AKUNTANSI UNTUK LEASING

dokumen-dokumen yang mirip
SEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi :

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASE (Accounting For Leases)

Gerson Philipi Rianto F

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi

BAB II LANDASAN TEORI. 4 adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee

PSAK 30 SEWA (REVISI 2007) ISAK 8 Transaksi yang Mengandung Sewa. Ellyn Octavianty

Analisis Akuntansi Leasing Pada PT. Puri Green Resources Pekanbaru

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA (LEASING) PADA PT. MAF & MCF BERDASARKAN PSAK NO 30 TAHUN 2012

TUGAS TEORI AKUNTANSI CHAPTER 13 LEASES

Analisis Perlakuan Akuntansi Transaksi Sewa Guna Usaha PT XYZ

PSAK 30 (REVISI 2007) ISAK 8 (REVISI 2007)

BAB II LANDASAN TEORI

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

Leasing. Bahan Ajar : Manajemen Keuangan Bisnis II Digunakan untuk melengkapi buku wajib Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.30 (REVISI 2007) TENTANG SEWA GUNA USAHA PADA PT X 1. Oleh: Sparta 2 Deavnty Safitri 3 ABSTRACT


BAB II AKUNTANSI SEWA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

Accounting for Leases. Chapter. AA YKPN,

OPSI FINANCIAL LEASE DAN OPERATING LEASE TERHADAP KEPEMILIKAN BUS PADA CV. MEGA JASA DI SAMARINDA. Nely Dwi Jayanti, Lca.Robin Jonathan, Heriyanto

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

Analisis Aktivitas Pendanaan

PADA LESSOR PT. RIAU INTAN KENCANA

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA GUNA USAHA

BAB 1 AKUNTANSI untuk SEWA GUNA USAA (LEASING)

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara perolehan aktiva operasi adalah dengan Sewa Guna Usaha (SGU) atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN

PSAK NO. 30 AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA BAB I : PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. PSAK No. 30 (Revisi 2007): SEWA IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ANALISIS PENURUNAN PEMBIAYAAN KREDIT MOBIL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO FINANCE CABANG PALEMBANG

Dosen Pembimbing : NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

LEASING (SEWA-GUNA-USAHA) Pengertian

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 13 REVISI 2011 PADA PERUSAHAAN PROPERTI (STUDI KASUS PADA PT IPM) KURNIA IRWANSYAH RAIS University of Indonesia

ACCOUNTING FOR LEASE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

MENTORING PMKP UTS Mufida Sekardhani Maret, 2016

KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 ABSTRAK

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

KUIS & SOAL AKUNTANSI SEWA. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 11. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

MEKANISME PEMANFAATAN LEASING DALAM PRAKTIKNYA Oleh : Taufik Effendy

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan tentu ingin selalu

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Aset Tetap Definisi Aset Tetap

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

AKUNTANSI AKTIVA LEASING. Drs. SITI MIRHANI, MM. Ak. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tentang Lembaga Pembiayaan Pada tanggal 20 Desember 1988 (PakDes 20, 1988) memperkenalkan

Standar Akuntansi Keuangan

EVALUASI ATAS KESESUAIAN PENYAJIAN PENDAPATAN TERHADAP PSAK NO. 30 Studi Kasus pada Perusahaan Leasing PT. Swardharma Indotama Finance

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENERAPAN PSAK NO. 30 TENTANG AKUNTANSI LEASING AKTIVA TETAP PADA PT BUMI SARANA BETON. Muhammad Idrus (Dosen Universitas Negeri Makassar)

BAB I PENDAHULUAN. puluh tahun yang lampau pemerintah Indonesia telah mengunakan pola Build

PENGAKUAN PENGHASILAN BERBASIS AKRUAL UNTUK TUJUAN FISKAL

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

PSAK 13. Universitas Indonesia

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan aktiva tetap seperti peralatan, mesin, tanah, gedung, kendaraan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Upaya dalam melakukan penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui

Bab 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

Transkripsi:

AKUNTANSI UNTUK LEASING Johan Halim 1 ABSTRACT Leasing is one way to have tangible assets without spend much money. Leasing is divided into two types: operating lease and capital lease. Leasing means we must pay installment payment periodically. Operating lease is rental transaction, because there is no purchase option, ownership transfer, leasing period less than 75% useful life and present value not more than 90% fair market value of leased capital. This paper describes accounting techniques related to leasing transaction, both of parties: lessee and lessor. Key Words: operational lease, capital lease, lessee, lessor I. PENGERTIAN LEASING Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 30 mengistilahkan leasing menjadi kegiatan sewa guna usaha dalam Buku Standar Akuntansi Keuangan. Kegiatan sewa guna usaha diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan clan Menteri Perindustrian No. Kep-122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/ 2/1974 clan No. 30/Kpb/I/74 tanggal 7 Pebruari 1974 tentang "Perijinan Usaha Leasing", Sejak saat itu dan khususnya sejak tahun 1980 jumlah perusahaan sewa guna usaha dan transaksi sewa 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur dan Universitas Katolik Indonesia Atma Akuntansi Untuk Leasing 1

guna usaha makin meningkat dari tahun ke tahun untuk membiayai penyediaan barang-barang modal dunia usaha. Hadirnya perusahaan sewa guna usaha patungan bersama perusahaan swasta nasional telah mampu mempopulerkan peranan kegiatan sewa guna usaha sebagai alternatif pembiayaan barang modal yang sangat dibutuhkan para pengusaha di Indonesia, disamping cara-cara pembiayaan konvensional yang lazim. Sekarang mari kita lihat tentang definisi leasing. SKB Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian menyatakan: Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama Definisi tersebut tampaknya hanya menampung satu jenis sewa guna usaha yang lazim disebut financial lease atau pembiayaan dengan cara sewa guna usaha. Namun demikian, dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/ KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988, jenis kegiatan sewa Akuntansi Untuk Leasing 2

guna usaha telah diperluas yang menampung definisi berikut ini: Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Financial Lease maupun Operating Lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Capital Lease adalah kegiatan Sewa Guna Usaha, di mana Penyewa Guna Usaha pada akhir masa kontrak memiliki hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama. Operating Lease adalah kegiatan Sewa Guna Usaha di mana Penyewa Guna Usaha tidak mempunyai hak opsi untuk membeli obyek sewa guna usaha. Kieso et. al. (2004) mendefinisikan leasing sebagai berikut: A lease is contractual agreement between a lessor and a lessee that gives the lessee the right to use specific property, owned by the lessor, for a specified period of time in return for stipulated, and generally periodic, cash payments (rent). Akuntansi Untuk Leasing 3

II. KEUNGGULAN LEASING DARI SEGI EKONOMI Skousen et. al. (2003) menuliskan tiga keunggulan utama bagi lessee untuk leasing daripada membeli : 1. Tidak ada uang muka; Perjanjian lease seringkali dibuat sedemikian rupa sehingga 100 % nilai aktiva dibiayai melalui lease. Tentu saja banyak kontrak leasing membutuhkan uang muka sebagai contoh, perhatikan iklan yang Anda lihat untuk kontrak leasing sebuah mobil. 2. Menghindari risiko kepemilikan; Ada banyak risiko yang menyertai kepemilikian dari suatu aset. Ini mencakup kerugian karena bencana, keausan, perubahan kondisi ekonomi, dan kerusakan fisik. 3. Fleksibilitas; Kondisi bisnis dan persyaratan berubah setiap saat. Jika aset dileasekan, perusahaan dapat mengganti aset tersebut dengan mudah sebagai respon terhadap perubahan. Contoh dari kondisi ini adalah industri berteknologi tinggi dengan perubahan yang cepat di bidang komputer, robotik, dan telekomunikasi. Fleksibilitas adalah alasan utama berkembangnya leasing otomotif. Akuntansi Untuk Leasing 4

Sedangkan keuntungan bagi Lessor dengan meleasingkan asetnya daripada menjual adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan penjualan. Dengan menawarkan kepada konsumen potensial pilihan untuk melease produknya, manufaktur atau dealer dapat secara signifikan meningkatkan volume penjualan. 2. Kelangsungan hubungan dengan lessee. Dalam leasing, lessor dan lessee mempertahankan hubungan selama periode tertentu dan hubungan bisnis jangka panjang sering terbina melalui leasing. 3. Nilai sisa dipertahankan. Di dalam kontrak lease, hak kepemilikan dari aset yang dilease tidak pernah beralih ke lessee. Keuntungan lessor dari kondisi ekonomi dapat menimbulkan nilai residu yang signifikan pada akhir periode leasing. Lessor dapat meleasekan aset kepada lessee yang lain atau menjual aset dengan mengakui keuntungan penjualan. Dalam ringkasan, kontrak lease sering terdengar sebagai praktek bisnis baik bagi lessee maupun lessor. Sisa dari bab ini akan mendiskusikan kerumitan dan ketertarikan perlakuan akuntansi untuk lease. Akuntansi leasing dibagi menjadi dua kelompok besar Capital Lease (Lease Modal) dan Operating Lease (Lease Operasi). Jika kontrak lease mensinyalir adanya perpindahan Akuntansi Untuk Leasing 5

aset dari lessor ke lessee dianggap sebagai Capital Lease. Dianggap sebagai operating lease apabila perjanjian digolongkan sebagai perjanjian sewa, tidak ada perubahan kepemilikan. Pendapatan sewa lease diakui setiap tahun saat pembayaran lease ditagih. Pada pembahasan selanjutnya berisi deskripsi yang lebih rinci tentang persyaratan yang ditemukan dalam kontrak lease. Perlakuan akuntansi khusus akan digunakan untuk membedakan operating lease dan capital lease. III. SIFAT-SIFAT LEASE Ketentuan kontrak lease berbeda-beda seperti: syarat pembatalan dan denda, opsi pembaruan dan pembelian dengan harga murah, periode lease, umur ekonomis aktiva, nilai residu, pembayaran lease minimum, suku bunga implisit dari kontrak lease, dan tingkat resiko yang ditanggung lessee, termasuk pembayaran biaya tertentu seperti pemeliharaan, asuransi, dan pajak. Syarat-syarat pembatalan Beberapa leasing tidak dapat dibatalkan, artinya kontrak leasing ini hanya dapat dibatalkan apabila ada ketidakpastian di masa yang akan datang atau syarat-syarat pembatalan dan denda pada leasing ini sangat mahal bagi lessee sehingga pembatalan tidak terjadi. Semua leasing yang dapat dibatalkan termasuk dalam operating lease; beberapa, tidak semua, Akuntansi Untuk Leasing 6

leasing yang tidak dapat dibatalkan termasuk dalam capital lease. Opsi pembelian dengan harga murah Leasing kadang termasuk syarat yang diberikan kepada lessee, hak untuk membeli aset diwaktu yang akan datang. Jika opsi pembelian dengan harga tertentu yang telah dipertimbangkan diharapkan lebih kecil daripada harga pasar saat opsi untuk membeli maka opsi tersebut dapat diterima, kemudian opsi tersebut akan disebut bargain purchase option. Leasing dengan opsi untuk membeli termasuk dalam capital lease. Periode lease Untuk tujuan akuntansi, akhir dari periode lease didefinisikan sebagai akhir dari periode leasing yang tidak dapat dibatalkan, ditambah semua opsi pembaruan yang dijalankan. Opsi untuk pembaruan adalah syarat leasing seperti tingkat bunga leasing yang menarik atau syarat-syarat lain yang lebih disenangi, yang, dalam perjanjian lease dianggap sebagai pembaruan yang lebih panjang dari masa periode lease yang sudah disepakati. Nilai residu Harga pasar dari aset yang dilease diakhir periode lease dianggap sebagai nilai residu. Dalam beberapa perjanjian leasing, periode leasing diperpanjang sampai hampir seluruh Akuntansi Untuk Leasing 7

umur ekonomis aset atau jangka waktu selama aset terus berproduksi, dan ada sedikit, nilai residu. Pembayaran Leasing Minimum Pembayaran sewa membutuhkan jangka waktu lease ditambah jumlah apapun yang harus dibayar untuk nilai residu baik itu opsi untuk membeli atau jaminan nilai residu termasuk dalam pembayaran leasing minimum. Pembayaran leasing terkadang termasuk pengenaan biaya seperti asuransi, pemeliharaan, dan pajak yang terjadi pada aset yang dilease. Biaya ini disebut sebagai executory cost dan tidak termasuk dalam pembayaran leasing minimum. IV. KRITERIA PENGGOLONGAN LEASE Topik akuntansi tentang leasing di Indonesia dinyatakan dalam PSAK No. 30. Sedangkan di Amerika Serikat (USA), FASB menerbitkan statement No. 13, Akuntansi untuk leasing. Tujuannya untuk menggambarkan kenyataan ekonomi dalam leasing dengan memperlakukan beberapa lease jangka panjang menjadi pelaporan sebagai pembelian harta bagi lessee dan penjualan bagi lessor. Kriteria untuk menentukan walaupun lease hanya sebuah kontrak persewaan (lease operasi) atau sebagai pembelian properti. (lease modal). Kriteria klasifikasi lease dan penggunaannya bagi lessee dan lessor diringkas dalam peraga berikut : Akuntansi Untuk Leasing 8

Lease Modal Lease Operasi Ya <------------------------Pengalihan Pemilikan --------------------> Tidak Ya <----------------Opsi Pembelian Dengan Harga Murah ------> Tidak Ya <-----Jangka Lease > 75% Taksiran Umur Ekonomis -----> Tidak Ya <------ Nilai Sekarang Pembayaran > 90% Nilai Pasar ----> Tidak Kriteria tambahan yang berlaku untuk lessor : 1. Ketertagihan pembayaran lease minimum cukup dapat diramalkan. 2. Biaya yang masih akan dikeluarkan oleh lessor telah diketahui. Lessee : Lease modal jika salah satu dari kriteria umum terpenuhi. Lessor : Lease modal jika salah satu dari kriteria umum terpenuhi dan kedua kriteria tambahan terpenuhi. Kriteria penggolongan - Lessee dan Lessor Keempat kriteria umum yang berlaku untuk semua lease baik bagi lessee maupun lessor berkaitan dengan pengalihan pemilikan, opsi pembelian dengan harga murah, umur ekonomis, dan nilai pasar. Kriteria pengalihan kepemilikan terpenuhi jika lease mengandung ketentuan yang mengalihkan pemilikan sepenuhnya atas harta kepada lease pada akhir periode lease. Kriteria terdapatnya opsi pembelian terpenuhi jika lease berisikan opsi pembelian dengan harga murah. Kriteria ketiga berhubungan dengan umur ekonomis Akuntansi Untuk Leasing 9

dari suatu aktiva. Kriteria ini terpenuhi jika periode lease sama dengan atau lebih daripada 75% taksiran umur ekonomis harta yang dilease. Kriteria umum yang keempat berfokus pada hubungan nilai pasar wajar anuitas pembayaran lease. Kriteria ini terpenuhi jika nilai sekarang pada awal periode lease dari pembayaran lease minimum, tidak termasuk biaya eksekutori, sama dengan atau lebih dari 90% dari nilai pasar wajar aktiva. Suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan pembayaran lease minimum sangat berperan dalam menentukan apakah kriteria pembayaran pokok investasi dipenuhi. Semakin rendah suku bunga diskonto yang digunakan, semakin tinggi nilai sekarang pembayaran lease minimum dan semakin besar kemungkinan bahwa kriteria pembayaran pokok investasi sebesar 90% akan terpenuhi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, FASB menetapkan bahwa lessor harus menggunakan suku bunga implisit dari perjanjian lease. Lessee juga menggunakan suku bunga implisit dari lessor jika hal itu diketahui dan jika lebih rendah daripada suku bunga pinjaman inkremental dari lessee. Jika lessee tidak dapat menentukan suku bunga implisit lessor, maka dia harus menggunakan suku bunga pinjaman inkrementalnya. Karena suku bunga pinjaman inkremental kerap kali lebih tinggi daripada suku bunga implisit, dan karena lessee pada umumnya tidak ingin mengkapitalisasi lease, banyak lessee menggunakan suku bunga pinjaman inkremental dan tidak berupaya menaksir Akuntansi Untuk Leasing 10

suku bunga implisit. Pada tahun 1980-an, mengusulkan pengetatan kriteria lease modal dengan mengharuskan lessee untuk memperkirakan suku bunga implisit dalam semua masalah. FASB mengeluarkan proposal pada saat kecaman ketentuan proposal ini menjadi meluas. Kriteria Penggolongan Tambahan - Lessor Selain memenuhi salah satu dari empat kriteria umum, lessor harus memenuhi dua kriteria tambahan agar boleh melaporkan suatu lease sebagai lease modal yaitu : Penagihan pembayaran lease minimum cukup bisa diramalkan dan sebagian besar pengeluaran telah dilakukan dalam kegiatan yang dilakukan oleh lessor. Peraga Penetapan Kriteria Penggolongan Lease untuk Situasi Lease Ketentuan Lease Lease # 1 Lease # 2 Lease # 3 Lease # 4 Dapat dibatalkan Tidak Tidak Ya Ya Hak berpindah kepada lesse Tidak Ya Tidak Ya Opsi pembelian dgn harga Tidak Tidak Ya Tidak murah Periode lease 10 tahun 10 tahun 8 tahun 10 tahun Umur ekonomis aktiva 14 tahun 15 tahun 13 tahun 12 tahun Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebagai persentase dari nilai pasar wajar-suku bunga incremental 80% 79% 95% 76% Akuntansi Untuk Leasing 11

Ketentuan Lease Lease # 1 Lease # 2 Lease # 3 Lease # 4 Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum sebagai persentase dari nilai pasar 92% 91% 92% 82% wajar-suku bunga implisit Lesse mengetahui suku bunga Tidak Tidak Ya Ya implisit Nilai residual yang tidak dijamin Ya Tidak Tidak Tidak Nilai residual dijamin pihak Tidak Ya Tidak Tidak ketiga Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum tanpa nilai residual yang dijamin pihak 92% 80% 92% 82% ketiga sebagai persentase nilai pasar wajar-suku bunga implisit Pembayaran sewa data ditagih dan biaya lessor sudah pasti Ya Ya Tidak Ya Analisis atas lease: Lesse Diperlakukan sebagai lease Tidak Ya Ya Tidak modal Kriteria yang dipenuhi Tidak ada 1 2 dan 4 Harus Penggunaan suku bunga bersifat Tidak tepat Ya Tidak pinjaman inkremental tidak dapat Periode amortisasi Tidak tepat 15 tahun 13 tahun dibatalkan Akuntansi Untuk Leasing 12

Ketentuan Lease Lease # 1 Lease # 2 Lease # 3 Lease # 4 Lessor Perlakuan sebagai lease modal Ya Ya Tidak Tidak Yang dipenuhi dari 4 kriteria Harus 4 1 dan 4 2 dan 4 prename bersifat Kriteria lessor terpenuhi Ya Ya Tidak tidak data dibatalkan V. AKUNTANSI UNTUK LEASE LESSEE Dari segi lessee, leasing digolongkan menjadi dua jenis yaitu lease operasi (operating lease) dan lease modal (capital lease). Jika suatu lease memenuhi salah satu dari 4 kriteria penggolongan yang dibahas sebelumnya, maka lease itu diperlakukan sebagai lease modal. Sebaliknya, jika kriteria itu tidak ada yang terpenuhi maka digolongkan sebagai lease operasi. Akuntansi bagi Lease Operasi Lesse Lease operasi dianggap merupakan perjanjian sewa biasa. Misalkan persyaratan lease bagi peralatan pabrik adalah pembayaran biaya lease $40.000 setiap tahun. Ayat jurnal pencatatan pembayaran sewa setahun akan menjadi sebagai berikut: Beban Sewa 40.000 Kas.40.000 Akuntansi Untuk Leasing 13

Akuntansi bagi Lease Modal Lesse Lease modal (capital lease) dianggap lebih merupakan pembelian harta daripada penyewaan. Akibatnya akuntansi bagi lease modal oleh pihak lesse menuntut ayat jurnal yang mirip dengan jurnal transaksi pembelian aktiva dengan kredit jangka panjang. Jumlah yang harus dicatat sebagai aktiva dan sebagai kewajiban adalah nilai sekarang dari pembayaran lease minimum dimasa mendatang sebagaimana telah didefinisikan sebelumnya. Nilai harta harus diamortisasi sesuai dengan kebijakan penyusutan normal dari lesse. Periode amortisasi yang akan digunakan tergantung kriteria yang digunakan untuk menggolongkan lease sebagai lease modal. Jika kualifikasi lease adanya transfer kepemilikan dan opsi pembelian murah, umur ekonomi dari harta harus digunakan sejak diasumsikan lessee akan mengambil alih asset tersebut untuk mengetahui umur pakai dari aktiva tersebut pada akhir periode lease. Perkiraan hutang lease harus dikurangkan setiap periode karena telah dilakukan pembayarannya. Suku bunga inkremental bagi lessee atau suku bunga implisit bagi lessor, digunakan mana yang lebih rendah digunakan untuk menghitung biaya bunga. Jika pembayaran dilakukan pada bulan Januari maka bunga akrual pada 31 Desember harus diakui. Kebijakan biaya penyusutan adalah garis lurus. Akuntansi Untuk Leasing 14

VI. AKUNTANSI UNTUK LEASE LESSOR Sebagaimana diperlihatkan di muka, jika lease memenuhi salah satu dari empat kriteria yang berlaku bagi lessee maupun lessor, ditambah kedua persyaratan bagi lessor (yakni ketertagihan dan penyelesaian sebagian besar biaya yang harus dikeluarkan), maka lease itu digolongkan sebagai lease modal oleh lessor dan dicatat entah sebagai lease pembiayaan langsung ataupun sebagai lease jenis penjualan. Lease pembiayaan langsung melibatkan lessor yang terutama bergerak dalam kegiatan pembiayaan, seperti bank atau lembaga keuangan. Lessor memandang lease tersebut sebagai investasi. Pendapatan yang dihasilkan lease jenis ini adalah pendapatan bunga. Lease jenis penjualan melibatkan produsen atau penyalur yang menggunakan lease sebagai salah satu cara untuk memudahkan pemasaran produknya. Dengan demikian, ada dua jenis pendapatan yang berbeda dari lease semacam ini, yaitu (1) laba atau kerugian langsung yang merupakan selisih antara harga pokok harta yang dilease dengan harga jualnya, atau nilai wajarnya, pada saat lease diprakarsai, dan (2) pendapatan bunga yang diperoleh selama lessee melakukan pembayaran sewa yang melunasi kewajiban sewa ditambah bunga. Akuntansi Untuk Leasing 15

Untuk lease operasi, lease pembiayaan langsung, atau lease jenis penjualan, lessor harus mengeluarkan biaya tertentu, yang disebut sebagai biaya langsung awal, dalam memperoleh lease. Biaya ini meliputi biaya negosiasi lease, melaksanakan pemeriksaan kredit lessee dan menyiapkan dokumen lease. Akuntansi untuk Lease Operasi Lessor Akuntansi untuk lease operasi bagi lessor persis sama seperti yang telah diuraikan untuk lessee. Lessor mengakui pembayaran sebagai pendapatan ketika pembayaran diterima. Jika ada variasi penting dalam persyaratan pembayaran, maka akan diperlukan ayat jurnal untuk mencerminkan pola garis lurus atas pengakuan pendapatan. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan lease operasi akan ditangguhkan dan kemudian diamortisasi selama periode lease, sehingga ditandingkan dengan pendapatan sewa. Akuntansi untuk Lease Jenis-Penjualan Akuntansi untuk lease jenis-penjualan menambah satu dimensi lagi untuk pendapatan lessor, yaitu laba atau kerugian langsung yang merupakan selisih antara harga jual aktiva lease dengan harga pokok lessor dalam memproduksi atau membeli aktiva tersebut. Terdapat tiga nilai yang harus Akuntansi Untuk Leasing 16

diidentifikasi untuk menentukan unsur-unsur rugi-laba tersebut, dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Pembayaran lease minimum seperti yang telah dirumuskan di muka, untuk lease, yaitu pembayaran sewa selama masa lease setelah dikurangi biaya eksekutori yang termasuk di dalamnya ditambah jumlah yang dibayarkan menurut opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan atas nilai residual. 2. Nilai pasar aktiva yang wajar. 3. Harga perolehan atau nilai terbawa aktiva bagi lessor yang diperbesar oleh setiap biaya langsung awal 4. Pembayaran lease minimum seperti yang telah dirumuskan di muka, untuk lease, yaitu pembayaran sewa selama masa lease setelah dikurangi biaya eksekutori yang termasuk di dalamnya ditambah jumlah yang dibayarkan menurut opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan atas nilai residual. 5. Nilai pasar aktiva yang wajar. 6. Harga perolehan atau nilai terbawa aktiva bagi lessor yang diperbesar oleh setiap biaya langsung awal Laba pabrik atau penyalur adalah perbedaan antara nilai pasar aktiva yang wajar [(2) di atas] dan harga perolehan atau nilai terbawa aktiva bagi lessor [(3) diatas]. Jika harga perolehan melebihi nilai pasar yang wajar, kerugian harus dilaporkan. Perbedaan antara sewa kotor [(1) diatas] dan nilai pasar harta yang wajar [(2) di atas] adalah pendapatan bunga Akuntansi Untuk Leasing 17

dan timbul karena tenggang waktu dalam membayar harta seperti yang diuraikan dalam persyaratan lease. Akuntasi untuk Lease Jenis-Penjualan yang mempunyai Opsi Pembelian dengan Harga Murah atas Jaminan Nilai Residual. Jika persyaratan lease menetapkan bahwa lessor akan menerima pembayaran sekaligus pada akhir periode lease dalam bentuk opsi pembelian dengan harga murah atau jaminan nilai residual, maka pembayaran lease minimum mencakup jumlah ini. Dengan demikian piutang akan bertambah sebesar jumlah kotor pembayaran mendatang, pendapatan bunga akan diterima di muka bertambah sebesar bunga atas pembayaran pada akhir lease dan penjualan bertambah sebesar nilai sekarang dari tambahan tersebut. Dengan adanya pembayaran tambahan ini, maka nilai pasar wajar aktiva lease akan cenderung naik sebesar nilai sekarang pembayaran tambahan tersebut. VII. PENGUNGKAPAN AKUNTANSI UNTUK LEASING FASB telah menetapkan persyaratan pengungkapan untuk semua lease, tanpa memperhatikan apakah lease itu digolongkan sebagai lease operasi atau lease modal. Informasi yang diharuskan tersebut melengkapi pengungkapan yang disyaratkan di dalam laporan keuangan, dan biasanya dimasukkan di dalam catatan tersendiri atas laporan keuangan. Informasi berikut wajib dicantumkan untuk Akuntansi Untuk Leasing 18

semua lease yang mengandung periode lease awal atau periode sisa yang tidak dapat dibatalkan di atas satu tahun: Lesee 1. Jumlah kotor aktiva yang dicatat sebagai lease modal dan akumulasi penyusutannya pada setiap tanggal neraca yang disajikan menurut kelompok utama berdasarkan sifat fungsinya. 2. Pembayaran sewa minimum mendatang yang diwajibkan per tanggal neraca terakhir yang disajikan secara agregat dan untuk lima tahun fiskal berikutnya. Pembayaran ini harus dipisahkan antara lease operasi dan lease modal. Untuk lease modal, biaya eksekutori harus dikeluarkan. 3. Beban sewa pada setiap periode untuk mana perhitungan rugi-laba disiapkan. Informasi tambahan mengenai sewa minimum, sewa kontinjen, dan sewa sublease harus disajikan untuk periode yang sama. 4. Penjelasan umum tentang kontrak lease, termasuk informasi tentang pembatasan atas hal-hal seperti dividen, hutang tambahan, dan leasing tambahan. 5. Untuk lease modal, jumlah bunga yang diperlukan untuk mengurangi pembayaran lease agar sama dengan nilai sekarangnya. Perusahaan melease fasilitas dan peralatan produksi, administrasi, transportasi, dan lainnya. Lease ini umumnya menyatakan bahwa perusahaan membayar beban pajak, Akuntansi Untuk Leasing 19

asuransi dan pemeliharaan yang berkaitan dengan aktiva lease. Berbeda dengan perlakuan akuntansi dari sisi lessor. Lessor 1. Unsur-unsur berikut dari investasi bersih dalam lease jenis penjualan dan lease pembiayaan langsung pada setiap tanggal neraca: a) piutang pembayaran lease minimum pada periode mendatang dengan menyajikan pengurangan tersendiri untuk biaya eksekutori dan akumulasi penyisihan untuk piutang pembayaran lease minimum yang tidak tertagih; b) nilai residual tidak dijamin yang memberi keuntungan bagi lessor. c) Pendapatan diterima di muka; d) Biaya langung awal, untuk lease pembiayaan langsung saja. 2. Pembayaran lease minimum mendatang yang akan diterima setiap tahun selama lima tahun berturut-turut per tanggal neraca terakhir yang disajikan, termasuk informasi mengenai sewa kontinjen; 3. Jumlah pendapatan diterima di muka yang termasuk di dalam laba guna meng-offset biaya langsung awal untuk setiap tahun penyajian perhitungan rugi-laba; 4. Untuk lease operasi, harga pokok aktiva lease kepada pihak lain dan akumulasi penyusutannya; Akuntansi Untuk Leasing 20

5. Penjelasan umum tentang perjanjian leasing bagi lessor. KEPUSTAKAAN Kieso, Donald E., and Weygandt, Jerry J., and Warfield, Terry D., 2004, Intermediate Accounting, 11 th edition, John Wiley & Sons Inc., USA Skousen, K. Fred, and Stice, Earl K., and Stice, James D., 1997, Intermediate Accounting, 13rd edition, South-Western College Publishing, Cincinnati, Ohio Pratt, Jamie, 2000, Financial Accounting in an economic context, 4 th edition, South-Western College Publishing, Cincinnati, Ohio Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Akuntansi Untuk Leasing 21