Peran Generasi Muda Indonesia di era MEA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

PERKEMBANGAN KERJA SAMA ASEAN PASCA IMPLEMENTASI AEC 2015

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PARIWISATA INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

BAB I P E N D A H U L U A N. lebih maju. Organisasi-organisasi internasional dan perjanjian-perjanjian

MENILIK KESIAPAN DUNIA KETENAGAKERJAAN INDONESIA MENGHADAPI MEA Oleh: Bagus Prasetyo *

BAB I PENDAHULUAN. jurusan Akuntansi, Manajemen, dan IE (Ilmu Ekonomi). Mahasiswa Ekonomi

TANTANGAN PUSTAKAWAN INDONESIA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN. Sri Suharmini Wahyuningsih 1 Abstrak

LSM/NGO/ORMAS/OKP ERA MEA

Simposium Akuntan Pendidik Medan, 16 September Oleh: MUSTOFA, CA. Anggota Dewan Penasihat IAI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERSIAPAN DAERAH dalam menghadapi

Ina Hagniningtyas Krisnamurthi Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri Madura, 27 Oktober 2015

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi professional accountant khususnya di era ASEAN Economic

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi Free Trade Area (AFTA) dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. pada ASEAN Economic Community (AEC) yang mana merupakan pedoman

TENAGA KERJA ASING (TKA) DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) : PELUANG ATAU ANCAMAN BAGI SDM INDONESIA?

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. pemerintah Indonesia telah melakukan ratifikasi Piagam ASEAN kedalam. hukum nasional Indonesia dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:

Kontribusi kadin dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran pemuda terhadap ASCC. Pemuda merupakan subyek

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya masyarakat yang sejahtera dan damai. Namun, kerjasama

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN, DALAM HUKUM DAN BISNIS.

2015/06/08 07:12 WIB - Kategori : Artikel Penyuluhan PENTINGNYA SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERIKANAN DI ERA MEA 2015

PENDAHULUAN Latar Belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. seperti ASEAN Industrial Project (AIP) tahun 1976, the ASEAN Industrial

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

Geraldus G Andrian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jl. Medan Merdeka Barat No. 17, Jakarta

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

KOMPETENSI TENAGA KERJA LULUSAN TEKNIK ELEKTRO DI ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

Executive Summary. Laporan Penelitian ASEAN Study Center Universitas Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Jumlah Akuntan Publik Sumber: PPPK Kementerian Keuangan RI (2014),

PENGUATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS TENANT INKUBATOR MENYONGSONG MEA: STUDI KASUS INKUBATOR TEKNOLOGI LIPI

ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Economic Community (AEC) mulai berlaku. Daya saing domestik negara

Persaingan Global Profesi Pustakawan dalam Era MEA

ANALISIS KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. cara-cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain, dikarenakan tahun ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, Indonesia akan memasuki ASEAN Community. Pergerakan bebas dari

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasaran pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGATURAN KEBIJAKAN PERSAINGAN USAHA DI ASEAN Sejarah Masyarakat Ekonomi ASEAN

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

Pilar 1, MEA 2015 Situasi Terkini

BAB 1 PENDAHULUAN. negara serta pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property

KESIAPAN MAHASISWA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI AKPER YKY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Menurut laporan Education for all (EFA ) Global

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

UPAYA CALON TENAGA PENDIDIK (CALON GURU) MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia. Pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari peran industri

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA KUNJUNGAN DI UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG, 14 APRIL 2016

mencerminkan tantangan sekaligus kesempatan. Meningkatnya persaingan antar negara tidak hanya berdampak pada perekonomian negara secara keseluruhan,

I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tourism Center adalah 10,1%. Jumlah tersebut setara dengan US$ 67 miliar,

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal. ekonomi kawasan ASEAN yang tercermin dalam 4 (empat) hal:

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

Transkripsi:

Peran Generasi Muda Indonesia di era MEA Karya tulis dalam rangka mengikuti Kompetisi Karya Tulis Sampoerna Corner 2015 UPT perpustakaan UNDIP & Putera Sampoerna Foundation, 2015 Disusun oleh: Yasmine Permata Sari 14020113140111 ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015 1

Pendahuluan Latar Belakang Di awal pembentukannya pada 8 Agustus 1967, ASEAN lebih ditujukan pada kerja sama yang berorientasi politik guna pencapaian kedamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama regional ini semakin diperkuat dengan semangat stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara, antara lain melalui percepatan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan budaya dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan kemitraan, sehingga menjadi landasan untuk mecapai kesejahteraan dan kedamaian 1. Seiring dengan berjalannya waktu dalam rangka menghadapi berbagai tantangan kerja sama regional-para pimpinan negara ASEAN memformulasikan ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur pada 15 Desember 1997. Rencana jangka panjang pembentukan komunitas ASEAN ini tediri dari tiga pilar, yaitu ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN-MEA), ASEAN Security Community (ASC), dan ASEAN Socio-cultural Community (ASCC) 2. Dalam perkembangan realisasi konsep MEA selanjutnya, dirumuskan tujuan akhir integrasi ekonomi, yakni mewujudkan ASEAN Vision 2020, seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil secara bebas dan arus modal yang lebih bebas, sebagaimana digariskan dalam AEC Blueprint. Arus bebas tenaga kerja terampil dalam MEA akan menciptakan tantangan dan peluang bagi masa depan pencari kerja, karena akan memberikan kesempatan yang luas bagi para pekerja untuk mengisi lowongan pekerjaan keluar dan masuk dari satu negara ke negara ASEAN lain tanpa hambatan yang berarti. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah: Bagaimana kondisi Indonesia dalam menghadapi arus pasar bebas yang dilaksanakan di akhir 2015 ini? Bagaimana kesiapan 1 Bank Indonesia. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global. (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008), hal 1 2 Ibid. 2

generasi muda Indonesia menjawab persaingan dan tantangan global dalam menghadapi arus bebas tenaga kerja terampil di era MEA? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dibuat karya tulis ini dengan tujuan untuk memberikan jawaban dari kedua pertanyaan di atas. Peran Pemuda sangat penting untuk pembangunan dan kemajuan bangsa. Sejarah bangsa telah membuktikan bahwa Pemuda sangat berperan dalam pembentukan Negara Kesatuan sejak awal. Diharapkan karya tulis ini dapat memberikan gambaran kondisi Indonesia saat ini dan dapat menjawab peran generasi muda Indonesia pada era MEA. Pembahasan Kondisi Indonesia Menghadapi Arus Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II di Bali. Untuk memantau kemajuan implementasi MEA disusun ASEAN Baseline Report yang berperan sebagai scorecard dengan indikator kinerja utama yang dilaporkan setiap tahunnya oleh Sekjen ASEAN kepada Menteri dan Kepala Negara ASEAN. AEC Scorecard disusun untuk mengukur dan menunjukkan kepada publik kemajuan yang telah dicapai oleh ASEAN dalam mewujudkan komitmennya dan mewujudkan MEA yang mencoba merangkum kemajuan dan hambatan pelaksanaan cetak biru MEA. 100 80 60 40 20 0 AEC Scorecard 87,6 83,33 88,2 93,52 74,58 80,37 85,5 82,57 84,7 82,24 88,6 85,05 84 89,4 90 89 88,13 90 80,19 78,9 Sep-09 Nov-14 Linear (Sep-09) Sumber: Chairman s Statement of the 25th ASEAN Summit 3

Grafik diatas menunjukkan persentase capaian implementasi cetak biru MEA di Indonesia mengalami kenaikan dalam kurun waktu 5 tahun sebesar 5,13%. Meskipun begitu, hingga saat ini Indonesia masih berada pada peringkat ke 8 diantara negara ASEAN lainnya. Dengan melihat hasil AEC Scorecard kita harus prihatin karena Indonesia belum memiliki kesiapan yang cukup dalam menghadapi MEA dibanding 7 negara lain yang memiliki persentasi lebih tinggi. Indonesia harus berkaca kembali kepada cetak biru MEA yang memuat empat kerangka kerja atau empat pilar MEA, salah satunya ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Pilar arus bebas barang terdapat liberalisasi tarif sehingga seluruh negara ASEAN berkomitmen untuk menghapus tarif (0%) atas produk dalam Inclusion List 3, penghapusan hambatan non tarif dan ASEAN Single Window. Arus bebas jasa memiliki 12 sektor prioritas yang diidentifikasi akan berperan sebagai katalis integrasi ekonomi yang mencakup 7 goods dan 5 services, dalam hal ini Indonesia menjadi negara koordinator untuk sektor otomotif dan wood-based. Dari kedua sektor tersebut, hanya sektor otomotif yang mengalami perkembangan cukup signifikan, sedangkan sektor wood-based mengalami hambatan. Pada arus bebas investasi, Indonesia merupakan salah satu tujuan investasi potensial karena memiliki jumlah UMKM yang besar, tanah kaya yang subur, jumlah penduduk yang besar, lokasi wilayah yang strategis dan regulasi penanaman modal yang memadai. Liberalisasi arus modal di ASEAN didasari dengan keyakinan bahwa dengan lebih bebasnya aliran modal akan mendorong investasi dan perdagangan internasional, namun ada potensi resiko seperti memusatnya penanaman modal hanya pada satu negara atau penarikan modal jangka pendek. Berkaitan dengan 3 Inclusion List adalah daftar yang berisi produk-produk yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1) Jadwal penurunan tarif 2) Tidak ada pembatasan kuantitatif 3) Hambatan non-tarifnya harus dihapuskan dalam waktu 5 tahun. 4

liberalisasi arus modal di Indonesia, Bank Indonesia menerbitkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dengan tujuan memperkuat prosedur administrasi mata uang asing dan memperkuat sistem kehati-hatian perbankan. Dalam rangka memfasilitasi arus bebas tenaga kerja terampil, ASEAN telah menyepakati beberapa MRA yang diharapkan dapat memfasilitasi pergerakan arus tenaga kerja terampil secara bebas di wilayah ASEAN. Pada karya tulis ini akan difokuskan kepada peran generasi muda menjawab persaingan & tantangan arus bebas tenaga kerja terampil ini. Dengan terwujudnya MEA pada akhir 2015 nanti, maka akan terbuka dengan luas kesempatan kerja bagi warga negara ASEAN, para pencari kerja dapat keluar dan masuk dari satu negara ke negara ASEAN lain tanpa hambatan yang berarti. Pada cetak biru MEA hanya dibahas mengenai tenaga kerja terampil (skilled labour) namun tidak ada pembahasan mengenai tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour) yang notabene jumlahnya sangat banyak di Indonesia. Salah satu upaya untuk mendukung sektor jasa adalah pembentukan MRA yang bertujuan untuk menciptakan prosedur dan mekanisme akreditasi mencapai kesamaan/kesetaraan serta mengakui perbedaan antarnegara dalam hal pendidikan dan pelatihan, pengalaman serta persyaratan lisensi untuk praktik profesi. Terdapat delapan bidang profesi yang sudah mendapat MRA, yaitu insinyur, arsitek, tenaga survei, dokter, dokter gigi, perawat, akuntan, dan tenaga pariwisata. Dari delapan profesi tersebut, baru tenaga kerja pariwisata dan insiyur yang perangkat aturan MRA-nya sudah disepakati. Bukan hal yang tidak mungkin pada era MEA nanti perawat rumah sakit, dokter dan arsitek di sekitar kita adalah warga negara asing dari kawasan ASEAN. Meskipun sudah menandatangai MRA, hingga saat ini Indonesia belum memiliki lembaga sertfikasi dan lembaga pendidkan yang memadai untuk bersaing pada sektor teknik (insinyur), medis dan akuntansi. Dengan diciptakannya lembaga sertifikasi ini, tenaga kerja dalam negeri tetap bisa bersaing dengan tenaga kerja asing yang ada di Indonesia. Proses sertifikasi ini bisa menggandeng pihak swasta yang lebih memiliki keahlian untuk menilai kapabilitas tenaga kerja. 5

Sebenarnya, untuk menghadapi ketidaksiapan tenaga tersebut, pemerintah bisa saja mengeluarkan regulasi dalam negeri yang bertujuan untuk menghadang banjir tenaga kerja asing ke Indonesia. Isi regulasi tersebut misalnya perlindungan tenaga kerja lokal, pengaturan penggunaan tenaga kerja asing di dalam negeri, persyaratan tenaga kerja asing harus bisa berbahasa Indonesia dan membuat sistem kerja kontrak bagi tenaga kerja asing. Kesiapan dan Peran Generasi muda Indonesia di era MEA Aspek yang perlu disiapkan oleh bangsa ini adalah SDM yang kompeten. Kualitas sumber daya manusia adalah salah satu faktor keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Tenaga kerja asing yang memiliki kompetensi kerja yag lebih tinggi akan memenangkan pasar tenaga kerja dalam MEA. Maka, kita harus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia. Peningkatan kualitas SDM harus diarahkan pada keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta jiwa kepemimpinan agar lebih kompetitif. Senjata pamungkas yang kita miliki untuk memenangkan persaingan MEA adalah generasi muda bangsa Indonesia. Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi MEA merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas. Generasi muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain untuk meningkatkan keahlian, inovasi dan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang keberlanjutan negara. Pemerintah Indonesia harus memberikan perhatian lebih untuk mendukung potensi yang ada pada generasi muda bangsa ini. Daya saing Indonesia harus ditingkatkan dengan cara menciptakan lebih banyak tenaga kerja terampil (skilled labour) pada angkatan kerja yang nantinya akan menghadapi era MEA. Salah satu solusinya yaitu dengan memanggil kembali para profesional atau SDM terampil yang telah bekerja di luar negeri dan diberikan posisi strategis di industri maupun pemerintahan Indonesia serta memberikan kesempatan pada generasi muda yang 6

memiliki potensi besar namun memilki keterbatasan ekonomi agar terus berkarya dan kreatif. Memiliki potensi besar dalam jumlah SDM terutama generasi muda, kita sebagai generasi muda Indonesia harus mampu menjawab persaingan dan tantangan di era MEA. Disadari atau tidak, era MEA ini adalah era milik kita sebagai generasi penerus bangsa. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah mengambil peran penting dalam pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia. Bagaimana caranya? Penulis merangkum beberapa alternatif jawaban bagi generasi muda untuk menjawab persaingan dan tantangan di era MEA sebagai berikut: 1. Generasi muda bersertifikasi profesional Indonesia harus mengejar kesiapa tenaga kerjanya dalam menghadapi MEA. Proses sertifikasi tenaga kerja mutlak dilakukan, karena merupakan alat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia dengan tenaga kerja terampil asal negara ASEAN. Untuk memperkuat posisi Indonesia, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP) mencanangkan percepatan sertifikasi dengan target 100.000 tenaga kerja tersertifikasi akhir 2015. 4 Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika, melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Literasi dan Profesi Kominfo bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TIK Indonesia Surabaya menyelenggarakan ujian Sertifikasi Nasional berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk berbagai profesi berbasis komputer kepada angkatan kerja muda terutama lulusan SMK. Kegiatan ini diadakan dalam rangka akselerasi/percepatan penyiapan tenaga kerja terampil di bidang Kominfo di Indonesia menjelang MEA 5. 4 Ayuningtryas, Amalia, Jelang MEA 2015, Sertifikasi Harus Lebih Masif https://www.selasar.com/ekonomi/jelang-mea-2015-sertifikasi-tenaga-kerja-haruslebih-masif diakses pada 10 Mei 2015 5 Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Fasilitasi Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI Untuk Angkatan Kerja Muda https://balitbang.kominfo.go.id/?p=7911 diakses pada 10 Mei 2015 7

Insinyur muda dan berbakat Indonesia sebenarnya hebat secara de facto, tapi secara administrasi status insinyur Indonesia belum banyak yang diakui ASEAN. Insinyur yang telah memenuhi standar MRA akan mendapat sertifikat dari ASEAN Chartered Proessional Engineer (ACPE). Saat ini baru ada 124 insinyur Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai standar MRA, namun didominasi angkatan tua. Disinilah poin yang menjadi kesempatan besar karena Indonesia membutuhkan lebih banyak insinyur muda dan berbakat untuk bisa dipromosikan lewat sertifikasi ACPE. Apakah dengan memenuhi syarat kualifikasi yang ditetapkan pemerintah yang tertera dalam MRA sudah menjadi modal yang cukup bagi generasi muda yang menjad tenaga kerja Indonesia untuk bersaing dalam MEA? Tentu saja belum cukup, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan harus terus berkembang dan berubah degan cepat. Dengan mengetahui permintaan pasar dan apa saja yang dibutuhkan nantinya untuk dapat bersaing dalam MEA, generasi muda Indonesia siap dan mampu menjadi tenaga kerja yang kompeten serta mampu bersaing di tingkat regional maupun internasional. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Indonesia. Jadi, daripada menyikapi arus bebas tenaga kerja terampil pada era MEA nanti dengan cemas atau gusar, lebih baik kita sebagai generasi muda menyikapinya sebagai peluang besar dan mulai mempersiapkan diri dari sekarang. 2. Generasi muda sebagai duta pariwisata Indonesia Tingkat pertumbuhan ekonomi dunia yang tinggi, pendapatan masyarakat dunia yang semakin meningkat dan kemajuan teknologi komunikasi, telah mendorong industri pariwisata dunia berkembang dengan pesat. Peran industri pariwisata juga semakin meningkat dalam perekonomian Indonesia, sehingga dapat menjadi salah satu motor penggerak perekonomian yang tersermin dari sumbangannya terhadap pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 4,01 %; devisa yang dihasilkan oleh pariwisata sebesar US$ 10,69 miliar, jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata sebanyak 10,3 juta orang, dan daya saing 8

pariwisata Indonesia tahun 2013 berada di ranking 70 dunia menurut World Economic Forum (WEF). 6 Indonesia memiliki potensi yang luar biasa pada sektor pariwisata, dengan besarnya luas wilayah yang dimiliki dibanding negara ASEAN lain, banyak tempat yang bisa di eksplorasi sebagai tempat wisata alam maupun wisata non alam (buatan). Kekayaan dan keragaman budaya lokal, panorama alam pengunungan maupun pantai atau kelautan dan peninggalan sejarah di Indonesia merupakan potensi pariwisata yang patut terus dikembangkan. Tantangan untuk mewujudkan potensi industri pariwisata tersebut adalah bagaimana mengelola dan mempromosikan aset-aset pariwisata. Permasalahan dalam pariwisata Indonesia adalah kurang optimalnya pengelolaan aspek pemasaran, yang antara lain terlihat dari anggaran biaya promosi dan jumlah pusat promosi wisata. Sebagai generasi muda, hal yang bisa lakukan terkait melakukan promosi kekayaan potensi wisata Indonesia adalah dengan melakukan eksplorasi kekayaan wisata alam maupun non alam, membuat ulasan serta menggunakan sarana sosial meda yang saat ini menjadi sarana promosi paling efektif. Kita harus bangga dengan kekayaan alam Indonesia dengan memilih berlibur di negeri sendiri, seperti naik gunung yang sedang menjadi tren bagi mahasiswa saat ini, snorkling di pantai-pantai Indonesia, wisata kuliner khas daerah dan sebagainya. Selain menikmati liburan di negeri sendiri, kita juga harus mengenalkan potensi wisata Indonesia agar lebih dikenal mancanegara dan tentu tetap menjaga kelestarian alam dan budaya Indonesia. 6 Lina, Menteri Pariwisata 2015 Targetkan 10 juta Wisatawan Mancanegara http://poskotanews.com/2014/12/26/pariwisata-2015-targetkan-10-juta-wisman/, diakses pada 9 Mei 2015 9

3. Generasi muda sebagai inovator Di dalam penerapan MEA, satu negara akan mudah menjual barang dan jasa di ASEAN. Keunggulan inovasi akan menjadi tolak ukur sebuah negara yang mampu mengambil manfaat dari perdagangan bebas ini, inovasi akan memberikan kemudahan dalam menjual dan mengembangkan produk-produk baru 7. Inovasi bukan hanya mengenai menciptakan produk baru tetapi juga mengeksplorasi ide lebih maju dari para pesaingnya, perlindungan hukum (paten), kemampuan memasarkan produk juga keberhasilan mengalahkan kompetitor. Generasi muda harus mengoptimalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan inovasi kreasi baru. Indonesia harus memiliki generasi inovator baru, berpemikiran baru. Kemampuan inovasi sangat mutlak, generasi muda harus mampu mencuri perhatian para investor untuk dikembangkan atau bahkan diproduksi secara massal. Misalnya produk tongkat narsis atau di masyarakat biasa disingkat dengan "tongsis" merupakan salah satu produk inovasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman ternyata diciptakan oleh wirausaha muda Indonesia. Terlebih dari inovasi briliannya, harus ada penguatan produk dalam bentuk paten agar ide tongsis tidak dengan mudah ditiru dan dijual massal kembali sehingga tidak ada kekuatan mutlak pada inovasi tersebut. Generasi muda Indonesia memiliki Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sebagai wadah dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Banyak ide kreatif dan inovasi yang lahir dari PKM ini, tidak menutup kemungkinan produk hasilnya dapat dkembangkan dan diproduksi massal kelak. 7 Indarto, Septo. Keunggulan Inovasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN http://www.slideshare.net/septoindarto1/keunggulan-inovasi-dan-mea-41439943, diakses pada 10 Mei 2015 10

4. Generasi muda sebagai entrepreneur Tingginya angka pengangguran intelektual atau pengganguran terdidik yang memiliki gelar sarjana adalah salah satu masalah generasi muda Indonesia, hal ini dikarenakan banyaknya lulusan yang tercetak dari perguruan tinggi namun tidak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang ada. Jawaban yang paling tepat untuk masalah tersebut adalah dengan menjadi pengusaha atau entrepreneur muda. Sekarang bukan saatnya generasi muda hanya ingin mengejar cita-cita bekerja kantoran atau menjadi PNS saja. Pengusaha properti terbesar indonesia Ir.Ciputra, dalam seminar Enterpreneur di UGM mengemukakan bahwa Dalam upaya mengatasi kemiskinan dan pengangguran setidaknya diperlukan 2 persen saja dari jumlah penduduk ini yang menjadi pengusaha atau sekitar 4juta pengusaha baru. Padahal pada saat ini bangsa Indonesia baru memiliki 400 ribu orang atau 0,18 persen yang jadi pengusaha, sedangkan Amerika sudah 11,5 persen dan Singapura 7,2 persen 8. Keuntungan menjadi entrepreneur adalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan, berpeluang mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tidak terikat waktu kerja dan banyak waktu luang dan yang paling penting adalah dapat membuka lapangan pekerjaan baru yang bermanfaat bagi orang lain, dengan menjadi entrepreneur muda kita bisa membantu Indonesia mengatasi masalah pengangguran. Selain itu, dengan menjadi entrepreneur muda Indonesia, akan menambah peluang untuk mengatasi arus bebas tenaga kerja terampil pada era MEA. Persaingan bisnis pada era pasar global, terutama menjelang pemberlakukan pasar MEA, menjadi tantangan yang dihadapi entrepreneur muda Indonesia. Entrepreneur muda Indonesia harus mampu menjadi primadona dengan menciptakan produk dalam negeri yang berkualitas dengan memiliki kualitas produk yang tidak kalah dengan produk luar. 8 Fithriyani, Fauziyah Jurus Maut Menjadi Pengusaha Muda Sukses https://muhamaderwinyudistira.wordpress.com/review-5-jurus-maut-menjadipengusaha-muda-sukses/ dakses pada 10 Mei 2015 11

Kesimpulan MEA adalah bentuk integrasi ekonomi regional yang dimulai akhir 2015 ini, dengan tujuan akhir mewujudkan ASEAN Vision 2020. Seluruh negara ASEAN harus melakukan liberalisasi perdagangan barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil secara bebas dan arus modal yang lebih bebas, sebagaimana digariskan dalam AEC Blueprint. Namun dalam mewujudkan pencapaian tersebut terdapat peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia diantaranya masalah arus tenaga kerja terampil. Senjata utama Indonesia dalam menjawab tantangan di era MEA ini adalah generasi muda. Generasi muda adalah pemegang peran penting keberlanjutan konsep MEA ini. Peran yang bisa dimainkan generasi muda Indonesia adalah sebagai tenaga kerja bersertifikat profesional, sebagai duta pariwisata Indonesia, sebagai inovator dan sebagai entrepreneur muda sukses. Dengan menjalankan peran-peran tersebut, diharapkan menjadi jawaban generasi muda atas tantangan global di era MEA. Daftar Pustaka Bank Indonesia. 2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global. Jakarta, PT. Elex Media Komputindo. Ayuningtryas, Amalia. 2015. Jelang MEA 2015, Sertifikasi Harus Lebih Masif. https://www.selasar.com/ekonomi/jelang-mea-2015-sertifikasi-tenagakerja-harus-lebih-masif (10 Mei 2015) Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 2015. Fasilitasi Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI Untuk Angkatan Kerja Muda. https://balitbang.kominfo.go.id/?p=7911 (10 Mei 2015) Lina. 2014 Menteri Pariwisata 2015 Targetkan 10 juta Wisatawan Mancanegara. http://poskotanews.com/2014/12/26/pariwisata-2015-targetkan-10-jutawisman/, (9 Mei 2015) Indarto, Septo. 2013. Keunggulan Inovasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN. http://www.slideshare.net/septoindarto1/keunggulan-inovasi-dan-mea- 41439943, (10 Mei 2015) 12