PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIK PERTEMUAN IX

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

PENGUJIAN HIPOTESIS 2

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.

DISTRIBUSI SAMPLING besar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN HIPOTESIS Imam Gunawan

Pertemuan Ke-13. Nonparametrik_Uji Satu Sampel_M.Jainuri, M.Pd

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

PENGUJIAN HIPOTESIS. 2,5% (Ho ditolak) 2,5% ( Ho ditolak )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Daerah penolakan. luas KED

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Contoh Soal dan Pembahasan Uji 1 Sampel a. Uji Binomial Untuk kasus ukuran sampel 25 Dilakukan penelitian untuk mengetahui kecenderungan

Uji Statistik Hipotesis

METODE PENELITIAN Pertemuan ke-4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

Engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam hal : Kecerdasan Semangat keras Rajin dan tabah Biaya yang cukup Bersahabat dengan guru (Imam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

STATISTIKA UJI NON-PARAMETRIK

BAB III METODE PENELITIAN

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Statistik Parametrik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA SATU JALUR CONTOH DATA YANG DIANALISIS DENGAN ANAVA DUA JALUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) ANALISIS STATISTIK

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR TEORI ESTIMASI ATAU MENAKSIR

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

PENGUJIAN HIPOTESIS. Langkah-langkah pengujian hipótesis statistik adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

Statistik Non Parametrik

STATISTIK NON PARAMTERIK

BAB III METODA PENELITIAN. penelitian eksperimen adalah penelitian deskriptif yang ingin mencari

PENGUJIAN HIPOTESIS 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA negeri 2 Kota Gorontalo. Obyek

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA. belajar Ilmu Pengetahuan Sosial antara What?So what?now what? dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

Tito Adi Dewanto (tito math s blog) Universitas Terbuka

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGERTIAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Transkripsi:

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

Definisi Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu sampel. dalam pengujian ini, variabel bersifat mandiri, oleh karena itu hipotesis penelitian tidak berbentuk perbandingan ataupun hubungan antar dua variabel atau lebih.

Syarat Pengujian Data normal Statistik Parametrik Data nya tidak normal Statistik Non Parametrik

Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) Jenis/Tingkatan Data Teknik Statistik yang digunakan untuk pengujian Nominal 1. Test Binomial 2. Chi Kuadrat (1 sampel) Ordinal Interval dan Ratio Run tes T-tes (1 sampel)

Prinsip Dasar Pengujian Hipotesis Deskriptif (1 Sampel) Parameter populasi μ = rata-rata σ = simpangan baku Ρ = proporsi Penarikan Populasi Statistik (ukuran sampel) Sampel = rata-rata s =simpangan baku r = koefisien korelasi

1. Kolmogorov Smirnov 2. Lillyfors 3. Chi Kuadrat Menguji Normalitas

HIPOTESIS DESKRIPTIF (satu sampel) Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif: 1. Menghitung rata-rata data 2. Menghitung simpangan baku 3. Menghitung nilai t-hitung (atau z hitung) 4. Mencari nilai t tabel (atau z tabel). 5. Menggambar kurva 6. Meletakkan kedudukan t hitung dan t tabel dalam kurva yang telah dibuat 7. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Statistik Parametris Statistika parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio adalah 1. t-test 1 sampel (bila simpangan baku populasi tidak diketahui) 2. Rumus z (bila simpangan baku populasi diketahui). Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi jarang diketahui, maka rumus z jarang digunakan.

Rumus t-tes (1 sampel): Ket: t = nilai t yg dihitung, disebut t hitung = rata-rata = Nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku n = jumlah anggota sampel Terdapat dua macam pengujian hipotesis deskriptif : 1. Uji dua pihak (two tail test) 2. Uji satu pihak (one tail test) a. Uji pihak kanan b. Uji pihak kiri

Uji Dua Pihak (Two Tail Test) Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (H0) berbunyi sama dengan dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi tidak sama dengan. Rumusan hipotesisnya: H0 : μ = x Ha : μ x Kriteria pengujian: H0 diterima jika dan harga diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang ditolak pada harga lainnya., sebaliknya H0 Derajat kebebasan dk = n-1

CONTOH 1 : Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri karyawati inspektor kemasan di industri pangan adalah 4 jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang diambil secara random karyawati yang dimintai keterangan masing-masing memberikan data sebagai berikut: 3 2 3 4 5 6 7 8 5 3 4 5 6 6 7 8 8 5 3 4 5 6 2 3 4 5 6 3 2 3 3

1. N= 31 : o = 4 jam/hari 2. H 0 : = 4 jam JAWAB 1. 3. H 1 : 4 jam 4. = 0.05 5. Rata²= 4,645 Simpangan baku= 1.81 6. 7. t hitung= 1.98 8. Wilayah kritik : Kriteria yang dipakai, dari daftar distribusi student uji dua pihak dengan α = 0,05 dk = 31-1 =30 adalah t 0.975.30 = 2,042

Berdasarkan perhitungan diperoleh harga t = 1,98, maka t = 1,98 < t tabel = ± 2,042 maka H0 diterima. t 0.975. 30 < t < t 0.975.30 (pengujian dua arah) -2,042 1.98 < 2,042 6. Keputusan : dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri karyawati di jakarta adalah 4 jam per hari diterima. Karena H0 diterima, berarti H0 yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri 4 jam itub dapat digeneralisasikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

Uji Satu Pihak (One Tail Test) Uji pihak kiri Uji pihak kiri digunakan apabila: Hipotesis nol berbunyi sama dengan (=) dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih kecil (<). Kriteria pengujian: H0 terima jika, harga diperoleh dari daftar distribusi student (t) dengan peluang 1- α, sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya. ATAU Bila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 lebih besar atau sama dengan ( ) dari t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

CONTOH akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan bahwa isi bersih makanan A dalam kaleng tidak sesuai dengan yang tertulis pada etiketnya sebesar 5 ons. Untuk melihat hal ini, 23 kaleng makanan A telah diteliti secara acak. Dari ke 23 kaleng tersebut, berat rataratanya 4,9 ons dan simpangan baku 0,2 ons. Dengan taraf nyata 0,05 tentukan apa yang akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut?

Penyelesaian: Jika rata-rata isi kaleng tidak kurang dari 5 ons jelas masyarakat tidak akan mengeluh, karenanya akan diuji pasangan hipotesis: Ho: µ = 5 Ha: µ < 5 Dengan nilai α = 0,05 dan dk = 22,dari tabel distribusi t di peroleh t = 1,72. Kriteria pengujian: terima Ho jika t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel. t hitung = -2,398 dan t tabel = -1,72 maka t hitung < t tabel oleh karena itu tolak Ho. Kesimpulan: penelitian tersebut menguatkan keluhan masyarakat bahwa isi bersih makanan dalam kaleng sudah berkurang daripada yang tertera pada etiket.

Uji Pihak Kanan Uji pihak kanan digunakan apabila H0 berbunyi sama dengan (=) dan Ha berbunyi lebih besar. Kriteria pengujian. H0 terima jika, harga diperoleh dari daftar distribusi student (t) dengan peluang 1- α, sebaliknya H0 ditolak pada harga lainnya. ATAU Bila harga t hitung lebih kecil atau sama dengan ( ) harga t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Soal: Dikatakan bahwa dengan menyuntikkan semacam hormon tertentu kepada ayam akan menambah berat telurnya rata-rata dengan 4,5 gram. Sampel acak yang terdiri atas 31 butir telur dari ayam yang telah diberi suntikan hormon tersebut memberikan rata-rata 4,9 gram dan simpangan baku s=0,8 gram. Dengan taraf nyata α = 0,01. Cukup beralasankah untuk menerima pernyataan bahwa pertambahan ratarata berat telur paling sedikit 4,5 gram?

Penyelesaian: Ho : µ = 4,5 ; menyuntik ayam dengan hormon tidak menyebabkan bertambahnya rata-rata berat telur dengan 4,5 gram. Ha: µ > 4,5 ; suntikan hormon mengakibatkan berat telur rata-rata bertambah paling sedikit dengan 4,5 gram. Dengan mengambil α = 0,01 dari daftar distribusi t dengan dk = 31-1 =30 diperoleh t =2,46. Kriteria pengujian: terima Ho jika t hitung kurang dari atau sama dengan t tabel. t hitung = 2,78 dan t tabel = 2,46 maka t hitung > t tabel oleh karena itu Ho ditolak. Kesimpulan: penyuntikan hormon terhadap ayam meyakinkan kita dapat menambah berat telurnya rata-rata paling sedikit dengan 4,5 gram.

Statistik Nonparametris Statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji hipotesis satu sampel bila datanya nominal adalah test binomial dan :Chi Kuadrat satu sampel. Bila datanya ordinal maka akan diberikan Run test.

Test Binomial Test binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas: 1. dua kelompok kelas 2. Datanya berbentuk nominal 3. Jumlah sampel kecil (kurang dari 25) Rumus: Dimana: P = proporsi kasus yang diharapkan dalam salah satu kategori q = 1 p

Dalam prakteknya tes binomial dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana, dimana untuk membuktikan H0 dilakukan dengan cara membandingkan nilai p dalam tabel yang didasarkan pada N dan nilai yang terkecil dalam tabel itu dengan taraf kesalahan yang sudah ditetapkan 1 %. Kriteria pengujian: Apabila harga p lebih besar dari α maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Soal Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan masyarakat dalam memilih mobil untuk keluarga. Berdasarkan 24 anggota sampel yang dipilih secara acak ternyata 14 orang memilih bahan bakar bensin dan 10 orang memilih mobil berbahan bakar solar.

Penyelesaian: Ho : P1 = P2 = 0,5 Ha : P1 P2 0,5 α = 0,01 N = 24 Pilih frekuensi terkecil (x) = 10 Koefisien binomial (lihat tabel IV) = 0,271 Jadi 0,271 > 0,01 sehingga Ho diterima Artinya : peluang masyarakat memilih mobil bahan bakar bensin dan solar adalah sama

Chi Kuadrat Chi kuadrat satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Rumus: Dimana: = chi kuadrat = frekuensi yang diobservasi = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian: Bila chi kuadrat hitung lebih kecil dari tabel, maka H0 diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan ( ) harga tabel maka H0 ditolak

Soal: Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana kemungkinan rakyat di kabupaten cimahi dalam memilih dua calon kepala desa. Calon yang satu adalah wanita dan calon yang kedua adalah pria. Sampel sebagai sumber data diambil secara random sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang memilih pria dan 100 orang memilih wanita.

Penyelesaian : Ho : Peluang dipilihnya calon pria dan wanita adalah sama Ha : peluang dipilihnya calon pria dan wanita tidak sama Alternatif Pilihan Pria 200 150 50 2500 16,67 wanita 100 150-50 2500 16,67 jumlah 300 300 0 500 33,34 dk = n 1 = 2 1 = 1 Lihat tabel VI chi kuadrat tabel = 3, 841 Chi kuadrat hitung = 33,34 Jadi Chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel, maka Ho ditolak. Artinya peluang dipilihnya calon prian dan wanita tidak sama

Run Test Run test digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (Satu sampel), bila skala pengukurannya ordinal. Bila sampel 20 maka dapat menggunakan tabel VIIa dan VIIb. Kriteria pengujian: bila run observasi berada diantara run kecil dan run besar maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Soal: Dalam suatu kantin diperusahaan elektronika, terdapat sekelompok karyawan wanita yang sedang makan siang. Dari sekelompo karyawan itu ada 24 orang diambil secara random, selanjutnya diwawancarai, kapan akan mengambil cuti hamil. Dalam pertanyaan itu disediakan dua alternatif jawaban yang akan mengambil cuti besar sebelum melahirkan atau sesudah melahirkan. Wawancara dilakukan secara berurutan, yaitu mulai dari no 1 dan berakhir pada no 24. bila diketahui run sebanyak 15. Hasil wawancara dapar dilihat pada tabel dibawah ini

No Jawaban No Jawaban 1 R 13 C 2 R 14 R 3 C 15 R 4 R 16 C 5 C 17 R 6 R 18 C 7 C 19 C 8 C 20 R 9 R 21 C 10 R 22 C 11 C 23 R 12 C 24 R

Penyelesaian: Ho : urutan bersifat random Ha : urutan tidak bersifat random N = 24 r = 15 n1 = 12 n2 = 12 Lihat tabel VIIa dan VII b r kecil = 7 r besar = 19 Karena 7<15<19 maka Ho diterima Artinya urutan bersifat random

Bila sampel lebih dari 20 maka rumus yang digunakan: Kriteria pengujian: Bila z hitung lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Soal: Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah antrian pria dan wanita dalam membei suara dalam pemilu itu bersifat random atau tidak. Berdasarkan pengamatan terhadap yang antri yang oaling depan sampai yang paling belakang ditemukan urutan sbb: P WW PP W P WW PP WW P W P WW PP WWW P W P W P W PPP W PP W P WWW

Penyelesaian: Ho : antrian dalam memberikan suara bersifat random Ha : antrian dalam memberikan suara tidak bersifat random N = 40 p = 19 w = 21 r = 26 z = 1,78

Z1,78 = 0, 0375 Jadi z hitung < 0,05 maka Ho ditolak Artinya antrian dalam memberikan suara tidak bersifat random

Soal: 1. Seorang guru menguji jarimatika sebagai media pembelajaan matematika di kelas 2 SD. Sampel acak berjumlah 19 siswa diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen kedua variansinya. Setelah proses pembelajaran menggunakan jarimatika diperoleh data sbb: 23 34 25 26 27 39 40 41 42 43 30 32 33 45 38 40 42 45 50. guru menduga dengan menggunakan jarimatika dalam pelajaran matemtika kemampuan siswa akan mencapai rata-rata =35,5. taraf nyata yang digunakan 0,05. ujilah hipotesis yang berbunyi menggunakan media jarimatika dalam pelajaran matematika kemampuan siswa mencapai rata-rata = 35,5

2. Dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kecenderungan masyarakat dalam memilih kendaraan mobil, sedan dan minibus. Berdasarkan 26 sampel yang dipilih secara random, ternyata 10 orang memilih sedan dan 16 orang memilih minibus. Buktikan hipotesis bahwa ada perbedaan masyarakat dalam memilih jenis mobil (peluang masyarakat dalam memilih jenis mobil berbeda).