BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian. Kecamatan Baleendah Taman Kanak-Kanak ini berdiri sejak tahun 2007.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Paradigma sekolah hanya untuk mencari kerja/ menjadi pegawai bukan membuka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mana dalam pengerjaannya menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, dan perilaku yang dapat diamati.

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan perlakuan berkaitan dengan hubungan antara kreativitas guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus dan metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Para pendidik mempunyai tanggung jawab besar untuk membantu siswa

BAB III METODE PENELITIAN. kasus. Menurut Lexy J. Moleong (2007: 6) penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J.

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang penulis. Adapun tujuan metode penulisan adalah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. menggunakan metode deksriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen. Bagan 2. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. data yang ada dalam ini adalah upaya guru PAI dalam pengembangan. data untuk memberi gambaran penyajian laporan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perencanaan, Pelaksanaan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

Transkripsi:

32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Kanak-kanak Tsabitha Sejahtera yang berlokasi di Jalan Muara Selatan no 180 Rt 06 Rw 07 Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah 40375. Taman Kanak-Kanak ini berdiri sejak tahun 2007. Program pendidikan Kewirausahaan telah dilaksanakan sejak tahun 2007 sampai sekarang. Subjek penelitian adalah : 1. Guru dijadikan subyek penelitian karena guru merupakan tonggak dari pembelajaran kewirausahaan ini, bagaimana seorang guru harus menyusun perencanaan pembelajaran, melaksanakan perencanaan tersebut kedalam kegiatan proses belajar mengajar, juga menilai bagaimana perkembangan peserta didik setiap hari. 2. Siswa / peserta didik TK Tsabitha kelompok B yang berjumlah 15 orang, yang menjadi tujuan penanaman sikap, mental dan jiwa kewirausahaan ini adalah peserta didik. 3. Kegiatan, merupakan subjek penelitian lain dengan tujuan untuk mengetahui dan mencari gambaran mengenai pembelajaran aktif dalam menanamkan sikap,mental dan jiwa kewirausahaan. 4. Lingkungan sekolah, subjek penelitian pada lingkungan sekolah adalah untuk mencari gambaran lingkungan sekolah dan kelas yang melaksanakan pendidikan kewirausahaan dengan pembelajaran aktif leaning.

33 B. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena peneliti ingin meneliti pendidikan kewirausahaan di Taman Kanak-Kanak dengan pelaksanaan program menanamkan jiwa kewirausahaan dengan mengimplementasikan pendekatan active learning di TK Tsabitha Sejahtera. Sebagai prosedur penelitian, penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa gambaran yang lengkap dan terorganisir diantaranya adalah : 1. Pendidikan kewirausahaan di Taman Kanak-Kanak. 2. Program kewirausahaan di TK Tsabitha Sejahtera. 3. Pembelajaran aktif dalam menerapkan pendidikan kewirausahaan di TK Tsabitha Sejahtera. 4. Deskripsi kendala-kendala yang dihadapi. 5. Gambaran obyektif tentang lingkungan TK Tsabitha. 6. Beberapa dokumentasi pada saat pelaksanaan pembelajaran. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus. Studi kasus diartikan sebagai metode atau strategi dalam penelitian untuk mengungkap kasus tertentu. Ada juga pengertian lain, yakni hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Jika pengertian pertama lebih mengacu pada strategi penelitian, maka pengertian kedua lebih pada hasil penelitian. Definisi yang lebih teknis dikemukakan Yin (2012) yang menyatakan bahwa studi kasus adalah pencarian pengetahuan secara

34 empiris yang : menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana : batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas; dan dimana multisumber bukti digunakan. Langkah-langkah dalam penelitian ini seperti yang diungkapkan oleh Sukmadinata (2005:10) adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang penting yang dihadapi saat ini dan yang paling banyak arti atau kegunaan bila masalah tersebut diteliti. Peneliti mengambil masalah pendidikan kewirausahaan untuk anak usia dini. 2. Merumuskan dan membatasi masalah. Perumusan masalah yang akan diteliti adalah pendidikan kewirausahaan pada jenjang TK, terutama pendidikan kewirausahaan yang telah diterapkan di TK Tsabitha Sejahtera Baleendah-Bandung. 3. Melakukan studi kepustakaan. Peneliti melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji teori-teori yang mendasari tentang pendidikan kewirausahaan, baik teori yang berkenaan dengan kewirausahaan maupun metodologinya. Dalam hal ini peneliti juga mengkaji apakah sudah ada penelitian sebelumnya. 4. Merumuskan pertanyaan penelitian Pertanyaan penelitian ada tiga yaitu : pendidikan kewirausahaan pada jenjang TK, program pendidikan kewirausahaan di TK Tsabitha, pendekatan aktif

35 yang digunakan dalam menerapkan program kewirausahaan di TK Tsabitha Sejahtera. 5. Menentukan desain dan metode penelitian. Desain atau pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Menurut Sukmadinata (2005,77) studi kasus dijadikan kasus bukan karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bisa juga sesuatu dijadikan kasus karena keunggulan atau keberhasilan. Penggunaan metode studi kasus dengan alasan : a. Program kewirausahaan telah dilaksanakan oleh TK Tsabitha Sejahtera sejak tahun 2007 sampai sekarang dan merupakan salah satu TK yang telah menerapkan pendidikan kewirausahaan dari dua TK se-kecamatan Baleendah. b. Belum ada yang meneliti. c. Pada setiap pembelajaran yang dilakukan dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan ternyata memunculkan kemampuan / kecerdasan yang lain dan melibatkan seluruh penginderaan anak juga memperlihatkan jika seorang anak itu berbakat dalam berwirausaha atau tidak. d. Pendidikan kewirausahaan bukan sekedar berdagang. Kewirausahaan pada jenjang TK adalah penanaman nilai-nilai kewirausahaan. e. Pendidikan kewirausahaan tidak harus memerlukan dana yang besar, sumber belajar yang mewah serta pembelajaran yang merepotkan. Pembelajaran kewirausahaan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat membuat peserta didik aktif (active learning). TK Tsabitha

36 telah melaksanakan pendidikan kewirausahaan sejak tahun 2007 dengan pembelajaran aktive learning. 6. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data. Kegiatan pengumpulan data didahului oleh teknik, penyusunan, dan pengujian instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Kumpulan data di lapangan disajikan dalam gambar berikut : Kumpulan data dilapangan : Dengan berbagai metode Mencatat, mengamati, mendengarkan, merasakan, mengumpulkan dan menangkap semua fenomena Wawancara Observasi/Pengamatan Dokumentasi Angket Gambar 3.1 Kumpulan data di lapangan 7. Menganalisis dan menyajikan hasil Dalam penelitian ini data yang diperoleh /dikumpulkan dan dianalisis bukan untuk menguji hipotesa, menilai ataupun membandingkan, akan tetapi untuk memaparkan, menguraikan, dan menjelaskan secara lengkap program pendidikan kewirausahaan di TK Tsabitha Sejahtera. D. Definisi Operasional / Penjelasan Istilah 1. Program adalah suatu rancangan atau rencana mengenai asas serta usaha. Program terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian/hasil. 2. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.

37 3. Jiwa Kewirausahaan adalah nilai-nilai kewirausahaan, sikap dan mental kewirausahaan. Nilai nilai kewirausahaan itu contohnya ; kemandirian, disiplin, berani pantang menyerah, kreatifitas dan inovasi, kepemimpinan dll ( Kamus Besar Bahasa Indonesia ) Pendidikan yang berwawasan kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi kearah pembentukan kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang dikembangkan di sekolahnya. (Mardani,2012:27) 4. Anak Taman Kanak-Kanak adalah anak adalah anak usia 4-6 tahun ( UU No.20 tahun 2003 ) 5. Pendekatan Active Learning diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode, yang menitik beratkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara optimal.(krishno,2012) Active learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Dengan memberikan strategi active learning (belajar aktif) pada anak didik dapat membantu ingatan

38 (memory) mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses.(mulyasa,2004) E. Instrumen Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri, karena dalam penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif tidak digunakan instrumen strandar. Walaupun disiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi dalam pelaksanaannya dikembangkan dan disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Data dikumpulkan secara verbal diperkaya dengan kenyataan dan diperdalam dengan hasil penglihatan, pendengaran, persepsi, penghayatan dari peneliti.untuk mempermudah penelitian maka dibuat kisi-kisi instrumen penelitian sbb : tabel 3.1 (Lihat Lampiran) F. Proses Pengembangan Instrumen Ada enam langkah dalam proses pengembangan instrumen (staff.uny.ac.id/ 9-10-2012 ) yaitu : 1. Menyusun kisi kisi instrumen. 2. Menyusun penjabaran kisi-kisi instrumen ke dalam indikator. Ada dalam halaman lampiran. 3. Menulis pertanyaan. 4. Menelaah pertanyaan. 5. Melakukan validitas, dalam penelitian ini validitas penelitian terletak pada teknik pengumpulan dan analisis data. Data hasil penelitian diuji kredibilitas dan kebenarannya dengan cara pengumpulan data yang relatif lama, dengan maksud analisis dan melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan

39 ada kesesuaian antara temuan dengan kenyataan, juga strategi multi metode dengan maksud melakukan paduan beberapa teknik pengumpulan data / triangulasi data. 6. Menganalisa butir instrumen. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sangat fleksibel, sesuai dengan pendapat Sukmadinata (2005, 114) teknik pengumpulan data terdiri dari : (1) perencanaan, (2) memulai mengumpulkan data, (3) pengumpulan data dasar,(4) pengumpulan data tertutup, (6) melengkapi. Tahapan pengumpulan data berlangsung pada saat pelaksanaan penelitian. 1. Tahap Orientasi Orientasi merupakan tahap awal penelitian dengan melaksanakan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran yang lengkap, jelas, terperinci, mengenai masalah yang diteliti yaitu program pendidikan kewirausahaan di TK Tsabitha. Masa orientasi dimulai pada bulan juni 2012. Pada tahap ini peneliti mewawancarai beberapa narasumber, pengumpulan beberapa dokumentasi berupa buku-buku penunjang, artikel-artikel dari internet dll 2. Tahap Eksplorasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data sesuai dengan fokus permasalahan dan tujuan penelitian yang telah di rumuskan. Pengumpulan data yang dilakukan adalah : wawancara dengan narasumber yang lain,pengamatan langsung pada saat proses belajar mengajar dalam penerapan pendidikan

40 kewirausahaan, juga dokumentasi berupa perekaman foto pada saat pembelajaran berlangsung. Tahap ini dilakukan pada bulan juli, agustus dan september. Pada tahap ini kelapangan sedikit kendala terhalang liburan Idul Fitri. a. Wawancara Wawancara dilakukan kepada kepala TK, guru, staf adm, dan sebagian orangtua yang sedang dan sering mengantar anaknya ke sekolah.wawancara dilakukan selama penelitian berlangsung. Penelitian ini dimulai pada tahun ajaran baru, bulan juli dan selesai pada bulan september. Akan tetapi untuk melengkapi data yang masih dianggap kurang peneliti pada bulan oktober sampai saat penulisan laporan masih sering datang ke tempat penelitian. Wawancara terhadap Kepala TK dan Guru difokuskan kepada perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian dari program kewirausahaan di TK Tsabitha Sejahtera kelompok B. Wawancara terhadap staf administrasi dan sebagian orangtua adalah untuk mengetahui sejauhmana program kewirausahaan telah dilaksanakan, apa manfaatnya, serta apa pendidikan kewirausahaan itu. Wawancara menggunakan pedoman wawancara dan tidak menggunakan alat perekam karena ketidaksetujuan dari narasumber. Hasil dari wawancara berupa catatan jawaban dari setiap pertanyaan,juga catatan-catatan khusus langsungsesaat dan respon/reaksi tertentu dari narasumber terhadap jawaban. b. Observasi Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subjek dan kegiatan tanpa ada komunikasi/ pertanyaan dengan individu- individu yang diteliti (Indriantoro,2006 dalam Sangadji,2010;152). Observasi yang diamati adalah

41 proses pembelajaran terutama pada saat pelaksanaan pembelajaran pendidikan kewirausahaan tengah berlangsung. Aspek yang diamati adalah proses pembelajaran, kegiatan, cara guru dalam melaksanakan kewajibannya dan cara siswa belajar. Observasi dilakukan pada bulan agustus dan september. Pedoman observasi berupa kisi-kisi instrumen penelitian. c. Studi Dokumentasi Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Pada penelitian ini dokumen yang dipelajari adalah dokumentasi perencanaan dan dokumentasi evaluasi. Dokumen perencanaan mencakup program tahunan, program semester, RKM, RKH, buku- buku penunjang pendidikan kewirausahaan, kurikulum TK, serta modul pendidikan kewirausahaan. Dokumen evaluasi mencakup catatan perkembangan anak, kuisioner, raport. Dokumen gambar berupa foto-foto pada saat pembelajaran pendidikan kewirausahaan tengah berlangsung. d. Angket Penyebaran angket dilakukan pada seluruh kepala TK yang tergabung dalam IGTKI se-kecamatan Baleendah Bandung, ada 27 TK. Tidak ada hubungan langsung antara penelitian ini dengan penyebaran angket tersebut. Penyebaran angket disebarkan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai penguatan/ alasan penelitian dilaksanakan. Secara tidak langsung penyebaran angket ini memberi keyakinan pada peneliti untuk melakukan penelitian tentang pendidikan kewirausahaan yang telah dilaksanakan di TK Tsabitha Sejahtera.

42 3. Tahap Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik data dan sumber data yaitu data yang diambil diperkuat, dilengkapi dan disempurnakan dengan menggunakan metode lain. Jika metode yang diambil adalah wawancara maka data tersebut dilengkapi dengan metode observasi atau dokumentasi, begitupun jika metode yang digunakan observasi maka data tersebut dilengkapi dengan dokumentasi dan wawancara. Tahapan ini masih terus berlangsung selama penulisan penelitian dilakukan. H. Analisis Data Analisis data disebut pula pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokkan, sistematis, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah. ( Brannen,Julia 2008 dalam Sangadji,2010;198 ) Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan jika data yang dikumpulkan hanya sedikit dan bersifat monografi. Menurut N.K Malhotra ( 2006) dalam Sangadji tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. ( Sangadji,2012;199 ) 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan langkah awal dalam menganalisa data. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman terhadap data yang telah terkumpul. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat rangkuman terhadap pokok-pokok

43 permasalahan yang diteliti, terinci dan sistematis serta membuang data yang tidak diperlukan sehingga memudahkan bagi peneliti dalam melakukan langkahlangkah analisis selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali data tersebut apabila diperlukan. Peneliti mengadakan janji dengan kepala TK untuk meminta ijin penelitian. Peneliti juga mengadakan janji dengan guru yang akan dijadikan subjek penelitian dan mengadakan perjanjian kapan waktu peneliti mengadakan observasi pembelajaran. Peneliti juga mengumpulkan dokumen- dokumen untuk dianalisis, serta mendokumentasikan saat proses belajar-mengajar berlangsung. Kemudian dari data-data tersebut disortir dan dibuang yang tidak terpakai dan mengambil serta menyusun data yang diperlukan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan di verifikasi ( Sangadji,2010;199 ) 2. Penyajian Data Dari hasil wawancara dengan beberapa narasumber dan melihat dokumen, peneliti menganalisa dengan cara membuat matriks dari data tersebut. Kemudian dari matriks tersebut dibuatkan keterkaitan antara data yang terkumpul dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan membuat keputusan dari hasil tersebut untuk diuraikan temuan dan pembahasannya.

44 Penyajian data dalam penelitian kualitatif berupa teks naratif, supaya lebih mudah dipahami dan lebih sederhana teks naratif perlu dilengkapi dengan berbagai matriks, grafik, jaringan dan bagan. Sehingga seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis menurut saran oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna (Sangadji,2010;200) 3. Verifikasi Data Diambil sebagai pemberian makna terhadap data yang telah terkumpul dalam bentuk pernyataan singkat, mudah dipahami dengan mengacu pada aspek-aspek yang diteliti. Penarikan kesimpulan/ verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah dipahami, serta dilakukan dengan cara berulang melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu.