BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah studi kualitatif yang merupakan suatu pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau relevansi fenomena tertentu terhadap individu, yang dimulai dengan pengumpulan data kemudian diambil kesimpulan secara umum. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kota, Semarang. Jumlah populasi di Ruang Hemodialisa RSUD Kota Semarang adalah 19 pasien. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan purposive sampling dan peneliti mencapai saturasi data pada 6 responden. C. Metode Pengumpulan Data yaitu : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 metode pengumpulan data, 1) Wawancara Mendalam (In Deep Interview) Pada penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam (in deep interview) yang dilakukan oleh 2 pihak yaitu peneliti dan narasumber. Narasumber diminta untuk menceritakan pengalaman serta perasaannya.
27 Dalam wawancara ini peneliti telah membuat ataupun merumuskan kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan, meskipun tidak ditanyakan secara berurutan. Pokok-pokok wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan urutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden (narasumber). Dalam studi kualitatif ini, peneliti perlu merencanakan taktik sehubungan dengan lamanya waktu wawancara yang tersedia. Waktu yang singkat dapat membatasi peneliti dalam mengajukan pertanyaan mendalam, membatasi peneliti untuk bertukar pikiran agar lebih memancing informasi lainnya. Oleh karena itu, jika dipandang perlu wawancara ditunda untuk waktu yang akan datang, sehingga peneliti mendapatkan seluruh informasi yang diperlukan. Selama wawancara, pencatatan data perlu dilakukan. Peneliti akan menggunakan tape recorder sebagai alat perekam, kamera sebagai dokumentasi visual, serta mencatat langsung yang disampaikan narasumber (responden). Namun, teknik-teknik tersebut sebaiknya dilakukan dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari narasumber. 2) Pengamatan (Observasi) Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data melalui pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 teknik observasi, yaitu : 1.Observasi Partisipatif Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik obsevasi partisipasi pasif, yaitu peneliti datang ke tempat kegiatan pasien yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 27
28 2.Observasi Terus Terang atau Tersamar Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data (pasien) bahwa sedang melakukan penelitian. Jadi pasien mengetahui dari awal hingga akhir tentang aktivitas peneliti. Namun, apabila terdapat suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan dan jika berterus terang peneliti tidak akan diijinkan, maka peneliti akan melakukan observasi tersamar atau tidak berterus terang. D. Analisis Data Penelitian ini menggunakan studi kasus fenomenologi sebagai dasar teorinya. Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif, yaitu merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat diceritakan. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini, meliputi : 1) Membaca dan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang telah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar dan foto. 2) Reduksi Data Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan dari transformasi data besar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan dengan jalan melakukan 28
29 abstraksi, yaitu usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataanpernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada dalam tema. 3) Menginterpretasikan atau menafsirkan data yang diperoleh menjadi teori substantif. 4) Menarik kesimpulan dari interpretasi yang telah dilakukan, berupa jawaban atas masalah atau pertanyaan penelitian. E. Uji Keabsahan Data Pada penelitian ini, validitas data dilakukan dengan triangulasi. Terdapat dua macam teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu : 1. Triangulasi dengan Sumber Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan menilai balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Langkah-langkah triangulasi dengan sumber, adalah : a) Membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara. b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang penelitian. d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang dari berbagai kalangan seperti orang biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, 29
30 dan orang pemerintahan. 2. Triangulasi dengan Metode Pada triangulasi dengan metode terdapat 2 strategi, yaitu : a) Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. b) Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Dengan kata lain triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam suatu studi saat mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan triangulasi peneliti dapat melihat hasil temuannya dengan jalan membandingkannya. Untuk itu peneliti melakukannya, dengan jalan : 1) Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan. 2) Melihat dengan berbagai sumber data. 3) Memanfaatkan berbagai metode agar proses pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. F. Etika Penelitian Salah satu ciri utama penelitian kualitatif adalah individu sebagai alat atau sebagai instrumen yang mengumpulkan data atau peneliti. Persoalan etika akan timbul apabila peneliti tidak menghormati dan menghargai responden penelitian contohnya seperti memaksa pasien untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan wawancara. Peneliti juga mencoba menjalin rasa saling percaya pada responden (trust) dengan melakukan tahap pra interaksi sebelum akhirnya melakukan wawancara secara mendalam (in deepth interview). 30
31 Hal-hal ataupun etika penelitian yang harus dilakukan peneliti saat melakukan penelitian kepada sampel penelitian, yaitu : 1) Inform Consent Sebelum melakukan penelitian, mintalah izin secara resmi kepada institusi, kepala ruang serta pasien dan keluarganya. Kemudian catat persetujuan atau keberatan responden (inform consent) sehingga jika terjadi persoalan di kemudian hari dapat dijadikan bukti tertulis yang dapat diandalkan dan pegang kerahasiaan yang berkaitan dengan informasi yang diberikan oleh responden. 2) Confidentiality Beritahukan secara jujur dan terbuka maksud serta tujuan kedatangan, sampaikan secara umum saja tidak perlu secara rinci. Pandang responden tanpa membedakan derajat. Komunikasi akan lancar dan informasi dapat lebih terbuka jika suasana antara peneliti dan responden dapat terbina dengan akrab. 3) Anonimity Jika dalam menuliskan segala kejadian, peristiwa, cerita dan lainnya responden atau subjek penelitian menginginkan untuk tidak dipublikasikan, peneliti hendaknya menghormati. Nama-nama subjek sebaiknya tidak disebutkan dalam laporan penelitian, jika perlu nama subjek diganti dengan inisial ataupun nama samaran. 31