PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PU

dokumen-dokumen yang mirip
Disampaikan pada acara: KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU Kupang, 14 Maret 2012

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Jakarta, 10 Maret 2011

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

R a p a t K O N R E G 2017 J a k a r t a, 9 J u n i TEMA : Memacu Investasi Dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan Dan Pemerataan

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

POKOK POKOK HASIL PEMBAHASAN RAPBN TAHUN 2012 DAN TINDAK LANJUT PENYELESAIANNYA

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

Penyelesaian Infrastruktur Strategis Nasional Menjadi Fokus Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 WILAYAH BARAT

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Dalam Rangka Penyusunan RKP

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KOTA TEBING TINGGI

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAPPEDA Planning for a better Babel

RENJA K/L TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016

PENAJAMAN RENCANA PROGRAM TA Ditjen. Pembiayaan Perumahan

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

I 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR SULAWESI BARAT

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KEBIJAKAN DAK TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

OUTLINE PAPARAN PENAJAMAN RENCANA KERJA TA KONSEP RKP DUKUNGAN DITJEN SDA TERHADAP 3 PRIORITAS NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

Forum Perangkat Daerah dan Rakortek Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2017 Palangkaraya, 20 Maret Pada Acara S U M A T E R A K A L I M A N T A N

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

Pidato Menteri Pekerjaan Umum pada Upacara Bendera Memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 65 Jakarta, 17 Agustus 2010

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN TAHUN 2014 DAN BASELINE TAHUN 2015

Anggaran yang Menyejahterakan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

SINERGI PUSAT DAERAH DALAM UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

ASPEK LANGKAH KERJA NAMA PELAKSANA WAKTU NO KKP

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PU Disampaikan pada acara: KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU Jakarta, 7 Maret 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

KONSEP RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2013 1

TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2013 MEMANTAPKAN EKONOMI DOMESTIK YANG KUAT BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENGUATAN DAYA TAHAN EKONOMI NASIONAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Kata kunci untuk pilihan tema ini adalah: Daya Tahan Ekonomi (Resilience); Daya Saing; serta Peningkatan dan Perluasan Kesra. 2

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS 2013 1. Percepatan pembangunan infrastruktur : domestic connectivity 2. Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi 3. Membaiknya iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness) 4. Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga muda 5. Percepatan pengurangan kemiskinan: sinergi klaster 1-4 6. Perbaikan akses pelayanan dasar: tuntasnya rehab. Gedung SD/SMP 7. Ketahanan pangan : pencapaian surplus beras 10 juta ton 8. Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi 9. Persiapan Pemilu 2014 3

PERKUATAN RKP 2013 Perkuatan RKP diarahkan untuk lebih fokus dan konkret 1. Adanya arahan presiden untuk meningkatkan kualitas belanja K/L dan daerah yang dicirikan antara lain : - Alokasi pada prioritas yang lebih baik - Efisiensi belanaj K/L 2. Belanja K/L akan difokuskan pada isu/kegiatan strategis, termasuk flat policy untuk belanja rutin; 3. K/L melakukan koordinasi lebih awal dengan stakeholder terkait (Pemda dan Swasta) untuk pelaksanaan isu strategis (lokus, alokasi, kewenangan), termasuk kesiapan yang lebih baik dari K/L untuk program dan proyek. 4

Konsep Dasar Inisiatif Baru Kebijakan baru atau perubahan kebijakan berjalan yang menyebabkan adanya konsekuensi anggaran, baik pada anggaran baseline maupun anggaran ke depan. Inisiatif Baru dapat berupa : Penambahan Program (Fokus Prioritas)/ Outcome/ Kegiatan/Output baru, Penambahan Target, atau Percepatan Pencapaian Target. - Memberikan Fleksibilitas Pada Sistem Perencanaan dan Penganggaran - Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional - Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas - Melakukan Efisiensi DEFINISI LANDASAN KONSEPTUAL INISIATIF BARU TUJUAN SYARAT PENGAJUAN INISIATIF BARU - Fleksibilitas dalam perencanaan dengan tetap menjaga akuntabilitas - Perencanaan berorientasi pada arah kebijakan - Penerapan prinsip tata kelola yang baik (transparansi dan akuntabilitas) - Berorientasi pencapaian kinerja Semua Inisiatif Baru harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan) 5

KEBIJAKAN INISIATIF BARU RKP 2013 Arahan kebijakan pemanfaatan Inisiatif Baru adalah untuk : - Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); - Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; - Ketahanan Pangan dalam rangka surplus 10 juta ton beras; - Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI), daerah perbatasan dan tertinggal; - Kebijakan pencapaian prioritas pembangunan nasional lainnya. 6

Pagu Indikatif TA 2013 disusun berdasarkan Prakiraan Maju TA 2013 yang telah disusun pada APBN TA 2012. Formula penghitungan Pagu Indikatif TA 2013 dilakukan sebagai berikut : Prakiraan Maju TA 2013 (dari APBN TA 2012) Penyesuaian baseline Inisiatif Baru Pagu Indikatif TA 2013 Total Pagu Indikatif 2013 *) 62.563,05 8.033,75 18.895,93 89.492,73 *) Sumber: Surat Menteri PU 17/02/2012 ke Bappenas dan KemenKeu 7

RENCANA KERJA (RENJA) 2013 KEMENTERIAN PU 8

Arahan Penyusunan Rencana Jangka Menengah Bidang PU RTRWN RPJMN / RENSTRA PU RTRW PROV.KAB/KOTA SPW P/K RIS-PU RPJMD RPIJM-PU 9

Kebijakan dan Strategi Bidang PU & Permukiman dalam Pembangunan Nasional Aksesibilitas Barang/Penumpang Jalan dan Jembatan Irigasi dan Rawa PERTUMBUHAN EKONOMI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Ketahanan Pangan Investasi & Eksport Penanggulangan Kemiskinan, Peningkatan Kesempatan Kerja Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kesenjangan Wilayah, Dukungan terhadap Kawasan Perbatasan Terpencil & Terisolir Green Construction Jalan Toll/Akses Kawasan Produksi, Industri & Pelabuhan Pengendalian Banjir PNPM Mandiri: P2KP PPIP RISE Pamsimas Sanimas Air Minum & Sanitasi Manajemen Persampahan Perbaikan Lingkungan Permukiman PSD PU untuk MBR KEBIJAKAN UMUM Pro Poor Pro Growth Pro Job Pro Green K E M A K M U R A N & K E S E J A H T E R A A N R A K Y A T PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN Pembangunan Berbasis Penataan Ruang Adaptasi terhadap Perubahan Iklim RTRWN, RTRW Pulau, RTRW Provinsi dan RTRW Kab/Kota Pengendalian Banjir 10

IKU Sasaran Strategis 1. Semakin digunakannya RTRW sebagai acuan dalam setiap perencanaan pembangunan nasional dan daerah. 2. Meningkatnya ketersediaan SDA dan meningkatnya luas serta kualitas layanan jaringan irigasi/rawa. 3. Semakin berkurangnya luas, frekuensi, dan lamanya genangan banjir. 4. Meningkatnya kondisi jalan nasional dan jalan daerah dengan untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi. 5. Terpenuhinya SPM bidang infrastruktur PU, termasuk tercapainya target MDG s. 6. Meningkatnya kemampuan Pemda dan stakeholders jasa konstruksi serta meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai konstruksi/bangunan. 11

KRITERIA PERENCANAAN PROGRAM I. Pencapaian Sasaran Kinerja Kementerian PU: 1. Mengacu dan berbasis pada Rencana Tata Ruang; 2. Mendukung prioritas pembangunan nasional dan target RENSTRA PU; 3. Mendukung implementasi Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab, antara lain melalui Sinergi Program Pusat dan Daerah (DAK). II. Peningkatan Kualitas Program: 1. Mempertajam alokasi pada prioritas/isu strategis pada tiap prioritas pembangunan; 2. Mengacu pada kinerja, ketetapan, dan sinergi (baik antar sektor dan antar tingkat kewenangan); 3. Memenuhi standar kelayakan teknik, lingkungan, maupun ekonomi; 4. Menggunakan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk merancang rencana pelaksanaan anggaran (procurement and disbursement plan) lebih awal. 5. Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur PU yang dibangun dan proses penyelenggaraannya. III. Penanganan Isu-isu Strategis: 1. Mendukung implementasi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Program Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) termasuk Program Klaster-4; 2. Mendukung Program domestic conectivity, Ketahanan Pangan Nasional, dan Pengendalian Banjir; 3. MendukungpencapaianMilleniumDevelopment Goals (MDG s) dan program responsif gender; 4. Mendukung pembinaan Jasa Konstruksi Indonesia yang handal. 12

PENYELENGGARAAN BIDANG PU Dilaksanakan Sendiri TUR di PUSAT BIN BANG WAS Satker Tetap Urusan Pemerintahan Bidang PU UrsPem Kewenangan Pemerintah TUR BIN BANG WAS Dekonsentrasi TUR BIN WAS Tugas Pembantuan BANG di DAERAH BIN BANG WAS APBN Dep. PU Satker Tetap S K P D Provinsi S K P D Provinsi/Kab/Kota UrsPem Kewenangan Provinsi APBD S K P D UrsPem Kewenangan Kab/Kota S K P D 13

Keterkaitan Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman pada Kawasan Koridor Ekonomi KOMODITI UNGGULAN PUSAT EKONOMI NON-KORIDOR KONEKTIVITAS JALAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU KAWASAN KORIDOR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR PEMERINTAH LAINNYA DEBOTTLENECKING REGULASI INFRASTRUKTUR OLEH SWASTA JALAN AIR BAKU& AIR BERSIH PENGENDALIAN BANJIR PENGELOLAAN AIR LIMBAH Pembangunan Kawasan Koridor Mengacu RTRW dan RTR Kawasan 14

PENINGKATAN DAN PERLUASAN PROGRAM-PROGRAM PRO-RAKYAT I. PROGRAM RUMAH SANGAT SEDERHANA; II. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM; III. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT; IV. PROGRAM LISTRIK MURAH DAN HEMAT; V. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN; dan VI. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PINGGIR PERKOTAAN 15

Program Pro-Rakyat yang Terkait Kementerian PU I. Program Rumah Murah dan Sangat Murah 1. Rumah Sangat Murah Untuk rakyat sangat miskin dan miskin, Harga Rp 5 juta sampai 10 juta Dana Bantuan Pemenrintah, BUMN dan CSR Swasta Bisa konsep rumah singgah sementara Jika sudah siap menuju rumah murah 2. Rumah Murah Untuk rakyat berpenghasilan rendah (termasuk petani penggarap, nelayan dan buruh kelas bawah) Harga Rp 20 juta sampai 25 juta Pemberian kredit sangat lunak Pemerintah bantu sebagian biaya pembelian III. Program Air Bersih untuk Rakyat Atasi krisis air di daerah tandus dan sulit air; Sasaran: Tidak ada lagi krisis air tahun 2025; Paduan Proyek PU dan PNPM 16

Program Pro-Rakyat yang Terkait Kementerian PU V. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan Pembuatan rumah murah bagi nelayan; Membuat alternatif kegiatan/pekerjaan nelayan; Skema UMK dan KUR; Pembangunan SPBU solar dan Cold Storage; Angkutan umum murah; Fasilitas sekolah dan Puskesmas, termasuk perbankan. VI. Program Kehidupan Masyarakat Pinggir Kota: Pembangunan rumah sangat sederhana; UMK & Pekerjaan; Relokasi bila perlu; Fasilitas khusus sekolah dan Puskesmas 17

ARAHAN PRESIDEN (Direktif Bogor) Tiga (3) Program Prioritas: 1. Surplus Beras Dari Swasembada ke surplus beras, Dalam waktu 5-10 tahun ke depan 2. Lapangan Kerja Percepatan pengurangan pengangguran Pengurangan satu juta per tahun 3. Transportasi Jakarta Kemacetan teratasi sebelum tahun 2020 Perbaikan signifikan dirasakan sebelum 2014 18

1. Mengimplementasikan Pedoman Perencanaan; 2. Program/Kegiatan baru, direncanakan sejak n-3, penyiapan dan penyelesaian kesiapan proyek (readiness criteria) pada n-2, sehingga pada saat pengusulan kegiatan (n-1) semua sudah siap; 3. Mengurangi program/kegiatan yang kurang effektif mendukung prioritas nasional; 4. Menyusun besaran kegiatan (paket) yang proporsional dan selalu berorientasi pada effektifitas dan efisiensi; 5. Mengupayakan semaksimal mungkin kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan (tercapainya umur rencana), sehingga sasaran program dapat dicapai. 19

PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN 1. Merupakan tugas tanggung jawab Pemerintah (Pusat) 2. Memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan: pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, penurunan jumlah kemiskinan, mendukung ketahanan pangan, mendukung pembangunan berkelanjutan; 3. Penting dan mendesak dilaksanakan; 4. Realistis untuk dilaksanakan; 5. Dilaksanakan dengan menerapkan prinsip good governance (efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan partisipatif); 6. Merupakan bagian dari RPJMN, Renstra, RKP PU, dan Hasil Konreg; 7. Memperhatikan hasil Kunjungan Kerja, Kunjungan Spesifik, Kunjungan Individual, Rapat Kerja, RDP dng Komisi V DPR-RI; 8. Alokasi PHLN yang akan diserap harus sudah merupakan bagian dari Komitmen Annual Work Plan dan dipastikan dapat diserap. 20

Pada 2013 kita berpegang pada RPJMN dan Renstra. Ada 7 prioritas program sesuai arahan Presiden yang belum tertuang dalam RPJMN dan Renstra PU sehingga diperlukan new inisiatif ; di mana yang berhubungan langsung dengan Kementerian PU, antara lain: Koridor Ekonomi, percepatan dan perkuatan domestic connectivity; Ketahanan Pangan, dalam rangka peningkatan 7% produksi; Air Minum, dalam rangka pencapaian target MDG s; Pemenuhan kebutuhan perumahan untuk masyarakat miskin; Penanganan Pasca Bencana Alam ; Isu perbatasan ; Kegiatan Pendukung (Jakons, Litbang, RB, dll) Arahan tersebut memerlukan penyesuaian Renstra PU dan diusulkan melalui mekanisme new inisiatif 21

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG) Tahun ini Kementerian PU diberikan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Utama oleh Presiden Republik Indonesia, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG). Namun demikian masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan kualitas PUG, antara lain sebagai berikut: 1) Masih perlu ditingkatkannya dan diperluasnya pemahaman mengenai konsep gender, PUG, PPRG, dan Anggaran Responsif Gender (ARG), dari tingkat pengambil kebijakan sampai pelaksana kegiatan. 2) Pelaksanaan PUG perlu dimulai dari analisis situasi yang dikaitkan dengan ketidaksetaraan gender, berupa tingkat keberpihakan terhadap kepentingan laki-laki maupun perempuan, anak-anak, dan termasuk orang dengan kebutuhan khusus. 3) ARG merupakan salah satu bukti keberpihakan kita dalam mengurangi ketidaksetaraan gender dan sebagai implementasi penganggaran berbasis kinerja. Penerapannya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penyusunan RKAK-KL. 4) Penentuan Kegiatan yang responsif gender harus dilakukan sedini mungkin dan diikuti dengan penyiapan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sebaik mungkin, agar benar-benar dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur PU dan Permukiman 22

TERIMA KASIH 23