menyeleksi lembaga penyelenggara keaksaraan dasar yang kredibel dan peserta didik yang telah lulus keaksaraan dasar dan memiliki SUKMA tahun 2014. 4. Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan lembaga dan peserta didik yang lolos seleksi sebagai calon penyelenggara program Keaksaraan Usaha Mandiri 2015 yang telah diketahui/disahkan Dinas Pendidikan Kabupaten, kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui loket Unit Layanan Terpadu (ULT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten. 5. Petugas Administrasi ULT menginput data usulan dari dinas pendidikan provinsi, kemudian mengirimkan rekapitulasi usulan yang layak untuk mendapatkan dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memverifikasi usulan dari Dinas Pendidikan Provinsi. 7. Setelah hasil verifikasi dinyatakan lengkap, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menetapkan jumlah bantuan kepada setiap pengusul kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 8. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat membuat Surat Keputusan (SK) tentang lembaga penerima bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan keaksaraan usaha mandiri. 9. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan akad kerjasama dengan lembaga penerima dana bantuan operasional penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 10. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyampaikan berkas-berkas pengajuan pencairan dana bantuan kepada Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III. 11. KPPN Jakarta III akan melakukan verifikasi berkas-berkas pencairan bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, apabila lengkap maka dana bantuan akan dicairkan kepada rekening 20 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 21

bank penampung yang telah ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 12. Bank penampung menyalurkan dana bantuan ke rekening lembaga penerima bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 13. Lembaga yang sudah menerima dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan usaha mandiri, menyampaikan laporan awal kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah dana diterima dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 14. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan awal lembaga penerima kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 15. Lembaga yang mendapat dana bantuan operasional penyelenggaraan agar menyelenggarakan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri sesuai dengan pedoman penyelenggaran pembelajaran pendidikan keaksaraan usaha mandiri. 16. Setelah selesai menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri, maka lembaga membuat laporan serta menyampaikan laporan penyelenggaraan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat 2 (dua) minggu setelah program selesai dan ditembuskan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 17. Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan akhir lembaga penerima kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. BAB V MONITORING A. Monitoring Aspek-aspek penting dalam pelaksanaan monitoring, evaluasi adalah: 1. Program Pembelajaran; 2. Proses Kegiatan Pembelajaran; 3. Kehadiran Tutor/Nara Sumber Teknis; 4. Daftar kehadiran peserta didik; 5. Jumlah peserta didik; 6. Standar kompetensi lulusan (SKL) KUM dan Silabus; 7. Rencana Program Pembelajaran (RPP); 8. Bahan ajar yang digunakan; 9. Waktu pelaksanaan pembelajaran; 10. Administrasi pembelajaran; 11. Dukungan Penyelenggara dalam menyiapkan alat/bahan praktek keterampilan; 12. Hasil Belajar. B. Pengendalian Mutu dan Pengawasan 1. Pengendalian Mutu Pengendalian mutu terhadap pelaksanaan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (P2PAUDNI), Balai Pengembangan 22 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 23

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (BP-PAUDNI), Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 2. Pengawasan Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Masyarakat. 3. Sanksi Bagi penerima dana bantuan KUM yang tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan petunjuk teknis, maka tidak akan diberikan dana bantuan pada tahun berikutnya dan dapat diajukan ke jalur hukum. BAB VI PELAPORAN Sebagai bentuk pertanggung jawaban dan akuntabilitas, penerima dana bantuan berkewajiban untuk membuat laporan baik pada saat penerimaan dana (laporan awal) dan hasil pelaksanaan kegiatan (laporan akhir). Laporan tersebut disampaikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi. Selanjutnya Dinas Pendidikan Provinsi menyampaikan rekapitulasi laporan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUD dan DIKMAS, Kemendikbud di Jakarta. Pada prinsipnya pengelolaan dana mencakup pencatatan, penerimaan dan pengeluaran uang sehingga memudahkan proses pelaporan dan pengawasan penggunaan dana, antara lain meliputi: A. Pembukuan 1. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah 2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea materai 3. Dalam bukti pengeluaran harus jelas uraian mengenai barang/jasa yang dibayar, tanggal dan nomor bukti 4. Pemungutan dan penyetoran pajak dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta dibukukan dengan rapi. 5. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/ dicatat sesuai urutan kejadiannya 6. Buku kas harian ditulis dengan rapi, lengkap dan bersih. B. Dokumen Pendukung Pembukuan 1. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak yang menerima pembayaran 24 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 25

2. Bukti transaksi lainnya 3. Copy print out saldo terakhir rekening bank dari setiap tahap penarikan uang. 4. Setiap dokumen yang ditanda tangani harus dibubuhi dengan stempel lembaga. C. Jenis Laporan 1. Laporan Awal/Penerimaan Lembaga penyelenggara yang sudah menerima dana dalam rekeningnya, wajib mengirimkan fotokopi bukti penerimaan transfer dana dari KPPN kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Nomor Fax; 021-5725039 2. Laporan Akhir/Penyelenggaraan Kegiatan c. Lembaga penyelenggara Keaksaraan Usaha Mandiri diwajibkan untuk membuat dan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan ditembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan dinas pendidikan provinsi. d. Laporan disampaikan paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai e. Laporan akhir mengacu pada format lampiran 4. Catatan: 1. Lembaga Penyelenggara yang tidak mampu menyampaikan laporan maksimal 1 bulan setelah kegiatan selesai dapat dikenai sanksi dengan tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun berikutnya. 2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kemdikbud, tidak memungut biaya apapun dan tidak menerima pengembalian dana bantuan dalam bentuk apapun untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan. BAB VII PENUTUP Pedoman ini disusun sebagai rambu-rambu yang masih bersifat umum, yang dalam implementasinya memerlukan penyesuaian dengan karakteristik lembaga yang dipilih, oleh karena itu penyelenggara diharapkan dapat mengembangkan dengan kreativitasnya untuk menyempurnakan penyelenggaraan kegiatan pendidikan keaksaraan usaha mandiri. Pedoman ini sebagai rambu-rambu dan masih memungkinkan untuk disesuaikan dengan keunikan potensi lokal dan tempat penyelenggaraan kegiatan sepanjang memberi nilai tambah. Semoga pedoman ini dapat memberi arah dan memudahkan bagi semua pihak yang berkeinginan untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri. 26 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 27

Lampiran 1. Format Proposal KUM a. Sampul Proposal LAMPIRAN LAMPIRAN PROPOSAL Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri TAHUN 2015 Diajukan Kepada: Dinas Pendidikan Provinsi :.. Alamat:. Diajukan Oleh: Nama Lembaga/Organisasi :... Alamat :......... No. Telp./HP/Faks :... Email :... b. Pakta Integritas PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Jabatan :... Nama Lembaga :... Alamat :...... dalam rangka penyelenggaraan bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dengan ini menyatakan: 1. Tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); 2. Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme; 3. Tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran dana bantuan yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifikasi; 4. Akan mengikuti proses penyaluran bantuan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Akan menggunakan dana bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum dalam proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif dan/atau dilaporkan secara pidana; 7. Menerima sanksi pencantuman dalam daftar hitam, digugat secara perdata dan/ atau dilaporkan secara pidana.... 2015 materai Rp 6.000,00... 28 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 29

c. Surat Pernyataan Kesanggupan dan Tanggung Jawab Mutlak d. Rekomendasi KOP LEMBAGA PERNYATAAN KESANGGUPAN DAN TANGGUNGJAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Jabatan :... Nama Lembaga :... Alamat Lembaga :... Telp./HP/Faksimili :... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya sanggup: 1. Menyelenggarakan kegiatan Keaksaraan Usaha Mandiri tahun 2015, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama dan petunjuk teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri. 2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku (tidak menggunakan dana untuk kepentingan pribadi). 3. Membuat dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Telah Menerima Dana, disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten paling lambat dua minggu setelah dana diterima, 4. Membuat dan menyampaikan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan, disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten paling lambat dua minggu setelah kegiatan selesai. 5. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau kabupaten setempat, dan lembaga/instansi yang terkait dalam penyelenggaraan kegiatan secara berkesinambungan. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan bermaterai cukup,untuk digunakan sebagaimana mestinya....., 2015 Yang Membuat Pernyataan KOP DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SURAT REKOMENDASI Nomor: Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :... Jabatan :... Alamat :... dengan ini menyatakan bahwa: Nama Lembaga :... Ketua Lembaga :... Alamat Lembaga :... Nomor Telepon/HP :... Fax :... adalah benar sebagai lembaga yang menyelenggarakan program keaksaraan dasar/ keaksaraan dasar layanan khusus tahun 2014 yang bersumber dari APBN, serta memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan dianggap layak mengajukan dan melanjutkan ke program Keaksaraan Usaha Mandiri tahun 2015 kepada Dinas Pendidikan Provinsi... Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya...., 2015 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten...... NIP.... Materai 6000 (...) 30 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 31

FORMAT ISIAN PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) TAHUN 2015 Yang bertandatangan di bawah ini, kami ketua Lembaga..., dengan alamat..., mengajukan dana bantuan operasional keaksaraan Usaha Mandiri sebagai program lanjutan dari pendidikan keaksaraan dasar/ keaksaraan dasar layanan khusus yang kami laksanakan pada tahun 2014 dengan perincian sebagai berikut: A. Identitas Lembaga 1. NAMA LEMBAGA 2. NOMOR INDUK LEMBAGA 3. a. NOMOR AKTE NOTARIS/ IZIN PENDIRIAN b. NAMA PEJABAT PENERBIT PERIZINAN 4. ALAMAT LEMBAGA 5. NOMOR TELP./HP 6. REKENING BANK a. Nomor b. Atas Nama c. Nama Bank 5. NPWP LEMBAGA B. Identitas Pengelola 1. NAMA KETUA a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP 2. NAMA SEKRETARIS a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP 3. NAMA BENDAHARA a. NOMOR KTP b. ALAMAT c. NOMOR TELP/HP C. Identitas Tutor NO. NAMA JENIS KELAMIN L P UMUR PENDIDIKAN LAMA MENJADI TUTOR 1. 2. 3. dst Jumlah D. Lokasi Program Pendidikan Keaksaraan Dasar/Keaksaraan Dasar Layanan Khusus yang Telah Dilaksanakan tahun 2014 NO LOKASI PROGRAM JUMLAH KELOMPOK ANGGARAN SUMBER DANA 1. 2. 3. dst Jumlah E. Daftar Peserta Didik Pendidikan Keaksaraan Dasar/Keaksaraan Dasar Layanan Khusus yang Telah Dibelajarkan tahun 2014 NO NAMA 1. 2. 3. dst JENIS KELAMIN TANGGAL L P LAHIR *) ALAMAT TAHUN BELAJAR *) sesuai KTP F. Daftar Peserta Didik yang Diajukan Sebagai Calon Penerima Bantuan Operasional Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Tahun 2015 NO 1. 2. 3. dst NOMOR SERI SUKMA *) sesuai KTP JENIS KELAMIN TANGGAL NAMA ALAMAT TAHUN L P LAHIR *) BELAJAR 32 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 33

G. Lokasi Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri NO. LOKASI PROGRAM JUMLAH KELOMPOK TUTOR 1. 2. 3. dst Jumlah H. Sarana dan Prasarana yang dimiliki NO. JENIS SARANA/PRASARANA JUMLAH KONDISI 1. 2. 3. dst I. Rencana Pembiayaan NO KOMPONEN YANG DIBIAYAI PERINCIAN HARGA JUMLAH SATUAN 1. Identifikasi calon peserta didik (pendataan identitas/profil dan kebutuhan belajar/usaha calon peserta didik) 2. ATK peserta didik dan Penyelenggaraan (Pensil, pulpen, penghapus, buku tulis, dan lain-lain) 3. Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan (Penyusunan/pengadaan/ pembelian bahan pembelajaran, bahan praktik keterampilan dan modal usaha) 4. Transportasi tutor/pelatih Keterampilan (Transportasi 1 orang tutor dan 1 orang pelatih keterampilan selama program berlangsung) 5. Penilaian pembelajaran dan pelatihan keterampilan (Penggandaan soal, pengolahan hasil tes, dan penulisan SUKMA Lanjutan) Pengelolaan program: Transportasi Penyelenggara; Pelaksanaan Evaluasi kegiatan & pelaporan Jumlah 1 rombongan belajar untuk 10 orang peserta didik Rp. 5.000.000,- Jumlah rombongan belajar.. x Rp. 5.000.000,- Rp. J. Proses Pembelajaran 1. Rencana pembelajaran.. (tgl/bln/thn s.d. tgl/bln/thn; 2. Kurikulum yang digunakan. 3. Metode pembelajaran yang digunakan. 4. Media pembelajaran yang digunakan... 5. Alat evaluasi yang digunakan... Demikian usulan kami, sebagai pelengkap proposal ini kami lampirkan: 1. Copy izin operasional yang sudah dilegalisir dinas pendidikan kabupaten/kota. 2. Copy nomor rekening bank yg masih aktif atas nama lembaga. 3. Copy nomor pokok wajib pajak (NPWP). 4. Copy SUKMA (Sampel, minimal 2 setiap rombongan belajar). Atas perhatian dan terkabulnya usulan ini kami sampaikan terima kasih...2015 Ketua Lembaga 34 Petunjuk Teknis Tata Cara Memperoleh Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 35