Bab IV VISI,, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN eiring dengan pelaksanaan otonomi daerah, Inspektorat Aceh sebagai unit kerja dari Pemerintah Aceh berupaya menciptakan tata pemerintahan yang baik dengan mengacu kepada komitmen bersama yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJPA) Tahun 2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017. A. VISI Visi merupakan pangan jauh kedepan, kemana bagaimana instansi pemerintah harus dibawa berkarya agar konsisten dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi Pemerintah Aceh sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2012-2017 Daerah yaitu : Aceh Yang Bermartabat Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri berlandaskan Ung-Ung Pemerintahan Aceh Sebagai Wujud MoU Helsinki. Mengacu pada visi Pemerintah Aceh diatas untuk melaksanakan tugas pokok fungsi serta menjawab berbagai tuntutan yang berkembang serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, maka Inspektorat Aceh telah menetapkan visinya untuk tahun 2012 sampai dengan 2017 yaitu: Menjadi Pengawas Internal Pemerintah Aceh yang profesional berintegritas. Visi ini merupakan kesepakatan bersama untuk mewujudkan kondisi kompetensi Inspektorat Aceh yang lebih baik dimasa yang akan datang, Pernyataan visi di atas memuat kata kunci Profesional Integritas. Profesional. Memiliki kapabilitas dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, sesuai dengan standar kompetensi profesi. 23
Integritas Dapat diandalkan dalam pelaksanaan tugas, bekerja dengan penuh integritas kejujuran serta memegang teguh kode etik profesi. B. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan sasaran yang ingin dicapai oleh Inspektorat Aceh. Pernyataan misi membawa Inspektorat Aceh kepada suatu fokus menjelaskan mengapa Inspektorat Aceh itu ada, apa yang dilakukannya bagaimana melakukannya. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh pegawai Inspektorat Aceh pihak yang berkepentingan dapat mengenal Inspektorat Aceh, mengetahui peran program-program serta hasil yang akan diperoleh di waktu yang akan datang. Berangkat dari suatu tekad untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan, melaksanakan tugas pokok fungsi, serta kewenangan yang diamanatkan, maka Inspektorat Aceh menetapkan Misi, sebagai berikut: I Meningkatkan Peran dalam rangka pengawalan terhadap kebijakan Gubernur Aceh. Misi Kesatu ini mengandung makna bahwa Inspektorat Aceh sebagai Pengawas Internal Pemerintah Aceh dituntut melaksanakan fungsi pengawasan yang efektif senantiasa tanggap (responsif) dalam pengawalan kebijakan Gubernur Aceh serta dapat menyediakan informasi yang akurat handal sebagai dasar pertimbangan pengambilan keputusan oleh Gubernur Aceh selaku stakeholders. II Pembinaan Satuan Kerja Pemerintah Aceh Misi kedua ini mengandung makna bahwa Inspektorat Aceh sesuai fungsi kewenangannya melakukan pembinaan pengawasan internal terhadap satuan kerja Perangkat Aceh (SKPA) dilingkungan Pemerintah Aceh agar penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan secara transparan akuntabel serta sesuai dengan peraturan perung-ungan yang berlaku sehingga terwujud good and clean government. 24
III Pembinaan Pemerintahan Misi ketiga ini mengandung makna bahwa Inspektorat Aceh sebagai Unsur Pemerintah Aceh yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Aceh selaku wakil Pemerintah mempunyai tugas melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah kabupaten/kota serta pelaksanaan urusan pemerintah di untuk terwujudnya good and clean government tercapainya visi misi Gubernur Aceh. IV Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Misi keempat ini mengandung makna bahwa Aparat Inspektorat Aceh merupakan sumber daya yang potensial yang mempunyai kemampuan teknis operasional dalam big tugasnya. Inspektorat Aceh harus senantiasa mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di big, Tatakelola keuangan daerah, Teknologi Informasi perubahan kebijakan pimpinan. Keadaan tersebut dapat terwujud melalui tenaga aparatur yang professional yang mempunyai kecakapan dalam pelaksanaan big tugasnya serta penggunaan teknologi informasi dalam pengolahan data serta informasi hasil pengawasan. C. TUJUAN Dalam rangka mencapai visi misi yang telah dikemukakan di atas dengan mempertimbangkan faktor penentu keberhasilan ditetapkan tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut : I Meningkatkan Peran dalam rangka pengawalan terhadap kebijakan Gubernur Aceh. Mempunyai tujuan Agar Kebijakan Gubernur Aceh dapat terlaksanan secara Efektif. 25
II Pembinaan Satuan Kerja Pemerintah Aceh Mempunyai tujuan agar Terlaksananya tugas pokok fungsi Satuan Kerja Perangkat Aceh secara transparan akuntabel sesuai ketentuan. III Pembinaan Pemerintahan Mempunyai tujuan agar terlaksananya Pemerintahan yang semakin baik dalam rangka mewujudkan good and clean government. IV Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Mempunyai tujuan agar terciptanya aparatur Inspektorat Aceh yang profesional mempunyai kemampuan teknis, operasional, manajerial dalam pelaksanaan tugasnya. D. SASARAN Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu satu sampai lima tahun kedepan. Sasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses perencanaan stratejik. Fokus utama dalam penetapan sasaran adalah tindakan alokasi sumberdaya. Sasaran Inspektorat Aceh merupakan gambaran yang ingin dicapai melalui tindakan- tindakan operasional dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun guna mencapai tujuan yang telah dirumuskan untuk lima tahun kedepan. Dengan kata lain sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai dalam waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan yang disajikan secara kuantitatif sehingga dapat terukur pencapaiannya. Indikator kinerja diperlukan dalam pengukuran atau penilaian keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran. Penetapan indikator kinerja 26
merupakan proses identifikasi klasifikasi indikator kinerja melalui system pengumpulan pengolahan data atau informasi untuk menentukan kinerja kegiatan, program kegiatan. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan sasaran yang ditetapkan. Penetapan indikator kinerja didasarkan pada kelompok menurut masukan (input), keluaran (output) hasil (outcome). Indikator kinerja masukan keluaran dapat dinilai sebelum kegiatan selesai, karena masukan adalah bahan termasuk orang, material, alat uang yang digunakan dalam proses menghasilkan output. Segkan keluaran adalah suatu wujud atau keadaan yang diciptakan melalui proses yang mempunyai nilai tambah untuk dimanfaatkan. Untuk indikator hasil akan diperoleh setelah kegiatan selesai, namun indikator kinerjanya perlu ditetapkan sejak tahap awal perencanaan. Hasil adalah kegunaan langsung dari output atau manfaat dari output ditinjau dari maksud sasaran output yang dihasilkan. Penetapan sasaran Inspektorat Aceh beserta indikator kinerjanya memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dapat dicapai. Adapun sasaran Inspektorat Aceh sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. Terselenggaranya pengawasan terhadap program kegiatan Pemerintah Aceh serta terkawalnya seluruh kebijakan Gubernur Aceh. 2. Meningkatnya akuntabilitas transparansi Satuan Kerja Perangkat Aceh dalam melaksanakan program kegiatan. 3. Tata Kelola Pemerintahan semakin baik 4. Tersedianya aparatur pengawasan yang profesional. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan, dilakukan dengan pengukuran indikator kinerja utama sebagai berikut: Tabel IV.1 Indikator Kinerja Utama No. Indikator Kinerja Utama Target Sasaran Strategis 1 pengendalian pelaksanaan kebijakan Gubernur Aceh Indikator Hasil pengawasan dimanfaatkan oleh Gubernur Aceh sebagai dasar pertimbangan 100% 27
No. Indikator Kinerja Utama Target Sasaran Strategis Indikator pengambilan keputusan 2 Menurunnya Penyelewengan Penyalahgunaan Keuangan Daerah 3 Kompetensi Aparatur - Persentase Penurunan temuan kerugian daerah dibandingkan dengan anggaran yang diperiksa. - Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan meningkat. - Nilai rata-rata SAKIP SKPA meningkat - Persentase Kinerja Pemerintah meningkat aparatur pengawasan fungsional yang bersertifikat meningkat - 0,75% - 70% - Katagori (A) - 100% 90% E. STRATEGI Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan sasaran. Strategi Inspektorat Aceh merupakan rencana yang menyeluruh terpadu mengenai upaya-upaya Inspektorat Aceh, yang meliputi penetapan kebijakan, program, kegiatan dengan memperhatikan sumberdaya yang dimiliki serta lingkungan yang dihadapi. Strategi ini ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah, dorongan, kesatuan pang dalam melaksanakan tujuan Inspektorat Aceh. Strategi yang akan dijalankan Inspektorat Aceh dalam mencapai visi adalah : I Melakukan Pemeriksaan program kegiatan secara realtime post audit untuk mendeteksi secara dini aya penyimpangan. II V Memantapkan sistem evaluasi pengendalian pengelolaan keuangan pengelolaan barang milik daerah pada SKPA. 28
III 1. Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah pada Pemerintah. 2. Melakukan Koordinasi sinergi dengan Aparat Pengawas lainnya. 3. Melakukan pembinaan terhadap APIP. IV 1. Meningkatkan Kapabilitas Kelembagaan Aparatur. 2. Menciptakan sumber daya aparatur pengawasan yang profesional, berkualitas, berintegritas independen melalui diklat, PKS, Sosialisasi Sertifikasi. 3. Mengembangkan Sistem Informasi yang berbasis teknologi. 4. Menyusun internal audit charter, standar audit, prosedur operasional baku (SOP) tugas pengawasan. F. KEBIJAKAN Rumusan kebijakan Inspektorat Aceh sebagai unsur pelaksana Pemerintah Aceh mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Aceh 2012-2017, sebagai berikut: I 1. Meningkatkan pengawasan/pemeriksaan dalam rangka mengurangi kebocoran keuangan Negara/Daerah mencegah terjadinya KKN. 2. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat sesuai dengan kewenangannya. 3. Meningkatkan mengefektifkan kebijakan dalam penyusunan PKPT pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan. II Meningkatkan kualitas pengawasan/pemeriksaan dalam rangka pengambilan keputusan peningkatan kinerja SKPA. III Mendorong peningkatan pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawas lainnya dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja Pemerintah Aceh. IV 1. Pengembangan kapabilitas kelembagaan ketatalaksanaan Inspektorat Aceh. 29
2. kompetensi aparatur melalui diklat teknis diklat fungsional. 3. Penyediaan sarana prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok fungsi. 4. Meningkatkan kualitas pelaporan menjadi lebih transparan akuntabel. 30
I Tabel IV.2 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Meningkatkan Agar kebijakan Terselenggaranya Melakukan Pemeriksaan 1 Meningkatkan 1 Peran dalam program Gubernur Aceh pengawasan program kegiatan pengawasan/pemer rangka dapat terlaksana secara Pengendalian secara realtime post iksaan dalam Sistem efektif. kebijakan Gubernur audit untuk mendeteksi rangka mengurangi Pengendalian Aceh secara dini aya kebocoran Internal Pelaksanaan Kebijakan Gubernur Aceh penyimpangan. keuangan Negara/Daerah mencegah pengendalian kebijakan KDH. terjadinya KKN. 2 2 Menindaklanjuti Sistem pengaduan masyarakat sesuai Internal dengan pengendalian Kewenangannya. kebijakan KDH. 3 Meningkatkan mengefektifkan kebijakan dalam penyusunan PKPT pelaksanaan pengawasan/pemer iksaan. 3 Penataan Penyempurnaan kebijakan sistem prosedur pengawasan 32
Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan II Pembinaan Terlaksanya tugas Meningkatkan Memantapkan sistem 1 Meningkatkan 1 pokok fungsi akuntabilitas evaluasi kualitas Satuan Kerja Satuan Kerja Perangkar transparansi Satuan pengendalian pengawasan/peme Sistem Pemerintah Daerah secara Kerja Perangkat pengelolaan keuangan riksaan dalam Aceh transparan Daerah pengelolaan barang rangka Internal akuntabel sesuai milik daerah pada SKPA pengambilan pengendalian ketentuan. keputusan kebijakan KDH kinerja SKPA III Pembinaan terlaksanya Tata Kelola 1. Melaksanakan 1 Mendorong 1 Pemerintahan Pemerintahan evaluasi peningkatan Pemerintahan yang penyelenggaraan pelaksanaan Sistem semakin baik dalam semakin baik pemerintah daerah Tindak Lanjut Hasil rangka mewujudkan pada Pemerintah Pemeriksaan Internal good and clean. Aparat Pengawas pengendalian government. 2. Melakukan Koordinasi lainnya dalam kebijakan KDH sinergi dengan upaya peningkatan 2 Aparat Pengawas akuntabilitas lainnya. kinerja Pemerintah Sarana 3. Melakukan Aceh. Prasarana pembinaan terhadap Aparatur APIP. 3 Profesionalisme tenaga 32
Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan pemeriksa aparatur pengawasan IV Meningkatkan terciptanya aparatur Tersedianya aparatur 1. Meningkatkan 1 Pengembangan 1. Profesionalisme Inspektorat Aceh pengawasan yang Kapabilitas kapabilitas Pelayanan Aparatur yang profesional Kelembagaan kelembagaan Administrasi profesional Aparatur. ketatalaksanaan Perkantoran mempunyai 2. Menciptakan sumber Inspektorat Aceh. kemampuan teknis, operasional, manajerial dalam pelaksanaan tugasnya. daya pengawasan profesional, berkualitas, berintegritas independen aparatur yang melalui 2 kompetensi aparatur melalui diklat teknis diklat fungsional. 2. 3 Profesionalisme tenaga diklat, PKS, Sosialisasi Sertifikasi. 3. Mengembangkan Sistem Informasi yang berbasis teknologi. 4. Menyusun internal audit charter, standar audit, prosedur operasional baku (SOP) tugas pengawasan. 3 4 Penyediaan sarana prasarana pendukung pelaksanaan tugas pokok fungsi. Meningkatkan kualitas pelaporan menjadi lebih transparan akuntabel. 4 kapasitas Sumber Daya Aparatur Penataan Penyempurnaan kebijakan sistem prosedur pengawasan 32
Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 32