BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana mengenai cara pengumpulan, pengolahan dan analisis secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien sesuai dengan tujuan (Pabundu Tika, 2005: 12). Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Lexy Moleong, 1993: 3, 6) mendefinisikan penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sesuai dengan datanya yang deskriptif, maka data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata dan gambar. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisi statistik atau cara kualifikasi lainya. B. Subjek Penelitian Menurut Amirin dalam Muhammad Idrus (2009: 91), subjek penelitian merupakan seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin memperoleh keterangan. Sedangkan Suharsimi Arikunto dalam Muhammad Idrus mengemukakan batasan subjek penelitian merupakan benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. 27

2 28 Pemilihan informan yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan cara Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan teknik pemilihan informan dengan cara memilih dan mencatat orang orang yang berpengaruh atau mempunyai peran dalam masyarakat maupun dalam masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Informan di lapangan yang akan digunakan ada 4 orang, yaitu Bapak Suhardono, Bapak Supardi, Bapak Saridjo, dan Bapak Simo Alam Priharyono. Sedangakan Ketua Tim Percepatan Pembangunan Bandara akan digunakan sebagai subjek untuk triangulasi data. C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2014 sampai dengan Bulan Juli 2014 Penelitian ini dilakukan di Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998: 9). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel merupakan suatu konsep yang mempunyai variasi nilai.

3 29 Definisi operasional adalah definisi tentang faktor-faktor dari variabel yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel dan definisi variabelnya adalah sebagai berikut. 1. Persepsi negatif Persepsi negatif dalam penelitian ini diartikan sebagai pendapat seseorang atau sekelompok orang yang tidak mendukung terhadap suatu kejadian, yaitu rencana pembangunan bandara Kabupaten Kulon Progo. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap rencana pembangunan bandara, meliputi: a. Budaya dalam penelitian ini diartikan sebagai pola perilaku informan. b. Pekerjaan dalam penelitian ini diartikan sebagai kegiatan responden dalam memenuhi kebutuhan mereka. c. Keterikatan tanah dalam penelitian ini diartikan sebagai hubungan responden dengan tanahnya yang dipandang sebagai tanah kelahiran dan sumber kehidupan. 3. Keinginan Keinginan dalam penelitian ini diartikan sebagai apa yang diinginkan seseorang atau sekelompok orang terhadap adanya suatu kejadian, yaitu rencana pembangunan bandara Kabupaten Kulon Progo. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

4 30 Cara yang dipakai dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: a. Wawancara Mendalam (In-depth Interview) Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Deddy Mulyana, 2004: 180). Wawancara yang mendalam merupakan percakapan secara intensif dengan informan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi masyarakat. Teknik wawancara dilakukan secara berulang-ulang dengan narasumber. Setelah itu, informasi yang diperoleh dikonfirmasi kembali dengan informan lainya sehingga diperoleh informasi yang jenuh. Artinya informasi tersebut akan memiliki persamaan jawaban dengan informan lainnya. Data yang akan dicari dalam wawancara ini merupakan data yang menjurus pada perumusan masalah dalam penelitian ini, datadata tersebut antara lain: 1) Persepsi negatif terhadap rencana pembangunan bandara oleh masyarakat Desa Glagah, Kecamatan Temon. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap rencana pembangunan bandara oleh masyarakat Desa Glagah,

5 31 Kecamatan Temon. Faktor-faktor tersebut meliputi budaya, pekerjaan, dan keterikatan tanah. 3) Keinginan dari penduduk Desa Glagah terhadap rencana pembangunan bandara tersebut b. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana terdapat aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis (Muhammad Idrus 2009: 101). Data yang diperoleh dari hasil observsi merupakan data primer yang akan digunakan bersama hasil wawancara. Alasan penggunaan observasi yaitu pengamatan/observasi mengoptimalkan kemampuan peneliti. Observasi memungkinkan pengamat untuk melihat objek sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subjek pada keadaan waktu itu tanpa harus berinteraksi dengan subjek ( Lexy Moleong, 1993: 126) Posisi peneliti dalam observasi ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta (tidak menjadi anggota kelompok yang memiliki persepsi negatif), tetapi masih melaksanakan tugasnya sebagai peneliti. Peneliti masih pula mengikuti aktivitas yang ada dan dilakukan oleh penduduk yang diamati sehingga masih memungkinkan melakukan pengamatan. c. Dokumentasi

6 32 Untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung diajukan kepada informan melainkan diajukan kepada lembaga, organisasi, maupun diambil langsung dari lapangan oleh peneliti. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti (Lexy Moleong, 1993: 161). Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis dari instansi maupun lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Dokumen yang dicari berupa data monografi desa, peta administratif daerah penelitian, dan gambar-gambar yang berkaitan dengan penelitian. 2. Instrumen Penelitian Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka peneliti sendiri dapat dikatakan sebagai instrumen. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti juga yang menyimpulkan hasil penelitian. Namun, instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes pada penelitian kualitatif (Lexy Moleong 1993: 121). Berdasarkan pada teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka secara garis besar instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu menggunakan panduan wawancara yang sudah

7 33 disusun sebelumnya oleh peneliti. Sedangkan alat penunjang penelitian yang digunakan antara lain kamera untuk merekam atau mendokumentasikan dalam bentuk visual dan tape recorder sebagai alat dokumentasi dalam bentuk audio. Dalam melakukan teknik wawancara terhadap informan, hendaklah pertanyaan meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana (Muhammad Idrus, 2009: 104). Dalam melakukan wawancara juga harus memiliki pedoman. Pedoman wawancara secara garis besar berupa daftar pertanyaan yang sudah disusun peneliti sebagai berikut: a. Bagaimana pendapat Bapak mengenai rencana pembangunan tersebut? b. Mengapa Bapak tidak setuju dengan rencana pembangunan bandara? c. Apakah yang akan Bapak lakukan ketika proyek pembangunan bandara itu dimulai? Dalam hal ini mengenai isu diadakanya pemindahan penduduk yang akan dilakukan pemerintah? d. Mengapa Bapak melakukan tidakan tersebut? e. Apakah dengan adanya proyek pembangunan bandara tersebut dapat memperbaiki taraf hidup Bapak? f. Apa keinginan Bapak mengenai rencana pembangunan bandara tersebut? Hasil wawancara terhadap informan dituliskan dalam sebuah catatan lapangan yang ditulis sesegera mungkin setelah dilakukan wawancara. Isi dari catatan lapangan terdiri dari tiga macam, yaitu (1) Hasil Wawancara,

8 34 (2) Catatan teori, dan (3) Catatan metodologi. Catatan pengamatan yang berupa hasil wawancara terangkum dalam hasil wawancara, sedangkan catatan teori dan catatan metodologi terangkum dalam tanggapan pengamat. Bentuk dari catatan lapangan sebagai berikut: Lokasi Pengamatan Biodata Subjek: Nomor Catatan Lapangan Tanggal Pengamatan Jam Wawancara Jam Penyusunan Catatan Hasil Wawancara Tanggapan Pengamat Gambar 2. Format Catatan Lapangan (Lexy Moleong, 1993: 154) F. Teknik Analisa Data 1. Reduksi Data Dalam penelitian ini, proses analisis akan dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah terdokumentasikan oleh penulis, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Data tersebut sangat banyak, maka setelah dipelajari dan ditelaah dilakukan proses reduksi data dengan cara membuat abstraksi. Abstraksi yaitu suatu usaha membuat rangkuman

9 35 yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu diambil dan dimasukan atau dikatagorisasikan ke dalam tema-tema penting. Lebih lanjut dijelaskan oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Muhammad Idrus (2009: 150) menyatakan bahwa reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, pemerhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. 2. Display Data Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya yaitu Display Data. Yaitu merupakan penyajian tema-tema yang sudah terbentuk dari proses redusi data kedalam kategori yang lebih besar dan lebih luas lingkupnya untuk mendukung terbentuknya sebuah kesimpulan. Hal ini dimaknai oleh Miles dan Huberman (1992) dalam Muhammad Idrus (2009: 151) yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan reduksi data dan proses penyajian data merupakan aktivitas yang yang terikat langsung menggunakan proses analisis model yang interaktif. 3. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan Tahap akhir proses analisis ini yaitu melakukan verifikasi dan penarikan kesimpulan bagaimana persepsi negatif penduduk desa glagah terhadap rencana pembangunan bandara dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan penduduk memiliki persepsi negatif terhadap

10 36 pembangunan tersebut. Proses verifikasi hasil temuan ini dapat saja berlangsung secara singkat dan dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu melakukanya secara selintas dengan mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang (cross check) dengan temuan lainya. Namun, proses verifikasi dapat juga berlangsung lama jika peneliti melakukanya dengan anggota peneliti yang lain atau dengan koleganya. Proses ini dapat menghasilkan kesepakatan intersubjektif, dan ini dapat dianggap bahwa data tersebut bernilai valid dan reliabel. Dengan melakukan verifikasi, peneliti kualitatif dapat mempertahankan dan menjamin validitas dan reliabilitas hasil temuanya (Muhammad Idrus, 2009: 152). Teknik analisis data diatas dapat diilustrasikan sebagai skema sebagai berikut: Kesimpulan Display Data Display Data Tema 1 Tema 2 Tema n Wawancara 1 Wawancara 2 Wawancara n Gambar 3. Skema teknik analisis data G. Keabsahan Data Salah satu syarat bagi analisa data adalah mempunyai data yang valid dan reliabel. Untuk itu, dalam penelitian kualitatif perlu adanya upaya validasi

11 37 data. Maka untuk membuktikan validitas data ditentukan oleh kredibilitas temuan dan interpretasinya dengan mengupayakan penafsiran yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang senyatanya dan disetujui oleh subjek penelitian (Muhammad Idrus, 2009: 145). Sementara itu menurut Guba (1981) dalam Muhammad Idrus (2009) terdapat tiga teknik agar dapat memenuhi kriteria, yaitu: (a) memperpanjang waktu tinggal, (b) observasi lebih tekun, dan (c) melakukan triangulasi. Akan tetapi pada penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan teknik triangulasi saja. Lebih lanjut menurut Denzin (Muhammad Idrus, 2009:145) triangulasi yang dimaksud adalah untuk mengetahui data itu valid dan reliabel dalam penelitian kualitatif dikenal dengan istilah data jenuh. Data jenuh artinya kapan dan dimanapun dinyatakan pada informan (triangulasi data), dan pada siapapun pertanyaan sama diajukan (triangulasi subjek), hasil jawabannya tetap konsisten atau sama. Pada saat itulah cukup alasan bagi peneliti untuk menghentikan proses pengumpulan datanya.