Buletin Penelitian Hutan (Forest Research Bulletin) 630 (2002): 1-15

dokumen-dokumen yang mirip
Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 331; Telp ; Fax Bogor Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam

Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 331; Telp ; Fax Bogor Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam

MODEL PENDUGAAN VOLUME POHON DIPTEROCARPUS CONFERTUS V. SLOOTEN DI WAHAU KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR

DI HUTAN RAKYAT DESA PUNGGELAN, KECAMATAN PUNGGELAN, BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 2 )Mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru ABSTRACT

TABEL VOLUME BATANG DI BAWAH PANGKAL TAJUK JENIS TENGKAWANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pengumpulan Data

Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 331; Telp ; Fax Bogor ) Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PENDUGAAN ISI POHON JENIS TOREM (Manilkara kanosiensis, H.J. Lam & B.J.D. Meeuse) DI PULAU YAMDENA KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat penelitian 3.2 Alat dan bahan 3.3 Metode pengambilan data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan definisi Jane (1970) adalah bagian batang yang mempunyai warna lebih tua dan terdiri dari sel-sel yang telah mati.

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 6 No. 1 : 1-5 (2000)

PERBANDINGAN RUMUS-RUMUS EMPIRIS DALAM PENDUGAAN VOLUME DOLOK KERUING (Dipterocarpus spp.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN MODEL TAPER UNTUK MENDUGA VOLUME BATANG POHON JENIS MATOA (Pometia pinnata Forst.) DI HALMAHERA, MALUKU

PENYUSUNAN TABEL VOLUME POHON Eucalyptus grandis DI HUTAN TANAMAN PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk SEKTOR TELE, KABUPATEN SAMOSIR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. V, No. 2 : (1999)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. V, No. 2 : (1999)

MODEL PENDUGA VOLUME POHON MAHONI DAUN BESAR (Swietenia macrophylla, King) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT WAHYU NAZRI YANDI

Lampiran 1. Data Produksi Karet (kg/bulan) Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Peta lokasi pengambilan sampel biomassa jenis nyirih di hutan mangrove Batu Ampar, Kalimantan Barat.

PENGARUH PEMBUATAN TAKIK REBAH DAN TAKIK BALAS TERHADAP ARAH JATUH POHON : STUDI KASUS DI HUTAN TANAMAN DI PULAU LAUT, KALIMANTAN SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN

Lampiran 1. Data Produksi Tandan Buah Segar (ton/bulan) Kebun Huta Padang pada Tanaman Berumur 7, 10, dan 13 Tahun Selama 3 Tahun ( )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

*) Diterima : 23 Mei 2006; Disetujui : 26 Maret 2007 ABSTRACT ABSTRAK

KERUSAKAN TEGAKAN TINGGAL AKIBAT PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM RAWA GAMBUT

Oleh/By : Abdurachman Balai Besar Penelitian Dipterokarpa ABSTRACT

FAKTOR EKSPLOITASI HUTAN TANAMAN MANGIUM ( Accacia mangium Wild): STUDI KASUS DI PT TOBA PULP LESTARI Tbk., SUMATERA UTARA

TAHUN TOTAL RATAAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pengambilan Data 3.2 Alat dan Objek Penelitian 3.3 Metode Penelitian Pemilihan Pohon Contoh

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Penduga Model Hubungan Tinggi dan Diameter Pohon Jenis Jambu-Jambu (Kjellbergiodendron sp.) pada Hutan Alam di Kab Mamuju Sulawesi Barat

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

Asef K. Hardjana 1) ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

INVENTARISASI TEGAKAN TINGGAL WILAYAH HPH PT. INDEXIM UTAMA DI KABUPATEN BARITO UTARA KALIMANTAN TENGAH

Farida Herry Susanty & Abdurachman

MODEL DUGAAN VOLUME DAN RIAP TEGAKAN JATI ( Tectona grandis L.F) DI NUSA PENIDA, KLUNGKUNG BALI

KETELITIAN PENGUKURAN TINGGI POHON DENGAN MENGGUNAKAN HAGAMETER

ANGKA BENTUK DAN MODEL VOLUME KAYU AFRIKA (Maesopsis eminii Engl) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI, JAWA BARAT DIANTAMA PUSPITASARI

TABEL VOLUME POHON Agathis loranthifolia DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT KRISTI SIAGIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada tegakan Hevea brasiliensis yang terdapat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Model Penduga Produksi Kopal

BERAT SORONG YUNUS YUMTE DEPARTEMEN INSTITUT 2008

II. METODOLOGI. A. Metode survei

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

PERSAMAAN PENDUGA VOLUME POHON PINUS (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

GROWTH PREDICTION MODEL OF CENDANA (Santalum album Linn.) AT PRIVATE LAND

ANALISIS ANGKA KONVERSI PENGUKURAN KAYU BULAT DI AIR UNTUK JENIS MERANTI (Shorea spp)

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

KOMPOSISI TEGAKAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN ALAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK BIOMETRIK POHON MAHONI DAUN LEBAR (Swietenia macrophylla King.) KASUS DI KPH TASIKMALAYA YANDI WIJAKSANA

TABEL VOLUME LOKAL MERANTI MERAH (Shorea leprosula Miq) DAN MERANTI KUNING (Shorea multiflora Miq) DI AREAL IUPHHK-HA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

POHON REBAH PADA TEGAKAN HUTAN RAKYAT

Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 165; Telp , ; Fax Bogor. *)Diterima : 23 Pebruari 2009; Disetujui : 05 Mei 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Matrik korelasi antara peubah pada lokasi BKPH Dungus

MODEL PENDUGAAN BIOMASSA SENGON PADA HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN KOLAKA SULAWESI TENGGARA

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam hal ini adalah kayu dan modal produksi. Untuk itu maka terbentuk

Rohman* Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. Abstract. Pendahuluan

Transkripsi:

TABEL ISI POHON JENIS BINTANGUR (Callophyllum sp.) DI KPH SANGGAU, KALIMANTAN BARAT (Tree Volume Table of Bintangur (Callophyllum sp.) in the Forest District of Sanggau, West Kalimantan) Oleh/By: Sofwan Bustomi dan Haruni Krisnawati SUMMARY The tree volume table was assessed to estimate accurately the standing stock volume of bintangur (Callophyllum sp.) in the Forest District of Sanggau, West Kalimantan. To meet this objective, 107 sample trees were purposively selected and measured to obtain the table. The regression equations in which stem diameter and height of crown base selected as independent variables were used to construct stem volume under crown base and tree volume up to top diameter of 7 cm. The resulting equations to estimate stem volume under crown base were: V = 0,098892418 D 2,556470 and V = 0,057710787 D 2,176188 T 0,669025. Whereas the equations to estimate tree volume up to top diameter of 7 cm were: V = 0,191274466 D 2,426328 and V = 0,13318858 D 2,218494 T 0,388727. However, a more aacurate prediction of volume will be obtained if both stem diameter and height are applied to estimate the volume. Kata kunci (Keywords): Tabel volume, bintangur, Kalimantan Barat (Volume table, bintangur, West Kalimantan) I. PENDAHULUAN Tabel isi untuk jenis bintangur (Callophyllum sp.) merupakan salah satu tabel yang diperlukan dalam melaksanakan inventarisasi massa tegakan hutan. Untuk penyusunan tabel isi ini dapat digunakan bentuk persamaan regresi berganda dengan isi pohon sebagai peubah tak bebas, serta diameter pohon dan tinggi batang bebas cabang yang membentuk tajuk (tinggi pangkal tajuk) sebagai peubah bebas (Husch et al, 1972), atau persamaan regresi sederhana yang menggunakan satu peubah bebas, yaitu diameter pohon (Prodan, 1965). Dalam penelitian ini disamping penggunaan regresi di atas, dilakukan pula pengkajian atas penggunaan persamaan analitik dengan diameter pohon, tinggi pangkal tajuk, dan rataan angka bentuk batang sebagai komponen perhitungan isi pohon.

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat disusun tabel isi yang memberikan kemudahan bagi para pelaksana inventarisasi dalam penaksiran potensi massa tegakan dengan ketelitian hasil dugaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penggunaan tabel isi ini akan menghasilkan dugaan isi pohon dengan ketelitian yang relatif sama, apabila digunakan di daerah lain yang kondisi hutannya serupa dengan daerah penelitian. II. RISALAH OBYEK PENELITIAN Areal tebangan yang dijadikan sebagai lokasi pengumpulan pohon model terdapat di kelompok hutan Sei Cempedek, Resort Polisi Hutan (RPH) Tayan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tayan, dan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Menurut kondisi fisiografi lapangan, lokasi pengumpulan pohon model terletak pada ketinggian antara 100 150 meter dari permukaan laut, dengan keadaan topografi datar sampai bergelombang. Keadaan iklim di lokasi penelitian termasuk dalam tipe iklim A (menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, 1951), dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 2959 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni. Jenis tanah dimana pohon model dikumpulkan adalah Podsolik Merah Kuning dengan bahan induk batuan sedimen pretersier, asam kresik dan batuan basah. III. BAHAN DAN METODE A. Bahan Dalam penelitian ini digunakan 107 pohon model jenis bintangur (Callophyllum sp.) yang diperoleh dari areal penebangan. Untuk mendapatkan pohon model yang mewakili setiap diameter, pohon-pohon model dipilih secara sengaja (purposive). Sebaran frekuensi berganda diameter setinggi dada (d 1,30 ) atau 20 cm di atas banir dan tinggi pangkal tajuk dari pohon model disajikan pada Tabel 1. 1

Tabel (Table) 1. Sebaran frekuensi berganda diameter dan tinggi pangkal tajuk pohon model (Diameter and height of crownbase frequency distribution of sample trees) Kelas Tinggi pangkal tajuk diameter (Height of crownbase) (Diameter class) - m - - cm - 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah (Total) 20-24 1 3-1 - - - - - - - - - - - - - 5 25-29 - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - 4 30-34 1 2 1 1 2 - - - - - - - - - - - - 7 35-39 - - - 2 3 1 2 - - - - - - - - - - 8 40-44 - - - 3 1 1 3 1-1 1 - - - - - - 11 45-49 - - 1 2 1 2 1 2 5 3 1 1 1 - - - - 20 50-54 - - - - - - 2 4 3 2 3 2 2 - - - - 18 55-59 - - - - - - - 1 5 2 3 3 2 1 - - - 17 60-64 - - - - - - - - - - - 1 4 5 - - - 10 65-69 - - - - - - - - - - - - - 3 1 - - 4 70-75 - - - - - - - - - - - - - - 1 1 1 3 Jumlah (Total) 2 6 3 11 7 4 8 8 13 8 8 7 9 9 2 1 1 107 B. Metode 1. Pengumpulan data Pengumpulan data pohon model dilakukan dengan cara pengukuran seksi dari pohon rebah. Untuk bagian batang di bawah pangkal tajuk, pengukuran seksi-seksi dilakukan pada setiap panjang 2 m dan selanjutnya untuk bagian batang di atas pangkal tajuk sampai diameter 7 cm pengukuran dilakukan setiap 1 m. Untuk keperluan perhitungan isi pohon tanpa kulit setiap seksi, pada tiap ujung dan pangkal seksi dilakukan pengukuran tebal kulit. 2. Pengolahan data Untuk menghitung tabel isi pohon tanpa kulit setiap seksi, digunakan rumus isi pohon dari Smalian (Husch, 1963), sedangkan isi pohon tanpa kulit diperoleh dengan menjumlahkan seluruh isi seksi dari pohon model yang membentuknya. Persamaan penduga isi pohon yang diteliti, baik untuk menduga isi batang pohon di bawah pangkal tajuk (V pkt ) maupun isi pohon sampai diameter ujung 7 cm (V 7 ), yaitu dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut: 1) V = a D b atau log V = log a + b log D (1) 2) V = a D b T c atau log V = log a + b log D + c log T (2) 2

dimana: V = isi pohon (m 3 ) D = diameter setinggi dada (cm) T = tinggi pangkal tajuk (m) a, b, c = konstanta Khusus untuk isi batang di bawah pangkal tajuk diteliti pula penggunaan persamaan isi pohon yang menggunakan rataan angka bentuk batang (f), yaitu: V pkt = π/4 (D/100) 2 T f (3) Kriteria yang digunakan untuk membandingkan tingkat ketelitian persamaan-persamaan di atas yaitu besarnya simpangan baku (Se), simpangan rata-rata dan simpangan agregatif dari dugaan yang diperoleh (Chapman dan Meyer, 1949; Spurr, 1951; Husch, 1963; dan Prodan, 1965). IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Angka Bentuk Batang Rata-rata angka bentuk batang di bawah pangkal tajuk dari 107 pohon model bintangur adalah sebesar 0,54 dengan sebaran frekuensinya disajikan pada Tabel 2. Tabel (Table) 2. Sebaran frekuensi angka bentuk batang bintangur (Stem form factor frequency distribution of bintangur) Angka bentuk (Form factor) Nilai tengah (Mid point) Frekuensi (Frequency) Presentase (Percentage) 0,36 0,45 0,40 9 8,4 0,46 0,55 0,50 53 49,5 0,56 0,65 0,60 43 40,2 0,76 0,85 0,80 2 1,9 Jumlah (total) - 107 100,0 Dari Tabel 2 di atas diketahui bahwa sebagian besar (89,7%) dari pohon model mempunyai angka bentuk batang berkisar antara 0,50 0,60. Hasil pengujian selanjutnya, menunjukkan bahwa hubungan antara angka bentuk batang dengan diameter pohon tidak nyata. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya t hitung (=0,79) yang lebih kecil dari t tabel (=1,98) pada taraf nyata 0,05. Disamping itu hanya 0,55 persen (R 2 = 0,0055) dari keragaman angka bentuk batang yang dapat diterangkan oleh keragaman diameter. 3

Berdasarkan karakteristik hubungan kedua peubah tersebut, maka dalam pengkajian isi pohon yang menggunakan angka bentuk batang sebagai komponen penghitung isi pohon dapat digunakan satu angka bentuk, yaitu bilangan rataannya sebesar 0,54. B. Hubungan Diameter Pohon dengan Tinggi Pangkal Tajuk Gambaran umum tentang hubungan antara diameter pohon dengan tinggi pangkal tajuk dapat dilihat pada Gambar 1. Tinggi pangkal tajuk -m- (Height of crownbase ) -m- 35 30 25 20 15 10 5 T = 7,284080D 0,278752 r = 0,8819 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Diameter (cm) Gambar (Figure) 1. Grafik hubungan antara diameter setinggi dada dengan tinggi pangkal tajuk (Relationship between diameter at breast height and height of crown base) Hubungan antara tinggi pangkal tajuk dengan diameter pohon setinggi dada atau 20 cm di atas banir terlihat cukup nyata. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi r hitung (= 0,8819) jauh lebih besar dari koefisien korelasi r tabel (=0,195) pada taraf nyata 0,05 dan derajat bebas 107. Nilai statistik ini dapat dijadikan petunjuk bahwa keragaman isi pohon yang disebabkan oleh adanya keragaman tinggi pangkal tajuk dapat tercakup oleh keragaman diameter pohon (Sutarahardja dan Haeruman, 1981). Dengan demikian terpenuhi persayaratan untuk penyusunan tabel isi pohon yang hanya menggunakan diameter sebagai kunci pembacaan tabel. 4

C. Persamaan Regresi Persamaan regresi yang diperoleh untuk menduga isi pohon di bawah pangkal tajuk (V pkt) dan isi pohon sampai batas diameter ujung 7 cm (V 7 ), adalah sebagai berikut: 1. Persamaan isi pohon di bawah pangkal tajuk (V pkt ) 1. log V pkt = -1,004837 + 2,556470 log D atau V pkt = 0,098892418 D 2,556470 2. log V pkt = -1,238743 + 2,176188 log D + 0,669025 log T atau V pkt = 0,057710787 D 2,176188 T 0,669025 3. V pkt = 0,4259 (D/100) 2 T dengan sidik ragam persamaan regresi (1) dan (2) disajikan pada Lampiran 1. Galat baku dugaan (Se) bagi persamaan regresi (1) dan (2) masing-masing sebesar 14,7 persen dan 13,5 persen dengan faktor koreksi sebesar 1,01. Dengan demikian, ternyata penggunaan peubah ganda diameter setinggi dada atau 20 cm di atas banir dan tinggi pangkal tajuk hanya dapat meningkatkan ketelitian sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan hanya menggunakan diameter setinggi dada saja. Menurut Prodan (1965), suatu persamaan regresi memenuhi kriteria keseksamaan apabila memberikan galat baku maksimum sebesar 25 persen untuk pendugaan isi pohon dengan peubah tunggal diameter, dan sebesar 20 persen untuk pendugaan isi pohon dengan peubah diameter dan tinggi. Disamping itu, kriteria lain yang digunakan untuk menentukan keakuratan persamaan regresi adalah simpangan rata-rata dan simpangan agregatif hasil dugaan isi pohon dengan menggunakan persamaan regresi terhadap isi pohon yang sebenarnya. Spurr (1951) dan Husch (1963) menyatakan bahwa model pendugaan isi pohon yang baik adalah persamaan yang menghasilkan simpangan rata-rata kurang dari 10 persen dan simpangan agregatif kurang dari 1 persen. Dengan menggunakan kriteria keseksamaan persamaan regresi di atas, maka persamaan regresi (1) dan (2) dapat digunakan untuk menduga isi pohon di bawah pangkal tajuk; dan berdasarkan perbedaan tingkat ketelitian diantara kedua persamaan tersebut yang tidak begitu besar (1,2 persen), maka persamaan (1) dipandang cukup memenuhi kebutuhan praktek. 5

Hasil perhitungan koefisien determinasi, simpangan baku, simpangan rata-rata dan simpangan agregatif disajikan pada Tabel 3. Tabel (Table) 3. Koefisien determinasi (R 2 ), galat baku (Se), simpangan rata-rata dan simpangan agregatif dugaan isi pohon di bawah pangkal tajuk dari isi pohon yang sebenarnya (Coefficient of determination (R 2 ), standard error (Se), mean deviation and agregative deviation of the expected volume under crown base from the actual volume) Persamaan regresi R 2 Se Simpangan agregatif (Agregative deviation) Simpangan rata-rata (Mean deviation) (Regression equation) Mutlak (Absolute) Persen (Percent) Mutlak (Absolute) Persen (Percent) (1) 0,967 14,7 2,245 0,92 0,249 10,6 (2) 0,972 13,5 2,117 0,87 0,208 9,03 (3) - - 2,572 1,05 0,208 9,12 Keterangan (Remarks): (1) log V pkt = -1,004837 + 2,556470 log D (2) log V pkt = -1,238743 + 2,176188 log D + 0,669025 log T (3) V pkt = 0,4259 (D/100) 2 T 2. Persamaan isi pohon sampai diameter ujung 7 cm (V 7 ) 1. log V 7 = -0,718343 + 2,426328 log D Atau V 7 = 0,191274466 D 2,426328 2. log V 7 = -0,875533 + 2,218494 log D + 0,388727 log T Atau V 7 = 0,13318858 D 2,218494 T 0,388727 dengan sidik ragam persamaan regresi (1) dan (2) disajikan dalam Lampiran 2. Hasil perhitungan koefisien determinasi, simpangan baku, simpangan rata-rata dan simpangan agregatif disajikan pada Tabel 4. Persamaan regresi (1) dan (2) di atas mempunyai faktor koreksi masing-masing sebesar 1,01 dan galat baku (Se) berturut-turut sebesar 15,3 persen dan 14,6 persen. Berdasarkan besarnya penggunaan peubah tinggi pohon dan diameter setinggi dada atau 20 cm di atas banir, ternyata hanya meningkatkan ketelitian dugaan sebesar 0,7 persen dibandingkan dengan hanya menggunakan peubah diameter setinggi dada saja. Walaupun persamaan (1) dan (2) sebetulnya cukup memadai untuk digunakan, akan tetapi kecilnya perbedaan tingkat ketelitian diantara kedua persamaan tersebut dan 6

pertimbangan kepraktisan penggunaannya di lapangan maka persamaan (1) dipandang lebih dapat memenuhi kebutuhan praktek. Tabel (Table) 4. Koefisien determinasi (R 2 ), galat baku (Se), simpangan rata-rata dan simpangan agregatif dugaan isi pohon sampai diameter ujung 7 cm dari isi pohon yang sebenarnya (Coefficient of determination (R 2 ), standard error (Se), mean deviation and agregative deviation of the expected volume up to top diameter of 7 cm from the actual volume) Persamaan regresi R 2 Se Simpangan agregatif (Agregative deviation) Simpangan rata-rata (Mean deviation) (Regression equation) Mutlak (Absolute) Persen (Percent) Mutlak (Absolute) Persen (Percent) (1) 0,961 15,3 1,353 0,49 0,267 10,34 (2) 0,965 14,6 2,304 0,82 0,250 9,70 Keterangan (Remarks): (1) log V 7 = -0,718343 + 2,426328 log D (2) log V 7 = -0,875533 + 2,218494 log D + 0,388727 log T Tabel isi pohon di bawah pangkal tajuk dan isi pohon sampai batas diameter ujung 7 cm yang disusun berdasarkan persamaan regresi (1) disajikan dalam Lampiran 3, sedangkan tabel isi pohon yang disusun berdasarkan persamaan regresi (2) disajikan dalam Lampiran 4. V. CARA PENGGUNAAN TABEL Untuk penggunaan tarif pohon bintangur pada Lampiran 3 cukup dipergunakan diameter setinggi dada sebagai kunci pembacaan tabel, sedangkan untuk menggunakan tabel isi pohon pada Lampiran 4 perlu ditambah dengan tinggi pohon sampai pangkal tajuk. Dalam penggunaan tabel isi pohon perlu diikuti ketentuan sebagai berikut: (1) Dalam pengukuran diameter, pembacaan diameter dilakukan teliti sampai satuan cm, dan dalam pembacaannya dipakai ketentuan pembulatan sebagai berikut: - < 0,5 cm dibulatkan ke bawah - 0,5 cm dibulatkan ke atas (2) Dalam pengukuran tinggi pangkal tajuk, pembacaan dilakukan teliti sampai satuan meter, dan dalam pembacaannya dipakai ketentuan pembulatan sebagai berikut: - < 0,5 cm dibulatkan ke bawah - 0,5 cm dibulatkan ke atas 7

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kecilnya pengaruh keragaman diameter terhadap angka bentuk batang pohon dan tidak nyatanya hubungan diantara kedua peubah tersebut, maka dalam pendugaan isi pohon dengan angka bentuk batang sebagai salah satu komponennya digunakan bilangan rataan, yaitu sebesar 0,54. 2. Berdasarkan hasil uji statistik atas hubungan tinggi dan diameter pohon (d 1,30 ), kedua peubah tersebut memenuhi persyaratan sebagai peubah bebas bagi pendugaan isi pohon bintangur. 3. Persamaan isi pohon baik untuk menduga isi pohon di bawah pangkal tajuk (V pkt ) dan isi pohon sampai diameter ujung 7 cm (V 7 ) adalah: a. V pkt = 0,0989 D 2,5565 b. V pkt = 0,0577 D 2,1762 T 0,6690 c. V 7 = 0,1913 D 2,4263 d. V 7 = 0,1332 D 2,2185 T 0,3887 dengan faktor koreksi masing-masing sebesar 1,01. 4. Keempat persamaan regresi tersebut memenuhi kriteria keseksamaan untuk dapat digunakan sebagai penduga isi pohon, dengan simpangan rata-rata kurang dari 10 persen, simpangan agregatif kurang dari 1 persen, dan galat baku kurang dari 15 persen. B. Saran Tabel isi pohon ini sebaiknya digunakan untuk menduga isi pohon bintangur di daerah penelitian atau di daerah lain yang memiliki kondisi hutan yang serupa dengan daerah penelitian. DAFTAR PUSTAKA Chapman, H.H. and W.H. Meyer. 1949. Forest Mensuration. McGraw Hill Book Company, Inc., New York. Husch, B. 1963. Forest Mensuration and Statistics. The Ronald Press Company, New York. Husch, B., C.I. Miller dan T.W. Beer. 1972. Forest Mensuration. Second Edition. The Ronald Press Company, New York. 8

Prodan, M. 1965. Holmesslehre. J.D. dauerlaender s Verlag. Frankfurt am Main. Schmidt, F.H. and J.H.A. Fergusson. 1951. Rainfall types based on wet and dry period rations for Indonesia with Western New Guinea. Verhand No. 42. Kementerian Perhubungan, Djawatan Meteorologi dan Geofisika, Jakarta. Spurr, S.H. 1951. Forest Inventory. The Ronald Press Company, New York. Sutarahardja, S. dan H. Haeruman, Js. 1981. Penyusunan tabel volume lokal kayu pertukangan jenis-jenis kayu pada hutan tropika basah (Makalah). Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. Lampiran (Appendix) 1. Analisis ragam untuk persamaan regresi isi batang pohon di bawah pangkal tajuk (Analysis of variance for regression equations of stem volume under crown base) 1. log V pkt = -1,004837 + 2,556470 log D atau V pkt = 0,098892418 D 2,556470 Sumber keragaman (Source of variance) Derajat bebas (Degrees of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of square) Kuadrat tengah (Mean of square) Regresi (Regression) 1 10,886971 10,886971 Sisa (Residual) 106 0,371626 0,003539 Jumlah (Total) 107 11,258597 - Simpangan baku (Standard error) = 14,7% Faktor koreksi (Correction factor) = 1,01 r = 0,9834 R 2 = 0,9670 2. log V pkt = -1,238743 + 2,176188 log D + 0,669025 T atau V pkt = 0,057710787 D 2,176188 T 0,669025 Sumber keragaman (Source of variance) Derajat bebas (Degrees of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of square) Kuadrat tengah (Mean of square) Regresi (Regression) 2 10,873752 5,436876 Sisa (Residual) 105 0,312792 0,003008 Jumlah (Total) 107 11,186544 - Simpangan baku (Standard error) = 13,5% Faktor koreksi (Correction factor) = 1,01 r = 0,9859 R 2 = 0,9720 9

Lampiran (Appendix) 2. Analisis ragam untuk persamaan regresi isi pohon sampai batas diameter ujung 7 cm (Analysis of variance for regression equations of tree volume up to top diameter of 7 cm ) 1. log V 7 = -0,718343 + 2,426328 log D atau V 7 = 0,191274466 D 2,426328 Sumber keragaman (Source of variance) Derajat bebas (Degrees of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of square) Kuadrat tengah (Mean of square) Regresi (Regression) 1 9,806742 9,806742 Sisa (Residual) 106 0,400024 0,003810 Jumlah (Total) 107 10,206766 - Simpangan baku (Standard error) = 15,3% Faktor koreksi (Correction factor) = 1,01 r = 0,9802 R 2 = 0,9608 2. log V 7 = -0,875533 + 2,218494 log D + 0,388727 T atau V pkt = 0,13318858 D 2,218494 T 0,388727 Sumber keragaman (Source of variance) Derajat bebas (Degrees of freedom) Jumlah kuadrat (Sum of square) Kuadrat tengah (Mean of square) Regresi (Regression) 2 9,888036 4,944018 Sisa (Residual) 105 0,362943 0,003490 Jumlah (Total) 107 10,250979 - Simpangan baku (Standard error) = 14,6% Faktor koreksi (Correction factor) = 1,01 r = 0,9821 R 2 = 0,9646 10

Lampiran (Appendix) 3. Tarif pohon bintangur (Callophylum sp.) di KPH Sanggau, Kalimantan Barat (Tarrif of bintangur (Callophylum sp.) in the Forest District of Sanggau, West Kalimantan) Diameter (cm) V pkt V 7 Diameter (cm) V pkt V 7 (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 20 0,212 0,277 48 1,984 2,319 21 0,240 0,312 49 2,091 2,438 22 0,270 0,349 50 2,202 2,560 23 0,302 0,389 51 2,317 2,686 24 0,337 0,431 52 2,434 2,816 25 0,374 0,476 53 2,556 2,949 26 0,414 0,524 54 2,681 3,086 27 0,456 0,574 55 2,810 3,226 28 0,500 0,627 56 2,942 3,370 29 0,547 0,683 57 3,078 3,518 30 0,597 0,741 58 3,218 3,670 31 0,649 0,803 59 3,362 3,825 32 0,704 0,867 60 3,510 3,984 33 0,761 0,934 61 3,661 4,147 34 0,822 1,004 62 3,817 4,314 35 0,885 1,077 63 3,976 4,485 36 0,951 1,154 64 4,139 4,660 37 1,020 1,233 65 4,307 4,838 38 1,092 1,315 66 4,478 5,021 39 1,167 1,401 67 4,654 5,208 40 1,245 1,490 68 4,833 5,398 41 1,326 1,582 69 5,017 5,593 42 1,410 1,677 70 5,205 5,792 43 1,498 1,775 71 5,397 5,994 44 1,588 1,877 72 5,594 6,201 45 1,682 1,983 73 5,794 6,412 46 1,779 2,091 74 6,000 6,627 47 1,880 2,203 75 6,209 6,847 Keterangan (Remarks); V pkt = Isi batang di bawah pangkal tajuk (Stem volume under crownbase) V 7 = Isi pohon sampai batas diameter ujung 7 cm (Tree volume up to top diameter of 7 cm) 11

Lampiran (Appendix) 4. Tabel isi pohon bintangur (Callophyllum sp.) di KPH Sanggau, Kalimantan Barat (Tree volume table for bintangur (Callophyllum sp.) in the Forest District of Sanggau, West Kalimantan) Diameter Jenis isi Tinggi pangkal tajuk (Height of crown base) - m - (Diameter) (Sortimen) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 20 a 0,208 0,220 0,231 0,242 0,253 - - - - - - - - - - - - - b 0,272 0,281 0,289 0,297 0,304 - - - - - - - - - - - - - 21 a 0,232 0,244 0,257 0,269 0,281 - - - - - - - - - - - - - b 0,303 0,313 0,322 0,331 0,339 - - - - - - - - - - - - - 22 a 0,256 0,271 0,284 0,298 0,311 - - - - - - - - - - - - - b 0,336 0,347 0,357 0,367 0,376 - - - - - - - - - - - - - 23 a 0,282 0,298 0,313 0,328 0,342 - - - - - - - - - - - - - b 0,371 0,383 0,394 0,405 0,415 - - - - - - - - - - - - - 24 a 0,310 0,327 0,344 0,360 0,376 - - - - - - - - - - - - - b 0,408 0,421 0,433 0,445 0,456 - - - - - - - - - - - - - 25 a 0,339 0,357 0,375 0,393 0,411 - - - - - - - - - - - - - b 0,446 0,460 0,474 0,487 0,499 - - - - - - - - - - - - - 26 a 0,369 0,389 0,409 0,428 0,447 - - - - - - - - - - - - - b 0,487 0,502 0,517 0,531 0,544 - - - - - - - - - - - - - 27 a 0,400 0,422 0,444 0,465 0,485 - - - - - - - - - - - - - b 0,529 0,546 0,562 0,577 0,592 - - - - - - - - - - - - - 28 a 0,433 0,457 0,480 0,503 0,525 - - - - - - - - - - - - - b 0,574 0,592 0,609 0,626 0,642 - - - - - - - - - - - - - 29 a 0,468 0,494 0,519 0,543 0,567 - - - - - - - - - - - - - b 0,620 0,640 0,659 0,677 0,694 - - - - - - - - - - - - - 30 a - 0,531 0,558 0,585 0,610 0,636 0,661 - - - - - - - - - - - b - 0,690 0,710 0,729 0,748 0,766 0,783 - - - - - - - - - - - 31 a - 0,571 0,600 0,628 0,656 0,683 0,709 - - - - - - - - - - - b - 0,742 0,764 0,784 0,804 0,824 0,842 - - - - - - - - - - - 32 a - 0,611 0,642 0,673 0,703 0,732 0,760 - - - - - - - - - - - b - 0,796 0,819 0,842 0,863 0,884 0,903 - - - - - - - - - - - 33 a - 0,654 0,687 0,719 0,751 0,782 0,813 - - - - - - - - - - - b - 0,852 0,877 0,901 0,924 0,946 0,967 - - - - - - - - - - - 13

Lampiran (Appendix) 4. Lanjutan (Continuation) Diameter Jenis isi Tinggi pangkal tajuk (Height of crown base) - m - (Diameter) (Sortimen) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 34 a - 0,698 0,733 0,768 0,802 0,835 0,867 - - - - - - - - - - - b - 0,911 0,937 0,963 0,987 1,011 1,034 - - - - - - - - - - - 35 a - - - 0,818 0,854 0,889 0,924 0,958 - - - - - - - - - - b - - - 1,027 1,053 1,078 1,102 1,126 - - - - - - - - - - 36 a - - - 0,869 0,908 0,945 0,982 1,018 - - - - - - - - - - b - - - 1,093 1,121 1,147 1,173 1,198 - - - - - - - - - - 37 a - - - 0,923 0,964 1,003 1,043 1,081 - - - - - - - - - - b - - - 1,161 1,191 1,219 1,247 1,273 - - - - - - - - - - 38 a - - - 0,978 1,021 1,063 1,105 1,146 - - - - - - - - - - b - - - 1,232 1,264 1,294 1,323 1,351 - - - - - - - - - - 39 a - - - 1,035 1,080 1,125 1,169 1,212 - - - - - - - - - - b - - - 1,305 1,339 1,370 1,401 1,431 - - - - - - - - - - 40 a - - - 1,093 1,142 1,189 1,235 1,281 1,326 1,369 1,413 1,455 - - - - - - b - - - 1,381 1,416 1,450 1,482 1,514 1,544 1,574 1,602 1,630 - - - - - - 41 a - - - 1,154 1,205 1,255 1,303 1,352 1,399 1,445 1,491 1,536 - - - - - - b - - - 1,459 1,496 1,531 1,566 1,599 1,631 1,662 1,693 1,722 - - - - - - 42 a - - - 1,216 1,270 1,322 1,374 1,424 1,474 1,523 1,571 1,618 - - - - - - b - - - 1,539 1,578 1,615 1,652 1,687 1,721 1,754 1,786 1,817 - - - - - - 43 a - - - 1,280 1,336 1,392 1,446 1,499 1,551 1,603 1,654 1,704 - - - - - - b - - - 1,621 1,662 1,702 1,740 1,777 1,813 1,848 1,881 1,914 - - - - - - 44 a - - - 1,345 1,405 1,463 1,520 1,576 1,631 1,685 1,738 1,791 - - - - - - b - - - 1,706 1,749 1,791 1,831 1,870 1,908 1,944 1,980 2,014 - - - - - - 45 a - - - - 1,475 1,536 1,596 1,655 1,713 1,770 1,826 1,881 1,935 1,989 - - - - b - - - - 1,839 1,883 1,925 1,966 2,005 2,044 2,081 2,117 2,153 2,187 - - - - 46 a - - - - 1,548 1,612 1,674 1,736 1,797 1,856 1,915 1,973 2,030 2,086 - - - - b - - - - 1,931 1,977 2,021 2,064 2,105 2,146 2,185 2,223 2,260 2,296 - - - - 47 a - - - - 1,622 1,689 1,755 1,819 1,883 1,945 2,007 2,067 2,127 2,186 - - - - b - - - - 2,025 2,073 2,120 2,165 2,208 2,251 2,292 2,332 2,371 2,408 - - - - 14

Lampiran (Appendix) 4. Lanjutan (Continuation) Diameter Jenis isi Tinggi pangkal tajuk (Height of crown base) - m - (Diameter) (Sortimen) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 48 a - - - - 1,698 1,768 1,837 1,905 1,971 2,036 2,101 2,164 2,227 2,288 - - - - b - - - - 2,122 2,172 2,221 2,268 2,314 2,358 2,401 2,443 2,484 2,524 - - - - 49 a - - - - 1,776 1,849 1,921 1,992 2,062 2,130 2,197 2,264 2,329 2,393 - - - - b - - - - 2,221 2,274 2,325 2,374 2,422 2,469 2,514 2,558 2,600 2,642 - - - - 50 a - - - - - - 2,008 2,081 2,154 2,226 2,296 2,365 2,434 2,501 - - - - b - - - - - - 2,432 2,483 2,533 2,582 2,629 2,675 2,719 2,763 - - - - 51 a - - - - - - 2,096 2,173 2,249 2,324 2,397 2,469 2,541 2,611 - - - - b - - - - - - 2,541 2,595 2,647 2,698 2,747 2,795 2,842 2,887 - - - - 52 a - - - - - - 2,186 2,267 2,346 2,424 2,501 2,576 2,650 2,724 - - - - b - - - - - - 2,653 2,709 2,764 2,817 2,868 2,918 2,967 3,014 - - - - 53 a - - - - - - 2,279 2,363 2,445 2,527 2,606 2,685 2,763 2,839 - - - - b - - - - - - 2,767 2,826 2,883 2,938 2,992 3,044 3,095 3,144 - - - - 54 a - - - - - - 2,374 2,461 2,547 2,631 2,715 2,797 2,877 2,957 - - - - b - - - - - - 2,884 2,946 3,005 3,062 3,118 3,173 3,226 3,277 - - - - 55 a - - - - - - - 2,561 2,651 2,739 2,825 2,910 2,995 3,077 3,159 - - - b - - - - - - - 3,068 3,130 3,190 3,248 3,305 3,360 3,413 3,466 - - - 56 a - - - - - - - 2,664 2,757 2,848 2,938 3,027 3,114 3,201 3,286 - - - b - - - - - - - 3,193 3,257 3,320 3,380 3,439 3,497 3,553 3,607 - - - 57 a - - - - - - - 2,768 2,865 2,960 3,054 3,146 3,237 3,326 3,415 - - - b - - - - - - - 3,321 3,388 3,453 3,516 3,577 3,637 3,695 3,752 - - - 58 a - - - - - - - 2,875 2,975 3,074 3,171 3,267 3,361 3,455 3,546 - - - b - - - - - - - 3,452 3,521 3,589 3,654 3,718 3,780 3,840 3,899 - - - 59 a - - - - - - - 2,984 3,088 3,191 3,292 3,391 3,489 3,585 3,681 - - - b - - - - - - - 3,585 3,657 3,727 3,795 3,861 3,926 3,989 4,050 - - - 60 a - - - - - - - - - - 3,414 3,517 3,619 3,719 3,818 3,916 - - b - - - - - - - - - - 3,940 4,008 4,075 4,140 4,204 4,266 - - 61 a - - - - - - - - - - 3,539 3,646 3,751 3,855 3,958 4,059 - - b - - - - - - - - - - 4,087 4,158 4,227 4,295 4,361 4,425 - - 15

Lampiran (Appendix) 4. Lanjutan (Continuation) Diameter Jenis isi Tinggi pangkal tajuk (Height of crown base) - m - (Diameter) (Sortimen) 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 62 a - - - - - - - - - - 3,667 3,777 3,886 3,994 4,100 4,205 - - b - - - - - - - - - - 4,237 4,311 4,383 4,453 4,521 4,588 - - 63 a - - - - - - - - - - 3,797 3,911 4,024 4,136 4,246 4,354 - - b - - - - - - - - - - 4,390 4,466 4,541 4,614 4,684 4,754 - - 64 a - - - - - - - - - - 3,929 4,048 4,164 4,280 4,394 4,506 - - b - - - - - - - - - - 4,546 4,625 4,702 4,778 4,851 4,923 - - 65 a - - - - - - - - - - - - 4,307 4,427 4,544 4,661 4,775 - b - - - - - - - - - - - - 4,867 4,945 5,021 5,095 5,167-66 a - - - - - - - - - - - - 4,453 4,576 4,698 4,818 4,937 - b - - - - - - - - - - - - 5,035 5,115 5,194 5,270 5,345-67 a - - - - - - - - - - - - 4,601 4,728 4,854 4,978 5,101 - b - - - - - - - - - - - - 5,205 5,289 5,370 5,449 5,527-68 a - - - - - - - - - - - - 4,752 4,883 5,013 5,141 5,268 - b - - - - - - - - - - - - 5,379 5,465 5,549 5,631 5,711-69 a - - - - - - - - - - - - 4,905 5,041 5,175 5,307 5,438 - b - - - - - - - - - - - - 5,556 5,645 5,732 5,817 5,899-70 a - - - - - - - - - - - - - 5,201 5,340 5,476 5,611 5,744 b - - - - - - - - - - - - - 5,828 5,918 6,005 6,091 6,174 71 a - - - - - - - - - - - - - 5,364 5,507 5,648 5,787 5,924 b - - - - - - - - - - - - - 6,015 6,107 6,197 6,286 6,372 72 a - - - - - - - - - - - - - 5,530 5,677 5,822 5,966 6,108 b - - - - - - - - - - - - - 6,204 6,300 6,393 6,484 6,573 73 a - - - - - - - - - - - - - 5,699 5,850 6,000 6,148 6,294 b - - - - - - - - - - - - - 6,397 6,495 6,591 6,685 6,777 74 a - - - - - - - - - - - - - 5,870 6,026 6,180 6,332 6,483 b - - - - - - - - - - - - - 6,593 6,694 6,793 6,890 6,985 Keterangan (Remarks): a = Isi batang di bawah pangkal tajuk (Stem volume under crown base) b = Isi pohon sampai diameter ujung 7 cm (Tree volume up to top diameter of 7 cm) 16