BAB 4 METODE PENELITIAN. Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

Structural Equation Modelling untuk Mengetahui Keterkaitan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten Jombang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

II LANDASAN TEORI Definisi 1 (Prestasi Belajar) b. Faktor Eksternal Definisi 2 (Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi) a.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, judul, rumusan masalah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Penelitian yang dilakukan terbagi

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECENDERUNGAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA ITS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

METODE PENELITIAN. Sampel Penentuan jumlah sampel PKB dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Sevilla et al., 1993: 161) sebagai berikut:

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB II LANDASAN TEORI

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

With AMOS Application

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MODEL KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Confirmatory Factor Analysis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI UNTUK MENGETAHUI KESADARAN BERLALU LINTAS PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI SURABAYA TIMUR

BAB II LAPORAN PENELITIAN. Pada bagian ini memuat: (a) Deskripsi Data Penelitian; dan (b) Analisis Data Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS. sehingga peneliti dapat menegtahui baik buruknya pengukuran tersebut. Variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. = λ 14 X 2 + δ. X2.6 = λ 15 X 2 + δ 15

Transkripsi:

107 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1.Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Perbaikan Kampung Komprehensif terhadap Kesejahteraan Masyarakat serta Kemandirian Masyarakat di perkampungan kumuh. Di Kota Surabaya Tahun 2001 s.d tahun 2003 Rancangan penelitian dilakukan dengan : a. pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui perlunya bantuan pemerintah yang aspiratif dalam perbaikan kampung kumuh bagi masyarakatnya. Selain itu juga untuk mengetahui tingkat aksesibilitas rumah sebagai tempat tinggal, tempat bekerja, dan tempat usaha serta peningkatan kepemilikan asset masyarakat. b. pendekatan Kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel : Usaha Pengembangan Masyarakat, Perkembangan Fisik Lingkungan, dan variabel Perkembangan Manajemen Lahan (yang merupakan indikator Perbaikan Kampung Komprehensif) terhadap Kesejahteraan sosial Masyarakat dan Kemandirian Masyarakat.. Metode yang digunakan adalah SEM (Structural Equation Modelling). Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer dilengkapi data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Surabaya, BAPEKO Surabaya, Laboratorium Perumahan & Pemukiman-ITS & LPM- ITS dan BAPPENAS. Pengolahan data dilakukan dengan program AMOS. 107

108 4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 4.2.1. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh keluarga di kampung kumuh di 5 wilayah kota Surabaya (yaitu Wilayah Surabaya Barat, Wilayah Surabaya Utara, Wilayah Surabaya Pusat, Wilayah Surabaya Timur dan Wilayah Surabaya Selatan) yang menjadi obyek Program Perbaikan Kampung Komprehensif (KIP- K) periode Tahun 2002 dan Tahun 2003, sedangkan unit anlisisnya adalah keluarga 4.2.2. Besar Sampel Besar sampel diambil secara random sebanyak 160 keluarga yang tergolong keluarga berpendapatan rendah (di bawah kebutuhan hidup minimal) sebagai responden yang diambil dari 10 kampung kumuh yang menjadi obyek Program KIP pada tahun 2002 dan 2003. Dengan demikian jumlah observasi (n) adalah 160. 4.2.3. Teknik Pengambilan sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling. Penentuan sampel dilakukan sesuai dengan karakteristik keluarga berpendapatan rendah/miskin kampung kumuh yang menjadi obyek dari Program Perbaikan Kampung Komprehensif yang tersebar di 5 wilayah kota Surabaya, yaitu Wilayah Surabaya Barat, Wilayah Surabaya Utara, Wilayah Surabaya Pusat, Wilayah Surabaya Selatan dan Wilayah Surabaya Timur. Alokasi sampel pada setiap kampung bersifat acak (random sampling ).

109 4.3. Variabel Penelitian 4.3.1. Klasifikasi Variabel Berdasar kerangka konsep penelitian di dalam studi ini digunakan variabel-variabel sebagai berikut : 1. Variabel Eksogen (X), adalah variabel laten / construct. yang terdiri dari 3 variabel yaitu: a. Usaha Pengembangan Masyarakat yang diukur melalui 3 indikator yaitu: X 1.1 = peningkatan keterampilan X 1.2 = pembinaan usaha kecil X 1.3 = bantuan kredit modal usaha b. Perkembangan Fisik Lingkungan (X 2 ), yang diukur dengan 3 indikator, yaitu: X 2.1 = perbaikan sarana sanitasi dan mutu lingkungan X 2.2 = pembangunan / sambungan saluran air bersih c. Perkembangan Manajemen Lahan (X 3 ), diukur dari 2 indikator yaitu X 3.1 = bantuan pengurusan IMB X 3.2 = bantuan pengurusan sertifikat tanah 2. Variabel endogen (Y) ; yang terdiri dari 2 variabel laten / construct yaitu: a. Kesejahteraan sosial masyarakat (Y 1 ), yang diukur melalui 4 variabel yaitu: Y 1.1 = pendapatan riil keluarga Y 1.2 = tingkat pendidikan Y 1..3 = kesehatan Y 1.4 = rasa aman dan nyaman

110 b. Kemandirian masyarakat / self-empowerment (Y 2 ), yang diukur melalui 3 variabel yaitu: Y 2.1 = kemandirian dalam pengadaan modal usaha Y 2.2 = kemandirian partisipasi dalam pembangunan kampung Y 2.3 = peningkatan peluang untuk mendapatkan pekerjaan 4.3.2. Definisi Operasional Untuk memperjelas arti serta untuk mempermudah analisis dipaparkan definisi operasional variabel yang digunakan sebagai berikut: I. Perbaikan Kampung Komprehensif (Th.2002 dan Th.2003) meliputi: 1. Usaha Pengembangan Masyarakat dari program KIP-K yang meliputi: a. Pelatihan keterampilan yang diberikan pada masyarakat b. Pemdampingan pada usaha kecil c. Pinjaman untuk modal usaha 2. Perkembangan Fisik Lingkungan meliputi : a. Sarana sanitasi dan mutu lingkungan yang terdiri dari : 1. Jaringan Saluran pematusan selokan atau gorong-gorong untuk menampung air limbah rumah tangga maupun air hujan. 2. Sarana MCK (mandi, cuci dan kakus) yang dibangun untuk umum maupun yang dibangun sebagai bantuan perbaikan rumah. 3. Pembuangan Sampah adalah sarana serta prasaran persampahan yang meliputi bak sampah, tempat akhir pembuangan sampah. 4. Penghijauan dan pembangunan taman-taman kota

111 b. Saluran air bersih yang terdiri dari: 1. penyediaan pompa air bersih 2. saluran air dari PDAM c.. Pembangunan Jaringan Jalan kampung yaitu jaringan jalan setapak. d..perkembangan Manajemen Lahan adalah Program KIP-K KIP-K yang meliputi: 1. bantuan kemudahan memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 2. bantuan kemudahan memperoleh izin kepemilikan tanah (sertifikat) 4. Kesejahteraan sosial Masyarakat meliputi : 1. Pendapatan riil keluarga. (responden) 2. Tingkat pendidikan anggota keluarga (responden) 3. Tingkat kesehatan keluarga (responden) 4. Rasa aman dan nyaman (responden) tinggal di pemukiman dimana penelitian dilakukan. 5. Kemandirian masyarakat/self-empowerment meliputi : 1. Kemampuan untuk membentuk modal kerja sendiri 2. Keikutsertaan secara sukarela responden di dalam programprogram pembangunan kampung secara sukarela. 3. Kemampuan untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan/kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan.

112 4.3.3.Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan skala Likert (ordinal) dan menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus. Dari hasil wawancara kemudian dibuat skala Likert untuk mengukur variabel-variabel yang meliputi: 1. Keterampilan, diukur dengan persepsi responden tentang kemampuan di dalam mengakses pekerjaan, yang diukur melalui: a. tingkat pendidikan b. keahlian yang dimiliki c. kemudahan untuk memasuki lapangan kerja yang diinginkan 2. Penbinaan usaha kecil, diukur dengan persepsi responden tentang keberhasilan di dalam meningkatkan hasil usaha, yang diukur melalui: a. pembinaan usaha kecil dari program KIP-K yang diikuti b. peningkatan pemasaran dan pendapatan 3. Pinjaman modal usaha, diukur melalui persepsi masyarakat terhadap kebutuhan akan modal usaha, yang diukur melalui: a. kemudahan untuk mendapatkan modal melalui Program KIP-K b. sesuai atau tidaknya besar pinjaman modal yang diperoleh dari Program KIP-K dengan kebutuhan untuk meningkatkan skala usahanya 4. Saluran Pematusan diukur dengan persepsi masyarakat tentang kondisi serta manfaat saluran pematusan sebagai sarana drainase, yang diukur melalui kelancaran aliran air saluran serta terhindarnya dari bahaya banjir.

113 5. MCK diukur dengan persepsi tentang kondisi serta tersedianya sarana MCK baik bagi masing masing keluarga maupun bagi umum. 6. Sistem Pembuangan Sampah, diukur dengan persepsi atas tersedianya serta kondisi tempat sampah, yang dikur melalui: a. banyaknya tempat sampah sementara dan depo sampah yang memenuhi persyaratan sehat menurut dinas kesehatan. b. Banyaknya pasukan kuning dan keaktifannya dalam pengambilan sampah dari rumah kerumah. c. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. 7. Penghijauan diukur dengan persepsi masyarakat terhadap kegunan serta manfaat usaha penghijauan melalui pembangunan taman-taman kota yang sesuai dengan kebutuhan akan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 8. Saluran Air Bersih diukur dengan persepsi masyarakat terhadap kebutuhan dan manfaat penyediaan air bersih bagi umum melalui bantuan sambungan saluran air bersih ke rumah-rumah warga dan bantuan pompa air baik bagi umum maupun bagi perseorangan yang dilaksanakan dalam Program KIP- K. 9. Jalan Kampung diukur melalui persepsi masyarakat tentang kegunaan dan manfaat Jalan Setapak (yang diukur dengan kondisi dan panjang jalan dengan lebar minimal 1,2 m) 10. Bantuan pengurusan IMB diukur dengan persepsi masyarakat terhadap kemudahan pengurusan IMB sertra banyaknya responden yang memiliki IMB.

114 11. Bantuan pengurusan sertifikat tanah diukur dengan persepsi masyarakat terhadap kemudahan mengurus sertifikat tanah serta banyaknya responden yang memiliki sertifikat tanah. 12. Kesehatan diukur dengan empat komponen, yaitu : a. Keadaan kesehatan secara fisik diukur dengan frekuensi jatuh sakit dan tingkat dari rasa sakit. b. Persepsi responden tentang kesehatan/hidup sehat c. Persepsi responden tentang keadaan fasilitas umum kesehatan d. Harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta kemampuan untuk membayar biaya pengobatan. 13. Rasa Aman dan nyaman diukur dengan persepsi masyarakat terhadap : a. rasa aman tinggal di pemukiman yang diukur dari: banyaknya kejahatan yang terjadi, perlindungan hukum, perlindungan dari fihak aparat keamanan dan dari warga sendiri. b. rasa nyaman tinggal di pemukiman, yang diukur dari tingkat polusi, tersedianya RTH dan tersedianya fasilitas publik yang cukup. 14. Kemandirian dalam pembentukan modal usaha diukur melalui: Persepsi tentang kemampuan pengadaan modal usaha setelah mendapatkan batuan modal dari program KIP 15. Partisipasi dalam pembangunan diukur dari keaktifan keikut sertaan secara sukarela responden dalam organisasi atau Lembaga dalam KIP K. 16. Peningkatan peluang untuk mendapatkan pekerjaan diukur dari kemudahan untuk mendapatakan pekerjaan. 17. Pendapatan riil keluarga diukur dengan persepsi responden terhadap tingkat kecukupan pendapatannya (cukup atau tidaknya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup/daya beli). Sementara variabel yang diukur dengan menggunakan rumus adalah:

115 1. Pendapatan keluarga riil juga dihitung dengan menjumlah semua pendapatan riil masing masing anggota keluarga, di mana pendapatan masing-masing keluarga merupakan pendapatan perseorangan (personal income), yaitu pendapatan yang berupa upah, gaji, pendapatan dari usaha, termasuk hadiah dan subsidi. * Pendapatan Riil (menurut BPS) 100 = ------------ X Pendapatan nominal Ihk t Di mana: Ihk t : adalah indeks harga konsumen yang dipakai adalah indeks harga konsumen bulanan. 2. Tingkat Pendidikan diukur dengan menggunakan Tabel Tahun Konversi pendidikan tertinggi yang ditamatkan, diukur dengan menjumlahkan Tahun Konversi. 4.4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah questionair (daftar Pertanyaan) semi terstruktur. 4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Daerah Tingkat II Kota Surabaya. Waktu penelitian adalah tahun 2005. 4.6. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara:

116 a. Survei,. data dikumpulkan dengan cara wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner b. Memanfaatkan data sekunder yang berupa publikasi, laporan penelitian dari BPS, BAPPEKO, BAPPENAS, Laboratorium Perumahan & Pemukiman-ITS & LPM- ITS. 4.7. Teknik Analisis Didalam penelitian ini digunakan dua Teknik analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. 4.7.1. Analisis Deskriptif. Dengan menggunakan hasil wawancara diharapkan dapat diperoleh gambaran : Apakah Pemerintah menggunakan aspirasi masyarakat di dalam meletakkan dasar kebijakan Program Perbaikan Kampung Komprehensif Demikian juga Pemerintah masih perlu membantu masyarakat miskin dalam membangun/ memperbaiki rumah untuk tempat tinggal yang memenuhi aksesibilitas sebagai tempat tinggal, tempat berusaha dan tempat bekerja. 4.7.2. Analisis Kuantitatif Untuk menguji hipotesis no.1 sampai dengan no. 7, dilakukan dengan metode SEM (Structural Equation Model). Dengan menggunakan program LISREL. Untuk menguji validitas dan reliabelitas instrumen digunakan analisis faktor konfirmatori. Dengan menggunakan confirmatory factor analysis dapat

117 dilihat variabel indikator yang mana yang mempengaruhi variabel laten; yaitu indikator yang memiliki loading terbesar dengan error terkecil dengan kreteria goodness of fit. Didalam penelitian ini confirmatory factor analysis dilakukan terhadap variabel laten Perbaikan Kampung Komprehensif (KIP-K, yang terdiri dari variabel variabel: Usaha Pengembangan Masyarakat Kampung, Perkembangan Fisik Lingkungan, dan Perkembangan Manajemen Lahan), variable laten Kesejahteraan keluarga dan variabel laten Kemandirian Masyarakat/Self empowerment. Pengukuran setiap konstruk (factor) dan pengaruh dari faktor ke faktor dapat ditunjukan melalui diagram jalur. Selanjutnya dari diagram jalur dapat dikonversikan ke dalam persamaan structural dan spesifikasi model pengukuran. Dari diagram jalur pada Gambar 3.2. dapat dikonversikan ke dalam persamaan struktural yang menunjukkan hubungan antar variable, sebagai berikut : X i = λ X i + e i untuk variabel eksogen dan Y i = λ i Y + ε i untuk variabel endogen Identifikasi dan spesifikasi variabel adalah sebagai berikut : a.variabel Eksogen Variabel X variabel laten yang merupakan hasil hasil program KIP - K (Program Perbaikan Kampung Komprehensif) yang digolongkan menjadi 3 variabel; yaitu: - Usaha Pengembangan Masyarakat Kampung (X 1 )

118 f. Perkembangan Fisik Lingkungan (X 2 ) g. Perkembangan Manajemen Lahan (X 3 ) Yang masing masing diukur dengan variabel-variabel yang terobservasi; yaitu: ( i ) X 1.1 ( ii ) X 1.2 ( iii ) X 1.3 ( iv ) X 2.1 ( v ) X 2.2 ( vi ) X 2.3 vii) X 3,1 (viii) X 3.2 Persamaan spesifikasi model pengukuran yang menentukan variabel mana mengukur konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar konstruk atau variable (Gambar 3.2), dapat dikonversikan kedalam persamaan sebagai berikut: X 1.1 = λ 1.1 ξ 1 + δ 1.1 X 1.2 = λ 1.2 ξ 1 + δ 1.2 X 1.3 = λ 1.3 ξ 1 + δ 1.3 X 2.1 = λ 2.1 ξ 2 + δ 2.1 X 2.2 = λ 2..2 ξ 2 + δ 2.2 X 2.3 = λ 2.3 ξ 2 + δ 2.3 X 3.1 = λ 3.1 ξ 3 + δ 3.1 X 3.2 = λ 3.2 ξ 3 + δ 3.2

119 Di mana : ξ 1 = variabel laten pola pengembangan masyarakat (X 1 ) ξ 2 = variabel laten perkembangan fisik lingkungan (X 2 ) ξ 3 = variabel laten perkembangan manajemen lahan (X 3 ) λ ij = Loading factor δ ij = error term (variabel galat) b. Variabel Endogen : Variabel endogen Y 1 adalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat dan Y 2 adalah Kemandirian Self Empowerment yang merupakan variabel laten yang diukur dengan masing- masing variabel yang dapat diobservasi (observable variable), yaitu : ( i ) Y 1.1 ( ii ) Y 1.2 ( iii ) Y 1.3 ( iv ) Y 1.4 ( v ) Y 2.1 ( vi ) Y 2.2 ( vii ) Y 2.3 Hubungan antara variabel laten Kesejahteraan Masyarakat dengan 4 variabel yang observable (yaitu, Pendapatan Keluarga, Tingkat Pendidikan, Kesehatan dan Rasa Aman serta Nyaman) dapat dikonversikan ke dalam persamaan sebagai berikut : Y 1.2 = λ 1.2. η 1 + ξ 1.2

120 Y 1.3 = λ 1.3 η 1 + ξ 1.3 Y 1.4 = λ 1.4 η 1 + ξ 1.4 Di mana : η 1 = variabel Kesejahteraan Masyarakat (Y 1 ) λ I j = Loading factor (j 1,2, 3 dan 4) ε I j = Error term Hubungan antara variabel laten Pola Kemandirian / self-empowerment dengan 3 variabel yang observable (yaitu Kemampuan Untuk Membentuk Modal Sendiri dan Keikutsertaan Secara Sukarela Dalam Program Perbaikan Kampung) dapat dikonversikan ke dalam persmaan sebagai berikut: Y 2.1. = λ 2.1 η 1 + ξ 2.1 Y 2.2 = λ 2.2 η 2 + ξ 2.2 Y 2.3 = λ 2.3 η 3 + ξ 2.3 Di mana : η 2 = variabel Kemandirian / self empowerment λ I j = loading factor (j- 1 dan 2) ξ I j = error term Hubungan antara variabel endogen kesjahteraan sosial masyarakat (Y 1 ) dengan variabel eksogen pola pengembangan masyarakat (X 1 ), variabel perkembangan fisik lingkungan (X 2 ) dan variabel perkembangan manajemen lahan (X 3 ), dapat dituliskan sebagai berikut : Y 1 = λ 1 X 1 + e Y 1 = λ 2 X 2 + e

121 Y 1 = λ 3 X 3 + e Hubungan antara variabel endogen pola kemandirian / sel-fempower-ment (Y 2 ) dengan variabel eksogen usaha pengembangan masyarakat (X 1 ), variabel eksogen perkembangan fisik lingkungan (X 2 ), variabel perkembangan manajemen lahan (X 3 ) dapat dituliskan sebagai berikut: Y 2 = λ 1 X 1 + e Y 2 = λ 2 X 2 + e Y 3 = λ 3 X 3 + e Hubungan antara variabel kesejahteraan sosial masyarakat (Y 1 ) dengan variabel kemandirian masyarakat (Y 2 ) dapat dituliskan sebagai berikut: Y 2 = λ 1 Y 1 + e 4.7.3. Pengujian Model Pengujian dilakukan dengan dua macam cara yaitu, pengujian data dan pengujian model. Pengujian data dilakukan terhadap validitas dan reliabelitas data. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan sebagai berikut: Apabila hasil analisis (setelah diuji dengan uji t) diperoleh faktor louding nya (λ) signifikan, berarti variabel indikator tersebut sahih (valid). Sedangkan apabila risidu nya atau error term (δ maupun ε) non signifikan berarti instrumen tersebut handal (reliable). Selanjutnya pengujian model dikembangkan

122 berdasarkan pada berbagai kriteria goodness of fit, dengan dasar kriteria sebagai berikut Tabel 4.1. GOODNESS OF FIT INDICES STATISTICS No. Statistic Kriteria fit 1. λ 2 P > 0,05 2. RMSEA < 0,08 3. RMR < 0,05 4. GFI > 0,09 5. AGFI > 0,09 6. T 1,96 7. R 2 Semakin mendekati 1 Sumber : Mater Pelatihan Structural Equation Modeling, Lembaga PenelitianUniversitas Airlangga, Surabaya 2003. Keterangan: λ 2 RMSEA RMR GFI AGFI R 2 = Chi square = root mean square error of proximation = root of mean square residual = Goodness of fit index = adjusted goodness of fit index = Koefisien determinasi total Selanjutnya model dikatakan fit apabila memenuhi persyaratan pada Tabel 4.1. pada halaman 122.