ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.

ADSORBSI ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMINE B DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Bab III Metodologi Penelitian

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

PEMBUATAN KITOSAN DARI KULIT UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DAN APLIKASINYA SEBAGAI PENGAWET ALAMI UNTUK UDANG SEGAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methylene Blue

4. Hasil dan Pembahasan

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A EFEKTIVITAS AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL MALACHITE GREEN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT SEBAGAI ADSORBAN LOGAM TEMBAGA

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

PEMBUATAN KHITOSAN DARI KULIT UDANG UNTUK MENGADSORBSI LOGAM KROM (Cr 6+ ) DAN TEMBAGA (Cu)

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

ANALISIS KADAR LOGAM TEMBAGA(II) DI AIR LAUT KENJERAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI ADSORBAN LOGAM Cu

OPTIMASI PEMBUATAN KITOSAN DARI KITIN LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) UNTUK ADSORBEN ION LOGAM MERKURI

PENGGUNAAN KITOSAN DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (LOLIGO PEALLI) UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM Cd DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Karakterisasi Kitin dan Kitosan dari Cangkang Kepiting Bakau (Scylla Serrata)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan Februari

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

3 Metodologi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Beaker glass 50 ml pyrex. Beaker glass 100 ml pyrex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Jurusan Pendidikan

9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif dan

ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI. Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DARI CANGKANG UDANG TERHADAP EFISIENSI PENJERAPAN LOGAM BERAT

Karakterisasi Kitosan dari Cangkang Rajungan dan Tulang Cumi dengan Spektrofotometer FT-IR Serta Penentuan Derajat Deasetilasi Dengan Metode Baseline

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2013 sampai dengan bulan November

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

PENGARUH SUHU, KONSENTRASI ZAT AKTIVATOR DAN WAKTU AKTIVASI TERHADAP DAYA SERAP KARBON AKTIF DARI TEMPURUNG KEMIRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

Wassalamu alaikum Wr.Wb. Bandung, Februari Penulis. viii

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI Ca 2+ MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN Widia Purwaningrum, Poedji Loekitowati Hariani, Khanizar Nandra Teja Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sriwijaya Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang adsorpsi zat warna procion merah pada limbah cair industri songket menggunakan kitin dan kitosan. Pada penelitian ini parameter yang diamati untuk penentuan kondisi optimum yaitu berat adsorben, waktu kontak, dan ph. Hasil penelitian menunjukkan penyerapan optimum kitin terjadi pada berat 0,8 g, waktu kontak 90 menit, dan ph 8 dengan daya serap 2,766 mg/g. Pada kitosan penyerapan optimum terjadi pada berat 0,9 g, waktu kontak 150 menit dan ph 6 dengan daya serap 2,452 mg/g. Aplikasi pada limbah dengan kondisi optimum didapat daya serap kitin sebesar 20,139 mg/g dengan efektifitas daya serap 33,42 %, sedangkan pada kitosan daya serap sebesar 34,57 mg/g dengan efektifitas daya serap 43,39 %. Kata kunci : adsorpsi, kitin, kitosan, procion merah, limbah songket Latarbelakang PENDAHULUAN Kemajuan industri yang pesat dewasa ini banyak memberi manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Namun tidak bisa dipungkiri kemajuan ini juga dapat membawa dampak negatif terutama permasalahan lingkungan. Limbah limbah industri yang dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu akan membahayakan masyarakat sekitar, karena limbah-limbah tersebut umumnya mengandung bahan pencemar yang dikenal dengan limbah B3 atau Bahan Beracun dan Berbahaya. Palembang merupakan kota penghasil kain tenun tradisional, diantaranya kain songket. Dalam pembuatannya kain songket ini banyak menggunakan zat warna kimia. Salah satu zat warna yang biasa digunakan adalah zat warna procion merah yang mengandung cincin benzen yang bersifat racun bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Kitin dan kitosan banyak digunakan sebagai adsorben karena sumbernya mudah didapat dari limbah, mempunyai struktur tertentu yaitu memiliki pori-pori yang mengandung situs-situs aktif yang dapat mengikat zat warna pada limbah cair industri dan dapat diperoleh melalui prosedur yang sederhana, yaitu dengan cara demineralisasi dan deproteinasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa kitin secara ekonomis dapat diisolasi dari limbah cangkang udang. Melihat permasalahan mengenai limbah cangkang udang dan limbah zat warna pada industri pencelupan songket maka dilakukan penelitian dengan memanfaatkan kitin dan kitosan yang digunakan sebagai adsorben zat warna procion merah dari limbah industri songket Palembang. Parameter yang ditentukan pada penelitian ini antara lain berat optimum, waktu kontak optimum, ph optimum adsorben, dan efektifitas penyerapan kitin dan kitosan terhadap zat warna procion merah dalam limbah industri songket. Semirata 2013 FMIPA Unila 423

Widia Purwaningrum dkk: ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN Rumusan Masalah Limbah cangkang udang galah dari PT. LOLAMINA Palembang dapat diolah menjadi kitin dan kitosan yang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Karena strukturnya, limbah sisa pencelupan industri songket dapat diadsorpsi menggunakan kitin dan kitosan. Oleh karena itu perlu ditentukan kondisi optimum dengan menentukan pengaruh berat adsorben, waktu kontak, dan ph yang digunakan sehingga akan didapat informasi mengenai kapasitas adsorpsi kitin dan kitosan terhadap zat warna procion merah. Dengan demikian permasalahan limbah cangkang udang galah dan limbah pencelupan industri songket dapat diatasi. Tujuan Penelitian 1. Menentukan kondisi optimum penyerapan kitin dan kitosan terhadap zat warna procion merah dalam limbah industri songket yaitu antara lain berat adsorben, waktu kontak, dan ph. 2. Menentukan daya serap kitin dan kitosan sebagai adsorben zat warna procion merah. 3. Menentukan daya serap kitin dan kitosan sebagai adsorben zat warna procion merah dalam limbah cair industri songket. 4. Menentukan efektifitas daya serap kitin/kitosan terhadap limbah zat warna industri songket. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai cara prngolahan limbah yang baik dan murah pada industri tekstil, khususnya limbah cair industri songket. 2. Mengurangi pencemaran air akibat limbah cair industri songket sehingga menjadikan industri tekstil yang ramah lingkungan. 3. Memanfaatkan kitin dan kitosan dari cangkang udang galah sebagai adsorben yang bernilai ekonomis. 4. Memberikan informasi mengenai kapasitas adsorpsi kitin dan kitosan terhadap procion merah yang terdapat dalam limbah industri songket. METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah seperangkat alat gelas, oven, kertas saring Whatman No 40, neraca analitik, ph meter (merk mettler), pengaduk magnet (stirer), desikator, spektronik genesys 20, Spektrofotometer FTIR (merk perkin elmer), kurs porselin, oven. Bahan-Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kitin (kadar air 15,5% kadar abu 9,52%) dan kitosan (kadar air 12,62% dan kadar abu 6,66%) hasil isolasi dari cangkang udang galah dari PT. LOLAMINA, padatan zat warna procion merah, limbah sisa pencelupan songket zat warna procion merah, NaOH (Merk, p.a), HCl (Merk, p,a), air demin. Persiapan Sampel Sampel zat warna sisa pencelupan yang siap untuk dibuang diambil di daerah kertapati Palembang. Sampel dalam keadaan panas didinginkan pada udara terbuka lalu dimasukkan ke dalam botol kemudian disimpan di dalam kulkas. Penentuan Berat Optimum Kitin / Kitosan Kitin / kitosan ditimbang dengan berat bervariasi yaitu 0,80, 0,85, 0,90, 0,95, dan 1,00 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan 50 ml larutan zat warna procion merah 50 ppm. Sampel dikocok dengan stirer selama 60 menit, kemudian didiamkan selama 15 menit, lalu disaring. Filtrat yang dihasilkan diambil 5 ml dan diencerkan di dalam labu 424 Semirata 2013 FMIPA Unila

Banyaknya Procion yang Terserap Oleh Kitosan (mg) Banyaknya Procion yang Terserap oleh Kitin (mg) Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 ukur 10 ml lalu ditentukan konsentrasi zat warna procion merah dengan mengukur absorbansinnya pada panjang gelombang maksimum procion merah (545nm). Berat optimum kitin / kitosan diperoleh jika konsentrasi zat warna procion merah terserap paling besar. Penentuan Waktu Kontak Optimum Kitin / Kitosan Kitin / kitosan sebanyak berat optimum, dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan dengan 50 ml larutan zat warna procion merah 50 ppm. Sampel dikocok dengan stirer dengan kecepatan 150 rpm selama selang waktu bervariasi yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150 menit kemudian didiamkan 15 menit, lalu disaring. Filtrat yang dihasilkan dipipet 5 ml lalu diencerkan dalam labu 10 ml, kemudian ditentukan konsentrasi zat warna procion merah dengan mengukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum procion merah (545nm). Waktu penyerapan optimum diperoleh pada waktu kontak dimana konsentrasi zat warna procion merah terserap paling besar. Penentuan ph Optimum Kitin / Kitosan Larutan zat warna procion merah 50 ppm dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan dibuat variasi ph 5, 6, 7, 8, dan 9 dengan menggunakan larutan NaOH 1M untuk ph 8 dan 9 serta HCl 1M untuk ph 5 dan 6. Lalu larutan tersebut dimasukkan ke dalam erlenmyer yang telah berisi kitin / kitosan sebanyak berat optimum. Campuran distirer selama waktu kontak optimum, lalu disaring. Selanjutnya filtrat diambil 5 ml dan diencerkan dalam labu ukur 10 ml, kemudian ditentukan konsentrasi zat warna procion merah dengan mengukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum procion merah (545nm). ph optimum diperoleh jika konsentrasi zat warna procion merah terserap paling besar. HASIL DAN PEMBAHASAN Berat Optimum Kitin / Kitosan 2.36 2.34 2.32 2.3 2.28 2.26 2.24 2.22 2.306 2.311 2.348 2.301 2.301 0.7 0.75 0.8 0.85 0.9 0.95 2.275 Gambar 1. Pengaruh Berat Kitin terhadap Penyerapan Larutan Procion Merah 1.78 1.76 1.74 1.72 1.7 1.68 1.66 1.64 1.62 1.68 Berat Kitin (gram) 1.682 1.765 1.742 0.8 0.85 0.9 0.95 1 Berat Kitosan (gram) Gambar 2. Pengaruh Berat Kitosan terhadap Penyerapan Larutan Procion Merah 1.74 Untuk melihat pengaruh kitin / kitosan terhadap proses adsorpsi zat warna procion merah, maka dilakukan penambahan variasi berat dari adsorben, seperti terlihat pada gambar 1 dan 2 di bawah ini : Pada gambar 1 dan 2 di atas ditunjukkan daya serap kitin dan kitosan. Efektifitas daya serap kitin tertinggi yaitu 93,92% dengan berat kitin 0,80 gram dan besarnya procion yang terserap sebesar 2,348 mg. Pada kitosan efektifitas daya serap tertinggi yaitu 70,60 % dengan berat kitosan 0,90 gram dan besarnya procion yang terserap sebesar 1,765 mg. Waktu Kontak optimum kitin/kitosan Salah satu variabel yang dapat menentukan banyaknya adsorbat yang dapat diadsorpsi oleh adsorben adalah waktu kontak antara adsorben dan adsorbat. Pengaruh waktu kontak kitin dan kitosan terhadap penyerapan procion merah terlihat Semirata 2013 FMIPA Unila 425

Banyaknya Procion yang Terserap oleh Kitosan (mg) Banyaknya Procion yang Terserap Kitosan (mg) Banyaknya Procion yang Terserap Oleh Kitin (mg) Banyaknya Procion yang Terserap Oleh Kitin (mg) Widia Purwaningrum dkk: ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN 2.35 2.3 2.25 2.2 2.15 2.1 2.05 2 1.95 1.9 2.186 2.306 2.311 2.317 Gambar 3. Pengaruh Waktu Kontak Kitin terhadap Penyerapan Larutan Procion Merah 2.27 0 30 60 90 120 150 Waktu Kontak (Menit) 2.041 2.2 2.19 2.18 2.17 2.16 2.15 2.14 2.13 2.12 2.11 2.1 2.09 2.188 2.178 2.175 2.139 2.129 5 6 7 8 9 ph 2.5 2 1.5 1 0.5 1.872 1.697 1.815 1.585 1.612 1.986 1.827 1.64 Gambar 5. Pengaruh ph Larutan Procion Merah terhadap Daya Serap Kitin 2.5 2 1.5 1.922 2.2 1.771 1.974 1.973 0 0 30 60 90 120 150 180 210 Waktu Kontak (Menit) 1 0.5 Gambar 4. Pengaruh Waktu Kontak Kitosan terhadap Penyerapan Larutan Procion Merah pada gambar 3 dan 4. Berdasarkan gambar 3, daya serap kitin terhadap zat warna procion merah terus mengalami peningkatan dari waktu kontak 0 menit sampai dengan waktu kontak 90 menit kemudian menurun. Pada waktu kontak 90 menit dan besarnya procion yang terserap oleh kitin paling besar yaitu 2,317 mg dengan efektifitas daya serap sebesar 92,66 %. Pada gambar 4 terlihat bahwa pada kitosan waktu kontak optimumnya yaitu 150 menit dengan banyaknya procion yang terserap sebesar 1,986 mg. ph Optimum Kitin / Kitosan Pengaruh ph larutan zat warna procion merah dapat dilihat dari gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa daya serap kitin terbesar yaitu 2,188 mg pada ph 8 dengan efektifitas daya serap sebesar 87,52 %. Kitin menyerap zat warna procion merah pada ph basa. Hal ini diesebabkan Gambar 6. 0 5 6 7 8 9 Pengaruh ph Larutan Procion Merah terhadap Daya Serap Kitosan oleh atom N pada gugus asetamida pada kitin terdelokalisasi ke atom O atau membagi muatan negatifnya ke atom O yang menyebabkan kitin lebih bersifat basa dibandingkan dengan kitosan. Pada gambar 6 terlihat kitosan cenderung menyerap pada ph asam. Pada ph 6 kitosan memiliki daya serap 2,20 mg dengan efektifitas daya serap 88,02 %. Hal ini disebabkan pada kitosan atom N pada gugus aminanya tidak tedelokalisasi yang menyebabkan atom tersebut lebih bersifat elektronegatif dibandingkan dengan atom N pada kitin. Aplikasi Kondisi Optimum Kitin / Kitosan Kondisi optimum kitin dalam menyerap zat warna procion dalam larutan standar procion merah (50 ppm) didapat pada berat 0,8 gram, waktu kontak 90 menit, dan ph 8. Daya serap kitin 2,776 mg/g dan efektifitas daya serap kitin 88,52 %. Kondisi optimum ph 426 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 kitosan dalam menyerap zat warna procion dalam larutan standar procion merah (50 ppm) didapat pada berat 0,9 gram, waktu kontak 150 menit, dan ph 6. Daya serap kitosan 2,452 mg/g dan efektifitas daya serap kitosan 88,28 % Hasil dari pengaplikasian kondisi optimum kitin dan kitosan terhadap limbah cair procion merah industri songket, diperoleh daya serap kitin dan kitosan yang lebih besar terhadap limbah dibanding dengan daya serap kitin dan kitosan terhadap larutan standar procion merah. Daya serap kitin terhadap limbah yaitu 20,139 mg/g dengan efektifitas daya serap 33,42 %. Pada kitosan daya serapnya 34,57 mg/g dengan efektifitas 46,39 %. KESIMPULAN 1. Kondisi optimum penyerapan kitin terhadap zat warna procion merah yaitu pada berat adsorben 0,8 gram, waktu kontak 90 menit, dan ph 8. Pada kitosan kondisi optimumnya yaitu pada berat adsorben 0,9 gram, waktu kontak 150 menit, dan pada ph 6. 2. Pada kondisi optimum, daya serap kitin yaitu sebesar 2,766 mg/g dan efektifitas daya serap kitin 88,52 % sedangkan pada kitosan daya serap sebesar 2,452 mg/g dan efektifitas daya serap kitosan 88,28 %. 3. Pada kondisi optimum, daya serap kitin terhadap limbah zat warna procion merah sebesar 20,139 mg/g sedangkan pada kitosan daya serap dalam kondisi optimum terhadap limbah zat warna procion merah sebesar 34,57 mg/g. 4. Efektifitas daya serap kitin terhadap limbah zat warna procion merah sebesar 33,42 % sedangkan pada kitosan efektifitas daya serapnya sebesar 43,39 %. DAFTAR PUSTAKA Mekawati, Fachriyah, E., dan Sumardjo., 2000, Aplikasi Kitosan Hasil Transformasi Kitin Limbah Udang (Penaeus merguiensis) untuk Adsorpsi Ion Logam Timbal, Jurnal Sains and Matematika, FMIPA UNDIP, Semarang, Vol. 8 (2), hal. 51-54 Noerati dan Sanir, I., 2000, Transformasi Kitin Hasil Isolasi Dari Limbah Udang Menjadi Kitosan untuk Berbagai Keperluan Industri, Warta AKAB, 11: 98-107. Pratiwi, S., 2010, Adsorpsi Ion Fe 2+ Menggunakan Kitin dan Kitosan dengan Metode Spektrometri Serapan Atom (SSA), Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Palembang. Purnavita, R., 2007, Optimasi Pembuatan Kitosan dan Kitin Limbah Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus) Untuk Adsorben Ion Logam Merkuri, Akademi Kimia Industri St. Paulus, Semarang. Riswiyanto, 2001, Isolation and Characterrization of Chitosan from Shell of White Shrimp (Penaeus Merquensis), Crab (Portunus Pelagisus) and Chricket (Gryllus Conspersus), International Seminar on Natural Products Chemistry and Utilization of Natural Resource, Universitas Indonesia, Jakarta. Setiowaty, E., 2004, Penurunan Nilai KOK dan Kadar Eryinil Limbah Cair Jumputan Dengan Menggunakan Lumut Pohon (Pogonatum Cirrhatum), Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Sriwijaya, Palembang. Semirata 2013 FMIPA Unila 427