BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

Sistem Rangka dan Otot. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Fungsi Sistem Rangka

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

Sistem Gerak. pada Manusia

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL R E J O 2014

BAB II PENGATURAN AWAL (ADVANCE ORGANIZER), HASIL BELAJAR DAN KONSEP SISTEM GERAK MANUSIA. Istilah model pembelajaran sangat erat kaitannya

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka Manusia Albertus Bobby Irawan

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

BAB II KAJIAN TEORETIS

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini?

TULANG Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Tulang adalah bahan yang hidup dan tumbuh. Tulang mempunyai kerangka protein. Kalsium memperkuat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALatihan Soal 1.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus I)

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) AWAL

Kamu dapat mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Gerak pada Manusia. membahas.

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa Ahli (Slameto,1991: 156; Suryosubroto,1997: 193; Sanjaya, 2006:

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Berdasarkan susunannya, tulang dibedakan menjadi:

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

SENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

Askep Kebutuhan Mobilitas dan Immobilitas

BAB II LANDASAN TEORI

Jaringan Rawan dan Tulang. Struktur Hewan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

ULANGAN TENGAH SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 MATA PELAJARAN : IPA KELAS : VIII HARI/TANGGAL : WAKTU

ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG

SILABUS. Menyebutkan namanama tulang penyusun. manusia menggunakan literatur yang ada. beserta fungsinya Menjelaskan macammacam

Sistem Struktur Tubuh Unggas

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENGENALAN RANGKA MANUSIA DENGAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION

Sistem Gerak pada Manusia BAB 2. A. Rangka B. Otot C. Kelainan pada Sistem Alat Gerak. 25 Bab 2 Sistem Gerak pada Manusia 25

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

GUNA KERANGKA : Menahan tubuh / bagian badan tidak roboh Pelindung alat tubuh yang halus, seperti otak, jantung paru-paru Perlekatan otot, pergerakan

3. Peradangan pada sendi adalah salah satu gangguan di sistem gerak manusia. Nama penyakitnya adalah

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : IPA BIOLOGI. Kelas/Semester : XI/1 Waktu : 2 x 45 menit Nama Siswa/Kelompok :

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

2 RANGKA TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris science. Kata memahami gejala-gejala alam yang ada (Trianto, 2012 : 136).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS. Kegiatan pembelajaran

SISTEM GERAK MANUSIA

KUMPULAN 2 Aktiviti menyejukkan badan selepas bersenam

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

Sistem Gerak BIO 2 A. PENDAHULUAN B. RANGKA D. TULANG SEJATI C. TULANG RAWAN SISTEM GERAK. materi78.co.nr

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 1. RANGKA DAN PANCA INDERALATIHAN SOAL BAB 1

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

SISTEM. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. DKKD FIK-UI 2006

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

Tabel 1.1 DAFTAR NAMA SISWA KELOMPOK UJI COBA

Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar

BAB 3 FONDASI DALAM MEMANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

SISTEM GERAK MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan

ANATOMI DAN FISIOLOGI

IDENTIFIKASI TULANG BELULANG

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Klasifikasi Tulang Terdapat berbagai bentuk dan saiz tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya (Prawirohartono,1999): 1. Tulang panjang Tulang-tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari pada tulang-tulang panjang adalah tulang-tulang mampat. Contoh: Tulang pada tangan (humerus, radius, ulna, metakarpal dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus) kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Gambar 2.1 Struktur tulang panjang 2. Tulang pendek Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruangruang yang tertutup. Tulang-tulang ini berperanan memindahkan daya. Tulang CII-1

CII-2 tulang ini berongga. Contoh: Tulang-tulang pergelangan tangan (karpal) dan pergelangan kaki (tarsal). 3. Tulang pipih Tulang-tulang ini berbentuk pipih, tipis dan melengkung. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di bawahnya. Contoh : Tulang-tulang kranium, rusuk dan sternum. 4. Tulang tak sama bentuk Tulang-tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau artikulasi. Contoh : tulang-tulang vertebra (servikel, torasik, lumbar, sekrum dan koksiks) dan tulang telinga tengah (stapes, inkus, maleus). 2.2 Sambungan Kerangka Tulang yang besar dan panjang selalu mempunyai bentuk berlubang yang berfungsi untuk memberikan perbandingan yang seimbang terhadap beban yang terjadi pada tulang tersebut. Bentuk tulang juga telah mengalami evolusi dalam perkembangannya untuk tempat melekatnya otot. Disamping itu, tubuh manusia tidak akan mempunyai bentuk yang indah tanpa peran serta tulang belulang ini. Sebaliknya, tulang pun juga tidak akan berdiri tegak tanpa peran serta otot, ligamen dan cartilage yang mengkombinasi dan memegang sambungan tulang secara bersamaan a. Sambungan Cartilagenous (Cartilagenous joint) Merupakan sambungan yang berfungsi untuk pergerakan yang relatif kecil, seperti misalnya : sambungan antara tulang iga (ribs) dan pangkal tulang iga (sternum). Disamping itu terdapat pula sambungan cartilagenous khusus diantara vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) yang dikenal sebagai intervertebral discs yang terdiri dari pembungkus intervertebral disc (outer fibrous ring) yang dikelilingi oleh inti intervertebral disc (pulpy core). Disc tersebut berfungsi sebagai peredaran getaran pada saat manusia bergerak baik translasi maupun rotasi.

CII-3 b. Sambungan Synovial (Synovial joints) Merupakan sambungan yang terdapat paling banyak pada tangan dan kaki dan berfungsi untuk pergerakan/perputaran bebas, walaupun tangan dan kaki tersebut amat terbatas pergerakannya. Misalnya arah dan rentang gerakannya. c. Ligamen Ligamen adalah tisu berfiber yang menyambungkan dua atau lebih tulang atau rawan yang boleh bergerak. Ligamen memberi sokongan dan kekuatan kepada sendi. Berfungsi untuk membentuk bagian sambungan dan menempel pada tulang. Ligamen juga berfungsi untuk mencegah adanya dislokasi dan sekaligus berfungsi untuk membatasi rentang gerakan. Hal tersebut disebabkan sifat ligamen yang tidak elastis dan dapat meregang (stretch) dibawah gaya regang (tension) tertentu. c. Sendi Sendi adalah tempat pertemuan dua tulang yang bersebelahan. Terdapat tiga jenis sendi pada manusia yaitu sendi tanpa gerak (synarthroses) sendi yang mempunyai gerakan terhad (amphiarthroses) dan sendi yang boleh bergerak: Tabel 2.1 Jenis-jenis Sendi Fungsi Contoh sendi Contoh pergerakan Tidak bergerak Sutur antara tulangtulang Tiada pergerakan (synathroses) tengkorak, sendi antara gigi dengan maksila, dan mandibel Gerakan terhad Artikulasi distal antara Pergerakan yang terhad (amphiarthroses) tibia dengan fibual, simfisis fubis, dan artikulasi antara turus vertebra Gerakan bebas Sendi lesung dan sendi Rotasi, sirkumduksi, (diarthroses) engsel fleksi, ekstensi, hiperekstensi

CII-4 2.2.1 Sistem Sambungan Kerangka Panjang yang tedapat pada tulang untuk menentukan tinggi badan (stature) seseorang. Sedangkan batas jangkauan dapat menentukan ruang gerak, selain itu dimensi ruang yang terbentuk tersebut amat penting untuk penempatan pegendali (control) dan desain stasiun kerja. Sifat masing-masing sambungan tulang pada pergerakan adalah sangat kompleks. Contoh sambungan tulang yang sederhana ada pada siku dan lutut. Siku dan lutut adalah merupakan sambungan yang membatasi gerakan fleksi disamping itu sambungan siku memberikan kebebasan gerak pada tulang tangan berupa gerak supinasi dan pronasi. Bahu dan pinggul adalah merupakan sambungan bola dan soket yang memberikan kebebasan gerak secara tiga dimensi meskipun dalam rentang gerak yang relatif kecil. Lengan dan tungkai adalah merupakan sambungan yang kompleks, yang mampu untuk mengadakan gerakan tiga dimensi. Misalkan pada gerakan mengangkat tangan dari permukaan meja ke arah mulut. 2.3 Kerangka Kerangka yaitu salah satu bagian rangkaian yang terdapat pada tulang yang mendukung dan melindungi beberapa organ lunak, terutama yaitu tengkorak dan panggul. Kerangka yang berfungsi menggambarkan bentuk tubuh manusia, penentuan tinggi seseorang, perlindungan organ tubuh yang lunak (otak, hati dan jantung), sebagai tempat melekatnya beberapa otot-otot, menggantikan sel-sel yang rusak, memberikan sistem sambungan gerak pengendali (control), (Nurmianto, 2003). Beberapa fungsi sistem rangka adalah: a. Sokongan Tulang rangka membentuk kerangka tegar bagi pelekatan tisu-tisu lembut dan organ-organ tubuh. Contoh: Otot rangka dilekatkan pada tulang-tulang rangka. b. Perlindungan Tengkorak, kolum vertebra, sangkar rusuk dan kaviti pelvik melingkari dan melindungi organ-organ penting. Contoh: Tengkorak melindungi otak

CII-5 c. Pergerakan Tulang-tulang bertindak sebagai tuas apabila otot-otot yang melekat padanya menguncup lalu menghasilkan gerakan berpaksi pada sendi. Contoh: Sendi siku ulna dan humerus d. Pembentukan sel-sel darah Sumsum merah tulang orang dewasa menghasilkan sel-sel darah merah, putih dan platlet. Tulang-tulang yang terlibat adalah sternum, sebagian dari pada pelvis, femur dan humerus. e. Penyimpanan mineral Sebagian besar dari matriks tulang terdiri dari pada kalsium dan fosforus. Mineral ini menjadikan tulang-tulang tegar dan rintang terhadap tekanan. Mineral-mineral ini boleh dikeluarkan untuk kegunaan bagian lain tubuh apabila diperlukan. Contoh: Kekurangan kalsium dalam diet, menyebabkan kalsium dikeluarkan untuk kegunaan bagian tulang yang lain seperti untuk pengecilan otot. Susunan pada kerangka terdiri dari 206 buah tulang-tulang yang satu dengan satu lainya saling berhubungan. Tulang manusia tidak akan berdiri tegak tanpa peran serta otot, ligamen dan cartilage yang mengkombinasikan sambungan tulang secara bersama-sama. Kerangka manusia tersusun atas dua bagian yaitu: 1. Kerangka axial (kerangka sumbu) terdiri dari kepala dan badan, termasuk didalamnya adalah tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang hyoid. 2. Kerangka appendiculer terdiri dari anggota gerak dan gelang panggul, termasuk didalamnya adalah anggota gerak atas, anggota gerak bawah dan sebagai tambahan ada tiga tulang kecil dalam rongga telinga. Berdasarkan kerangka diatas yang telah dijelaskan secara umum, dapat dikeketahui berbagai macam tulang kerangkan manusai. Berikut ini merupakan penjelasan gambar kerangka manusia:

CII-6 Gambar 2.2 Kerangka Manusia 2.3.1 Kerangka Axial Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun berdasarkan kegunaan dan fungsi. Dimana terbagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Tulang kranium (kalvaria) yang terdiri dari 8 tulang yaitu: a. Os frontal : tulang dahi yang terletak di bagian depan kepala b. Os padetal : tulang ubun-ubun yang terletak dibagian tengah kepala c. Os oksipital : tulang kepala belakang d. Os sfenoidal : tulang baji yang terletak dibagian tengah tengkorak e. Os etmoidal : tulang lapis yang terletak disebelah depan Os sfenoidal f. Os temporal : tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping Kepala

CII-7 2. Kerangka wajah terdiri dari 14 tulang. Dimana tersusun menjadi beberapa bagian dan berikut adalah penjelasannya: a. 2 tulang hidung membentuk lengkung hidung b. 2 tulang palatum membentuk atap mulut dan dasar hidung c. 2 tulang air mata membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang rongga mata pada sudut dalam rongga mata. d. 2 tulang lengkung pipi e. 1 tulang pisu luka f. 2 tulang kerang hidung bawah g. 2 tulang maxila membentuk rahang atas dan memuat gigi atas h. 2 tulang mandibula membentuk rahang bawah dan memuat gigi bawah Tulang belakang (kolumna vertebralis) adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Seluruhnya terdapat 33 buah ruas tulang belakang. Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang ditempatinya, yaitu: a. 7 vertebra servikal : ruas tulang bagian leher membentuk tengkuk b. 12 vertebra torakalis : ruas tulang punggung membentuk bagian belakang atau toraks dada c. 5 vertebra lumbalis : ruas tulang pinggang membentuk daerah pinggang d. 5 vertebra sarkalis : ruas tulang kelangkang membentuk sakrum (tulang kelangkang) e. 4 vertebra kosigeus : ruas tulang tungging membentuk tulang koksigeus (tulang tungging) kerangka dibentuk oleh susunan tulang-tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari: 1. Tulang dada (sternum) banyaknya i buah, terdiri atas 3 bagian: a. Manubrium sterni, bagian tulang dada sebelah atas yang membentuk persendian dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang iga. b. Korpus sterni, bagian terbesar dari tulang dada dan membentuk persendian dengan tulang-tulang iga.

CII-8 c. Prosesus xipoid, bagian ujung dari tulang dada dan pada bayi masih berbentuk tulang rawan. 2. Tulang iga (kosta) banyaknya 12 pasang, bagian depan berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan, bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas vertebra torakalis yang memungkinkan tulang iga dapat bergerak kembang kempis menurut irama pernapasan. Tulang iga terbagi atas 3 macam, yaitu: a. 7 pasang tulang sejati (Os kosta vera) b. pasang tulang iga palsu (Os kosta spuria) c. 2 pasang tulang iga melayang (Os kosta fluitantes) 3. Vertebra torakalis banyaknya 12 buah ruas 2.3.2 Kerangka Appendikuler Kerangka anggota gerak atas, dikaitkan pada kerangka badan dengan perantaraan gelang bahu, yang terdiri dari klavikula (tulang selangka) dan pakula (tulang belikat). Fungsi klavikula adalah memberikan kaitan kepada otot dari leher dan bahu, dengan demikian bekerja sebagai penopang lengan. Tulang-tulang yang membentuk kerangka lengan, lengan bawah dan tapak tangan seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yang terdiri dari: a. Humerus : tulang lengan atas b. Ulna dan radius : tulang hasta dan tulang pengumpil c. 8 tulang karpal : tulang pangkal lengan d. 5 tulang metakarpal : tulang tapak tangan e. 14 falanx : ruas jari tangan 2.4 Otot (Muscle) Bagian otot yang dibahas adalah otot striatik (striated muscle) yaitu otot sadar dengan megabaikan otot kardiak dan viseral (cardiac dan visceral muscle) yaitu otot tak sadar. Otot terbentuk atas serabut yang berukuran 0.01 sampai 0.1 mm (Nurmianto, 2003).

CII-9 Serabut otot (muscle fibre) bervariasi antara satu otot dengan yang lainnya. Beberapa diantaranya mempunyai gerakan yang lebih cepat dari yang lainnya dan hal ini terjadi pada otot yang dipakai untuk mempertahankan kontraksi badan seperti misalnya otot pembentuk postur tubuh. Otot yang pucat adalah menggambarkan kontraksi otot yang cepat. Perbandingan antara otot merah dan otot putih adalah merupakan indikasi untuk menunjukkan daya potensial bagi para olahragawan. Beberapa jenis otot disebut fiksator karena berfungsi sebagai pemberi keseimbangan pada saat melakukan suatu gerakan, dan sinergis karena berfungsi untuk mengontrol sambungan-sambungan sehingga memungkinkan suatu gerakan berjalan secara efisien. Suatu hal yang penting bagi para ergonom untuk mengetahui jenis otot yang sesuai untuk menopang beban statis. Beban statis yang terjadi pada semua otot harus diminimumkan. Gaya yang digunakan untuk kontraksi otot adalah sebanding dengan penampang melintangnya. Pelatihan yang cukup akan dapat meningkatkan luasan penampang melintang dari serabut otot, tanpa meningkatkan jumlah serabut otot nya (http://apk.lab.uii.ac.id/download/modul/regular/sistemrangka.pdf).