BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis employee engagement di

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis employee engagement di lingkungan PT PGE. Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian yang dilakukan di PT PGE, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Employee engagement di lingkungan PT PGE sudah cukup tinggi. Hal tersebut terlihat responden menyatakan cukup sering mereka menyatakan engaged atas semangat kerja di perusahaan yang diukur melalui berbagai indikator semangat (vigor). Selanjutnya mereka juga cukup sering menyatakan bahwa mereka engaged dengan dedikasinya dengan perusahaan (dedication). Dari hasil responden merasa cukup sering merasa engaged terhadap pekerjaannya, antusias menginspirasi terhadap tugas yang diberikan dan memiliki kebanggan serta menyukai tantangan (absoption). 2. Tidak ada perbedaan tingkat employee engagement yang signifikan berdasarkan perbedaan gender (t = 0,111; P > 0,05). Secara lebih rinci, hasil penelitian menunjukkan perbedaan tidak signifikan dimensi vigor (t = 0,008; P > 0,05), dimensi absorption (t=2,238; P>0,05) dan dimensi dedication (t=0,024; P>0,05) berdasarkan gender. Perbedaan employee engagement dari kelompok usia yang signifikan pada dimensi vigor (F = 2,793; P < 0,05). Perbedaan employee engagement dari kelompok usia yang signifikan pada dimensi vigor juga ditunjukkan pada Tabel 4.6 di dalam post hoc test Tukey HSD terdapat perbedaan mean pada dimensi 54

2 vigor di usia Tahun dengan mean usia Tahun dan mean usia > 51 Tahun. Perbedaan tersebut juga terjadi pada mean usia tahun dengan mean usia Tahun dan mean > 51 Tahun, serta perbedaan mean usia Tahun dengan mean usia > 51 Tahun. Tidak ada perbedaan tingkat employee engagement berdasarkan kelompok masa kerja secara signifikan pada dimensi vigor (F = 0,377; P > 0,005), absroption (F = 0,071; P > 0,005) dan dedication (F = 1,473; P > 0,005) B. Keterbatasan Penelitian 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada pekerja PT PGE tidak dengan seluruh anak perusahan hulu di bawah holding PT Pertamina (Persero). Dengan demikian, generalisasi hasil untuk pekerja PT PGE secara keseluruhan harus dilakukan secara hati-hati. 2. Penelitian ini baru menganalisa employee engagement di PT PGE saja. Peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lain yang lebih komparatif dan memasukkan variabel lain yang mungkin berperan sebagai antecedent lain yang berpengaruh pada employee engagement seperti remunerasi, kepribadian, dan faktor sosial (Oluwafemi, 2013) C. Saran Penelitian Hasil penelitian ini telah mendeskripsikan seberapa tinggi employee engagement di PT Pertamina Geothermal Energi serta membandingkan bagaimana gender, usia dan masa kerja memiliki perbedaan persepsi terhadap employee engagement tersebut. Gambaran ini sudah dapat dijadikan satu modal awal yang 55

3 baik bagi perusahaan dalam menjaga dan memelihara aset sumber daya manusianya untuk tetap memiliki engagement baik secara emosional dan intelektual dalam rangka mencapai visi, misi serta strategi perusahaan. Meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat employee engagement cukup tinggi dan hampir tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap tingkat employee engagement berdasarkan gender dan masa kerja. Namun perusahaan harus senantiasa untuk menjaga tingkat employee engagement tetap tinggi agar dapat mempertahankan keberadaan pekerja yang produktif. Sebagaimana yang disampaikan oleh McBain (2007) bahwa pada umumnya ada tiga faktor utama dalam terciptanya employee engagement, yaitu: PT PGE harus menciptakan tata nilai dan budaya organisasi yang baik dalam mendukung terciptanya employee engagement. Tata nilai perusahaan Clean (bersih), Competitive (kompetitif), Confident (percaya diri), Customer Focus (fokus pada pelanggan), Commercial (komersial), Capable (berkemampuan) adalah komitmen yang harus dianut oleh segenap elemen dalam organisasi. Keterbukaan dan sikap suportif, serta komunikasi yang baik antara rekan kerja. Adanya keadilan dan kepercayaan sebagai nilai organisasi akan memberikan dampak positif dalam terciptanya employee engagement. Employee engagement dibangun melalui proses dan membutuhkan waktu yang panjang, serta komitmen yang tinggi dari para pemimpin. Oleh karena itu, diperlukan konsistensi pemimpin dalam hal mentoring karyawan (Paradise, 2008). Adapun ketrampilan yang sebaiknya dimiliki oleh pemimpin dalam menciptakan employee engagement, yaitu teknik komunikasi, teknik 56

4 memberikan umpan balik dan teknik penilaian kinerja (McBain, 2007). Peran pimpinan PT PGE dalam menjaga dan memelihara employee engagement juga perlu dikembangkan melalui program komunikasi secara terbuka kepada bawahan agar keinginan atau ide bawahan dapat dilaksanakan oleh perusahaan dan pimpinan. Sikap inovatif pimpinan juga dituntut agar karyawan dapat berkerja secara lebih variatif dan tidak menimbulkan rasa bosan. Dengan demikian, karena gaya kepemimpinan di Pertamina selama ini lebih didominiasi oleh kepemimpinan yang birokratis dan otoriter dapat dirubah secara lebih dominan ke gaya kepemimpinan yang lebih menujukkan kapabilitas dan kemampuannya dalam berinteraksi. Kondisi lingkungan kerja yang nyaman, dapat menjadi pemicu terciptanya employee engagement. Beberapa kondisi lingkungan kerja yang diharapkan dapat mendorong terciptanya employee engagement yang dapat diciptakan di PT PGE yaitu: a. Lingkungan kerja yang memiliki keadilan distributif dan prosedural. pekerja yang berpersepsi memperoleh keadilan tersebut akan berlaku adil pada organisasi, dengan cara membangun ikatan emosi yang mendalam pada organisasi (McBain, 2007). b. Lingkungan kerja yang melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan. Hal ini akan mempengaruhi pekerja secara psikologis dan menganggap dirinya berharga bagi organisasi. c. Organisasi yang memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan keluarga pekerja. 57

5 Perbedaan tingkat employee engagement terhadap kelompok usia pada dimensi vigor, terutama kelompok responden dengan usia muda, menujukan bahwa diperlukannya program yang spesifik dan terukur dari PGE terhadap pengembangan kompetensi serta kesempatan pengembangan karir di PGE agar mereka tetap engaged dengan perusahaan. Kesempatan berkembang yang diberikan oleh PGE, akan memiliki hubungan positif terhadap tingginya tingkat employee engagement. Program pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung jenjang karir serta kesempatan untuk mengisi posisi-posisi dengan tanggung jawab yang lebih besar, akan mendorong pekerja untuk dapat meningkatkan employee engagement terhadap PGE dan akan berdampak positif terhadap peningkatan kinerja perusahaan. 58