BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Statistical Process Control

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTICAL PROCESS CONTROL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI SEVEN TOOLS DAN ANALISIS 5W+1H UNTUK MENGURANGI CACAT PRODUK GALON: STUDI KASUS DI PT. BERLINA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan atau jasa sesuai

ANALISA PENGURANGAN DEFECT

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, pasti. membutuhkan manajemen operasi. Teknik manajemen operasi diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

ABSTRAK. dan mampu untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan perdagangan

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK

III. METODE PENELITIAN

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

ANALISA PENYEBAB CACAT PADA PROSES PRODUKSI GALVANIZED IRON DIVISI COIL TO COIL (SHEAR LINE 1 DAN 4) DI PT. FUMIRA SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dan kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini bisa terjadi karena adanya niat serta

Pengendalian Mutu Statistik

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 Landasan Teori

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Prosiding Manajemen ISSN:

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1998 membuat

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III. PETA KENDALI KUALITAS MULTIVARIAT Z-chart UNTUK PROSES AUTOKORELASI. Salah satu fungsi dari pengendalian kualitas statistik adalah mengurangi

Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Dengan semakin ketatnya persaingan antar bank, maka setiap bank. dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang untuk menjadi produk global dan membajiri pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan yang menghasilkan produk dan jasa perlu mengimplementasikan pengendalian kualitas agar dapat memenuhi persyaratan produk tersebut layak atau tidakdi pasaran.sebagai pertimbangan pengamatan perilaku konsumen maka perusahaan perlu memiliki faktor utama yang menentukan kinerja produksidengankualitas barang yang dihasilkannya. Kualitas merupakan keseluruhan ciri produk yang hasilnya dapat memuaskan konsumen dengan keriteria yang sudah di tentukan sehingga produk yang dihasilkan sudah bisa dikatakan bagus. (SNI 19-8402-199, 2004). Pemenuhan standar kriteria kualitas suatu produk ditentukan kepada pelanggan dan bagi perusahaan hal itu bisa menjadi patokan dalammenghasilkan produk dan jasa yang berkualitas agar tidak mengecewakan minat pelanggan dalam pembelian produk dan jasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa orientasi produk dan jasa yang dihasilkan dapat dilihat dari kepuasan pelanggan dalam memilih 11

barang yang di minati. Bagian dari kualitas dengan memanfaatkan semua fungsi yang ada dari bidang sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, dll.serta dukungan manajer, karyawan dan pemerintah hal ini penting bagi kemampuan berkompetensi secara efektif di pasar global. B. Pengertian Pengendalian Kualitas Peranan kualitas sangat penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan menaikkan tingkat pertumbuhan perusahaan di pasar dengan faktor mutu atau kualitas. Sistem pengendalian kualitas memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pencapaian kualitas yang optimal. Pada dasarnya, aktifitas pengendalian kualitas memiliki ruang lingkup yang luas, karena harus memperhatikan semua faktor yang berpengaruh pada kualitas. Pengendalian kualitas adalah suatu sistem yang terdiri dari pengujian, analisis dan tindakan-tindakan yang harus diambil dengan menggunakan kombinasi seruluh peralatan dan teknik-teknik yang berguna untuk mengendalikan kualitas suatu produk dengan ongkos yang minimal sesuai dengan keinginan konsumen. Armand V. Feigenbaum (2006),pengukuran dan pengendalian biaya telah menjadi elemen penting dalam sistem akuntansi perusahaan. Pengendalian kualitas diajukan untuk mempertahankan standar kualitas produk oleh perusahaan kepada konsumen dengan adanya tindakan pengendalian dapat mempertahankan kinerja proses produksi untuk 12

pengambilan sampel penerima guna menghemat waktu dan biaya pemeriksaan sedangkan pengendalian proses mencegah kerugian lebih besar dari produk cacat dengan sistem output pada tahapan produksi. C. Pengaruh Kualitas Menurut Heizer, Render (2005), terdapat tiga alasan mengenai pentingnya pengaruh kualitas antara lain : 1) Reputasi perusahaan seperti halnya produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik akan membentuk presepsi tentang produk baru bagi perusahaan karena minat konsumen yang tinggi akan produk tersebut sehingga promosi yang dilakukan tidak akan menggantikan produk yang berkualitas. 2) Keandalan produk ini sangat berpengaruh kepada standar produk apabila produk yang di andalkan ini memiliki kualitas buruk maka akan menyebabkan pengeluaran yang besar pada aspek penyelesaian atau kerugian besar dalam memproduksi produk tersebut. 3) Keterlibatan global dimana pada masa ini teknologi menjadi suatu perhatian internasional sehingga perusahaan yang ingin bersaing pada ekonomi global maka produk mereka harus memenuhi harapan kualitas, desain, dan harga global. D. Biaya Kualitas Konsep pengendalian mutu merupakan alat pengukuran dan pengendalian biaya yang telah menjadi elemen penting dalam sistem 13

akuntansi perusahaan. Biaya mutu telah diperbandingkan dan sama pentingnya dengan biaya tenaga kerja, biaya engginer, dan biaya penjualan serta merupakan indikator pengukur pertumbuhan ekonomi dengan memproduksi produk-produk yang bermutu tinggi dapat meningkatkan pendapatan nasional (Armand V. Feigenbaum, 2004). Biaya pengendalian mutu terdiri dari dua komponen penting yaitu biaya pengendalian dan biaya kegagalan dalam pengendalian. Serta ada jenis biaya yang perlu diperhatikan dalam biaya pengendalian mutu, antara lain (1) biaya pencegahan, (2) biaya penilaian, (3) biaya kegagalan internal, dan (4) biaya kegagalan eksternal. E. Alat-alat Pengendalian Kualitas Dalam pengendalian kualitas kita butuh pengukur dalam menentukan mutu berfokus pada pelanggan dengan menggunakan The seven Tools yang dapat melakukan pengendalian mutu. Alat tersebut antara lain : 1. Diagram Sebab Akibat (fishbone diagram) Diagram sebab akibat mmenggambarkan garis dan simbol yang menunjukan hubungan antara akibat dan sebab suatu masalah serta memiliki kegunaan menemukan kemungkinan penyebab persoalan sambil dilakukan perbaikan kemudian dicari beberapa penyebabnya yang dapat berasal dari metode kerja, bahan, pengukuran, karyawan, lingkungan. Penerapan diagram ini untuk menghitung banyaknya penyebab kesalahan yang mengakibatkan 14

terjadinya masalah dalam menganalisis penyebaran masing-masing penyebab masalah dan menganalisis proses. Gambar di bawah ini menunjukkan bentuk fishbone diagram dengan mapower, machinery, material dan methods sebagai kategori. Gambar 2.1 diagram tulang ikan 2. Lembar Periksa (check Sheet) Lembar periksa sebagai pengumpulan data karena memiliki kegunaan sebagai pengumpulan data yang dapat mempermudah menganalisa data yang sudah terkumpul dalam pengendalian kualitas produk. Lembar periksa menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat oleh karyawan operasional untuk diadakan pengendalian proses dan penyelesaina masalah serta data tersebut nantinya akan digunakan dan dianalisis secara cepat dan mudah. Data dalam check sheet berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisi secara langsung atau menjadi masukan data untuk peralatan lain kualitas seperti diagram pareto. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh check sheet yang digunakan untuk mengumpulkan cacat kain. 15

Gambar 2.2 lembar periksa 3. Pengelompokan Obyek Masalah( Flow chart) Pengelompokan masalah bisa dikatakan sebagai stratifikasi yang menemukan masalah dan awal mula penyebab persoalan yang terjadi dan sebagai data awal untuk membuat diagram pareto yang merupakan proses suatu penyelesaian tugas secara bertahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, komunikasi, serta dapat membantu untuk menemukan wilayah-wilayah perbaikan proses. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh Flow chart. Gambar 2.3 Flow Chart 16

4. Diagram Pareto Diagram ini merupakan gambaran yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan rangking tertinggi ke terendah serta dapat mengidentifikasi masalah dalam usaha perbaikan kualitas dan memberikan petunjuk dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk menyelesaikan masalah berguna menemukan persoalan serta mempelajari faktor apa saja yang berpengaruh dalam pengendalian kualitas dan memeriksa hasil KKT. (Mitra, pengendalian kualitas statistik, 2004). Prinsip pareto cahrt sesuai dengan hukum pareto yang menyatakan bahwa sebuah group selalu memiliki presentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Pareto chart mengidentifikasi 20% penyebab masalah vital untuk mewujudkan 80% improvement secara keseluruhan. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh pareto chart. Gambar 2.4 diagram pareto 17

5. Histogram Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi terbesar sampai dengan yang terkecil serta menunjukan kemampuan proses hubungan dengan spesifikasi proses dan angka nominal diagram yang berfungsi mengetahui distribusi data yang sudah tersedia dengan kegunaan menemukan persoalan dan memeriksa hasil. Data dalam histogram dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas dan nilai pengamatan tiap kelas di tunjukkan pada sumbu X. Gambar 2.5 Histogram 6. Diagram Pancar (scatter diagram) Diagram pancar adalah diagram yang melihat hubungan data/ faktor berguna untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengendalian kualitas. Diagram ini menampilkan sepasang data numerik pada sistem koordinat cartesian dengan satu variable pada masing-masing sumbu untuk melihat hubungan dari kedua veriable tersebut. Jika kedua variable tersebut berkorelasi pada titik-titik koordinat akan jatuh di 18

sepanjang kurva dan semakin baik korelasi semakin ketat titik-titik tersebut mendekati garis. Gambar di bawah ini menunjukkan contoh scatter diagramyang digunakan untuk melihat sejauh mana temperatur mempengaruhi defect. Tampak bahwa ada korelasi antara temperatur dan defect dimana semakin tinggi temperatur semakin rendah jumlah defect ini mungkin karena proseswarm-up mesin berkurang. Gambar 2.6 Diagram Pancar 7. Peta Kendali Peta kendali merupakan bagan kontrol dalam melihat penyimpangan yang terjadi dan biasanya dapat mempertemukan masalah yang sedang dihadapi serta memeriksa hasil yang telah dilakukan. Peta kendali menggambarkan perbaikan kualitas terjadi pada dua situasi seperti halnya kondisi tidak stabil dan pengujian. Kondisi ini bisa terjadi karena di luar batas kendali kemudian dicari tindakan perbaikan sehingga proses menjadi stabil dan dalam 19

pengujian pengambilan tepat keputusan karena dapat melihat yang baik atau buruk. Contol chartselalu terdiri dari tiga garis horisontal, yaitu : Garis pusat (Center Line) garis yang menunjukkan nilai tengah (mean) atau nilai rata-rata dari karakteristik kualitas yang di plot kan peta kendali. Upper Control Limit (UCL) garis di atas garis pusat yang menunjukkan batas kendali atas. Lower Control Limit (LCL) garis bawah garis pusat yang menunjukan batas kendali bawah. Garis-garis tersebut ditentukan oleh historis, terkadang besarnya UCL dan LCL ditentukan oleh confidence interval dari kurva normal. Gambar di bawah ini menunjukkan Control chart. Gambar 2.7 Control Chart 20

F. Control Chart dengan metode P-chart P-chart merupakan proporsi dari kerusakan atau kecacatan barang dalam sample sebagai statisticsample. Dengan P-chart, sample diambil secara periodic dari proses produksi dan oporsi dari barang yang rusak atau cacat dalam sample ditentukan untuk melihat apakah proporsi tersebut masih tercakup dalam batasan control grafik. P-chart menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : p = jumlah produk rusak n = observasi UCL p 3 p(1 n p) LCL p 3 p(1 n p) Cara menentukan sample dengan rumus sebagai berikut : n 2N 21