AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

langsung Biaya Tenaga kerja

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

Adalah bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi

Metode Harga Pokok Proses. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

METODE HARGA POKOK PESANAN

PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES PADA PERUSAHAAN SOUN CAP KETELA MAS TAMBAK. Dwi Suprajitno.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

BAB II LANDASAN TEORITIS

Modul ke: Process Costing. Biaya produksi dengan metode process costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

Biaya Produksi : Semua biaya yang timbul dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mengolah barang dan jasa menjadi produk selesai.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II BAHAN RUJUKAN

METODE HARGA POKOK PESANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB II BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya. Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PROSES PENGANTAR

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Walter T Harrison JR. (2011:03) Mulyadi (2009:5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

BAB II UKM DAN BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa biaya produksi

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABLE COSTING

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENENTUAN BIAYA JASA

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN. tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Clara Susilawati, MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

Latihan Soal Akuntansi Biaya & Praktek (1)

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Transkripsi:

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

Harga pokok produksi Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi dalam periode tertentu Pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk untuk memperoleh aktiva ( Mulyadi, 1991) Harga pokok produksi adalah mewakili jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tersebut ( Hansen & Mowen :1999)

Menentukan harga jual produk Memantau realisasi produksi Menghitung laba dan rugi periodik Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam laporan keuangan ( neraca)

Arti luas : pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang mungkin akan terjadi atau terjadi untuk tujuan tertentu. Arti sempit : sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva, dalam hal ini pengorbanan ekonomi diartikan dengan istilah harga pokok (cost). Biaya sebagai harga pokok (cost) adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, nilai aktiva lain yang diserahkan atau dikorbankan, hutang yang timbul atau tambahan modal, dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan baik masa lalu (harga perolehan yang terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi)

Biaya/BEBAN (expense) adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan digunakan sebagai pengurang penghasilan. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan expired. Biaya yang telah expired tersebut disebut dengan beban Klasifikasi biaya 1) Berdasarkan fungsi pokok dari aktivitas 2) Berdasarkan perilaku biaya 3) Berdasarkan akuntansi pertanggungjawaban 4) Berdasarkan sifat penelusuran terhadap obyeknya 5) Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan

berkaitan dengan pembuatan barang, pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan penyediaan jasa a. Biaya Bahan Baku b. Biaya Tenaga Kerja Langsung c. Biaya Overhead Pabrik 1. Biaya Produksi a. Biaya penjualan b. Biaya administrasi dan umum c. Biaya keuangan a. Klasifikasi Biaya berdasarkan fungsi 2. Biaya Non produksi berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, administrasi umum, pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan.

Bahan baku adalah bahan yang dikonsumsi/diproses /diolah produk dan bahan tersebut menjadi bagian dari produk jadi serta pemakainnya dapat diidentifikasi secara langsung. Biaya bahan baku : harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai dalam kegiatan pengolahan produk. Bukan bahan baku adalah barang yang akan dikonsumsi dalam perusahaan tetapi tidak merupakan bagian dari produk selesai, misalnya supplies, suku cadang. Bahan dapat digolongkan menjadi bahan baku (direct material) dan bahan pembantu/penolong (indirect material) Bahan baku pemakaiannya dapat diidentifikasi /diikuti jejaknya, namun bahan penolong, pemakaiannya tidak dapat diikuti jejaknya serta pemakaiannya relative kecil, misalnya : dalam perusahaan mebel dempul, plamir.

Biaya tenaga kerja langsung adalah Tenaga kerja langsung : tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasi jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung : balas jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Misal : biaya depresiasi, biaya repair, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan baku penolong/supplies.

Biaya penjualan/pemasaran merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasa serta melayani pelanggan. Contoh biaya penjualan meliputi gaji dan komisi tenaga penjual, biaya iklan, dan biaya pengiriman barang. Biaya administrasi dan umum merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan fungsi administrasi dan umum, yang tidak dapat dibebankan ke pemasaran dan produksi. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan. Contoh biaya administrasi adalah biaya perancangan dan pengembangan produk baru, gaji eksekutif perusahaan, gaji pegawai bagian keuangan, dan biaya legal (hukum). Biaya keuangan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya : biaya bunga, rugi exchange rate, biaya administrasi bank.

Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output 1. Biaya tetap : adalah suatu biaya yang jumlahnya tetap sama ketika outputberubah. Secara total biaya tetap tidak berubah, tetapi biaya tetap per unit produk akan menjadi lebih kecil apabila jumlah aktivitas yang dilakukan dan jumlah produk yang dihasilkan semakin banyak. Contoh biaya tetap adalah biaya penyusutan, biaya sewa gedung dan biaya sewa mesin. 2. Biaya Variabel :adalah biaya yang jumlah total bervariasi secara proporsional terhadap perubahan output. Jadi total biaya variabel akan berubah secara proporsional terhadap perubahan aktivitas tetapi biaya variabel per unit akan tetap konstan. Contoh biaya variabel ini adalah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. 3. Biaya Campuran :adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variable. Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan.

Biaya Terkendali (Controllable cost) :Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dikendalikan dan dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu. Misalnya biaya iklan dan komisi untuk jasa pemasaran yang menjadi tanggung jawab manajer marketing merupakan biaya yang dapat dikendalikan bagi manajer marketing. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable cost) :Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki dan dalam jangka waktu tertentu. Contoh biaya yang tidak dapat dikendalikan adalah gaji manajer puncak dan biaya tingkat korporasi seperti biaya penelitian dan pelatihan.

D. Klasifikasi Biaya berdasarkan sifat penelusuran terhadap obyeknya 1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi pada suatu segmen dan terjadinya karena adanya segmen tersebut. Biaya ini merupakan biaya yang dapat ditelusuri dengan jelas dan nyata ke bagian segmen tertentu yang akan dianalisa. 2. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Biaya tidak Langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berkaitan dengan segmen Contoh biaya tidak langsung adalah gaji dan eksekutif perusahaan.

Biaya Relevan :Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda pada berbagai macam alternatif. Biaya relevan berpengaruh dalam pengambilan keputusan, sehingga harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan Biaya Relevan Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda pada berbagai macam alternatif. Biaya relevan berpengaruh dalam pengambilan keputusan, sehingga harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan

Yaitu penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Terdiri dari unsur2 biaya: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik Harga pokok produksi xxxx xxxx xxxx xxxx Harga pokok produk = harga pokok produksi + biaya non produksi ( biaya pemasaran, biaya adm dan umum)

Yaitu metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel Unsur2 biaya terdiri dari: Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variable Harga pokok produksi xxxx xxxx xxxx xxxx

Metode pengumpulan harga pokok bagi manajemen merupakan salah satu cara untuk menetukan besarnya harga produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan Konsep akuntansi biaya memiliki tujuan dan manfaat, diantaranya : 1. Perencanaan dan pengendalian biaya 2. Penentuan harga pokok produk baik barang maupun jasa dengan lebih tetap dan teliti 3. Alat bantu dalam pengambilan keputusan manajemen Ada 2 metode yaitu : metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses.

BIAYA PESANAN BIAYA PROSES Produk sangat bervariasi Biaya diakumulasi berdasarkan pesanan Biaya per unit dihitung melalui pembagian antara jumlah biaya pekerjaan dengan jumlah unit dalam pesanan Produk bersifat homogen Biaya diakumulasi berdasatkan proses atas departemen Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut.

Perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan mempunyai karakteristik : Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada saat pesanan yang bersangkutan selesai, dengan menjumlahkan semua biaya yang dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan biasanya segera akan diserahkan (dijual) kepada pemesan sesuai dengan saat/tanggal pesanan harus diserahkan.

Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok pesanan. Kartu ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu dicatat secara rinci didalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

PT LOGAM KUAT JL Rajawali no 77 Tlp 13030 Yogyakarta No. :. Job Order Cost Sheet Pemesan : Produk Jumlah : :.. Tgl Mulai Tgl Pesan :.. :. BBB BTK BOP Tgl Ket Kuantitas Jumlah Tgl Jumlah Tgl Jumlah Akuntansi Biaya - Daljono 23

Pembelian & Penyimpanan Bahan baku Penentuan harga pokok bahan baku yang dibeli Pengolahan Bahan baku Menjadi produk jadi Biaya tenaga Kerja langsung Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai Pengumpulan biaya produksi Biaya overhead pabrik Penyimpanan Produk jadi dalam gudang Penentuan harga pokok produk jadi

1.Biaya Bahan Baku dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya. 2.Biaya tenaga kerja langsung dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya. 3.BiayaOverhead Pabik dibebankan berdasarkan tarif PROSES PENGOLAHAN 1.Proses Produksi melalui satu tahap pengolahan 2.Proses Produksi melalui lebih dari satu tahapan pengolahan

1. Pembelian bahan baku Persediaan bahan baku Utang dagang/kas xxx xxx 2. Pembelian bahan penolong Persediaan bahan penolong utang dagang/ Kas xxx xxx 3. Pemakaian bahan baku Barang dalam proses-bb Persediaan bahan baku xxx xxx

4. Pemakain bahan penolong: Biaya Overhead pabrik sesungguhnya xxx Persediaan bahan penolong xxx 5. Biaya tenaga kerja : Yang terutang oleh perusahaan: Gaji dan upah xxx Utang gaji dan upah xxx Pembayaran Gaji Utang gaji dan upah Kas xxx xxx

6. Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan : Barang dalam proses BOP xxx Biaya Overhead Pabrik yg dibebankan xxx 7. Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya : Biaya Overhead Pabrik yg sesungguhnya Macam-macam rek. Yg dikredit xxx xxx 8. Penutup BOP yg dibebankan : Biaya Overhead Pabrik yg dibebankan Biaya Overhead Pabrik yg sesungguhnya 9. Selisih BOP : Selisih (kurang) Biaya Overhead Pabrik xxx Biaya Overhead Pabrik yg sesungguhnya xxx xxx xxx

10. Pencatatan harga pokok produk jadi : Persediaan produk jadi xxx BDP - Biaya bahan baku BDP Biaya tenaga kerja langsung BDP Biaya overhead pabrik 11. Pencatatan harga pokok produk dalam proses : Persediaan produk dalam proses xxx BDP - Biaya bahan baku BDP Biaya tenaga kerja langsung BDP Biaya overhead pabrik xxx xxx xxx xxx xxx xxx 12. Pencatatan harga pokok produk yang dijual : Harga pokok penjualan xxx Persediaan produk jadi xxx 13. Pencatatan pendapatan penjualan : Piutang dagang / Kas xxx Hasil Penjualan xxx

PT Eliona berusaha dalam bidang percetakan. Semua pesanan diproduksi berdasarkan spesifikasi dari pemesan, dan biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan yang diterima. Pendekatan yang digunakan perusahaan dalam penentuan harga pokok produksi adalah full costing. Dalam bulan november 2009, PT Eliona mendapat pesanan untuk mencetak undangan sebanyak 1500 lembar dari PT Rimedi. Harga yang dibebankan kepada pemesan tersebut adalah Rp 3000,- per lembar. Dalam bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan untuk mencetak pamflet iklan sebesar Rp 1000,- per lembar. pesanan dari PT Rimendi diberi nomor 101 dan pesanan PT Oki diberi nomor 102.

1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong. Pada tgl 3 nov perusahaan membeli bahan baku dan penolong: Bahan baku: Kertas jenis X 85 ream @ Rp 10.000,- Rp 850.000 Kertas jenis Y 10 roll@ Rp 350.000,- Rp 3.500.000 Tinta jenis A 5 kg @ Rp 100.000,- Rp 500.000 Tinta jenis B 25 kg @ Rp 25.000,- Rp 625.000 Jumlah bahan baku yang dibeli Rp 5.475.000 Bahan penolong: Bahan penolong P 17kg @ Rp 10.000 Rp 170.000 Bahan penolong Q 60 L @ Rp 5.000 Rp 300.000 Jumlah bahan penolong yang dibeli Rp 470.000 Jumlah total Rp5.945.000

Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong Jurnal 1 Persediaan bahan baku Rp 5.475.000 Utang dagang Rp 5.475.000 Jurnal 2 Persediaan bahan penolong Rp470.000 Utang dagang Rp 470.000

2. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong dalam produksi Bahan baku yang digunakan untuk pesanan 101 Kertas jenis X 85 ream @ Rp 10.000,- Rp 850.000 Tinta jenis A 5 kg @ Rp 100.000,- Rp 500.000 Jumlah bahan baku untuk pesanan 101 Rp1.350.000 Bahan baku yang digunakan untuk pesanan 102 Kertas jenis Y 10 roll@ Rp 350.000,- Rp 3.500.000 Tinta jenis B 25 kg @ Rp 25.000,- Rp 625.000 Jumlah bahan baku untuk pesanan 102 Rp 4.125.000 Jumlah bahan baku yang dipakai Rp 5.475.000 Jurnal 3 : pemakaian BB BDP-BBB Rp5.475.000 Persediaan Bahan baku Rp5.475.000 (Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku)

Pada saat memproses dua pesanan tersebut, perusahaan menggunakan bahan penolong sebagai berikut: Bahan penolong P 10 kg @ Rp 10.000 Rp 100.000 Bahan penolong Q 40 L @ Rp 5.000 Rp 200.000 Jumlah bahan penolong yg dipakai Rp300.000 Masukkan data tersebut dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan Jurnal 4 : Pemakaian Bahan Penolong BOP Sesungguhnya Rp 300.000 Persediaan Bahan Penolong Rp 300.000 (Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong)

Upah langsung pesanan 101 225jam@Rp4000 Rp 900.000 Upah langsung pesanan 102 1.250jam@Rp4000 Rp 5.000.000 Upah tidak langsung Rp 3.000.000 Jumlah upah Rp 8.900.000 Gaji karyawan adm & umum Rp 4.000.000 Gaji karyawan bag pemasaran Rp 7.500.000 Jumlah gaji Rp11.500.000 Jumlah biaya tenaga kerja Pencatatan BTK dilakukan melalui 3 tahap berikut: 1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan 2. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja 3. Pencatatan pembayaran gaji dan upah Rp20.400.000

a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan Jurnal 5 Gaji dan upah Rp 20.400.000 utang gaji dan upah Rp 20.400.000 b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja Jurnal distribusi biaya tenaga kerja Jurnal 6 BDP-BTKL Rp5.900.000 BOP Sesungguhnya Rp3.000.000 B. Adm & Umum Rp4.000.000 B. Pemasaran Rp 7.500.000 Gaji dan upah Rp 20.400.000 c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah Jurnal 7 Utang Gaji dan Upah Rp 20.400.000 Kas Rp 20.400.000

4. Pencatatan BOP BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari BTKL. BOP yang dibebankan kepada tiap pesanan dihitung sbb: Pesanan 101: 150% xrp 900.000 Rp 1.350.000 Pesanan 102 : 150% xrp 5.000.000 Rp 7.500.000 Rp 8.850.000 Jurnal 8 : Pembebanan BOP BDP-BOP Rp8.850.000 BOP yang dibebankan Rp 8.850.000

Misalnya Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi selain bahan penolong dan BTKL: Biaya depresiasi mesin Rp 1.500.000 Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 2.000.000 Biaya asuransi gedung pabrik dan mesin Rp 700.000 Biaya pemeliharaan mesin Rp 1.000.000 Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000 Jumlah Rp 5.700.000 Jurnal untuk mencatat BOP sesungguhnya: Jurnal 9 Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rp 5.700.000 Biaya depresiasi mesin Rp 1.500.000 Biaya depresiasi gedung pabrik Rp 2.000.000 Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp 700.000 Biaya pemeliharaan mesin Rp 1.000.000 Biaya pemeliharaan gedung Rp 500.000

Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasar tarif menyimpang dari BOP Sesungguhnya, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal 10 BOP yang dibebankan Rp 8.850.000 BOP Sesungguhnya Rp 8.850.000 Debit : Jurnal 4 Rp 300.000 Jurnal 6 Rp 3.000.000 Jurnal 9 Rp 5.700.000 Rp 9.000.000 Kredit : Jurnal 10 Rp 8.850.000 Selisih pembebanan kurang Rp 150.000 Jurnal 11 Selisih BOP Rp 150.000 BOP Sesungguhnya Rp 150.000

Pencatatan harga pokok produk jadi HPP dihitung sbb: B Bahan baku Rp 1.350.000 BTKL Rp 900.000 BOP Rp 1.350.000 Jumlah harga pokok pesanan 101 Rp3.600.000 Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi: Jurnal 12 Persediaan Produk Jadi Rp 3.600.000 BDP-BBB Rp 1.350.000 BDP-BTKL Rp 900.000 BDP-BOP Rp 1.350.000

HPP untuk pesanan 102 dihitung sbb: B Bahan baku Rp 4.125.000 BTKL Rp 5.000.000 BOP Rp 7.500.000 Jumlah harga pokok pesanan 102 Rp16.625.000 Pesanan 102 belum selesai. Jurnal untuk mencatat harga pokok pesanan yang belum selesai Jurnal 13 Persediaan Produk dalam Proses Rp 16.625.000 BDP-BBB Rp 4.125.000 BDP-BTKL Rp 5.000.000 BDP-BOP Rp 7.500.000

Jurnal 14 Harga pokok penjualan Rp 3.600.000 Persediaan Produk Jadi Rp 3.600.000

Perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses mempunyai karakteristik: Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun dan sebagainya. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Kegiatan produksi didasarkan pada budget produksi atau schedule produksi untuk satuan waktu tertentu. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual ( make to stock) Kegiatan produksi bersifat kontinyu atau terus-menerus. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya akhir bulan, akhir tahun. Perusahaan yang menggunakan sistem harga pokok proses misalnya : memproduksi barang (pabrik tekstil, penyulingan minyak, baja,ban, semen, gula, pharmasi, radio, mesin cuci, TV, kalkulator, makanan, dll). Memproduksi jasa : tenaga listrik (PLN), gas kota, pemanasan (di negara dingin), angkutan dan sebagainya.

Metode Harga Pokok Proses Satu Departemen PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui satu departemen produksi. Biaya yang dikeluarkan selama bulan Jan 2011 adalah: Biaya bahan baku 5.000.000 Biaya Bahan Penolong 7.500.000 Biaya Tenaga Kerja 11.250.000 Biaya Overhead pabrik 16.125.000 Total 39.875.000 Jumlah produk yang dihasilkan adalah: Barang jadi 2.000 kg Barang dalam Proses (100% BBB, 100% BB. Penolong, 50% BTK, 30% BOP) 500 kg

Produk yang selesai diolah pada departemen pertama, selanjutnya ditransfer ke departemen berikutnya. Produk yang selesai diolah pada departemen terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadi. Harga pokok pada departemen tertentu merupakan akumulasi dari harga pokok departemen-departemen sebelumnya.

SOAL HP PESANAN PROSES PRODUKSI MELALUI SATU TAHAP PT. Laba-laba berproduksi atas dasar pesanan. Pada bulan Januari 2007 perusahaan menerima 3 macam pesanan yang diberi merek P1, P2, danp3, dengan jumlah masing-masing unit: P1 : 1.000 unit P2: 1.500 unit P3: 2.000 unit Berikut transaksi yang terjadi pada bulan Januari 2007: a.membeli bahan baku secara kredit sbb: Bahan baku X 5.000 unit @Rp5.000 Bahan baku Y 10.000 unit @Rp4.000 b.pemakaian bahan baku untuk masing-masing pesanan adalah sbb: Pesanan Bahan Baku X BahanBaku Y P1 2.000 unit 4.000 unit P2 1.500 unit 3.000 unit P3: 1.000 unit 2.000 unit

c. Gaji & upah untuk masing-masing pesanan adalah sbb: Pesanan Gaji & Upah P1 Rp14.000.000 P2 Rp12.000.000 P3 Rp8.000.000 d.biayaoverhead dibebankan kepada masing-masing pesanan dengan tarif 75% dari biaya tenaga kerja langsung e.bop sesungguhnyaadalahp1=rp10.100.000; P2=Rp9.200.000; P3=Rp5.900.000 f.pesananp1 danp2 sudahselesaidandiambilpemesannya, sedangkanp3 belumselesai Diminta: 1.Buatjurnalyang diperlukan! 2.Hargapokokper unit masing-masingpesananyang sudahjadi!