APRESIASI SISWA SMP TERHADAP PEMENTASAN DRAMA BALIATN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS X MAS RAUDHATUL ULUM ARTIKEL PENELITIAN OLEH HANINAH F

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII MTs TI BATANG KABUNG KOTA PADANG E-JURNAL ILMIAH

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK NOVEL DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 PADANG

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN LUBUK BUAYA KOTA PADANG MENGGUNAKAN METODE INKUIRI ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

KETERAMPILAN MEMBACA TEKS DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 30 PADANG ARTIKEL MIA JULITA SARI NPM

KETERAMPILAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN BERDASARKAN MEDIA REKAMAN SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN

KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN LATAR GAMBAR BERSERI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

PENINGKATAN MEMAHAMI TEKS DRAMA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SEMPARUK

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK CERPEN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Oleh I Kadek Dwipayana, NIM Jurusan Teknologi Pendidikan ABSTRAK

KEMAMPUAN BERPIDATO SECARA EKSTEMPORAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 22 BENGKULU UTARA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK DONGENG SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2013/2014 E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP N 13 PADANG DENGAN BERBANTUAN MEDIA FILM Oleh

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 BINTAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN DITINJAU DARI UNSUR INTRINSIK SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KORELASI NILAI ULANGAN HARIAN DENGAN NILAI ULANGAN TENGAH SEMESTER MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII.5 SMPN 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

LIA MIFTAHUL JANNAH NIM

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO (REKAMAN) SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

: HUSWATUL HASANAH NIM

KEMAMPUAN MENGAPRESIASIKAN PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN.

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015

ARTIKEL E-JOURNAL. Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh VEMEIDYA ANANDA NIM

EFEKTIFITAS GABUNGAN TES SUBJEKTIF DAN TES OBJEKTIF DALAM MENGEVALUSI HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 11 BANDA ACEH

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG MENGANALISIS NILAI-NILAI MORAL DALAM KUMPULAN CERPEN

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 LINTAU BUO KABUPATEN TANAH DATAR

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN E JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE MENGKHAYAL (IMAGINE)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX SMP Islam Cisumur Tasikmalaya Tahun Ajaran 2016/2017)

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUNDUR TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

THE STUDENT ABILITY IN COMPREHEND THE INTRINSIC ELEMENS OF DRAMA TEXTS OF EIGHT GRADE STUDENTS OF MTS MUHAMMADIYAH PENYASAWAN VILLAGE KAMPAR DISTRICT

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMAN 16 PADANG

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Keyword : Sociology, Method, Number Head Together

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII MTs NEGERI TANJUNGPINANG MENENTUKAN TEMA DAN AMANAT PADA CERITA ANAK PUTRA LOKAN KARYA IIM IMADUDIN DAN LIA NURALIA

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KECAMATAN PULAU TIGA KABUPATEN NATUNA TAHUN AJARAN

E-JURNAL. oleh Septi Haryani

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013 E- JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 LENGAYANG DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang baik. Bentuk bahasa dapat dibagi dua macam, yaitu

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN PETA KONSEP TEKS CERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

KORELASI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAHIRAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

APRESIASI SISWA SMP TERHADAP PEMENTASAN DRAMA BALIATN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL Deny Oktaviarie, A. Totok Priyadi, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura E-mail: Oktaviarie.deny@yahoo.co.id Abstract: This study aimed to describe the ability of students to appreciate the elements of the play using audiovisual media in Junior High School eighth grade 7 Pontianak. The method used is descriptive method of quantitative form. Source of data used is subject teachers Indonesian named Sugiarto S.Pd, while the results of the task data eighth grade students of SMP Negeri 7 Pontianak in response elements Baliatn drama performance based on questions that have been provided by the author in the form of an objective test. Data collection techniques are indirect communication techniques and measurement techniques. Students 'appreciation of research results to the play as follows (1) The results of the students' ability respond intrinsic elements in the play Baliatn Junior High School eighth grade 7 Pontianak academic year 2013/2014 with an average value of 62.5 with the highest value of 80.00 and the lowest value of 50.00. These data suggest there are 16 students or 70% of students received grades below 70 and only 8 students or only 30% of students scoring above 70, (2) the student's ability to appreciate the meaning of results supporting elements in the play Baliatn Junior High School eighth grade 7 Pontianak 2013/2014 school year with an average value of 70.61 with a highest value of 90.00 and the lowest value of 40.00. These data suggest there are 10 students or 40% of students received grades below 70 and only 10 students or only 60% of students scoring above 70, (3) the results it can be concluded that the ability, the ability of eighth grade students of SMP Negeri 7 Pontianak school year 2013/2014 respond elements of the play Baliatn with an average value of 66.66 (enough), with the highest value of 80.00 and the lowest value of 50.00 Keywords: Appreciation, Baliatn drama, audiovisual. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa mengapresiasi unsur-unsur pementasan drama menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak. Metode 1

penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif bentuk kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang bernama Sugiarto S.Pd, sedangkan datanya hasil tugas siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak dalam menanggapi unsurunsur pementasan drama Baliatn berdasarkan soal yang telah disediakan oleh penulis berupa tes objektif. Teknik pengumpulan data yaitu teknik komunikasi tidak langsung dan teknik pengukuran. Hasil penelitian apresiasi siswa terhadap pementasan drama sebagai berikut (1) Hasil kemampuan siswa menanggapi unsur-unsur intrinsik pementasan drama Baliatn di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 dengan rata-rata nilai 62,5 dengan nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah 50,00. Data ini menunjukkan ada 16 siswa atau 70% siswa memperoleh nilai di bawah 70 dan hanya 8 siswa atau hanya 30% siswa memperoleh nilai di atas 70, (2) makna Hasil kemampuan siswa mengapresiasi unsur-unsur pendukung pementasan drama Baliatn di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 dengan rata-rata nilai 70,61 dengan nilai tertinggi 90,00 dan nilai terendah 40,00. Data ini menunjukkan ada 10 siswa atau 40% siswa memperoleh nilai di bawah 70 dan hanya 10 siswa atau hanya 60% siswa memperoleh nilai di atas 70, (3) hasil kemampuan tersebut dapat disimpulkan bahwa, kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 menanggapi unsur pementasan drama Baliatn dengan nilai rata-rata 66,66 (cukup), dengan nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah 50,00. Kata Kunci: Apresiasi, drama Baliatn, audiovisual. S Sehubungan dengan pentingnya apresiasi sastra, guru Bahasa Indonesia dianjurkan mengembangkan daya apresiasi sastra siswa bukan hanya melalui pemberian teori saja tetapi yang paling penting adalah praktik langsung. Apresiasi siswa agar lebih berkembang seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran khusus, dengan memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam drama. Pembelajaran sastra mempunyai peranan penting dalam pendidikan, satu di antaranya drama. Karena drama mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata. Sehubungan dengan pentingnya pembelajaran sastra, maka siswa diharapkan mempunyai kemampuan dalam apresiasi sastra dan mempunyai sikap positif terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam drama. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap positif bagi kepentingan diri mereka dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Pembelajaran drama merupakan satu di antara pembelajaran sastra yang harus diberikan kepada siswa SMP. Drama merupakan bahan pembelajaran dalam apresiasi sastra Indonesia. Pembelajaran drama dapat meningkatkan daya kreatif 2

siswa dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap unsur-unsur yang membangun karya sastra. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa mengalami kesulitan dalam menanggapi unsur pementasan drama. Faktor yang mempengaruhi siswa adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memahami unsur intrinsik dan unsur pendukung sebuah drama. Selain itu, guru kurang memberikan latihan mengenai unsur intrinsik dan unsur pendukung pementasan drama kepada siswa, dan guru terkadang memberikan materi tentang unsur-unsur pementasan drama tanpa mengajak siswa untuk berhadapan langsung dengan pementasan drama Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa mengapresiasi unsur-unsur pementasan drama menggunakan media audiovisual di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak. Apresiasi adalah penilaian yang berupa penghargaan terhadap sesuatu. Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya (Saini, dkk. 1986:31). Sejumlah teori mengenai unsur-unsur intrinsik drama adalah sebagai berikut: Tema dan Amanat, Alur, Tokoh dan Penokohan. METODE Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Adapun pengertian metode deskriptif menurut Menurut Hadari Nawawi (2007:52), mengatakan metode deskriptif adalah Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang Nampak atau sebagaimana adanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu untuk melihat kenyataan di lapangan sebagaimana kenyataan yang ada serta akan menggambarkan secara objektif dan faktual mengenai persamaan dan perbedaan gejala-gejala yang ditemukan di lapangan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 sebanyak 241, dan dijadikan sampel penelitian sebanyak 241 dari 10% yaitu 24 siswa. Dalam penelitin ini, teknik pengumpulan data menggunakan: teknik pengukuran dengan bentuk tes. peneliti melakukan tes, yaitu Jumlah soal untuk tes menanggapi unsur-unsur pementasan drama Baliatn dalam penelitian ini sudah ditentukan jumlah butir soalnya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskripsi data. Deskripsi data pada variabel ini berisi hasil dari kemampuan menanggapi unsur-unsur pementasan drama Baliatn. Deskripsi ini meliputi nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standar deviasi), nilai tertinggi, dan nilai terendah dari variabel ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh melalui tes sebagai berikut: 1. Data Kemampuan Menanggapi Unsur-Unsur Pementasan Drama Baliatn. 3

Berdasarkan tes menanggapi unsur-unsur pementasan drama Baliatn diketahui skor tertinggi ideal 80 dan skor terendah ideal adalah 50. Data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn berada dalam kategori cukup. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai siswa, yaitu 7,37. Data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 0-5,9 dalam kategori sangat kurang sebanyak 2 siswa atau 5,6%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 6-6,9 dalam kategori kurang sebanyak 1 siswa atau 3,38%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 7-7,9 dalam kategori cukup banyak 10 siswa atau 39,54%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 8-8,9 dalam kategori baik sebanyak 8 siswa atau 36,15%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 9-10 dalam kategori sangat baik 3 siswa atau tidak ada yang mendapat nilai sangat baik yaitu 15,25%. Berdasarkan data pada tabel 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn dari aspek tema mencapai bobot nilai 18 dengan nilai rata-rata 0,75. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori cukup. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0-0,59dicapai oleh 6 siswa atau 25%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,6-0,69 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,7-0,79 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 0,8-0,89 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 0,90-1,00 dicapai oleh 18 siswa atau 75%. Hasil Tes Menanggapi Unsur Intrinsik Pementasan Drama Baliatn dari Aspek Tokoh dan Penokohan. Berdasarkan data pada tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn dari aspek tokoh dan penokohan mencapai bobot nilai 69 dengan nilai rata-rata 2,87. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori cukup. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 1 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 2 dicapai oleh 9 siswa atau 26,08%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 3 dicapai oleh 9 siswa atau 39,13%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 4 dicapai oleh 6 siswa atau 35,29%. Hasil Tes Menanggapi Unsur Intrinsik Pementasan Drama Baliatn dari Aspek Latar/setting. Berdasarkan data pada tabel 4.8 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn dari aspek latar/setting mencapai bobot nilai 32 dengan nilai rata-rata 1,33. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori baik. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0-0,3 dicapai oleh 1 siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 juga tidak 4

diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1 dicapai oleh 14 siswa atau 43,75%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2 dicapai oleh 9 siswa atau 56,25%. Hasil Tes Menanggapi Unsur Intrinsik Pementasan Drama Baliatn dari Aspek Dialog Berdasarkan data pada tabel 4.9 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn dari aspek dialog mencapai bobot nilai 16 dengan nilai rata-rata 0,66. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori kurang. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0-0,59 dicapai oleh 8 siswa atau 34%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,6-0,69 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,7-0,79 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 0,8-0,89 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 0,9-1,00 dicapai oleh 16 siswa atau 66%. Hasil Tes Menanggapi Unsur Intrinsik Pementasan Drama Baliatn dari Aspek Konflik Berdasarkan data pada tabel 4.10 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn dari aspek konflik mencapai bobot nilai 25 dengan nilai rata-rata 1,04. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori cukup. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur intrinsik pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0-0,3 dicapai oleh 4 siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1,0 dicapai oleh 15 siswa atau 60%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2,0 dicapai oleh 5 siswa atau 40%. Kemampuan Menanggapi Unsur-Unsur Pendukung Pementasan Drama Baliatn. Hasil Tes Menanggapi Unsur Pendukung Pementasan Drama Baliatn. Data pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 0-5,9 dalam kategori sangat kurang sebanyak 11 siswa atau 37,03%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 6-6,9 dalam kategori kurang sebanyak 6 siswa atau 26,66%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 7-7,9 dalam kategori cukup banyak 7 siswa atau 36,39%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 8-8,9 dalam kategori baik sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 9-10 dalam kategori sangat baik 0 siswa atau tidak ada yang mendapat nilai sangat baik yaitu 0%. Hasil Tes Kemampuan Menanggapi Unsur Pendukung Dari Aspek Tata Busana. Berdasarkan data pada tabel 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn dari aspek tata busana mencapai bobot nilai 32 dengan nilai rata-rata 1,33. Nilai rata-rata tersebut berada 5

dalam kategori baik. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0,0-0,3 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1,0 dicapai oleh 16 siswa atau 50%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2,0 dicapai oleh 16 siswa atau 50%. Hasil Tes Kemampuan Menanggapi Unsur Pendukung Dari Aspek Pencahayaan Berdasarkan data pada tabel 4.14 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn dari aspek pencahayaan mencapai bobot nilai 33 dengan nilai rata-rata 1,37. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori cukup. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0,0-0,3 dicapai oleh 1 siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1,0 dicapai oleh 13 siswa atau 50%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2,0 dicapai oleh 10 siswa atau 50%. Hasil Tes Kemampuan Menanggapi Unsur Pendukung Dari Aspek Tata Rias Berdasarkan data pada tabel 4.15 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn dari aspek tata rias mencapai bobot nilai 37 dengan nilai rata-rata 1,54. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori baik. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0,0-0,3 dicapai oleh 1 siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 juga tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1,0 dicapai oleh 9 siswa atau 24,32%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2,0 dicapai oleh 16 siswa atau 75,67%. Hasil Tes Kemampuan Menanggapi Unsur Pendukung Dari Aspek Ilustrasi Musik atau Tata Suara. Berdasarkan data pada tabel 19 tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes menanggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn dari aspek tata rias mencapai bobot nilai 33 dengan nilai rata-rata 1,37. Nilai rata-rata tersebut berada dalam kategori cukup. Sebanyak 24 siswa yang mengikuti proses pembelajaran menangggapi unsur pendukung pementasan drama Baliatn, siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori sangat kurang, dengan rentang nilai 0,0-0,3 dicapai oleh 2 siswa atau 0%. Dalam kategori kurang, dengan rentang nilai 0,4-0,5 tidak diperoleh oleh siswa atau 0%. Dalam kategori cukup, dengan rentang nilai 0,6-1,0 dicapai oleh 11 siswa atau 33,33%. Dalam kategori baik, dengan rentang nilai 1,4-1,5 tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 1,6-2,0 dicapai oleh 11 siswa atau 66,66%. 6

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis pada penelitian, penulis menyimpulkan hasilnya sesuai dengan rumusan sub masalah yang terdapat dalam latar belakang sebagai berikut: (1) hasil kemampuan siswa menanggapi unsur-unsur intrinsik pementasan drama Baliatn di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 dengan rata-rata nilai 62,5 dengan nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah 50,00. Data ini menunjukkan ada 16 siswa atau 70% siswa memperoleh nilai di bawah 70 dan hanya 8 siswa atau hanya 30% siswa memperoleh nilai di atas 70. (2) Hasil kemampuan siswa mengapresiasi unsur-unsur pendukung pementasan drama Baliatn di kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 dengan rata-rata nilai 70,61 dengan nilai tertinggi 90,00 dan nilai terendah 40,00. Data ini menunjukkan ada 10 siswa atau 40% siswa memperoleh nilai di bawah 70 dan hanya 10 siswa atau hanya 60% siswa memperoleh nilai di atas 70. (3) Berdasarkan hasil kemampuan tersebut dapat disimpulkan bahwa, kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak tahun pelajaran 2013/2014 dalam menanggapi unsur pementasan drama Baliatn dengan nilai rata-rata 66,66 (cukup), dengan nilai tertinggi 80,00 dan nilai terendah 50,00. Saran Saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Pontianak sebaiknya lebih meningkatkan serta menggali pengetahuan dalam bidang sastra, khususnya menanggapi unsur pementasan drama agar hasil yang dicapai lebih baik dan maksimal. Siswa juga harus lebih aktif dalam proses pembelajaran agar bisa terjadi interaksi antar siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lain. (2) Guru mata pelajaran bahasa Indonesia dianjurkan untuk memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa sehingga mereka lebih tertarik untuk mempelajari dan menanggapi sebuah karya sastra khususnya drama. (3) Pihak sekolah mendukung sepenuhnya terhadap upaya peningkatan pembelajaran di sekolah di antaranya dengan menyediakan fasilitas yang lebih memadai. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin. 2010. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo Hasanuddin. 1996. Drama, Karya dalam Dua Dimensi Kajian Teori, Sejarah dan Analisis. Bandung: Angkasa. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2007. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 7

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 8