Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tantangan globalisasi yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton

BAB I PENDAHULUAN. Dari alokasi belanja modal sebesar 216,1 triliun rupiah, sebesar 203,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural

RIKA HAPSARI B

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Sedangkan untuk sektor industri, listrik berguna unutk menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

B A B I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan. suatu organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT (STUDI PADA DIVISI PRODUKSI PBB BOGOR PT. WIJAYA KARYA BETON, TBK)

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja

BAB I PENDAHULUAN. aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan (Sigalotang, et al dalam Santoso, 2008). Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. banyak pula organisasi-organisasi baik yang bersifat sosial maupun formal di. akan mempermudah organisasi dalam mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman terkoreksi ( Pertumbuhan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kepempinan Transaksional (X1), Kepemimpinan Transformasional (X2) dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inovatif. Kompetisi yang terjadi menuntut organisasi untuk senantiasa mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan rasa harga diri mereka (Schiemann, 2011). Untuk mencapai keunggulan bersaing, organisasi perlu untuk membuat

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

IPO Update. PT Wijaya Karya Beton Tbk. Jadwal Penawaran Umum: (tentative)

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis employee engagement di

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Ketidakstabilan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada BAPPEDA Pemkot Tegal)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil dan Sejarah Perusahaan Visi Misi dan Moto Perusahaan Visi Perusahaan

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah hal yang menjadi topik penting dalam setiap penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sektor) menuntut pihak-pihak pelaksana konstruksi meningkatkan mutu dan caracara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. merupakan sebagai alat pengontrol dan evaluasi kinerja karyawan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Beton Tbk. (PT. WIKA Beton Tbk) pemimpin di pasar beton pracetak di Indonesia, awalnya beroperasi sebagai sebuah divisi di bawah naungan PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang merupakan entitas anak perusahaan dari WIKA Group (WIKA Tbk.). Divisi ini mengawali eksistensinya dengan memproduksi tiang listrik dengan metode konvensional untuk keperluan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Setelah kegiatan usahanya bertumbuh pesat, divisi tersebut berdiri sebagai entitas tersendiri dengan nama PT. WIKA Beton melalui Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997. PT. WIKA Beton Tbk. dikenal sebagai produsen produk-produk beton berkualitas tinggi, antara lain, tiang pancang, bantalan jalan rel kereta api, dinding penahan tanah, dan beton bangunan gedung. Perseroan memiliki pangsa pasar besar, dengan memiliki 8 pabrik, 6 wilayah penjualan dan 2 kantor representative penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua pabrik dan wilayah penjualan tersebut bersinergi secara menyeluruh untuk memastikan kepuasan pelanggan melalui kualitas dan spesifikasi produk yang sesuai, ketepatan waktu, serta harga yang bersaing. Lokasi PT. Wijaya Karya Beton Tbk. (PT. WIKA Beton Tbk.) berkantor pusat Gedung JW di Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, Bekasi 57411 Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk. 1997 Gambar 1.1 Logo perusahaan 1

Sepanjang keberadaanya, PT. Wijaya Karya Beton Tbk. telah tumbuh dari badan usaha kecil yang bergerak di bidang usaha instalasi listrik menjadi perusahaan yang berusaha tumbuh pesat dengan berbagai bidang usaha yang meliputi jasa konstruksi, realty, perdagangan dan industri. 1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menjadi Perusahaan Terbaik dalam Industri Beton Pracetak b. Misi Perusahaan 1) Memimpin pasar dalam industri beton pracetak di Asia Tenggara. 2) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan kesesuaian mutu,ketepatan waktu dan harga bersaing. 3) Menetapkan sistem manajemen dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi, secara konsisten menjaga kualitas, menjamin keselamatan dan kesehatan kerja yang berwawasan lingkungan. 4) Tumbuh dan berkembang bersama dengan mitra kerja secara sehat dan berkesinambungan. 5) Meningkatkan kompentensi dan kesejahteraan karyawan. 1.1.3 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha Saat ini, Perseroan dikenal luas sebagai produsen produk-produk beton berkualitas tinggi, antara lain, tiang pancang, balok jembatan, pipa, bantalan jalan rel kereta api, dinding penahan tanah, produk beton maritim dan beton bangunan gedung. Perseroan memiliki pangsa pasar terbesar, dengan memiliki 8 (delapan) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan dan 2 (dua) kantor representative penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua pabrik dan wilayah penjualan tersebut bersinergi secara menyeluruh untuk memastikan kepuasan pelanggan melalui kualitas dan spesifikasi produk yang sesuai, ketepatan waktu, serta harga yang bersaing. 2

Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk. tahun 2015. Gambar 1.2 Pabrik, Quarry serta wilayah penjualan PT. WIKA Beton, Tbk. b. Strategi Umum PT. Wijaya Karya Beton merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri beton pracetak terbesar di Indonesia yang memiliki strategi inovasi untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis dengan terus memproduksi produk-produk baru untuk mempertahankan loyalitas pelanggan ditengah pertumbuhan industri beton pracetak yang semakin pesat. Strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mempertahankan pangsa pasar melalui expansi bisnis baru (inovasi) 2) Pengembangan sistem informasi dan inovasi yang berkelanjutan 3) Efisiensi proses produksi dan modernisasi 1.1.4 Produk dan Layanan PT. Wijaya Karya Beton adalah perusahaan anak dari PT. Wijaya Karya yang bergerak di bidang produk beton pracetak yang terbesar di Indonesia. PT. Wijaya Karya Beton didalam menjalankan roda perusahaannya memproduksi jenis beton. 3

1.1.5 Pengelolaan Sumber Daya Jumlah pegawai secara keseluruhan PT. WIKA Beton Tbk. berjumlah 1190 orang, dengan jumlah karyawan pada divisi Produksi PPB Bogor sebanyak 155 orang. 1.1.6 Struktur Organisasi PT. WIKA Beton Tbk Sumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk tahun 2014 Gambar 1.3 Struktur Organisasi 1.2 Latar Belakang Penelitian Persaingan semakin ketat yang terjadi dewasa ini mengakibatkan banyak perusahaan harus mengkaji ulang strategi yang diterapkan untuk eksistensinya di industri terkait. Menurut Amirullah (2015: 2), organisasi umumnya memiliki empat karakteristik utama, yaitu tujuan,kumpulan orang, struktur, dan sistem dan prosedur. Perusahaan saling berkompetisi untuk terus meningkatkan keunggulannya dalam upaya memenuhi standar yang diakui secara global agar dapat bersaing secara internasional. Dalam upaya mempertahankan eksistensi dalam persaingan 4

global, salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan people equity perusahaan. Menurut Schiemann (2011: 38), elemen utama dari people equity adalah alignment (keselarasan), capability (kapabilitas) dan engagement (keterikatan). Apabila ada salah satu komponen yang kurang, maka kinerja organisasi akan menjadi buruk.keunggulan bersaing tergantung dari bagaimana suatu perusahaan mengelola sumber daya manusia yang mereka miliki. Employee engagement adalah salah satu topik pembahasan yang konkrit di era global ini. Employee Engagement masuk ke dalam pembahasan ilmu administrasi bisnis karena untuk membangun suatu bisnis di perlukan pengetahuan mengenai adanya pengaruh yang di timbulkan dari tumbuhnya keterikatan dalam diri pegawai. Scheimann (2011: 30) menyatakan bahwa Engagement (keterikatan) adalah energi atau motivasi dari karyawan untuk membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya. McBain (2007: 18) menjelaskan bahwa ada tiga kluster utama yang menjadi penggerak employee engagement, yaitu organisasi, manajemen dan kepemimpinan, serta working life. Menurut Mcbain (2007: 18) salah satu penggerak Employee Engagement adalah kepemimpinan, dimana menurut Northouse (2013: 5), kepemimpinan merupakan proses dimana individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan mencakup pengaruh serta perhatian pada tujuan bersama. Penerapan gaya kepemimpinan yang tepat yang dilakukan oleh seorang pemimpin diyakini akan dapat menumbuhkan rasa keterikatan antar pegawai serta keterikatan pegawai dengan organisasi, sehingga peran gaya kepemimpinan yang tepat dirasa perlu untuk meningkatan kualitas dan kuantitas mutu perusahaan. Direktur Utama PT.WIKA Beton,Tbk. Wilfred I.A. Singkali, mengatakan bahwa bagi perusahaan, pegawai merupakan hal utama dalam membangun human capital yang unggul sebagai salah satu upaya untuk menggapai kesuksesan dalam bisnis. PT.WIKA Beton,Tbk. memandang setiap pegawainya sebagai human capital yang menjadi modal utama dalam perseroan. Setiap pegawai adalah investor bagi perseroan, yang diharapkan dapat menginvestasikan seluruh kompetensi yang dimiliki untuk perseroan. (sumber : Annual report PT.WIKA 5

Beton,Tbk. 2014). Model Pengelolaan Human Capital WIKA dapat digambarkan melalui sebagai berikut: Sumber : Annual Report PT. WIKA Beton, Tbk tahun 2014 Gambar 1.4 Model Pengelolaan Human Capital PT. WIKA Beton, Tbk. PT. WIKA Beton,Tbk. telah melakukan pengukuran melalui Engagement Survey. Survey dilakukan oleh lembaga independen, yaitu Aon Hewitt. Dimensi survey meliputi aspek Say, Stay dan Strive. Say, adalah sejauh mana pegawai mempersepsikan perusahaan secara positif, mampu mengatakan hal-hal yang positif terhadap perusahaan. Stay adalah sejauh mana pegawai ingin tetap tinggal atau bergabung dalam perusahaan. Sedangkan Strive adalah mengukur kerelaan pegawai untuk berjuang demi perusahaan atau memperjuangkan kepentingan perusahaan. Pada tahun 2015, PT.WIKA Beton,Tbk. berhasil meraih predikat best employers Indonesia. Penghargaan ini bagian dari Aon Hewitt Best Employers 2015 Study, yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang melibatkan seluruh pegawai dan memungkinkan mereka untuk menunjukkan keunggulan kompetitif perusahaan tersebut melalui pegawainya ( sumber : http://ekbis.sindonews.com/ diakses pada 15 februari 2016). 6

Hasil yang diperoleh dari Engagement Survey digambarkan dalam grafik berikut : Sumber : AON Hewitt dalam Annual Report WIKA Beton 2014 Gambar 1.5 Hasil Engagement Survey Dapat dilihat berdasarkan hasil dari survey diatas bahwa PT. WIKA Beton,Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang memiliki atmosfir kerja yang ideal untuk suatu perusahaan BUMN. Perusahaan memiliki nilai diatas rata-rata dari perusahaan yang ada di Indonesia, namun peneliti tertarik pada hasil survey dimensi senior leadership. Menurut Bapak Taufiqul Huda, Biro Human Capital, sempat terjadi penurunan tingkat keterikatan karyawan pada tahun 2013 (69,6%) ke tahun 2014 (65%), Meskipun menurun namun pada tahun 2014 PT. WIKA Beton,Tbk. memperoleh peningkatan 2% lebih tinggi dibandingkan dengan ratarata perusahaan di Indonesia (Sumber: Annual report 2013 & 2014). 7

Tabel 1.1 Hasil Engagement Survey Tahun Gaya Kepemimpinan Employee Engagement 2013 69,6% 88% 2014 65% 71,6% Sumber : Annual Report 2013 & 2014 (Data Olahan) Perusahaan membutuhkan gaya kepemimpinan yang tepat agar mampu mengarahkan dan menumbuhkan rasa keterikatan dalam diri karyawan terhadap perusahaan agar karyawan dapat bekerja dengan sepenuh hati untuk memberikan kinerja terbaiknya untuk perusahaan.perusahaan yang sehat dapat dilihat dari kinerjanya. Sumber : Dokumen Perusahaan PT. WIKA Beton,Tbk. tahun 2014 Gambar 1.6 Kinerja Perusahaan WIKA Beton Pegawai yang Engage (terikat) cenderung akan memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk meningkatkan produktivitasnya, mau menerima tantangan dan merasa pekerjaannya memberi value tersendiri bagi dirinya. Hal tersebut akan berdampak positif bagi kinerja pegawai untuk produktifitas serta pertumbuhan organisasi. Pada gambar 1.6 dapat dilihat bahwa kinerja pada tahun 2013 ke tahun 2014 terus meningkat, Davis (dalam Mangkunegara, 2013: 67), menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh motivasi, untuk menciptakan motivasi dalam diri karyawan dibutuhkan gaya kepemimpinan yang digunakan untuk berinteraksi dengan bawahan. Dengan gaya kepemimpinan yang tepat dapat menggerakkan 8

diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi sedangkan dapat kita lihat pada gambar 1.5 hasil survey menyatakan bahwa dimensi senior leadership hanya mencapai angka 65%. Unit kerja produksi memiliki peran penting dalam perusahaan, karena tanpa unit kerja ini, perusahaan tidak dapat memproduksi produk beton berkualitas yang menjadi andalan perusahaan. Untuk menjaga kinerja pegawai agar terus produktif, efektif dan efisien dibutuhkan gaya kepemimpinan yang baik, kontrol yang terorganisir serta pemeliharaan hubungan kerja yang baik dengan para pegawai. Dari hasil wawancara awal yang dilakukan dengan manager biro produksi Bapak Khusnul Hakim (12/2), penulis dapat menarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh PT. WIKA Beton, Tbk. merupakan gaya kepemimpinan Transformasional karena telah menerapkan aspek sesuai dengan indikator berupa menanamkan nilai kebanggan, rasa percaya diri pada bawahan, memberikan motivasi pada karyawan untuk mencapai target, meningkatkan kemampuan dengan mengikut sertakan karyawan pada seminar maupun sertifikasi karyawan, memberikan pendekatan individual untuk menumbuhkan rasa keterikatan sehingga timbulah rasa memiliki yang kuat pada diri karyawan terhadap pengabdian ke organisasi. Hal-hal di atas menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement (Pada Divisi Produksi PPB Bogor PT.Wijaya Karya Beton Tbk.). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Gaya Kepemimpinan Transformasional pada PPB Bogor Perusahaan PT.WIKA Beton, Tbk.? 2. Bagaimana Employee Engagement pada Pabrik PPB Bogor Perusahaan PT.WIKA Beton, Tbk.? 9

3. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement PPB Bogor PT. WIKA Beton, Tbk? 1.4 Tujuan Penelitian Melihat dari perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui gaya kepemimpinan transformasional di PT. WIKA Beton,Tbk. 2. Mengetahui employee engagement di PT.WIKA Beton,Tbk. 3. Mengetahui dan mengukur pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement di perusahaan PT.WIKA Beton,Tbk 1.5 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait di dalam penelitian ini. Adapun kegunaan tersebut adalah: 1.5.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan dibidang sumber daya manusia khususnya yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan transformasional yang dapat mempengaruhi tingkat employee engagement. Disamping itu, beberapa penemuan yang terungkap dalam penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya. 1.5.2 Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi perusahaan, terutama untuk mengetahui adakah pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap employee engagement. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini,maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut : 10

BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan tentang objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian teoritis. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian dan analisis mengenai pengaruh employee engagement terhadap kinerja pegawai pada PT. WIKA Beton Tbk. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan. 11

Halaman ini sengaja di kosongkan 12