LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

Revisi ke 01 Tanggal : 12 Mei 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

2.1 Rencana Strategis

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

RENCANA KERJA ANGGARAN SATKER RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

Revisi ke 03 Tanggal : 31 Desember 2015

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

L A P O R A N K I N E R J A

II I I I I

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA. : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Tengah NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI, Mengingat

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT USAHA BUDIDAYA

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Transkripsi:

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015

KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good Governance) dengan tingkat kinerja yang selalu meningkat. Bentuk perwujudan pertanggungjawaban penyelenggaraan tersebut harus tepat, jelas dan nyata secara periodik. Sesuai dengan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai tindak lanjut Tap MPR RI dan Undang-Undang tersebut, mewajibkan tiap pimpinan Departemen/Lembaga Pemerintahan Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya. Dalam perkembangannya, telah diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai tindak lanjut Perpres tersebut, telah disusun Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal ini merupakan gambaran capaian pelaksanaan tugas dan fungsi selama periode tahun 2014. Laporan ini diarahkan sebagai bahan masukan bagi pemangku kepentingan dan merupakan umpan balik bagi jajaran Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja satuan unit dimasa yang akan datang. Jakarta, 9 Februari 2015 Sekretaris Jenderal ttd Ansari Bukhari Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 i

RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian ini disusun sebagai pertanggungjawaban kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian pada tahun 2014. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimana pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah Daerah, Satuan Kerja atau Unit Kerja didalamnya, diminta untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi. Pengukuran akuntabilitas kinerja didasarkan pada dokumen Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2014. Dokumen penetapan kinerja disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014 serta Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Setjen sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 114/M-IND/PER/12/2013 tentang Peta Strategi dan IKU Unit Eselon I. Dari kedua dokumen tersebut, visi Sekretariat Jenderal adalah Memberikan pelayanan prima kepada stakeholder. Stakeholder dimaksud stakeholder internal mencakup semua unit kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan stakeholders eksternal terdiri instansi pemerintah dan swasta seperti DPR, Bappenas, Kepmenkeu, Menpan dan RB, Kepolisian, KPK, BPKP, BPK, Asosiasi-asosiasi dan lain-lain. Secara umum Sekretariat Jenderal telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsinya yang diwujudkan melalui keberhasilan dalam pencapaian sasaran maupun sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2014. Keberhasilan pencapaian sasaran ini dapat dilihat dari pemenuhan target dari indikator kinerja yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja (Tapkin) Sekretariat Jenderal tahun 2014 antara lain: 1. Sasaran strategis mewujudkan sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal dengan indikator (a) Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan, capaian tidak dapat diukur secara kuantitatif karena hasilnya berupa rekomendasi; (b) tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan dengan capaian 112,41 persen meningkat dibanding tahun 2013 yang sebesar 100,76; (c) Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dengan capaian 97,48 persen. 2. Sasaran strategis mewujudkan SDM industri dan aparatur yang profesional dengan indikator (a) terserapnya jumlah lulusan SDM industri yang bekerja di sektor Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 ii

industri, capaian 121,85 persen; (b) Lulusan Pelatihan three in one (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) SDM Industri dengan capaian 375 persen; (c) Calon wirausaha baru yang kompeten melalui program TPL beasiswa dengan capaian 40 persen; (d) Jumlah SKKNI di sektor industri dengan capaian 125 persen; (e) Standar kompetensi SDM aparatur dengan capaian 100 persen; (f) Tersedianya SDM aparatur yang kompeten melalui pelatihan teknis industri dengan capaian 156,60 persen; (g) Tersedianya SDM aparatur yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan rintisan gelar S2 dan S3 dalam dan luar negeri dengan capaian 203,61 persen; serta (h) Tingkat kehadiran pegawai dengan capaian 101,77 persen; 3. Sasaran strategis mewujudkan kebijakan industri yang pro bisnis dan penyelesaian perkara hukum yang profesional dengan indikator (a) Fasilitasi efektifitas penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkungan Kemenperin capaian 95 persen; (b) permintaan konsultasi dan advokasi hukum yang terlayani capaian 105,26 persen; 4. Sasaran strategis menyediakan informasi publik yang aktual dan tepercaya dengan indikator (a) jumlah pelayanan publik capaian 174,2 persen; (b) Jumlah informasi industri yang dipublikasikan capaian 147,5 persen; 5. Sasaran strategis mewujudkan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang baik, dengan indikator (a) jumlah pegawai yang puas terhadap ketersediaan sarana dan prasarana gedung Kementerian, capaian 101,29; (b) jumlah laporan kerusakan fasilitas gedung yang ditindaklanjuti capaian 102,88 persen; 6. Sasaran strategis menetapkan rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri daerah, dengan indikator tersusunnya renstra dan renja dengan capaian 100 persen; 7. Sasaran strategis memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana, dengan (a) kesesuaian rencana sarana dan prasarana dengan kebutuhan, capaian 108,40 persen; (b) efisiensi penggunaan ruangan dan energi capaian 141,5 persen; (c) efisiensi pemanfaatan teknologi capaian 267,84 persen; 8. Sasaran strategis memperkuat database industri dan kemampuan analisis data dengan indikator pemenuhan permintaan informasi yang cepat, tepat dan akurat capaian 102,44 persen; 9. Sasaran strategis mengembangkan e-government dengan indikator tersedianya aplikasi capaian 100 persen; Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 iii

10. Sasaran strategis membangun sistem informasi yang terintegrasi dan handal dengan indikator tersedianya informasi online capaian 100 persen; 11. Sasaran strategis meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan indikator tingkat kepuasan pelanggan capaian 77,5 persen; 12. Sasaran strategis meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan dengan indikator (a) tersedianya sertifikasi guru, indikator ini tidak tercapai; (b) sertifikasi profesi dosen capaian 161,29 persen; (c) sertifikasi assesor capaian 600 persen; (d) Program studi (prodi) pada unit pendidikan yang terakreditasi A dan B capaian 85,71 persen; (e) Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)capaian 240 persen; (f) Terbentuknya Tempat Uji Kompetensi (TUK) capaian 340 persen; serta (g) Terbentuknya sistem pendidikan berbasis kompetensi capaian 100 persen; 13. Sasaran strategis mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf dengan indikator terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja dengan capaian 100 persen; 14. Sasaran strategis meningkatnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional dengan indikator (a) tingkat penyerapan anggaran capaian 85,92 persen; (b) tingkat kualitas laporan keuangan capaian 100 persen. Berdasarkan uraian di atas, hampir sebagian sasaran strategis telah tercapai, bahkan terdapat sasaran strategis yang capaiannya lebih dari 100 persen. Meskipun demikian, masih terdapat sasaran strategis yang belum tercapai. Untuk itu diperlukan upaya dan masukan yang lebih baik guna mencapai sasaran strategis tersebut. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 iv

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i RINGKASAN EKSEKUTIF...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN...8 A. TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT JENDERAL...8 B. PERAN STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL...8 C. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL...12 BAB II PERENCANAAN KINERJA...15 A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2010-2014...15 B. RENCANA KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014...18 C. PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014...22 D. ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014...25 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...28 A. Analisis Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014...28 B. Akuntabilitas Keuangan Sekretariat Jenderal Tahun 2014...59 BAB IV PENUTUP...63 A. KESIMPULAN...63 B. PERMASALAHAN DAN KENDALA...63 C. REKOMENDASI DAN TINDAK LANJUT...64 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 v

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Rencana Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014...21 Tabel 2. 2 Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014...23 Tabel 2. 3 Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2014 (dalam ribuan rupiah)...25 Tabel 3. 1 Capaian IKU dari Terwujudnya Sistem Perencanaan dan Pengendalian Industri yang Handal...29 Tabel 3. 2 Perbandingan Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal dengan Unit Eselon I...33 Tabel 3. 3 Capaian IKU dari Terwujudnya SDM Industri dan Aparatur yang Profesional...35 Tabel 3. 4 Capaian IKU dari Sasaran Terwujudnya kebijakan industri yang probisnis dan penyelesaian perkara...40 Tabel 3. 5 Capaian IKU dari Tersedianya Informasi Publik yang Aktual dan terpercaya 43 Tabel 3. 6 Pengajuan permohonan Surat rekomendasi/pertimbangan teknis yang pada tahun 2014...43 Tabel 3. 7 Surat rekomendasi/pertimbangan teknis yang sudah ditandatangani pada tahun 2014...44 Tabel 3. 8 Capaian IKU dari Mewujudkan Pengelolaan Keuangan, Sarana dan Prasarana yang Baik...46 Tabel 3. 9 Capaian IKU dari Ditetapkannya rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri daerah...47 Tabel 3. 10 Capaian IKU dari terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana...49 Tabel 3. 11 Capaian IKU dari Menguatnya database industri dan kemampuan analisis data...50 Tabel 3. 12 Capaian IKU dari Berkembangnya e-government...51 Tabel 3. 13 Capaian IKU dari Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi dan handal...52 Tabel 3. 14 Capaian IKU dari Meningkatnya kualitas pelayanan publik...53 Tabel 3. 15 Capaian IKU dari Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan...55 Tabel 3. 16 Capaian IKU dari Optimalnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf...57 Tabel 3. 17 Capaian IKU dari Meningkatnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional...58 Tabel 3. 18 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2014 (dalam ribuan rupiah)...59 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal... 14 Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal... 16 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 vii

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT JENDERAL Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi kegiatan Kementerian Perindustrian; 2. Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Perindustrian; 3. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip, dan dokumentasi Kementerian Perindustrian; 4. Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerja sama, dan hubungan masyarakat; 5. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; 6. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara; dan 7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Perindustrian. Dengan optimalisasi pelaksanaan fungsi tersebut, diharapkan penyelenggaraan tugas-tugas Kementerian dalam pengaturan, pembinaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan pembangunan bidang perindustrian terlaksana dengan baik sesuai dengan sasaran dan target yang telah ditetapkan. B. PERAN STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL Sekretariat Jenderal mempunyai 2 (dua) program yaitu: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian bertujuan untuk memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian dalam hal persiapan internal, dengan indikator Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 8

pencapaian: (a) Terkoordinasinya pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian; (b) Terbinanya pelaksanaan tugas Kementerian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya, serta penghubung antarlembaga dan masyarakat; (c) Terlaksananya pemberian dukungan administrasi dan teknis kepada unit-unit organisasi di lingkungan Kementerian; dan (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur bertujuan untuk memberikan dukungan dalam bidang penyediaan maupun pemeliharaan sarana dan prasarana yang diperlukan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi para pemangku kepentingan, dengan indikator pencapaiannya adalah tersedianya sarana dan prasarana kerja sesuai kebutuhan melalui (a) Terkelolanya sarana prasarana kerja; (b) Tersedianya peralatan maintenance; (c) Terlaksananya ketatausahaan, kerumahtanggaan dan pengadaan perlengkapan. Dalam pelaksanaannya akan dilakukan melalui berbagai kegiatan berikut. 1. Kegiatan Peningkatan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Tersusunnya dokumen perencanaan Kementerian Perindustrian; 2) Tersusunnya Laporan Pelaksanaan Program Dan Anggaran Kementerian Perindustrian;3) Terlaksananya pembinaan dan peningkatan kualitas SDM Perencana; serta 4) Penyediaan layanan perkantoran Biro Perencanaan. 2. Kegiatan Pengembangan SDM Industri Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya penyusunan rencana dan program serta evaluasi dan pelaporan, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian; 2) Terlaksananya penyiapan bahan, koordinasi dan pembinaan serta penyusunan formasi, pengadaan sumber daya manusia aparatur serta pelaksanaan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Kementerian; 3) Terlaksananya penyiapan bahan, koordinasi dan pengembangan sistem penilaian kompetensi, pengembangan karir, dan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian; 4) Terlaksananya pengelolaan sistem informasi manajemen sumber daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian; 5) Pelaksanaan administrasi kepangkatan, dan pemberhentian sumber Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 9

daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian; 6) Terlaksananya kinerja sumber daya manusia aparatur. manajemen 3. Kegiatan Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan dan Barang Milik Negara yang Professional Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Tersusunnya laporan keuangan dengan standar pencapaian tertinggi sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2) Terlaksananya penyiapan pedoman teknis pengelolaan anggaran dan barang milik negara; 3) Terlaksananya pembinaan dan pengendalian pelaksanaan anggaran; 4) Terlaksananya pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian negara; 5) Terlaksananya pelaksanaan akuntansi dan administrasi pengelolaan barang milik negara; 6) Terlaksananya penyediaan data dan informasi keuangan serta koordinasi dan pelaksanaan verifikasi penganggaran Kementerian. 4. Peningkatan Pelayanan Administrasi Dan Manajemen Perkantoran Berbasis Teknologi Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya layanan Ketatausahaan & Keprotokolan Pimpinan, 2) Terlaksananya Layanan Administrasi Kementerian Perindustrian, Layanan Kerumahtanggaan, Keamanan dan Ketertiban serta Kesehatan Pegawai, 3) Tersedianya Laporan Kinerja Biro Umum, 4) Tersedianya Laporan Kegiatan Pembinaan Sarana dan Prasarana Kerja, serta 5) Terlaksananya Layanan Perkantoran Biro Umum; 5. Kegiatan Pelayanan Hukum dan Organisasi Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya pembinaan dan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang industri dan bidang terkait industri; 2) Pelaksanaan pelayanan, pemberian pertimbangan, advokasi, dan bantuan hukum; 3) Pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana dan pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, dan manajemen kinerja Biro, 4) Terlaksananya Layanan Perkantoran Biro Hukum; 6. Kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Industri yang Terintegrasi dan Handal Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya Inventarisasi Barang/jasa Produksi Dalam Negeri; 2) Terlaksananya pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta pengelolaan basis data; 3) Terlaksananya pengelolaan Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 10

dan pengembangan sistem informasi dan jaringan; 4) Terlaksananya pelayanan informasi industri; 5) Terlaksananya pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan data dan informasi; 6) Terlaksananya pembinaan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, sistim jaringan informasi dan pelayanan data/informasi industri; 7. Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Dan Komunikasi Publik Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya fungsi pelayanan informasi kebijakan pembangunan industri, peraturan perundang-undangan di bidang industri dan perkembangan terkini sektor industri ke Masyarakat; 2) Terlaksananya hubungan media massa, pemberitaan, analisis opini publik, promosi, publikasi, pameran, dan pencitraan; 3) Terlaksananya hubungan dengan lembaga negara, lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga pendidikan, riset dan teknologi; 8. Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Industri Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: 1) Terlaksananya penyusunan kebijakan teknis rencana dan program di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur dan sumber daya manusia industri; 2) Terlaksananya pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur dan sumber daya manusia industri; 3) Terlaksananya kegiatan di bidang standardisasi SDM sektor industri, 4) Terlaksananya koordinasi dan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia industri; 5) Terlaksananya pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur dan sumber daya manusia industri, 6) Terlaksananya rumusan peningkatan mutu SDM industri serta analisa, standar, norma. 9. Kegiatan Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja Output yang dihasilkan dari kegiatan ini antara lain: Tersedianya Sarana/perlengkapan Kerja, Laporan Barang Milik Negara, Sarana/perlengkapan Kesehatan, Bangunan Lainnya, Kendaraan Bermotor, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi, Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dan gedung/bangunan; Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 11

C. STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT JENDERAL Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal yang membawahi 8 (delapan) Unit Eselon II, yang terdiri atas 5 (lima) Biro dan 3 (tiga) Pusat, yaitu: 1. Biro Perencanaan Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana program sektoral dan regional, rencana dukungan sumber daya dan fasilitasi industri, rencana investasi dan kerja sama investasi industri, serta evaluasi dan pelaporan. Biro Perencanaan terbagi dalam 4 (empat) bagian yang terdiri dari: a. Bagian Rencana Program Sektoral dan Regional; b. Bagian Rencana Dukungan Sumber Daya dan Fasiltasi Industri; c. Bagian Rencana Investasi dan Kerja Sama Investasi Industri; dan d. Bagian Evaluasi dan Pelaporan. 2. Biro Kepegawaian Biro Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, perencanaan, pengembangan, tata usaha dan pengelolaan sistem informasi dan manajemen kinerja sumber daya manusia aparatur di lingkungan Kementerian. Biro Kepegawaian terbagi dalam 4 (empat) bagian yang terdiri dari: a. Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia Aparatur; b. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur; c. Bagian Umum dan Informasi Sumber Daya Manusia Aparatur; dan d. Bagian Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia Aparatur. 3. Biro Keuangan Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan pelaporan keuangan dan barang milik negara Kementerian. Biro Keuangan terbagi dalam 4 (empat) bagian yang terdiri dari: a. Bagian Pelaksanaan Anggaran; b. Bagian Perbendaharaan; Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 12

c. Bagian Akuntansi dan Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara; dan d. Bagian Analisis Keuangan dan Verifikasi Penganggaran. 4. Biro Hukum dan Organisasi Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelayanan dan bantuan hukum, serta penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan Kementerian Perindustrian. Biro Hukum dan Organisasi terbagi dalam 4 (empat) bagian yang terdiri dari: a. Bagian Peraturan Perundang-undangan I; b. Bagian Peraturan Perundang-undangan II; c. Bagian Pelayanan dan Bantuan Hukum; dan d. Bagian Organisasi dan Tata Laksana 5. Biro Umum Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi, kerumahtanggaan, dan perlengkapan di lingkungan Kementerian serta pelayanan administrasi pimpinan. Biro Umum terbagi dalam 4 (empat) bagian yang terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha Pimpinan; b. Bagian Administrasi; c. Bagian Rumah Tangga; dan d. Bagian Perlengkapan. 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia aparatur dan sumber daya manusia industri. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri terbagi dalam 1 (satu) bagian dan 3 (tiga) bidang yaitu: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Aparatur; c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri; dan d. Bidang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 13

7. Pusat Data dan Informasi Pusat Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, manajemen data, serta pelayanan data dan informasi industri. Pusat Data dan Informasi terbagi dalam 1 (satu) bagian dan 3 (tiga) bidang yaitu: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Basis Data; c. Bidang Sistem Informasi; dan d. Bidang Pelayanan Informasi Industri. 8. Pusat Data dan Informasi Pusat Komunikasi Publik mempunyai tugas melaksanakan hubungan antar lembaga, pemberitaan, publikasi, dan informasi pelayanan publik. Pusat Komunikasi Publik terbagi dalam 3 (tiga) bidang terdiri dari: a. Bidang Hubungan Antar Lembaga; b. Bidang Pemberitaan dan Publikasi; dan c. Bidang Informasi Pelayanan Publik; dan Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Biro dan Pusat saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.struktur organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010, dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini: SEKRETARIAT JENDERAL BIRO PERENCANAAN BIRO KEPEGAWAIAN BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM DAN BIRO UMUM PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN INDUSTRI PUSAT DATA DAN INFORMASI PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK Gambar 1.1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2010-2014 Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2010-2014 yang memuat hal-hal pokok seperti arah kebijakan, peta strategi serta program kerja. 1. Arah Kebijakan Sekretariat Jenderal Visi dan misi Sekretariat Jenderal sebagai arah dalam mengambil kebijakan, penetapan program dan kegiatan selama kurun waktu lima tahun (2014-2014) adalah sebagai berikut. VISI: Mewujudkan pelayanan prima kepada stakeholders 1. MISI: a. Melayani stakeholders secara professional dan pro bisnis b. Menyelenggarakan tata kepemerintahan yang baik dan profesional. Sebagai penjabaran dari visi dan misi yang telah ditetapkan, dirumuskan berbagai kebijakan sebagai arah/tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, yang tertuang ke dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian 2010-2014. Adapun arah kebijakan dalam Renstra mencakup hal-hal pokok sebagai berikut : a. Mewujudkan perencanaan yang kredibel. b. Menjadikan SDM Aparatur yang terampil, profesional, dan memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas. c. Mewujudkan tata kelola keuangan yang baik dan benar. d. Mewujudkan pelayanan prima di bidang hukum, organisasi, tatalaksana dan perpustakaan Kementerian. e. Mewujudkan pelayanan Public Relations yang prima. 1 Stakeholders. Sekretariat Jenderal yaitu stakeholders internal mencakup semua unit kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan stakeholders eksternal terdiri instansi pemerintah dan swasta seperti DPR, Bappenas, Kepmenkeu, Menpan dan RB, Kepolisian, KPK, BPKP, BPK, Asosiasi-asosiasi dan lain-lain. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 15

f. Menjadikan institusi pendidikan dan pelatihan yang terpercaya dalam pengembangan SDM industri profesional. g. Menjadikan instansi pelayanan informasi sektor industri yang prima dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi h. Menjadikan organisasi yang handal dalam penanganan kerjasama internasional untuk kepentingan industri. 2. Peta Strategi Sekretariat Jenderal Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran-sasaran industri yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategi Kementerian Perindustrian, telah dibangun Peta Strategi Sekretariat Jenderal yang mengacu pada visi dan misi Kementerian Perindustrian yaitu mewujudkan pelayanan prima kepada stakeholders. Visi ini kemudian dijabarkan ke dalam misi, yaitu melayani stakeholder secara profesional dan pro bisnis dan menyelenggarakan tata kepemerintahan yang baik dan profesional. Selanjutnya dalam Peta Strategi diuraikan peta panduan (road map) yang akan ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. Peta Strategi Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.1 Peta Strategi Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 16

Berdasarkan peta strategi tersebut, tujuan yang akan dicapai Sekretariat Jenderal pada rencana strategis dalam kurun waktu lima tahun 2010-2014, yaitu terwujudnya kualitas pelayanan dan fungsi koordinasi yang profesional dan pro bisnis. Dalam upaya untuk mewujudkan kualitas pelayanan dan fungsi koordinasi yang profesional, Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian menetapkan sasaran strategis berdasarkan perspektif stakeholder yaitu: a. Terwujudnya Sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal; b. Terwujudnya SDM industri dan aparatur yang profesional; c. Terwujudnya kebijakan industri yang pro bisnis dan penyelesaian perkara hukum yang profesional; d. Tersedianya informasi publik yang aktual dan tepercaya; e. Terwujudnya pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang baik. Selain sasaran tersebut, Sekretariat Jenderal juga menetapkan sasaran strategis berdasarkan perspektif pelaksanaan tugas dan fungsi yaitu: a. Pelayanan dan Fasilitasi: 1) Terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana Kementerian Perindustrian 2) Penguatan database industri dan kemampuan analisis data 3) Pengembangan e-government 4) Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi dan handal 5) Meningkatnya kualitas pelayanan publik b. Perumusan Kebijakan Operasional dan Pengelolaan: 1) Ditetapkannya rencana strategis dalam pengembangan industri prioritas dan industri daerah; 2) Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan; 3) Terbangunnya sistem pengembangan pegawai; 4) Meningkatnya sistem dan tata hukum industri serta pelayanan yang berkualitas di bidang hukum dan kebijakan industri; 5) Berkembangnya sistem pendidikan dan pelatihan aparatur yang profesional. c. Pengendalian dan Pengawasan: 1) Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf; 2) Meningkatnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 17

3. Program Kerja Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal mempunyai 2 (dua) program yaitu: (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian bertujuan untuk memberikan dukungan manajemen terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian dalam hal persiapan internal dan (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur bertujuan untuk memberikan dukungan dalam bidang penyediaan maupun pemeliharaan sarana dan prasarana yang diperlukan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan nyaman bagi para pemangku kepentingan. Program-program tersebut akan dicapai melalui 10 (sepuluh) kegiatan yang dibagi menjadi dua kategori yaitu kegiatan prioritas nasional dan prioritas Kementerian/Lembaga. B. RENCANA KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Pada tahun 2012, pada tataran Kementerian Perindustrian telah dilaksanakan beberapa review, baik review terhadap Renstra Kementerian Perindustrian tahun 2010-2014 maupun review terhadap Peta Strategi beserta indikator-indikator kinerjanya. Review pada tingkat kementerian ini berdampak pada beberapa perubahan pada tingkat Sekretariat Jenderal, yang merupakan unit kerja pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi seluruh unit di lingkungan Kementerian Perindustrian. Sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian pada tahun 2014 dan tercantum dalam Rencana Kinerja Tahun 2014 ini merupakan turunan dari sasaran strategis Kementerian Perindustrian yang mengacu pada Peta Strategis Kementerian Perindustrian yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis tahun 2010-2014 dan Peta Strategi serta Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian dengan penyesuaianpenyesuaian berdasarkan hasil review pada tahun 2013 maupun berdasarkan hasil evaluasi pada tahun 2012 sebagaimana diuraikan dalam dokumen LAKIP Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian tahun 2012. Sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai Sekretariat Jenderal pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal Merupakan pelaksanaan tugas perencanaan untuk melayani pengembangan industri nasional sehingga program-program dapat berjalan sebaik mungkin. Sekretariat Jenderal Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 18

sebagai unit yang melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian diharapkan mempunyai sistem perencanaan industri yang handal sehingga pembangunan dan pengembangan industri nasional dapat lebih terarah dan fokus. 2. Mewujudkan SDM industri dan aparatur yang profesional Merupakan kualitas kemampuan SDM aparatur Kementerian Perindustrian sebagai pelaksana dalam memberikan layanan terhadap industri nasional. Meningkatnya kemampuan SDM industri dan aparatur yang professional diharapkan dapat meningkatkan inovasi-inovasi dalam bidang industri, baik inovasi baru maupun pengembangan yang sudah ada, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan jasa industri. Peningkatan kualitas SDM baik aparatur maupun industri dilakukan melalui pengembangan sistem pendidikan dan aparatur yang professional serta pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi yang dilakukan oleh Pusdiklat industri maupun unit-unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian. Khusus untuk SDM aparatur, selain melalui pendidikan dan pelatihan, juga akan dilakukan dengan meningkatkan penerapan kode etik dan peningkatan disiplin dan budaya kerja pegawai, serta melakukan pengembangan sistem rekruitmen pegawai. 3. Mewujudkan kebijakan industri yang pro bisnis dan penyelesaian perkara hukum yang profesional; Merupakan peningkatan kemampuan organisasi sehingga menghasilkan kerja yang optimal. Untuk mewujudkan kebijakan industri yang pro bisnis maka perlu disusun peraturan perundangan dan rekomendasi penyempurnaan peraturan di lingkungan Kementerian Perindustrian. Selain itu dilakukan langkah-langkah sosialisasi terkait dengan peraturan tersebut dan melakukan advokasi dan penyuluhan permasalahan hukum. 4. Menyediakan informasi publik yang aktual dan terpercaya Pengembangan penerapan e-government guna membantu pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Kementerian penguatan data base industri dan kemampuan analisis data, agar terwujud kualitas pelayanan dan fungsi koordinasi yang professional dan pro bisnis. Untuk mewujudkan Sistem Informasi yang handal maka dilakukan langkah-langkah yang Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 19

meliputi peningkatan kemampuan kinerja sistem jaringan dan teknologi informasi dan pengembangan analisa data dan statistik serta meningkatkan hubungan dan kerjasama serta pertukaran informasi dengan stakeholder. 5. Mewujudkan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang baik Merupakan rangkaian proses pengelolaan dan pengendalian keuangan, sarana dan prasarana termasuk penyusunan berbagai kebijakan berupa peraturan, panduan, dan pedoman sampai dengan pelaporan keuangan. Tata kelola keuangan juga mencakup hubungan antara pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat dalam pengelolaan keuangan tersebut. Tata kelola keuangan yang baik juga merupakan pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip efektif, efisien, ekonomis serta dilakukan dengan tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku, transparan dan akuntabel. Penerapan Good Financial Governance akan dilakukan pada semua satker di lingkungan Kementerian Perindustrian. Selain sasaran-sasaran strategis di atas yang merupakan perspektif stakeholder, Kementerian Perindustrian juga telah menetapkan 13 sasaran strategis yang akan dicapai berdasarkan perspektif pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perindustrian yang akan mendukung pencapaian sasaran strategis berdasarkan perspektif stakeholder. Sebagaimana pada perspektif stakeholder, pada perspektif tugas pokok dan fungsi juga mengalami perbaikan sasaran strategis maupun indikator kinerja. Sasaran tersebut antara lain: 1. Menetapkan rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri daerah 2. Memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana 3. Memperkuat database industri dan kemampuan analisis data 4. Mengembangkan e-government 5. Membangun sistem informasi yang terintegrasi dan handal 6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 7. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan 8. Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf 9. Mengoptimalkan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan efektifitas pencapaian kinerja industri 10. Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 20

11. Membangun sistem pengembangan pegawai 12. Meningkatkan sistem dan tata hukum industri serta pelayanan yang berkualitas di bidang hukum dan kebijakan industri 13. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan aparatur yang profesional. Tabel 2. 1 Rencana Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan PERSPEKTIF STAKEHOLDER Mewujudkan sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal Tingkat persetujuan rencana kegiatan (yang tidak diblokir) Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan Target 2014 Persentase 95 Persentase 85 Mewujudkan SDM industri dan aparatur yang profesional Terserapnya jumlah lulusan SDM industri yang bekerja di sektor industri Terwujudnya SDM industri yang menjadi wirausaha baru Tersedianya SDM industri yang kompeten Standar kompetensi SDM aparatur SDM aparatur yang kompeten Tingkat kehadiran pegawai Persentase 85 Persen 2 Orang/tahun 325 Indeks 3 Persentase 90 Persen 90 Mewujudkan kebijakan industri yang pro bisnis dan penyelesaian perkara hukum yang profesional Menyediakan informasi publik yang aktual dan terpercaya Fasilitasi efektifitas penerapan peraturan industri Permintaan konsultasi dan advokasi hukum yang terlayani Jumlah pelayanan publik Jumlah informasi industri yang dipublikasikan Mewujudkan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana Terwujudnya good financial governance yang baik Jumlah pegawai yang puas terhadap ketersediaan sarana dan prasarana gedung Kementerian Jumlah laporan kerusakan fasilitas gedung yang ditindaklanjuti Persentase 100 Persentase 95 Orang 6500 Informasi 34000 Satker 92 Persentase 82 Persentase 82 PERSPEKTIF TUGAS POKOK DAN FUNGSI Menetapkan rencana strategis dan/atau pengembangan industri prioritas dan industri daerah Jumlah Renstra & Renja Dokumen Perencanaan 1 Memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana Kesesuaian rencana dan kebutuhan persentase 82 Efisiensi pemanfaatan teknologi persentase 32 Efisiensi ruangan dan energi persentase 32 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 21

Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Utama (IKU) Satuan Target 2014 Memperkuat database industri dan kemampuan analisis data Pemenuhan permintaan informasi yang cepat, tepat dan akurat Persentase 82 Mengembangkan e-government Tersedianya aplikasi (software) Aplikasi 12 Membangun sistem informasi Paket 5 yang terintegrasi dan handal Tersedianya sistem informasi online Pengguna yang mengakses Jumlah 1,5 juta Meningkatkan kualitas pelayanan publik Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Tingkat kepuasan pelanggan Instruktur yang bersertifikat Jurusan pada lembaga pendidikan dan lembaga diklat yang terakreditasi Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja Mengoptimalkan evaluasi Laporan evaluasi pelaksanaan pelaksanaan kebijakan dan kebijakan efektifitas pencapaian kinerja industri Tingkat penyimpangan pelaksanaan kebijakan industri Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Membangun sistem pengembangan pegawai Meningkatkan sistem dan tata hukum industri serta pelayanan yang berkualitas di bidang hukum dan kebijakan industri Tingkat penyerapan anggaran Tingkat kualitas laporan keuangan Formasi pegawai sesuai kebutuhan organisasi Kesesuaian standar kompetensi jabatan Diterapkannya pola karir, mutasi dan promosi yang konsekuen Publikasi produk hukum yang sesuai kebutuhan Indeks 4 Orang 20 Jurusan 3 Satker 32 Laporan 1 Persen 15 Persentase 90 Opini BPK WTP persentase 85 Persentase 65 Persentase 65 persentase 95 Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan aparatur yang profesional Pelaksanaan diklat sesuai dengan pola pengembangan diklat persentase 85 C. PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Perindustrian nomor Nomor 114/M-IND/PER/12/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M-IND/PER/3/2010 tentang Peta Strategi Dan Indikator Kinerja Utama Kementerian Perindustrian Dan Unit Eselon I Kementerian Perindustrian pada tanggal 27 Desember 2013, perlu dilakukan penyesuaian terhadap Rencana Kinerja Setjen Tahun 2014 untuk dijadikan Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014. Perubahan tersebut meliputi perubahan indikator dan target kinerja. Berikut adalah Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014. Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 22

Tabel 2. 2 Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 Kode SS Sasaran Strategis (SS) Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan 1 2 3 4 5 7 PERSPEKTIF STAKEHOLDER SJ.S1 Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal SJ.S1.1 SJ.S1.2 Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perancanaan 90 Persen Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 85 Persen SJ.S1.3 Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal 75 Nilai SJ.S2 Terwujudnya SDM industri dan aparatur yang profesional SJ.S2.1 SJ.S2.2 Terserapnya jumlah lulusan pendidikan vokasi yang bekerja di sektor industri 2530 Orang/tahun Lulusan Pelatihan three in one (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) SDM Industri 1600 Orang/tahun SJ.S2.3 Jumlah SKKNI di sektor industri 4 SKKNI/tahun SJ.S2.4 Calon wirausaha baru yang kompeten melalui program TPL beasiswa 300 Orang/tahun SJ.S2.5 SJ.S2.6 Standar kompetensi SDM aparatur SDM aparatur yang kompeten 3 Indeks 90 Persentase SJ.S2.7 Tersedianya SDM aparatur yang kompeten melalui pelatihan teknis industri 500 Orang/tahun SJ.S2.8 SJ.S2.9 Tersedianya SDM aparatur yang kompeten melalui pelaksanaan pendidikan rintisan gelar S2 dan S3 dalam dan luar negeri Tingkat kehadiran pegawai 83 Orang/tahun 90 Persen SJ.S3 Terwujudnya kebijakan industri yang pro bisnis dan penyelesaian perkara hukum yang profesional SJ.S3.1 SJ.S3.2 Fasilitasi penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkungan Kementerian Perindustrian 100 Persen Permintaan konsultasi dan advokasi hukum yang terlayani 95 Persen SJ.S4 Tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya SJ.S4.1 SJ.S4.2 Jumlah pelayanan publik 6500 Orang Jumlah informasi industri yang dipublikasikan 40 Publikasi SJ.S5 Terwujudnya pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana yang baik SJ.S5.1 Jumlah pegawai yang puas terhadap ketersediaan sarana dan prasarana gedung Kementerian 82 Persentase SJ.S5.2 Jumlah laporan kerusakan fasilitas gedung yang ditindaklanjuti 82 Persentase Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 23

Kode SS Sasaran Strategis (SS) Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan 1 2 3 4 5 7 PERSPEKTIF PELAKSANAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SJ.T1 Ditetapkannya rencana strategis dalam pengembangan industri prioritas dan industri daerah SJ.T1.1 Jumlah Renstra & Renja 2 Dokumen Perencanaan SJ.T2 Terfasilitasinya kebutuhan sarana dan prasarana Kementerian Perindustrian SJ.T2.1 SJ.T2.2 Kesesuaian rencana dan kebutuhan Efisiensi pemanfaatan teknologi 82 persentase 32 persentase SJ.T2.3 Efisiensi ruangan dan energi 32 persentase SJ.T3 Penguatan database industri dan kemampuan analisis data SJ.T3.1 Pemenuhan permintaan informasi yang cepat, tepat dan akurat 82 Persentase SJ.T4 Pengembangan e-government SJ.T4.1 Tersedianya aplikasi (software) 12 Aplikasi SJ.T5 Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi dan handal SJ.T5.1 SJ.T5.2 Tersedianya sistem informasi online Pengguna yang mengakses 3 Paket 1,5 juta Jumlah SJ.T6 Meningkatnya kualitas pelayanan publik SJ.T6.1 Tingkat kepuasan pelanggan 4 Indeks SJ.T7 Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan serta kewirausahaan SJ.T7.1 SJ.T7.2 Sertifikasi profesi guru Sertifikasi profesi dosen 87 Persen 62 Persen SJ.T7.3 Sertifikasi asessor 20 Orang SJ.T7.4 SJ.T7.5 SJ.T7.6 SJ.T7.7 SJ.T7.8 Program studi (prodi) pada unit pendidikan yang terakreditasi A dan B 21 Prodi Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) 5 LSP/tahun Terbentuknya Tempat Uji Kompetensi (TUK) 5 TUK/tahun Terbentuknya sistem pendidikan berbasis kompetensi 4 Satuan Kerja Jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di sektor industri 4 SKKNI/tahun SJ.T8 Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf SJ.T8.1 Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja 32 Satker SJ.T9 SJ.T9.1 Tingkat penyerapan anggaran 90 Persentase Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 24

Kode SS Sasaran Strategis (SS) Kode IKU Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Satuan 1 2 3 4 5 7 SJ.T10 Meningkatnya sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Terbangunnya sistem pengembangan pegawai SJ.T9.2 SJ.T10.1 Tingkat kualitas laporan keuangan WTP Opini BPK Formasi pegawai sesuai kebutuhan organisasi 85 persentase SJ.T10.2 Kesesuaian standar kompetensi jabatan 65 Persentase SJ.T10.3 Diterapkannya pola karir, mutasi dan promosi yang konsekuen 65 Persentase SJ.T11 Meningkatnya sistem dan tata hukum industri serta pelayanan yang berkualitas di bidang hukum dan kebijakan industri SJ.T11.1 Publikasi produk hukum yang sesuai kebutuhan 95 persentase SJ.T12 Berkembangnya sistem pendidikan dan pelatihan aparatur yang profesional SJ.T11.1 Pelaksanaan diklat sesuai dengan pola pengembangan diklat 85 persentase D. ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian tahun 2014 Sekretariat Jenderal mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 731.865.340.000 yang terdiri dari 2 (dua) program. Adapun rincian anggaran per program, kegiatan, output serta komponen adalah sebagaimana pada Tabel 2.3. Tabel 2. 3 Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2014 (dalam ribuan rupiah) KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU 1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Perindustrian 713.672.040 1824 Pelayanan Hukum Dan Penataan Organisasi 31.092.629 1824.001 Layanan Peraturan Perundang-undangan 25.347.366 1824.005 Layanan Bantuan Hukum 2.027.054 1824.006 Layanan Organisasi Dan Tata Laksana 1.813.771 1824.007 Laporan Manajemen Kinerja Biro Hukum Dan Organisasi 742.132 1824.994 Layanan Perkantoran 896.436 1824.995 Kendaraan Bermotor 209.71 1824.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 52.05 1824.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 4.11 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 25

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU 1825 Peningkatan Dan Pelayanan Administrasi Kementerian, Pelayanan Tata Usaha Pimpinan, Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Serta Penyelenggaraan Kerumahtanggaan Dan Urusan Dalam 35.887.400 1825.001 Layanan Ketatausahaan & Keprotokolan Pimpinan 11.516.776 1825.002 Layanan Administrasi Kementerian Perindustrian 2.708.318 1825.003 Layanan Kerumahtanggaan, Keamanan Dan Ketertiban Serta Kesehatan Pegawai 740.74 1825.004 Laporan Kinerja Biro Umum 1.441.284 1825.005 Laporan Kegiatan Pembinaan Sarana Dan Prasarana Kerja 1.175.182 1825.994 Layanan Perkantoran 18.305.100 1826 Pengembangan Sdm Industri 12.359.600 1826.001 Dokumen Perencanaan Sdm 2.736.450 1826.002 Dokumen Pengelolaan Urusan Kepegawaian 5.893.748 1826.003 Layanan Manajemen Kinerja Biro Kepegawaian 2.243.372 1826.994 Layanan Perkantoran 689.325 1826.995 Kendaraan Bermotor 574.99 1826.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 221.715 1827 1827.001 Peningkatan Sistem Tata Kelola Keuangan Dan Barang Milik Negara Yang Profesional Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Pada Satker Dilingkungan Kemenperin 94.162.432 1.539.903 1827.002 Laporan Kegiatan Di Bidang Pengelolaan Keuangan 7.754.540 1827.003 Peningkatan Kompetensi Sdm Di Bidang Pengelolaan Keuangan 1.397.323 1827.004 Pedoman Di Bidang Pengelolaan Keuangan 719.62 1827.006 Layanan Pengadaan Barang/jasa (ulp 1.871.823 1827.008 Pembinaan/penyelenggaraan Kerjasama Internasional 881.61 1827.994 Layanan Perkantoran 79.997.613 1828 Peningkatan Kualitas Perencanaan Dan Pelaporan 27.050.180 1828.001 Dokumen Perencanaan Kementerian Perindustrian 17.805.516 1828.002 Laporan Pelaksanaan Program Dan Anggaran Kementerian Perindustrian 2.998.717 1828.003 Sdm Perencana 931.316 1828.004 Pengkajian, Pemetaan Dan Pemantauan Teknologi Proses, Produksi Dan Manufaktur 3.700.000 1828.994 Layanan Perkantoran 1.480.251 1828.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 59.58 1828.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 74.8 1829 Pembangunan Sistem Informasi Industri Yang Terintegrasi Dan Handal 34.194.057 1829.001 Dokumen Inventarisasi Barang/jasa Produksi Dalam Negeri 11.256.804 1829.002 Laporan Evaluasi Dan Manajemen Kinerja Pusat Data Dan Informasi 2.369.243 1829.003 Pembinaan Dan Pengembangan Sdm Dalam Bidang Penyajian Data Dan Informasi 860.61 1829.004 Basis Data Yang Mutakhir 3.565.243 1829.005 Publikasi Data Industri 452.35 1829.006 Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Jaringan 502.461 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 26

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU 1829.007 Pengembangan Aplikasi 1.380.150 1829.008 Pelayanan Informasi Industri 1.233.438 1829.009 Layanan Pengadaan Secara Elektronik 1.094.960 1829.994 Layanan Perkantoran 9.044.894 1829.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 2.331.387 1829.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 102.517 1830 Peningkatan Kualitas Sdm Industri 448.138.189 1830.001 Sdm Industri Yang Kompeten Di Bidang Industri 23.400.650 1830.007 Fasilitasi Pengembangan Pendidikan Industri 95.361.726 1830.008 Fasilitasi Pengembangan Sdm Industri 15.421.655 1830.009 Laporan Monitoring Dan Evaluasi Program/kegiatan 17.994.108 1830.01 Penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan Industri Berbasis Sbi Dan Kompetensi 11.819.807 1830.011 Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri Berbasis Spesialisasi Dan Kompotensi 48.783.279 1830.012 Penyelenggaraan Pelatihan Ikm Berbasis Spesialisasi Dan Kompetensi 34.915.311 1830.994 Layanan Perkantoran 178.538.202 1830.995 Kendaraan Bermotor 745 1830.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 1.062.318 1830.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 7.108.909 1830.998 Gedung/bangunan 12.987.224 1831 Peningkatan Pengelolaan Pelayanan Publik 30.787.553 1831.002 Layanan Manajemen Kinerja Dan Peningkatan Hubungan Antar Kelembagaan/dunia Usaha 5.542.573 1831.003 Sosialisasi/diseminasi/visualisasi/publikasi Dan Pemberitaan 13.601.911 1831.004 Layanan Informasi Publik 5.127.112 1831.994 Layanan Perkantoran 6.182.443 1831.995 Kendaraan Bermotor 194.57 1831.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 57 1831.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 81.944 2 1832 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Perindustrian Pembangunan, Pengadaan, Perbaikan Dan Peningkatan Sarana Dan Prasarana Kerja 18.193.300 18.193.300 1832.001 Sarana/perlengkapan Kerja 769.932 1832.002 Laporan Barang Milik Negara 884.994 1832.003 Sarana/perlengkapan Kesehatan 340 1832.004 Bangunan Lainnya 779.819 1832.995 Kendaraan Bermotor 275.1 1832.996 Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 791.424 1832.997 Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 7.187.131 1832.998 Gedung/bangunan 7.164.900 T O T A L 731.865.340 Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2014 27