(Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh UWANG WANINGSIH NIM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PROFESIONALISME GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

attitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene

(Studi Pada Siswa Kelas IV,V,VI SD Gugus IV Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya) JURNAL

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN MOTIF BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

NANA ISKANDAR ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN DALAM BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ORANG TUA SISWA TENTANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PENDAPATANNYA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN SEKOLAH KE TINGKAT SLTP

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP SEHAT

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN SIKAP SISWA TERHADAP MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN KIMIA DENGAN PERILAKUNYA MEMILIH MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

Abstract

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN KESADARAN METAKOGNITIF DAN GAYA KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI SE- KOTA PAREPARE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

ABSTRACT. Keywords : enviromental copmmitment, soccial economic status, and correltion.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

PLPB: Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan DOI: /plpb DOI: /PLPB ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dan Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Partisipasi Masyarakat Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan

: SAHID PAMBUDI UTOMO A210

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Total 202 orang 100 %

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA KELAS X IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Dedy Kintaka Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERILAKU PEDAGANG SAYUR DALAM MENGELOLA KEBERSIHAN LINGKUNGAN HIDUP., H.Oman Roesman, 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya) Oleh Hj. AI RENI HERTINI NIM. 108101140 Dedi Herawan Nani Ratnaningsih Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Program Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT This study aims to identify, analyze and assess the relationship is there between the knowledge of environmental health and environmental health students' attitudes toward the behavior of students in maintaining a healthy school environment. The study design used in this study are correlational descriptive nature. The population in this study is a class VII student Junior high school 1 Sukaratu Tasikmalaya District, amounting to 217 people. The sampling technique used in this study are proportional random sampling technique, with a sample size of 66 people. The results showed that there is a relationship between knowledge of environmental health with the behavior of students in maintaining a healthy school environment. This is evidenced by the acquisition value r 0.739 is the closeness of the strong category and accounts for 54.6%. The better knowledge of environmental health the better the behavior of students in maintaining a healthy school environment. There is a relationship between students' attitudes toward environmental health with the behavior of students in maintaining a healthy school environment. This is evidenced by the acquisition value r 0.744 is the closeness of the strong category and accounts for 55.4%. The better the students' attitudes toward environmental health the better the behavior of students in maintaining a healthy school environment. There is a relationship between knowledge about environmental health and environmental health students' attitudes toward the behavior of students in maintaining a healthy school environment. This is evidenced by the acquisition value r 0.745 is the closeness of the strong category and accounts for 55.5%. The better knowledge of environmental health and the better the students' attitudes toward environmental health the better the behavior of students in maintaining a healthy school environment.

2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang sifatnya korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 217 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling, dengan sampel sebanyak 66 orang. Instrumen yang digunakan tes pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, angket sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dan angket perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup, variabel sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup dan variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah termasuk kategori cukup. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,739 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 54,6%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,744 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 55,4%. Semakin baik sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,745 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 55,5%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan semakin baik sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Kata Kunci: Pengetahuan, Kesehatan, Sikap, Perilaku, Lingkungan PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, yang salah satunya

3 ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan pada akhirnya juga sangat mempengaruhi sikap hidup sehat seseorang begitu juga pada siswa, siswa yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang memadai akan memiliki sikap hidup sehat yang lebih baik dibandingkan siswa yang tidak memiliki pengetahuan tentang kesehatan lingkungan. Karena sikap seseorang yan didasari pengetahuan akan lebih langgeng dibanding sikap seseorang terhadap sesuatu yang tidak didasari pengetahuan. Sikap seseorang terhadap sesuatu hal akan positif apabila didukung dengan pengetahuan atau pemahaman yang baik akan hal tersebut. Makin positif sikap terhadap kebersihan lingkungan, maka makin tinggi pula kualitas perilaku hidup sehat, dan sebaliknya makin negatif sikap terhadap kebersihan lingkungan, maka makin buruk pula perilaku hidup sehatnya dalam keluarga. Dengan diajarkannya materi mengenai lingkungan hidup, siswa akan mengerti bagaimana berinteraksi dengan lingkungan, sehingga akan tertanam suatu sikap yang peduli terhadap lingkungan hidup. Dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan tersebut siswa akan lebih mengerti bagaimana merawat dan menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Negeri 1 Sukaratu ternyata pengelolaan kesehatan lingkungan fisik sekolah diduga masih kurang, diantaranya kurang berfungsinya mekanisme pembagian kerja antara komponen sekolah. Contohnya tidak ada pembagian yang jelas tugas pengelolaan antara petugas kebersihan sekolah, guru dan murid, sehingga kadang-kadang murid mengira untuk membersihkan dan menjaga kesehatan lingkungan sekolah merupakan tugas petugas kebersihan sekolah di lain pihak petugas kebersihan Sekolah mengira itu tugas murid, begitu juga dengan guru mereka bahkan tidak merasa mempunyai tugas untuk menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan sekolah, padahal menjaga dan mengelola serta memelihara kesehatan lingkungan Sekolah merupakan kewajiban bersama semua komponen yang ada di Sekolah seperti,

4 guru, murid, dan karyawan lainnya. Semua hal di atas menandakan pengetahuan siswa mengenai kesehatan diduga masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Untuk mengetahui hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Notoatmodjo, Soekidjo (2005 : 164) mengatakan bahwa pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk tindakan seseorang, karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Menurut Anderson dan Krathwohl tentang Taksonomi Bloom Revisi dalam Rustaman, Nuryani (2010:5) ada beberapa macam dimensi pengetahuan kognitif yaitu : Pengetahuan Faktual (Factual Knowledge), meliputi elemenelemen dasar yang harus diketahui siswa ketika mereka mempelajari sesuatu. Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge); Pengetahuan Prosedural. Dan Pengetahuan Metakognitif. Dengan lingkungan yang bersih diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang sehat yang merupakan kebutuhan bagi semua warga masyarakat yang tinggal di suatu lingkungan. Mengupayakan lingkungan yang bersih, tertib dan teratur merupakan tugas bagi setiap anggota masyarakat. Foster dan Anderson (Irianto, Kus dan Waluyo, Kusno 2010: 87) mengemukakan bahwa kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia cenderung bersifat adaptif. Sadar atau tidak sadar perilaku itu direncanakan untuk mempertahan kan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan anggota tiap kelompok. Perilaku sehat dapat dipandang sebagai suatu respons yang rasional terhadap halhal yang dapat mengakibatkan sakit.

5 Menurut Purwanto, Ngalim (2003:140) sikap adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang dihadapi. Swastha dan Handoko (2002:98) menambahkan bahwa tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan tingkat pendidikan ikut mempengaruhi pembentukan sikap. Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima individu baik berupa stimulus eksternal maupun stimulus internal. Namun demikian sebagian besar dari perilaku individu itu merupakan respons terhadap stimulus eksternal. Kaum behavioristis memandang bahwa perilaku sebagai respons terhadap stimulus sangat ditentukan oleh keadaan stimulusnya dan individu seakan-akan tidak mempunyai kemampuan untuk menentukan perilakunya, hubungan stimulus respons dengan demikian bersifat mekanistis. Istilah kesehatan lingkungan menurut Indan (2000:74) merupakan Pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Djoyomartono (2004:15) mengemukkan bahwa kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia cenderung bersifat adaptif. Sadar atau tidak sadar perilaku itu direncanakan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan anggota tiap kelompok. Menurut Soemirat, (2002:34) menyatakan bahwa : Secara alamiah manusia hidup berinteraksi dengan lingkungan. Mulai dari manusia bernapas, mengambil udara yang ada disekeliling mereka setiap detiknya, memakan dari makan yang dihasilkan dari yang ada disekitar mereka, demikian pula minum, dan akitifitas mereka. Semua tergantung dari sosial budaya dan lingkungan yang ada. Karena manusia memiliki hubungan yang erat dengan lingkungan hidupnya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang sifatnya korelasional. Dipilihnya metode survey didasarkan pada alasan bahwa penelitian yang peneliti lakukan berkaitan dengan masalah meliputi

6 jumlah responden yang cukup banyak. Salah satu jenis dari penelitian survey adalah penelitian yang sifatnya korelasional (Latunussa, Izaak, 2008 :63). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data agar dapat menentukan besarnya hubungan yang ada di antara variabel-variabel dalam bentuk koefisien korelasi. Penelitian dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Adapun objek dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah siswa sebanyak 217 orang yang tersebar di 7 kelas.teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional random sampling. Dimana diambil sebanyak 30% dari populasi Oleh karena itu sampel yang diambil dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 66 orang. Alat ukur yang digunakan adalah angket untuk mengukur data yang berkaitan dengan variabel sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dan variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah.sedangkan Tes pengetahuan peserta didik tentang kesehatan lingkungan. Instrumen ini dimaksudkan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu, dan sampai sejauh mana kemampuan peserta didik tentang pengetahuan kesehatan lingkungan yang peserta didik dapat. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment., reliabitas dihitung dengan formula dari Alfpha Cronbch. Uji coba instrumen dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah responden sebanyak 30 orang di luar sampel masih dalam populasi. Uji instrumen dalam penelitian ini mengukur item-item tes dari pengetahuan tentang kesehatan lingkungan sebanyak 50 item, sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan sebanyak 30 item, dan perilaku siswa dalam memeliharaan kesehatan lingkungan lingkungan sebanyak 40 item. Untuk mengetahui validitasnya dengan membandingkan hasil r hitung dengan r tabel product moment. Bila r hitung lebih besar

7 dari r tabel, maka pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka pertanyaan tersebut harus diganti, diperbaiki atau dihilangkan. Dari hasil uji diketahui bahwa hasil pengujian dari 50 item pertanyaan dari pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang valid sebanyak 41 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 9 item. Dari hasil uji diketahui bahwa hasil pengujian dari 30 item pernyataan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan yang valid sebanyak 28 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 2 item. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa hasil pengujian dari 40 item pernyataan perilaku siswa dalam memeliharaan kesehatan lingkungan lingkungan yang valid sebanyak 33 item (digunakan) karena memenuhi nilai r hitung > r tabel sedangkan jumlah item yang tidak valid ada 7 item Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi. Analisis deskriptif dilakukan dengan menyajikan data penelitian yang berupa deskripsi data tentang pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan, dan perilaku siswa dalam memeliharaan kesehatan lingkungan lingkungan. Beberapa syarat yang harus dalam melakukan teknik analisis korelasi yaitu persyaratan pertama data berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier. Uji normalitas data pada setiap variabel penelitian menggunakan uji pengujian Kolmogorov-Smirnov. Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi.uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda. Semua perhitungan menggunakan bantuan SPSS 16.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8 Deskripsi data hasil penelitian menunjukan variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup, variabel sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan termasuk kategori cukup, dan variabel perilaku siswa dalam memeliharaan kesehatan lingkungan lingkungan termasuk kategori cukup. Pendapat yang dikemukakan oleh Sujianto, Agus Eko (2009: 83) pedoman pengambilan keputusan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dalam SPSS 16.0 adalah : Nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data adalah tidak normal. ilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal. Pengujian normalitas data hasil perhitungan diperoleh : Untuk data dari variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (X 1 ) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,98 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. Untuk data dari variabel sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan (X 2 ) didapat Asymp. Sig. sebesar 0,96 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. Untuk data dari variabel perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,99 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal. Uji linieritas regresi variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan (X 1 ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (64) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Uji linieritas regresi variabel sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan (X 2 ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (64) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Uji linieritas regresi variabel pengetahuan tentang kesehatan lingkungan

9 (X 1 ) dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan (X 2 ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (63) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi dan linieritas sederhana antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) menghasilkan konstanta a sebesar 106,02 dan arah regresi b sebesar 0,67. Hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) dapat disajikan dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut Y = 106,02 + 0,67 X 1. Setelah diperoleh persamaan regresi kemudian dilakukan uji keberartian regresi, hasil perhitungan uji keberartian menunjukkan bahwa F hitung sebesar 77,05 dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa regresi Y = 106,02 + 0,67 X 1 adalah berarti (signifikan ). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,739 yang yang termasuk kategori keeratan kuat, berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Untuk koefisien determinasi R 2 = 0,456 ini berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) sebesar 45,6%. Atau dengan kata lain sebesar 54,4%. perilaku perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah dapat dijelaskan oleh faktor pengetahuan tentang kesehatan lingkungan. Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa

10 dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi dan linieritas sederhana antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) menghasilkan koefisien konstanta a sebesar 47,92 dan koefisien regresi b sebesar 0,77. Bentuk persamaan regresi hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) dapat dinyatakan dengan persamaan Y = 47,02 + 0,77. Besarnya koefisien korelasi yaitu sebesar 0,744 yang termasuk kategori keeratan kuat berarti ada hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Sedangkan besarnya koefisien determinasi R 2 = 0,554. Ini berarti bahwa 55,4% dari varians perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) dapat dijelaskan oleh sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ), Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan ( ) dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan ( ) dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y). Analisis regresi linier berganda terhadap data penelitian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menghasilkan koefisien arah regresi b 1 sebesar 0,48 dan koefisien regresi b 2 sebesar 1,32 konstanta a sebesar 7,16. Sehingga hubungan ini dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 7,16 + 0,48 + 1,32 koefisien korelasi sebesar 0,745 yang termasuk kategori keeratan kuat, berarti ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Besarnya koefisien determinasinya (R 2 ) = 0,555 yang berarti 55,5% variansi perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah (Y) dapat dijelaskan oleh pengetahuan tentang kesehatan dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan melalui persamaan regresi berganda Y = 7,16 + 0,48 + 1,32 Untuk

11 mengetahui keberartian regresi, persamaan regresi selanjutnya diuji menggunakan Uji F. Hasil perhitungannya nampak nilai F = 39,36 dengan signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga bisa disimpulkan bahwa regresi yang diperoleh linier. Dari hasil analisis memberikan gambaran akan pentingnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dalam pemahaman nilai-nilai kesehatan di lingkungan sekolah yang diwujudkan dalam bentuk kepedulian melakukan penataan, memperhatikan sarana prasarana yang ada di lingkungan sekolah, kebersihan pemeliharaan lingkungan Karena manusia termasuk peserta didik adalah khalifah dimuka bumi, maka mengolah, memanfaatkan, dan melestarikan alam akan dimintai pertanggungjawaban oleh generasi selanjutnya terlebih oleh Tuhan kelak di akhirat nanti. Hasil pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah sangat menunjang akan kesehatan peserta didiknya, karena lantai yang bersih, penunjang sanitasi dan keteraturan pemeliharaan kamar mandi dapat menghindari akan berjangkitnya berbagai penyakit, sehingga keberadaan sekolah yang bersih terpelihara menunjukkan penerapan tanggung jawab dan penerapan prinsip utama menjaga kebersihan lingkungan yang ditanamkan dengan prinsip atur diri sendiri dalam pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah. SIMPULAN DAN SARAN Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,739 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 54,6%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,744 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 55,4%. Semakin baik sikap siswa terhadap kesehatan

12 lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Ada hubungan antara pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan dengan perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,745 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 55,5%. Semakin baik pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan semakin baik sikap siswa terhadap kesehatan lingkungan maka akan semakin baik perilaku siswa dalam memelihara kesehatan lingkungan sekolah. Dalam upaya meningkatkan perilaku para siswa untuk memelihara kesehatan di lingkungan sekolah akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi diantara semua unsur terkait yang berupa kegiatan-kegiatan bersama yang bisa memotivasi para siswa dalam memelihara kesehatan di lingkungan sekolah. Mengingat betapa pentingnya perilaku pemeliharaan kesehatan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah maka pelaksanaan pemdididkan bukan hanya berupa pengetahuan saja tetapi harus diimbangi dengan sikap terhadap kesehatan lingkungan dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. DAFTAR PUSTAKA Djoyomartono, Mulyono (2004) Antropologi Kesehatan. Semarang: UNNES Press. Indan (2000) Metode dan Teknik Analisa, Komponen Udara. Materi Kusus: AMDAL B, BPG yang baru, Denpasar Bali. Irianto, Kus dan Waluyo, Kuno ( 2010) Gizi & Pola Hidup Sehat,Bandung: Yrama Widya. Latunussa, Izaak (2008) Penelitian Pendidikan Suatu Pengantar. Jakarta: Depdikbud. Notoatmodjo, Soekidjo (2005) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Purwanto, Ngalim (2003) Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

13 Rustaman, Nuryani ( 2010) Penilaian Taksonomi Bloom Revisi. Makalah Seminar Peningkatan Profesionalitas Guru dan Dosen. Tasikmalaya,29 Mei 2010. Soemirat (2002) Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sujianto, Agus Eko (2009) Aplikasi Statistik dengan SPSS 16, Jakarta: Prestasi Pustaka.