7 BAB LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG PETA KONSEP Laporan keuangan terdiri dari Penyesuaian mempengaruhi Penerapan mempengaruhi Pembalikan dibandingkan dengan Laporan arus kas diperoleh Neraca tahun sebelumnya
112 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan dapat: Menjelaskan perhitungan harga pokok penjualan Mendeskripsikan masing-masing laporan keuangan perusahaan dagang Menyusun laporan keuangan dari neraca saldo dan ayat jurnal penyesuaian. Laporan keuangan, terutama untuk perusahaan jasa, telah dijelaskan secara umum pada buku jilid 1. Pada bab ini, kita akan membahas tentang laporan keuangan perusahaan dagang. Sumber data untuk membuat laporan keuangan perusahaan dagang berasal dari kertas kerja perusahaan dagang. Perbedaan laporan keuangan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa sebagaimana telah kita pelajari pada buku jilid 1 adalah pada laporan laba rugi. Perbedaan itu terlihat pada jenis pendapatan. Pendapatan pada perusahaan jasa adalah pendapatan dari menjual jasa, sementara pendapatan dari perusahaan dagang adalah hasil penjualan dan pembelian barang dagang. KATA KUNCI: Persediaan barang dagang awal dan akhir Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian dan pengurangan harga Potongan pembelian HARGA POKOK PENJUALAN Perhatikan bentuk laporan laba rugi pada Peraga 7.1. Peraga tersebut memperlihatkan letak harga pokok penjualan pada laporan laba rugi perusahaan dagang. Harga pokok penjualan pada laporan laba rugi itu mengurangi penjualan bersih. Secara keseluruhan, unsurunsur untuk menghitung harga pokok penjualan adalah persediaan barang dagang awal dan akhir, serta pembelian bersih barang dagang (lihat Peraga 7.2). Pembelian bersih adalah semua pembelian barang dagang baik secara tunai maupun kredit ditambah biaya angkut pembelian, dikurangi retur pembelian dan pengurangan harga, serta potongan pembelian. PERAGA 7.1 Laporan laba rugi perusahaan dagang LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG Penjualan bersih Rp.... Harga pokok penjualan (....) Laba kotor Rp.... Beban usaha (....) Laba usaha Rp.... Pendapatan/beban di luar usaha: Pendapatan di luar usaha Rp.... Beban di luar usaha (....).... Laba bersih Rp....
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 113 PERAGA 7.2 Perhitungan harga pokok penjualan HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan awal barang dagang Rp.... Pembelian Rp.... Beban angkut pembelian.... Retur pembelian dan pengurangan harga Rp.... Potongan pembelian.... Rp.... (....) Jumlah pembelian bersih.... Barang yang tersedia untuk dijual Rp.... Persediaan akhir barang dagang (....) Harga pokok penjualan Rp.... Contoh: Sebuah kertas kerja perusahaan dagang menunjukkan akun-akun sebagai berikut. Persediaan barang dagang (awal) Rp 2.600.000 Pembelian Rp 9.250.000 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 600.000 Potongan pembelian Rp 408.000 Persediaan barang dagang (akhir) Rp 3.700.000 Diminta: Hitunglah harga pokok penjualannya! Jawab: Persediaan barang dagang (awal) Rp 2.600.000 Pembelian Rp 9.250.000 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 600.000 Potongan pembelian 408.000 (1.008.000) Jumlah pembelian bersih 8.242.000 Barang yang tersedia untuk dijualrp 10.842.000 Persediaan barang dagang (akhir) (3.700.000) Harga pokok penjualan Rp 7.142.000
114 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 KATA KUNCI: Penjualan Harga pokok penjualan Beban usaha Langkah langsung Langkah bertahap LAPORAN LABA RUGI Beban usaha pada laporan laba rugi perusahaan dagang dibedakan antara beban penjualan serta beban umum dan administrasi, sehingga memudahkan pemimpin perusahaan untuk menganalisis pengeluaran beban usaha. Beban penjualan adalah beban usaha berhubungan langsung dengan penjualan, antara lain beban iklan, beban gaji bagian penjualan, beban perlengkapan toko, dan sebagainya. Beban umum dan administrasi adalah beban usaha yang berkaitan dengan administrasi kantor. Terkait dengan pencatatan beban, laporan laba rugi dapat disusun dengan dua metode: (1) langkah langsung (single step) dan; (2) langkah bertahap (multiple step). 1. Langkah Langsung. Laporan laba rugi yang menggunakan langkah langsung tidak membedakan beban penjualan dengan beban umum dan administrasi. Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan kecil dengan jenis transaksi yang tidak terlalu banyak. Peraga 7.3 memperlihatkan bentuk laporan laba rugi yang menggunakan langkah langsung. PERAGA 7.3 Laporan laba rugi disusun menggunakan metode langkah langsung. PERUSAHAAN... LAPORAN LABA RUGI Periode... PENJUALAN Penjualan kotor Rp.... Retur penjualan dan pengurangan harga Rp.... Potongan penjualan.... (....) Penjualan bersih.... HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan awal barang dagang Rp.... Pembelian Rp.... Beban angkut pembelian.... Rp.... Retur pembelian & pengurangan harga Rp.... Potongan pembelian.... (.... ) Pembelian bersih.... Barang yang tersedia untuk dijual Rp.... Persediaan barang dagang (akhir) (.... ) Harga pokok penjualan (....) Laba kotor Rp.... BEBAN USAHA Jumlah beban usaha (.... ) Laba-rugi bersih Rp....
2. Langkah Bertahap. Pada langkah bertahap, beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta pendapatan dan beban lain-lain, dibedakan satu sama lain dan dikelompokkan sesuai dengan kelompok masing-masing, sehingga dalam laporan laba rugi terlihat dengan jelas jumlah beban usaha dan beban di luar usaha, serta pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Metode pengelompokan beban dan pendapatan semacam ini dapat memudahkan pihak manajemen menganalisis penyimpangan beban dan pendapatan, antara lain terhadap anggaran. Bentuk laporan laba rugi menggunakan metode langkah bertahap diperlihatkan pada Peraga 7.4. Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 115 PERAGA 7.4 Laporan laba rugi disusun menggunakan metode langkah bertahap PERUSAHAAN... LAPORAN LABA RUGI Periode... PENJUALAN Penjualan Rp.... Retur penjualan dan pengurangan harga Rp.... Potongan penjualan.... Penjualan bersih (.... ) HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan barang dagang (awal) Rp.... Pembelian Rp.... Beban angkut pembelian.... Rp.... Retur pembelian & pengurangan harga Rp.... Potongan pembelian.... (.... ) Pembelian bersih.... Barang yang tersedia untuk dijual Rp.... Persediaan barang dagang (akhir) (.... ) Harga pokok penjualan (.... ) BEBAN USAHA Beban Penjualan: Beban.... Laba kotor Rp.... Rp.... Jumlah beban penjualan Rp.... Beban umum & administrasi: Beban.... Rp.... Jumlah beban umum & administrasi.... Jumlah beban usaha Rp.... PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan.... Rp.... Beban.... (.... ).... (....) Laba/rugi bersih Rp....
116 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 Contoh: Pembuatan Laporan Laba Rugi PD Hidup Baru (Bab 6, hal 98) menggunakan metode langkah langsung dan langkah bertahap berdasarkan Kertas Kerja PD Hidup Baru adalah sebagai berikut. Laporan Laba Rugi PD Hidup Baru menggunakan metode langkah langsung. 1. Laporan Laba Rugi PD Hidup Baru menggunakan metode langkah bertahap. PD HIDUP BARU LAPORAN LABA RUGI 1 Januari - 31 Desember 2005 PENJUALAN Penjualan kotor Rp 25.275.000 Retur penjualan & pengurangan harga Rp 1.550.000 Potongan penjualan 2.005.500 (3.555.500) Penjualan bersih Rp 21.719.500 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan barang dagang (awal) Rp 2.600.000 Pembelian kotor Rp 9.250.000 Retur pembelian & pengurangan harga Rp 600.000 Potongan pembelian 408.000 (1.008.000) Pembelian bersih 8.242.000 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 10.842.000 Persediaan barang dagang (akhir) (3.700.000) Harga pokok penjualan (7.142.000) Rp 14.577.500 Pendapatan sewa 1.270.000 Laba kotor 15.847.500 BEBAN USAHA Beban gaji bagian penjualan Rp 1.375.000 Beban asuransi 1.350.000 Beban penyusutan gedung 1.250.000 Beban gaji pegawai kantor 1.210.000 Beban perlengkapan toko 1.150.000 Beban iklan 900.000 Beban penyusutan peralatan toko 800.000 Beban administrasi 760.000 Beban angkutan penjualan 750.000 Beban perlengkapan kantor 550.000 Pajak penghasilan 540.000 Beban penyusutan peralatan kantor 500.000 Beban listrik dan telpon 220.000 Macam-macam beban penjualan 275.000 Jumlah beban usaha ( 11.630.000) Laba-rugi bersih Rp 4.217.500
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 117 2. Laporan Laba Rugi PD Hidup Baru menggunakan metode langkah bertahap. PD HIDUP BARU LAPORAN LABA RUGI 1 Januari - 31 Desember 2005 PENJUALAN Penjualan Rp 25.275.000 Retur penjualan dan pengurangan harga Rp 1.550.000 Potongan penjualan 2.005.500 (3.555.500) Penjualan bersih Rp 21.719.500 HARGA POKOK PENJUALAN Persediaan barang dagang (awal) Rp 2.600.000 Pembelian kotor Rp 9.250.000 Retur pembelian & pengurangan harga Rp 600.000 Potongan pembelian 408.000 (1.008.000) Pembelian bersih 8.242.000 Barang yang tersedia untuk dijual Rp 10.842.000 Persediaan barang dagang (akhir) (3.700.000) Harga pokok penjualan (7.142.000) Laba kotor Rp 14.577.500 BEBAN USAHA Beban Penjualan: Beban gaji bagian penjualan Rp 1.375.000 Beban Perlengkapan toko 1.150.000 Beban iklan 900.000 Beban penyusutan peralatan toko 800.000 Beban angkut penjualan 750.000 Macam-macam beban penjualan 275.000 Jumlah beban penjualan Rp 5.250.000 Beban umum & administrasi: Beban asuransi Rp 1.350.000 Beban penyusutan gedung 1.250.000 Beban gaji pegawai kantor 1.210.000 Beban administrasi 760.000 Beban perlengkapan kantor 550.000 Beban penghasilan 540.000 Beban penyusutan peralatan kantor 500.000 Beban listrik dan telepon 220.000 Jumlah beban umum dan administrasi 6.380.000 Jumlah beban usaha (11.630.000) Laba Usaha Rp 2.947.500 PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN Pendapatan sewa 1.270.000 Laba-rugi bersih Rp 4.217.500
118 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 KATA KUNCI: Modal awal Modal akhir LAPORAN PERUBAHAN MODAL Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan berisikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan untuk suatu periode tertentu. Pembuatan laporan perubahan modal pada perusahaan dagang sama dengan pembuatan laporan keuangan pada perusahaan jasa. Peraga 7.5 memperlihatkan bentuk laporan perubahan modal. PERAGA 7.5 Laporan perubahan modal LAPORAN PERUSAHAAN PERUBAHAN MODAL untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2005 Modal awal tahun Rp.... Laba-rugi bersih Rp.... Pengambilan pribadi (prive).... +/ Penambahan/pengurangan modal *) Rp.... Modal akhir tahun Rp.... Contoh: Pembuatan Laporan Perubahan Modal PD Hidup Baru berdasarkan Kertas Kerja dan Laporan Laba Rugi PD Hidup Baru adalah sebagai berikut. PD HIDUP BARU LAPORAN PERUBAHAN MODAL 1 Januari - 31 Desember 2005 Modal Komarudin awal tahun Rp 30.875.000,00 Laba bersih Rp 4.217.500,00 Prive Komarudin (1.000.000,00) Penambahan modal 3.217.500,00 Modal Komarudin akhir tahun Rp 34.092.500,00 KATA KUNCI: Harta Utang Modal Bentuk akun Bentuk laporan NERACA Neraca adalah laporan keuangan berisikan informasi mengenai keadaan harta, utang, dan modal perusahaan sampai dengan suatu waktu tertentu, biasanya akhir tahun. Pembuatan neraca pada perusahaan dagang sama dengan pembuatan neraca pada perusahaan jasa. Neraca dapat berbentuk akun T (scontro) dan dapat pula berbentuk laporan (staffel) 1. Neraca Bentuk Akun T. Neraca bentuk akun T adalah neraca dengan susunan kelompok harta di sebelah kiri dan kelompok utang dan modal di sebelah kanan. Perhatikan Peraga untuk melihat bentuk neraca akun T.
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 119 PERAGA 7.6 Neraca bentuk akun T NERACA Per 31 Desember 2005 HARTA UTANG Harta lancar:utang lancar:.... Rp........ Rp................ Rp.... +........ Jumlah harta lancar Rp.... Jumlah utang lancar Rp.... Harta tetap:utang Jangka Panjang:.... Rp........ Rp.................... Jumlah harta tetap.... Jumlah utang jangka panjang.... Jumlah utang Rp.... MODAL Modal Tn A.... Jumlah harta Rp.... Jumlah utang + modal Rp.... 2. Neraca Bentuk Laporan. Neraca bentuk laporan adalah neraca dengan susunan kelompok harta pada bagian atas, disusul dengan kelompok utang dan modal pada bagian bawah. Perhatikan Peraga untuk melihat bentuk neraca laporan. PERAGA 7.7 Neraca bentuk laporan NERACA Per 31 Desember 2005 HARTA Harta lancar...... Rp........................ Jumlah harta lancar Rp.... Harta tetap...... Rp.............. Jumlah harta tetap.... Jumlah harta Rp.... UTANG Utang lancar...... Rp.............. Jumlah utang lancar Rp.... Utang jangka panjang...... Rp.............. Jumlah utang jangka panjang.... Jumlah utang MODAL Modal Tn. A.... Jumlah utang dan modal Rp....
120 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 Contoh: Neraca PD Hidup Baru dengan bentuk akun T dan bentuk laporan berdasarkan kertas kerja pada Bab 6 hal 98 adalah sebagai berikut. 1. Neraca PD Hidup Baru bentuk akun T. PD HIDUP BARU NERACA Per 31 Desember 2005 HARTA UTANG Harta Lancar:Utang lancar Kas Rp 6.312.500 Utang dagang Rp 2.050.000 Piutang dagang 1.225.000 Utang gaji 25.000 Persediaan barang dagang 3.700.000 Utang pajak penghasilan 420.000 Perlengkapan toko 500.000 Jumlah utang lancar Rp 2.495.000 Perlengkapan kantor 150.000 Asuransi dibayar di muka 450.000 Iklan dibayar di muka 300.000 Utang Jangka Panjang Jumlah harta lancar Rp 12.637.500 Harta Tetap: Peralatan toko Rp 8.000.000 Akum peny. peralatan toko (4.800.000) Rp 3.200.000 MODAL Gedung Rp 25.000.000 Modal Komarudin 34.092.500 Akum peny. gedung (6.250.000) 18.750.000 Peralatan kantor Rp 5.000.000 Akum peny. peralt kantor (3.000.000) 2.000.000 Jumlah harta tetap 23.950.000 Jumlah harta Rp 36.587.500 Jumlah utang dan modal Rp36.587.500 2. Neraca PD Hidup Baru bentuk laporan. PD HIDUP BARU NERACA Per 31 Desember 2005 HARTA Harta lancar: Kas Rp 6.312.500 Piutang dagang 1.225.000 Persediaan barang dagang 3.700.000 Perlengkapan toko 500.000 Perlengkapan kantor 150.000 Asuransi dibayar di muka 450.000 Iklan dibayar di muka 300.000 Jumlah harta lancar Harta Tetap: Peralatan toko Rp 8.000.000 Akum. peny. peralatan toko (4.800.000) Peralatan kantor Rp 5.000.000 Akum. peny. peralatan kantor (3.000.000) Rp 3.200.000 2.000.000 Rp12.637.500
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 121 Gedung Rp 25.000.000 Akum. peny. gedung (6.250.000) 18.750.000 Jumlah harta tetap 23.950.000 Jumlah harta Rp 36.587.500 UTANG Utang lancar: Utang dagang Rp 2.050.000 Utang gaji 25.000 Utang pajak penghasilan 420.000 Jumlah utang lancar Rp 2.495.000 MODAL Modal Komarudin 34.092.500 Jumlah utang dan modal Rp 36.587.500 LAPORAN ARUS KAS (STATEMENT OF CASH FLOW) Laporan arus kas melaporkan jumlah uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan perusahaan pada saat tertentu. Arus kas yang dilaporkan dibagi atas tiga jenis aktivitas. Tiga jenis aktivitas itu antara lain sebagai berikut. 1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi. Arus kas dari aktivitas operasi adalah arus kas dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Sebagai contoh, pembelian dan penjualan barang dagang yang dilakukan perusahaan. 2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi. Arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi investasi pada aktiva tidak lancar. Sebagai contoh, pembelian dan penjualan aktiva tetap seperti gedung, peralatan, dan sebagainya. 3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan. Arus kas dari aktivitas pembiayaan adalah arus kas dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi utang dan modal. Sebagai contoh, membayar dividen, menerbitkan saham, dan sebagainya. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dapat menggunakan dua metode alternatif sebagai berikut. KATA KUNCI: Arus kas Aktivitas operasi Aktivitas industri Aktivitas pembiayaan Metode langsung Metode tidak langsung Metode Langsung. Dengan menggunakan metode ini, arus kas dari aktivitas operasi melaporkan sumber-sumber utama dari penerimaan kas dan penggunaan utama dari pengeluaran kas dari aktivitas operasi. Metode langsung membagi penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas operasi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
122 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 1. Penerimaan kas dari pelanggan. + Kenaikan piutang dagang Penjualan Bersih (dilaporkan pada laporan Laba Rugi) Penerimaan kas dari pelanggan Penurunan piutang dagang 2. Pembayaran kas untuk beban-beban operasi. + Kenaikan persedian Harga Pokok Penjualan (dilaporkan pada laporan laba rugi) penurunan piutang dagang + penurunan utang dagang Pembayaran kas untuk pemasok kenaikan utang dagang 3. Pembayaran kas untuk beban-beban operasi + beban-beban yang tidak melibatkan kas (depresi, beban asuransi yang telah dibayar di muka, dll) kenaikan utang dagang Beban operasi selain depresiasi yang dilaporkan pada laporan laba rugi kenaikan utang dagang kenaikan utang dagang Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan operasi kenaikan utang dagang
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 123 + penurunan beban yang masih harus dibayar Laba Bersih (dilaporkan pada laporan laba rugi) Pembayaran kas untuk beban-beban operasi kenaikan beban yang masih harus dibayar Metode Tidak Langsung. Dengan menggunakan metode ini, pelaporan arus kas dari aktivitas operasi diawali dengan laba bersih dan melakukan penyesuaian untuk pendapatan dan beban yang tidak melibatkan penerimaan atau pembayaran kas. + beban-beban yang tidak melibatkan kas (depresiasi, beban asuransi yang telah dibayar di muka, dll kenaikan beban yang masih harus dibayar Harga Pokok Penjualan (dilaporkan pada laporan laba rugi) kenaikan beban yang masih harus dibayar Arus kas masuk (keluar) dari kegiatan operasi kenaikan beban yang masih harus dibayar kenaikan beban yang masih harus dibayar Contoh: Perhatikan neraca PD Thomas per 31 Desember 2007 dan per 31 Desember 2008 serta laporan laba rugi PD Thomas sebagai berikut. PD Thomas NERACA 31 Desember 2007 31 Desember 2008 Kas Rp 24.795.000,00 Rp 10.000.000,00 Asuransi dibayar di muka 800.000,00 600.000,00 Persediaan barang dagang 600.000 1.000.000,00 Tanah 0,00 20.000.000,00 Peralatan kantor 2.000.000,00 2.000.000,00 Akum penyus. peralt. kantor Rp 300.000,00 Rp 400.000,00 Modal Thomas 27.895.000,00 33.180.000,00 Beban umum YMH dibayar 20.000,00 Rp 28.195.000,00 Rp 28.195.000,00 Rp 33.600.000,00 Rp 33.600.000,00
124 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 PD Thomas LAPORAN LABA RUGI untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 Pendapatan dari penjualan Penjualan Rp18.000.000,00 Dikurangi:Retur penjualan (100.000,00) Potongan penjualan (200.000,00) Penjualan bersih Rp 17.700.000,00 Harga Pokok Penjualan Persediaan awal Rp 600.000,00 Ditambah:Pembelian bersih 11.925.000,00 Barang dagang tersedia unt. dijual Rp 12.525.000,00 Dikurangi:Persediaan akhir (1.000.000,00) HPP (11.525.000) Laba kotor Rp 6.175.000 Beban operasi Beban asuransi Rp 200.000,00 Beban penyst. peralt. ktr. 100.000,00 Beban umum lain-lain 470.000,00 Total beban operasi (770.000,00) Pendapatan bersih 5.405.000,00 Laporan arus kas langsung: PD Thomas LAPORAN ARUS KAS untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 Arus kas untuk kegiatan operasi Total kas yang diterima dari pembeli Kas yang diterima dari pembeli Rp 17.700.000,00 Total kas yang dibayarkan kepada pemasok Harga Pokok Penjualan Rp 11.525.000,00 Ditambah: Kenaikan persediaan 400.000,00 Kas yang dibayarkan kepada pemasok (11.925.000,00) Total kas yang dibayarkan untuk biaya-biaya Beban umum lain-lain (450.000,00) Arus kas masuk dari kegiatan operasi Rp 5.325.000,00 Arus kas dari kegiatan investasi Kas yang dikeluarkan untuk pembelian tanah (20.000.000,00) Arus kas dari kegiatan pendanaan Prive (120.000,00) Penurunan kas (Rp 14.795.000,00) Saldo kas awal 24.795.000,00 Saldo kas akhir Rp 10.000.000,00
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 125 Laporan arus kas tidak langsung: PD Thomas LAPORAN ARUS KAS untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 Arus kas untuk kegiatan operasi Pendapatan bersih Rp 5.405.000,00 Ditambah: Beban penyst. peralt. ktr. Rp 100.000,00 Beban asuransi 200.000,00 Peningkatan pada b. umum YMH dibayar 20.000,00 320.000,00 Dikurang: Peningkatan nilai persediaan (400.000,00) Arus kas masuk dari kegiatan operasi Rp 5.325.000,00 Arus kas dari kegiatan investasi Kas yang dikeluarkan untuk pembelian tanah (20.000.000,00) Arus kas dari kegiatan pendanaan Prive (120.000,00) Penurunan kas (14.795.000,00) Saldo kas awal Rp 24.795.000,00 Saldo kas akhir Rp 10.000.000,00 RANGKUMAN 1. Laporan Laba rugi: a. Penjualan bersih = penjualan (retur penjualan dan pengurangan harga + potongan penjualan) b. Pembelian bersih = pembelian + beban angkut pembelian (retur pembelian dan pengurangan harga + potongan pembelian) c. Harga pokok penjualan = persediaan awal barang dagang + pembelian bersih persediaan akhir barang dagang. d. Laba kotor = penjualan bersih harga pokok penjualan. e. Beban-beban = beban penjualan + beban administrasi dan umum. f. Laba bersih sebelum pajak = laba kotor beban-beban. 2. Laporan Perubahan Modal: Modal akhir = modal awal ± laba-rugi prive. Tanda + digunakan jika perusahaan memperoleh laba, dan Tanda digunakan jika perusahaan memperoleh rugi. 3. Laporan Neraca: a. bentuk skontro b. bentuk staffel
126 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 LATIHAN Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Hitunglah jumlah pembelian kotor bila diketahui: Harga pokok penjualan Rp 700.000,00 Biaya angkut pembelian Rp 7.900,00 Persediaan awal barang dagang Rp 90.000,00 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 50.000,00 Persediaan akhir barang dagang Rp 60.000,00 Penjualan Rp 900.000,00 2. Hitunglah berapa persediaan awal barang dagang bila diketahui: Persediaan akhir barang dagang Rp 600.000,00 Pembelian Rp 800.000,00 Harga pokok penjualan Rp 700.000,00 Beban angkut pembelian Rp 40.000,00 Retur pembelian dan pengurangan harga Rp 70.000,00 3. Berikut ini adalah kertas kerja UD Panorama per 31 Desember 2005. 4. Di bawah ini disajikan sebagian dari kertas kerja UD Meranti untuk periode yang berakhir 30 November 2005 UD PANORAMA KERTAS KERJA 31 Desember 2005 No Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Laporan Laba Rugi Neraca Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit 1 Kas 870000000 870000000 2 Piutang dagang 140000000 140000000 3 Peny. piutang tak tertagih 17000000 (a) 1400000 18400000 4 Persediaan barang dagang 8900000000 (b) 300000000 8600000000 5 Perlengkapan 110000000 (c) 23000000 87000000 6 Asuransi dibayar di muka 96000000 (d) 8000000 88000000 7 Peralatan 2300000000 2300000000 8 Akumulasi penyusutan peralatan 1000000000 (e) 20000000 1020000000 9 Utang dagang 194000000 194000000 10 Utang PPN 62000000 62000000 11 Modal, Margaretha 5298500000 5298500000 12 Prive, Margaretha 100000000 100000000 13 Modal, Martinus 5298500000 5298500000 14 Prive, Martinus 100000000 100000000 15 Ikhtisar laba-rugi (b) 300000000 300000000 16 Penjualan 1550000000 1550000000 17 Pembelian 420000000 420000000
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 127 18 Beban piutang ragu-ragu (a) 1400000 1400000 19 Beban Januari 23000000 23000000 20 Beban penyusutan peralatan (e) 20000000 20000000 21 Beban asuransi (d) 8000000 8000000 22 Beban rupa-rupa 41000000 41000000 23 Beban sewa toko 140000000 140000000 24 Beban gaji 180000000 180000000 25 Beban perlengkapan (c) 23000000 23000000 26 13420000000 13420000000 352400000 352400000 1156400000 1550000000 12285000000 11891400000 27 Laba bersih 393600000 393600000 28 1550000000 1550000000 12285000000 12285000000 Diminta: Susunlah laporan laba-rugi UD Meranti! (Catatan: Persediaan awal barang dagang adalah Rp14.000.000,00 dan persediaan akhir barang adalah Rp 12.000.000,00) UD MERANTI KERTAS KERJA untuk Periode yang Berakhir 30 November 2005 Nama Akun Penyesuaian Laporan Laba-Rugi Debet Kredit Debet Kredit Peny. piutang tak tertagih (a) 1200000 Persediaan barang dagang (b) 200000000 Perlengkapan toko (c) 26000000 Asuransi dibayar di muka (d) 5000000 Akumulasi Peny. peralatan (e) 20000000 Ikhtisar laba-rugi (b) 200000000 200000000 Penjualan 1500000000 Pembelian 545000000 Beban piutang ragu-ragu (a) 1200000 1200000 Beban jaminan 31000000 Beban peny. peralatan (e) 20000000 20000000 Beban asuransi (d) 5000000 5000000 Beban rupa-rupa 38000000 Beban sewa toko 120000000 Beban gaji 80000000 Beban perlengkapan toko (c) 26000000 26000000 252200000 252200000 1066200000 1500000000 Laba bersih 433800000 1500000000 1500000000 5. Sejumlah akun berikut diambil dari neraca saldo PT Serayu yang telah disesuaikan per 31 Desember 2005. Diminta: a. Susunlah laporan laba rugi bentuk langsung. b. Susunlah laporan laba rugi bentuk bertahap dan laporan perubahan modal.
128 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 c. Susunlah pula neraca per 31 Desember 2000 dengan susunan yang lazim digunakan, yaitu menurut karakteristik akun (harta lancar, harta tetap, utang lancar, utang jangka panjang, modal). Utang dagang... Rp 42.300.000,00 Piutang dagang... 134.250.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan kantor... 34.000.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan toko... 62.700.000,00 Modal saham... 200.000.000,00 Kas... 87.550.000,00 Harga pokok penjualan... 605.500.000,00 Dividen... 80.000.000,00 Utang dividen... 20.000.000,00 Beban umum... 82.650.000,00 Beban bunga... 15.200.000,00 Persediaan barang dagang... 172.500.000,00 Utang bank jangka panjang... 75.000.000,00 Asuransi dibayar di muka... 8.700.000,00 Pendapatan sewa... 12.900.000,00 Laba ditahan... 112.800.000,00 Utang gaji... 8.100.000,00 Penjualan... 942.700.000,00 Beban penjualan... 111.250.000,00 Peralatan toko... 145.700.000,00
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 129 LEMBAR KERJA SISWA Nilai Paraf MATERI :Laporan Keuangan Perusahaan Dagang WAKTU MENGERJAKAN : NAMA SISWA : KELAS : 1. Buatlah AYAT JURNAL PENUTUP untuk PD. DWIPA JAYA, JAKARTA berdasarkan KERTAS KERJA PD. DWIPA JAYA, JA- KARTA Tahun 2005 (terlampir) pada lembar jawaban yang tersedia di bawah ini: (Kertas kerja Anda selesaikan terlebih dahulu). Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit 2005 Des. Ayat Jurnal Penutup PD DWIPA JAYA, JAKARTA
130 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 PD DWIPA JAYA KERTAS KERJA 31 Desember 2005 No. Akun Neraca Saldo Ayat Jurnal Penyesuaian Debet Kredit Debet Kredit Neraca Saldo Disesuaikan Laporan Laba-Rugi Neraca Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit 101 Kas 596000000 102 Per. Barang Dagang 1014000000 103 Piutang Dagang 626000000 104 Sewa Dibayar di Muka 240000000 109 Perlengkapan Toko 184000000 111 Peralatan Toko 375000000 112 Ak. Peny. Peralatan Toko 75000000 201 Utang Dagang 825000000 935000000 1014000000 80000000 119000000 37500000 596000000 935000000 626000000 160000000 65000000 375000000 112500000 825000000 301 Modal Sidik 1750000000 302 Prive Sidik 175000000 401 Penjualan 3140000000 402 Retur Penjualan & PH 137500000 403 Potongan Penjualan 92500000 501 Pembelian 1863000000 503 Potongan Pembelian 208000000 504 Beban Gaji 375000000 505 Beban Iklan 89000000 506 Beban Angkut Pembelian 52500000 507 Beban Telepon 105000000 519 Beban Serba Serbi 73500000 1750000000 175000000 3140000000 137500000 92500000 1863000000 208000000 375000000 31000000 120000000 52500000 105000000 73500000 Ikhtisar Laba-Rugi 508 Beban Perlengkapan Toko 509 Beban Peny. Peralatan Toko 510 Beban Sewa 202 Utang Iklan 5998000000 599800000 101400000 935000000 11900000 37500000 80000000 31000000 1014000000 935000000 119000000 37500000 80000000 31000000 Saldo Laba-Rugi 2216500000 2216500000 7001500000 7001500000
Bab 7 Laporan Keuangan Perusahaan Dagang 131 2. Berdasarkan KERTAS KERJA PD. DWIPA JAYA, JAKARTA tahun 2005 (Hal. 328), buatlah LAPORAN KEUANGAN untuk PD. DWIPA JAYA, JAKARTA: A. Laporan Laba Rugi B. Neraca C. Laporan Perubahan Modal. A. Laporan Laba-Rugi PD DWIPA JAYA Laporan Laba-Rugi untuk Tahun yang Ditutup 31 Desember 2005
132 Ekonomi SMA/MA Jilid 3 B. Neraca PD DWIPA JAYA N E R A C A Per 31 Desember 2005 C. Laporan Perubahan Modal PD DWIPA JAYA, Laporan Perubahan Modal Untuk Tahun yang Ditutup 31 Desember 2005