Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BERITA RESMI STATISTIK

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

BERITA RESMI STATISTIK

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN WILAYAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA. Mitrawan Fauzi

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

LAMPIRAN A PERHITUNGAN DATA PENGUJIAN

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

Musrenbang RKPD Provinsi Sumatera Utara 2013 Hotel Santika, Selasa 2 April 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. 1994). Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

Perindustrian Manufacturing

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

Mataram, 02 Maret 2011

: SUMATERA UTARA Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

Pemerintahan Government

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

diakses pada tanggal 12 Maret 2011 pukul WIB 1di Medan

BAB I PENDAHULUAN. Pada September 2000 sebanyak 189 negara anggota PBB termasuk

Lampiran 1 Hasil Regression Model GLS FIXED EFFECT (FEM)

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

REKAP DATA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (dalam jutaan rupiah)

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

ALOKASI ANGGARAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA UTARA Beryl Artesian Girsang

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

Tahun Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah pada dasarnya merupakan kegiatan yang

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan. pendapatan perkapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan negara, penyedia lapangan kerja, dan juga sebagai sumber

DAFTAR MoA USU TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan. Kualitas audit

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk yang menguntungkan kan adalah jamur konsumsi. konsumsi atau sering dikenal dengan istilah mushroom merupakan bahan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2017 OLEH : DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Determinan kemiskinan..., Roy Hendra, FE UI, Universitas Indonesia

Descriptive Statistics

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2014

PROFIL PEMBANGUNAN SUMATERA UTARA

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Transkripsi:

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

Energy planning is essentially an estimate of energy demand and supply in the future. Estimates of energy demand can be done with the approach of demand and supply approach. Demand approach means that energy demand is calculated from the energy demand by each sector energy users. The approach is to supply the energy demand calculations based on data development of energy supply

LEAP (Long-range Energy Alternatives Planning system) is a computer software that can be used for conducting analysis and evaluation of policies and energy planning. Modeling stage Problem Definition System Conceptualization Representation Model Evaluation Model Policy Analysis

The structure of energy demand in the LEAP illustrates the grouping of energy demand. Energy demand are grouped into: a. Household sector i. Village ii. City b. Commercial sector i. Public house ii. Restaurant iii. Commerce iv. Other Services

c. Industry Sector i. Food ii. Textiles iii. Metal iv. Machinery v. Other d. Transport Sector i. Motorcycle ii. Passenger Cars iii. Estate car iv. Train v. Transport crossings

Map of North Sumatra Province

North Sumatera 18 Regency Nias Mandailing Natal Tapanuli Selatan Tapanuli Tengah Tapanuli Utara Toba Samosir Labuhan Batu Asahan Simalungun Dairi Karo Deli Serdang Langkat Nias Selatan Humbang Hasundutan Pakpak Bharat Samosir Serdang Bedagai Batubara Padang Lawas Utara Padang Lawas 7 City Sibolga Tanjung Balai Pematang Siantar Tebing Tinggi Medan Binjai P. Sidempuan

I. Energy Consumption Activities 1. Population a. Number and Density of Population Year 2006 No Regency/City Population (jiwa) household (KK) Area (km2) Population Density (jiwa/km2) Regency 1 Nias 442.019 83.276 3.495,39 126 2 Mandailing Natal 413.750 93.922 6.620,70 63 3 Tapanuli Selatan 629.212 139.793 12.163,65 52 4 Tapanuli Tengah 297.843 63.568 2.158,00 136 5 Tapanuli Utara 256.444 57.366 3.764,65 69 6 Toba Samosir 169.116 45.366 2.352,35 68 7 Labuhan Batu 987.157 45.855 9.223,18 107 8 Asahan 1.038.554 217.844 4.580,75 227 9 Simalungun 841.198 230.932 4.368,60 192 10 Dairi 267.629 202.815 1.927,80 139 11 Karo 342.555 61.092 2.127,25 161 12 Deli Serdang 1.634.115 91.621 2.486,14 679 13 Langkat 1.013.849 366.678 6.263,29 162 14 Nias Selatan 271.026 50.783 1.625,91 148 15 Humbang Hasundutan 152.757 34.170 2.297,20 65 16 Pakpak Bharat 34.882 7.949 1.218,30 29 17 Samosir 130.662 30.679 2.433,50 63 18 Serdang Bedagai 605.630 138.763 1.913,33 304 Municipality 19 Sibolga 91.941 19.713 10,77 8.537 20 Tanjung Balai 156.475 32.681 61,52 2.586 21 Pematang Siantar 235.372 53.555 79,97 2.943 22 Tebing Tinggi 137.959 31.640 38,44 3.631 23 Medan 2.067.288 435.218 265,10 7.798 24 Binjai 244.256 54.145 90,24 2.704 25 P. Sidempuan 181.865 59.478 114,65 1.299 Total Propinsi 12.643.494 2.839.316 71.680,68 176 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2007

I.. Energy Consumption Activities 1. Population a. Number and Density of Population Year 2007 No Regency/Municipality Population (jiwa) household (KK) Area (km2) Population Density (jiwa/km2) Regency 1 Nias 442.548 84.942 3.495,39 127 2 Mandailing Natal 417.590 94.477 6.620,70 63 3 Tapanuli Selatan 637.312 141.142 12.163,65 52 4 Tapanuli Tengah 305.922 65.791 2.158,00 142 5 Tapanuli Utara 263.750 59.270 3.764,65 70 6 Toba Samosir 169.299 46.005 2.352,35 72 7 Labuhan Batu 1.007.185 45.855 9.233,18 109 8 Asahan 676.605 220.391 3.675,79 184 9 Simalungun 846.329 151.759 4.386,60 193 10 Dairi 268.780 205.988 1.927,80 139 11 Karo 351.368 62.886 2.127,25 165 12 Deli Serdang 1.686.366 93.851 2.486,14 678 13 Langkat 1.027.414 371.446 6.263,29 164 14 Nias Selatan 271.944 239.943 1.625,91 167 15 Humbang Hasundutan 153.837 34.285 2.297,20 67 16 Pakpak Bharat 38.726 8.292 1.218,30 32 17 Samosir 131.205 30.945 2.433,50 54 18 Serdang Bedagai 618.656 142.220 1.913,33 323 19 Batu Bara 373.836 83.850 904,96 413 Municipality 20 Sibolga 93.207 19.885 10,77 8.654 21 Tanjung Balai 159.932 33.112 61,52 2.600 22 Pematang Siantar 236.607 53.774 79,97 2.959 23 Tebing Tinggi 139.409 31.829 38,44 3.627 24 Medan 2.083.156 470.481 265,10 7.858 25 Binjai 248.256 55.291 90,24 2.751 26 P. Sidempuan 185.132 59.528 114,65 1.615 Total Propinsi 12.834.371 2.911.674 71.680,68 179

b. Density of Population Year 2006 No Regency/Municipality Population growth (%/ year) 2000-2005 2000-2006 Regency 1 Nias 1,33 0,71 2 Mandailing Natal 1,42 2,35 3 Tapanuli Selatan 1,83 1,67 4 Tapanuli Tengah 2,96 3,33 5 Tapanuli Utara 0,07 0,06 6 Toba Samosir (0,96) (0,24) 7 Labuhan Batu 2,41 2,63 8 Asahan 1,82 1,75 9 Simalungun (0,70) (0,29) 10 Dairi 0,20 0,54 11 Karo 2,19 3,19 12 Deli Serdang 1,95 2,25 13 Langkat 1,37 1,88 14 Nias Selatan - - 15 Humbang Hasundutan - - 16 Pakpak Bharat - - 17 Samosir - - 18 Serdang Bedagai - - Municipality 19 Sibolga 1,51 1,86 20 Tanjung Balai 2,90 2,82 21 Pematang Siantar (0,93) (0,43) 22 Tebing Tinggi 1,65 1,66 23 Medan 1,33 1,37 24 Binjai 2,16 2,25 25 Padang Sidempuan - - Total Propinsi 1,37 1,57 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2007

b. Density of Population Year 2007 No Regency/Municipality Population growth (%/ year) 2000-2006 2000-2007 Regency 1 Nias 0,71 1,62 2 Mandailing Natal 2,35 2,15 3 Tapanuli Selatan 1,67 1,63 4 Tapanuli Tengah 3,33 3,24 5 Tapanuli Utara 0,06 0,34 6 Toba Samosir (0,24) (0,17) 7 Labuhan Batu 2,63 2,54 8 Asahan 1,75 1,66 9 Simalungun (0,29) (0,16) 10 Dairi 0,54 0,70 11 Karo 3,19 3,10 12 Deli Serdang 2,25 2,35 13 Langkat 1,88 1,80 14 Nias Selatan - - 15 Humbang Hasundutan - - 16 Pakpak Bharat - - 17 Samosir - - 18 Serdang Bedagai - - Municipality 19 Sibolga 1,86 1,79 20 Tanjung Balai 2,82 2,73 21 Pematang Siantar (0,43) (0,29) 22 Tebing Tinggi 1,66 1,57 23 Medan 1,37 1,28 24 Binjai 2,25 2,16 25 Padang Sidempuan - - Total Propinsi 1,57 1,56 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2008

c. Household Size 2006 No Regency/Municipality Jumlah Anggota Keluarga per KK (Jiwa/KK) 2005 2006 Regency 1 Nias 5,39 5,31 2 Mandailing Natal 4,47 4,41 3 Tapanuli Selatan 4,54 4,50 4 Tapanuli Tengah 4,75 4,69 5 Tapanuli Utara 4,54 4,47 6 Toba Samosir 3,99 3,69 7 Labuhan Batu 4,60 4,53 8 Asahan 4,57 4,50 9 Simalungun 4,21 4,15 10 Dairi 4,45 4,38 11 Karo 3,79 3,74 12 Deli Serdang 4,50 4,46 13 Langkat 4,36 4,30 14 Nias Selatan 5,41 5,34 15 Humbang Hasundutan 4,54 4,47 16 Pakpak Bharat 4,45 4,38 17 Samosir 4,61 4,26 18 Serdang Bedagai 4,41 4,36 Municipality 19 Sibolga 4,74 4,66 20 Tanjung Balai 4,87 4,79 21 Pematang Siantar 4,47 4,39 22 Tebing Tinggi 4,43 4,36 23 Medan 4,81 4,75 24 Binjai 4,58 4,51 25 Padang Sidempuan 3,52 3,06 Total Propinsi 4,54 4,45 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2007

c. Household Size 2007 No Regency/Municipality Jumlah Anggota Keluarga per KK (Jiwa/KK) 2006 2007 Regency 1 Nias 5,31 5,21 2 Mandailing Natal 4,41 4,42 3 Tapanuli Selatan 4,50 4,52 4 Tapanuli Tengah 4,69 4,65 5 Tapanuli Utara 4,47 4,45 6 Toba Samosir 3,69 3,68 7 Labuhan Batu 4,53 4,57 8 Asahan 4,50 4,46 9 Simalungun 4,15 4,11 10 Dairi 4,38 4,27 11 Karo 3,74 3,74 12 Deli Serdang 4,46 4,54 13 Langkat 4,30 4,28 14 Nias Selatan 5,34 5,35 15 Humbang Hasundutan 4,47 4,49 16 Pakpak Bharat 4,38 4,67 17 Samosir 4,26 4,24 18 Serdang Bedagai 4,36 4,35 Municipality 19 Sibolga 4,66 4,69 20 Tanjung Balai 4,79 4,83 21 Pematang Siantar 4,39 4,40 22 Tebing Tinggi 4,36 4,38 23 Medan 4,75 4,43 24 Binjai 4,51 4,49 25 Padang Sidempuan 3,06 3,11 Total Propinsi 4,45 4,41 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2008

ELECTRICAL 2006 a. Kapasitas Terpasang. Daya Mampu. dan Efisiensi Pembangkit Listrik 2006 No Jenis Kapasitas Lokasi Pembangkit Terpasang (MW) 1 PLTD Belawan 24,85 2 PLTU Belawan 260,00 3 PLTG Belawan 123,13 4 PLTGU Belawan 817,88 5 PLTA/M Pandan 139,55 6 PLTD Pandan 16,54 Total 1.381,95 Sumber: PT. PLN Persero b Jaringan Transmisi dan Distribusi No Jenis Jaringan Panjang (kms) 1 Tegangan Tinggi (TT) 150 kv 3.274 2 Tegangan Menengah (TM) 20 kv 21.981 3 Tegangan Rendah (TR) 380/220 V 24.169 Sumber: PT. PLN Persero 2007 c. Daya Tersambung Kelompok No Pelanggan 1 Penjualan Listrik (GWh) 2001 2003 2004 2005 2006 Rumah Tangga/sosial 1.675,9 1.788,6 1.914,1 1.989,3 2.119,9 2 Publik 237,2 266,9 338,6 367,7 408,4 3 Industri 1.458,3 15.932,0 1.620,2 1.635,4 1.737,2 4 Bisnis 425,0 492,6 559,1 609,1 659,4 Sumber: PT. PLN Persero 2007 Total 3.796,4 18.480,1 4.432,0 4.601,5 4.924,8

KELISTRIKAN 2007 a. Kapasitas Terpasang. Daya Mampu. dan Efisiensi Pembangkit Listrik 2007 N Kapasitas Jenis Pembangkit Lokasi o Terpasang (MW) 1 PLTD Belawan 24,85 2 PLTU Belawan 260,00 3 PLTG Belawan 123,13 4 PLTGU Belawan 817,88 5 PLTA/M Pandan 139,55 6 PLTD Pandan 16,54 Total 1.381,95 Sumber: PT. PLN Persero b Jaringan Transmisi dan Distribusi No Jenis Jaringan Panjang (kms) 1 Tegangan Tinggi (TT) 150 kv 3.274 2 Tegangan Menengah (TM) 20 kv 21.981 3 Tegangan Rendah (TR) 380/220 V 24.169 Sumber: PT. PLN Persero g. Daya Tersambung Kelompok No Pelanggan 1 Penjualan Listrik (GWh) 2003 2004 2005 2006 2007 Rumah Tangga/sosial 1.788,6 1.914,1 1.989,3 2.119,9 2.196,2 2 Publik 266,9 338,6 367,7 408,4 1.222,9 3 Industri 15.932,0 1.620,2 1.635,4 1.737,2 1.823,1 4 Bisnis 492,6 559,1 609,1 659,4 694,8 Sumber: PT. PLN Persero 2008 Total 18.480,1 4.432,0 4.601,5 4.924,8 5.937,1

Sektor Industri 2006 No Subsektor Intensitas Pemakaian Energi Tahun 2006 (SBM/juta rupiah/tahun) Minyak Tanah Minyak Solar Batubara 1 Makanan 0,0001856 0,0244624 0,0005014 2 Tekstil 0,0040668 0,0727493 0,0062177 3 Kayu 0,0007435 0,0743194 0,0205043 4 Kertas 0,0001303 0,0413982 0,0027099 5 Kimia 0,0011673 0,1083793 0,0001701 6 Non Logam 0,0049306 0,1227754 0,0003844 7 Logam 0,0000043 0,1315366 0,0000000 8 Permesinan 0,0004784 0,0384257 0,0000000 9 Lain-lain 0,0011149 0,0962628 0,0019474

TERIMA KASIH