FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESIONAL AUDITOR PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENILAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TINGKAT PROFESIONAL. : l1m~ina~ \\EI<AN

UIIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

IMG_0003.pdf IMG_0004.pdf IMG_0005.pdf IMG_0006.pdf IMG_0007.pdf

IMG_0003.pdf IMG_0004.pdf IMG_0005.pdf IMG_0006.pdf IMG_0007.pdf

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

INFORMASI UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL OF INDONESIA

(/ f*4, ua,"' a4a? ,D ll Ve,o R,E, ffi, &e. kolom nilai 1 (sangat kurang) s.d. 5 (sangat baik) yang merupakan capaian learning outcomes sesuai

STANDAR PERIKATAN AUDIT

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 17/PMK.01/2008 TENTANG JASA AKUNTAN PUBLIK MENTERI KEUANGAN,

1. Visi, Misi dan Tujuan Program Studi Akuntansi - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG ATURAN PERILAKU AUDITOR INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA (IAPI) & AKUNTAN PUBLIK

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Administrasi Perpajakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Agung Nugroho Soedibyo

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 20 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Hak Cipta Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR,

VISI, MISI, TUJUAN, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB.

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA TAHUN 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN. IV.1 Penetapan Kebijakan Dan Prosedur Pengendalian Mutu

STANDAR PENYELENGGARAAN PELATIHAN KEPERAWATAN INDONESIA

ATURAN ETIKA DAN PERILAKU APARAT PENGAWAS INTERN DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

EMBAGA A LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SINERGITAS ASOSIASI PROFESI DALAM PENGUATAN PROFESIONALISME AKUNTAN DI INDONESIA. Simposium Nasional Akuntansi Bandar Lampung, 25 Agustus 2016

PIAGAM AUDIT INTERNAL. PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk. diatur dalam Peraturan Nomor IX-I. 7, Surat Ketua Badan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PMK.01/2017 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

Fakultas Ekonomi. Program Studi PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEINSINYURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

Ketentuan Pengalaman Praktik Keprofesian di Bidang Akuntansi Anggota Utama/Pemegang Sertifikat CA IAI

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

Transkripsi:

FORMULIR PENILAIAN PRAKTIK KERJA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK PROFESSIONAL RECOGNITION PROGRAM FOR CERTIFIED PROFESSIONAL AUDITOR OF INDONESIA

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Ujian Profesi Akuntan Publik Penilaian Praktik Pengalaman Kerja Pada Ujian Tingkat Profesional (Untuk PRP-CPAI) Peserta ujian profesi akuntan publik pada tingkat profesional selain harus menempuh dan lulus ujian sebanyak 5 mata ujian atau mengikuti Profesional Recognition Program for Certified Professional Accountant of Indonesia (PRP-CPAI) yang diselenggarakan oleh IAPI juga harus melaksanakan kegiatan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun pada bidang akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis, serta menempuh persyaratan administratif lainya sehingga sertifikat CPAI of Indonesia dapat diterbitkan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja tersebut, peserta mempraktikan pengetahuan teknis serta pemahaman yang telah diperoleh baik melalui jalur dunia pendidikan formal maupun melalui kegiatan-kegiatan lain dalam praktik nyata di lapangan. Dalam kegiatan praktik pengalaman kerja ini diharapkan peserta juga terus meningkatkan pengetahuan teknis terkait dengan akuntansi, keuangan, auditing, atau bisnis serta menggunakan pengetahuan tersebut dalam kegiatan nyata dalam rangka untuk membangun keahlian profesionalnya. Kemampuan teknis harus dibuktikan dalam praktik nyata dilapangan sehingga keahlian yang diperoleh sudah terbukti. Selain itu melalui praktik pengalaman kerja peserta juga diharapkan mampu menerapkan etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional pada saat menggunakan pemahaman teknis dan keahlian profesionalnya. Penerapan etika profesi, nilai-nilai, serta perilaku profesional yang melandasi penerapan pengetahuan dan keahlian profesional dalam praktik nyata sangat penting agar profesi akuntan publik tetap dipercaya oleh masyarakat dan publik terlindungi. Tujuan Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja bertujuan untuk melakukan evaluasi atas capaian ukuran kompetensi yang tertuang dalam learning outcomes aspek keahlian profesional, pemahaman dan penerapan aspek etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional sehingga akan diperoleh pemegang sertifikat CPAI of Indonesia yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan. Peserta Peserta pada kegiatan praktik pengalaman kerja pada ujian tingkat profesional adalah peserta yang telah: 1. lulus ujian tingkat dasar; 2. menyelesaikan pendidikan tinggi bidang akuntansi minimal S1, D4, atau S2; 3. bekerja pada bidang yang relevan dengan akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis sehingga dapat menerapkan secara nyata pengetahuan teknis pada bidang tersebut.

Durasi Praktik Pengalaman Kerja Peserta melaksanakan praktik pengalaman kerja minimal selama 5 tahun setelah kelulusan dari tingkat sarjana S1. Praktik pengalaman kerja sebelum kelulusan tingkat sarjana S1, seperti magang atau bekerja pada bidang relevan dapat diperhitungkan sebagai pengalaman kerja tersebut. Praktik pengalaman kerja tersebut harus relevan pada bidang akuntansi, auditing, keuangan atau bisnis. Praktik pengalaman kerja dapat ditempuh baik sebelum atau sesudah mengikuti ujian tingkat profesional. Pada saat melaksanakan praktik pengalaman kerja, peserta harus mengikuti program mentoring yaitu program dalam bentuk hubungan mentor-mentee dalam rangka pencapaian learning outcomes pada ujian profesi akuntan publik. Dalam hal ini peserta ujian merupakan mentee, sedangkan mentor adalah pihak lain yang merupakan anggota IAPI. Sedini mungkin peserta harus segera menentukan siapa yang akan menjadi mentor bagi peserta tersebut. Peserta sendiri yang menentukan mentor baginya dan harus mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan untuk menjadi mentor-nya. Mentor dapat berasal dari tempat kerja yang bersangkutan atau diluar tempat kerja yang bersangkutan. Mentor Mentor berperan sebagai tempat bagi peserta untuk mendapatkan konsultasi, bimbingan, dan arahan dalam menempuh mata ujian tingkat profesional dan atau praktik pengalaman kerja. Ruang lingkup dan kedalaman hubungan mentor-mentee termasuk arahan, konsultasi, atau bimbingan ditentukan oleh mentor dan mentee. Demikian juga mentor berperan untuk melakukan penilaian terhadap bagaimana peserta mengaplikasikan pengetahuan teknis bidang akuntansi, auditing, keuangan, atau bisnis pada kegiatan riil sehari-hari. Penilaian praktik pengalaman kerja oleh mentor berbeda dengan penilaian ujian formal sesuai mata ujian yang diselenggarakan oleh IAPI. Penilaian pada ujian formal di IAPI lebih menekankan pada aspek pengetahuan teknis dan kemampuan analisis pemecahan masalah. Sedangkan penilaian pada aspek praktik pengalaman kerja lebih menekankan bagaimana peserta mampu menunjukan pengetahuan teknis yang dimiliki tersebut diterapkan dalam praktik dunia nyata pekerjaan serta aspek soft skills peserta. Persyaratan utama mentor bagi peserta ini adalah mentor harus memiliki kemampuan untuk memberikan arahan, bimbingan, konsultasi, saran, serta evaluasi kepada peserta. Mentor juga diharapkan mampu melakukan evaluasi atas keberhasilan pencapaian learning outcomes pada kegiatan ini melalui metode penilaian yang disarankan. Dalam melaksanakan peran sebagai mentor, anggota IAPI harus mengedepankan perilaku profesional, etika profesi, sopan santun, transparan, dan mematuhi ketentuan yang berlaku serta mendorong agar peserta segera menyelesaikan tahapan ujian untuk mendapatkan sertifikat.

Penunjukan Mentor Peserta menunjuk secara mandiri siapa yang akan berperan sebagai mentor sesuai persyaratan yang ditetapkan (disarankan atasan langsung). Peserta kemudian mengadakan diskusi dengan calon mentor untuk mendapatkan persetujuan yang bersangkutan untuk menjalankan peran mentor. Durasi dan Metode Penilaian Penilaian praktik pengalaman kerja dilakukan oleh mentor dan dilakukan sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai. Metode penilaian yang dapat dilakukan oleh mentor bagi peserta ujian pada tahap ini diantaranya adalah dengan metode: 1. pengamatan atas pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh peserta dan dikaitkan dengan capaian learning outcomes; 2. mengadakan diskusi tatap muka secara langsung kepada peserta untuk mengeksplorasi bagaimana pemahaman teknis atau kemampuan komunikasi peserta; 3. memberikan tugas khusus kepada peserta untuk menjalankan peran-peran tertentu yang sesuai dengan capaian learning outcomes, seperti menugaskan untuk peserta untuk memimpin diskusi kelompok, menjadi trainer pada kegiatan pelatihan dengan topik yang relevan, atau kegiatan-kegiatan lain yang relevan; 4. kegiatan atau metode lain yang dipandang tepat oleh mentor yang dapat dilakukan peserta untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak lain baik di dalam kantor atau diluar kantor, seperti teman sejawat, atasan, atau relasi lainya. Learning Outcomes Pada kegiatan praktik pengalaman kerja, peserta sebagai mentee harus memperhatikan berbagai aspek yang harus dibangun sehingga akan mencapai kualifikasi sebagai seseorang yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. IAPI telah merumuskan learning outcomes yang harus dicapai oleh peserta selama menjalankan praktik pengalaman kerja. Mentor berperan melakukan evaluasi dan memberikan penilaian capaian peserta atas learning outcomes yang telah ditentukan oleh IAPI. Berikut ini adalah skala penilaian untuk setiap learning outcomes. Mentor membubuhkan nilai pada setiap learning outcomes dengan format penilaian seperti tertuang dalam lampiran berkas ini. Dalam menentukan nilai pada setiap capaian learning outcomes, mentor dapat melakukan secara terbuka kepada peserta sehingga dapat diperoleh nilai yang transparan. Namun demikian mentor harus tetap mengedepankan aspek obyektif dan akuntabel. Passing grade Penilaian Praktik Pengalaman Kerja untuk peserta ujian tingkat profesional adalah rata-rata total nilai seluruh bidang adalah 3,5. Dalam hal hasil penilaian tidak mencapai rata-rata 3,5 maka tidak dapat mengikuti PRP-CPAI dan tidak diprosesnya penerbitkan sertifikat CPAI of Indonesia.

Nilai Sebutan Indikator Penilaian 5 Sangat baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal 4 Baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. 3 Cukup Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. 2 Kurang Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. 1 Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai. Tanggal Penyelesaian Penilaian Formulir penilaian ini harus diberi tanggal penyelesaian paling lambat 1 hari sebelum pelaksanaan PRP-CPAI dimulai dan masa kerja telah mencapai 5 tahun. Formulir penilaian yang telah diisi harus diserahkan kepada penyelenggara PRP-CPAI. Benefit Mentoring Kegiatan melaksanakan peran sebagai mentor merupakan kegiatan yang akan memberikan benefit bagi profesi secara keseluruhan. Melalui mekanisme ini diharapkan akan diperoleh sumber daya manusia profesi akuntan publik yang memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan yang memiliki keahlian profesional dan memiliki komitmen tinggi terhadap etika profesi, nilai-nilai, dan perilaku profesional. Sehingga diharapkan kualitas profesi akuntan publik dapat meningkat, kepercayaan publik dapat dijaga. Mekanisme mentoring juga akan memberikan benefit bagi mentor dan pemberi kerja berupa keyakinan akan ketersediaan tenaga profesional yang memadai, kesempatan untuk mewarnai proses pembentukan nilai-nilai kepada para peserta. Demikian pula mentor berkesempatan untuk mewariskan visi dan nilai-nilai profesi kepada generasi penerus. Bagi anggota IAPI yang melaksanakan kegiatan mentoring sebagai mentor dapat mengajukan nilai SKP kepada Komite Pendidikan dan Pelatihan Profesi atas kegiatan tersebut. Kegiatan mentoring dalam satu semester akan dihargai sebesar 2 SKP untuk setiap peserta, maksimal jumlah SKP dalam setahun yang dapat diperoleh melalui kegiatan ini adalah sebanyak 10 SKP. Kemudian, SKP atas kegiatan mentoring ini termasuk kategori kegiatan pendidikan pelatihan profesional tidak terstruktur. Mengingat benefit yang sangat besar tersebut, diharapkan anggota IAPI untuk turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini untuk kemajuan profesi akuntan publik.

FORMULIR PENILAIAN KEGIATAN PENILAIAN PRAKTIK PENGALAMAN KERJA BAGI PESERTA UJIAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK TINGKAT PROFESIONAL Nama Peserta (Mentee) : Kantor Tempat Bekerja Terkini : Tanggal Saat Mulai Bekerja Pertama Kali : Saat Mulai Penilaian : Tanggal Kelulusan Seluruh Mata Ujian Tingkat Profesional : Skor TOEFL atau setingkat (Jika ada) Nama Mentor Jabatan Mentor Kantor Akuntan Publik : : : : Petunjuk Pengisian Bagi Mentor 1. Mentor membubuhkan angka pada kolom nilai 1 (sangat kurang) s.d. 5 (sangat baik) untuk setiap poin area kompetensi yang merupakan capaian learning outcomes sesuai formulir ini. Nilai Sebutan Indikator Penilaian 5 Sangat baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik secara mandiri dengan supervisi minimal 4 Baik Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan. 3 Cukup Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai dengan hasil baik, namun memerlukan supervisi dan arahan yang ketat. 2 Kurang Mampu menyelesaikan bidang yang dinilai namun dengan hasil yang kurang baik meski telah disupervisi dan arahan yang ketat. 1 Sangat kurang Tidak mampu menyelesaikan bidang yang dinilai.

2. Mentor (atasan langsung) dapat mendiskusikan secara terbuka penilaian kepada peserta dengan tetap memegang prinsip obyektif dan akuntabel. 3. Setelah semua nilai diberikan kemudian nilai dijumlahkan dan jumlah nilai seluruhnya dibagi dengan angka 38 sehingga akan diperoleh angka rata-rata. Passing grade kelulusan adalah 3,5. Dalam peserta tidak mencapai nilai 3,5 maka mentor harus melakukan evaluasi ulang. 4. Berilah tanggal penyelesaian pada bagian akhir formulir ini sesuai tanggal penyelesaian penilaian. 5. Bubuhilah nama jelas dan tanda tangan pada bagian akhir. 6. Permohonan nilai SKP dapat diajukan dengan menggunakan formulir sesuai ketentuan tentang PPL. 7. Serahkanlah formulir ini kepada peserta untuk kemudian dilaporkan ke IAPI untuk diproses selanjutnya. Area Kompetensi I. Intelektual 1. Kemampuan untuk melakukan evaluasi terhadap informasi dari berbagai sumber dan perspektif melalui riset, analisis, dan integrasi. 2. Kemampuan untuk menerapkan professional judgment, termasuk identifikasi dan evaluasi alternatif, dalam membuat suatu simpulan yang masuk akal berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan. 3. Kemampuan untuk mengidentifikasi guna menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan konsultasi kepada spesialis dalam rangka memecahkan problem dan membuat simpulan. 4. Kemampuan untuk menerapkan alasan, analisis kritis, dan pemikiran inovatif untuk memecahkan masalah. 5. Kemampuan untuk menyusun rekomendasi guna memberikan solusi untuk masalah yang tidak terstruktur dan multi aspek. Nilai II. Interpersonal dan Komunikasi 6. Menunjukan kerjasama dan kemampuan untuk bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. 7. Kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan ringkas pada saat presentasi, diskusi, dan melaporkan dalam suatu situasi formal dan non-formal, tertulis atau lisan, dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya. 8. Mampu mendemonstrasikan kesadaran perbedaan kultur dan bahasa dalam semua hal komunikasi.

9. Mampu menerapkan kemampuan teknik mendengar dan wawancara yang efektif. 10. Kemampuan menerapkan kemampuan negosiasi untuk mendapatkan solusi dan kesepakatan. 11. Menerapkan kemampuan konsultasi untuk meminimalisasi atau menyelesaikan konflik, pemecahan masalah, dan memaksimalkan peluang. 12. Kemampuan menyajikan ide dan mempengaruhi pihak lain untuk mendukung atau membangun komitmen. III. Kepribadian 13. Menunjukan suatu komitmen lifelong learning (pendidikan professional berkelanjutan/ppl). 14. Mampu menerapkan professional skepticism melalui sikap mempertanyakan dan penilaian kritis semua informasi. 15. Memiliki standar kepribadian tinggi dalam menyampaikan dan kinerja individu, melalui feedback dari pihak lain dan refleksi diri. 16. Mampu mengelola waktu dan sumber daya untuk mencapai komitmen profesional. 17. Mampu mengantisipasi tantangan dan potensi rencana solusi. 18. Mampu menerapkan pemikiran terbuka terhadap peluang baru. 19. Mampu bertindak sebagai mentor atau coach bagi level associate. IV. Pengorganisasian 20. Mampu untuk melaksanakan perikatan berdasarkan pedoman praktik untuk mencapai deadlines yang ditetapkan. 21. Mampu untuk melaksanakan reviu pekerjaan sendiri dan pihak lain untuk menentukan apakah telah sesuai dengan standar kualitas organisasi. 22. Mampu menerapkan keahlian dalam mengelola sumber daya manusia dalam rangka untuk membangun dan memotivasi pihak lain. 23. Mampu untuk menerapkan keahlian pendelegasian untuk menyelesaikan perikatan.

24. Mampu menerapkan keahlian kepemimpinan untuk mempengaruhi pihak lain untuk bekerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. 25. Mampu menerapkan teknik dan sarana yang tepat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta perbaikan pengambilan keputusan. V. Komitmen Terhadap Kepentingan Publik 26. Kemampuan menjelaskan peran etika dalam profesi dan hubungannya dengan konsep tanggung jawab sosial. 27. Kemampuan menjelaskan peran etika dalam hubungannya dengan bisnis dan tata kelola. 28. Kemampuan menganalisis keterkaitan antara etika dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk hubungan antara hukum, ketentuan peraturan, dan kepentingan publik. 29. Kemampuan menganalisis konsekuensi perilaku tidak etis terhadap individu, profesi, dan publik. VI. Skeptisisme Profesional Dan Judgment Professional 30. Kemampuan menerapkan suatu pemikiran mempertanyakan secara kritis untuk menilai informasi keuangan dan data relevan lainnya. 31. Kemampuan mengidentifikasi dan evaluasi alternatif yang rasional untuk mendapatkan simpulan yang rasional berdasarkan semua fakta dan kondisi yang relevan. VII. Prinsip-Prinsip Etika 32. Kemampuan untuk menjelaskan sifat etika. 33. Kemampuan untuk menjelaskan keuntungan dan kekurangan pendekatan etika berdasarkan principles-based dan rules-based. 34. Kemampuan mengidentifikasi isu etika dan menentukan kapan prinsip etika diterapkan. 35. Kemampuan menganalisis alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan konsekuensi etika.

36. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. 37. Kemampuan menerapkan prinsip-prinsip etika berupa integritas, obyektivitas, kompetensi dan kehati-hatian profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional dalam suatu dilema etika dan menentukan pendekatan yang tepat. 38. Kemampuan menerapkan persyaratan etika relevan dalam perilaku profesional yang sesuai dengan standar. VIII. Jumlah Nilai Seluruh Area IX. Nilai Rata-rata (Jumlah baris VIII : 38) Tanggal Penyelesaian:.. Mentor/ Atasan Langsung