Pendelegasian Wewenang

dokumen-dokumen yang mirip
5/2/2012 pmb/nts/tiuajm

Bab 8 WEWENANG DAN DELEGASI

Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab & Delegasi

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pendelegasian wewenang

KEKUASAAN DAN DISTRIBUSI WEWENANG DOSEN : DIANA MA RIFAH

Bab 9 PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI

Kekuasaan, Wewenang dan Pengaruh

MANAJEMEN UMUM. BAB 5 Wewenang, Delegasi dan Desentralisasi

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

BAB II LANDASAN TEORI

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Kepemimpinan Pertemuan 6 SM III

IX. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN KOORDINASI

BAB II URAIAN TEORITIS

Kepemimpinan, Kekuasaaan & Wewenang

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

LOGO TIP FTP - UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Desain pekerjaan dibagi dan disederhanakan sehingga tidak butuh tenaga khusus dan murah Pengelompokkan pekerjaan agar lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

MANAJEMEN ORGANISASI INDUSTRI. Nur Istianah,ST.,MT.,M.Eng

Pertemuan 3 Manajemen SDM

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1

Organizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A

Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab

BAB II URAIAN TEORITIS. terhadap produktivitas karyawan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

BAB VII MANAJEMEN,DAN KEPEMIMPINAN DALAM BISNIS. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

SKRIPSI. Diajukan sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Materi 8 Organizing/Pengorganisasian: Perancangan Organisasi

Manajemen dan Manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

IV MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

TUGAS AKHIR METODE PENGAWASAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA BARAT CABANG BUKITTINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penempatan merupakan proses menempatkan orang-orang yang tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGORGANISASIAN. By Eti Rimawati,SKM 20

BAB 5 PENUTUP. perlindungan yang diberikan kepada karyawan. usaha distributor sparepart kendaraan bermotor, khususnya ban.

BAB VII. Kepemimpinan Wirausaha

BAB II LANDASAN TEORI

BENTUK ORGANISASI USAHA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR PERKOPERASIAN

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

... Achievement Motivation Training dalam Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagi Organisasi atau Perusahaan. Abstrak:

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

Pengembangan Sumber Daya Manusia

School of Communication & Business Telkom University

SELEKSI TENAGA PENJUALAN

Pengantar Manajemen & Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP MANAJEMEN. Oleh: Setiadi, MKep

Tujuan pembelajaran:

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas di lingkungan ASEAN Free Trade Area

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI BPRS PNM BINAMA SEMARANG

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM

Pengambilan Keputusan

Oleh: Roswaty,SE.MSi

Transkripsi:

Pendelegasian Wewenang

Pengertian Kekuasaan (Power) Kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang atau merubah orang atau situasi Kekuasaan dapat berkonotasi positif maupun negatif

Faktor yang mendasari adanya Kekuasaan Reward Power kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya Coercive Power Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward power Legitimate Power Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu

Faktor yang mendasari adanya Kekuasaan Expert Power Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang Referent Power kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut

Persyaratan agar Kewenangan Efektif (Chester Barnard) Bawahan dapat memahami apa yang diinginkan atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten atau tidak bertentangan dengan rencana pencapaian tujuan organisasi pada saat sang bawahan memutuskan untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh atasannya, dia meyakini bahwa apa yang diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi, maupun motif pribadi atau kelompoknya sang bawahan mampu secara mental maupun fisik menjalankan apa yang diperintahkannya

Jenis Kewenangan Kewenangan Lini Kewenangan Staf Kewenangan Fungsional

Kewenangan Lini

Kewenangan Staff dan Fungsional

Tanggung Jawab (Responsibility) Kewenangan dan Tanggung Jawab Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab dalam setiap bahwa kewenangan, dan menjalankan tanggung jawab tersebut Kewenangan vs Tanggung Jawab Manajer yang diberi wewenang menyadari bahwa terdapat tanggung jawab dalam setiap kewenangan, dan cenderung menghindar dari tanggung jawab tersebut

Pelimpahan Wewenang Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut Manfaat Pelimpahan Wewenang pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik dalam berbagai hal penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab

Hal yang perlu diperhatikan dalam mendelegasikan suatu kegiatan kepada orang yang ditunjuk Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang ditunjuk. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan agar tercapainya tujuan. Menerima basil pertanggungjawaban bawahan atas kegiatan yang dilimpahkan

Tindakan agar Pendelegasian Wewenang Efektif Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan Pelimpahan tugas yang akan diberikan Intervensi pada saat yang diperlukan

Beberapa alasan yang mendasari manejer mau mendelegasikan tugasnya kepada orang lain Tugas manajer bukan hanya pada satu kegiatan saja, oleh karena itu tugas yang dianggap orang lain bisa melakukannya, dilimpahkan kepada orang yang ditunjuk. Hal ini agar tercapai efektivitas dan efisiensi kerja. Manajer lebih memperhatikan pada tugas-tugas yang perlu penanganan lebih serius dan penting demi kelangsungan organisasi. Manajer tidak harus mempelajari semua permasalahan dan pengetalivan karena adanya keterbatasanketerbatasan. Mendorong dan mengembangkan bawahan yang menerima pelimpahan wewenang

Kendala dalam Pelimpahan Wewenang Kapasitas Staf yang terbatas Kurang bertanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan wewenang Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif Kepercayaan atasan pada bawahan Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi, tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan

PENDELEGASIAN YANG GAGAL Dari segi manajer : Manajer merasa berkurang haknya dalam memutuskan sesuatu. Manajer tidak mau menghadapi resiko atas kegagalan tugas. Manajer tidak percaya atas kernarnpuan bawahannya. Manajer berpendapat bahwa bawahan akan lebih senang bila dia tidak rnernpunyai hak pembuatan keputusan yang lugs Manajer merasa terancam posisinya bila bawahan yang menerima pelimpahan tugas dalam mengerjakannya lebih efektif. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya

PENDELEGASIAN YANG GAGAL Dari segi karyawan yang menerima delegasi: Menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas. Perasaan akan membuat kesalahan dan menerima. kritikan. Kurang percaya diri akan kemampuannya

Sentralisasi vs Desentralisasi Sentralisasi merujuk kepada cara pengorganisasian dimana keseluruhan tugas, tanggung jawab, dan perintah dipusatkan dari hirarki yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang dibawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak lanjut dari apa yang telah diputuskan dari hirarki yang tertinggi Desentralisasi merupakan pelimpahan kewenangan dari hirarki yang lebih tinggi kepada hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana kegiatan akan dijalankan

Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi, yaitu: 1. Filsafat manajemen: Ada sebagian manajer yang otokratik dan menginginkan pengawasan pusat yang kuat. 2. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi: Bila semua keputusan dipegang oleh manajemen puncak, maka organisasi tidak mungkin dapat bedalan dengan efisien dan efektif, karena bila ada masalah yang mendesak harus lewat manajer puncak yang tentunya memakan waktu yang lama. Bagi organisasi yang besar cenderung akan memperbesar desentralisasi dalam kegiatan

Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi, yaitu: 3. Strategi dan lingkungan organisasi: Faktor ini sangat penting sekali dalam menentukan bentuk yang akan diambil, yang selanjutnya akan mempengaruhi derajat desentralisasi. 4. Penyebariut geografis organisasi: Semakin menyebar georgrafis cenderung organisasi menggunakan desentralisasi, karena keputusan yang akan diambil lebih baik bila sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. 5. Tersedianya perawan pengawasan yang efeklif- Bila peralatan yang tersedia berkurang organisasi cenderung menggunakan sistem sentralisasi, karena, sulit untuk memonitor semua kegiatan yang ada di organisasi tersebut

Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi, yaitu: 6. Keanekaragaman produk dan jasa: Semakin jenis dan macam produk cenderung untuk menggunakan sistem desentralisasi, sebaliknya jika semakin tidak beraneka produk yang dihasikan cenderung menggunakan sentralisasi. 7. Karakteristik organisasi lainnya: Tergantung pads masing-masing organisasi yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, biaya dan lain sebagainya. 8. Kualitas manajer: Desentralisasi memerlukan lebih banyak manajermanajer yang berkualitas, sebab harus memutuskan dan mengambil tindakan sendiri

Desain Pekerjaan Pendekatan Mekanis Pendekatan Motivasi Pendekatan Biologis

Penyusunan Personalia (Staffing) Sumber daya utama dalam suatu organisasi adalah manusia yang memiliki bakat, kreativitas, tenaga, imajinasi dan kemampuan memajukan organisasi. Tugas utama seorang pemimpin dalam organisasi yaitu bagaimana memperolah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan organisasi dalam hal ini mencakup bagaimana penarikannya, penyeleksiannya, pengembangan dan penggunaan sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan

Proses penyusunan personalia terdiri atas: Perencanaan sumber daya manusia. Penarikan tenaga kerja. Penyeleksian tenaga kerja. Pengenalan dan orientasi organisasi. Latihan dan pengembangan karyawan. Penilaian pelaksanaan kerja karyawan. Pembenan balas jasa dan penghargaan. Perencanaan dan pengembangan karier

Perencanaan SDM penentuan jabatan yang akan diisi, kemampuan yang dibutuhkan, serta jumlah yang butuhkan; Penentuan kebutuhan SDM Penentuan tujuan dan rencana organisasi. Penentuan spesifikasi jabatan (Job Specifications) jenisjenis jabatan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Hasil dari Job Analysis dan Job Description Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa meiidatang. Persediaan karyawan pemahaman pasar tenaga kerja potensial; pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan

Sumber Perolehan SDM

Penarikan dan Seleksi SDM Penarikan (Recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Metode yang digunakan untuk penarikan tenaga kerja bisa dilakukan dengan melalui iklan, leasing (penggunaan tenaga honorer), resourching, rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi, lembagalembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer/internet

Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu Wawancara pendahuluan. Pengumpulan data pribadi (biografis). Pengujian (testing) dan psikotest. Wawancara yang lebih mendalam. Perneriksaan referensi-referensi prestasi. Pemeriksaan kesehatan. Keputusan pribadi. Orientasi jabatan

Latihan dan Pengembangan SDM Tujuannya yaitu memperbaiki efektivitas kerja dalam mencapai hasil-hasil yang telah ditetapkan. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci, dan rutin. Sedang pengembangan (development) lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifatsifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi

Metode-metode Latihan dan Pengembangan: Metode On the job antara lain yaitu: Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka. Planned Progression yaitu pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang telah ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda. Penugasan Sementara dimana bawahan ditempatkan pads posisi manajemen tertentu untuk jangka waktu tertentu. Rotasi Jabatan pemindahan karyawan melalui jabatanjabatan yang berbeda-beds. Sistem Penihaian Prestasi Formal

Metode-metode Latihan dan Pengembangan: 2. Metode off the job antara lain yaitu: Program Pengembangan Eksekutif dimana pars manajer berpartisipasi dalam program-progaram yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode pengajaran lainnya, Latihan Laboratorium dimana seseorang belajar menjadi lebih sensitif terhadap, orang lain, lingkungan dan sebagainya. Pengembangan Organisasi menekankan pada perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan organisasi secara menyeluruh