1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja. 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif

dokumen-dokumen yang mirip
: Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan bagi pekerja penanggulangan bencana.

KODE UNIT : O JUDUL UNIT : MerekrutRelawan DESKRIPSIUNIT : Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

Judul Unit : MenetapkanEfektivitas Hubungan di TempatKerja

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. Mengelola penyampaian bantuan

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

1. Merencanakan hasil pencapaian tim. 2. Mengembangkan tim yang kompak. 3. Berpartisipasi dalam fasilitasi kerja tim

JUDUL UNIT : MenyosialisasikanMisi dan Layanan Organisasi

1. Memahami pengertian dan ruang lingkup hunian / shelter

Kode Unit : O

1. Menyampaikan misi dan tujuan organisasi. 2. Memengaruhi. individu

2.1 Intervensi sanitasi dilakukan sesuai dengan disain. 2.2 Sarana Pembuangan Tinja (Jamban) darurat disediakan.

1. Menggunakan sistem dan peralatan komunikasi

Kode Unit : O

1. Melakukan pendekatan terhadap peluang pendanaan dari donatur potensial. 2. Menyerahkan proposal pendanaan. 3. Memenuhi persyaratan kontrak

: Membuat KebijakanPengelolaanRelawan

O JUDUL UNIT

01 Berkomunikasi di Tempat Kerja

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

1.1 Pentingnya pelayanan. 1.2 Tujuan penyediaan air bersih. 1.3 Komponen penyediaan air. 1.4 Parameter Standar Kualitas

1. Mengkaji tempat kejadian dan kebutuhan organisasi

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

1. Menetapkan Konteks risiko

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. Menyiapkan upaya penyelamatan

: MenerapkanKeterampilanSAR. 1. Menyiapkan kegiatan SAR

KODE UNIT O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

1. Menetapkan rencana kinerja tim

: Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mengelola tanggap darurat search and rescue (SAR)

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

Kode Unit : O

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. Melakukan kajian situasi

KODE ETIK PSIKOLOGI. Bab III. Kompetensi (Pasal 7-12) Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

1. Membentuk tim penilaian cepat dalam konteks penanggulangan bencana

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN INDONESIA. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB II LANDASAN TEORI

U/ meningkatkan hak pasien di rs, harus dimulai dgn mendefinisikan hak tersebut, kemudian mendidik pasien dan staf tentang hak tersebut.

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TANGGAL 22 JUNI 2015 RENCANA AKSI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA TAHUN BAB I

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:

Kode etik perawat. Profesi moral community : Cita-cita dan nilai bersama. Anggota profesi disatukan oleh latar belakang pendidikan yg sama Profesi mem

KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. sebagai lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah Grobogan mampu

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MASTER OF CEREMONY BERBASIS

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan diri untuk bekerja dalam konteks Penanggulangan Bencana. 2. Melakukan komunikasi secara efektif

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

KODE ETIK PSIKOLOGI. Bab IV. Hubungan Antar Manusia (Pasal 13-22) Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

: MenyiapkanRencana Transisi dalam Konteks Tanggap Darurat Bencana

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KABUPATEN RAMAH HAK ASASI MANUSIA

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

KURIKULUM SMK EDISI 2004

Holistic care and transcultural nursing

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

Transkripsi:

KODE UNIT : O.842340.005.01 JUDUL UNIT : Melakukan Kerja Efektif dengan Keanekaragaman Budaya Klien Dan Rekan Kerja DESKRIPSIUNIT : Unit ini menjelaskan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang berhubungan dengan kesadaran budaya yang diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif dan bekerjasama dengan orang-orang dari budaya yang berbeda ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempraktikkan kesadaran budaya dalam praktikkerja 2. Menerima keragaman budaya sebagai dasar hubungan kerja profesional yang efektif 3. Berkomunikasi efektif lintas budaya KRITERIAUNJUK KERJA 1.1 Kesadaran budaya sebagai faktor dari semua sikap manusia melalui cara bekerja yang sesuai dengan budaya dipraktikkan. 1.2 Praktik kerja yang mengembangkan budaya dan lingkungan yang aman bagi semua orang dilakukan. 1.3 Cara kerja dikaji, dikonsultasikan bersama dengan orang dari latar belakang budaya yang berbeda. 2.1 Penghormatan terhadap keragaman budaya dalam semua bentuk komunikasi dan interaksi dengan staf, sejawat, dan klien dipraktikkan. 2.2 Strategi spesifik untuk menghapus bias dan diskriminasi di tempat kerja dilakukan. 2.3 Pengembangan hubungan profesional berdasarkan keragaman budaya dilakukan. 3.1 Penghormatan terhadap keragaman budaya melalui semua bentuk komunikasi dengan klien, keluarga, staf, dan lainnya dipraktikkan. 3.2 Komunikasi konstruktif untuk mengembangkan dan memelihara hubungan efektif, saling pengertian dan kepercayaan dilakukan. 3.3 Bila perbedaan bahasa menjadi kendala,

4. Menyelesaikan kesalahpahaman akibat keanekaragaman budaya maka komunikasi alternatif dilakukan. 3.4 Bantuan penerjemah dicari. 4.1 Isu penyebab konflik didentifikasi. 4.2 Jika kesalahpahaman terjadi, dampak dari keragaman budaya diidentifikasi. 4.3 Upaya menyelesaikan perbedaan yang sensitif dengan pertimbangan budaya dilakukan. 4.4 Kesulitan diatasi dengan orang yang tepat bila perlu. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Praktik kerja, dapat berhubungan dengan: 1.1.1 menghadapi orang dengan gender dan umur yang berbeda-beda 1.1.2 mematuhi peraturan organisasi 1.1.3 ketentuan mendapatkan bantuan 1.1.4 menghubungi keluarga 1.1.5 berhadapan muka 1.1.6 merawat orang sakit 1.1.7 menangani harta milik orang 1.1.8 ketentuan jasa makanan. 1.2 Praktik kerja yang sesuai dengan budaya adalah tidak melakukan diskriminasi, bebas bias, stereotyping, rasis, dan prasangka 1.3 Keanekaragaman budaya, dapat termasuk: 1.3.1 bangsa 1.3.2 suku 1.3.3 bahasa 1.3.4 norma dan nilai budaya 1.3.5 agama 1.3.6 adat istiadat 1.3.7 kekerabatan dan struktur keluarga

1.3.8 pengalaman dan masa lalu pribadi yang mengakibatkan trauma 1.3.9 gender dan hubungan gender 1.3.10 umur 1.3.11 cacat 1.3.12 seksualitas 1.3.13 kebutuhan khusus 1.4 Komunikasi, dapat termasuk: 1.4.1 verbal 1.4.2 bahasa tubuh, ekspresi muka, dan gerakan tubuh 1.4.3 sikap tubuh 1.4.4 tertulis 1.4.5 tanda-tanda, isyarat 1.4.6 melalui penerjemah atau orang lain 1.5 Strategi untuk menghapus bias dan diskriminasi, dapat termasuk: 1.5.1 tim yang beranggotakan sejumlah orang yang berbeda budaya 1.5.2 keterwakilan budaya dalam keanggotaan komite 1.5.3 tempat kerja yang bebas dari bacaan-bacaan, poster, dan tanda-tanda yang tidak sensitif 1.5.4 inklusivitas - mendorong pengambilan keputusan oleh minoritas. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan 2.1.1 Alat tulis kantor 2.2 Perlengkapan 2.1.2 komputer dan aplikasinya.

3. Peraturan yang diperlukan 4. Norma dan standar SNI 7937:2013, Layanan kemanusiaan dalam bencana PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Pertimbangan Kesempatan dan Kesetaraan 1.1.1 Semua pekerja dalam penanggulangan bencana sebaiknya menyadari isu kesempatan dan kesetaraan yang berhubungan dengan area kerjanya 1.1.2 Semua pekerja mengembangkan kemampuan bekerja dalam lingkungan perbedaan budaya 1.1.3 Penilai dan pelatih perlu mempertimbangkan isu kesempatandan kesetaraan yang relevan, secara khusus yang berhubungan dengan faktor keanekaragaman budaya Indonesia. 2. Persyaratan kompetensi 2.1 O.842340.001.01 Melakukan Kerja Efektif pada Sektor Penanggulangan Bencana 3. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan yang Diperlukan 3.1.1 konsep budaya diri dan perspektif keanekaragaman budaya dalam konteks Pancasila 3.1.2 ketersediaan sumber daya dan bantuan didalam dan diluar organisasi sehubungan dengan isu keanekaragaman budaya 3.1.3 mengenali budaya sebagai fenomena sosial yang dinamis 3.1.4 mengenali praktik dampak kebudayaan dan pengalaman sikap pribadi, hubungan interpersonal, persepsi, dan harapan sosial

dari lainnya 3.1.5 mengenali keunikan cara berbudaya seseorang dan responnya terhadap pengalaman yang lalu 3.1.6 prinsip peluang kerja yang sama, tidak membedakan seks, suku, cacat, dan antidiskriminasi 3.1.7 peranan dan penggunaan bahasa dan penerjemah budaya. 3.2 Keterampilan yang diperlukan 3.2.1 menerapkan pedoman menghargai budaya ditempat kerja, menunjukkan penghormatan dan mengajak semua orang melakukannya ditempat kerja 3.2.2 membentuk hubungan kerja yang efektif dengan staf dan sejawat dari berbagai latar belakang dan budaya 3.2.3 berpartisipasi dalam mengidentifikasi dan menerapkan pedoman kerja yang nyaman budaya 3.2.4 merespon dengan sopan dan sensitif paham budaya dan praktiknya yang dapat menyebabkan kesalahpahaman 3.2.5 sensitif dan sopan berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang dan budaya 3.2.6 melaksanakan dasar-dasar penyelesaian konflik dan keterampilan negosiasi 3.2.7 melakukan strategi efektif untuk membuang diskriminasi dan bias ditempat kerja. 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Semua pekerja dalam penanggulangan bencana menyadari isu-isu kesempatan, kesetaraan, serta hak asasi manusia di bidang kerja masing-masing 4.2 Semua pekerja mengembangkan kemampuan bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda

5. Aspek Kritis Aspek-aspek kritis bagi penilaian dan pembuktian yang dipersyaratkan untuk menunjukkan unit kompetensi ini: 1.1 individu yang sedang dinilai dapat menunjukkan bukti mengenai pengetahuan yang spesifik seperti halnya keterampilan dasar 1.2 penilaian kompetensi paling tepat dilakukan ditempat kerja atau di tempat kerja yang disimulasikan sesuai kenyataan lapangan 1.3 penilaian dilakukan lebih dari satu kali kesempatan yang mencakup berbagai keadaan untuk menentukan konsistensinya 1.4 penilaian menyeluruh unit ini sangat disarankan untuk memastikan keterampilan yang berhubungan dengan fungsi kerja spesifik tetapi unit juga dapat diuji secara sendiri.