Nunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Konseling dan Pendidikan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

Kata kunci : penggunaan media, gambar seri, peningkatan kemampuan, karangan sederhana.

Kata Kunci : Pembelajaran Kontrkstual berbantuan media poster, karangan dekripsi, Penelitian tindakan kelas.

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Desyandri, S.Pd., M.Pd NIP

YUNICA ANGGRAENI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh : Vira Ismis Kairat

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) Keterangan 14 61% Tuntas 9 39% Tidak Tuntas Jumlah % Nilai Rata-rata 64 Nilai Tertinggi 86 Nilai Terendah 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ BERBASIS CD PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

BAB III METODE PENELITIAN

Suriatmi SD Negeri 82 Kota Bengkulu

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

TITIK ARIYANI HALIMAH A

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII semester genap tahun pelajaran

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

RUSMI HARTATIK SMP Negeri 1 Sumberrejo Bojonegoro

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI METODE KONTEKSTUAL

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nilai Frekuensi % Keterangan Nilai Rata-rata < ,36 Belum Tuntas 59, ,64 Tuntas Jumlah

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN


MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SIRAPAN 01 KECAMATAN MADIUN KABUPATEN MADIUN Nunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis mendeskripsikan binatang, siswa masih banyak mengalami kesulitan. Faktor penyebabnya, antara lain media yang kurang menarik, kegiatan pembelajaran yang monoton sehingga siswa merasa bosan, kurang berminat, dan kurang bersemangat. Hal itu dapat mengakibatkan nilai siswa menurun atau hasil tidak maksimal. Pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian siswa agar bersemangat untuk belajar adalah pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Pendekatan ini merupakan bentuk pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Pendekatan kontekstual dalam penelitian ini dengan memanfaatkan media gambar sebagai media alternatif dalam pemecahan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SDN Sirapan 01 Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sirapan 01 Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun, sebanyak 21 siswa dengan rincian 8 laki-laki dan 13 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemempuan menulis dalam mendeskripsikan binatang dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas IV SDN Sirapan 01 Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun. Kata Kunci: Pendekatan Kontekstual, Media Gambar, Keterampilan Menulis, Deskripsi Binatang. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seorang guru, mengingat bahasa ini bagi setiap sekolah merupakan bahasa pengantar yang dipakai untuk menyampaikan materi pelajaran yang lain. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi membantu peserta didik untuk mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dengan menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif (Depdiknas, 2006). Menulis merupakan suatu tuntutan keterampilan yang perlu dikuasai oleh manusia sebagai bahasa tulis. Oleh karena itu, sejak dini pengajaran bahasa selalu didasarkan pada keterampilan bahasa, salah satunya adalah menulis (writing). Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar. Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara (Wikipedia Indonesia, 2006). Menulis memerlukan keterampilan karena diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus-menerus (Dawson, dkk, dalam Nurchasanah 1997:68). Secara garis besar, menulis adalah bentuk dari komunikasi yang membutuhkan keterampilan agar menghasilkan tulisan yang baik. Menulis deskripsi merupakan bagian dari salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa kelas IV SD, yaitu mampu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana khususnya tumbuhan atau binatang sekitar. Menulis deskripsi merupakan salah satu kegiatan mengarang. Deskripsi adalah mengungkapkan ciri-ciri benda yang dideskripsikan 35

36, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012 dalam bentuk tulisan atau lisan.. Dalam hal ini banyak siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan siswa dalam menulis biasanya terlihat ketika siswa diminta untuk menulis sebuah karangan sederhana, mendeskripsikan suatu benda ataupun ketika menulis puisi. Mereka sering mengeluh dan terlihat bingung dengan apa yang ingin mereka tulis. Siswa tidak mampu untuk mengekpresikan idenya. Ide-ide tersebut kadang-kadang masih tidak terstruktur dan terinci dengan baik sehingga pengungkapannya pun kurang runtut. Hambatan lain yang dialami siswa dalam mengarang deskripsi adalah kurangnya semangat siswa. Hal itu merupakan akibat metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang menarik. Adapun faktor penyebab lainnya, antara lain pemanfaatan media dalam pembelajaran kurang bervariasi, guru masih menggunakan metode yang konvensional dalam pembelajaran sehingga membuat siswa merasa jenuh, tidak termotivasi untuk belajar. Fenomena tersebut juga terjadi pada pembelajaran menulis yaitu mendeskripsikan binatang. Siswa kelas IV SDN Sirapan 01 mengalami kesulitan belajar dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Guru hanya ceramah dan tanya jawab yang tidak membangkitkan siswa. Guru dalam memberikan perintah tidak memberikan contoh bagaimana cara mendeskripsikan binatang. Guru tidak menjelaskan bagaimana langkah-langkah mendeskripsikan binatang. Siswa bekerja secara mandiri, tidak berkelompok. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang tidak merangsang minat siswa. Cara pembelajaran seperti ini tentunya sangat membingungkan siswa. Metode, media, dan pendekatan maupun strategi dalam mengajar sangatlah penting. Berdasarkan temuan di atas, perlu metode, media, serta pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan agar siswa dapat bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Salah satu cara untuk dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan mendeskripsiskan binatang adalah dengan media gambar. Syarifudin (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Prosa mengungkapkan bahwa : a. Media gambar dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan di Sekolah Dasar. b. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkembangkan motivasi belajar, dan dapat mengatasi keterbatasan pengalaman siswa dalam berimajinasi dan berekespresi. c. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar adalah keterbatasan waktu, karena pada umumnya guru Sekolah Dasar mengajarkan beberapa bidang studi dalam satu kelas. Hal itu dapat disimpulkan bahwa dengan media gambar dapat merangsang anak untuk mengungkapkan suatu bentuk atau benda yang dipahami anak ke dalam tulisan. Anak dapat diminta untuk menulis kalimat deskripsi dari gambar-gambar yang dipasang di kelas. Anak-anak dapat diminta untuk memasangkan kalimatkalimat itu sesuai dengan gambar-gambar tersebut. Sebagai kreasi dalam pelajaran, anak-anak dapat menulis deskripsi tentang binatang-binatang dan memasangkannya dengan foto binatang. Selain itu guru juga harus menggunakan strategi menulis terbimbing. Purwaningtyas (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan Menulis Deskripsi, mengungkapkan tentang keberhasilan penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran. Dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan kontekstual memperoleh hasil tulisan deskripsi yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi dengan pendekatan konvensional. Dikdasmen Diknas (2002: 10-19), menyebutkan bahwa ada 7 (tujuh) unsur yang harus ada dalam pembelajaran kontekstual, yaitu : a. Constructivisme, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual

Jarwati, Peningkatan Keterampilan Mendeskripsikan Binatang, 37 harus dapat membangun dan membentuk konsep atau pengetahuan baru. b. Inquiry, artinya bahwa dalam pembelajaran kontekstual harus ada penemuan suatu konsep atau pengetahuan baru dari proses yang dilakukan sendiri oleh siswa. c. Questioning, dalam pembelajaran harus muncul banyak pertanyaan untuk menggiring siswa dalam menentukan konsep baru. d. Modeling, dalam pembelajaran kontekstual harus ada contoh atau model yang dijadikan media dalam pembelajaran tersebut, khususnya bidang keterampilan. e. Community Learning, dalam pembelajaran kontekstual harus dapat diciptakan masyarakat belajar. Dalam hal ini siswa belajar dalam bentuk kelompok untuk melakukan kerja sama. f. Reflection, artinya bahwa konsep pengetahuan yang telah ditemukan dapat direfleksikan agar memiliki makna dalam kehidupan siswa. g. Authentic Assessment, pembelajaran kontekstual harus dinilai berdasarkan kenyataan yang ada (proses dan hasil) melalui berbagai macam alat dan jenis penilaian. Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa adanya keberhasilan pembelajaran menulis deskripsi dengan media gambar maupun pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan media gambar binatan dalam mengajarkan keterampilan menulis deskripsi. Adanya media gambar dan pendekatan kontekstual diharapkan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar dan pengalaman belajar yang berarti. Dengan penelitian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis mendeskripsikan binatang melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SDN Sirapan 01 kecamatan Madiun. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian tentang penggunaan media gambar serta pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan menulis bagi siswa SD kelas IV pada khususnya. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif berupa peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian tindakan dengan lembar penilaian hasil karya siswa. Data kuantitatif menerangkan minat siswa dalam belajar, suasana kelas, dan aktifitas siswa yang dapat diperoleh dari lembar observasi mengenai aktivitas siswa, baik secara individu maupun dalam kelompok. Penelitian ini melibatkan guru kelas IV dan V yang bertindak sebagai peneliti pelaksana. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan siklus II. Dengan kata lain pemberian tindakan pada siklus II didasarkan pada upaya untuk dapat melaksanakan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan keterampilan mendiskripsikan binatang dengan bahasa tulis yang baik. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sirapan 01 Kecamatan Madiun kabupaten Madiun dengan jumlah siswa 21 orang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Pelaksaan tindakan kelas dilaksanaakan pada semester 2 yaitu bulan Maret 2010. Langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas, yaitu: (1) pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kelas IV dan guru kelas V sebagai pengamat, (2) pengamatan dilakukan secara menyeluruh terhadap semua keja-dian selama proses pembelajaran (semua hasil data pengamatan direkam dalam bentuk catatan pengamatan), (3) melakukan diskusi setelah pembelajaran untuk membicarakan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran (hasil diskusi digunakan untuk melakukan perbaikan pada tindakan berikutnya). Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ada tahap perencanaan

38, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012 pelaksanaan, observasi atau pengamatan, dan refleksi. Tahap perencanaan, guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mencari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SDN Sirapan 01 kecamatan Madiun Kabupaten Madiun dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar. Penelitian dilakukan 2 kali atau 2 pertemuan. Pertemuan pertama 2x 35 menit pada siklus I, pertemuan kedua 2x35 menit pada siklus II. Materi pembelajaran adalah menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana khususnya tumbuhan atau binatang sekitar. Pada siklus I siswa bekerja secara mandiri. Sedangkan pada siklus II siswa bekerja secara kelompok sebagai pelaksanaan pendekatan kontekstual. Kemudian gambar pada siklus I berupa gambar binatang, sedang gambar pada siklus II berupa potongan gambar binatang atau puzzle. Tahap pengamatan, peneliti menggunakan pedoman observasi sebagai alat utama untuk memperoleh data. Tahap refleksi dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif. Pada tahap ini peneliti bersama guru mendiskusikan hasil pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I a.tahap Perencanaan Perencanaan awal, mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mencari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SDN Sirapan 01 kecamatan Madiun Kabupaten Madiun dalam mendeskripsikan binatang dengan bahasa tulis menggunakan media gambar. Pada saat pembelajaran, peneliti mempersiapkan lembar observasi mengenai aktivitas siswa serta lembar penilaian hasil karya siswa. b.tahap Pelaksanaan Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara individu untuk mengetahui tingkat kemampuan masingmasing siswa dengan menggunakan media gambar melalui pendekatan kontekstual. Pelaksanaannya dilakukan selama 2 jam pelajaran. c.tahap Observasi (Pengamatan) Pembelajaran Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang berupa check list. Lembar tersebut digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan motivasimotivasi yang diberikan guru, untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta tingkat keterampilan dan daya imajinasi siswa dalam menulis, mengetahui kemahiran siswa dalam mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah tulisan yang runtut dengan teknik penyajian yang sesuai. No 1 Kegiatan Awal Aspek Yang diamati Tabel 1. Kegiatan Guru Saat Proses Belajar Mengajar Pelajaran Bahasa Indonesi Siklus I Deskripsi - guru melakukan apersepsi sebagai awal pembelajaran, dengan bertanya kepada siswa tentang hewan peliharaan yang dipunya dirumah. 2 Kegiatan Inti - Guru menayangkan gambar yang telah dipersiapkan. - Guru bertanya kepad siswa tentang gambar apa saja yang tampak pada gambar. - Guru bersama siswa memberikan umpan balik. Keterangan Ya Tidak

Jarwati, Peningkatan Keterampilan Mendeskripsikan Binatang, 39 - Guru menyuruh siswa mendiskripsikan binatang yang terdapat dalam gambar dalam bahasa tulis. - Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang paling dahulu menyelesaikan pekerjaanya. - Guru memberikan motivasi agar pada pertemuan berikutnya siswa bersemangat. 3 Kegiatan Akhir - Guru bersama siswa menyanyikan kembali burung kutilang. - Memberikan nasehat dan motivasi supaya rajin belajar. d.refleksi Guru membuat analisis data untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan pada siklus I sebagai acuan untuk pelaksanaan pada siklus berikutnya. Berdasarkan hasil penelitian dari teman sejawat dengan menggunakan format observasi yang tersedia dapat diperoleh penyebab kegagalan pembelajaran siklus I adalah : 1. Guru menerangkan hanya menggunakan metode tanya jawab dan ceramah 2. Guru kurang menarik perhatian siswa 3. Guru tidak memberikan contoh bagaimana cara mendeskripsikan binatang yang ada di dalam gambar 4. Mayoritas siswa kurang begitu jelas dengan perintah yang diberikan, sehingga siswa bingung bagaimana cara mengerjakannya. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, guru dalam menyampaikan materi menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, tidak mencontokan terlebih dahulu bagaimana sistem kerja dalam mendeskripsikan cirriciri binatang. Oleh karena itu mengakibatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan gambar yang ditunjukkan oleh guru kurang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 6 siswa atau mencapai 29 %, dan 15 siswa mendapat nilai 70 ke bawah atau mencapai 71%. Sedangkan KKM bidang studi bahasa Indonesia adalah 70. Dari hasil tersebut, guru dan teman sejawat sepakat mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II. Hasil Penelitian Siklus II a.tahap Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II diawali dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siklus I, serta mencari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu. Dalam hal ini menggunakan pendekatan kontekstual. b.tahap pelaksanaan Peneliti menggunakan media atau alat bantu pembelajaran berupa puzzle (potongan gambar) binatang. Metode pembelajarannya menggunakan konsep pembelajaran dalam bentuk kelompok. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui interaksi siswa dengan sesama. Selain itu, juga disediakan kertas undian untuk mengambil puzzle. Sebagai alat untuk memotivasi siswa, peneliti menyediakan piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat kelompok top I, kelompok top II, dan kelompok top III. c. Tahap Observasi (Pengamatan) Pembelajaran Untuk mendapatkan gambaran tentang perbaikan siklus II, peneliti dengan teman sejawat melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar yaitu berupa pengamatan kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

40, J-TEQIP, Tahun III, Nomor 1, Mei 2012 Tabel 2. Kegiatan Guru Saat Proses Belajar Mengajar Pelajaran Bahasa Indonesi Siklus II No Aspek Yang diamati Deskripsi 1 Kegiatan - Guru mengajak siswa menyanyikan lagu Ada Awal Kodok 2 Kegiatan Inti - Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok - Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mengambil undian dalm menentukan puzzle yang akan disusun. - Guru mengamati siswa dalam menyusun puzzle. - Guru melakukan diskusi bersama siswa - Guru meminta siswa untuk menuliskan diskripsi tentang binatang pada puzzle yang telah terbentuk. - Guru meminta siswa membuat tebaktebakan tentang ciri-ciri binatang. - Guru memberikan motivasi pada kelompok yang belum berhasil. 3 Kegiatan Akhir - Guru menentukan kelompok yang berhak mendapat penghargaan. - Guru membimbing siswa untuk menyanyikan lagu Burung Kutilang Keterangan Ya Tidak Berdasarkan pada tabel pengamatan aktivitas guru di atas, terlihat bahwa siswa kelas IV antusias mengikuti pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sehingga siswa dapat berinteraksi dengan yang lainnya dan belajar menjalin hubungan kerja sama dalam tim yang kompak. Guru berusaha menarik perhatian dan memotivasi siswa dengan memberi piagam penghargaan untuk kelompok yang memiliki predikat terbaik sehingga mereka termotivasi untuk menjadi kelompok terbaik/top group. c. Refleksi Dalam pelaksanaan perbaikan siklus II guru telah berhasil memotivasi hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari kekompakan siswa dalam kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru. Interaksi dan kerja sama dengan sesamanya terjalin dengan baik. Kemampuan siswa mendiskripsi sudah meningkat. Hal ini terlihat dari hasil perbandingan nilai yang diukur antara siklus I dan siklus II yang mempunyai rentang kemajuan cukup tinggi. Dari ratarata 57 pada siklus I meningkat menjadi 76 pada siklus II. Padahal standar kenaikan kelas atau KKM yang ditetapkan SDN Sirapan 01 pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Oleh karena itu guru tidak perlu lagi mengadakan perbaikan pembelajaran siklus III. Peningkatan persentase keberhasilan pembelajaran menjadi 76%, sedangkan keberhasilan pembelajaran siklus I 57%. Hal ini karena penggunaan alat peraga yang tepat dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa menjadi lebih aktif. Keaktifan siswa terlihat dari kesungguhan mengerjakan tugas, kerja sama dalam kelompok, serta antusiasme dan keceriaan siswa saat pembelajaran. PENUTUP Simpulan 1. Nilai yang diperoleh siswa dalam menulis deskripsi menunjukkan hasil baik pada lembar penilaian. Dengan demikian, setiap siswa dapat mencapai nilai 70 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran bahasa Indonesia aspek menulis untuk Kelas IV semester II SDN Sirapan 01 kecamatan Madiun Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2010/2011.

Jarwati, Peningkatan Keterampilan Mendeskripsikan Binatang, 41 2. Pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan media gambar binatang dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mendiskripsikan secara tertulis. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, yaitu persentase sebelum pelaksanaan tindakan sebesar 27 % (siklus I menunjukkan 57% dan siklus II menunjukkan 76%). 3. Pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran yang terlihat dari kesungguhan mengerjakan tugas, kerja sama dalam kelompok, serta antusiasme dan keceriaan siswa saat pembelajaran. 4. Pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran, yakni guru menjadi lebih aktif dan kreatif dalam memotivasi siswa dalam belajar sehingga siswa lebih mudah dalam menerima pelajaran. 5. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mendiskripsi secara tertulis dapat diatasi dengan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan media gambar binatang. Saran Guru disarankan menggunakan media gambar dalam pembelajaran menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana khususnya tumbuhan atau binatang sekitar. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pemahaman siswa.huhk,,,,,,,hhhhhhhhh. DAFTAR RUJUKAN Dawson, dkk, 2006. Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Pengalaman. (Online), (http://id.wikipedia.org, diakses 11 April 2006). Depdiknas, 2006. Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. (Online), (http://farhanzen.wordpress.com, diakses 15 Januari 2008). Dikdasmen Diknas, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL). Jakarta: Depdiknas. Purwaningtyas, Sri, 2007. Pengaruh Pendekatan Kontekstual (CTL) Terhadap Keterampilan Menulis Diskripsi. (Online), (http://pepak. sabda.org, diakses 10 Maret 2008). Syahrudin, D. 2007. Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Prosa. (Online), (http://ind.sps. upi.edu, diakses 10 Maret 2008). Wikipedia Indonesia, 2006. Menulis. (Online), (http://id.wikipedia.org, diakses 15 Januari 2008).