BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN 1. (Berita Acara Seminar Proposal Tugas Akhir)

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. beberapa saran sebagai masukan bagi perusahaan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-7

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PENUMPANG KERETA API TAWANG ALUN DI WILAYAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 9 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta adalah sentrum ekonomi Indonesia. Meskipun demikian, terdapat

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 47 TAHUN 2014 STANDAR PELAYANAN MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN dan tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Makalah Kreatif Fundamental Inovasi PT KAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

PETUNJUK PEMESANAN TIKET KERETA API DENGAN LAYANAN CALL CENTER DAN PERBANKAN

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

Technical Response. Direct of Goodness. Rank

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan lintasan rel. Sementara Bus dan shuttle Travel menggunakan jalanan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh E-Service Quality Terhadap Kepuasan Konsumen Kereta Api Dalam Pembelian E-Ticketing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar mobilitas masyarakat, yang perkembangannya dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER

BAB V KESIMPULAN. BAB V Kesimpulan dan Saran 126

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA KERETA KOMUTER YOGYAKARTA KUTOARJO

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Gambar Data Pengguna Transportasi (Sumber : BPS Jawa Barat, 2014)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. cepat, baik itu perkembangan usaha yang bergerak di bidang manufaktur maupun di

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Importance Performance Analysis (IPA) Penumpang di Dalam Terminal Makassar Metro

PROSEDUR PELAYANAN PENUMPANG DI DALAM KERETA API FAJAR UTAMA PERJALANAN YOGYAKARTA-JAKARTA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan lain sebagainya. Sementara dari sisi masyarakat,

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

- Kesesuaian harga yang tertera dengan biaya yang harus dibayar. 2. Tingkat Perceived Quality jika dilihat dari sudut pandang konsumen menghasilkan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Evaluasi Kinerja Stasiun Kereta Api Berdasarkan Standar Pelayanan Minimum. Risna Rismiana Sari

Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar. Dalam

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS CUSTOMER VALUE DAN RETURN ON INVESTMENT (Studi Kasus Stasiun Kota Baru Malang)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TREND JUMLAH PENUMPANG KAITANNYA HARGA TIKET PADA KERETA API LOGAWA TAHUN DAOP IX JEMBER. Abstract

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 2006) hasil penelitian ini dapat disimpulkan seperti berikut:

I PENDAHULUAN. kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan.

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. baik transportasi darat, laut maupun udara. Perkembangan ini diiringi dengan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem yang berjalan pada PT. Kereta Api (Persero) bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV. PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Harapan/kebutuhan utama konsumen dalam menggunakan jasa kereta api Setelah melakukan penelitian, diperoleh bahwa kebutuhan konsumen dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu kategori mutlak ada, penting, dan pelengkap. a. Kategori mutlak ada, yang menunjukkan kebutuhan yang paling utama / mendasar dan harus dipenuhi. Variabel kebutuhan konsumen yang masuk ke dalam kategori mutlak ada dalam pelayanan kereta api Mutiara Selatan antara lain : 1) Ketepatan waktu tibanya kereta. 2) Keamanan dari tindak kriminal di dalam gerbong kereta. 3) Kesiapan petugas untuk mengantisipasi tindak kriminal di dalam kereta. 4) Ketepatan waktu berangkatnya kereta. 5) Toilet dalam kereta yang bersih. 6) Toilet di stasiun yang memadai. 7) Kenyamanan tempat duduk di dalam kereta. 8) Kecepatan penyampaian perubahan jadwal kereta. 9) Kesesuaian harga tiket yang dibeli dengan harga tiket yang diumumkan. 10) Kemudahan pembelian tiket kereta. 11) Toilet dalam kereta yang dapat digunakan dengan baik. 12) Tidak adanya calo penjual tiket yang membuat penumpang terpaksa membeli tiket dengan harga yang lebih mahal. 13) Kebersihan di dalam gerbong kereta. b. Kategori penting, yang menunjukkan kebutuhan yang diharapkan oleh konsumen yang mempengaruhi kepuasan mereka terhadap produk atau jasa 6-1

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-2 yang dikonsumsi. Variabel kebutuhan konsumen yang masuk ke dalam kategori penting dalam pelayanan kereta Mutiara Selatan antara lain : 1) Kesopanan kondektur ketika memeriksa tiket penumpang. 2) Kebersihan di dalam stasiun. 3) Kenyamanan ruang tunggu di stasiun. 4) Kapasitas mushola di stasiun. 5) Kejelasan informasi yang disampaikan oleh customer service. 6) Lampu dalam gerbong kereta yang dapat berfungsi dengan baik. 7) Kenyamanan sirkulasi udara di dalam kereta. 8) Ketenangan ketika beristirahat dalam perjalanan panjang di malam hari. 9) Kemudahan karyawan dalam gerbong (Manager On Duty) untuk dihubungi ketika penumpang membutuhkan sesuatu. 10) Kaca jendela berfungsi seperti seharusnya (kaca ada, tidak pecah, bagian atas bisa dibuka). 11) Kipas angin dalam gerbong kereta yang dapat berfungsi dengan baik. 12) Kemudahan penumpang mencari kereta yang harus dinaikinya. 13) Ketersediaan tempat sampah di dalam kereta. 14) Adanya peraturan bagi penumpang yang mudah untuk dibaca. 15) Keterbukaan karyawan (Manager On Duty) dalam menerima keluhan dari penumpang selama perjalanan. c. Kategori pelengkap, yang menunjukkan kebutuhan yang tidak harus dipenuhi, namun pemenuhannya dapat menjadi nilai tambah yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap produk atau jasa yang dikonsumsi. Variabel kebutuhan konsumen yang masuk ke dalam kategori pelengkap dalam pelayanan kereta Mutiara Selatan antara lain : 1) Tempat duduk di ruang tunggu stasiun yang memadai. 2) Tersedianya tangga tambahan untuk memudahkan penumpang naikturun kereta. 3) Keberadaan ruangan/gerbong khusus bagi penumpang perokok. 4) Ketersediaan gorden jendela kereta yang memadai.

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-3 2. Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan saat ini Setelah melakukan penelitian, diperoleh bahwa pemenuhan semua variabel harapan konsumen dalam penelitian ini masih berada di bawah harapan / ekspektasi konsumen (semua CuSP < ItC). Walaupun demikian, penulis dapat mengelompokkan tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan kereta Mutiara Selatan menjadi empat kelompok (sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas) dengan mempertimbangkan nilai Customer Satisfaction Performance (CuSP) untuk setiap variabelnya. Hasil dari pengelompokkan tersebut ditunjukkan seperti di bawah ini. a. Konsumen merasa sangat puas terhadap pelayanan kereta Mutiara Selatan pada pemenuhan kebutuhan akan : 1) Ketepatan waktu berangkatnya kereta. 2) Lampu dalam gerbong kereta yang dapat berfungsi dengan baik. 3) Kesopanan kondektur ketika memeriksa tiket penumpang. 4) Kemudahan pembelian tiket kereta. 5) Kipas angin dalam gerbong kereta yang dapat berfungsi dengan baik. b. Konsumen merasa puas terhadap pelayanan kereta Mutiara Selatan pada pemenuhan kebutuhan akan : 1) Kejelasan informasi yang disampaikan oleh customer service. 2) Kesesuaian harga tiket yang dibeli dengan harga tiket yang diumumkan. 3) Kemudahan penumpang mencari kereta yang harus dinaikinya. 4) Kapasitas mushola di stasiun. 5) Adanya peraturan bagi penumpang yang mudah untuk dibaca. 6) Keamanan dari tindak kriminal di dalam gerbong kereta. 7) Kebersihan di dalam stasiun. 8) Kenyamanan sirkulasi udara di dalam kereta. 9) Tersedianya tangga tambahan untuk memudahkan penumpang naikturun kereta. 10) Kenyamanan ruang tunggu di stasiun.

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-4 11) Tempat duduk di ruang tunggu stasiun yang memadai. 12) Toilet di stasiun yang memadai. 13) Kaca jendela berfungsi seperti seharusnya (kaca ada, tidak pecah, bagian atas bisa dibuka). c. Konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan kereta Mutiara Selatan pada pemenuhan kebutuhan akan : 1) Keterbukaan karyawan (Manager On Duty) dalam menerima keluhan dari penumpang selama perjalanan. 2) Kecepatan penyampaian perubahan jadwal kereta. 3) Kemudahan karyawan dalam gerbong (Manager On Duty) untuk dihubungi ketika penumpang membutuhkan sesuatu. 4) Kesiapan petugas untuk mengantisipasi tindak kriminal di dalam kereta. 5) Kebersihan di dalam gerbong kereta. 6) Kenyamanan tempat duduk di dalam kereta. 7) Toilet dalam kereta yang dapat digunakan dengan baik. 8) Tidak adanya calo penjual tiket yang membuat penumpang terpaksa membeli tiket dengan harga yang lebih mahal. 9) Ketepatan waktu tibanya kereta. 10) Ketenangan ketika beristirahat dalam perjalanan panjang di malam hari. 11) Toilet dalam kereta yang bersih. d. Konsumen merasa sangat tidak puas terhadap pelayanan kereta Mutiara Selatan pada pemenuhan kebutuhan akan : 1) Ketersediaan gorden jendela kereta yang memadai. 2) Ketersediaan tempat sampah di dalam kereta. 3) Keberadaan ruangan/gerbong khusus bagi penumpang perokok.

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-5 3. Prioritas perbaikan dalam pelayanan kereta api Hal-hal yang menjadi prioritas dalam melakukan perbaikan terhadap pelayanan yang diberikan oleh kereta Mutiara Selatan yang sudah diurutkan berdasarkan prioritas tertinggi sampai prioritas terendah antara lain sebagai berikut. 1) Manajemen perusahaan menyusun jadwal persiapan hingga keberangkatan kereta 2) Manajemen perusahaan menetapkan jadwal untuk memeriksa dan memelihara fasilitas kereta 3) Manajemen stasiun memastikan keberadaan Manager On Duty (MOD) sebelum waktu pengecekan kereta 4) Manager On Duty (MOD) mengevaluasi kesesuaian waktu ketersediaan kereta di peron dengan jadwal 5) Manager On Duty (MOD) memeriksa kelengkapan kru KA saat mengecek kesiapan kereta 6) Manager On Duty (MOD) mempertimbangkan perlunya mengganti atau menambah sarana perbaikan fasilitas di kereta 7) Manajemen perusahaan membuat jadwal pemeliharaan kebersihan kereta untuk On Train Cleaning (OTC) 8) Manager On Duty (MOD) mempertimbangkan perlunya menambah atau mengganti sarana kebersihan kereta 9) Teknisi KA mendata ketersediaan peralatan dan sarana perbaikan fasilitas di kereta 10) On Train Cleaning (OTC) melaporkan adanya kerusakan fasilitas toilet kereta kepada teknisi KA 11) Manager On Duty (MOD) menempatkan nama dan nomor handphone nya saat persiapan kereta 12) Manager On Duty (MOD) memastikan bahwa nama kereta sudah terpasang di sisi luar kereta saat persiapan 13) Manajemen perusahaan menetapkan prosedur untuk menanggapi keluhan penumpang

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-6 14) On Train Cleaning (OTC) mendata ketersediaan dan kelengkapan sarana kebersihan kereta 15) Manager On Duty (MOD) menyusun jadwal untuk mengawasi kebersihan kereta selama dalam perjalanan 16) On Train Cleaning (OTC) menambahkan persediaan sarana toilet kereta yang sudah minim 17) Manajemen perusahaan menetapkan standar waktu untuk menyalakan kipas angin kereta 18) Manager On Duty (MOD) memiliki ketegasan dan kesadaran yang tinggi untuk memberikan sanksi kepada kru KA yang melanggar ketentuan perusahaan 19) Manajemen perusahaan menetapkan lokasi-lokasi strategis untuk mempublikasikan peraturan di stasiun dan di dalam kereta 20) Manajemen perusahaan mengelompokkan peraturan yang harus dipublikasikan di stasiun dan di dalam kereta 21) Manajemen perusahaan menetapkan jadwal yang menjadi standar dalam pemeriksaan dan pemeliharaan fasilitas stasiun 22) Petugas keamanan di pintu peron memberikan informasi mengenai jalur dan waktu keberangkatan kereta saat pemeriksaan tiket 23) Manajemen stasiun membuat jadwal pemeliharaan kebersihan stasiun 24) Manajemen stasiun mengevaluasi hasil pemeliharaan kebersihan stasiun 25) Manajemen stasiun mempertimbangkan perlunya mengganti atau menambah sarana kebersihan stasiun 26) Manajemen perusahaan menyusun materi pelatihan dan pelatih yang kompeten bagi calon kondektur dan Manager On Duty (MOD) 27) Manajemen perusahaan menyusun standar waktu penyampaian informasi kedatangan dan keberangkatan kereta oleh announcer stasiun 28) Manajemen stasiun mempertimbangkan perlunya menambah atau mengganti peralatan dan sarana perbaikan fasilitas 29) Manajemen perusahaan menetapkan standar jumlah toilet untuk stasiun besar, sedang, dan kecil

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-7 30) Petugas keamanan di peron selalu dalam keadaan siap siaga menjelang kedatangan ataupun keberangkatan kereta 31) Manajemen stasiun membagi lokasi stasiun yang menjadi tanggung jawab setiap petugas kebersihan 32) Manajemen perusahaan menetapkan batasan-batasan untuk pedagang asongan berjualan di kereta 33) Manajemen stasiun menginformasikan announcer stasiun perihal terjadinya perubahan jadwal 34) Manajemen perusahaan menetapkan kebijakan mengenai pemasangan / pencantuman nama kereta 35) Petugas kebersihan stasiun mendata ketersediaan dan kelengkapan sarana kebersihan stasiun 36) Petugas kebersihan stasiun melaporkan kepada manajemen stasiun perihal kurangnya sarana kebersihan stasiun 37) Teknisi stasiun mendata ketersediaan peralatan dan sarana perbaikan fasilitas 38) Petugas kebersihan stasiun melaporkan adanya kerusakan fasilitas pendukung toilet di stasiun 39) Manajemen perusahaan menyusun prosedur untuk prama / prami berjualan selama perjalanan 40) Petugas keamanan di peron menertibkan calon penumpang yang menunggu keberangkatan 41) Manajemen stasiun mempertimbangkan lokasi-lokasi stasiun yang memerlukan pemasangan CCTV 42) Manajemen perusahaan menetapkan standar pengecekan keamanan oleh POLSUSKA 43) Prama / prami mengumumkan stasiun yang akan segera dilalui kepada seluruh penumpang kereta 44) Kondektur memeriksa kesesuaian identitas penumpang pada tiket dengan kartu identitas 45) Petugas penjual tiket mencetak nama setiap penumpang pada tiket

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-8 46) Manajemen perusahaan menentukan jumlah tiket maksimal yang dapat dibeli oleh seorang calon penumpang 47) Manajemen perusahaan memberikan akses kepada penumpang atau calon penumpang untuk melaporkan adanya praktek percaloan 48) Manajemen stasiun mempertimbangkan perlunya menambah jadwal ataupun armada keberangkatan kereta 49) Manajemen perusahaan mengumumkan jadwal yang sudah mempertimbangkan toleransi keterlambatan 50) Manajemen perusahaan mengevaluasi keefektifan pemesanan tiket online untuk memudahkan konsumen berdasarkan keluhan yang datang 51) Manajemen stasiun mempertimbangkan perlunya menambah mushola darurat sebagai tambahan pada musim ramai 52) Manajemen stasiun mengevaluasi keefektifan pemasangan CCTV di setiap lokasi 53) Manajemen stasiun mempertimbangkan perlunya memasang display digital di peron 54) Manajemen perusahaan menyusun materi pelatihan dan pelatih yang kompeten bagi calon customer service 55) Manajemen stasiun menyusun jadwal kerja porter sesuai dengan banyaknya jadwal keberangkatan dan tibanya kereta 56) Manajemen perusahaan meng-update presentase kenaikan harga tiket untuk akhir pekan dan hari libur nasional setiap bulan 6.2 Saran Setelah melakukan penelitian, penulis dapat memberikan beberapa usulan yang dapat diberikan kepada PT. KAI Persero untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang diurutkan berdasarkan prioritas perbaikan dalam pelayanan kereta api antara lain. 1. Manager On Duty (MOD) melakukan pengecekan kereta 2 jam sebelum jadwal keberangkatan

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-9 2. Memberikan sanksi yang tegas kepada petugas yang melalaikan kewajibannya 3. Manager On Duty (MOD) memberitahukan kepada announcer stasiun ketika kereta belum siap untuk masuk ke peron pada jadwal yang telah ditentukan 4. Kereta sudah dalam keadaan siap ketika memasuki peron 5. Mencocokkan data ketersediaan peralatan dan sarana perbaikan fasilitas dengan data sebelumnya, serta mencari tahu penyebab rusaknya atau kurangnya sarana perbaikan fasilitas (di kereta dan di stasiun) 6. Mencocokkan data ketersediaan dan kelengkapan sarana kebersihan dengan data sebelumnya serta mencari tahu penyebab adanya kerusakan atau kurangnya sarana (di kereta dan di stasiun) 7. Manager On Duty menempatkan nama dan nomor handphone nya di dalam kereta kelas bisnis 8. Menambah pemasangan nama kereta di samping kiri dan kanan kereta 9. Meningkatkan kinerja karyawan dalam menanggapi keluhan yang disampaikan oleh pelanggan 10. On Train Cleaning (OTC) menyediakan sabun cuci tangan dan tissue toilet kereta 11. Kipas angin dinyalakan sebelum kereta memasuki peron 12. Memberikan kesempatan kepada penumpang untuk melaporkan keluhan atau kritik perihal kinerja petugas melalui nomor telepon ataupun handphone tertentu 13. Mempublikasikan peraturan bagi penumpang melalui televisi stasiun 14. Menetapkan prosedur untuk prama / prami menyampaikan peraturan baru kepada penumpang dalam perjalanan 15. Memasang sistem audio di dalam kereta 16. Memasang display digital di depan pintu peron stasiun besar 17. Menyampaikan evaluasi hasil pemeliharaan kebersihan kepada semua petugas kebersihan di stasiun 18. Memberikan kesempatan kepada kondektur dan Manager On Duty terbaik PT. KAI Persero untuk ikut sharing mengenai pengalaman kerjanya

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-10 19. Menambah frekuensi penyampaian pengumuman mengenai keberangkatan kereta 20. Menambah ketersediaan toilet untuk penyandang cacat di stasiun 21. Manajemen stasiun mengelola fasilitas toilet di stasiun secara langsung dan menyeluruh 22. Pedagang asongan hanya boleh berjualan di luar pintu kereta kelas bisnis 23. Announcer stasiun mencari tahu penyebab keterlambatan kereta dan segera mengumumkannya kepada calon penumpang 24. Memberikan batasan waktu untuk prama / prami berkeliling untuk berjualan selama perjalanan dan memberlakukan sistem pemesanan melalui SMS 25. Menertibkan dan mengarahkan calon penumpang yang menunggu keberangkatan di peron 26. Mengevaluasi keefektifan pemasangan CCTV di setiap bagian stasiun dan mempertimbangkan pemindahannya 27. Meningkatkan sistem penjagaan keamanan oleh POLSUSKA 28. Prama / prami mengumumkan stasiun yang akan segera dilalui kepada seluruh penumpang kereta 29. Meningkatkan konsistensi pelaksanaan kebijakan mengenai pemeriksaan kesesuaian identitas penumpang pada tiket dengan kartu identitas 30. Mencantumkan nama setiap penumpang pada tiket, bukan hanya perwakilannya 31. Perusahaan memberikan akses kepada penumpang untuk melaporkan praktek percaloan 32. Meningkatkan aspek kenyamanan dan keamanan penumpang saat menambah armada dan jadwal keberangkatan kereta 33. Mempublikasikan jadwal kereta yang sudah mempertimbangkan toleransi keterlambatan 34. Perusahaan bergerak aktif dalam meresponi setiap keluhan yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan PT. KAI Persero 35. Membuat mushola darurat menjelang Idul Fitri dan Tahun Baru

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6-11 36. Memberikan kesempatan kepada customer service terbaik PT. KAI Persero untuk ikut sharing mengenai pengalaman kerjanya 37. Menyusun jadwal kerja porter sesuai dengan banyaknya jadwal keberangkatan dan tibanya kereta 38. Mengumumkan presentase kenaikan harga tiket yang akan terjadi sampai 90 hari yang akan datang