DISKUSI KURIKULUM WAHANA PRAKTEK

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

PROGRAM PERCEPATAN Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Pendidikan Menengah dan Diploma I Ke Diploma III

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur Makassar, 9 12 Maret 2015

1 DESEMBER Tim P

Komentar dan Rekomendasi

Dasar Pengembangan Kurikulum Inti

PRODI D IV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PEMINATAN PERAWATAN DIABETES MELITUS POLTEKKES DENPASAR

Situasi Pendidikan Dokter di Indonesia

Rakerkesnas Regional Tengah Bali, Februari 2015

RENCANA OPERASIONAL (RENOP)

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya seperti kesiapan dari dosen yang

Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Barat Batam, 4-7 Maret 2015

KATA PENGANTAR. Renop Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UNTAD 1

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Sebagai Lembaga Akreditasi Baru

MAHASISWA PINDAH ANTAR PT

PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

SMK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PROGRAM KERJA JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW TAHUN

PERBEDAAN MOTIVASI MAHASISWA MENJADI PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MENJALANI PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PSIK FK UNUD SEMESTER IV

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

PROGRAM KERJA TAHUN 2010 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Gambar 1 : Continuous Quality Improvement pada Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kesehatan

KEBIJAKAN AKADEMIK PPs UNNES

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, April 2015

1. Pengembangan Institusi a. Persiapan Akreditasi

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

Visi, Misi & Program Kerja Calon Dekan Wirsma Arif Harahap

TUGAS PENGEMBANGAN DAN PERKEMBANGAN MAHASISWA BARU 2015 PSIK UNEJ

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Tahun

Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 (Standar Mutu PT) Pedoman Akademik. Panduan- Panduan SOP

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

NOTULEN WORKSHOP KURIKULUM PROGRAM D3 KEPERAWATAN AIPDiKI REGIONAL 6 JAWA TIMUR SURABAYA, AGUSTUS 2014

Target, Capaian dan Proyeksi Capaian KPI 2011

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. wb. Kurikulum dan Pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan.

KEBIJAKAN AKADEMIK PPs UNNES

A. Rekrutmen Sumber daya manusia dosen dan tenaga kependidikan

Emiliana Tarigan Staf Pengajar STIK Sint Carolus Jakarta

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep.

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN MAJEMUK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP PROFESIONAL MAHASISWA PROFESI KEPERAWATAN FKIK UMY

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI 2016

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

3 III MMI 310 Manajemen Kinerja a MMI 311 Perencanaan dan Simulasi Bisnis b

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

KONTRAK PERKULIAHAN O L E H

Komentar dan RekomendasiHasil Visitasi PSPD FKK UMJ

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS EKONOMI

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. Studi, Serta Pihak-Pihak Yang Dilibatkan.

Oleh: Agus Praptana, S.Sos., M.AP. Kasudit KP-SPT Direktorat Pengadaan dan Kepangkatan. Badan Kepegawaian Negara

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL I (KONAS 1) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/I/022/IV/2010

Oleh Pengurus LAM-PTKes

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan visi misi yang diembannya, program Studi ilmu Penyakit Dalam telah membuat program jangka panjang 5 tahun ke depan.

Organisasi LAM-PTKes Jakarta, Juli 2014

REGISTRASI TENAGA KESEHATAN (PERMENKES NO. 161 TAHUN 2010)

SELAMAT DATANG DI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

Sinergi PPNI-KONSIL Dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelayanan Keperawatan di Indonesia HARIF FADHILLAH

REKOMENDASI KELAYAKAN PENDIRIAN KLINIK

Laporan Evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Komentar dan Rekomendasi

Rencana Strategis PS Magister Keperawatan FKUB 2013

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) secara terintagrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/010/X/2016

PROPOSAL PEMBUKAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS. nama perguruan tinggi. logo perguruan tinggi. nama kota, bulan dan tahun

A.1. Perolehan harapan pelanggan terkait kualitas lulusan dari pengguna lulusan, asosiasi profesi dan alumni

RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN

KODE/NOMOR STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Persiapan Audiensi Task Force LAM-PTKes dengan Dirjen Dikti

RENCANA KINERJA TAHUNAN. Unit Pelaksana Teknis : Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta Tahun : 2017 NO SASARAN INDIKATOR TARGET PROGRAM/KEGIATAN

PANDUAN MAGANG PROFESI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Dept. Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

SHERMAN SALIM CALON DEKAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Transkripsi:

DISKUSI KURIKULUM WAHANA PRAKTEK

TIGA ISSUE 1. Klasifikasi Waha Praktek

KLASIFIKASI WAHANA PRAKTEK Kesulitan wahana praktek tipe B-- usulan tipe C Usulan Penyelesaian : membedakan wahana untuk pre klinik dan profesi Untuk wahana prakt Tipe B untuk mencapai unggulan, sedangkan untuk yang lain rs Tipe penggunaan rs sesuai dengan kompetensi kasus yang akan dicapai

Wahana praktek jiwa yang terbatas--- mengembangkan wahana jiwa komunitas Mengembangkan sistem regulasi penggunaan rs Tipe B secara bersama Memilah kompetensi yang bisa dicapai dirs C atau Tipe B Tipe wahana RS Tipe C, namun kriteria pembimbing klinik adalah minimal Ners

USULAN Kesesuaian wahana praktek berdasarkan kompetensi dan bukan lagi berdasarkan tipe RS

Wahana Praktek Mahal Perlu Bantuan advokasi AIPNI, PPNI, Direktur RS dlm pengaturan PERDA Praktek dan Persyaratan akreditasi (B) diturunkan menjadi C Meningkatkan hubungan mutualisme antara RS dan Lahan Praktek melalui pemberian beasiswa kepada pembb lahan praktek

PEMBIMBING PRAKTEK Sharing pembimbing dengan institusi yang memiliki SDM diwilayah yang sama-- baseline Dosen sesuai dengan kepakaran

PERIZINAN PROFESI SDM S2 SEJALUR 4 DAN 2 SDM KESEHATAN diusulkan : 1. SDM S2 KESEHATAN 4 DAN 2 SDM S2 SEJALUR 2. Basic Pendidikan S2 Kesehatan adalah NERS

PERPINDAHAN MHS (Skep) KE INTITUSI. MoU YG MENYELENGGARA NERS. Usulan untuk memperpanjang waktu pemberlakuan batas wajib akreditasi (2012).

KOMISI 2 KEBIJAKAN KURIKULUM

Issue a: Implementasi KBK N o Permasalahan Rekomendasi Pihak terkait Keterangan 1 Persepsi yang masih berbeda ttg implementasi KBK 2. Panduan kurikulum AIPNI masih menimbulkan salah tafsir 3. Pelaksanaan praktik KBK Persamaan persepsi melalui pembimbingan secara intensif Penerbitan pedoman pembuatan dan pengembangan kurikulum Perlu rumusan tentang Clinical Early Exposure Pembinaan fasilitator pelaksanaan KBK AIPNI DIKTI Institusi pelayanan PPNI AIPNI Institusi Pendidikan AIPNI Institusi Pendidikan Pembiayaan kegiatan bimbingan Audiensi Melalui sosialisasi dan pelatihan yang intesif

REKOMENDASI ISU B 1. AIPNI perlu menetapkan pola Implemetasi Kurikulum KBK tahap Profesi dengan beban 36 SKS dalam bentuk Workshop atau lainnya yang diinisiasi dan dibiayai oleh AIPNI 2. Apabila kurikulum profesi di mulai pada semester 8,Setiap Institusi Pendidikan perlu mengantisipasi Sistem Administrasi Pendidikan di Perguruan Tinggi masing2 (termasuk kebijakan yang terkait dengan rencana implementasi kurikulum profesi) 3. AIPNI memfasilitasi penyusunan Standar Panduan dalam Pengelolaan Profesi dan Standar Penilaian kurikulum profesi

4. Apabila institusi sdh menerapkan kurikulum profesi sejumlah 36 SKS, maka diharapkan AIPNI bersama PPNI melakukan advokasi dengan BKN, Menpan, Menkes untuk mengakui Lulusan profesi Keperawatan setara golongan 3B, seperti profesi lain apoteker, kedokteran, dan kedokteran gigi, sesuai dengan ketentuan/dasar hukum yang berlaku 5. Untuk membantu lahan praktik yang belum memiliki Ners atau masih terbatas maka diusulkan agar AIPNI melakukan advokasi agar bisa mengikuti pendidikan D3 ke Ners (Usulkan agar PT yang layak dapat kembali menyelenggarakan jenjang tsb)

6. Perlu telaah kembali draft finalisasi standar pendidikan ners: Untuk hal tersebut agar AIPNI mensosialisasikan draft tersebut melalui website AIPNI untuk dikritisi semua anggota AIPNI. Asupan dari anggota diharapkan telah masuk ke AIPNI sebelum tanggal 17 November 2011. Telaah mencakup antara lain: tentang kualifikasi Ka Prodi diusulkan minimal S2 Kesehatan dengan latar belakang Ners kualifikasi Pembimbing Klinik diusulkan minaimal Ners dengan pengalaman kompetensi khusus 2 tahun, dan aspek/hal lain yang dipandang strategis

Issue c: USULAN Kesesuaian wahana praktek berdasarkan kompetensi dan bukan lagi berdasarkan tipe RS

Wahana Praktek Mahal Perlu Bantuan advokasi AIPNI, PPNI, Direktur RS dlm pengaturan PERDA Praktek dan Persyaratan akreditasi (B) diturunkan menjadi C Meningkatkan hubungan mutualisme antara RS dan Lahan Praktek melalui pemberian beasiswa kepada pembb lahan praktek

PEMBIMBING PRAKTEK Sharing pembimbing dengan institusi yang memiliki SDM diwilayah yang sama-- baseline Dosen sesuai dengan kepakaran

PERIZINAN PROFESI SDM S2 SEJALUR 4 DAN 2 SDM KESEHATAN diusulkan : 1. SDM S2 KESEHATAN 4 DAN 2 SDM S2 SEJALUR 2. Basic Pendidikan S2 Kesehatan adalah NERS

PERPINDAHAN MHS (Skep) KE INTITUSI YG. MoU MENYELENGGARA NERS. Usulan untuk memperpanjang waktu pemberlakuan batas wajib akreditasi (2012).

Usulan Lain-lain 1. Masa studi pendidikan keperawatan (sarjana dan ner) dirasakan terlalu lama. Untuk itu agar masa studi tersebut dapat ditinjau kembali, mengingat munculnya kompetitor lain seperti D-IV dan Magister Sain Terapan. 2. Perlu dirumuskan ketentuan terkait boleh atau tidaknya pelimpahan lulusan sarjana keperawatan dari PT yang tidak menyelenggarakan program profesi ke PT lain yang menyelenggarakan program profesi.

Usulan Lain-lain 3. Iuran Anggota sudah termasuk: Biaya Pembinaan Modul, pedoman kurikulum Sistem administrasi 4. sistem pembinaan Anggota Mekanisme Kewenangan Peran

KOMISI II KEBIJAKAN KURIKULUM Identifikasi pengembangan kurikulum di Institusi terkait Visi Misi: Visi Misi sudah punya tetapi kesulitan menjabarkan dan mengaplikan visi dan misi yg riil, apa yg harus dimasukan ke dalam materi mata kuliah Ex: bali khas dari bali adalah Culture, tp masih kesulitan ketika ingin menyesuaikan dengan VISI dan MISI Stikes Mercu Bakti Padang:mengplikasikan sulit d lapangan agar ada suatu penciri, misal menghasilkan lulusan yang berakhlak, ingin merubah metode krn terkait fasilitas, SDM dan pendanaan, jadi masih semikbk, tp msh ada UTS, UAS PSIK FK Udayana, Denpasar: Kesulitan ketika praktek klinik, krn blok sistem mhsw mencari kompetensi hanya 1 sistem sj di klinik UNCEn:Kesulitan: sumber daya manusia yg sulit, jdwal harus mnyesuaikan dengan institusi yg lain terutama kedokteran misal: pengajar dokter, lab kedokteran, kelas besar, fasilitas masih sangat terbatas Kelusiltan dalam menterjemahkan ke dalam praktek lab, SDM yg lebih banyak, ketika SDM adalah harus dosen tetap,krn dosen luar mengalami kesulitan dlm hal penjadwalan, ruangan kelas yg kurang, kesulitan ketika mhsw kehadirannya kurang, bagaimana caranya? Kesulitan ketika d klinik, misal d kardiovaskuler mhsw cm ditunggui 3 jam saja, jd disamakan dengan praktikan yg lain yg sudah lebih advance. Program dosen magang dari DIKTI Biaya penerapan KBK mahal, biaya yg dibebankan ke mahasiswa mahal, bagaimana cara menyiasati penerapan KBK yg efisien dan efektif Stikes Binawan: KBK berproses, pengembangan mikrokurikulum, ttp mikro dan mesokurikulum harus tetap terkait, buat kompetensi MAP, sehingga di masing2 mata ajar tdk tumpang tindih, teaching learning method harus fleksibel, bisa berubah-ubah di setiap angkatan, mhsw yg bermasalah bisa kita adakan Semester Pendek utk mhsw tersebut. Pengembangan kurikulum interelated antara satu semester dgn semester yg lain. Kesulitan di lahan praktek disiasati dengan membagi mhsw membagi kelompok-kelompok kecil. Sebelum ke klinik ada kepaniteraan sehingga mhsw siap utk praktek di klinik Ada perawat yg menjadi pembimbing klinik mempunyai SK dr DikTi, meyakinkan pembimbing klinik bahwa mereka memiliki tanggung jawab moral untuk membimbing generasi penerus, kontrak program harus jelas, apa yg mesti dicapai oleh mahasiswa sehingga mhsw tdk disuruh mengerjakan tugas lain di luar kompetensi.

Usulan untuk AIPNI: Mengusulkan pembimbingan dr AIPNI implementasi KBK dilaksanakan masing-masing regional dan institusi pelayanan Perbedaan waktu mhsw terjun ke klinik (early exposure), yang mana yang direkomendasikan oleh AIPNI?--> usulan minimal mulai smt 3, fleksibel sesuai kompetensi yg akan dicapai Apakah bisa menggunakan yang berbeda selain pendekatan KDM dan system, menggunakan istilah lain, Mengkonversi mata kuliah sehingga bisa diakui secara Internasional Usulan khusus: Agar setiap informasi, modul, buku kurikulum dapat dikirimkan langsung ke anggota AIPNI dan dibebaskan dari biaya.

KEBIJAKAN KURIKULUM

MATERI DISKUSI PADA SIDANG KOMISI 2: IMPLEMENTASI KURIKULUM (KBK) PENYELENGGARAAN PROFESI NERS PENDIDIKAN NERS DAN WAHANA PRAKTIK

N o Permasalahan Rekomendasi Pihak terkait Keterangan 1 Persepsi yang masih berbeda ttg implementasi KBK 2. 3. Panduan kurikulum AIPNI masih menimbulkan salah tafsir Pelaksanaan praktik KBK Persamaan persepsi melalui pembimbingan secara intensif Penerbitan pedoman pembuatan dan pengembangan kurikulum Perlu rumusan tentang Clinical Early Exposure Pembinaan fasilitator pelaksanaan KBK AIPNI DIKTI Institusi pelayanan PPNI AIPNI Institusi Pendidikan AIPNI Institusi Pendidikan Pembiayaan kegiatan bimbingan Audiensi Melalui sosialisasi dan pelatihan yang intesif

1. AIPNI perlu menetapkan pola Implemetasi Kurikulum KBK tahap Profesi dengan beban 36 SKS dalam bentuk Workshop atau lainnya yang diinisiasi dan dibiayai oleh AIPNI 2. Apabila kurikulum profesi di mulai pada semester 8,Setiap Institusi Pendidikan perlu mengantisipasi Sistem Administrasi Pendidikan di Perguruan Tinggi masing2 (termasuk kebijakan yang terkait dengan rencana implementasi kurikulum profesi) 3. AIPNI memfasilitasi penyusunan Standar Panduan dalam Pengelolaan Profesi dan Standar Penilaian kurikulum profesi

4. Apabila institusi sdh menerapkan kurikulum profesi sejumlah 36 SKS, maka diharapkan AIPNI bersama PPNI melakukan advokasi dengan BKN, Menpan, Menkes untuk mengakui Lulusan profesi Keperawatan setara golongan 3B, seperti profesi lain apoteker, kedokteran, dan kedokteran gigi, sesuai dengan ketentuan/dasar hukum yang berlaku 5. Untuk membantu lahan praktik yang belum memiliki Ners atau masih terbatas maka diusulkan agar AIPNI melakukan advokasi agar bisa mengikuti pendidikan D3 ke Ners (Usulkan agar PT yang layak dapat kembali menyelenggarakan jenjang tsb)

6. Masa studi pendidikan keperawatan (sarjana dan ner) dirasakan terlalu lama. Untuk itu agar masa studi tersebut dapat ditinjau kembali, mengingat munculnya kompetitor lain seperti D-IV dan Magister Sain Terapan. 7. Perlu dirumuskan ketentuan terkait boleh atau tidaknya pelimpahan lulusan sarjana keperawatan dari PT yang tidak menyelenggarakan program profesi ke PT lain yang menyelenggarakan program profesi.

6. Perlu telaah kembali draft finalisasi standar pendidikan ners: Untuk hal tersebut agar AIPNI mensosialisasikan draft tersebut melalui website AIPNI untuk dikritisi semua anggota AIPNI. Asupan dari anggota diharapkan telah masuk ke AIPNI sebelum tanggal 17 November 2011. Telaah mencakup antara lain: tentang kualifikasi Ka Prodi diusulkan minimal S2 Kesehatan dengan latar belakang Ners kualifikasi Pembimbing Klinik diusulkan minaimal Ners dengan pengalaman kompetensi khusus 2 tahun, dan aspek/hal lain yang dipandang strategis

Klasifikasi Wahana Praktek

Kesulitan wahana praktek tipe B-- usulan tipe C Usulan Penyelesaian : membedakan wahana untuk pre klinik dan profesi Untuk wahana prakt Tipe B untuk mencapai unggulan, sedangkan untuk yang lain rs Tipe penggunaan rs sesuai dengan kompetensi kasus yang akan dicapai

Wahana praktek jiwa yang terbatas--- mengembangkan wahana jiwa komunitas Mengembangkan sistem regulasi penggunaan rs Tipe B secara bersama Memilah kompetensi yang bisa dicapai dirs C atau Tipe B Tipe wahana RS Tipe C, namun kriteria pembimbing klinik adalah minimal Ners

Kesesuaian wahana praktek berdasarkan kompetensi dan bukan lagi berdasarkan tipe RS

Perlu Bantuan advokasi AIPNI, PPNI, Direktur RS dlm pengaturan PERDA Praktek dan Persyaratan akreditasi (B) diturunkan menjadi C Meningkatkan hubungan mutualisme antara RS dan Lahan Praktek melalui pemberian beasiswa kepada pembb lahan praktek

Sharing pembimbing dengan institusi yang memiliki SDM diwilayah yang sama-- baseline Dosen sesuai dengan kepakaran

SDM S2 SEJALUR 4 DAN 2 SDM KESEHATAN diusulkan : 1. SDM S2 KESEHATAN 4 DAN 2 SDM S2 SEJALUR 2. Basic Pendidikan S2 Kesehatan adalah NERS

MoU. Usulan untuk memperpanjang waktu pemberlakuan batas wajib akreditasi (2012).

SIDANG KOMISI II TENTAN KEBIJAKAN KURIKULUM ASOSIASI PENDIDIKAN NERS INDONESAI

REKOMENDASI ISU B Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Ners 25 SKS > 36 SKS AIPNI perlu menetapkan pola Implemetasi Kurikulum KBK tahap Profesi dengan beban 36 SKS dalam bentuk Workshop atau lainnya Apabila kurikulum profesi di mulai pada semester 8,Setiap Institusi Pendidikan perlu mengantisipasi Sistem Administrasi Pendidikan di Perguruan Tinggi masing2 (termasuk kebijakan yang terkait dengan rencana implementasi kurikulum profesi) AIPNI memfasilitasi penyusunan Standar Panduan dalam Pengelolaan Profesi dan Standar Penilaian kurikulum profesi Apabila institusi sdh menerapkan kurikulum profesi sejumlah 36 SKS, maka diharapkan AIPNI bersama PPNI melakukan advokasi dengan BKN, Menpan, Menkes untuk mengakui Lulusan profesi Keperawatan setara golongan 3B, seperti profesi lain apoteker, kedokteran, dan kedokteran gigi.

Standar Pembimbing Klinik Pendidikan Ners Meninjau kembali draf finalisasi standar pendidikan Ners tentang standar SDM Tentang kualifikasi Ka Prodi diusulkan minimal S2 Kesehatan dengan latar belakang Ners Kualifikasi Pembimbing Klinik diusulkan minimal Ners dengan pengalaman kompetensi khusus 2 tahun Untuk membantu lahan praktik yang belum memiliki Ners atau masih terbatas maka diusulkan agar AIPNI melakukan advokasi agar bisa mengikuti pendidikan D3 ke Ners (Usulkan agar PT yang layak dapat kembali menyelenggarakan jenjang tsb)

SIDANG KOMISI II TENTANG KEBIJAKAN KURIKULUM ASOSIASI PENDIDIKAN NERS INDONESIA

REKOMENDASI ISU B 1. AIPNI perlu menetapkan pola Implemetasi Kurikulum KBK tahap Profesi dengan beban 36 SKS dalam bentuk Workshop atau lainnya yang diinisiasi dan dibiayai oleh AIPNI 2. Apabila kurikulum profesi di mulai pada semester 8,Setiap Institusi Pendidikan perlu mengantisipasi Sistem Administrasi Pendidikan di Perguruan Tinggi masing2 (termasuk kebijakan yang terkait dengan rencana implementasi kurikulum profesi) 3. AIPNI memfasilitasi penyusunan Standar Panduan dalam Pengelolaan Profesi dan Standar Penilaian kurikulum profesi

4. Apabila institusi sdh menerapkan kurikulum profesi sejumlah 36 SKS, maka diharapkan AIPNI bersama PPNI melakukan advokasi dengan BKN, Menpan, Menkes untuk mengakui Lulusan profesi Keperawatan setara golongan 3B, seperti profesi lain apoteker, kedokteran, dan kedokteran gigi, sesuai dengan ketentuan/dasar hukum yang berlaku 5. Untuk membantu lahan praktik yang belum memiliki Ners atau masih terbatas maka diusulkan agar AIPNI melakukan advokasi agar bisa mengikuti pendidikan D3 ke Ners (Usulkan agar PT yang layak dapat kembali menyelenggarakan jenjang tsb)

6. Masa studi pendidikan keperawatan (sarjana dan ner) dirasakan terlalu lama. Untuk itu agar masa studi tersebut dapat ditinjau kembali, mengingat munculnya kompetitor lain seperti D-IV dan Magister Sain Terapan. 7. Perlu dirumuskan ketentuan terkait boleh atau tidaknya pelimpahan lulusan sarjana keperawatan dari PT yang tidak menyelenggarakan program profesi ke PT lain yang menyelenggarakan program profesi.

6. Perlu telaah kembali draft finalisasi standar pendidikan ners: Untuk hal tersebut agar AIPNI mensosialisasikan draft tersebut melalui website AIPNI untuk dikritisi semua anggota AIPNI. Asupan dari anggota diharapkan telah masuk ke AIPNI sebelum tanggal 17 November 2011. Telaah mencakup antara lain: tentang kualifikasi Ka Prodi diusulkan minimal S2 Kesehatan dengan latar belakang Ners kualifikasi Pembimbing Klinik diusulkan minaimal Ners dengan pengalaman kompetensi khusus 2 tahun, dan aspek/hal lain yang dipandang strategis

Terimakasih